Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEMI SOLID

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN


DICLOFENAK NATRIUM GEL (XEROGEL)

Dosen :

Apt. Yenny,S. Farm., M. Farm


Disusun oleh :

Kelompok 3

Dita Andhiny (1948311004)


Rosy Suwanti (1948311009)
Reinhard Steven Theofilus Gs (2048312007)
Shelfianti (1948311010)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN


GENESIS MEDICARE DEPOK
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Dasar teori
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV gel merupakan sisitem semipadat
terdiri dari suspense yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
organik yang besar,terpenetrasi oleh suatu cairan.Gel kadang – kadang disebut jeli.
Menurut Formularium Nasional gel adalah sediaan bermassa lembek,berupa
suspensi yang dibuat dari zarah kecil senyawaan organik atau makromolekul
senyawa organik,masing – masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan.
Penggolongan gel /Disperse sistem
A. Berdasarkan sifat fasa koloid
1. Gel anorganik
Contoh : bentonite magma
2. Gel organik
Pembentuk gel berupa polimer
B. Berdasarkan sifat pelarut
1. Hidrogel ( pelarut air )
Hidgogel pada umumnya terbentuk oleh molekul polimer hidrofilik yang
saling sambung silang melalui ikatan kimia atau gaya kohesi seperti interaksi
ionik, ikatan hidrogen atau interaksi hidrofobik.Hidrogel mempunyai
biokompabilitas yang tinggi sebab hidrogel mempunyai tegangan permukaan
yang rendah dengan cairan biologi dan jaringan sehingga meminimalkan
kekuatan adsorbsi protein dan adhesi sel. Hidrogel menstimulasi sifat
hidrodinamik dari gel biological , sel dan jaringan dengan beberapa
cara.Hidrogel bersifat lembut/lunak, elastis sehingga meminimalkan iritasi
karena friksi atau mekanik pada jaringan sekitarnya.Kekurangan hidrogel
yaitu memiliki kekuatan mekanik dan kekerasan yang rendah setelah
mengembang. Contoh : bentonite magma, gelatin.
2. Organogel ( pelarut bukan air/pelarut organic )
Contoh : plastibase yaitu suatu polietilen dengan BM rendah yang terlarut
dalam minyak mineral dan didinginkan secara shock cooled dan disperse
logam stearat dalam minyak.
3. Xerogel
Gel yang telah padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah. Xerogel sering
dihasilkan oleh evaporasi pelarut,sehingga sisa – sisa kerangka gel yang
tertinggal.Kondiis ini dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan
penambahan agent yang mengimbibisi,dan mengembangkan matriks gel.
Contoh : gelatin kering, tragakan ribbons dan acacia tears, sellulosa kering
dan polystyrene.

Keuntungan dan kekurangan sediaan gel


Keuntungan sediaan gel :
Untuk hidrogel : efek pendinginan pada kulit saat digunakan,penampilan sediaan
yang jernih dan elegan, pada pemakaian dikulit setelah kering meninggalkan film
tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga
pernapasan pori tidak terganggu, mudah dicuci dengan air, pelepasan obat nya baik,
kemampuan penyebarannya pada kulit baik.

Kekurangan sediaan gel :


1. Untuk Hidrogel : harus menggunakan zat aktif yang larut dalam air sehingga
diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih
pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau
hilang ketika berkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan
iritasi dan harga lebih mahal.
2. Penggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan untuk
mencapai kejernihan yang tinggi.
3. Untuk hidroalkoholik : gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat
mnyebabkan pedih pada wajah dan mata, penampilan yang buruk pada kulit bila
terkena pemaparan cahaya matahari, alcohol akan menguap dengan cepat dan
meninggalkan film yang berpori atau pecah – pecah sehingga tidak semua area
tertutupi atau kontak dengan zat aktif.

1.2. Tujuan penggunaan sediaan


Diclofenak natrium merupakan salah satu NSAID derivat asam
fenilasetat. Selain sebagai antiinflamasi, diclofenak natrium juga mempunyai
aktivitas lain sebagai analgetik dan diclofenak natrium sering
digunakan untuk penanganan simptomatik jangka lama pada artritis rheumatoid,
osteoarthritis, dan spondylitis ankilosa. Diclofenak natrium juga bisa digunakan
untuk penanganan jangka pendek cedera otot,rangka akut,bahu nyeri akut.

1.3. Data preformulasi

1. Zat aktif
DICLOFENAK NATRIUM ( FARMAKOPE INDONESIA VI HAL: 417 )
Nama Sinonim : Diclofenak Sodium
Rumus Molekul : C14H10Cl2NnaO2
Bobot Molekul : 318,13
pH : Antara 7 dan 8,5
Pemerian : Serbuk hablur putih hingga hampir putih
Higroskopik, melebur pada suhu 284o
Kelarutan : Mudah larut dalam methanol,larut dalam
etanol,agak sukar larut dalam air,praktis tidak
larut dalam kloroform dan dalam eter
Konsentrasi : dalam cream / gel 1% ( Obat - Obat Penting edisi
ke - 7 Tahun 2015 Hal : 332 )
Khasiat : Analgetika Antiradang ( Obat – Obat Penting
edisi ke – 7 Tahun 2015 Hal : 332 )
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus
Cahaya

2. Zat Tambahan
CARBOXYMETHYLCELLULOSE SODIUM (HOPE EDISI 6TH HAL : 118)
Nama Sinonim : CMC Sodium
CMC Na
Cellulose gum
pH : Antara 6,5 dan 8,5
Pemerian : Serbuk granul putih hingga hampir putih,tidak
berbau,tidak berasa,higroskopis setelah
pengeringan
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan
koloidal,tidak laut dalam etanol,eter dan pelarut
organik lain ( FI VI hal : 832 )
Khasiat : Gelling agent
Viscosity – increasing agent
Konsentrasi : Gel – forming agent 3 - 6%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
PROPYLENE GLYCOL ( HOPE EDISI 6TH HAL : 592 )
Rumus Molekul : C3H8O2
Bobot Molekul : 76,09
Pemerian : Cairan bening,tidak berwarna,kental,praktis tidak
berbau,dengan rasa manis,sedikit tajam
menyerupai gliserin.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,dengan aseton,dan
dengan kloroform. Larut dalam eter dan dalam
beberapa minyak esensial,tidak dapat bercampur
dengan minyak lemak ( FARMAKOPE
INDONESIA VI HAL : 1446 )
Khasiat : Humectant topicals /Thickening agent
Konsentrasi : 15 %
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

METHYLPARABEN ( HOPE EDISI 6th HAL ; 441)


Nama Sinonim : Nipagin
Rumus Molekul : C8H8O3
Bobot Molekul : 152,15
Pemerian : Bubuk Kristal tidak berwarna atau bubuk Kristal
Putih,tidak berbau atau hamper tidak berbau dan
Memiliki sedikit rasa terbakar.
Kelarutan : Dalam etanol = 1 : 2
Dalam etanol 95% = 1 : 3
Dalam etanol 50% = 1 : 6
Dalam eter = 1 : 10
Dalam glicerin = 1 : 60
Dalam minyak mineral = Praktis tidak larut
Dalam minyak kacang = 1 : 200
Dalam propilen glikol =1:5
Dalam air = 1 : 400
Dalam air 50o C = 1 : 50
Dalam air 80o C = 1 : 30
Khasiat : Antimicrobial preservative
Konsentrasi : Untuk preparat topikal 0,02% - 0,3%
Penyimpana : Dalam wadah tertutup rapat

AQUADEST ( FARMAKOPE INDONESIA VI HAL : 69 )


Rumus Molekul : H2O
Bobot Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna,tidak berbau
Khasiat : Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BAB II
METODOLOGI DAN PERCOBAAN

2.1. Formula sediaan

“ Diclofenak Natrium Gel “

Tiap 10 gr mengandung :

Diclofenac natrium 1%

CMC Na 3%

Propylene glycol 15%

Methyparaben 0.3%

Aquadest ad 100%

2.2. Perhitungan

Perhitungan formula untuk 1 tube

Tiap 10 gr mengandung :
Diclofenak sodium 1/100 x 10 gr = 0,1 gram
CMC Na 3/100 x 10 gr = 0,3 gram
Propylene glycol 15/100 x 10 gr = 1,5 gram
Methylparaben 0,3/100 x 10 gr = 0,03 gram
Aquadest ad 100/100 x 10 gr = 10 – (0,1+0,3+1,5+0,03)
= 8.07 ml
3. Perhitungan formula untuk 10 tube
Diclofenak sodium 10 x 0,1 gr = 1 gram
CMC Na 10 x 0,3 gr = 3 gram
Propylen glikol 10 x 1,5 gr = 15 gram
Methylparaben 10 x 0,03 gr = 0,3 gram
Aquadest 10 x 8.07 gr = 80,7 ml

No Nama Bahan Konsentrasi Konsentrasi Pemakain Pemakaian Khasiat


literature formulasi untuk 1 untuk 10
tube tube
1 Diclofenak 1% 1% 0,1 gr 1 gr Analgetik/Anti
sodium radang
2 CMC Na 3-6% 3% 0,3 gr 3 gr Gelling agent
Viscosity-
increasing
agent
3 Propylen 15 % 15 % 1,5 gr 15 gr Humectant
glikol Topicals &
Thickening
agent

4 Methylparaben 0,02 - 0,3 % 0,3 % 0,03 gr 0,3 gr Anti microbial


Preservative
5 Aquadest - - 8,07 ml 80,7 ml Pelarut
2.3. Alat dan

Alat :
a. Mortir diameter 13,5 cm 3 buah
b. Stamfer diameter 4 cm 3 buah
c. Batang pengaduk 1 buah
d. cawan ukuran 75 ml 2 buah
e. Gelas ukur 100 ml 1 buah
f. Timbangan 1 buah
g. Sudip 2 buah
h. Kertas perkamen secukupnya
i. Packaging meliputi ;
- Tube ukuran 10 gr + tutup sebanyak 10 tube
- Sticker yang berisi info tentang nama obat,komposisi, khasiat obat dan
aturan pakai untuk di tempel pada kemasan tube.
- Leaflet diclofenak sodium gel
- Dus untuk mengemas tube berisi obat.

Bahan :
Bahan untuk 10 tube
a. Diclofenak Sodium = 1 gram
b. CMC Na = 3 gram
c. Propylen Glikol = 15 gram
d. Methylparaben = 0,3 gram
e. Aquadest = 80,7 ml
2.4. Pembuatan

1. Siapkan alat dan bahan


2. Timbang diclofenak sodium sebanyak 1 gram,timbang CMC Na sebanyak
3 gram,timbang propylene glycol sebanyak 15 gram,methylparaben
sebanyak 0,3 gram dan terakhir siapkan aquadest sebanyak 80,7 ml.
3. Gerus diclofenak sodium ad halus tambahkan air sebanyak 20,7 ml gerus
ad homogen ( massa 1 )
4. Gerus methylparaben ad halus tambahkan propylen glikol gerus ad
homogen ( massa 2 )
5. Gerus CMC Na ad halus,tambahkan air 60 ml( suhu diatas 80o C ) gerus
sampai terbentuk mucilago
6. Tambahkan massa 1 dan massa 2, gerus campuran sampai homogen dan
terbentuk gel
7. Dilakukan uji evaluasi
8. Masukkan kedalam tube masing-masing 10 gram sebanyak 10 tube.
9. Beri label pada tube 10 gram, masing – masing sebanyak 10 tube.
10.Masukkan leaflet ke dalam dus kemasan obat.
2.5. Evaluasi sediaan
Alat untuk evaluasi sediaan :
1. Kaca arloji
2. Kertas pH
3. Spatula
4. Cawan petri diameter 15 cm
5. Beaker glass 100 ml
6.Viscometer Brookfield
Evaluasi sediaan diclofenak sodium gel

Tujuan evaluasi sediaan diclofenak sodium gel adalah untuk menguji apakah
diclofenak sodium gel tersebut layak untuk digunakan dan memenuhi standar mutu
gel yang telah ditentukan. Evaluasi yang digunakan pada sediaan diclofenak
sodium gel adalah evaluasi fisika yang meliputi :
a) Organoleptis
Tujuan uji organoleptis adalah untuk memeriksa kesesuain bentuk,bau,dan
Warna sediaan dengan spesifik yang telah ditentukan.Syarat dari uji
organoleptis yaitu bentuk ,bau,dan warna harus sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan.Cara pengujiannya :
- Sediaan dituang pada wadah,diamati bentuk dan warna.
- Diamati bau dengan indra penciuman.
b) Uji pH
Tujuan uji pH yaitu untuk mengukur tingkat keasaman sediaan gel
dengan menggunakan pH stik. Menurut syarat standar pada uji Ph
sediaan gel sebaiknya memiliki pH yaitu sekitar 4,5 - 6,5 .Cara
pengujiannya :
- Kertas pH dimasukkan ke dalam sediaan.
- Ditunggu beberapa saat.
- Diamati kertas pH
- Dibandingkan dengan indikator pH
- Diamati warna yang terjadi,tulis hasil pH.

c) Uji Homogenitas
Tujuan dari uji homogenitas untuk mengetahui apakah bahan – bahan
dalam sediaan gel menyebar dengan rata.

Syarat dari uji homogenitas yaitu harus menyebar rata


(homogen).Cara pengujiannya :
- Siapkan kaca arloji 2 buah,tuangkan gel ke salah satu kaca arloji.
- Kemudian kaca arloji dihimpitkan,lalu diamati dengan latar hitam dan
Putih.
d) Uji Viscositas
Tujuan dari pemeriksaan viscositas yaitu untuk memeriksa kesesuaian
viscositas dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Syarat uji viscositas
yaitu nilai viscositas sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Kekentalan sangat berhubungan dengan suhu,pada umumnya semakin
tinggi suhu maka kekentalan semakin turun. Cara pengujiannya :
- Sampel ditempatkan ditengah – tengah papan,kemudian dinaikkan
hingga posisi di bawah kerucut.
- Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampel
nya digeser didalam ruang sempit antara papan yang diam dan kemudian
kerucut yang berputar.
e) Uji Daya sebar
Tujuan dari uji daya sebar untuk mengenali kemampuan gel buat
menyebar apabila diaplikasikan ke kulit.Uji daya sebar untuk menjamin
pemerataan gel saat diaplikasikan pada kulit yang dilakukan segera
setelah gel dibuat.Syarat dari uji daya sebar yang baik antara 5 cm – 7
cm ataupun 50 mm – 70 mm.Cara pengujiannya :
- Ambil sediaan gel sebanyak 0,5 gram kemudian diletakkan diatas
kaca bundar ( cawan petri) berdiameter 15 cm, kaca yang lain diletakkan
diatasnya

- Diukur diameter sebar gel


- Kemudian ditambahkan 25 gram - 125 gram gram beban tambahan
secara bergantian
- Didiamkan lagi selama 1 menit
- Kemudian diukur diameter yang konstan
BAB III
EVALUASI DAN PEMBAHASAN

3.1. Evaluasi sediaan

Evaluasi yang digunakan pada sediaan diklofenac sodium gel adalah evaluasi

fisika meliputi:
NO. Perihal Hasil Dokumentasi
1. Uji Bau : Tidak berbau
organoleptis
Warna : Bening
Tekstur : sediaan ½ padat dan
lengket jika dioleskan ke kulit
terasa dingin

2. Uji pH Uji pH pada diclofenac sodium


gel yaitu 6
3. Uji Hasil uji Homogenitas :
Homogenitas
Homogen

4. Uji Viscositas Hasil uji viskositas a. Rotasi perputaran 1,5


menggunakan spindel 4 RPM
Speed : 1,5 RPM
Data : 143199 mPa’s
Persentase : 35,8%
b. Rotasi perputaran 3
RPM

Speed : 3 RPM
Data : 95800 mPa’s
Persentase 47,9%

c. Rotasi perputaran 6
RPM

Speed : 6 RPM
Data : 64800 mPa’s
Persentase : 64,8%

d. Rotasi perputaran 12
rpm

Speed : 12 RPM
Data : 45050 mPa’s
Persentase : 90,1%
5. Uji Daya sebar Hasil uji daya sebar : Tanpa beban

Tanpa beban = 3,7 cm

Beban 25 gr

Beban 25 gr = 4,7 cm

Beban 50 gr

Beban 50 gr = 5,3 cm
Beban 75 gr

Beban 75 gr = 5,6 cm

Beban 100 gr

Beban 100 gr = 6 cm

Beban 125 gr

Beban 125 gr = 6,2 cm

Hasil akhir – hasil tanpa beban


6,2 cm – 3,7 cm = 2,5 cm
3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum


pembuatan sediaan gel.Dari komponen yang terdapat dalam formula diatas
disebutkan bahwa zat aktif yang digunakan adalah sodium diclofenak natrium yang
berkhasiat sebagai antiinflamasi. Diclofenak natrium juga mempunyai aktivitas
lain sebagai analgetik dan sering digunakan untuk penanganan simptomatik jangka
lama pada artritis rheumatoid,osteoarthritis, dan spondylitis ankilosa. Diclofenak
natrium juga bisa digunakan untuk penanganan jangka pendek cedera otot,rangka
akut,bahu nyeri akut.
Pada formula diatas zat aktif yang digunakan adalah diclofenac
natrium sebanyak 1 gram,selanjutnya zat tambahan terdiri dari CMC Na sebanyak
3 gram yang berfungsi sebagai Gelling agent dan viscosity increasing
agent,propylene glikol sebanyak 15 gram yang berfungsi sebagai humectant
topicals dan thickening agent, methylparaben sebanyak 0,3 gram yang berfungsi
sebagai anti mikroba / pemgawet dan yang terakhir adalah aquadest sebanyak 80,7
ml sebagai pelarut.
Setelah sediaan jadi dilakukan uji evaluasi diantaranya yang pertama
yaitu uji organoleptis yang menghasilkan tekstur yang halus, agak kental,dan
lengket . Walaupun agak susah dan membutuhkan waktu penggerusan yang lama
untuk mencapai tekstur yg halus tersebut. Sediaan gel yang di hasilkan bening,
tidak berwarna dan tidak berbau.Yang kedua yaitu uji pH. Sediaan gel kelompok
kami menghasilkan pH 6,ini menunjukkan bahwa sediaan kami memenuhi standart
sediaan gel dengan kisaran pH 4,5 – 6,5. Karena kalau sediaan gel bersifat basa
akan mengakibatkan iritasi pada kulit. Yang ketiga yaitu uji homogenitas, sediaan
gel yang kami buat menghasilkan gel yang homogen dilihat dengan latar warna
hitam dan latar warna putih. Walaupun pada literature diclofenac natrium agak
sukar larut dalam air tetapi pada praktikum, diclofenac sodium dapat larut
sempurna sehingga menghasilkan sediaan gel yang homogen. Yang keempat
dilakukan uji viskositas,hasil uji yang kami dapatkan dengan menggunakan spindel
4 dengan speed 1,5 RPM menghasilkan 143199mPa’s dengan persentase 35,8 %,
speed 3 RPM menghasilkan 95800mPa’s dengan persentase 47,9% ,speed 6
menghasilkan 64800mPa’s dengan persentase 64,8% , speed 12 menghasilkan
45050mPa’s dengan persentase 90,1%. Yang kelima adalah uji daya sebar kami
menggunakan beban dimulai dari 25 gram,50 gram,75 gram,100 gram,dan 125
gram. Hasil yang di dapatkan tanpa beban menghasilkan diameter 3,7 cm,beban
25 gram menghasilkan diameter 4,7 cm,beban 50 gram menghasilkan diameter 5,3
cm,beban 75 gram menghasilkan diameter 5,6 cm, beban 100 gram menghasilkan
diameter 6 cm dan beban 125 gram menghasilkan diameter 6,2 cm. Dengan hasil
akhir diameter akhir dikurangi diameter awal yaitu 6,2 cm dikurangi 3,7 cm
hasilnya 2,5 cm. Hal ini belum memenuhi uji syarat daya sebar yang baik yaitu 5 –
7 cm.
BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan :

1. Pada formula diatas zat aktif yang digunakan adalah diclofenac natrium

sebanyak 1 gram,selanjutnya zat tambahan yang terdiri dari CMC Na 3

gram, propylene glikol 15 gram, methylparaben 0,3 gram, aquadest 80,7

ml

2. Uji evaluasi sediaan diclofenac natrium gel :

➢ Uji organoleptis, pada uji organoleptis didapatkan hasil sediaan


gel dengan tekstur yang halus,agak kental, lengket, bening tidak
berwarna dan tidak berbau.
➢ Uji pH, pada uji pH didapatkan hasil pH 6 (memenuhi
syarat,karena syarat pH untuk sediaan gel adalah 4,5 – 6,5)
➢ Uji homogenitas, pada uji ini didapatkan sediaan gel yang
homogen
➢ Uji daya sebar, pada uji ini didapatkan hasil daya sebar 2,5 cm
(tidak memenuhi syarat,karena sediaan gel yang baik memiliki
diameter daya sebar antar 5 – 7 cm)
➢ Uji viskositas, pada uji ini dilakukan beberapa kecepatan.Hasil
yang diperoleh dari masing-masing kecepatan yaitu speed 1,5
RPM menghasilkan 143199mPa’s dengan persentase 35,8 %,
speed 3 RPM menghasilkan 95800mPa’s dengan persentase
47,9%, speed 6 menghasilkan 64800mPa’s dengan persentase
64,8%, speed 12 menghasilkan 45050mPa’s dengan persentase
90,1%.

4.2. Saran
Dalam memformulasikan suatu sediaan hendaknya harus benar-benar
memperhatikan karakteristik bahan,konsentrasi bahan, kelarutan dan sifat
dari masing-masing bahan serta interaksi antar bahan yang besar
kemungkinan sangat dapat terjadi.
Label Diclofenac natrium gel

DicNat
Diclofenac Natrium
Gel
Isi Bersih : 10g
Komposisi :
Tiap 10g DicNat mengandung :
Diclofenac Natrium 1%

Keterangan Lengkap :
Lihat brosur

Simpan pada suhu dibawah 30 oC. Terlindung dari cahaya

HARUS DENGAN RESEP DOKTER


No Reg : ABD1550705023A3
No Batch : DIK010203
Exp. Date : NOV 2024
Untuk pemakaian luar
Dus kemasan Diclofenac Natrium gel

DicNat Isi bersih :


10g
Diclofenac Natrium
Gel

Gel
Diclofenac Natrium
10g
Isi bersih : DicNat
Leaflet kemasan Diclofenac natrium gel

DicNat
Diclofenac Natrium
Gel

Isi bersih : 10g

KOMPOSISI :
Tiap 10 gram DicNat Gel mengandung :
Diclofenac Natrium 1%
INDIKASI :
Untuk meredakan nyeri sendi
KONTRA INDIKASI :
Penderita yang hipersensitivas dengan obat ini
EFEK SAMPING :
Pemakaian Diclofenac dapat mengakibatkan
radang lambung, tukak lambung, nyeri perut,
mual, pusing, konstipasi, nyeri dada,
peningkatan risiko terkena serangan jantung dan
stroke
ATURAN PAKAI :
3- 4 kali sehari oleskan obat pada bagian yang
terasa nyeri
PENYIMPANAN :
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, serta
terlindung dari panas dan sinar matahari
langsung

KEMASAN :
Dus 1 tube @ 10 gram
No Reg : ABD1550705023A3
No Batch : DIK010203
Exp.Date : NOV 2024

UNTUK PEMAKAIAN LUAR


HARUS DENGAN RESEP DOKTER
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI., 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia

Depkes, RI., ( ED.). (2020). Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia

Rowe, et al., (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth wdition,The

Pharmaceutical Press, London.

Tjay T .H. and Rahardja K., 2015, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai