Disusun Oleh :
Kelompok : Kelompok 4
Nama Anggota : Aji Febriansyah (2048312002)
Inaya Try Nanda Putri (1948311005)
Shelfianti (1948311010)
Yunita Asmarani (2048312008)
Zulfa Atikah (1948311012)
Dosen Pengajar :
apt. Yenny, S.Farm, M.Farm
Menurut FI IV, Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan lain dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara
termodinamika, yang terdiri atas paling sedikit 2 cairan yang tidak bercampur, yang salah satunya fase
terdispersi (fase internal) terdispersi secara seragam dalam bentuk tetesan kecil pada medium
pendispersi (fase eksternal) yang distabilkan dengan emulgator yang cocok.
Tipe emulsi :
1. Tipe o/w (m/a)
Suatu emulsi dimana minyak terdispersi sebagai tetesan dalam fase air disebut minyak dalam air
2. Tipe w/o (a/m)
Jika air adalah fase terdispersi dan minyak adalah medium pendispersi emulsi disebut air dalam
minyak
3. Emulsi ganda
Dalam tipe emulsi ini dihadirkan 3 fase yang disebut bentuk emulsi w/o/w (a/m/a) atau o/w/o
(m/a/m) atau disebut emulsi dalam emulsi.
.
Bahan pengemulsi atau emulgator dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Emulgator alam
Emulgator yang diperoleh dari alam tanpa proses yang rumit a.
Emulgator alam dari tumbuhan
• Gom arab
• Tragacanth
• Agar-agar
• Chondrus
• Emulgator lain : Pektin, metil selulosa, CMC 1-2 %
b. Emulgator alam dari hewan
• Kuning telur
• Adeps lanae
c. Emulgator alam dari mineral
• Veegum / Magnesium Aluminium Silikat
• Bentonite
2. Emulgator sintetik
a. Anionik
• Sub bagian ini ialah surfaktan bermuatan (-)
• Contoh: Na, K dan garam-garam ammonium dari asam oleat dan larutan yang larut dalam air
dan baik sebagai bahan pengemulsi tipe o/w.
• Bahan pengemulsi ini rasanya tidak menyenangkan dan mengiritasi saluran pencernaan b.
Kationik
• Aktivitas permukaan pada kelompok ini bermuatan (+)
• Komponen ini bertindak sebagai bakterisid dan juga menghasilkan emulsi antiinfeksi seperti
pada lotion kulit dan krim. c. Non ionik
• Merupakan surfaktan yang digunakan sebagai bahan pengemulsi untuk kerja keseimbangan
molekul antara hidrofik dan lipofilik.
3. Padatan bersifat halus
• Bagian emulgator ini membentuk lapisan khusus di sekeliling tetesan terdispersi dan
menghasilkan emulsi yang meskipun berbutir kasar, mempunyai stabilitas fisik
• Hal ini dapat menyebabkan padatan dapat bekerja sebagai emulgator
• Contoh : Veegum / Magnesium Aluminium Silikat, Bentonite
FORMULA
1. Zat Aktif
Oleum Cocos (FI III hal.456 dan Handbook Of Pharmaceutical Exipient hal.639)
Nama Resmi : Oleum Cocos
Nama Lain : Minyak Kelapa
Bobot Jenis : 0,845 – 0,905 g/ml
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas, tidak
tengik
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian etanol (95%) P pada suhu 60oC, sangat
mudah larut dalam kloroform P dan juga mudah larut dalam eter P
Stabilitas Suhu : Tidak melebihi 25℃
Ph : 3,0 – 8,0
Inkompabilitas : Oleum cocos bereaksi dengan pengoksidasi, asam, basa serta
polyethylene. (HOPE edisi 6 hlm 184)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk
2. Zat Tambahan
1. Pulvis Gummi Arabicum (Farmakope Indonesia VI HAL 685)
Pemerian : Warna Putih Rasa tawar seperti lendir, Hampir tidak berbau
Butir, bentuk bulat (bulat telur)
Kelarutan : Mudah larut dalam air, Menghasilkan larutan yang kental dan
tembus cahaya, Praktis tidak larut dalam etanol (95%)
Ukuran partikel : Penampang 0,5 cm sampai 6 cm
Stabilitas : lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar , mudah terurai
oleh bakteri dan reaksi enzimatik, mudah teroksidasi
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan amidopyrin, apomorfin, aerosol, etanol 95 %,
garam ferri, morfin, tanin, timol, banyak kandungan garam
menurunnya viskositas.
Nama lain : Acaciae gummi; acacia gum; arabic gum; E414; gum acacia;
gummi africanum; gum arabic; gummi arabicum; gummi mimosae;
talha gum. (Handbook of Pharmaceutical Excipience hal.1)
Khasiat : Emulsifying agent; stabilizing agent; suspending agent; tablet
binder; viscosity-increasing agent (Handbook of Pharmaceutical
Excipience hal.1)
a. Konsentrasi : sebagai Emulsifying agent : 10% - 20%
(Handbook of Pharmaceutical Excipience hal.1)
A. Formulasi
a) Alat :
1. Timbangan Analitik
2. Erlenmeyer 250mL
3. Beaker glass 1000mL
4. Gelas ukur 100mL
5. Batang pengaduk
6. Corong kaca
7. Kertas Perkamen Secukupnya
8. Sudip
9. Mortir dan stamfer
Packaging, meliputi :
a. Botol kaca coklat ukuran 100 ml 10 botol
b. Kardus Emulsi Oleum Cocos
c. Label etiket Emulsi Oleum Cocos
d. Leaflet Emulsi Oleum Cocos
b) Bahan :
1. Oleum cocos 330 mL
2. PGA 150 gram
3. Air Untuk PGA 300 mL
4. Natrium Benzoat 1 gram
5. Gliserin 100 mL
6. BHT 0,1 gram
7. Aquadest 119 mL
CARA PEMBUATAN
Pembuatan Oleum Cocos menggunakan metode Gom Basah. Dalam metode ini, zat pengemulsi
ditambahkan kedalam air agar membentuk musilago, lalu minyaknya ditambahkan perlahan-lahan
sehingga terbentuk emulsi, baru kemudian diencerkan dengan sisa air.
Cara pembuatan Oleum Cocos emulsi untuk sediaan sebanyak 10 botol (1000 ml) :
1. Menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dan mengkalibrasi botol 1000 ml sebanyak 10
botol.
2. Menimbang dan mengukur bahan. Menimbang Oleum Cocos 330 ml, PGA 150 gram, Natrium
Benzoat 1 gram, Mengukur gliserin sebanyak 100 ml, aqua untuk korpus emulsi sebanyak 300
ml, aquadest 5 ml untuk melarutkan Natrium Benzoat dan aqaudest untuk pembawa sebanyak
114 ml.
3. Masukkan Natrium Benzoat 1 gram kedalam mortir gerus sampai halus tambahkan aquadest 5ml
gerus sampai larut (campuran 1)
4. Panaskan aquadest sampai mendidih sebanyak 300 ml
5. Aquadest yang sudah panas, masukkan ke dalam mortir tambahkan PGA sebanyak 150 gram
kemudian gerus ad terbentuk mucilago (campuran 2)
6. Masukkan Oleum Cocos 330 ml kedalam mortir, tambahkan BHT gerus ad homogen (campuran
3)
7. Masukkan campuran 3 ke dalam campuran 2 secara perlahan gerus sampai terbentuk emulsi
8. Tambahkan campuran 1 gerus sampai homogen
9. Tambahkan Gliserin sebanyak 100ml Gerus sampai homogen 10. Masukkan campuran kedalam
beaker glass berukuran 1000 ml.
11. Tambahkan 194 ml aquadest aduk sampai homogen.
12. Masukkan campuran kedalam masing masing botol berukuran 100 ml yang telah dikalibrasi.
13. Tempelkan label Oleum Cocos Emulsi pada botol.
14. Masukkan kedalam dus Oleum Cocos Emulsi.
15. Tambahkan leaflet Oleum Cocos Emulsi.
16. Tambahkan sendok takar obat.
EVALUASI SEDIAAN
Tujuan Evaluasi Sediaan adalah Untuk menguji apakah larutan tersebut layak untuk
digunakan dan memenuhi standar mutu larutan yang telah ditentukan.
Alat yang digunakan untuk Uji Sediaan :
1. Kertas pH
2. Tabung reaksi
3. Beaker glass
4. Gelas ukur
5. Piknometer
6. Kaca Arloji
2. Uji pH
Tujuan : Melihat tingkat keasaman sediaan
Syarat : Untuk sediaan oral diusahakan pH mendekati netral (pH 7) Cara Pengujian:
a) Kertas pH dimasukkan ke dalam sediaan
b) Ditunggu beberapa saat
c) Diamati kertas pH
d) Dibandingkan dengan indikator pH
e) Diamati warna yang terjadi, tulis hasil pH
3. Uji Homogenitas
Tujuan : Untuk mengetahui distribusi partikel/granul dalam emulsi
Syarat : sediaan diteteskan pada objek glass dan diratakan dengan objek glass lain sehingga
terbentuk lapisan tipis.
6. Uji Viskositas
Tujuan : untuk mengetahui viskositas (kekentalan) serta sifat alir dalam sediaan emulsi.
Cara pengujian :
• Letakkan viscometer Brookfield pada posisi yang benar dengan mengatur letak gelembung
udara tepat ditengah lingkaran.
• Dipasang spindel pada gantungan spindel
• Diturunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas tercelup kedalam cairan sampel yang
akan diukur viskositasnya
• Dinyalakan motor sambil menekan tombol
• Dibiarkan spindel berputar dan melihat jarum merah pada skala
• Dibaca angka yang ditunjukan oleh jarum tersebut untuk mengukur viskositasnya.
7. Uji Flouresensi
Cara pengujian : tetesan emulsi dipaparkan pada sinar uv mikroskop. Jika flouresensi
merata diseluruh bagian maka tipe emulsi adalah A/M. jika flouresensi bitnik-bintik maka
tipe emulsi adalah M/A
HASIL PENGAMATAN
1. Uji organoleptis :
Warna : crem
Bau : khas aroma minyak kelapa
Rasa : manis, khas rasa kelapa
2. Uji pH
Dihasilkan uji pH 5
3. Uji homogenitas
Didapatkan sediaan menyebar rata (homogen)
7. Uji fluoresensi
Flouresensi terlihat bitnik-bintik maka tipe emulsi adalah M/A.
PEMBAHASAN
Menurut FI IV, Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan lain dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara
termodinamika, yang terdiri atas paling sedikit 2 cairan yang tidak bercampur, yang salah satunya
fase terdispersi (fase internal) terdispersi secara seragam dalam bentuk tetesan kecil pada medium
pendispersi (fase eksternal) yang distabilkan dengan emulgator yang cocok.
Pada praktikum ini zat aktif yang dipilih adalah Oleum Cocos yang dibuat menjadi sediaan emulsi
yang ditujukan untuk dewasa. Oleum cocos ditujukan untuk menurunkan berat badan untuk pasien
dewasa penderita obesitas.
Dalam pembuatan emulsi oleum cocos dengan metode gom basah Dalam metode ini, zat
pengemulsi ditambahkan kedalam air agar membentuk musilago, lalu minyaknya ditambahkan
perlahan-lahan sehingga terbentuk emulsi, baru kemudian diencerkan dengan sisa air.
Sediaan emulsi mengandung minyak, serta bentuk dari zat aktif adalah minyak. Bila terpapar
oleh udara maka akan mudah tengik. Sehingga dalam formula sediaan ditambahkan Buthyl
Hidroxytoluena sebagai zat anti oksidan. Penambahan BHT untuk mencegah asam lemak tak jenuh
yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. BHT
ini salah satu zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi serta larut dalam
minyak dan air. Dengan kadar BHT 0,01% diharapkan dapat secara nyata mampu memperlambat
atau menghambat oksidasi sediaan yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah.
Untuk memastikan stabilitas maka dilakukan beberapa pengujian dengan hasil sebagai
berikut,uji yang pertama adalah uji organoleptis dengan menggunakan panca indra perasa,penciuman
dan penglihatan meliputi uji rasa,bau dan warna. Hasil yang didapat adalah rasa berbau khas aromatik
bau kelapa, berwarna krem dan memiliki rasa manis dan rasa khas kelapa . Uji yang kedua yaitu uji
pH dengan menggunakan pH meter,dihasilkan pH Emulsi Oleum Cocos 5 hal ini menunjukkan hasil
Emulsi Oleum Cocos sesuai dengan persyaratan. Uji yang ketiga yaitu uji homogenitas hasil yang di
dapat adalah Oleum Cocos dapat bercampur dengan sempurna. Uji yang keempat yaitu uji volume
terpindahkan,hasil yang di dapat adalah uji volume terpindahkan memenuhi syarat karena volume
rata-rata yang di dapat sebanyak 96,5ml (96,5%) . Hasil ini memenuhi syarat uji volume terpindahkan
yaitu volume rata-rata dan salah satu botol tidak boleh kurang dari 95%. Uji yang kelima yaitu uji
bobot jenis dengan menggunakan alat piknometer. Diketahui bahwa Emulsi yaitu 1,00 gram/ml.
berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu 1,026 gram/ml sehingga memenuhi syarat. Uji viskositas
dilakukan dengan alat viscometer Brookfield dengan rotasi perputaran 1,5, 3, 6, 12, 30 dan 60 RPM
kemudian mendapatkan persentasi yang berbeda-beda sehingga diperoleh rata-rata persentase yaitu
59,43%.Untuk Uji Flouresensi terlihat bitnik-bintik maka tipe emulsi adalah M/A.
KESIMPULAN
Saran
Saran untuk praktikum kali ini saat pembuatan dilakukan dengan hati-hati supaya tidak ada
konsentrasi yang kurang untuk pembuatan sediaan, ditambahkan perasa supaya rasa Oleum cocos tidak
terlalu dominan, pada pembuatan dibutuhkan alat-alat yang memadai karena sediaan dibuat dalam
jumlah banyak.
Daftar Pustaka
Komposisi :
Oleum Cocos 33%
PGA 15%
Na Benzoat 0,1%
Gliserin 10%
BHT 0,01%
Indikasi :
Mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan
kolesterol baik dalam tubuh, Menjaga kesehatan
jantung, menurunkan berat badan
Kontraindikasi :
Menyebabkan iritasi gastrointestinal
Aturan pakai :
4 kali sehari 1 sendok takar (10ml) / dengan dosis 10
gram / hari
Perhatian :
Simpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya
matahari, apabila terjadi iritasi hentikan penggunaan.
Efek samiping :
Dapat Menyebabkan Diare Ringan, menyebabkan
sakit kepala, pada sebagian orang yang sensitif,
mengkonsumsi minyak kelapa bisa memicu reaksi
alergi, gangguan pencernaan, gangguan perdarahan.
Penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk dan terhindar dari cahaya
Netto 100ml
Diproduksi oleh :
PT.SAINZY FARMA
DEPOK-INDONESIA
Lampiran 3 Design Label