Disusun oleh:
Nidia Puspaningrum
P17335113050
I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan preformulasi yang tepat untuk sediaan gel ketoprofen yang baik.
II.
PENDAHULUAN
Sediaan gel adalah sediaan semi solid yang terdiri atas suspensi yang dibuat dari
partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh
cairan. Jika massa gel terdiri atas jaringan partikel kecil yang terpisah, gel
digolongkan sebagai sistemdua fase (misalnya gel alumunium hidroksida). Dalam
sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar, massa gel
kadang dinyatakan sebagai magma (misalnya magma bentoniy), dimana massanya
bersifat tiksotropik, artinya massanya akan mengental jika didiamkan dan akan
mencair kembali jika dikocok. Jika massanya banyak mengandung air, gel itu
disebut jelly.
Gel dapat diberikan untuk penggunaan topikal atau dimasukkan ke dalam lubang
tubuh.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, dalam botol mulut lebar terlindung
dari cahaya, di tempat sejuk.
Catatan : pada etiket harus tertera kocok dahulu
Dalam farmakope Indonesia ada beberapa gel, antara lain :
- Gel acri
- Tamin
- Gel antisseborrhoicum
(ILMU RESEP, p.77)
Pengolongan (Disperse Sistem)
A. Berdasarkan sifat fasa koloid :
1) Gel anorganik, contoh : bentonit magma
2) Gel organik, pembentuk gel berupa polimer
B. Berdasarkan sifat pelarut :
1) Hidrogel (pelarut air).
Hidrogel pada umumnya terbentuk oleh molekul polimer hidrofilik yang saling
sambung silang melalui ikatan kimia atau gaya kohesi seperti interaksi ionik ikatan
hidrogen atau interaksi hidrofobik.
Hidrogel mempunyai biokompatibilitas yang tinggi sebab hidrogel mempunyai
tegangan permukaan yang rendah dengan cairan biologi dan jaringan sehingga
meminimalkan kekuatan adsorbsi protein dan adhesi sel; hidrogel menstimulasi
sifat hidrodinamik dari gel biological, sel dan jaringan dengan berbagai cara;
hidrogel bersifat lembut/lunak, elastis sehingga meminimalkan iritasi karena friksi
atau mekanik pada jaringan sekitarnya. Kekurangan hidrogel yaitu memiliki
kekuatan mekanik dan kekerasan yang rendah setelah mengembang.
Contoh : bentonit magma, gelatin
2) Organogel (pelarut bukan air/pelarut organik). Contoh : plastibase
III.
FORMULASI
1. Bahan aktif
Zat Aktif
Ketoprofen
Struktur
(JP15, p.796)
Rumus
molekul
C16H4O3
Titik lebur
94-97oC
(JP15, p.796)
(JP15,p796)
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Inkompabilitas
(martindale, p.73)
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
2.5%
(martindale, p.74)
2. Gelling agent
Zat
Karboksimetil selulosa
Sinonim
Struktur
Titik lebur
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Inkompabilitas
Keterangan
lain
Kadar
penggunaan
3. Pengawet
Zat
Metil paraben
Sinonim
Struktur
C8H8O3
Titik lebur
125-128oC
Kelarutan
Inkompabilitas
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
0,1%
(HOPE 6th ed 2009, p.442)
4. Pengawet
Zat
Propil paraben
Sinonim
Struktur
C10H12O3
Titik lebur
96-99oC
Kelarutan
Inkompabilitas
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
5. Penetrant Enhancer
Zat
Propilen Glikol
Sinonim
Struktur
C3H8O2
Titik lebur
-59oC
Kelarutan
Stabilitas
Inkompabilitas
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
Aqua destilata
Sinonim
Struktur
H---O---H
Rumus
molekul
H2O
Titik lebur
0o C
Kelarutan
Stabilitas
Keterangan
lain
Penyimpanan
Kadar
penggunaan
IV.
Permasalahan
Gel
mengandung
air
Penyelesaian
yang Ditambahkan preservative (metil
menghindari
pertumbuhan
mikroba
2
Ditambahkan
gelling
agent
(CMC-Na)
3
menembus
lapisan
epidermis
V.
PENDEKATAN FORMULA
No. Nama Bahan
Jumlah
Kegunaan
Ketoprofen
2.5% (b/b)
Zat aktif
CMC-Na
3% (b/b)
Gelling agent
Metil Paraben
0.1% (b/b)
Preservative
Propil Paraben
0.2% (b/b)
Preservative
Propilen glikol
15% (b/b)
Penetrant enhancer
Aquadest
79.2% (b/b)
Pembawa
VI.
PENIMBANGAN
Penimbangan
Dibuat sediaan 8 tube (@ 15 g) = 150 g
No.
VII.
Nama Bahan
Ketoprofen
3.75 g
CMC-Na
4.5 g
Metil Paraben
0.15 g
Propil Paraben
0.3 g
Propilen glikol
22.5 g
Aquadest
118.8 g
PROSEDUR PEMBUATAN
1. Persiapan dan penimbangan bahan
a. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Ditimbang bahan yang diperlukan, yaitu :
Jenis
Prinsip evaluasi
evaluasi
Uji
Mengamati bau,
organolept
ik
sediaan di kulit.
Jumlah
Hasil
sampel
pengamatan
3 tube
Syarat
Tube 1 :
Warna
Warna gel
harus
bening, bau
jernih,
khas gel,
tidak bau
mudah
tengik,
disebar di
mudah
disebar di
lengket
kulit dan
Tube 2:
tidak
Warna gel
lengket.
bening, bau
khas gel,
mudah
disebar di
kulit, rasa gel
lengket
Tube 3 :
Warna gel
bening, bau
khas gel,
mudah
disebar di
kulit, rasa gel
lengket
Zat aktif
Uji
2
homogenit
as
harus
dievaluasi dioleskan
terdispersi
semua,
Tube 1 :
kalaupun
homogen
ada yang
Tube 2 :
belum
homogen
terdispersi,
Tube 3 :
ukuran
dispersinya harus
homogen
partikelnya
belum terdispersi.
Walaupun masih ada
3 tube
harus kecil,
hingga
partikelnya.
ketika
dioleskan
di kulit
tidak
menyebabk
an lecet
karena
ukuran
partikelnya
yang kasar
menggores
kulit.
Tube 1 :
w0=4.363 g
w1=19.329 g
Isi minimum
tube 1 :
Tube yang berisi
w1-
sediaan ditimbang,
w0=14,966 g
dicatat beratnya
Uji isi
minimum
Tube 2 :
w0=4.129 g
w1=19.103 g
3 tube
Isi minimum
dicatat volumenya
tube 2 :
w1-
w0=14.974 g
ditentukan berapa
sediaan yang ada
Tube 3 :
dalam tube.
w0=4.407 g
w1=19.408 g
Isi minimum
tube 3 :
w1w0=15.001 g
Hasil
penguranga
n dari m1
dan m0
tidak boleh
kurang dari
jumlah
yang
tertera di
etiket.
Memasukkan pH
4
Uji pH
meter ke dalam
3 tube
sediaan
IX.
pH
pH ketiga
tube 1 : 6
sampel
tube 2 : 6
harus
tube 3 : 6
seragam.
PEMBAHASAN
Kali ini kami membuat sediaan gel dari zat aktif ketoprofen sebanyak 2.5%.
Ketoprofen merupakan zat antiinflamasi yang dapat meredakan nyeri otot, oleh
karena itu dibuat sediaan gel karena bekerja secara lokal. Pada pembuatannya
kami mengoptimasi 3 gelling agent, yaitu CMC-Na, HPMC dan gelatin. Namun
yang paling bagus hasilnya adalah CMC-Na, karena setelah dioptimasi HPMC
dan gelatin tidak membentuk gel, yang terbentuk malah cairan. Pemilihan metil
dan propil paraben juga dikarenakan preservative ini dapat memberikan efek yang
baik ke fase minyak maupun fase air. Pada awalnya kami akan menambahkan
etanol ke dalam sediaan untuk melarutkan ketoprofen, namun ketika dioptimasi
hasil menggunakan etanol dan tidak menggunakan etanol sama saja, sehingga
kami memilih tidak menggunakan etanol. Selain itu alasannya adalah ketika
ketoprofen dicampur dengan etanol lebih dari 4% maka efek ketoprofen dalam
tubuh akan berkurang.
Pada pengembangan CMC-Na harus diperhatikan cara pengadukannya, karena
jika tidak betul-betul diaduk masih tersisa warna putih khas CMC-Na yang
bergumpal, maka pengadukan harus dilakukan lebih lama dan teliti jangan sampai
tersisa warna putih.
Penimbangan harus dilakukan dengan baik agar tidak ada botol yang isinya
kurang. Hal ini terlihat ketika evaluasi, ada 2 botol yang bobotnya tidak sesuai
dengan etiket.
Penghitungan isi minimum dihitung dengan rumus :
W1-W0=isi minimum
X.
KESIMPULAN
Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.
No. Nama Bahan
Jumlah
Kegunaan
Ketoprofen
2.5%
Zat aktif
CMC-Na
3%
Gelling agent
Metil Paraben
0.1%
Preservative
Propil Paraben
0.2%
Preservative
Propilen glikol
15%
Penetrant enhancer
Aquadest
0.67%
Pembawa
XI.
DAFTAR PUSTAKA