Oleh Kelompok 2:
Muhammad Ryan K.
230110130185
Muhammad Salsabil
230110130196
Agung Fuadi
230110130204
Ruth Mawar
230110130211
Silmi Fitriani
230110130216
230110130217
Dina Arifiah
230110130219
230110130221
Shafwan Hariz
230110130224
Chervin Oktavian
230110130226
Kelas C
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam amino adalah komponen utama protein, yang ditemukan dalam
semua organisme hidup dan memainkan peranan dalam sel hidup (Holme,
dkk., 1993 dan Othmer, K., 1978).
Semua protein pada semua spesies mulai dari bakteri sampai manusia
dibentuk dari 20 asam amino yang sama dan tidak berubah selama evolusi.
Kenaekaragaman fungsi yang diperantarai oleh protein dimungkinkan oleh
keanekaragaman susunan yang mungkin di dapat dari 20 jenis asam amino ini
sebagai unsur pembangun.
Pada protein terdapat empat tingkat struktur yang berbeda yaitu : Struktur
primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuartener. Terdapat faktor
yang dapat menguatkan dan menstabilkan struktur sekunder, tersier dan kuartener
ini. Sifat umum semua protein mencakup hambatan pada konformasi atau susunan
spasialnya oleh ikatan kovalen dan non kovalen.
Penggandaan dan penyediaan asam amino menjadi amat penting oleh
karena senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun protein.
Kemampuan jasad hidup untuk membentuk asam amino tidak sama. Misalnya
tanaman tingkat tinggi mampu membentuk semua asam amino yang diperlukan
bagi
penyusunan
protein
tubuhnya.
Sebaliknya
hewan
tingkat
tinggi
kemampuannya terbatas. Golongan jazad hidup ini tidak dapat mensintesa asam
amino esensial. Asam amino-asam amino tersebut harus disediakan dari luar baik
berupa protein yang mengandung asam amino tersebut maupun dalam bentuk
asam amino tunggal.
1.2 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ASAM AMINO
2.1.1 Pengertian
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino
(NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya,
terutama
dari
kelompok
20
senyawa
yang
memiliki
rumus
dasar
dengan -karbon. Mereka berbeda satu sama lain melalui komposisi kimiawi
dari gugusan R (rantai samping).
2.1.3 Sifat Asam Amino
A. Sifat amfoter (amfiprotik)
Asam amino dengan gugus amino menyebabkan sifat basa karena gugus
[-NH2] dapat melepas ion H+ membentuk NH3+
Sifat senyawa demikian disebut amfoter (bereaksi baik dengan asam maupun
basa), pembentukan ion tersebut disebut dengan ion zwitter. Asam amino
bersifat amfoter, maka:
1. jika direaksikan dengan asam, maka asam amino akan menjadi suatu
kation.
2. jika direaksikan dengan basa, maka asam amino akan menjadi suatu
anion.
B. Sifat optis aktif
Semua senyawa asam amino mempunyai atom C asimetris (spiral)
sehingga bersifat optis aktif, artinya dapat memutar bidang polarisasi kecuali
glisin. Glisin adalah satu-satunya asam amino yang tidak bersifat optis aktif.
C. Sifat Umum Asam Amino
larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi tidak larut dalam pelarut
nonpolar seperti dietil eter atau benzena.
sel tubuh tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino nonesensial adalah asam
amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
Asam Amino
Alanin
Arginin
Asparagin
Asam Aspartat
Sistein
Glutamin
Asam Glutamat
Glisin
Histidin
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Fenilalanin
Prolin
Serin
Treonin
Triptofan
Tirosin
Valin
Simbol Kependekan
Ala
Arg
Asn
Asp
Cys
Gln
Glu
Gly
His
Ile
Leu
Lys
Met
Phe
Pro
Ser
Thr
Trp
Tyr
Val
penggantian
gugus
karboksil oleh
sintesis amonia. Sumber : Daging, telur, dan susu (serta produk turunannya)
kaya akan asparagin.
2.5.4 Asam Aspartat (Asp)
Asparagin merupakan asam amino analognya
karena terbentuk melalui aminasi aspartat pada satu
gugus hidroksilnya.
Asam aspartat bersifat asam, dan dapat digolongkan sebagan asam
karboksilat. Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial.
Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf
otot. Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
Senyawa
ini
juga
merupakan
produk
dari daur
urea dan
terlibat
dalam glukoneogenesis.
2.5.5 Sistein (Cys)
Sistein merupakan asam amino bukan esensial
yang
memiliki
dengan metionin.
atom S,
Atom
ini
bersama-sama
terdapat
pada
gugus tiol (dikenal juga sebagai sulfhidril atau merkaptan). Karena memiliki
atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa
biologis lain yang mengandung belerang. Sistein dan metionin pada protein
juga berperan dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan
hidrogen pada gugus tiol.
2.5.6 Glutamin (Gln)
Rantai sampingnya adalah suatu amida.
Glutamin dibuat dengan mengganti rantai
samping hidroksil asam glutamat dengan
gugus fungsional amina.
Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat dengan
mengganti rantai sampai hidroksil asam glutamat dengan gugus fungsional
amina. Glutamin digunakan untuk mengganti kerusakan otot dengan segera.
2.5.7 Asam Glutamat (Glu)
aspartat.
Ini
terlihat
dari titik
atau asam
aminoetanoat adalah
kimianya
sama
dengan leusin
terikat satu-sama lain (gugus amino melepaskan satu atom H untuk berikatan
dengan gugus sisa). Akibat strukturnya ini, prolin hanya memiliki
gugus amina sekunder (-NH-).
Beberapa pihak menganggap prolina bukanlah asam amino karena tidak
memiliki gugus amina namun pendapat ini tidak tepat.
Fungsi terpenting prolin tentunya adalah sebagai komponen protein. Sel
tumbuh-tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi lingkungan yang kurang
cocok (misalnya kekeringan) akan menghasilkan prolina untuk menjaga
keseimbangan osmotik sel. Prolin dibuat dari asam L-glutamat dengan
prekursor suatu asam amino
2.5.16 Serin (Ser)
Serin merupakan asam amino penyusun protein
yang umum ditemukan pada protein hewan. Protein
mamalia hanya memiliki L-serin. Namanya diambil
dari bahasa Latin, sericum (berarti sutera) karena pertama kali diisolasi dari
protein serat sutera pada tahun 1865. Strukturnya diketahui pada tahun 1902.
Fungsi biologi dan kesehatan : Serin penting bagi metabolisme karena
terlibat dalam biosintesis senyawa-senyawa purin dan pirimidin, asistein,
triptofan (pada bakteri) dan sejumlah besar metabolit lain.
Sebagai penyusun enzim, serin sering memainkan peran penting dalam
fungsi
katalisator
enzim.
Ia
diketahui
berada
pada
bagian
aktif
dapat
enzim
treonina-kinase
menyebabkan
fosforilasi
menghasilkan
fosfotreonina,
pada
senyawa
dapat
treonina,
antara
11
(dari bahasa
Yunani tyros,
Ia
memiliki
satu
gugus
fenol
(fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil). Bentuk yang umum adalah Ltirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan dalam tiga isomer struktur: para,
meta, dan orto.
Pembentukan tirosin menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim
Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-tirosina. Dua isomer yang
lain terbentuk apabila terjadi serangan dari radikal bebas pada kondisi
oksidatif tinggi (keadaan stress).
Fungsi biologi dan kesehatan : Dalam transduksi signal, tirosina memiliki
peran kunci dalam pengaktifan beberapa enzim tertentu melalui proses
fosforilasi (membentuk fosfotirosina).
2.5.20 Valin (Val)
12
dan menarik ion H+ membentuk H2O. Gugus asam berubah menjadi -COO-.
Berarti saat asam amino ditambah basa kuat, bersifat asam lemah.
Kebalikannya, saat asam amino direaksikan dengan asam kuat HCl(aq), ion-ion
H+ tertarik ke gugus -NH2 membentuk -NH3+. Berarti ketika asam amino
ditambah dengan asam kuat, bersifat basa lemah.
2.2
PROTEIN
2.2.1 Pengertian
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,
lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia. Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
ikatan peptida. Hidrolisis ini juga dapat terjadi, jika protein dipanasi, diberi basa,
atau diberi asam.
2.2.2 Struktur Protein
a.
Struktur Primer
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Vernon Ingram menemukan
bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih
lanjut memicu mutasi genetik.
b. Struktur Sekunder
Struktur sekunder protein
adalah
struktur
tiga
dimensi
lokal
dari
oleh
ikatan
Merupakan
konformasi
tiga
17
f. Hormon merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh,
misalnya hormon insulin, pada hewan.
g. Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan
tubuh organisme hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel.
h. Membangun sel-sel yang rusak, sumber energi, pengatur asam basa darah,
keseimbangan cairan tubuh, pembentuk antibodi.
Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan jenis
asam aminonya.
Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak dapat larut dalam air, tetapi
semua protein tidak larut dalam pelarut lemak.
Protein murni tidak berwarna dan tidak berbau. Jika protein tersebut dipanaskan,
warnanya berubah menjadi coklat dan baunya seperti bau bulu atau bau rambut
terbakar.
Protein alam yang murni juga tidak memiliki rasa, tetapi hasil hidrolisis protein,
yaitu proteosa, pepton, dan peptida, mempunyai rasa pahit.
Protein jika bertemu dengan asam tartaric, akan mengeras, dengan demikian akan
mempengaruhi daya serap dan daya cerna.
2.2.5
Jenis Protein
Protein dapat digolongkan menurut struktur susunan molekulnya,
Albumin : larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin
telur, albumin serum, dan laktalbumin dalam susu.
Globulin : tidak larut dalam air, terkoagilasi oleh panas, larut dalam
larutan garam encer, dan mengendap dalam larutan garam konsenrasi
tinggi. Contoh : miosinogen dalam otot, ovoglobulin dalam kuning telur,
amandin dari buah almonds, legumin dalam kacang-kacangan.
Glutelin tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam / basa
encer. Contoh glutelnin dalam gandum dan orizenin dalam beras.
Prolamin atau gliadin larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut dalam
air maupun alkohol. Contoh gliadin dalam gandum, hordain dalam barley,
dan zein pada jagung.
Histon : larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer. Contoh globin
dalam hemoglobin.
Protamin larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas.Contoh Salmin
dalam ikan salmon.
Tingkat Degradasi Protein dibedakan berdasarkan tingkat degradasi yaitu
Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel.
Tersusun oleh
Protein + Asam Nukleat
Terdapat pada
Inti sel, kecambah biji-
Protein + Karbohidrat
bijian
Musin
pada
kelenjar
tendon, hati
Protein + Fosfat yang Kasein susu, kuning telur
Kromoprotein/
mengandung lesitin
Protein + Pigmen / Ion Hemoglobin
metaloprotein
Lipoprotein
Logam
Protein + Lemak
Serum
darah,
kuning
telur,
susu,
darah,
membran sel
20
berupa pemindahan
gugus amino darisuatu asam amino ke senyawa lain (keto. Asam piruvat,
ketoglutarat atau oksaloasaetat). Sehingga (keto)senyawa tersebut dirubah
menjadi asam amino. Sedangkan asam amino dirubah menjadi senyawa keto)
katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus
urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino.
sintesis protein dari asam-asam amino.
Tahapan
21
a. Transkripsi
Transkripsi adalah proses penterjemahan atau pengkodean rantai DNA
Sense oleh rantai mRNA sesuai dengan pasangan basanya yang terdapat pada
rantai mRNA. Transkripsi terjadi di dalam nukleus, setelah proses penterjemahan
selesai maka serangkaian mRNA akan keluar menuju sitoplasma. Dalam
sitoplasma mRNA akan segera ditangkap oleh ribosom, yang kemudian akan
melaksanakan proses selanjutnya yaitu Translasi.
b. Translasi
Translasi adalah proses pengkodean ulang rantai mRNA oleh tRNA sesuai
kode pasangan basanya masing-masing. Proses ini terjadi pada ribosom, setelah
proses translasi terjadi maka proses berikutnya adalah mensintesis anti kodon dari
tRNA oleh rRNA yang selanjutnya berdasarkan kode-kode tersebutlah sintesa
asam amino dilakukan.
Daftar kode sintesa asam amino
Jurnal 1
23
Judul Jurnal
Materi
:
Fungsi utama Protein adalah sebagai zat pembangun tubuh
artinya bahwa setiap sel didalam tubuh tersusun atas protein. Suatu
keadaan dimana terjadi kekurangan protein di dalam tubuh
menyebabkan kwashiorkor. Untuk angka Prevalensi kwashiorkor
selama lima tahun terakhir berdasarkan data RISKESDAS tahun 2010
di Provinsi Jambi masih Tinggi. Ikan gabus memiliki kandungan
protein yang tinggi yaitu untuk 100 gram bagian yang dapat dimakan
(BDD) adalah 25,2 gram.
Penulisan ini menggunakan analisis studi literature, yaitu
dengan mengkombinsikan data sekunder, yang diperoleh dari instansi,
buku, literature, jurnal yang terkait dengan penulisan karya ilmiah ini.
Hasil Penulisan ini menyimpulkan bahwa Ikan gabus memiliki
kandungan albumin yang tinggi. Albumin berfungsi menjaga tekanan
onkotik dalam plasma darah untuk mencegah endema. Sehingga
keunggulan ikan gabus ini dapat mencukupi asupan zat gizi protein
pada balita.
2.3.2 Jurnal 2
Judul Jurnal
Materi
:
Penelitian
mengenai
nugget
ikan
nike
(Awaous
24
BAB III
25
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbagai protein yang berbeda dapat diciptakan dari hanya 20 asam
amino yang umum, karena asam amino dapat saling berikatan dalam banyak
kombinasi yang berbeda. Perbedaan dalam urutan asam amino di sepanjang
rantai polipetida menyebabkan pembentukan struktur tiga dimensi yang
berbeda.
Asam amino sebagai penyusun utama protein menjadi sangat penting
dibutuhkan oleh tubuh kita, karena ada asam amino essensial yang didapat dari
makanan dari luar tubuh dan asam amino non essensial yang di sintesis dalam
tubuh. Asam amino memiliki sifat amfoter dan sifat optis aktif. Berdasarkan
kepolarannya asam amino dibagi menjadi asam amino polar, non polar, dengan
gugus R aromatik, gugus R bermuatan positif, dan gugus R bermuatan negatif.
Protein memiliki struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener.
Dengan sifat fisiko kimia protein, maka protein dapat mengalami denaturasi
jika mendapat pengaruh panas, pH, tekanan, aliran listrik, dan adanya beban kimia
seperti urea, alkohol, dan sabun. Protein sendiri terbentuk melalui serangkaian proses
sintesis protein.
2.
27
Apa manfaat protein dan asam amino bagi kehidupan sehari-hari dan bagi
bidang perikanan?
Pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Pertumbuhan bearti penambahan
sel/jaringan, dan pemeliharaan adalah mengatur sel-sel yang rusak. Jaringanjaringan tertentu membutuhkan lebih banyak jenis asam amino tertentu.
Pembentukan senyawa-senyawa penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan
hemoglobin.
Pembentuk antibodi tubuh, yaitu zat yang digunakan untuk memerangi
organisme atau bahan asing lain yang masuk dalam tubuh, termasuk
kemampuan untuk menetralkan bahan-bahan beracun dan obat-obatan.
Kemampuan ini sangat menentukan daya tahan tubuh seseorang.
Berperan dalam pengangkutan zat-zat gizi, yakni pengangkutan dari saluran
cerna ke dalam darah dan dari darah ke jaringan-jaringan serta ke sel-sel.
Pengatur keseimbangan air dalam sel, air diantara sel, dan air di dalam
pembuluh darah.
Sumber energi, selain karbohidrat dan lemak, protein juga merupakan sumber
energi tubuh. Jika tubuh kekurangan energi, fungsi protein sebagai
pembangun berkurang untuk menyediakan energi
2. Protein yan paling tinggi terdapat pada ikan air tawar atau ikan air laut?
Tidak dapat ditentukan secara pasti pada ikan air tawar atau air laut,
karena pada ikan laut ada yang memiliki kandungan protein tinggi contohnya
ikan cakalang, dan adapula yang kandungan proteinnya rendah juga.
Begitupula dengan ikan air tawar, ada yang memiliki kandungan protein yang
tinggi, contohnya ikan gabus. Namun pada umumnya, ikan air laut memang
memiliki kandungan protein dan asam amino yang tinggi, karena pada air laut
banyak kandungan terlarutnya, contohnya mineral yang terakumulasi.
28
3. Bagian tubuh ikan yang mana yang mengandung banyak protein dan asam
amino?
Pada dagingnya, dengan perbedaan bahwa, pada daging yang berwarna
merah, memiliki kandungan protein dan asam amino yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan daging yang berwarna putih.
4. Jelaskan mengenai asam amino yang bermuatan listrik! Apa kaitannya?
Larutan asam amino dalam air mempunyai muatan positif maupun
negatif sehingga asam amino disebut ion zwiter. Setiap jenis protein dalam
larutan mempunyai pH tertentu yang disebut pH isoelektrik (berkisar 4-4,5).
Pada pH isoelektrik molekul protein mempunyai muatan positif dan negatif
yang sama, sehingga saling menetralkan atau bermuatan nol. Pada titik
isoelektrik, protein akan mengalami pengendapan (koagulasi) paling cepat
29
DAFTAR PUSTAKA
2010.
Pembentuk,
fungsi
dan
sumber
protein.
Melalui
30
31