PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tubuh makhluk hidup banyak proses kimia, fisika, dan biologis.
Salah satu proses kimia yaitu perubahan. Metabolisme merupakan Reaksi-
reaksi dasar dari kehidupan, yang membuat sel dapat tumbuh dan
bereproduksi, mempertahankan strukturnya, dan merespons lingkungannya.
Secara keseluruhan, jawab yang bertanggung jawab terhadap materi
pengaluran dan sumber energi dari sel. Tugas penggalangan yang membuat
perjalanan ke mana saja yang penting bagi perjuangan hidup koleksi hidup.
Proses metabolisme berfungsi untuk mengubah senyawa yang
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Makanan yang di makan
oleh manusia sebagai nutrisi untuk tumbuh kembangnya mengandung
senyawa -senyawa yang kompleks dan membutuhkan proses untuk mencerna
makanan tersebut agar zat- zat yang bermanfaat yang terkandung didalam nya
dapat diserap olch tubuh. Salah satunya makanan yang mengandung protein.
Protein pada makanan akan discrap olch tubuh dalam bentuk asam amino.
Dalam proses pengubahan bentuk dari bentuk yang kompleks menjadi yang
lebih sederhana itu memerlukan proses metabolism dan zat yang membantu
dalam proses tersebut contoh nya enzim. Maka dari itu penting mempelajari
metabolism protein, karena enzim merupakan salah satu jenis protein yang
membantu dalam metabolisme beberapa senyawa yang kompleks.
Asam amino merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh untuk keperluan metabolisme dan ditemukan
pada semua makanan yang mengandung protein (Winarno, 2004).
Berdasarkan kepentingannya dalam pakan asam amino terbagi 2 yaitu asam
amino esensial dan asam amino non esensial. Asam glutamat digolongkan
pada asam amino non essensial. Asam Glutamat merupakan unsur pokok dari
protein yang terdapat pada bermacam-macam sayuran, buah, daging, ikan dan
air susu ibu. Protein hewani mengandung 11-22% asam glutamat sedangkan
protein nabati mengandung 40% asam glutamat . Asam glutamat merupakan
asam amino non essensial yang paling penting sebagai penambah rasa (Jyothi
et al., 2005). Pemberian asam glutamate dapat meningkatkan rasa enak pada
daging (Kawai et al., 2002). Hal ini terjadi karena asam glutamate dalam
bentuk bebasnya tidak terikat pada asam amino lain di dalam protein sehingga
mempunyai efek penguat rasa (Yamaguchi dan Ninomiya, 2000).
Selain sebagai penambah rasa, asam glutamat berperan penting dalam
sintesis asam amino karena asam glutamat sebagai sumber nitrogen non
spesifik yang efektif (Maynard, 1984). Menurut Maruyama et al., (1970) dan
Linder (1992) asam glutamat mempunyai 2 peran, pertama asam glutamat
berperan meningkatkan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ayam.
Peningkatan konsumsi pakan ini terjadi karena asam glutamat memberi rasa
lezat pada pakan sehingga ayam terdorong untuk mengkonsumsi pakan lebih
banyak (Maruyama et al., 1970). Fungsi asam glutamat yang kedua adalah
sebagai zat antara dalam reaksi 2 interkonversi asam amino. Asam glutamat
membantu proses sintesis asam amino non esensial yang akan bergabung
dengan asam amino esensial yang masuk lewat pakan untuk membentuk
protein tubuh sehingga meningkatkan pertambahan bobot badan. Pemberian
asam glutamat pada ayam broiler dapat meningkatkan kualitas karkas dan
menurunkan lemak abdomen karena kinerja broiler yang optimal tergantung
pada asam amino khususnya untuk ayam pada umur dari 1 sampai 7 hari
(Berres et al., 2010). Jumlah asam amino yang dibatasi dan nitrogen
mempengaruhi persentase lemak abdomen. Broiler yang diberi pakan dengan
kelebihan nitrogen akan memiliki energi lebih sedikit untuk penumpukan
lemak (Macleod, 1997).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi asam amino?
2. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari asam amino?
3. Bagaimana sintesis asam amino?
4. Struktur dari asam amino?
5. Bagaimana klasifikasi asam amino?
C. Tujuan
1. Mengetahui definidi asam amino
2. Mengetahui sifat fisika dan kimia asam amino
3. Mengetahui bagaimana sintesis asam amino
4. Mengetahui struktur asam amino
5. Mengetahui klasifikasi asam amino
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Asam Amino
Asam amino adalah suatu erivat dari asam karboksilat yang pada C-α
nya berikatan dengan gugus amina, hidrogen, dan rantai samping R
(Sudarmadji dan Suhardi, 1989). Struktur asam amino dapat dilihat pada
Gambar berikut ini:
1. α – ketoglutarat
2. 3-phosphogliserat
3. Oksaloasetat
4. Piruvat
6. Ribosa 5-P
DAFTAR PUSTAKA