WHO (World Health Organization) mengungkapkan bahwa protein yang berasal dari
hewan seperti susu, daging, telur, keju, dan unggas mengandung asam amino dalam
kadar yang cukup. Sedangkan protein yang berada dalam kandungan sayur-sayuran
memiliki kadar yang terbatas.
Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta
kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya
20 asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein.
Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya,
yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai struktur ion
dipolar. Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-sifat
spesifiknya. Karena asam amino mengandung kedua gugus tersebut, senyawa ini
akan memberikan reaksi kimia yang yang mencirikan gugus-gugusnya. Sebagai
contoh adalah reaksi asetilasi dan esterifikasi. Asam amino juga bersifat amfoter,
yaitu dapat bersifat sebagai asam dan memberikan proton kepada basa kuat, atau
dapat bersifat sebagai basa dan menerima proton dari basa kuat.
Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus
karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda
satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam struktur, ukuran,
muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi
yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya.
Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi
berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut :
asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin,
Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin.
Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang
beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan
Glutamin.
Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R
Golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R.
A. Golongan Asam Amino Dengan Gugus R Non Polar Dan Alifatik
Termasuk dalam golongan non polar karena asam-asam amino ini membentuk suatu
kelompok di dalam air untuk menghindari terjadinya kontak dengan air (hidrofobik).
1. Glisin
Glisin atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana. Rumus
kimianya C2H5NO2.
Glisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai
situasi karena strukturnya sederhana. Secara umum protein tidak banyak mengandung
glisin. Pengecualiannya ialah pada kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam
aminonya adalah glisin.
Glisin dikenal sebagai asam amino kedua yang paling umum di antara kelompok
asam amino. Ini membantu mengubah zat-zat beracun yang berbahaya dalam tubuh
ke bentuk non-toksik.
Kelaparan
2. Alanin (Ala)
Bentuk yang umum di alam adalah L-alanin (S-alanin) meskipun terdapat pula bentuk
D-alanin (R-alanin) pada dinding sel bakteri dan sejumlah antibiotika. L-alanin
merupakan asam amino proteinogenik yang paling banyak dipakai dalam protein
setelah leusin. Gugus metil pada alanin sangat tidak reaktif sehingga jarang terlibat
langsung dalam fungsi protein (enzim). Alanin dapat berperan dalam pengenalan
substrat atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif
seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan
dalam daur alanin.
Alanin adalah salah satu asam amino yang paling signifikan di antara 20 asam amino
lainnya. Alanin menawarkan energi untuk sistem tubuh kita. Ia dilepaskan ke dalam
aliran darah pada saat kita berolahraga dan menginduksi efek karbohidrat ke sistem
kesehatan. Mendorong peningkatan sintesis protein dan keseimbangan nitrogen.
Fungsi utama Alanin:
Hipoglikemia
Kerusakan otot
Kelelahan
Infeksi virus
Peningkatan kadar insulin dan glukagon
3. Prolin
Prolin merupakan satu-satunya asam amino dasar yang memiliki dua gugus samping
yang terikat satu-sama lain (gugus amino melepaskan satu atom H untuk berikatan
dengan gugus sisa). Akibat strukturnya ini, prolin hanya memiliki gugus amina
sekunder (-NH-). Beberapa pihak menganggap prolina bukanlah asam amino karena
tidak memiliki gugus amina namun pendapat ini tidak tepat.
Fungsi terpenting prolin tentunya adalah sebagai komponen protein. Sel tumbuh-
tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi lingkungan yang kurang cocok (misalnya
kekeringan) akan menghasilkan prolina untuk menjaga keseimbangan osmotik sel.
Prolin dibuat dari asam L-glutamat dengan prekursor suatu asam amino.
Prolin secara signifikan mempengaruhi gizi manusia. Hal ini diyakini untuk bertindak
sebagai sumber nitrogen.
Fungsi utama Prolin:
1. Komponen penting dari tulang rawan, dan karenanya menjaga kesehatan sendi,
tendon dan ligamen.
2. Terlibat dalam menjaga otot jantung yang kuat.
3. Prekursor utama untuk prolin adalah Glutamat.
4. Prekursor sekunder untuk prolin adalah Ornithine (asam amino minor).
5. Bekerja sama dengan vitamin C dalam menjaga kulit dan sendi yang sehat.
4. Leusina
Leusin merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ada dugaan
bahwa leusina berperan dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot.
Leusin sangat efektif dalam memproduksi senyawa biokimia penting lainnya dalam
tubuh. Bahan kimia ini penting untuk memproduksi energi bagi tubuh dan
kewaspadaan mental.
5. Isoleusin
Rumus kimianya sama dengan leusin hidrofobik (tidak larut dalam air). tetapi susunan
atom-atomnya berbeda. Ini berakibat pada sifat yang berbeda. Walaupun berdasarkan
strukturnya ada empat kemungkinan stereoisomer sepertitreonin, isoleusina alam
hanya tersedia dalam satu bentuk saja.
Asam amino ini sangat penting untuk merangsang otak untuk menghasilkan
kewaspadaan mental.
Semua golongan asam amino ini memiliki cincin pada rantai sampingnya.
1. Phenilalanin
Fenilalanin adalah suatu asam amino penting, yang bersama-sama dengan asam
amino tirosin dan triptofan merupakan kelompok asam amino aromatik yang
memiliki cincin benzena. Fenilalanin bersama-sama dengan taurin dan triptofan
merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan
(neurotransmitter) pada sistem saraf otak. Asam amino ini sangat mempengaruhi
sel-sel otak pada tingkat biokimia.
2. Tyrosin
Tirosin (dari bahasa Yunani tyros, berarti keju, karena ditemukan pertama kali dari
keju). Ia memiliki satu gugus fenol (fenil dengan satu tambahan gugus hidroksil).
Bentuk yang umum adalah L-tirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan dalam
tiga isomer struktur: para, meta, dan orto.
Pembentukan tirosin menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim Phe-
hidroksilase. Enzim ini hanya membuat para-tirosina. Dua isomer yang lain terbentuk
apabila terjadi “serangan” dari radikal bebas pada kondisi oksidatif tinggi (keadaan
stress).
Fungsi biologi dan kesehatan : Dalam transduksi signal, tirosina memiliki peran kunci
dalam pengaktifan beberapa enzim tertentu melalui proses fosforilasi (membentuk
fosfotirosina). Tirosin sangat penting dalam membangun hubungan antara dopamin
dan norepinefrin. Hal ini juga mengurangi lemak dengan menekan nafsu makan.
3. Tritofan (Trp)
Bentuk yang umum pada mamalia adalah, seperti asam amino lainnya, L-triptofan.
Meskipun demikian D-triptofan ditemukan pula di alam (contohnya adalah
pada bisa ular laut kontrifan).
Fungsi biologi dan kesehatan : Gugus fungsional yang dimiliki triptofan, indol, tidak
dimiliki asam-asam amino dasar lainnya. Akibatnya, triptofan menjadi prekursor
banyak senyawa biologis penting yang tersusun dalam kerangka indol. Triptofan
adalah precursor melatonin (hormon perangsang tidur), serotonin (suatu transmiter
pada sistem saraf) dan niasin.
2. Glutamin (Gln)
Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamin dibuat dengan mengganti rantai
samping hidroksil asam glutamat dengan gugus fungsional amina. Rantai sampingnya
adalah suatu amida. Glutamina dibuat dengan mengganti rantai sampai hidroksil asam
glutamat dengan gugus fungsional amina. Glutamin digunakan untuk mengganti
kerusakan otot dengan segera.
Glutamin mampu menghilangkan kelebihan amonia dari sistem tubuh. Hal ini
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, glutamin memiliki sifat sebagai
anti-kecemasan yang memungkinkan pikiran untuk rileks.
Fungsi utama Glutamin:
1. Prekursor untuk neurotransmitter GABA. Ini adalah fungsi penting, karena
GABA adalah inhibitor neurotransmitter yang menghasilkan ketenangan dan
relaksasi.
2. Penting dalam pembentukan asam amino glycogenic, yang berarti penting
untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap normal dan stabil.
3. Terlibat dengan kekuatan otot dan daya tahan tubuh.
4. Penting untuk fungsi pencernaan; memberikan energi ke usus kecil. Usus
adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang menggunakan Glutamin sebagai
sumber utama energi.
5. Glutamin merupakan asam amino tertinggi dalam darah dari semua asam
amino.
6. Prekursor neurotransmitter asam amino Glutamat (Glutamic Acid).
7. Terlibat dalam sintesis DNA.
3. Serin (Ser)
Serin merupakan asam amino penyusun protein yang umum ditemukan pada protein
hewan. Protein mamalia hanya memiliki L-serin. Namanya diambil dari bahasa
Latin, sericum (berarti sutera) karena pertama kali diisolasi dari protein
serat sutera pada tahun 1865. Strukturnya diketahui pada tahun 1902.
Fungsi biologi dan kesehatan : Serin penting bagi metabolisme karena terlibat
dalam biosintesis senyawa-senyawa purin dan pirimidin, asistein, triptofan (pada
bakteri) dan sejumlah besar metabolit lain.
Sebagai penyusun enzim, serin sering memainkan peran penting dalam fungsi
katalisator enzim. Ia diketahui berada pada bagian aktif kimotripsin, tripsin, dan
banyak enzim lainnya.
Sebagai penyusun protein non-enzim, rantai sampingnya dapat mengalami glikolisasi
yang dapat menjelaskan gangguan akibat diabetes. Serin juga merupakan satu dari tiga
asam amino yang biasanya terfosforilasi oleh enzim kinase pada saat transduksi
signal pada eukariota.
4. Treonin (Thr)
Treonin membantu dalam menjaga keseimbangan protein dan juga dalam membantu
pembentukan kolagen.
Depresi
AIDS
Spastisitas otot
ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis)
Vegetarian
Epilepsi
Kekurangan vitamin B6
Kehamilan
Sirosis hati
1. Metionin (Met)
Metionin, bersama-sama dengan sistein, adalah asam amino yang memiliki atom S.
Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam proses transkripsi, yang
menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode
untuk metionin sama dengan kode awal (start) untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya,
metionin awal ini tidak akan terikut dalam protein yang kelak terbentuk karena
dibuang dalam proses pasca transkripsi. Sumber utama metionina adalah daging
(ikan).
Ini adalah asam amino esensial yang berfungsi memulai penerjemahan messenger
RNA.
Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian gugus karboksil oleh
gugus karboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan) dalam pelarut air.
Asparagin merupakan asam amino pertama yang berhasil diisolasi. Namanya diambil
karena pertama kali diperoleh dari jus asparagus.
Fungsi biologi : Asparagin diperlukan oleh sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan dan dalam transformasi asam amino. Berperan pula dalam sintesis
amonia. Sumber : Daging, telur, dan susu (serta produk turunannya) kaya akan
asparagin.
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-sama dengan
asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah, yang menandakan ia
sangat mudah menangkap elektron (bersifat asam menurut Lewis).
Asam glutamat dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga tidak tergolong
esensial. Ion glutamat merangsang beberapa tipe saraf yang ada di lidah. Sifat ini
dimanfaatkan dalam industri penyedap.
Ini adalah salah satu asam amino penting di antara semua 20 asam amino umum.
Asam glutamat bertanggung jawab untuk transportasi dari glutamat dan asam amino
lain untuk penghalang darah.
Fungsi utama Asam glutamat:
1. Asam glutamat merupakan prekursor untuk Glutamine dan GABA (2
neurotransmitter).
2. Ekses di jaringan otak dapat mengakibatkan kerusakan sel. Hal ini dianggap
salah satu mekanisme mengapa stroke membunuh sel-sel otak; melalui
pelepasan sejumlah besar asam glutamat.
3. Membantu menghentikan kecanduan alkohol dan gula mengidam.
4. Meningkatkan energi.
5. Mempercepat penyembuhan luka dan penyembuhan ulkus.
6. Mendetoksifikasi amonia di otak dengan membentuk glutamin, yang dapat
melewati sawar darah-otak, dimana Asam glutamat tidak bisa melakukannya.
7. Memainkan peran utama dalam sintesis DNA.
1. Arginin (Arg)
Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua
gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi
mamalia lainnya, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.
Sumber utama arginin adalah produk-produk peternakan (dairy products) seperti
daging, susu (dan olahannya), dan telur.
2. Lisin (Lys)
Lisin (Lys) merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat
basa, seperti juga histidin. Lisin menjadi kerangka bagi niasin (vitamin B1).
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pelagra. Lisin juga dilibatkan dalam
pengobatan terhadap penyakit herpes. Lisin (bahasa Inggris lysine) merupakan asam
amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin.
3. Histidin (His)
Fungsi Histidin menjadi precursor histamin, suatu amina yang berperan dalam
sistem saraf, dan karnosin, suatu asam amino.
Histidin diperlukan untuk perkembangan bayi. Defisiensi histidin dapat menyebabkan
eksim, sejenis penyakit kulit. Ada beberapa kelainan genetik yang mendorong kondisi
non-metabolik untuk histidin. Hal ini menyebabkan gangguan berbicara dan retardasi
mental di kalangan bayi dan balita.
Asam Amino Esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:
Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di
dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu
skim,pisang, susu, dan keju.
Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan.
Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu
murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-
kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
Lisin; terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata
kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu,
beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di
temui kandungan leusin.
Isoleusin;satu dari asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA. Rumus
kimianya sama dengan leusin tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ini berakibat
pada sifat yang berbeda. Isoleusina bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) dan
esensial bagi manusia.
Walaupun berdasarkan strukturnya ada empat kemungkinan stereoisomer seperti
treonin, isoleusina alam hanya tersedia dalam satu bentuk saja (lihat boks).
Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat
kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging
ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan
keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang
mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini
tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzimphehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988,
tirosin berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping.
Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan
daging.
Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir
sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti
cabai, bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
Glisin; secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin
(kecuali pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga
kandungannya). Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang
mencukupi.
Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang
di sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
Asam aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia
pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga
dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.
Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain,
tetapi ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena
produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi
kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama
ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur,
dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak
ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan,
susu, telur, dan kacang-kacangan.
Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak.
Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam
glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang
mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses
biokimia. Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan
di perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula
pada daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
Asam Amino Semi-Esensial, Arginin dan histidin membentuk kelompok yang disebut
asam amino semi-esensial. Mereka harus dikonsumsi dalam makanan dalam keadaan
tertentu.
APA ITU PUFA?
Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA) Asam Lemak
tak jenuh jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA) adalah asam lemak yang
mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair pada suhu kamar bahkan
tetap cair pada suhu dingin, karena titik lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan
MUFA atau SFA. Asam lemak ini banyak ditemukan pada minyak ikan dan nabati
seperti saflower, jagung dan biji matahari. Sumber alami PUFA yang penting bagi
kesehatan adalah kacang-kacangan dan biji-bijian.13 Contoh PUFA adalah asam
linoleat (omega-6), dan omega-3, tergolong dalam asam lemak rantai panjang
(LCFA) yang banyak ditemukan pada minyak nabati/sayur dan minyak ikan. PUFA
(asam lemak arakhidonat, linoleat dan linolenat) antara lain berperan penting dalam
transpor dan metabolisme lemak, fungsi imun, mempertahankan fungsi dan integritas
membran sel.
DHA adalah kependekan dari docosahexaenoic acid, asam lemak yang termasuk
dalam kelompok Omega-3. Komposisi otak terdiri dari lemak yang sekitar
seperempatnya dihasilkan oleh DHA. Saat menganalisis struktur otak, ilmuwan
menemukan bahwa DHA merupakan bagian dari struktur membran neuron.
DHA berperan dalam bagian yang sangat besar pada materi abu-abu di otak
(kecerdasan) dan di retina (penglihatan total mata). DHA membentuk kepekaan
neuron, yang membantu menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat. Asam
lemak Omega-3 membantu pembentukan neuron dan transporter glukosa. Ini adalah
nutrisi utama yang membantu otak berfungsi.
DHA juga penting untuk perkembangan fungsi mata dan sistem saraf yang sempurna.
Penelitian pada hewan menemukan bahwa DHA banyak terkandung dalam sistem
saraf, contohnya pada retina mata dan otak.
Anak usia dini yang kekurangan DHA akan memiliki indeks kecerdasan yang rendah.
Sebuah studi di Amerika Serikat yang memantau anak dari bayi sampai usia 8-9
tahun menemukan bahwa bayi yang diberi ASI dan mendapatkan DHA yang cukup,
secara statistik memiliki nilai 8,3 poin yang lebih tinggi daripada bayi yang diberi
susu sapi dan tidak mendapatkan cukup DHA.
EPA juga mengurangi risiko aterosklerosis. Oleh karena itu, EPA memberikan efek
positif dalam pencegahan dan pengobatan penyakit jantung aterosklerosis.