Anda di halaman 1dari 31

AMINO ACIDS,

PEPTIDES DAN
PROTEIN
KELOMPOK 2
NAMA :
SAPRIS E. TAKAIN (1906070032)
YOHANA R. ANU (1906070036)
GAIZKA V.L. LAY (1906070037)
CHRISTINA A. LIU (1906070038)
1. ASAM AMINO
PENGERTIAN ASAM AMINO
Asam amino adalah senyawa penyusun protein. Asam amino
mempunyai satu gugus karboksil dan satu gugus amino. Pada umumnya gugus
amino terikat pada posisi α dari gugus karboksil.
Asam Amino Amfoter Contoh Asam Amino
● Asam amino dapat berperan sebagai asam
(mendonorkan proton pada basa kuat) dan
dapat berperan sebagai basa (menerima
proton dari asam kuat)
● Bentuk kesetimbangan
Penamaan Asam Amino
• Didasarkan pada struktur D-gliseraldehid jika gugus NH3+ terletak disebelah
kanan → diberi awalan D, jika NH3+ dikiri → diberi awalan L.
• Semua asam amino yang ada di alam dalam protein mempunyai konfigurasi L.
Ada beberapa asam amino yang penting dalam struktur dan metabolisme
mempunyai konfigurasi D, yaitu asam D-alanin dan D-glutamat yang
merupakan komponen penyusun dinding sel bakteri tertentu
• Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat dengan 3
huruf
misal : Serine → Ser
Glysin → gly
Penggolongan Asam
Amino
● Penggolongan asam amino didasarkan ● Berdasarkan gugus fungsinya
pada sifat dari rantai samping (-R). 1. Asam amino dengan gugus NH2 dan
Berdasarkan sifat dari rantai samping COOH
R, asam amino dapat digolongkan 2. Asam amino dengan gugus –OH
menjadi : 3. Asam amino dengan rantai R
1. Asam amino dengan R non polar mengandung –S-
2. Asam amino dengan R polar 4. Asam amino dengan gugus amina
3. Asam amino dengan R polar sekunder
bermuatan 5. Asam amino dengan cincin aromatis
6. Asam amino dengan 2 gugus COOH
7. Asam amino dengan gugus amida
8. Asam amino dengan 2 gugus basa
Asam amino mengandung hanya gugus Asam amino yang mengandung gugus
NH2 dan COOH -OH
Asam amino yang rantai R mengandung Asam amino dengan gugus amino
Sulfur sekunder, siklis
Asam amino yang rantai R mengandung Asam amino yang rantai R mengandung
cincin aromatis gugus NH2 dan 2 gugus COOH
Asam amino mengandung gugus Asam amino mengandung dua gugus
amida basa
Pada asam amino yang gugus R (rantai ● Muatan total asam amino dalam larutan
samping) bermuatan menyebabkan akan menentukan kelarutannya,
asam amino-asam ini pada Ph 7,4 sebagai fungsi pH. pH dimana asam
berada dalam bentuk ionik amino mempunyai muatan = 0 (tidak
bermuatan) disebut pH isoelektrik (pl).
Pada pl, kelarutan asam amino <<<,
oleh karena itu pada pl asam amino
akan mengendap.
● pH isoelektrik untuk asam amino
dengan R tidak terionisasi berkisar 5.5
– 6.5. pH isoelektrik untuk asam amino
dengan R terionisasi.
pH Isoelektrik Asam Amino
Fungsi pH Isoelektrik (pl)
● Untuk mengkristalkan asam amino/protein -> pengendapan isoelektrik
● Dengan mengetahui titik isoelektrik dapat meramalkan proses migrasi protein
dalam medan elektrikum -> Dasar untuk pemisahan asam amino dengan
elektroforesis
Reaksi Asam Amino
● Reaksi dengan Ninhidrin
Ninhidrin di dalam air akan terhidrasi membentuk ninhydrin hidrat.
Ninhydrin hidrat bereaksi dengan asam amino menghasilkan anion berwarna
ungu, aldehid dan CO2.
REAKSI NINHIDRIN
Asam Amino Essensial
Selain 20 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh untuk produksi protein. Ada
12 macam asam amino lain yang tidak terdapat di alam tetapi dapat disintesis
dari fragmen karbohidrat dan lipid sebagai sumber nitrogen melalui reaksi katalis
enzim. Asam amino ini sangat dibutuhkan oleh tubuh dan disebut Asam amino
essential.
Ikatan Peptida
Ikatan yang menghubungkan 2 asam • Berdasarkan konvensi ikatan peptida
amino melalui gugus karboksil dari satu ditulis dengan asam amino yang
asam amino dengan gugus asam amino mempunyai NH3+ bebas (sebelah kiri) dan
yang lain. asam Amino dengan gugus COO bebas
(sebelah kanan).
• Molekul yang mengandung 2 asam amino
dengan 1 ikatan peptida disebut dipeptide
• Molekul mengandung 3 asam amino
disebut tripeptida. Ada tetrapeptida,
pentapeptida, dst.
Ikatan Sulfida
• Disamping ikatan peptida, ikatan kovalen lain diantara asam amino dalam
peptida dan protein adalah ikatan disulfida.
• Ikatan Sulfida adalah ikatan tunggal –S-S-
• Ikatan disulfida menghubungkan 2 unit sisteina
• Senyawa peptida alam yang mengandung ikatan disukfida : Oksitosin,
vasopresin
oksitosin : hormon yang mengatur kontraksi uterus dan laktasi yang
berfungsi merangsang kelahiran bayi.
2. PEPTIDA
Pengertian Peptida
• Peptida merupakan senyawa yang tersusun atas banyak asam amino (kurang dari 50)
• Ikatan yang menghubungkan asam amino satu dengan yang lainnya dalam tulang punggung peptida (backbone peptida
maupun protein protein adalah ikatan peptida.
Sifat Peptida
● Berikut adalah sifat-sifat dari peptida, antara lain:
● Berat molekul peptida adalah kurang dari 10.000
● Memiliki komposisi asam amino yang berbeda dari umumnya seperti homologlysine
● Bersifat resisten terhadap protease dari mikroflora usus
● Bersifat menghambat kinerja enzim
● Bersifat memodifikasi hormon pencernaan
● Bisa memodifikasi sifat imunitas
● Bersifat antrhombotic atau anti penggumpalan darah dan juga anti hipertensi
● Merupakan salah satu penghantar kation
● Dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen melalui reaksi elektroforesis
Struktur Peptida
Pembentukan peptide terjadi ketika ada reaksi anatara gugus karboksil dari suatu asam
amino dengan gugus amin dari asam amino lain. Reaksi antara kedua gugus ini akan
memicu pelepasan 1 molekul air (H2O) tiap pembentukan 1 ikatan peptida.
Fungsi Peptida
• Beberapa fungsi penting peptida dalam tubuh makhluk hidup adalah:
• Peptida merupakan molekul yang dibutuhkan tubuh baik secara biologis maupun secara medis.
• Peptida berfungsi sebagai komponon struktural yang membentuk sel dan jaringan, antibiotik, hormon,
racun, dan juga enzim dalam tubuh.

Contoh Peptida
Diantara contoh peptida yang penting bagi tubuh adalah:
• Vasopresin, yaitu sebuah hormon peptida yang mengatur penyerapan kembali molekul yang berada
pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubules, sehingga berfugsi untuk
mengatur pengeluaran urine.
• Insulin, yaitu sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat
• Glukagon, yaitu antagonis dari insulin yang pada prinsipnya bekerja untuk menaikkan kadar gula di
dalam darah.
• Contoh peptida lainnya diantaranya: hormon oksitosin, hormon insulin pankreas, melittin (racun
lebah madu), glutathione (merangsang pertumbuhan jaringan), dan glukagon (faktor hiperglikemik).
Klasifikasi Peptida
Menurut kemiripan strujtur dan fungsinya, peptida diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Peptida Ribomosal : hasil sintesis dari translassi mRNA.
2. Peptida Non-Ribomosal : jenis peptide yang disintesis dari enzim kompleks.
3. Peptida hasil digesti : peptide ribosomal yang tidak dibentuk dari hasil translasi mRNA akan tetapi
merupakan hasil proteolisis non-spesifik dalam siklus digesti.

Biosintesa Peptida
Dilaksanakan oleh RNA dan enzim dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. DNA mencetak RNAm (messenger) yang membawa codon (urutan-urutan 3 basa nitrogen).,
selanjutnya RNAm akan ke RNAribosom untuk dialkukan perakitan asam amino-asam amino menjadi
peptida/protein.
2. RNAtransfer akan membawa asam-asam amini untuk dirakit sesuai dengan codon yang dibawa
RNAm.
3. PROTEIN
DEFINISI PROTEIN
• Kata protein berasal dari bahasa Mesir “proteus” yang terjemahan kasarnya berarti “yang utama”.
• Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N ada pula
yang mengandung unsure S dan P.
• Protein tersusun dari beberapa asam amino yang saling berikatan.
Komposisi Unsur C, H, O, N, S dan P Dalam Protein
Sifat-sifat Protein
Unsur % • Sifat protein tergantung dari jumlah dan susunan
asam amino yang menyusun molekul protein.
• Sifat protein juga ditentukan oleh bagaimana
polipeptida terikat satu dengan yang lainnya
Karbon 50
Hidrogen 7

Oksigen 23

Nitrogen 18

Sulfur 0–3

Posfor 0–3
Klasifikasi Protein

Klasifikasi berdasarkan komponen kimianya:


• Protein Sederhana
• Protein Konjugasi
Protein menurut struktur kimia dan ciri kimiawi
• Protein sederhana, yaitu golongan protein apabila dihidrolisa oleh asam alkali atau eter akan
menghasilkan asam amino-asam amino (derivatnya), contohnya : globulin, albumin, keratin,
kolagen, elastin, globin, zein, gliadin dan glutenin, legumen, lactabumin dan lactaglobulin.
• Protein majemuk, yaitu : protein yang merupakan kombinasi protein sederhana dengan bahan lain,
contohnya : nukleoprotein, phosphoprotein, mukoprotein, chromoprotein dan flavoprotein.
• Protein turunan, yaitu : protein hasil pemisahan/dekomposisi protein sederhana maupun protein
majemuk, contohnya : proteose, peptine dan peptida.
• Protein konjugasi, adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non-asam amino.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein dan
metaloprotein
Jenis Protein Konjugasi

Nama Tersusun Oleh Terdapat Dalam


Nukleoprotein Protein + asam nukleat Inti sel, kecambah, biji- bijian

Glikoprotein Protein + karbohidrat Pada putih telur, musin (kelenjar ludah),


tendomusin (tendon), hati

Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning telur, susu, darah

Fosfoprotein Protein + fosfat Kasein susu, fosvitin (kuning telur)

Kromoprotein Protein + pigmen Hemoglobin


Klasifikasi berdasarkan bentuk molekulnya
• Protein globular, berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh.
Protein yang merupakan kelompok ini adalah albumin, globulin, histon dan
protamin
• Protein bentuk serabut, terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk
spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Protein ini terdapat dalam unsur-unsur tubuh seperti kolagen, elastin,
keratin dan miosin.
Klasifikasi berdasarkan kelarutannya:
• Larut dalam air dan terkoagulasi dalam panas (Albumin, Protamin, Histon)
• Larut dalam garam encer dan terkoagulasi panas (Globulin)
• Larut dalam asam/basa encer (Glutelin)
• Larut dalam alkohol 70-80% (Prolamin)
Klasifikasi berdasarkan fungsinya:
• Enzim
• Transport
• Nutrien
• Kontraktil protein
• Struktural protein
• Antibodi/Pertahanan
• Pengatur

STRUKTUR PROTEIN
Struktur primer Struktur sekunder

• sifat kovalen pada ikatan peptide stabil, tidak • Terbentuk karena ikatan hidrogen
dipengaruhi oleh : pH, pelarut. • Bentuk spiral (α helix)
• Atom-atom C, H, N terletak pada satu bidang • Gugus karbonil dari setiap asam amino
datar R diproyeksikan pada arah tertentu pada membentuk ikatan hidrogen dengan gugus amino
bidang dari asam amino ke tiga di sepanjang rantai
polipeptida
Struktur tertier Struktur kuartener

• Dibentuk oleh interaksi antara gugus samping Mengandung 2 ikatan atau lebih peptida yang
(R) dari asam – asam amino. berikatan dengan ikatan kovalen yang lemah
• Hasil interaksi : pelipatan α – helix struktur Contoh : kolagen
globular, gugus R yang hidrofobik
disembunyikan di dalam lipatan protein
menjadi sangat larut dlm air.
• Contoh : insulin, hemoglobin dan albumin telur
• Ditemukan : ikatan disulfida, jembatan garam,
ikatan hidrogen, atraksi hidrofobik.
DENATURASI PROTEIN
Sumber Protein
Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat-sifat • Sumber protein hewani dapat berbentuk daging,
struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan unggas, alat-alat dalam (hati, pankreas, ginjal,
hydrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang paru, jantung dan jeroan), susu, telur, ikan dan
membutuhkan molekul itu kerang- kerangan.
• Sumber protein nabati dapat berbentuk kacang
• Faktor-faktor penyebab denaturasi protein : kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu) serta
 perubahan pH kacang-kacangan lainnya. Selain itu serealia juga
 Panas merupakan sumber protein, meskipun
 Radiasi : sinar X dan U.V kandungannya sangat kecil
 Pelarut organik
 Garam-garam dari logam berat
Penyakit yang berhubungan dengan protein
1. Akibat kekurangan Protein
• Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak
dibawah lima tahun.
• Kekurangan protein sering dijumpai bersamaan dengan kekurangan energi yang dikenal dengan
penyakit marasmus.
• Sindroma gabungan antara dua jenis kekurangan ini dinamakan Energi- Protein Malnutrition
(EPM) atau Kurang Energi-Protein (KEP) atau Kurang Kalori-Protein (KKP).
2. Akibat Kelebihan Protein
• Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh.
• Kelebihan asam amino memberatkan kerja ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen.
• Kelebihan protein dapat menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare,
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai