PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dapat membentuk 12 dari 20 asam amino yang umum dari zat-zat
antara amfibolik glikolisis dan siklus asam sitrat. Meskipun secaranutrisional
nonesensial, namun kedua belas asam amino ini tidak bersifat “nonesensial”. Kedua
puluh asam amino tersebut secara biologis esensial.Dari 12 asam amino yang secara
nutrisional nonesensial, 9 buah diantaranya dibentuk dari zat antara amfibolik dan 3
buah (sistein, tirosin, danhidroksilisin) dibentuk dari asam amino yang esensial secara
nutrisional. Identifikasi 12 asam amino yang dapat disintesis oleh manusia terutama
didasarkan pada data yang berasal dari diet dengan protein yang digantikan oleh asam
amino murni.
Kedua puluh asam amino yang terdapat di protein bersifat esensial bagi
kesehatan. Meskipun relatif jarang dijumpai di dunia besar, defisiensiasam amino
masih bersifat endemik di beberapa tempat di Afrika Baratyang sangat mengandalkan
diet dari padi-padian yang kurang mengandungasam amino, seperti triptofan dan
lisin. Penyakit-penyakit ini mencakup kwashiorkor yang timbul jika anak disapih
dengan makanan yang kaya akan pati, tetapi kurang mengandung dan marasmus yaitu
terjadi defisiensi baik asupan kalori maupun asam amino spesifik.
Dalam tubuh mahluk hidup pasti dijumpai asam amino, asam-asamamino
terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti
protein diet serta sintesis asam amino dihati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam
amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui
siklus asam serta siklusurea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan
asam amino.Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino. Asam amino
juga mengalami katabolisme,yang terjadi dalam 2 tahapan yaitu: Transaminasi dan
Pelepasan amin dari glutamate menghasilkan ion ammonium. Semua jaringan
memiliki kemampuan untuk mensintesis asam amino nonesensial, melakukan
remodeling asa melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon
B. Rumusan Masalah
1. Definisi dan Fungsi Sintesis Asam Amino
2. Tahap Reaksi Biosintesis dari Berbagai Asam Amino Nonesenesensial
3. Pengaturan Secara Alosterik
4. Penyakit / Kelainan Genetik Yang Berhubungan Dengan Biosintesis Asam Amino
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi dan Fungsi Sintesis Asam Amino
2. Untuk Mengetahui Tahap Reaksi Biosintesis dari Berbagai Asam Amino
Nonesenesensial
3. Untuk Mengetahui Pengaturan Secara Alosterik
4. Untuk Mengetahui Penyakit / Kelainan Genetik Yang Berhubungan Dengan
Biosintesis Asam Amino
D. Manfaat
1. Mengetahui Definisi dan Fungsi Sintesis Asam Amino
2. Mengetahui Tahap Reaksi Biosintesis dari Berbagai Asam Amino Nonesenesensial
3. Mengetahui Pengaturan Secara Alosterik
4. Mengetahui Penyakit / Kelainan Genetik Yang Berhubungan Dengan Biosintesis
Asam Amino
R–CH–COOH
NH2
Biosintesis Alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh
otot. Alanin disintesis dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan
transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi
urea. Alanin dipindahkan dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari
hati kembali ke otot. Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Glukosa yang
berasal dari hati masuk ke otot melalu pembuluh darah lalu diubah menjadi asam
piruvat dan asam laktat dan menghasilkan 2 ATP, asam piruvat sendiri akan
mengalami transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin transaminase menjadi
alanin, reaksi ini bersifar reversibel. Pada proses ini, asam α amino akan diubah
menjadi asam α keto. Alanin otot melalui sirkulasi darah akan dibawa ke hati lalu
diubah menjadi asam piruvat kembali dan NH2-. NH2- akan membutuhkan 2 ATP
untuk berubah menjadi urea dan asam piruvat akan membutuhkan 6 ATP untuk
diubah kembali menjadu glukosa, glukosa dibawa kembali ke otot begitu seterusnya
Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:
1. Secara langsung melalui degradasi protein
2. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin transaminase; ALT
(juga dikenal sebagai serum glutamat-piruvat transaminase; SGPT).
Glutamin dibentuk dari sebuah kerja enzim glutamin sintesise. Enzim ini akan
mengubah L-Glutamat menjadi L-Glutamin dengan penambahan NH4+. Energi yang
digunakan pada proses ini berasal dari ATP yang kemudian diubah menjadi ADP.
A. Kesimpulan
Dari rumusan masalah dan pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan
bahwa:
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugusamino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen proteinmempunyai gugus –NH2 pada
atom karbon α dari posisi gugus –COOH.2.
Fungsi utama asam amino dalam sel adalah menyusun polimer protein dalam
ekspresi gen. adapun manfaat biosintesis asam amino kembali lagi pada
pemanfaatan masing-masing asam amino yang disintesis.
Asam amino dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu asam aminoesensial
meliputi: Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysine,Methionine, Phenylalanine,
Threonine, Tyrptophan, Valine.sedangkan asam amino esensial: Alanine,
Asparagine, Aspartate,Cysteine, Glutamat, Glutamine, Glycyne, Proline,
Syerine,Tyrosyne.3.
Biosintesis asam amino esensial melalui jalur atau proses yangkompleks,
sedangkan biosintesis asam amino nonesensial dapatmelalui jalur atau proses
yang sederhana.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini agar
kedepannya lebih baik lagi.