Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS BINBAWAN

Fakultas : Fisioterapi
Program Studi : Fisioterapi
Kuliah : I
Mata Kuliah : Komunikasi Dalam Pelayanan Ft Berpusat Pada Pasien
Dosen : Dr. R.Djadjang A.,SH.Mkes-MMR
Drs. Sarkosih, STr Ftr,MKKK

PENDAHULUAN
Mata kuliah ini akan membahas tentang komunikasi dalam pelayanan
fisioterapi. Dalam penyajian materi kuliah akan disampaikan dalam 14 kali
pertemuan, 7 pertemuan pertama sampai dengan ujian tengah semester.
Selanjutnya pertemuan ke 9 sampai pertemuan ke 16 (ujian ahir semester). Materi
kuliah berkisar tentang pengertian komunikasi, bentuk, fungsi, proses dan unsur-
unsur komunikasi. Dilanjutkan dengan pengertian pelayanan fisioterapi berikut
peraturan perundang-undangan dalam pelayanan fisioterapi. Dilanjutkan dengan
manajemen pelayanan kesehatan secara umum, pengertian legislasi dalam
pelayanan kesehatan khususnya dalam pelayanan fisioterapi.

A. Pengertian
Pada proses pembelajaran pada mata kuliah Komunikasi Dalam Pelayanan
Fisioterapi Berpusat Pada Pasien, akan kita bahas tentang pengertian atau definisi-
definisi tentang komunikasi dan pelayanan kesehatan utamanya pada pelayanan
fisioterapi.

1. Komunikasi
a. Definisi komunikasi: Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling
menggunakan informasi untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi
merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan
pembangkitan balasannya.
b. Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi:
Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the
process by which a system is established, maintained and altered by means
of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu
proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan
bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan
aturan.
c. William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol
verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
d. Theodore M.Newcomb, “Komunikasi merupakan setiap tindakan komunikasi
dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang
diskriminatif, dari sumber kepada penerima.”
e. Carl.I.Hovland, “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang
verbal) untuk mengubah prilaku orang lain (komunikate).”
f. Gerald R.Miller, “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan
suatu pesan suatu penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima.”
g. Everett M.Rogers, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
merubah tingkah laku mereka.”
h. Raymond S.Ross, “Komunikasi (internasional) adalah suatu proses menyortir,
memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga
membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya
yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.”
i. Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante, “(Komunikasi adalah) transmisi
informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak”
j. Harold Laswell, “(cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) Who says what and with
channel to whom with what effect? atau siapa yang mengatakan apa dengan
saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana.

2. Fisioterapi
a. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan
(fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi.
b. Profesi fisioterapi memiliki sebutan yang berbeda di beberapa negara
berdasarkan penggunaan bahasa.
c. Di Indonesia, tertulis dalam bahasa Indonesia yaitu F-I-S-I-O-T-E-R-A-P-I.
d. Seorang fisioterapis dapat membantu individu/masyarakat dalam
meningkatkan derajat kesehatan dan mencapai kualitas hidup setinggi-
tingginya, melalui bentuk palayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.

B. Fungsi Komunikasi
Sebenarnya, ada banyak sekali fungsi komunikasi yang dapat dirasakan
manusia, baik itu secara individu maupun secara organisasi. Berikut ini adalah
beberapa fungsi komunikasi secara umum:
1. Sebagai Alat Kendali
Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol. Dalam
hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu dapat
dikontrol dengan penyampaian aturan yang harus dipatuhi.
2. Sebagai Alat Motivasi
Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi seseorang
dalam melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang dapat diraih dalam
kehidupan akan membangun motivasi seseorang.
3. Sebagai Ungkapan Emosional
Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan kepada
orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa perasaan senang, marah,
kecewa, gembira, dan lain-lain.
4. Sebagai Alat Komunikasi
Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka proses
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.

C. Model Komunikasi
Beberapa model atau contoh-contoh komunikasi, yang selama ini sering
dilakukan orang, seperti:
1. Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles merupakan model komunikasi pertama dan
merupakan model komunikasi yang diterima secara luas diantara model
komunikasi lainnya. Model ini memiliki lima elemen, yaitu speaker, speech,
occasion, audience, dan effect.
Aristoteles menitikberatkan pada pembicara (speaker) dan bicara (speech)
karena pembicara dipandang sebagai pihak yang aktif dan berperan penting
dalam proses public speaking yaitu mengirimkan pesan kepada khalayak.
Dalam model ini, khalayak digambarkan bersifat pasif dalam menerima
pesan. Oleh karena itu, proses komunikasi dalam model Aristoteles
berlangsung secara satu arah atau linier yakni dari pengirim ke penerima.
Proses komunikasi menurut Aristoteles dimulai dari pembicara (speaker)
yang mengutarakan pesan (speech) dalam suatu situasi (occasion) kepada
khalayak (audience) yang kemudian menimbulkan dampak atau pengaruh
(effect).

2. Model Komunikasi Lasswell


Harold D. Lasswell (1948) mengembangkan model komunikasi yang dikenal
dengan model komunikasi Lasswell. Model komunikasi Lasswell berupa
model komunikasi linear atau model komunikasi satu arah.
Proses komunikasi menurut Lasswell dimulai dari pengirim pesan (sender)
yang menyampaikan pesan (message) melalui media (medium) yang
diterima oleh penerima pesan (receiver) yang kemudian menciptakan umpan
balik (feedback) yang diberikan penerima pesan kepada pengirim pesan.

3. Model Komunikasi Schramm


Model Komunikasi Schramm dikenalkan oleh Wilbur Schramm (1954) yang
menggambarkan proses komunikasi berlangsung secara dua arah baik
pengirim pesan atau penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim
dan menerima pesan. Pesan dikirimkan setelah proses encoding karenanya
pengirim pesan juga disebut dengan Encoder. Sementara itu, penerima
pesan atau receiver disebut juga dengan decoder karena pesan yang telah
di-encode oleh pengirim pesan kemudian mengalami proses decoding yang
dilakukan oleh penerima pesan atau receiver.
Proses komunikasi menurut Schramm dimulai dari pengirim pesan
(encoder) yang mengirim pesan (message) kepada penerima pesan
(decoder) yang kemudian secara bergantian mengirim pesan kepada
pengirim pesan pertama.
Model komunikasi Schramm kemudian menjelaskan peran encoder dan
decoder yang dapat bertukar peran seperti komunikasi pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai