Anda di halaman 1dari 21

PRESENTASI BIOKIMIA KELAS B

Asam Amino
Pengasuh:
SRI REZEKI MURIA, ST, MT, Msc.

Directed By:
AL SWENDO MUSBAR 1407110184
DOVY REYANDI 1007133798
KHAIRANI 1407113987
SUCI AFRIANTI 1407120006

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
Pengertian Asam Amino
pengertian asam amino sebagai berikut:

monomer (satuan pembentuk) protein yang mempunyai dua gugus


fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil.

Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya


terikat pada satu atom karbon (C) yang sama Gugus karboksil
memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.

Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu


cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada
larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi
zwitter-ion.
Struktur asam amino

Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-


alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus
karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung
dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina
juga terikat pada atom C ini, senyawa tersebut
merupakan asam -amino
Klasifikasi Asam amino
Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi
menjadi 4 golongan berdasarkan relatif gugus R-nya:

1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)

2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan

3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative


(Asam amino asam)

4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam


amino basa)
1. Asam amino dengan gugus R non-polar (tak mengutup)
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau
tidak mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang
lain. Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus
alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R
aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur
(metionin).
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak
mengutub karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan
hydrogen dengan molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang
kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH)
merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang
termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang
kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh
gugus sulfidril (-SH).
Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk
senyawa amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan mudah
terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang mengandung gugus tiol
dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol bersifat paling
mengutub dalam golongan asam amino ini.
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam).
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan
terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing
mempunyai dua gugus karboksil (COOH).

4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa).


Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari
lisin, histidin dan arginin.
Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisi dari rantai R alifatik.
Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50
% molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari
10 %bermuatan positif.
Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya.
Klasifikasi Asam amino
Berdasarkan
biosintesis, Asam
Amino
diklasifikasikan
menjadi tiga jenis,
Asam amino yaitu:
esensial
Asam
amino
Asam amino esensial
non-esensial bersyarat
1. Asam amino esensial, adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan.
Jenis-jenis Asam amino esensial yaitu : Histidin, Isoleusin, Leusin,
Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.
2. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih
rendah dibandingkan dengan asam amino esensial.
3. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-
esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban
yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak
yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun
suplemen protein.
Sintetik Asam Amino
Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam
amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta
mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino dan
turunan lain yang mengandung nitrogen.Jalur metabolik utama dari
asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari
pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam
amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino.
Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi
melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein
dari asam-asam amino.
Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan
gugus amin dari asam amino, yaitu: Transaminasi dan Pelepasan amin
dari glutamat menghasilkan ion ammonium.
Hati merupakan tempat utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi
surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui
transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya
diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam
lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, Asam amino
dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu:
Asam amino glukogenik.
Ketogenik serta glukogenik, dan
Ketogenik.
Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke
jalur produksi piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti -ketoglutarat
atau oksaloasetat. Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa
melalui jalur glukoneogenesis. Semua asam amino kecuali lisin dan leusin
mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang semata-
mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau
asetoasetil KoA.
Jalur Metabolik Dari Asam-Asam Amino
Reaksi katabolisme asam amino

1. Reaksi transaminasi
Contoh :
alanin + -keto glutarat piruvat + glutamat
Aspartat + -keto glutarat OAA + glutamat
2. Reaksi Deaminasi
Contoh :
Glutamat + NAD+ + H2O -KetoglutaratG+ NH3 +
NADH(L-glutamate)
Reaksi katabolisme
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:
1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP.
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin
menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.
3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan
L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP.
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-
arginin.
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin
dan urea.
Ikatan Peptida
Asam amino untuk membentuk suatu protein dihubungkan
dengan ikatan peptida. Dua molekul asam amino dapat diiikat secara
kovalen melalui suatu ikatan amida subtitusi yang disebut ikatan
peptida menghasilkan suatu dipeptida .Ikatan peptida yang
membangun rantai polipeptida dalam protein dapat diputus
(dihidrolisis) menggunakan asam, basa atau enzim pemecahan ikatan
peptida dalam kondisi asam atau basa kuat merupakan proses hidrolisis
kimia dan pemecahan ikatan peptida menggunakan enzim merupakan
proses hidrolisis biokimia reaksi hidrolisis peptida akan menghasilkan
produk reaksi yang berupa satu molekul dengan gugus karboksil dan
molekul lainnya memiliki gugus amina
PRODUK KHUSUS DARI ASAM AMINO
Fungsi asam amino
Asam amino untuk membentuk suatu protein, Asam amino dalam
pembentukan protein yang dibutuhkan, pembentuk glukosa, molekul
nonprotein (derivat asam amino).
Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme
(terutama vitamin, hormon dan asam nukleat).
Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi
enzimatik (kofaktor)
Meningkatkan Massa Otot dan Mencegah Penyusutan Otot
Mengurangi Asam Laktat
Kekurangan Asam Amino
kekurangan asam amino Arginin menyebabkan infertilitas atau
ketidaksuburan pada pria.
kekurangan histidin akan mengganggu kesehatan sel darah merah
dan putih.
kekurangan isoleusin akan mempengaruhi pembentukan hemoglobin,
kadar gula darah dan energi, dan sebagainya.
menurunnya fungsi hati untuk mengkonversi asam amino non
esensial.
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN
METABOLISME AS. AMINO
1. Alkaptonuria
Penyebab tidakadanya enzim homogentisat dioksigenase
2. Phenilketonuria (PKU)
Penyebab : tidak adanya enzim fenilalanin 4-monooksigenase
atau fenilalanin hidroksilase
3. Albino
Penyebab : tidak adanya enzim tirosin 3-monooksigenase

Anda mungkin juga menyukai