Anda di halaman 1dari 22

Praktek Farmasetika 3

Kelompok 1
1. Nadya Ihyana Khalif Maulida
2. Cassandra Clarita
3. Intan Permata Sari
4. Adelia Pratiwi
5. Bunga Hazizah
6. Andrew Nathanael
Teori Dasar
Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil
secara termodinamika yang mengandung
paling sedikit dua fase cair yang tidak
bercampur, satu diantaranya didispersikan
sebagai globul dalam fase cair lain. Sistem
ini dibuat stabil dengan bantuan suatu zat
pengemulsi atau emulgator. Jika minyak
adalah fase terdispersi dan air adalah fase
pendispersi maka disebut emulsi tipe M/A
(Minyak dalam Air) atau O/W (Oil in Water)
TUJUAN

“Mengetahui cara
pembuatan dan formula
sediaan emulsi”
DATA PREFORMULASI
I. ZAT AKTIF

 Oleum Olivarum ( Farmakope Indonesia edisi 3 halaman 458 )

- BM : 92,09
- Pemerian : Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan ; Bau lemah, tidak tengik ;
rasa khas Pada suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku.
- Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P ; mudah larut dalam kloroform P, dalam
eter P dan dalam eter minyak tanah P
Stabilitas : Panas : Stabil terhadap pancas samapai suhu 2200C
( Obat- obat penting edisi 6 halaman 894 )
Cahaya : Minyak zaitun harus terlindung dari cahaya
( Martindale 36 halaman 2356 )
- Khasiat : Emollient
- Konsentrasi : 10%
- OTT : Olive oil dapat disabunkan oleh hidroksi alkali karena mengandung
proporsi yang tinggi dari asam lemak tak jenuh,olive oil cenderung terjadi
oksidasi dan tidak kompatibel dengan oksidator. ( HOPE 6th Edition page 471 )
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisis penuh,
DATA PREFORMULASI
II. ZAT TAMBAHAN

 Span 80 ( HOPE ed VI halaman 281 )

- Rumus empiris : C24H44O6


- Bobot molekul : 429
- Pemerian : larutan atau solid , zat krim ke kuningan dengan bau dan rasa yang
lebih atau kurang khas
- Kelarutan : Sorbitan esters larut dalam minyak dan larut dalam pelarut organic
dan tidak larut dalam air
- Stabilitas : pembentukan sabun bertahap melalui asam atau basa kuat tapi stabil
di asam atau basa lemah
- Khasiat : Pengemulsi
- Inkompabilitas : tidak ada kutipan pada literatur
- Penyimpanan : disimpan dalam wadah tertutup rapat.
DATA PREFORMULASI
 Tween 80 ( HOPE ed VI Halaman 225 )

- Rumus empiris : C64H125O26


- Bobot molekul : 1309
- Pemerian : polusorbates memliki bau yang khas dan rasa yang pahit ; warna dan bentuk fisik pada suhu
25oC adalah cairan berwarna kuning berminyak
- Kelarutan : polysorbate 80 larut dalam air dan tidak larut dalam minyak nabati dan mineral
- Stabilitas : Polysorbates stabil pada elektrolit dan asam dan basa lemah
- Khasiat : Pengemulsi
- Inkompabilitas : perubahan warna terjadi akibat macam macam zat terutama fenol dan tannin
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya dan disimpan pada kondisi sejuk
DATA PREFORMULASI
 Propilenglikol ( Farmakope Indonesia edisi IV hal 712, Hope ed VI halaman 392 )

- Rumus empiris : C3H8O2


- Bobot molekul : 76,09
- Pemerian : Cairan kental , jernih, tidak berwarna
- Kelarutan : dapat bercampur dengan air, aseton, dan kloroform
- Stabilitas : higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
- Khasiat : pelembab
- Inkompatibilitas : Dengan zat pengoksidasi
- Penyimpanan : dismipan dalam wadah tertutup rapat
DATA PREFORMULASI

 Nipagin ( Farmakope Indonesia III hal 378 )

- Rumus empiris : C10H12O3


- Bobot Molekul : 180,20
- Pemerian : Propylparaben berwarna putih,berbentuk kristal , tidak berbau dan bubuk hambar atau tidak berasa.
- Kelarutan : Sangat sedikit larut dalam air dingin ; segera larut dalam ethanol, propylene glycol, acetone atau
dietil ether
- Khasiat : Zat pengawet
- Inkompatibilitas : daya antimikroba dari propylparaben berkurang ketika ada non ionic surfaktan dan berubah warna
ketika ada zat besi
- Penyimpanan : disimpan didalam botol tertutup baik
DATA PREFORMULASI
 Nipasol ( Farmakope Indonesia III hal 535 )

- Rumus empiris : C10H12O3


- Bobot molekul : 180,21
- Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak bau
- Kelarutan : sangat sukar larut air
- Khasiat : zat pengawet
- OTT : MgAl silikat, Mg Tri silikat mengabsorpsi propil paraben,  berubah warna dengan adanya besi
- Penyimpanan : wadah tertutup baik
DATA PREFORMULASI
 BHT ( Farmakope Indonesia IV halaman 157 )

- Rumus empiris : C15H24O


- Bobot molekul : 220,35
- Pemerian : Hablir putih, bau khas
- Kelarutan : Tidak larut dalam air, gliserin, propilenglikol,mudah larut dalam aseton
- Stabilitas : Tidak tahan terhadap cahaya, kelembaban dan panas
- Khasiat : Antioksidan
- Inkompabilitas : Zat pengoksiologi dan permanganat
- Penyimpanan : wadah tertutup baik
DATA PREFORMULASI

 Oleum Rosae ( Farmakope Indonesia III halaman 459 )

- Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga mawar rasa khas
- Kelarutan : Larut dalam 1 bagian floroform; larutan jernih
- Khasiat : Zat tambahan ( parfum)
- Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
DATA PREFORMULASI
 Aquadest ( Farmakope Indonesia IV halaman 112 )

- Rumus Molekul : H2O


- Bobot Molekul : 18,02
- Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
- Kelarutan : Larut dalam pelarut polar
- Khasiat : Pelarut
- Bobot jenis : 1 g/cm3
- Stabilitas : Stabil secara kimia dan dalam keadaan padat,cair dan gas.
- pH : 5-7
- Inkompatibilitas : Logam dan alkali bereaksi
- Penyimpanan : Wadah tertutup baik
 Zat Aktif
FORMULA Olium Olivarum : 10% (topikal)

 Zat Tambahan
- Nipagin : 0,1%
- BHT : 0,1%
- Oleum Rosae : 0,01%
- Span 80 : 3%
- Tween 80 : 3%
- Propilenglikol : 15%
- Nipasol : 0,1%
- Aquadest : ad. 300ml
PERHITUNGAN DAN
PENIMBANGAN
 Oleum olivarum = x 300 ml = 30 ml

Emulgato = x 300 = 9 gram (span 80 dan tween 80 )

Span 80 = 4,3 – 12 = 7,7 = x 9 = 6,47 gram

Tween 80 = 15 – 12 = 3 = x 9 = 2,52 gram

Nipagin = 0,1 / 100 x 300 = 0,3 gram


Nipasol = 0,1 / 100 x 300 = 0,3 gram
BHT = 0,1 / 100 x 300 = 0,3 gram
Oleum rosae = 0,01 / 100 x 300 = 0,03 gram
Aquadest = 300 – ( 45 + 9 + 0,3 + 0,3 + 0,3 +0,03 )
= 245,07 ml
ALAT BAHAN
- Gelas ukur - Oleum olivarum
- Beaker glass - Span 80
- Batang pengaduk - Tween 80
- Pipet tetes - Propilenglikol
- Lumpang alu - Nipagin
- Timbangan - Nipasol
- Cawan penguap - BHT
- Penangas air - Oleum rosae
- Spatula
- Sendok tanduk

ALAT DAN -
-
-
Viskometer
Mikroskop
Tabung sedimentasi

BAHAN - Objek glass


CARA PEMBUATAN
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Panaskan tween 80 diatas waterbath (fase air)
ditambahkan sedikit air dari aquadest
3. Panaskan span 80 dan oleum olivarum diatas
waterbath (fase minyak)
4. Masukan BHT, dilarutkan dalam fase minyak yang
telah dilebur
5. Larutkan nipagin dan nipasol dengan aquadest ad
homogen
6. Fase air digerus dalam mortir dan ditambahkan
fase minyak sedikit-sedikit ad terbentuk corpus
emulsi
7. Masukan ke dalam wadah, beri etiket, kemudian
dikemas dan di serahkan.
EVALUASI
1. Uji Organoleptik ( Drug stability vol 7 hal 263 )

Cara kerja : Dilakukan dengan cara menggunakan panca indera mulai dari bau, aroma
dan bentuk

UJI organoleptik Bau Bentuk Warna


EVALUASI
2. Uji volume sedimentasi
Cara kerja : Dimasukkan emulsi sebanyak 25 ml ke dalam tabung sedimentasi dimulai
volume sedimentasi dihitung derajat sedimentasi(F) menggunakan rumus :
F=VU /Vo

Waktu Formula
Vo Vu F
EVALUASI
3. Uji penentuan tipe emulsi ( Lachman ed III jilid 2 halaman 1040 )
Cara kerja : 1. Siapkan object glass dan cover glass
2. Teteskan masing-masing emulsi dan formula tertentu pada objek glass
3. Teteskan sudan III dan methylene blue pada objek glass
4. Lihat preparat dimikroskop
5. Lakukan tipe emulsi

Sudan III Methylen Blue Alat mikroskop Tipe


Preparat
Object glass
Cover glass
EVALUASI
4. Uji viskositas dan sifat alir ( Martindale halaman 723 )
Cara kerja : - Emulsi dimasukkan kedalam gelas uji viskositas
- Dimasukkan spindle
- Spindel dicelupkan hingga batas spindle tercampur ke dalam emulsi
Dinyalakan dan dibantu spindle memutar dan jarum merah ad skala
- Angka yang ditunjukan pada jarum dibaca
- Dihitung dan ditentukan sifat alirnya
No Spindel Rpm Skala Faktor N (cps) F(dyne/Cm2)

5. Uji ukuran partikel


Cara kerja : - Mikrometer dan makroskop dikalibarasi skala okuler
- tempatkan milgometer dibawah mikroskop ditempatkan garis awal
skala Okuler dan garis awal skala objektif kemudian tentukan jenis kedua
yang berimpit di tentukan jarak skala okuler
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai