1. Sinonim
Minyak Zaitun (Oleum Olivae), Gomenoleo oil; olivae oleum raffinatum; pure olive oil; olea europaea oil; oleum olivae. Cairan, kuning pucat atau kuning kehijauan ; bau lemah, tidak tengik ; rasa khas, pada suhu rendah sebagian atau seluruhnya membeku.
bahan
Sukar larut dalam Etanol 95% P ; larut dalam kloroform P dan dalam Eter minyak tanah P.
8. Khasiat
meningkatkan
fungsi
liver,
mengendalikan
kolsterol,
9. Penyimpanan
Terlindung dari cahaya, temperature tidak lebih dari 250c. Olive oil should be stored in a cool, dry place in a tight, wellfilled container. When cooled, olive oil becomes cloudy at approximately
10. Stabilitas
108C, and becomes a butterlike mass at 08C. 11. OTT Olive oil may be saponified by alkali hydroxides. As it contains a high proportion of unsaturated fatty acids, olive oil is prone to oxidation and is incompatible with oxidizing agents
B.DATA FARMAKOLOGI ZAT AKTIF 1. Indikasi Kandungan asam linoleik yang terdapat dalam buah ini secara khusus sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang tengah menyusui anaknya. Kekurangan asam linoleik dapat mengurangi pertumbuhan bayi dan memperbesar potensi pada timbulnya beberapa penyakit kulit. Manfaat zaitun tidak hanya terbatas pada asam linoleik. Misalnya, unsur klorin yang dikandungnya dapat meningkatkan fungsi liver lebih sempurna, sehingga dengan begitu memfasilitasi tubuh dalam mengeluarkan bahan buangan. Berbeda dengan mentega padat, minyak zaitun tidak meninggikan tingkat kolesterol didalam darah, sebaliknya minyak zaitun tetap mengendalikannya. Dapat pula sebagi antihipertensi dan diuretik 2. Dosis Lazim 3. Cara Penggunaan Oral 4. Efek Samping -
5. Interaksi Obat
C.BENTUK SEDIAAN Bentuk sediaan yang akan dibuat pada pembuatan sediaan olive oil ini adalah emulsi. Alasan mengapa dipilihnya sediaan dalam bentuk emulsi ini karena olive oil memiliki sifat yang mudah larut di dalam minyak. Selain itu, diharapkan tubuh mudah mencerna dan mengabsorbsinya mengingat dengan emulsi, ukuran droplet minyak dapat diperkecil dan akan terdispersi secara homogen dalam fase cair. Emulsi juga dapat memperbaiki penampilan dari sediaan.
D. DATA FORMULASI
a. Nama sediaan b. Zat aktif c. Emulgator -
Sifat Fisika-Kimia Tween 60/ Polisorbat 60 (Anonim, 1979, 508) Tween 60 / Polisorbat 60, Polyoxyethylene 20 sorbitan Monostearate.
1. Sinonim
C64H126O26 1312
5. Organoleptis
Cairan seperti minyak atau semi gel, kuning hingga jingga, berbau khas lemah.
6. Kadar aktif
bahan Tween 60 adalah campuran asam stearat dan palmitat dari sorbitol dan anhidratnya berkopolimerisasi dengan lebih kurang 20 molekul etilen oksida untuk tiap molekul sorbitol dan anhidra sorbitol.
7. Kelarutan
Larut dalam air, dalam etil asetat dan dalam toluene; tidak larut dalam minyak mineral dan dalam minyak nabati
8. Khasiat
Emulgator
Dalam wadah tertutup rapat Polysorbates are stable to electrolytes and weak acids and bases; gradual saponification occurs with strong acids and bases. The oleic acid esters are sensitive to oxidation. Polysorbates are hygroscopic and should be examined for water content prior to use and dried if necessary. Also, in common with other polyoxyethylene surfactants, prolonged storage can lead to the formation of peroxides. Polysorbates should be stored in a well-closed container, protected from light, in a cool, dry place. Discoloration and/or precipitation occur with various substances, especially phenols, tannins, tars, and tarlike materials. The antimicrobial activity of paraben preservatives is reduced in the presence of polysorbates.
11. OTT
* ALASAN :
1. Sinonim
Span
merupakan
ester
dari
asam
lemah
(Laurat,
Palmitat, Stearat dan Oleat), Ablunol S-60; Alkamuls SMS; 1,4-Anhydro-D-glucitol, 6-octadecanoate; Sorbitan monooctadecanoate 2. Struktur Kimia 3. Berat Molekul 4. Titik Lebur 5. Organoleptis
C24H46O6
431
50600C
Berupa padatan malam, bewarna kuning pucat, dengan minyak yang lemah.
bahan
8. Khasiat
Emulgator, Dispersing agent; emulsifying agent; nonionic surfactant; solubilizing agent; suspending agent; wetting agent. &
Gradual soap formation occurs with strong acids or bases; sorbitan esters are stable in weak acids or bases. Sorbitan esters should be stored in a well-closed container in a cool, dry place.
9. Stabilitas
* ALASAN : Sorbitan esters are widely used in cosmetics, food products, and oral and topical pharmaceutical formulations, and are generally regarded as nontoxic and nonirritant materials.
d. Anti Oksidan
: Tokoferol
Sifat Fisika-Kimia Tokoferol 1.Sinonim Tocopherolum, natural alpha tocopherol, ()(2R,40R,80R)-2,5,7,8-tetramethyl-2(40,80,120-trimethyltridecyl)-6-chromanol, d-a-tocopherol tokoferol, -tokoferol, vitamin E
2.Struktur Kimia
C29H50O2
Warna : Kuning, jernih Bau Rasa : tidak berbau atau sedikit berbau : tidak berasa atau sedikit berasa
6.Kadar Bahan Aktif _ 7.Sifat dalam Larutan Praktis tidak larut dalm air; sukar larut dalam (Kelarutan) larutan alkali; larut dalam etanol 95% P, eter P, Aseton P, dan minyak nabati; sangat mudah 8.Khasiat 9.Penyimpanan 10. * Penyimpanan : larut dalam kloroform P. Antioksidan dan vitamin E Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya. Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya. ALASAN
Dengan penambahan tokoferol diharapkan dapat mencegah terjadinya reaksi oksidasi bahan berkhasiat dan oksidasi bahan minyak yang menimbulkan ketengikan pada bahan minyak.
Kadar sebagai Antioksidan : 0,05 %
1. Sinonim
Methyl
hydroxybenzoate,
Methylis 4-
parahydroxybenzoas,
2. Struktur Kimia
Methylparaben,
C8H8O3 3.Berat Molekul 4.Titik Lebur 5.Organoleptis 152.15 125 128C Bentuk : Kristal Warna : Tidak berarna atau putih Bau berbau 6.Kadar Bahan Aktif 7.Sifat dalam Larutan (Kelarutan) Rasa : Sedikit terbakar Larut dalam 2 bagian etanol Larut dalam 400 bagian air
Larut dalam 40 bagian air 50C
: Hampir
tidak
Larut dalam 10 bagian eter 8.Khasiat 9.Penyimpanan Larut dalam 60 bagian gliserin Pengawet antimicrobial dengan kadar 0,015 0,2 untuk sediaan suspensi Dalam wadah yang tertutup dengan baik dan
1. Sinonim
Propyl
hydroxybenzoate, Propylparaben,
Propylis Propyl
parahydroxybenzoas,
C10H12O3 3. Berat Molekul 4. Titik Lebur 5. Organoleptis 180.20 95.098.0C Bentuk : Kristal Warna : Putih Bau : Tidak berbau
Rasa : Hambar 6. Kadar Bahan Aktif 7. Sifat dalam Larutan Bebas larut dalam aseton (Kelarutan) Bebas larut dalam eter
Larut dalam 2500 bagian air Larut dalam 3,9 bagian propilen glikol 8. Khasiat 9. Penyimpanan * ALASAN : Larut dalam 250 bagian gliserin Pengawet antimicrobial dengan kadar 0,01 0,02 untuk sediaan suspensi Dalam wadah yang tertutup dengan baik dan
Nipagin dan nipasol dipakai sebagai pelarut karena diharapkan dapat memberikan efek fungistatik sekaligus efek bakteriostatik. Nipagin sebagai Pengawet : 0.18% Nipasol sebagai Pengawet : 0.02% : Sirupus Simpleks
f. Pemanis -
Sifat Fisika-Kimia Sirupus Simpleks Beet sugar; cane sugar; a-D-glucopyranosyl-b-Dfructofuranoside; refined sugar; saccharose; sugar.
1. Sinonim
2. Struktur Kimia
b-D-fructofuranosyl-a-D-glucopyranoside
3.Berat Molekul 342.30 gr/mol
6.Kadar Bahan Aktif 7.Sifat dalam Larutan (Kelarutan) 8.Khasiat 9.Penyimpanan * ALASAN :
Pemanis yang digunakan pada formulasi ini adalah Sirup Simpleks. Pemilihan syrups simpleks sebagai pemanis diharapkan data membantu meberikan rasa manis pada sediaaan. Kadar Sebagai Pemanis : 20%
g. Perasa
: Pasta Jeruk
Pemilihan rasa jeruk dalam sedian dikarenakan dosis sediaan yang kami usulkan untuk menambah cita rasa, yang bias dikonsumsi baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
h. Pewarna
Pewarna Orange dipilih untuk menyesuaikan warna; rasa; serta aroma sediaan yang diformulasikan.
g. fase air
1. Sinonim
(H2O)n
Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.
6. Khasiat
Pelarut
7. Penyimpanan
Tween 60 Span 60
Tokoferol Sirupus Simpleks
50% 50%
0.05% 20%
Nipagin Nipasol Oleum Citrus Sunset Yellow Air Suling ad Perhitungan HLB
Menghitung jumlah surfaktan yang sesuai dengan HLB minyak zaitun HLB tween 60 = 14,9 HLB span 60 = 4,7 Konsentrasi total surfaktan = 5% Penyelesaian :
% HLB Tertinggi
x 100%
x 100%
= 57,84 % Keterangan : Emulsi akan stabil jika menggunakan emulgator Tween 60 = 42,16 % dan Span 60 = 57,84 % atau HLB Campuran = HLB butuh yaitu 9. Perhitungan Dosis : Olive oil Dosis Lazim DEWASA 50 gr :
Aturan Pakai :
1) Mixer Listrik 2) Mortir dan Stamper(-) 3) Beker Gelas(-) 4) Gelas Ukur(-) 5) Pipet(-) 6) Batang pengaduk(-)
7) Timbangan milligram(-) 8) Aluminium Foil(-) 9) Kulkas 10) Penangas Air(-) 11) Cawan Porselen(-)
Bahan
-
Tween 60 Span 60
-
Tokoferol Sirupus Simpleks Nipagin Nipasol Oleum Citrus Sunset Yellow Air suling ad
G.PENIMBANGAN BAHAN :
1. Olive oil
2. Tween 60
3. Span 60
4. Tokoferol
5. Sirupus Simpleks
Gula
=
6. . Nipagin
7. Nipasol
= = =
q.s q.s
10. Aqudes
H. PROSEDUR KERJA
1. Penyiapan Bahan Bahan obat dan bahan tambahan yang digunakan ditimbang. 2. Pembuatan Emulsi Minyak Zaitun Pembuatn emulsi minyak zaitun dengan menggunakan emulgator campuran Tween 60 dan Span 60 dengan perbandingan 50% : 50%. Emulsi tersebut dibuat dengan cara : 1. ditimbang semua bahan sesuai dengan formula 2. dipanaskan Tween 60 dan Span 60 dalam cawan porselen, diatas penangas air dengan suhu 70 C. 3. dimasukan minyak zaitun dalam gelas piala, kemudian dimasukan campuran no. 2. 4. selanjutnya dimixer 20 detik, ditambah fase air sedikit demi sedikit sambil dimixer selama 2 menit. 5. dihentikan selama 12 detik dan dimixer selama 10 menit, dimasukan dalam gelas ukur dan botol pengamatan. 3. Pengamatan Dilihat tipe emulsi dan kestabilan emulsi. Pengamatan tipe emulsi minyak zaitun dengan menggunakan metode : a. Pengenceran b. Pewarnaan c. Flouresensi d. Kertas saring e. Uji koalesensi dan menghitung volume fase memisah dan volume total emulsi yang dilakukan selama 1 minggu. Metode Pengujian Emulsi
Emulsi yang dibuat harus diketahui tipenya. Ada 5 cara untuk mengetahui tipe emulsi yaitu : 1. Cara Pengenceran Emulsi dapat diencerkan hanya dengan fase luarnya, cara pengenceran ini hanya dapat digunakan untuk sediaan emulsi cair. Jika ditambahkan air emulsi tidak pecah maka, tipe emulsi M/A. Jika pecah maka tipe emulsi A/M 2. Cara Pewarnaan Pewarna padat yang larut dalam air dapat mewarnai emulsi minyak dalam air (M/A). contoh : metilen-blue. 3. Penggunaan kertas saring Emulsi diteteskan pada kertas saring jika meninggalkan noda maka tipe emulsi A/M jika tidak meninggalkan noda / transparan maka tipe emulsi M/A. 4. Cara Flouresensi Minyak dapat berflouresensi dibawah cahaya lampu UV, emulsi M/A
flouresensinya berupa bintik-bintik, sedang emulsi A/M flouresensinya sempurna. 5. Hantaran Listrik Emulsi Minyak dalam Air (M/A) dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion dalam air, sedangkan tipe emulsi Air dalam Minyak A/M tidak dapat menghantarkan arus listrik. A. Hasil a). Hasil pengujian tipe emulsi Formula Pengenceran Metode pengujian tipe emulsi Pewarnaan Flouresensi Kertas Saring Tipe emulsi
Bintik-bintik
Transparan M/A
b). Hasil pengujian koalesensi Formula Sifat emulsi setelah pengocokan ringan selama 1 menit 60: span 60 Reversibel Kesimpulan
Tween
Non Koalesensi
(50%:50%)
PJ : Pertumbuhan Jamur + : Terjadi - : Tidak Terjadi d). Pengamatan volume fase memisah Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 Vol. Fase memisah formula ke (ml) 0 10 20 35 33 33 33 Volume total (ml) 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml Stabilitas Emulsi formula ke (%) 0 10 20 35 33 33 33