Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOKIMIA II

GLUKONEOGENESIS

OLEH :

LIDIARTI YUNIKA SARI (K1A017007)


BARA NURUL ZAHIRA (K1A017031)
AINAYA HALWA LATHUFA (K1A017057)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Glukoneogenesis. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia II.

Harapan penulis semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan
serta pengalaman sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini
menjadi lebih baik lagi.

Penulis mengakui bahwasannya masih banyak kekurangan yang terkandung di


dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati penulis berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini.
Terima kasih.

Purwokerto, 27 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
2.1 Pengertian Glukoneogenesis ..................................................................... 6
2.2 Jalur Glukoneogenesis .............................................................................. 6
2.3 Reaksi dalam Glukoneogenesis ................................................................ 8
2.4 Prekursor Glukoneogenesis ...................................................................... 9
2.5 Peran Glukoneogenesis dalam Tubuh....................................................... 9
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,
contohnya asam laktat dan beberapa asam amino. Karena senyawa yang digunakan bukan
karbohidrat, maka sumber karbonnya adalah sejumlah senyawa glukogenik terutama
berasal dari asam amino-L, laktat atau gliserol. Proses ini terjadi jika makanan yang
dimakan tidak cukup mengandung D-glukosa yang dapat menyebabkan turunnya kadar
glukosa darah.
D-glukosa harus dibentuk karena senyawa ini penting untuk fungsi sebagian besar
sel dan mutlak dibutuhkan oleh sistem syaraf dan eritrosit. Jalur metabolisme ini terjadi
terutama di hati dan ginjal, tetapi glukoneogenesis secara fisiologis tidak berarti dalam
otot karena otot tidak mempunyai enzim glukosa 6-fosfatase yang mengubah glukosa 6-
fosfat menjadi glukosa untuk dilepaskan ke darah.Proses glukoneogenesis berlangsung
terutama dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh
darah ke hati. Di sini asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian
reaksi dalam suatu proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat
tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus
menerus diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi sistem syaraf dan eritrosit.
Kegagalan pada Glukoneogenesis biasanya berakibat fatal. Kadar glukosa darah di bawah
nilai yang kritis akan menimbulkan disfungsi otak yang dapat mengakibatkan koma dan
kematian.
Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai
glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis glukosa akhirnya
berasal dari katabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel darah merah dan
otot dalam keadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat untuk
glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama dengan
glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan
kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak
reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan glukoneogenesis?
2) Bagaimana jalur yang digunakan dalam proses glukoneogenesis?
3) Bagaimana reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses glukoneogenesis?
4) Apa saja prekursor dalam proses glukoneogenesis?
5) Apa saja peran glukoneogenesis dalam tubuh makhluk hidup?

1.3 Tujuan
1) Memahami pengertian dari glukoneogenesis.
2) Mengenal jalur yang digunakan dalam proses glukoneogenesis.
3) Memahami reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses glukoneogenesis.
4) Mengetahui prekursor dalam proses glukoneogenesis.
5) Memahami peran glukoneogenesis dalam tubuh makhluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Glukoneogenesis


Pada dasarnya glukoneogenesis ialah sintesis glukosa dari senyawa yang bukan
karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino. Proses glukoneogenesis
berlangsung terutama di hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisasi dapat
dibawa oleh darah ke hati, dan diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian
reaksi dalam proses yaitu glukoneogenesis. Glukoneogenesis terkait dengan banyak
enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses
glikolisis karena terdapat tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya
perlu enzim lain untuk kebalikannya, yaitu glukokinase, fosfofruktokinase, dan
piruvatkinase (Artikel Kedokteran, 2011).
Glukagon merangsang glukoneogenesis dengan merangsang enzim-enzim
tersebut terutama fosfoenol piruvat karboksikinase. Biosintesis enzim-enzim tersebut
juga dipengaruhi oleh insulin dan hormon glukokortikoid. Defek enzim glukoneogenesis
menimbulkan hipoglikemia dan asidosis laktat. Enam ikatan fosfat berenergi tinggi
digunakan untuk pembentukan glukosa dalam reaksi ini (Sari, 2007).
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat
tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus-
menerus diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi sistem syaraf dan eritrosit.
Kegagalan pada glukoneogenesis biasanya berakibat fatal. Kadar glukosa darah di bawah
nilai yang kritis akan menimbulkan disfungsi otak yang dapat mengakibatkan koma dan
kematian (Murray dkk, 2003).
2.2 Jalur Glukoneogenesis
Mekanisme glukoneogenesis dipakai untuk membersihkan berbagai produk
metabolisme jaringan lainnya dari dalam darah, misal laktat yang dihasilkan oleh otot
serta eritrosit dan gliserol dihasilkan oleh adiposa serta propionat yang merupakan asam
glukogenik dari hewan pemamah-biak. Hanya sebagian dari laktat yang terbentuk pada
kerja yang berat akan dioksidasi dalam jaringan yang lain. Sebagian sisanya akan diubah
kembali menjadi glukosa atau kadang-kadang kalau persediaan glukosa masih cukup,
akan diubah menjadi lemak.
Gambar 1. Lintasan Metabolisme Karbohidrat, Lipid dan Protein (Perhatikan jalur
glukoneogenesis yaitu masuknya lipid dan asam amino ke dalam lintasan) (Murray dkk,
2003)
Jalur ini terjadi di hati pada keadaan puasa. Puasa akan menyebabkan kelaparan
yang membuat korteks ginjal membentuk glukosa yang digunakan oleh medula ginjal dan
darah. Pada jalur ini, sintesis glukosa tidak menggunakan karbohidrat sebagai
prekursornya, melainkan laktat, gliserol, dan asam amino (terutama alanin). Hal tersebut
disebabkan kurangnya glukosa dari diet (keadaan puasa), glikogen yang terbentuk dari
rangkaian polimer glukosa akan mengalami glikolisis, kemudian oksidasi piruvat dan
masuk kembali ke siklus asam sitrat. Hal tersebut mengakibatkan glukosa tidak tersedia
lagi dan cadangan glikogen habis sehingga menggunakan sumber energi non-karbohidrat
pada jalur glukoneogenesis untuk pembentukan glukosa baru (Marks, et al., 1999).
2.3 Reaksi dalam Glukoneogenesis
Terdapat tiga urutan reaksi pada glukoneogenesis yang berbeda dengan langkah
padanan pada glikolisis. Ketiganya melibatkan perubahan piruvat menjadi
fosfoenolpiruvat (PEP) dan reaksi yang mengeluarkan fosfat dari fruktosa 1,6-bifosfat
untuk membentuk fruktosa 6-fosfat dan dari glukosa 6-fosfat untuk membentuk glukosa.
Selama glukoneogenesis, serangkaian enzim mengkatalis perubahan piruvat menjadi
fosfoenolpiruvat. Reaksi yang mengeluarkan fosfat dari fruktosa 1,6 bifosfat dan dari
glukosa 6-fosfat masing-masing menggunakan enzim yang berbeda dengan enzim
padanan pada glikolisis. Prekursor glukoneogenesis adalah asam amino, laktat, dan
gliserol. Reaksi glukoneogenesis menghasilkan ATP (Szablewski, 2011).
Gambar 2. Reaksi glukoneogenesis (Murray,K., 2003).
2.4 Prekursor Glukoneogenesis

2.5 Peran Glukoneogenesis dalam Tubuh


Hati dan ginjal adalah jaringan glukoneogenik utama. Glukoneogenesis
memenuhi kebutuhan tubuh untuk glukosa ketika karbohidrat yang memadai tidak
tersedia dari cadangan diet atau glikogen. Pasokan glukosa sangat dibutuhkan terutama
untuk sistem saraf dan eritrosit. Kegagalan glukoneogenesis biasanya berakibat fatal.
Selain itu, glukoneogenesis membersihkan laktat yang dihasilkan oleh otot dan eritrosit
dan gliserol yang dihasilkan oleh jaringan adiposa. Pada ruminansia, propionat
merupakan produk metabolisme rumen karbohidrat, dan merupakan substrat utama untuk
glukoneogenesis (Murray dkk, 2003).
Peranan fisiologis dari jalur ini adalah untuk mempertahankan kadar glukosa
darah pada saat masukan glukosa darah rendah, misalnya pada saat puasa, atau apabila
tubuh dalam keadaan stress, agar glukosa darah tidak kurang dari batas minimal. Kadar
glukosa darah harus dipertahankan di atas batas minimal mengingat ada jaringan tubuh
yaitu otak, sel darah merah, dan sel limfoit serta makrofag yang untuk fungsi fisiologisnya
mutlak membutuhkan glukosa.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Glukoneogenesis merupakan sintesis glukosa dari senyawa yang bukan
karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam amino.
2. Jalur glukoneogenesis
3. Reaksi glukoneogenesis
4. Prekursor glukoneogenesis yaitu laktat, asam amino, gliserol dan propionate.
5. Peranan glukoneogenesis dalam tubuh yaitu untuk mempertahankan kadar
glukosa darah pada saat masukan glukosa darah rendah, misalnya pada saat puasa,
atau apabila tubuh dalam keadaan stress, agar glukosa darah tidak kurang dari
batas minimal.
DAFTAR PUSTAKA

Metabolisme Karbohidrat (Glukosa)[homepage on the internet]. 2011 [update2011Jul;


cited2011 Nov 27]. Available from: http://artikelkedok-teran.net/metabolisme-
karbohidrat.html.
Sari IM.Reaksi-reaksi biokimia sebagai sumber glukosa darah. Jakarta : 2007.
Szablewski L. Glucose Homeostasis – Mechanism and Defects [Internet]. Diabetes -
Damages and Treatments. 2011. Tersedia dari:
http://www.intechopen.com/books/diabetes-damages-andtreatments/glucose-
homeostasis-mechanism-anddefects
Murray,Robert K,et al. 2003. Biokimia Harper ed. 25. Jakarta: EGC.
Marks BD, Marks DA, Smith MC.Metabolisme karbohidrat. In: Marks BD, editor.
Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC,1999.381-462.

Anda mungkin juga menyukai