Anda di halaman 1dari 22

ASAM AMINO & PEPTIDA

RORI THERESIA KA,S.Si., M.Si


Pendahuluan

• Asam amino adalah senyawa penyusun protein. gugus amino terikat pada posisi
 dari gugus karboksil

• 300 jenis asam amino yang dapat ditemukan di alam

• 20 jenis asam amino yang menyusun protein

• Manusia hanya bisa mensintesis 10 dari 20 jenis asam amino

• Perlu asupan dari luar


Anatomi Asam Amino

• Asam amino memiliki dua gugus fungsi yaitu – NH2 dan – COOH.

• Pada keadaan zwitter ion, biasanya gugus tersebut dalam keadaan


– NH4+ dan – COO-

• Kecuali Prolin, 20 AA memiliki gugus karboksil bebas

• Berdasarkan strukturnya, 20 jenis asam amino pembentuk protein

• 19 diantaranya merupakan amina primer dan 1 amina sekunder


(prolin)

• 19 asam amino memiliki C kiral dan 1 akiral (glisin).


• Pada pembentukan protein ada asam amino
yang berfungsi sebagai N-terminus dan C-
terminus.

• Asam amino yang masih memiliki gugus


amino dalam rangkaian protein dinamakan N-
terminus

• memiliki gugus karboksilat dinamakan


Cterminus.

• penggambaran peptida dan protein selalu


dimulai dengan N-terminus kemudian diakhiri
dengan C-terminus.
Simbol Asam Amino
Berdasarkan rantai samping penyusunnya, asam amino diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu

a) Gugus R nonpolar atau hidrofobik

b) Gugus R netral (tidak bermuatan) polar

c) Gugus R bermuatan positif

d) Gugus R bermuatan negatif

e) Gugus R aromatik
Gugus R nonpolar atau hidrofobik
Gugus R netral (tidak bermuatan) polar
Gugus R bermuatan positif
Gugus R bermuatan negatif
Stereoisomer

• Selain glisin, α-karbon pada asam amino


merupakan C kiral

• Semua molekul yang memiliki C kiral


merupakan optikal aktif yang bisa
memutar bidang cahaya terpolarisasi
sehingga membentuk sistem D dan L
Titik Isoelektrik

• Zwitter Ion

• Zwitterion dapat berfungsi sebagai asam


(donor proton) dan juga basa (akseptor
proton).

• Amfoter
Asam Amino Esensial dan Nonesensial

Berdasarkan kemampuan tubuh mensintesis

a)Asam amino esensial

b)Asam amino nonesensial

c)Asam amino esensial kondisional


ELEKTROFORESIS
Contoh :
pH 1
Histidin,arginin dan lisin
bermuatan +2 bergerak kearah
anoda lebih cepat
dibandingkan asam amino
muatan +1

pH 6.0
•Asam amino bermuatan positif
(lisin, arginin, histidin) bergerak
menuju katoda
•Asam amino bermuatan
negatif (aspartat, glutamat)
bergerak menuju anoda
Kromatografi Penukar ion

• Memisahkan, identifikasi, menghitung


jumalh tiap2 asam amino dalam
campuran

• Perbedaan sifat asam basa dari asam


amino
Lanjutan
 Residu N terminal
 Residu C terminal
Hidrolisis Ikatan Petida
Apakah gambar diatas (sitrulin) merupakan asam
amino D atau L ? Jelaskan.

Anda mungkin juga menyukai