Disusun Oleh :
Narastri Wulandari (16670006)
Lia Febriyanti (16670010)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2018
1. DASAR TEORI
1. Pasta
Pasta merupakan sediaan berupa masa lembek yang dimaksudkan
untuk pemakaian luar. Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat
yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau paravin
cair atau bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol,
mucilago atau sabun. Digunakan sebagai antiseptic atau pelindung (FI III).
Menurut Pharmaceutical Practice yang menyatakan bahwa pasta
merupakan ointment yang mengandung sekitar 50% serbuk yang
terdispersi dalam basis berlemak, namus pasta kurang berlemak
dibandinkan ointment karena serbuk akan mengabsorpsi sebagian
hidrokarbon air.
Penggolongan pasta terdiri dari : (IMO)
2. TINJAUAN BAHAN
A. ZINK OKSIDA [British Pharmacopoea hal 6448]
Rumus molekul : ZnO
Nama kimia : zink oksida
Berat molekul : 81,38
Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih
kekuningan, tidak berbau, lambat laun menyerap karbon
dioksidan dari udara
Kelarutan : tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam
asam encer.
Efek farmakologi : Zinc Oksida dapat digunakan didalam obat
salep, krim-krim dan cairan. Pada kulit, dapat digunakan
sebagai suatu astringen yang lembut dan untuk melindungi dari
kulit yang gelap terbakar sinar matahari dan kerusakan lain
yang disebabkan oleh cahaya UV.
Zinc Oksida juga memiliki aktivitas anti jamur dan anti
mikroba. Zinc Oksida juga merupakan ramuan aktif yang
utama yang direkomendasikan oleh ahli penyakit anak untuk
perawatan dari ruam lampir.
Zinc Oksida sendiri tidak beracun, tapi akan penuh resiko
apabila menghirup uap-uap Zinc Oksida yang dilelehkan dan
yang dioksidasi pada temperatur yang tinggi
B. BHT [ FI IV hal 157] [HOPE 6th hal 73]
Rumus kimia : (CH3)2SO
Struktur kimia :
Methylparaben (Nipagin)
pH : 4-8
Zinc oxide Bahan aktif Digunakan Zinc oxide untuk dijadikan sebagai
terapi antiseptik lokal. Tidak larut dalam air dan
dalam etanol, larut dalam asam encer. Sehingga
dibuat pada sediaan pasta
8. CARA EVALUASI
A. Macam-Macam Evaluasi
Berikut adalah macam-macam evaluasi yang dilakukan :
1. Uji Organoleptis
Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sediaan
sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan uji ini
merupakan uji awal sediaan yang telah dibuat. Uji organoleptis
meliputi bentuk sediaan warna dan bau (Muharni, 2008).
2. Uji Homogenitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui homogenitas bahan aktif dan
bahan tambahan lainnya dalam sediaan (Muharni, 2008).
3. Uji Ph
Uji ph dilakukan untuk mengukur ph (derajat keasaman) sediaan
dan untuk menguji apakah sediaan sudah memnuhi syarat ph yang
sesuai dengan kondisi ph kulit (Muharni, 2008).
4. Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui besarnya tahanan suatu
cairan untuk mengalir. Jika semakin tinggi viskositas, maka semakin
besar tahanannya (Muharni, 2008).
5. Uji Daya Sebar
Uji ini dilakukan untuk mengetahui luas permukaan daya sebar
sediaan pada kulit (Muharni, 2008).
B. Nama Alat
Pada uji evaluasi sediaan krim terdapat 5 uji evaluasi yang dilakukan.
Dalam masing-masing uji terdapat data kuantitatif dan kualitatif. Dimana data
kuantitatif meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji ph, dan
uji viskositas.
9. KEMASAN SEDIAAN
a. Kemasan
b. tiket
Apotek Farmasi A
Jl. Sunan Muria III
Apoteker : Narastri Wulandari S.Farm., Apt
SIPA : 006/per/XIX/2022
Untuk :
Dioleskan Jika perlu
HANYA UNTUK OBAT LUAR
c. Brosur
Indikasi :
Mengobati dan mencegah ruam kulit akibat popok
dan iritasi kulit lainnya.
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas terhadap zinc oxide
Perhatian :
Hanya untuk pemakaian luar
Efek samping :
Pembengkakan, iritasi kulit yang semakin parah,
hipersensitivitas berupa ruam kemerahan, ruam
terasa gatal, gangguan pernapasan, nyeri kepala
berat.
Aturan pakai :
Dioleskan pada daerah yang terkena kontak
dengan popok.
Diproduksi oleh :
PT. Pharmaceutical A
DAFTAR PUSTAKA