Anda di halaman 1dari 17

Asam Amino

Pengertian, Makalah Penggolongan Dan Sifatnya – Dalam hal ini mendengar kata
asam amino yang terlintas pada pikiran sebagian orang ialah protein. Asam amino
memang merupakan bagian protein dari gugus amina yang memiliki peran penting
dalam pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak manusia.

Latar Belakang

Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular,
seperti protein, karbohidrat, asam lemak, minyak, dan biomolekul lainnya.

Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat
diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh
kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung dan usus menjadi
asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh darah ke hati. Protein dalam tubuh
dibentuk dari asam amino.

Bila ada kelebihan asam amino akan di ubah menjadi asam ketogkutarat yang dapat
masuk kedalam siklus asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi
Anabolisme dan Katabolisme. Proses Metabolik dan katabolik juga terjadi dalam
jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber
yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil
sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam
amino dalam darah.

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada
atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam
amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut akan
menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.

Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang
paling utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan
penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan viPrrus.

Semua protein terdapat dalam semua makhluk hidup, tanpa memandang fungsinya dan
aktivitas biologisnya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino
baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologis. Lalu apakah yang
memberikan suatu protein untuk aktivitas enzimnya, protein lain untuk aktivitas
hormon, dan yang lain lagi untuk aktivitas antibodi? Bagaimana kimiawi protein-
protein ini berbeda?. Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena
masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino
merupakan abjad struktur protein karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam
sejumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam
jumlah yang hampir tidak terbatas pula.

Pengertian Asam Amino


Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah suatu
senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil.
Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom
karbon (C) yang sama Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina
memberikan sifat basa.

Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu cenderung menjadi asam
pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam
amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang
paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme,
yaitu sebagai penyusun protein.
Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan dengan
gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus
karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama.

Struktur Asam Amino

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus:
gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa
(R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu
asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα (“C-
alfa”) sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang
berikatan langsung dengan gugus karboksil.

Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan
asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai
samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam
amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika
nonpolar.

Klasifikasi Asam amino

Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan
relatif gugus R-nya.

 Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)


Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai selisih
muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima asam
amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua
dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur
(metionin).

 Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan

Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub karena
gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air. Selain
treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH)
merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam
golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh
gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).

Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari asam
aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang
mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol bersifat
paling mengutub dalam golongan asam amino ini.

 Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)

Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari asam
aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus karboksil
(COOH).

 Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)

Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin dan
arginin

1. Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik
2. Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 %
molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10
%bermuatan positif.
3. Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya.

Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu


Asam amino essensial, Asam amino nonessensial dan Asam amino essensial bersyarat.
1. Asam amino esensial, adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri
oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Jenis-jenis Asam
amino esensial yaitu : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin,
Treonin, Triftofan, Valin.
2. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diproduksi sendiri
oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah
dibandingkan dengan asam amino esensial.
3. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial,
namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi
dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus
didapat dari makanan maupun suplemen protein.

Sintesis Asam Amino

Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial,
melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino
menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Jalur metabolik
utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari
pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati.
Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme
asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses
pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein
dari asam-asam amino.

Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari
asam amino, yaitu: Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
ammonium.

Tetapi, hati merupakan tempat utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus
diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi,
deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi
karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur
sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, Asam amino dikelompokkan menjadi 3
kategori yaitu:

1. Asam amino glukogenik


2. ketogenik serta glukogenik, dan
3. ketogenik.

Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi
piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti α-ketoglutarat atau oksaloasetat.
Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur
glukoneogenesis. Semua asam amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat
glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang semata-mata ketogenik, yang
hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau asetoasetil KoA.

Ikatan Peptida

Asam amino untuk membentuk suatu protein dihubungkan dengan ikatan peptida. Dua
molekul asam amino dapat diiikat secara kovalen melalui suatu ikatan amida subtitusi
yang disebut ikatan peptida menghasilkan suatu dipeptida. Ikatan seperti ini dibentuk
dengan menarik unsur H2O dari gugus karboksil satu asam amino dan gugus α-amino
dari molekul lain, dengan reaksi kondensasi yang kuat. 3 asam amino dapat disatukan
oleh dua ikatan peptida dengan cara yang sama untuk membentuk suatu tripeptida :
tetrapeptida dan pentapeptida. Jika terdapat banyak asam amino yang tergabung
dengan cara demikian struktur yang demikian dinamakan polipeptida.

Unit asam amino didalam peptida biasanya disebut residu (rantai ini bukan lagi
merupakan asam amino karena telah kehilangan atom hidrogen dari gugus amino dan
sebagian gugus karboksilnya). Residu asam amino pada ujung suatu peptida yang
mempunyai gugus α-amino bebas disebut residu terminal amino (juga residu terminal
N) : residu pada ujung yang satu lagi, yang mempunyai gugus karboksil bebas disebut
terminal karboksil atau residu terminal C. Peptida dinamakan dari deret kandungan
asam amino, dimulai dari residu termina N.

 Peran Asam Amino

Selain berperan menghasilkan energi, Asam amino dalam pembentukan protein yang
dibutuhkan, pembentuk glukosa, molekul nonprotein (derivat asam amino), badan-
badan keton, dll

Jenis Asam Amino

Secara umum asam amino dibagi menjadi dua bagian besar yakni asam amino esensial
dan non esensial. Asam esensial diperlukan oleh tubuh namun tidak dapat diproduksi
sendiri oleh tubuh, sedangkan asam amino non esensial bisa dibentuk sendiri oleh
tubuh.

Jenis Asam Amino Esensial

Adapun jenis asam amino esensial yaitu:


 Leusin
Untuk kecerdasan, perkembangan otak dan tubuh anak, jenis asam amino ini
juga mampu mengatur kadar gula dan keseimbangan nitrogen dalam tubuh.
 Lisin
Berfungsi dalam mengatur dan menyebarkan vitamin B3 serta membantu
melawan virus dan racun yang masuk ke dalam tubuh.
 Isoleusin
Untuk pembentukan otot dan sumber energi tubuh, jenis asam amino ini juga
berfungsi mencegah kelainan dan kerusakan sel jaringan tubuh.
 Valin
Valin berfungsi dalam pengendalian kekuatan otot tubuh, mengatur jaringan
dan pembuluh darah.
 Treonin
Mengatur dan mengolah nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
 Histidin
Jenis asam amino yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan otak
bayi, mengatasi alergi, menjaga kesehatan syaraf, membantu mengeluarkan
racun dan kesehatan reproduksi.
 Fenilalanin
Mengatur mood dengan cara mengelola protein dan zat kimia yang masuk ke
dalam tubuh.
 Triptofan
Mengatur mood dengan cara mengelola protein dan zat kimia yang masuk ke
dalam tubuh.
 Metionin
Mengatur zat kolin dan kreatin.

Jenis Asam Amino Non Esensial

Adapun jenis asam amino non esensial yaitu:

 Alanin
Alanin ini digambarkan sebagai pembentuk otot dan penghasil energi tubuh,
alanin juga berfungsi dalam pembentukan kekebalan tubuh.
 Arginin
Arginin fungsinya untuk meregenerasi sel dan jaringan tubuh, jadi asam amino
jenis ini sangat diperlukan dalam penyembuhan luka, juga berfungsi dalam
produksi hormon pertumbuhan badan dan sistem imunitas tubuh.
 Asparagin
Jenis asama amino yang berfungsi dalam keseimbangan syaraf, mengurangi
kelelahan tubuh, sistem imun dan berperan dalam sintesis DNA.
 Asam Aspartat
Asam amino yang berfungsi dalam meningkatkan stamina tubuh, pembentukan
antibodi, peningkatan aktivitas enzim dan melindungi organ hati.
 Sistein
Sistein berfungsi sebagai antioksidan, pelindung tubuh dari radikal bebas,
senyawa penyehat rambut, untuk pertumbuhan dan regenarasi kulit. Jenis asam
amino ini termasuk yang mengandung sulfur.
 Asam Glutamat
Jenis asam amino sangat berperan penting dalam mengangkut glutamat dan
asam amino dalam darah. Asam glutamat juga membantu dalam proses
penyembuhan luka dan mengurangi resiko kerusakan sel otak.
 Glutamin
Glutamin berfungsi untuk kekebalan tubuh, anti depresi, berperan dalam sistem
pencernaan dan terlibat pada proses sintesis DNA.
 Glisin
Glisin membentuk sel darah merah, merupakan bagian dari enzim yang
menghasilkan energi dan terlibat pada proses metabolisme glikogen.
 Prolin
Berperan penting dalam mempengaruhi tingkat gizi seseorang, prolin ialah
komponen dalam penyusunan tulang rawan dan sendi, prolin juga berfungsi
dalam menjaga otot jantung.
 Serin
Serin berperan penting dalam metabolisme lemak, pembentukan jaringan tubuh
dan pembentukan imunitas.
 Tirosin
Tirosin dapat berfungsi mengurangi lemak dan mengendalikan nafsu makan.

Sumber Makanan Asam Amino

Adapun sumber makanan asam amino yang diantaranya yaitu:

 Putih telur
 Daging Kalkun
 Domba
 Kepiting
 Ayam
 Ikan tuna
 Kedelai
 Ikad kod
 Rumput laut
 Dan lain-lain

Manfaat Asam Amino Secara Umum

Adapun manfaat asam amino secara umum yang diantaranya yaitu:

 Untuk pertumbuhan tubuh


 Kecerdasan otak
 Penyembuhan luka
 Pembentukan enzim dan hormon
 Membentuk otot tubuh
 Mengontrol gula darah
 Mengontrol metabolisme tubuh
 Dan lain-lain

Akibat Kekurangan Protein Asam Amino

Adapun akibat kekurangan protein asam amino yang diantaranya yaitu:

 Mudah kelelahan
 Kurang konsentrasi
 Luka sulit sembuh
 Mudah terserang penyakit
 Kadar gula tidak menentu
 Organ tubuh mudah sakit
 Tulang mudah keropos
 Otot kurang berenergi
 Dan lain-lain

Agar metabolisme dan kesehatan tubuh tetap terjaga, penuhi asupan protein asam
amino secara rutin. Asam amino bersifat mudah hilang dan tidak dapat bertahan lama
dalam tubuh. Jadi sebaiknya setiap hari mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung asama amino.

Pengertian Protein

Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan
ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun
dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau
asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi
oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.

Protein berasal dari kata protos (bahasa Yunani) yang berarti “yang paling utama”.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50%
dari berat keringnya dan berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis, hormon,
sumber energy, penyangga racun, pengatur pH, dan sebagai pembawa sifat turunan
dari generasi ke generasi. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa
DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun dari
asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein
yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

Struktur Protein

1. Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-
sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan
koordinat dari Bank Data Protein.
2. Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer
(tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener
(tingkat empat).

 Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan
ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino
pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris
ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek
untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan
asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram
menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan
lebih lanjut memicu mutasi genetik.

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:


1. Hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian
komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer,
2. Analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
3. Kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
4. Penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

 Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular
dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari
puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan
lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi
dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum
CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan
dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari
protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

 Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein
dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang
stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur
kuartener.
 Struktur kuartener, contoh dari struktur ini yang terkenal adalah enzim Rubisco
dan insulin.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri
dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu
domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat
di dalamnya.

Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan


sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur
domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-
masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan
struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah
struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional

Proses Pembentukan Protein

Proses pembentukan protein terjadi melalui 2 proses utama, yaitu Transkripsi dan
Translasi. Transkripsi (proses sintesa RNA dari DNA menghasilkan mRNA). Translasi
(proses pembentukan polipeptida dari mRNA hasil Transkripsi).
 Transkripsi

Tahap transkripsi ini mengalami proses utama: Inisiasi, Elongasi, Terminasi.

 Inisiasi

RNA polymerase melekat pada promoter. RNA polymerase membuka strand DNA.
RNA nukleotida menempel pada DNA

Template. RNA polymerase menghubungkan RNA nukleotida.

 Elongasi

RNA polymerase bergerak di sepanjang DNA, Nukleotida melekat pada DNA


template, Strand RNA mengelupas dari DNA, DNA kembali menyatu.

 Terminasi

RNA polymerase megenai terminator, RNA polymerase melepaskan RNA, RNA


polymerase meninggalkan DNA.

 Translasi

Tahap translasi mengalami proses, yaitu : Inisiasi,Elongasi, Terminasi.

 Inisiasi

Sub unit Ribosom Kecil melekat pada mRNA. Anti kodon tRNA melekat pada Start
Kodon. Sub unit Ribosom besar melekat pada sub unit Ribosom kecil.

 Elongasi

Kodon pada sisi A Ribosom, berpasangan dengan anti kodon dari tRNA yang sesuai.
Ikatan peptida antara Asam Amino. tRNA melekat pada tRNA selanjutnya seiring
bergeraknya Ribosom

 Terminasi

Ribosom sampai pada stop kodonà tRNA tanpa Asam Amino melekat pada stop
kodonàpolipeptida lepas à komponen Ribosom lepas.
Klasifikasi Protein

Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya terdiri atas:

1. Enzim, merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-
kira seribu macam enzim telah diketahui, yang masing-masing berfungsi
sebagai katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup. pada jasad hidup yang
berbeda terdapat macam jenis enzim yang berbeda pula. Molekul enzim
biasanya berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri atas satu rantai polipeptida
dan sebagian lain terdiri lebih dari satu polipeptida. Contoh enzim:
ribonuklease, suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam
poliribonukleat); sitokrom, berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin;
katalisator pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.

2. Protein Pembangun, berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur. Beberapa


contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada
kromosom; glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur
membrane, merupakan protein komponen membran sel; α-Keratin, terdapat
dalam kulit, bulu ayam, dan kuku; sklerotin, terdapat dalam rangka luar insekta;
fibroin, terdapat dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut dalam
jaringan penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang elastis
(ikat sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).
3. Protein Kontraktil, merupakan golongan protein yang berperan dalam proses
gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsur filamen tak bergerak
dalam myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).

4. Protein Pengangkut, mempunyai kemampuan mengikat molekul tertentu dan


melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah. Sebagai
contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme yang
mengandung besi terikat pada protein globin, berfungsi sebagai alat pengangkut
oksigen dalam darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat pengangkut
oksigen dalam darah beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat
pengangkut oksigen dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai alat
pengangkut asam lemak dalam darah; β-lipoprotein, sebagai alat pengangkut
lipid dalam darah; seruloplasmin, sebagai alat pengangkut ion tembaga dalam
darah.

5. Protein Hormon, termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh misalnya: insulin,
berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormon adrenokortikotrop, berperan
pengatur sintesis kortikosteroid; hormon pertumbuhan, berperan menstimulasi
pertumbuhan tulang.
6. Protein Bersifat Racun, beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan
kelas tinggi yaitu misalnya: racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan
keracunan bahan makanan; racun ular, suatu protein enzim yang dapat
menyebabkan terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam membrane
sel; risin, protein racun dari beras.

7. Protein Pelindung, umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai contoh


misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada antigen
dan dengan antigen yang merupakan protein asing, dapat membentuk senyawa
kompleks; fibrinogen, merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses
pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam mekanisme
pembekuan darah.
8. Protein Cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yangterdapat dalam
putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung.

Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :

 Protein bentuk serabut (fibrous)

Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama
lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut
adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan
terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama jaringan ikat. Elasti
terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastis lain. Keratini
adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama serat otot.

 Protein Globuler

Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan
garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan
mudah denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin.
Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Histon
terdapat dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan
dengan asam nukleat.

 Protein Konjugasi

Merupakan protein sederhana yang terikat dengan baha-bahan non-asam amino.


Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan
asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat
dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya
adalah zat besi, tembaga dan seng.

Sintesis Protein

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini
dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya
kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan
sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.
Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan
diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk
asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan
DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom
atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

Peran protein

Protein adalah komponen terbesar dalam tubuh manusia setelah air. Jumlahnya 1/6 dari
berat tubuh manusia, dan tersebar di dalam otot, tulang, kulit, serta berbagai cairan
tubuh. Protein sangat diperlukan tubuh, fungsi utamanya sebagai zat pembangun
sangat diperlukan pada masa pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan
protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pada masa dewasa dan manula.
Pada masa dewasa dan manula protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-
jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak. Selain itu protein juga memiliki
fungsi lain yaitu:

 Sebagai enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti
reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi
kromosom.

 Alat pengangkut dan penyimpan

Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan
oleh protein-protein tertentu. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama
daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
 Penunjang mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu
protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan tubuh atau
imunisasi pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus
yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke
dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.

 Media perambatan impuls syaraf

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya rodopsin,
suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya pada sel-sel
mata.

 Pengendalian pertumbuhan

Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.

Manfaat Protein dan Asam Amino dalam bidang


Farmasi
Kemajuan teknologi DNA rekombinan telah mendorong perkembangan berbagai cara
produksi protein rekombinan menggunakan inang yang aman dan relatif mudah
dikultur sehingga protein dapat diproduksi pada skala industri. Protein yang digunakan
untuk bidang farmasi dan kedokteran (protein terapeutik dan vaksin subunit)
disyaratkan mempunyai kemurnian yang tinggi. Teknologi DNA rekombinan juga
telah menyediakan berbagai strategi untuk meningkatkan produksi dan mempermudah
pemurnian protein.

Mutu protein juga sangat penting, oleh karena itu telah dikembangkan berbagai metode
identifikasi dan karakterisasi protein menggunakan metode berbasis protein,
diantaranya: sekuensing urutan asam amino, elektroforesis dan imunobloting,
penentuan pH isoelektrik, dan spektrometri massa MALDI-TOF. Dalam bidang
farmasi terutama untuk penyakit kanker, protein rekombinan termasuk antibodi
monoklonal juga digunakan dalam sistem penghantaran obat dengan tujuan untuk
peningkatan efektivitas dan penurunan efek toksik dari obat.
Salah satu vaksin manusia dan hewan yang saat ini banyak dikembangkan adalah
vaksin subunit yang terdiri atas protein rekombinan. Selain di bidang farmasi dan
kedokteran, protein rekombinan juga telah digunakan di berbagai industri lain seperti
makanan-minuman, kosmetik (Botox), lingkungan, dan pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, Putu. 2012. Makalah Asam Amino. http://www.scribd.com/doc/19875984/XIIIXIV-Asam amino. diakses pada tanggal 27
September 2012.
Ardiyan, Agusta: 28 Juni 2012. MAKALAH BIOKIMIA : PROTEIN. http://www.clickardiyan.blogspot.com/2012/06/makalah-
biokimia-protein.html . Diakses pada tanggal 30 September 2012.
D.W.Martin,Jr. and P.A.Mayes and V.W.Rodwell.BIOKIMIA (Review of Biochemistry).Terjemahan Penerbit Buku Kedokteran
E.G.
Harold Hart,” Organic Chemistry” a Short Course, Sixth Edition, Michigan State University, 1983, Houghton Mifflin Co.
Lehninger, Albert L., Dasar-dasar Biokimia Jilid 1, Erlangga, 1982, Jakarta.
Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, “ Organic Chemistry,” Third Edition, University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc,
Belmont, Califfornia 94002, Massachuset, USA.
Suharsono.1988,Biokimia Jilid 1.UGM PRESS : Jogjakarta.
Unja, of Chemistry. 2011. KLASIFIKASI DAN FUNGSI PROTEIN. http://www.kimia-master.blogspot.com/2011/11/klasifikasi-
dan-fungsi-protein.hmtl/ . diakses pada tanggal 29 September 2012.

Anda mungkin juga menyukai