Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam ribosom. Struktur dan aktivitas
protein ditentukan oleh urutan asam amino yang menyusunnya. Setiap macam protein
mempunyai urutan asam-asam amino yang spesifik.
Emil Fisher merupakan orang yang pertama berhasil menyusun molekul protein
dengan cara menggandeng-gandengkan 15 molekul glisin dengan molekul leusin sehingga
diperoleh suatu polipeptida. Asam amino yang satu dengan asam amino yang lain
dihubungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.
Potein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein,  setengahnya ada dalam otot, seperlima
ada dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam kulit, selebihnya ada di
dalam cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat –zat gizi
dan darah, matriks intraselular dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino
yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor (senyawa yang mendahului senyawa
laindalam jalur metabolisme) sebagian besar koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-
molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat
digantikan oleh zat gizi lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Potein merupakan satu-satunya makronutrien yang mengandung unsur nitrogen (N).
Selain itu apabila dibandingkan dengan makronutrien lain seperti lemak dan karbohidrat,
protein jauh lebih kompleks karena selain mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) adapula sebagian protein yang mengandung S. Bahkan terkadang ada pula yang
mengandung P,Fe, dan Cu.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
     Apa pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa protein

     Apa maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA


    Apa pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses transkripsi
   Apa pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi

C.    T ujuan Penulisan


Tujuan makalah ini adalah :
1.      Mengethui pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa protein
2.      Mengetahui maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA
3.       Mengetahui pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses transkripsi.
4.       Mengetahui pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sintesis protein

            Sebagian besar pada akhirnya diekspresikan sebagai protein. Proses pengerjaannya


disebut ekspresi gen. pertama-tama sekuens deoksinukleotida ditranskripsi dari DNA
kedalam sekuens ribonukleotida (RNA kurir atau mRNA). Kemudian sekuens ini ditranslasi
kedalam sekuens asam amino untuk membentuk polipeptida. Sekuens asam amino
menentukan bagaimana cara molekul melipat untuk menghasilkan protein yang aktif secara
biologis.
Dalam sel bakteri,tidak ada membrane yang mengelililngi DNA dan proses
transkripsimaupun proses translasi berlangsung pada kompartemen sel  tunggal. Dalam
eukariot,inti sel diselungi dengan membrane. Proses transkripsi berlangsung dalam inti sel,
dan mRNA harus masuk kedalam sitoplasma untuk ditraslantasikan. Seringkali,hasil
polipeptida yang terbentuk segera termodifikasi setelah proses translasi.
1.      Transkripsi
Sebagian besar DNA yang ditranskripsi menghasilkan mRNA,yang kemudian
ditranslasi menjadi protein. Namun demikian ,spesi RNA yang paling melimpah adalah RNA
ribosom(rRNA)dan RNA transfer(tRNA),yang  tidakmengkode protein,tetapi berfungsi
dalam proses translasi. Transkripsi semua gen dilakukan oleh RNA polymerase,yang
menggunakan keempat ribonukleosida trifosfat (ATP,GTP,UTP,dan CTP)untuk membentuk
rantai RNA,yaitu sekuens yang ditentukan oleh untai cetakan pada DNA. Penambahan
nukleotida menjadi bertahap,ikatan fosfodiester terbentuk melalui mekanisme yang sama
seperti dijelaskan untuk DNA polymerase. Pertumbuhan rantai RNA  terjadi pada arah 5’ à
3’. Untuk mentranskripsikan bagian  sekuens tertentu ,RNA polymerase terikat pada tapak
DNA yang disebut promoter ,tepat dihulu (misalnya,pada sisi  5’) pada tapak awal
transkripsi.
Pada eukariot,RNA polymerase memerlukan factor-faktor tambahan untuk
melangsungkan transkripsi secara aktif. Beberapa diantara factor-faktor ini diperlukan oleh
semua promoter dan disebut factor transkripsi dasar,dan factor lainnya bersifat spesifik untuk
gen tertentu atau beberapa jenis sel dan terlibat dalam pengaturan yang tepat dari promoter-
promoter itu. Factor-faktor transkripsi  harus mengenal dan mengikat sekuens-sekuens DNA
target yang spesifik dan juga mengaktifkan proses transkripsi.
2.      Perjuangan Hasil Transkripsi
Pada prokariot,hasil trankripsi (transkrip)primer memberikan mRNA fungsional,yang
siap untuk melakukan proses translasi. Pada eukariot,hasil transkripsi dimodifikasi secara
kimiawi sebelum terbentuk sebagai mRNA fungsional. Hal ini dikarenakan gen eukariotik
yang akan diekspresikan sebagai protein mengandung sekuens-sekuens penghalang yang
tidak ditranslasi yang disebut intron. Intron tersebut dieksisi,atau dipotong,sehingga tersisa
sekuen-sekuen yang berhubungan dengan segmen-segmen yang akan ditranslasi,atau ekson,
mRNA.
Selain pemotongan,ujung 5’ pada hasil transkripsi harus diberi tudung dengan
nukleotida guanine termetilasi. Poliadenilasi akan menghasilkan penambahan ekor poli(A)
yang terdiri dari 40 -200 residu pada ujung 3’ hasil transkripsi.
3.      Perlengkapan Translasi
Sekuens nukleotida dalam  mRNA diubah melalui perlengkapan translasi menjadi
sekuens asam amino yang menyusun suatu polipeptida. Perlengkapan ini antar lain tRNA dari
ribosom(yang mengandung tRNA dan kumpulan protein yang unik). Fungsi  tRNA adalah
sebagai pengadaptasi antara kodon dan asam amino. RNA transfer mengandung kira-kira 80
nukleotida dan mempunyai  jenis struktur sekunder yang umum (daun semanggi)dimana
rantainya melipat kebelakang untuk menghasilkan jumlah perpasangan basa
intramolekularyang maksimal.
Walaupun sedikitnya terdapat satu tRA untuk setiap asam amino,tidak ada pemisahan
satu untuk setiap kodon. Hipotensi goyangan (wobble hypothesis) penyebabkan pembentukan
pasangan basa yang tidak biasa antara basa pada posisi ketiga kodon (ujung 3’ triplet) dengan
posisi pertama antikodon.  Kemungkinan terbentuknya lebih dari satu jenis pasangan pada
posisi ini menjelaskan fakta bahwa bila terdapat lebih dari satu kodon untuk suatu asam
amino tunggal,maka pebedaannya biasanya pada posisi ketiga. Perekatan asam amino ke
tRNA yang tepat dikerjakan dengan bantuan aminoasil-tRNA sintetase dan hidrolisis ATP.
Setiap asam amino mempunyai enzim yang spesifik yang berbeda dengan enzim untuk asam
amino lainnya,dan enzim ini akan mengenali semua tRNA untuk asam amino tersebut. Tahap
pertama,yaitu aktivasi asam amino,menghasilkan pembentukan antara zat aminoasil-AMP-
enzim. Pada tahap kedua,gugus aminoasil dipindahkan ke tRNAnya yang sesuai,asam amino
dihubungkan dengan tRNA ini melalui ikatan ester. RNA kurir dan tRNA teraminoasilasi
(bermuatan) berinteraksi dalam ribosom. Ribosom terdiri dari subunit kecil dan besar.
Subunit kecilnya mempunyai  peranan khusus dalam menginisiasi sintesis polipeptida.
Proses translasi suatu pesan RNA kedalam rantai polipeptida terjadi melalui tiga
tahap: inisiasi,elongasi,dan terminasi. Inisiasi melibatkan interaksi dari subunit 30S didaerah
terdepan (leader) pada mRNA,yaitu sekitar 20 atau lebih nukleutida sebelum kodon
inisiasi,AUG.tRNA inisiator khusus dimuati dengan metionin menempati tapak peptidil
(tapak p) pada ribosom. GTP yang terikat kedalam kompleks inisiasi 30S terhidrolisis
menjadi terlepas ketika berikatan dengan subunit 50S . pada tahap ini,tapak aminoasil-tRNA
(tapak A),yang mampu menampung aminoasil-tRNA,menjadi kosong.
Tahap berikutnya melibatkan elongasi (pemanjangan)rantai polipeptida salah satu
komponen dari subunit 50S adalah peptidiltransferase,yang mengirimkan Met pertama (dan
pada reaksi selanjutnya,mengirimkan peptide) dari tapak P ke tapak A. untuk  melakukan hal
ini,ikatan ester menghubungkan Met dengan tRNA –nya terputus dan aminoasil – tRNA yang
berdekatan (AA2 –taRNA).
Protein merupakan polimer yang panjang dari asam-asam amino. Suatu protein
biasanya mengandung sampai 20 asam amino yang berbeda-beda.asam. asam amino kecuali
glycin mengandung satu atom yang tidak simetris yang dihubungkan dengan empat gugusan
yang berbeda. Biasanya protein mengandung 100-1000molekul asam amino dan mempunyai
berat molekul 16000-1000000,yang masing-masing berikatan kovalen yang disebut peptide.
Masing –masing ikatan peptide mengandung gugusan karbosil bebas diujung yang satu dan
gugus asam amino d ujung lainnya, sedangkan yang lebih dari dua asam amino di sebut
polipeptida. Dalam sintesisis protein pada prinsipnya dapat dibuat suatu diagram yang
sederhana sbb:
Replication                       transcription                translation
                                    DNA                           RNA                           protein

B.     Hubungan antara Kromosom, Gen, dn DNA dengan Sintesis

Dalam setiap tubuh makhluk hidup terdapat berjuta – juta sel. Sel merupakan
komponen terkecil penyusun makhluk hidup.Dalam setiap sel terdapat nukleus.Dalam
nukleus terdapat benda – benda yang mengatur seluruh kegiatan metabolisme tubuh.Benda –
benda tersebut disebut kromosom. Kromosom adlah struktur padat yang terdiri atas dua
kompenen molekul , yaitu protein dan asam nukleat. Asam nukleat terdiri atas DNA dan
RNA .pada DNA terdapat gen yang mengatur metabolisme dalam tubuh.
1.      Kromosom
Kromosom terdiri dari benang – benang kromatin yang mudah menyerap warna.
Kromosom mudah diamati menggunakan mikroskop saat sel mengalami pembelahan pad
tahap metafase.
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom.Kromonema
merupakan benang – benang spiral kromatid yang terlihat selama profase atau kadang –
kadang terlihat pada tahap metafase.Kromer adalah struktur berbentuk manik – manik yang
merupakan akumulasi mteri kromatin yang kadang – kadang terlihat saat interfase.
Sentromer adalah bagian yang menyempit atau daerah pelekukan pada
kromosom.Pada sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom yang
merupakan tempat melekatnya benang – benang spindel selama pembelahan inti.Satelit
adalah bagian ujung kromosom yang berbentuk bulat.Tidak semua kromosom memiliki
satelit.Telomer adalah bagian terujung kromosom yang berfungsi untuk menjaga agar DNA
didaerah tersebut tidak terurai.
Dalam setiap sel tubuh , kromosom selalu berpasangan. Pasangan kromosom itu
disebut kromosom homolog.  Kromosom homolog bersifat diploid karen terdiri atas dua sel
kromosom. Kromosom dalam sel kelamin tidak berpasangan sehingga bersifat haploid    ( 1
set kromosom ).
Ada dua tipe kromosom dalam setiap sel tubuh, yaitu autosom dan gonosom.
1. Autosom (kromosom tubuh) : tidak menentukan jenis kelamin dan umumnya disingkat A
2. Gonosom (kromosom kelamin) : menentukan jenis kelamin dan terdiri atas kromosom X dan
Y.Gonosom ini berfungsi untuk menentukan jenis kelamin individu yang bersangkutan.
                             Setiap nukleus manusia mempunyai kromosom berjumlah 46 yang terdiri atas
44 autosom dan 2 gonosom. Penulisan simbol kromosom pada laki – laki = 22 AA + XY,
sedangkan pada perempuan = 22 AA + XX atau 44 A + XX, Jumlah kromosom pada sel telur
yaitu 22 A + X dan jumlah kromosom pada sperma yaitu 22 A + X atau 22 A + Y. penyusun
kromosom berdasarkan panjang , jumlah , dan bentuk kromosom disebut kariotipe.
2.      Gen dan Alel
Apabila diamati menggunakan mikroskop elektron kromosom terdiri atas substansi
genetik yang dapat menentukan sifat individu.Substansi tersebut terdiri atas DNA dan
RNA.DNA dan RNA membawa informasi genetik berupa basa – basa nitrogen. Segmen
DNA tertentu akan mengkode sifat – sifat tertentu. Segmen – segmen DNA tersebut
dinamakan gen.
Gen merupakan satuan terkecil substansi genetik. Gen terletak pada kromosom secara
teratur  dalam satu deretan , Gen berfungsi :
a.       Mengatur proses metabolisme individu
b.      Menyampaikan informasi genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear. Gen – gen
yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada pasangan kromosom homolog disebut alel.
Setiap gen bertanggung jawab mengontrol satu sifat khusus. Suatu gen biasanya dituiskan
dengan simbol huruf. Huruf kapital untuk gen pembawa sifat dominan dan huruf kecil untuk
pembawa sifat resesif. Susunan gen dalam suatu individu disebut genotip, sedangkan sifat
yang tampak disebut fenotip.
3.      Asam Nukleat
Kromosom terdiri atas asam nukleat dan protein.Ada dua macam asam nukleat, yaitu
DNA dan RNA.
a.  DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA terdiri dari banyak nukleotida (polinukleotida).Setiap nukleotida terdiri atas tida
bagian.
1)      Gugusan gula ( gula pentosa yang dikenal sebagai deoksiribosa).
2)      Asam fosfat (penghubung dua gugusan gula)
3)      Basa nitrogen (adenin dan guanin dari golongan purin serta sitosin dan timin dari olongan
pirimidin).
DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin membentuk double
helix. Dalam rantai DNA tersebut, sitosis (C ) selalu dihubungkan dengan guanin (G) oleh
tiga ikatan hidrogen. Adenin (A)selalu dihubungkan dengan tmin (T) oleh dua ikatan
hidrogen.
Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia dengan deoksiribosa
menjadi suatu molekul yang disebut nukleosida atau deoksiribonukleusosida.Nukleosida ini
berperan sebagai prekursor elementer untuk sintesis DNA.Akan tetapi, sebelum nukleosida
membentuk suatu molekul DNA, nukleosida harus bergabung dengan gugus fosfat untuk
membentuk suatu nukleotida atau deoksiribonukleotida.
DNA dapat bersifat heterokatalitik.DNA bersifat heterokatalitik karena mampu
membentuk RNA melalui sintesis protein.DNA bersifat autokatalitik karena dapat melakukan
replikasi mengasilkan DNA baru.
Beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA , sebagai berikut :
1.      Helikase berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai
tunggal mononukleotida.
2.      Polimerase berfungsi untuk merangkai rantai – rantai mononukleotida untuk membentuk
DNA baru.
3.      Ligase berfungsi untuk menymbung ulir tunggal DNA yang terbentuk.
b.      RNA ( Ribonucleic Acid )
RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari molekul gula D-ribosa (pentosa),
gugus fosfat, dan basa nitrogen.Basa nitrogen dalam RNA terdiri atas basa purin yang
meliputi adenin (A) dan guanin (G) serta basa primidin yang meliputi urasil (U) dan sintosin
(C). Ada tiga tipe RNA sebagai berikut :
1.      rRNA (Ribosoma RNA) atau RNA Ribosom rRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi
dalam sintesin protein. rRNA dapat mencapai 80% dari jumlh RNA sel. rRNA berfungsi
untuk mempermudah perkataan yang spesifik antara antikodon trna dengan kodom Mrna
selama sitesis protein.
2.      mRNA (Messenger RNA) atau RNA Duta mRNA berupa rantai tunggal yang reatif panjang.
mRNA dibentuk dalam nukleus dan berfugsi membawa kode genetik (kodon) dari DNA ke
ribosom.
3.        tRNA  (Transfer RNA ) atau Rantai Terpendek tRNA terdapat dalam sitoplasma dan
berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi asam amino. Asam amino dibawa oleh
tRNA ke ribosom.Pada salah satu ujung tRNA terdpat tiga rangkaian basa pendek disebut
antikodon. Salah satu asam amino tertentu akan melekat pada ujung tRNA yang
berseberangan dengan ujung antikkodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi.
Pengurutan asam amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
4.      Kode Genetik Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA
untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Informasi pada kode genetik
ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan sususan asam amino.
Namun, para ahli Genetika memandang bahwa komponen – komponen kode genetiks berupa
molekul – molekul mRNA. Kode genetika bersifat degeneratif karena 18 dari 20 macam
asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon yang disebut kodon sinonimus.Hanya
metionin dan triptofan saja yang memiliki kodon tunggal.
Ekspresi gen merupakan proses penerjemahan en menjadi urutan asam amino.
Peristiwa ini terjadi pada saat sintesis protein.Ada dua tahap dalam sintesis protein.Tahap
pertama, kode genetika dalam DNA disalin dan menghasilkan satu rantai molekul RNA.
Proses ini disebut transkripsi. Transkripsi berlangsung di dalam inti sel. Tahap kedua
merupakan sintesis polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat
pada tahap pertama, proses ini disebut translasi.

a.      Transkripsi
Sintesis RNA dari salah satu rantai DNA yang disebut sense (rantai cetakan). Adapun
rantai DNA komplomennya disebut rantai antisense.Rentangan DNA yang di transkripsi
menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi.Transkripsi terdiri atas tiga tahap yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi.
1)   Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi dimulai dari prometer yaitu daerah DNA yang merupakan tempatmelekatnya
RNA polimerase. Promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi yaitu adanya
nukleotida yang menunjukkan dimulainya sintesis protein (kodon start). Promoter berfungsi
untuk menentukan tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan
digunakan sebagai cetakan.
2)   Elongasi (Pemanjangan)
Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA ,pilinan ganda Dnterbuka secara
berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang
seddang tumbuh disepanjang rantai DNA, Setelah sintesis RNA selesai, rantai DNA
terbentuk kembali dan molekul RNA bru terlepas dari cetakkannya.
3)   Terminasi (Pengakhiran)
Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator. Terminator adalah
urutan DNA  yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodom terminasi)

b.      Translasi
Dalam translasi, terjadi pamelekatan antara Trna dengan asam amino. Tiap asam
amino digbungnkan dengan trna yang sesuai oleh enzim aminoasl-Trna sintetase. Ribosom
memudahkan pelekatan yang spesifik antara anti kodon trna dengan kodon mrna selama
sintesi protein .ada tiga tahap dalam translasi sebagai berikut :
1)   Inisiasi
Ribosom kecil mengikatkan diri pada mrna dan trna inisiator. Ribosom melekat pada
salah satu ujung mrna. Di dekat pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG (yang
membawa kode untuk membentuk asam amino metionin). Kodon ini memberikan sinyal
dimulainya proses tanslasi.
2)   Elongasi
Selanjutnya terbentuk asam – asam amino yang berikatan dengan metionin. Molekul rrna
dari ribosom subunit besar berfungsi sebagai ezim. Enzim itu mengkatalis pembentukkan
ikatan pepida yang menghubungkan polipeptida ke asam amino yang dibawa trna. Setelah itu,
trna keluar dari ribosom. Ribosom dan mrna bergerak dengan arah yang sama, kodon demi
kodon. Peristiwa ini belangsung sampai terbentuk polipeptida.
3)   Terminasi
Elongasi akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop
yaitu UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan
translasi. Selanjutnya , polipeptida yang terbentuk lepas ribosom.
C.    Pengertian Kode Genetik

 genetik ialah kode yang dibawa oleh ARN duta (ARNd) untuk disampaikan kepada
ARN transfer (ARNt). Kode genetik di bentuk sesuai dengan urutan basa dalam rantai ADN.
Peran ADN selain sebagai pengendali faktor-faktor keturunan, juga mengatur
penyusunan protein yang kegiatannya di atur oleh enzim-enzim tertentu. Enzim itu sendiri
adalah protein yang bekerjanya sangat khas.
Sebagai tempat membangun protein-protein itu dalah didalam ribosom. Selanjutnya
ADN menyampaikan informasi kepada ribosom untuk sintesis protein yang di perlukan.
Adapun kode-kode perintah atau informasi yang tercermin pada urutan dan
pengulangan basa-basa nitrogen yang teratur dalam ADN dibawa oleh ARN. ARN yang
menerima perintah dari ADN segera meninggalkan inti pergi ke ribosom, tempat penyusunan
protein.

D.      Penemu Kode Genetik

Penemu kode genetik yang pertama adalah Marshall Warren Nirenberg (pakar


biokimia Amerika Serikat)dan Heinrich Matthaeipada tahun 1960. Eksperimentnya adalah
mengamati proses sintesis protein pada bakteri Escherichia colli. Berdasarkan eksperimen di
atas serta diperkuat oleh pendapat G.H. Khorara, diketahui bahwa kode genetik merupakan
urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu tripledan disebut kodogen aau kodon.
Nirenberg dan Matthaei (1960) orang yang pertama kali telah berhasil
mengemukakan hubungan antara ADN dengan ARN dan kemudian memberi arah kepada
pengkodean dengan sistem 3 huruf, dengan mengadakan percobaan-percobaan.
Caranya adalah sebagai berikut : mereka mencampurkan urasil (salah satu basa
nitrogen pada ARN) dengan enzim pembentuk ARN.
Dari percampuran ini dihasilkan ARN yang terdiri dari urasil yang disebut poli-U.
Selanjutnya bila poli-U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam amino, akan
terbentuklah fenilalanin (sejenis asam amino). Dari kejadian ini dapatah ditarik kesimpulan,
bahwa kode Urasil-Urasil-Urasil (UUU) yang dibawa oleh ARN itu berarti; “bentuklah
protein dari asam amino fenilalanin.” UUU ini kemudian disebut kodon untuk fenilalanin.

E.      Mekanisme Penyampain Kode Genetik

Setiap kode (satu kodon) terdiri atas 3 basa N yang letaknya berurutan pada ARNd.
Kodon-kodon pada ARNd tersebut harus diterjemahkan oleh ARNt, agar dapat diketahui
macam asam amino yang harus diangkutnya.
Contoh : bila kodon pada ARNd berbunyi Urasil-Urasil-Urasil (UUU) maka ARNt harus
mengangkut asam amino fenalalanin.
Apabila ADN membentuk kode genetik AUU-CCU-GAC-AGA maka polipeptida
yang dapat dibentuk tersusun dari asam-asam amino isoleusin-prolin-aspartik-arginin. Kode
genetik untuk seluruh organisme bersifat universal, artinya kode genetik suatu organisme
dapat diterjemahkan oeh organisme lain dan membentuk asam amino yang sama.
Contoh : kodon AAA pada sel tubuh manusi pada sel bakteri sama menghasilkan lisin.
F.      Macam Asam Amino
Di dalam tubuh manusia terdapat 20 macam asam amino dengan kode genetik yang
berbeda-beda. Didalam ARN tidak dijumpai timin, tetapi berdasarkan pola ADN, asam amino
tersebut disusun dan dirangkaikan menjadi protein.

G.    Tinjuan Umum Sintesis Protein


Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari
sel. Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian diluar sel
seperti kutikula,serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim dan hormon) mengawasi
hamper semua kegiatan metabolisme , biosintesis, pertumbuhan, pernapasan dan
perkembangbiakan dari sel. Namun demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein
yang dibutuhkan oleh individu yang bersel banyak. Sintesis protein adalah proses
pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik.
Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun
begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus melalui
RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang
dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di dalam gen
diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Informasi ditransfer secara
akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang
spesifik. Menurut (Suryo, 2008:59-61) DNA merupakan susunan kimia makromolekular
yang komplek, yang terdiri dari tiga macam molekul yaitu : Gula pentose yang dikenal
sebagai deoksiribosa, Asam pospat, dan Basa nitrogen, dibedakan atas dua tipe dasar yaitu :
pirimidin {sitosin (S) dan timin (T)} dan purin {adenine (A) dan guanine (G)}.
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis
makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino
(protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik
dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik adalah
proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNA menjadi urutan asam amino.
Dogma genetik dapat digambarkan secara skematis sebagai berikut.
DNA transkripsi RNA translasi Protein
  Mekanisme Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu
tahap transkripsi dan tahap translasi.
                        b. Transkripsi 
   Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense (3′–>5″) DNA. Proses ini
terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim helikase. Setelah itu penempelan
enzim polimerase pada daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim polimerase mulai aktif menyalin kode
genetik pada rantai sense DNA hingga bagian triplet basa nitrogen yang mengandung informasi untuk
mengehentikan proses menyalin.

     

Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada rantai
sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah
kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera bergerak meningggalkan inti sel
menuju sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).
Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan mRNA di dalam nukleus
dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi adalah tahap
dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom yang
terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil. Sekarang kita akan membahas satu persatu
proses luar biasa itu yang ada didalam setiap sel tubuh kita.Ada dua langkah utama dalam
sintesis protein : Transkripsi dan Translasi. Langkah pertama dalam produksi protein adalah
transkripsi DNA menjadi molekul mRNA. Proses tersebut dilaksanakan oleh enzim RNA
polimerasi. Enzim itu melekat ke DNA pada sekuens nukleotida spesifik yang disebut
promotor. Promotor terletak di depan gen yang hendak ditranslasasikan. Sejumlah enzim
menstimulasi penbukaan puntiran DNA lokal, dan hal itu memungkinkan RNA polimerisasi
memulai transkripsi dari salah satu untai DNA. Dalam sebuah gen, hanya satu untai DNA
yang ditranskripsi menjadi mRNA. Untai DNA tersebut dinamakan untai anticoding atau
antisense; untai DNA yang tidak ditranskripsikan disebut untai pengkode atau untai sense.
Sejumlah gen lain pada molekul DNA yang sama mungkin menggunakan untai lain sebagai
cetakan bagi sintesis RNA. Akan tetapi, dalam sebuah gen, RNA polimerase tidak melompat-
lompat dari satu untai DNA ke untai lainnya untuk mentranskripsi molekul RNA. Terminasi
atau pengakhiran proses transkripsi trjadi ketika RNA polimerase bertemu dengan “sekuens
nukleotida terminator” di ujung sebuah gen struktural. Pada sjumlah gen bakteri, suatu
protein ksesoris berikatan dengan sekuens terminator dan karenanya membantu dalam hal
melepaskan RNA polimerase dari DNA. Mekanisme terminasi transkripsi pada eukariota
masih belum diketahui.
Pada sel-sel eukariotik, transkrip mRNA primer di proses
sebelum dilepaskan dari nukleus sebagai molekul-molekul mRNA matang. Pada awalnya
kebanyakan transkrip primer eukariotik (pre-mRNA) adalah mosaik dari daerah daerah
pengkode (ekson) dan daerah-daerah bukan pengkode ( intron). Sebelum mRNA
meninggalkan nukleus untuk menjadi mRNA sitoplasmik yang matang, daerah-daerah bukan
pengkode harus disingkirkan secara tepat, dan ekson-ekson harus disambungkan. Sebagai
tambahan, sebuah nukleotida guain yang tidak bisa ( disebut cap atau topi/tudung) dilekatkan
ke ujung 5’, sedangkan serangkaian nukleotida adenin ( disebut ekor poli-A) dilekatkan
keujung 3’ mRNA. Akan tetapi, pada sel-sek prokariotik, tidak ada membran nukelus, dan
tidak terjadi pemrosesan mRNA. Kecuali pada arkaebakteria, gen-gen bakteri tidak
mengandung intron. Dengan demikian, bakteri dapat memulai translasi mRNA menjadi
protein walaupun mRNA belum selesai ditranskripsikan. ( Susan, 2006 )
Jadi pada intinya Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai
sense (3′–>5″) DNA. Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai
DNA oleh enzim ligase. Setelah itu penempelan enzim polimerase pada daerah promotor
sekuen gen dan barulah enzim polimerase mulai aktif menyalin kode genetik pada rantai
sense DNA hingga bagian triplet basa nitrogen yang mengandung informasi untuk
mengehentikan proses menyalin.
Pemindahan kode dari 3′-5′-DNA ke m RNA
Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada
rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi
mRNA adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera bergerak
meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).

c.       Translasi
Translasi adalah proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan
menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida menjadi
protein. Organel yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon adalah ribosom. Setelah
ribosom melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang berada di sitoplasma akan
membawakan asam amino yang sesuai pada kodon.

            

Dalam langkah kedua pada sintesis protein, ribosom dan kompleks tRNA-metionin
(disebut metionil tRNA “bermuatan”) melekat didekat ujung 5’ molekul mRNA pada kodon
start atau kodon inisiasi (AUG) pertama dan mulai mentranslasikan sekuens
ribonukleotidanya menjadi sekuens asam amino protein. Ribosom terdiri atas tiga molekul
rRNA berbeda dan sekitar 50 protein berbeda. Masing-masing asam amino dikodekan oleh
setidaknya satu molekul tRNA. Karena kode genetik berdegenerasi, sebenarnya dalam
sintesis protein terlibat jauh lebih banyak dari 20 tRNA. Masing-masing asam amino menjadi
dilekatkan atau dimuatkan (pada ujung karboksilnya) ke ujung 3’ jenis tRNA-nya sendiri oleh
suatu enzim spesifik (amino-asil sintetase). Dengan demikian, ada setidaknya 20 sintetase
berbeda, dan tRNA yang “terisi” disebut teraktivikasi atau bermuatan.
Lengkungan (loop) basa-basa yang tak berpasangan di dekat bagian tengah tRNA
mengangkut sebuah triplet basa-basa yang bersebelahan, disebut antikodon. Bagian-bagian
lain tRNA diduga membentuk pasangan-pasangan basa komplementer dengan rRNA ribosom
selama sintesis proein atau berperan sebagai situs-situs pengenala bagi amino-asil sintetase
spesifik.
Translasi kebanyakan protein diawali oleh kodon start 5’ AUG 3’, yang
menspesifikasikan asam amino metionin. Terdapat dua situs di ribososm bagi rRNA
teraktivasi: situs peptidil (situs P) dan situs amino-asil (situs A). Situs P akan dimasuki oleh
tRNA bermuatan metionin yang menjadi penginiasi translasi (barangkali dengan melewati
situs A). Antikodon 3’ UAC 5’ tRNA berpasangan dengan kodon 5’ AUG 3’ komplementer
pada mRNA. Ribosom memegang semua reaktan dalam urutan yang sesuai selama translasi.
Situs A dimasuki oleh tRNA bermuatan yang kedua (misalnya, yang dimuati oleh treonin),
lagi-lagi melalui perpasangan basa kodon-antikodon yang spesifik. Sebuah ikatan peptida
terbentuk di antara dua asama amino bersebelahan melalui kerja suatu bagian enzimatik
ribosom yang disebut peptidil transferase.
Pada bakteri, tampaknya RNA ribosomal-lah yang bertanggung jawab bagi pembentukan
ikatan peptida. Ini adalah sebuah contoh aktifitas ribozim. Ikatan amino-asil yang
menghubungkan metionin dengan tRNA-nya apatah ketika ikatan peptida terbentuk.
Metionil-tRNA yang kini “tak bermuatan” di situs P pun terlepas (biasanya akan teraktivasi
lagi). Ribosom bergeser (bertranslokasi) sejauh tiga nukleotida di sepanjang mRNA menuju
posisi kodon terbuka baru yang terletak di situs A yang kosong, seraya menggerakkan tRNA
bermuatan-thr (yang kini melekat ke sebuah dipeptida) dari situs A ke situs P. Situs A
dimasuki oleh tRNA ketiga (misalnya, yang dimuati oleh fenilalanin); terbentuk ikatan
peptida di antara asam amino kedua dan ketiga; tRNA kedua dari situs P; translokasi ribosom
di sepanjang mRNA menampakkan kodon berikutnya bagi arginin di situs A seraya
menggeser tRNA bermuatan-phe (yang kini membawa sebuah tripeptida) dari situs A ke situ
P; dan demikian seterusnya. Pada akhirnya, sistem tersebut mencapai satu atau lebih
kodon nonsenseatau kodon stop (UAA, UAG atau UGA), sehingga rantai polipeptida
dilepaskan dari tRNA terakhir, tRNA terakhir dilepaskan dari ribosom, dan ribosom
dilepaskan dari mRNA. Dengan demikian, ujung 5’ mRNA sama dengan ujung amino rantai
polipeptida; ujung 3’ mRNA  sama dengan ujung karboksil rantai polipeptida.

BAB III
     PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNAsebagai
media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein histon.
Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signaldari luar akan kebutuhan
suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan,
metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan.
2.      DNA terdiri dari dua sulur 
-          utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar sulur 
-          utas nukleotida berikatan pada basa N Ikatan H3.
3.      Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan replikasiatau
penggandaan DNA.
4.       Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein
enzim. Ekspresi genmeliputi proses transkripsi dan translasi.5. Informasi      dalam
gen dicetak ke dalam molekul messenger Rio Nucleic Acid (mRNA ) melalui proses
trankripsi, mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom dalamsitoplasma, Ribosom
kemudian melakukan proses penerjemahan (translation) denganmenggunakan informasi cetakan
tersebut untuk mensintesis protein.
5.      Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Replikasi adalah proses
duplikasi DNA secara akurat . Replikasi terjadi dengan proses semikonservatif karena semua
DNA double helix. Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan arahan DNA. Translasi
merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang trejadi berdasarkan arahan mRNA.
Siklus urea merupakan bagian dari siklus nitrogen, yang meliputi reaksi
konversi amonia menjadiurea. 

B.     Saran

Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya . Namun , penulis juga membutuhkan kritik yang membangun
untuk menjadikan tambahan ilmu bagi penulisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S..2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia


Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:
Airlangga University Press.
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
WWW.elmhurst.edu/chm/vchembook/584proteinsyn.html.
WWW.en.wikipedia.org/wiki/protein-biosynthesis.
PROSES SINTESIS PROTEIN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang Masalah
    Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural dan fungsional dari sel.
Protein struktural menghasilkan beberapa komponen sel dan beberapa bagian diluar sel seperti
kutikula, serabut dan sebagainya. Protein fungsional (enzim dan hormon) mengawasi hampir semua
kegiatan metabolisme, biosintesis, pertumbuhan, pernapasan dan perkembangbiakan dari sel.
Namun demikian sebuah sel tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh individu yang
bersel banyak.
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya
oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap
transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan
mRNA di dalam nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi
adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom
yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.

1.2    Tujuan Penulisan


    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui proses sintesis protein yang
terjadi melalui translasi dan transkripsi di dalam sel.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Proses Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap
transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan
mRNA di dalam nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi
adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom
yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.

 
Gambar 1. Proses sintesis protein

2.2    Transkripsi
Pada organisme eukariot (memiliki dinding inti sel), DNA terdapat pada kromosom, artinya bahwa
DNA berada si dalam inti sel. DNA akan tetap berada di dalam sel, sedangkan protein dibuat di dalam
sitoplasma. DNA tidak ikut berperan secara langsung dalam pembuatan protein, tetapi pita double
helix DNA sangat berperan penting dalam terbentuknya mRNA.
Transkripsi adalah proses pembentukan molekul RNA dari DNA. Proses transkripsi memerlukan kerja
sekelompok enzim yang disebut dengan RNA polimerase. Untuk memulai proses ini, dibutuhkan
adanya sinyal atau tanda yang berupa gen tertentu. Gen yang menjadi tanda itu adalah kodon AUG.
Tempat mulainya transkripsi ini disebut hulu, atau dikodekan dengan bentuk 5`. Proses dimulainya
transkripsi dikenal dengan istilah inisiasi. Pada pengakhiran proses transkripsi, ada daerah yang
disebut hilir yang sering ditandai dengan bentuk 3`. Proses diakhirinya transkripsi dikenal dengan
istilah terminasi. Proses transkripsi selalu berjalan dari hulu ke hilir, artinya selalu berjalan menurut
arah 5` ke 3`.

 
Gambar 2. Pemindahan kode dari 3′-5′-DNA ke m RNA

Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada rantai
sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah
kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera bergerak meningggalkan inti sel
menuju sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).

DNA memiliki dua untai atau dua pita, pada proses transkripsi hanya satu untai saja yang
berfungsi sebagai pencetak RNA. Pita DNA yang mencetak mRNA ini dikenal dengan istilah DNA
“sens”. Pita DNA komplementer (pelengkap) lainnya yang tidak mencetak mRNA disebut DNA
“antisens”.
Proses antara inisiasi dan terminasi adalah proses pemanjangan atau dikenal dengan
proseselongasi. Pita mRNA dengan pita DNA memiliki panjang yang berbeda. Untaian RNA lebih
pedek dari pada untaian DNA. Di dalam satu untai DNA double helix bisa terjadi beberapa proses
transkripsi yang menghasilkan beberapa untai mRNA.

Informasi yang diterjemahkan dari DNA ke RNA adalah basa nitrogennya. Jika pada untai
DNAsens terdapat basa nitrogen adenin (A), maka pada rantai mRNA akan diterjemahkan sebagai
basa nitrogen urasil (U). Jika pada untai DNA sens  terdapat basa nitrogen guanin (G), maka pada
untai mRNA akan diartikan sebagai basa nitrogen sitosin (S). Hal ini berlaku sebaliknya. Untai inisiasi
pada DNA-pun akan diterjemahkan menjadi untai terminasi pada mRNA, dan sebaliknya.
mRNA yang telah selesai dicetak (dalam arti telah selesai menerima informasi genetik dari DNA)
akan meninggalkan DNA, keluar dari inti sel melalui pori-pori membran inti sel menuju sitoplasma
untuk melanjutkan proses translasi. RNA dibuat dari untai DNA.

Tahap transkripsi terdiri dari tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi:

1)    Inisiasi (Permulaan)


    Inisiasi dimulai dari prometer yaitu daerah DNA yang merupakan tempat melekatnya RNA
polimerase. Promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi yaitu adanya nukleotida yang
menunjukkan dimulainya sintesis protein (kodon start). Promoter berfungsi untuk menentukan
tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai
cetakan.
2)    Elongasi (Pemanjangan)
    Elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan ganda terbuka secara berurutan.
Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul RNA yang sedang tumbuh
disepanjang rantai DNA. Setelah sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk kembali dan molekul
RNA baru terlepas dari cetakkannya.
 
Gambar 3. Tahap elongasi transkripsi

3)    Terminasi (Pengakhiran)


    Proses transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator. Terminator adalah urutan DNA 
yang berfungsi menghentikan transkripsi (kodom terminasi).

2.3    Translasi
    Pada proses ini, mRNA telah keluar dari inti sel. Sekali mRNA keluar dari inti sel dan telah berada
dalam sitoplasma, maka mRNA akan bergabung dengan satu atau lebih ribosom yang
memungkinkan asam-asam amino disusun menjadi rantai polipeptida sesuai dengan kode genetik
yang ditugaskan pada rantai mRNA. Jadi proses translasi merupakan proses pemindahan informasi
genetik dari RNA ke protein.
Proses translasi dibantu dengan bantuan molekul-molekul perantara lain yang terdapat didalam
sitoplasma, yaitu tRNA atau RNA pemindah. tRNA berfungsi untuk mengikat asam amino pada satu
ujungnya, sedangkan ujung yang lain mampu mengenal kodon mRNA untuk tempat melekatnya
asam amino yang diikatnya.
Asam amino yang terdapat di dalam sitoplasma akan diikat oleh tRNA. Pengikatan ini dibantu
dengan menggunakan energi yang berupa ATP (adenin tripospat). ATP berfungsi untuk mengaktifkan
asam amino agar siap untuk diangkut ke subunit ribosom.
 
Gambar 4. Pemindahan kode dari 5′-3′-mRNA menjadi protein

Triplet anti-kodon terdapat pada t-RNA. Triplet ini akan berpasangan dengan triplet kodon sambil
membawa sebuah asam amino. misal GUA akan membawa asama amino valin, UAA akan membawa
asama amino tirosin. Dan dengan bantuan ribosom asama amino-asama amino tersebut akan
digabungkan dengan ikatan peptida menjadi protein.

a.    Struktur dan Fungsi tRNA


    mRNA dan tipe RNA seluler lain, molekul RNA transfer ditranskripsi dari cetakan DNA. Pada sel
eukariotik, seperti mRNA, tRNA dibuat di dalam nukleus dan harus diangkut dari nukleus ke
sitoplasma tempat terjadinya translasi. Baik pada sel prokariotik maupun eukariotik, tiap molekul
tRNA digunakan berulang kali untuk mengambil desain asam aminonya dalam sitosol dan
menyimpan muatan di ribosom, serta meninggalkan ribosom untuk mengambil muatan lainnya.
Molekul tRNA terdiri atas untai tunggal RNA yang panjangnya hanya 80 nukleotida. Untai RNA
melipat ke belakang terhadap dirinya sendiri membentuk molekul dengan struktur tiga dimensi yang
diperkuat interaksi antara bagian-bagian yang berbeda dari rantai nukleotida. Basa-basa nukleotida
di daerah tertentu dari untai tRNA membentuk ikatan hydrogen dengan basa-basa komplementer
dari daerah lain. Berikut merupakan gambar RNA transfer :
  
Gambar 5. Struktur RNA transfer

a) Struktur dua dimensi dari molekul tRNA yang spesifik untuk asam amino fenilalanin. b) struktur
tiga dimensi berbentuk L dari tRNA. c) bentuk yang disederhanakan untuk tRNA . Antikoden secara
konvensional ditulis 3’ → 5’ untuk menyesuaikan dengan kodon yang ditulis 5’→ 3’. Untuk
pembuatan pasangan basa, untai RNA harus antiparalel, seperti DNA. Contohnya antikodon 3’-AAG-
5’ berpasangan dengan kodon mRNA 5’- UUC-3’.

b.    Sintesis tRNA Aminoasil


    Pengikatan kodon-antikodon sebenarnya merupakan bagian kedua dari dua tahap pengenalan
yang dibutuhkan untuk translasi suatu pesan genetic yang akurat. Prngikatan ini harus didahului oleh
pemasangan yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang mengikatkan diri pada kodon
mRNA yang menentukan asam amio tertentu, harus membawa hanya asam amino tersebut ke
ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim spesifikyang
disebut sintetase tRNA-aminoasil. Tempat aktif dari tiap tipe sintetase tRNA aminoasil hanya cocok
untuk kombinasi asam amino dan tRNA yang spesifik. Enzim sintetase ini mengkatalisis penempelan
kovalen dari asam amino pada tRNA-nya dalam suatu proses yang digerakkan oleh hidrolisis ATP.
tRNA aminoasil yang dihasilkan dilepaskan dari enzim tersebut dan membawa asam aminonya ke
rantai polipeptida yang sedang tumbuh didalam ribosom.
Berikut merupakan gambar sintetase tRNA-aminoasil menggabungkan asam amino spesifikke tRNA:
 
Gambar 6. Sintesis tRNA-aminoasil

c.    Ribosom
    Ribosom memudahkan pemasangan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA
selama sintesis protein. Ribosom tersusun dari subunit kecil dan subunit besar, subunit tersebut
dibangun oleh protein-protein dan molekul RNA yang disebut RNA ribosom. Pada eukariotik, subunit
tersebut disintesis di nucleus. Gen RNA ribosom pada DNA kromosomal ditranskripsi, dan RNA
tersebut diproses dan disusun dengan protein-protein yang diambil dari sitoplasma. Sub unit
ribososm yang dihasilkan kemudian diekspor melaui pori-pori nucleus ke sitoplasma. Baik pada
eukariota maupun prokariota, subunit besar dan kecil bergabung untuk membentuk ribosom
fungsional hanya ketika kedua subunit tersebut terikat pada molekul mRNA. Karena sebagian sel
mengandung ribuan ribosom, rRNA merupakan tipe RNA yang paling banyak.
Walaupun ribosom eukariota dan prokariota mirip dalam struktur dan fungsinya, ribosom eukariota
sedikit lebih besar dan sedikit berbeda dengan ribosom prokariota dalam komposisi molekulernya.
Perbedaan tersebut memiliki pengaruh medis yang penting. Obat-obat tertentu dapat melumpuhkan
ribosom prokariota tanpa menghambat kemampuan ribosom eukariota membuat protein. Obat ini
termasuk tetrasiklin dan streptomisin, digunakan sebagai antibiotic untuk melawan infeksi bakteri.
Struktur suatu ribosom mereflesikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan tRNA pembawa
asam amino. Selain satu tempat pengikatan pengikatan untuk mRNA, tiap ribosom memiliki tiga
tempat pengikatan untuk tRNA. Berikut merupakan gambar anatomi ribosom:
  
Gambar 7. Anatomi suatu ribosom

2.4    Translasi meliputi tiga tahapan, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi

1.    Tahap inisiasi (Permulaan), yaitu mRNA yang telah keluar dari inti sel (nukleus) dan sudah berada
di sitoplasma akan bersatu dengan sub unit kecil ribosom. Ribosom akan menempel pada mRNA
yang memiliki kodon AUG. Kodon ini merupakan kodon penanda yang menandai akan dimulainya
sintesis protein. Kodon AUG adalah kode kodon untuk asam amino metionin. Kodon AUG biasanya
ada di ujung 5`. Setelah ditemukan kodon ini, maka akan dilanjutkan dengan tahapan translasi
selanjutnya, yaitu tahap elongasi atau perpanjangan.
 
Gambar 8. Tahap inisiasi translasi

2.    Tahap elongasi (Pemanjangan), yaitu tahap setelah kodon AUG ditemukan, tRNA akan
membawa asam amino dari sitoplasma yang memiliki kode UAS sebagai terjemahan dari metionin.
Setelah metionin diterjemahkan, sub unit besar ribosom akan bersatu dengan sub unit kecil yang
membentuk ribosom yang sempurna. Setelah menerjemahkan metionin, kodon-kodon selanjutnya
akan terbaca dan akan diterjemahkan dengan cara yang sama. tRNA membawa asam amino masuk
ke dalam subunit besar dan melekat pada sisi A,lalu akan dilepaskan pada sisi P. tRNA akan keluar
melalui sisi E pada bagian subunit besar ribosom.
    Misal setelah AUG terdapat kodon ASG. Maka tRNA akan mencarikan terjemahan dari kodon itu,
yaitu UGS, yang berarti kode untuk asam amino treonin. Kodon treonin itu akan diangkut oleh tRNA
memasuki bagian sisi A dan melepaskannya pada sisi P. tRNA akan keluar dari ribosom melalui sisi E
pada subunit besar untuk membawa asam amino yang lainnya. Demikian proses yang terjadi sampai
terbentuk untaian yang cukup panjang, sampai ditemukan kode untuk menghentikan proses ini.
 
Gambar 9. Tahap elongasi translasi

Keterangan :
a.tRNA membawa antikodon AAA & asam amino (fenilalanin)
b.Antikodon AAA berpasangan dengan kodon mRNA
c.Pembentukan ikatan peptida
d.Pemanjangan rantai polipeptida & ribosom siap menerima tRNA selanjutnya.
3.Tahap terminasi (Penghentian sintesis protein), pada tahap ini terjadi karena terdapat kode-kode
yang menandai mRNA untuk menghentikan proses pengangkutan asam amino. Kode-kode itu
berbentuk kodon UAA, UAG, atau UGA. Jika salah satu kodon itu ditemukan oleh tRNA, maka secara
langsung proses sintesis protein akan terhenti karena tRNA tidak mengikat asam amino kembali.

Setelah selesai tahap terminasi, maka secara otomatis ribosom akan berpisah antara sub unit besar
dan sub unit kecilnya, serta asam amino akan membentuk zat lain yang sedang dibutuhkan oleh sel.
Sub unit besar dan sub unit kecil akan bersatu kembali jika akan dilakukan proses sintesis kembali.
Berikut merupakan gambar proses sintesis protein yang meliputi transkripsi dan translasi sampai
terbentuk polipeptida yang berupa rantai.

Gambar 10. Terminasi translasi


BAB III
PENUTUP
3.1    Simpulan
    Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap
transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan
mRNA di dalam nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi
adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom
yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.
Tahap transkripsi dan translasi terjadi melalui beberapa tahapan yaitu inisiasi (Permulaan), elongasi
(Pemanjangan), dan terminasi (Penghentian sintesis protein).

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Campbell, Neil A. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:
Airlangga University Press
Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
Suryo. 2008. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
http://marwanard.blogspot.com/2011/11/i.html
http://pujoduryatbetta.blogspot.com/2014/03/sintesis-protein.html
https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/skema-translasi/
http://mzheru.wordpress.com/2011/03/04/enzim-yang-berperan-dalam-sintesis-protein/
WWW.en.wikipedia.org/wiki/protein-biosynthesis
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/proses-dan-tahapan-sintesis-protein-pengertian-
transkripsi-dna-dan-translasi-rna-pembentukan-polipeptida.html
http://konsepbiologi.wordpress.com/2011/09/22/sintesis-protein-transkripsi-translasi/
Sampul
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul
polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari organisme mampu
untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein
dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting
sebagai “pengatur sintesis protein”. Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.

DNA dalam fungsinya sebagai kode genetic dengan


menghasilkan protein sebagai senyawa utama dalam
metabolisme sel tubuh melalui proses yang dikenal dengan
istilah Sentral dogma atau “Dogma Central”. Proses ini
terjadi secara alami dan terus menerus, tidak pernah
berhenti berproses. Sekali lagi proses ini bertujuan untuk
menghasilkan protein.
Sentral dogma terdiri dari tiga proses yaitu :

1. Replikasi

Replikasi menyangkut perangkain secara linear


satuan-satuan monomer DNA untuk membentuk
replikat atau kopi yang tepat dari rangkain struktur
DNA yang lama. Proses ini memungkinkan pembentukan 2 molekul anak DNA selama
pembelahan sel, masing-masing satu kopi yang tepat dari induk DNA.

Replikasi DNA berarti penggandaan. Ada 3 model replikasi DNA yaitu :


1. Model konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA bereplikasi tanpa
memisahkan rantai-rantainya.

2. Model semi konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA berpisah
kemudian bereplikasi.

3. Model dispersi. Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi potongan-
potongan yang kemudian bereplikasi.

4. Transkripsi

Transkripsi menyangkut perangkaian secara linear satuan monomer RNA dengan


menggunakan suatu bagian khas yang kecil ( gene ) dari untaian DNA sebagai model.
Molekul RNA tidak saja menyediakan cetakan kerja bagi sintesis protein, tetapi juga
bekerja sebagai pembawa istimewa untuk asam amino serta juga memperlengkapi
tempat tautan dimana sintesis protein akan berkembang.

Transkripsi merupakan pembentukan/sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, sehingga terjadi
proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA. Fungsi ini disebut
fungsi heterokatalis DNA karena DNA mampu mensintesis senyawa lain yaitu RNA. Sebuah
rantai DNA digunakan untuk mencetak rantai tunggal mRNA dengan bantuan enzim polimerase.
Enzim tersebut menempel pada kodon permulaan, umumnya adalah kodon untuk asam amino
metionin. Pertama-tama, ikatan hidrogen di bagian DNA yang disalin terbuka. Akibatnya, dua
utas DNA berpisah. Salah satu polinukleotida berfungsi sebagai pencetak atau sense, yang lain
sebagai gen atau antisense. Misalnya pencetak memiliki urutan basa G-A-G-A-C-T, dan yang
berfungsi sebagai gen memiliki urutan basa komplemen C-T-C-T-G-A. Karena pencetaknya G-A-
G-A-C-T, maka RNA hasil cetakannya C-U-C-U-G-A. Jadi, RNA C-U-C-U-G-A merupakan hasil
kopian dari DNA C-T-C-T-G-A (gen), dan merupakan komplemen dari pencetak.
Transkripsi DNA akan menghasilkan mRNA (messenger RNA). Pada organisme
eukariot, mRNA yang dihasilkan itu tidak langsung dapat berfungsi dalam sintesis
polipeptida, sebab masih mengandung segmen-segmen yang tidak berfungsi yang
disebut intron. Sedangkan segmen-segmen yang berfungsi untuk sintesis protein
disebut ekson. Di dalam nukleus terjadi pematangan/pemasakan mRNA yaitu dengan
jalan melepaskan segmen-segmen intron dan merangkaikan segmen-segmen ekson.
Gabungan segmen-segmen ekson membentuk satu rantai/utas mRNA yang
mengandung sejumlah kodon untuk penyusunan polipeptida. Rantai mRNA ini dikenal
sebagai sistron.
Proses transkripsi ini terjadi di dalam inti sel (nukleus). DNA tetap berada di dalam
nukleus, sedangkan hasil transkripsinya dikeluarkan dari nukleus menuju sitoplasma dan
melekat pada ribosom. Ini dimaksudkan agar gen asli tetap terlindung, sementara hasil
kopinya ditugaskan untuk melaksanakan pesan-pesan yang dikandungnya. Jika RNA
rusak, akan segera diganti dengan hasil kopian yang baru.

1. Translasi

Translasi meliputi perangkaian secara linear monomer asam amino, dengan


menggunakan satu jenis khas RNA lain sebagai cetakan dan jenis khas RNA lain
sebagai pembawa dan pengubah asam amino. Ini sesuai dengan proses yang
sesungguhnya dalam sintesis protein.

Pada proses translasi ini terjadi 3 tahapan:

1. Inisiasi (permulaan)
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut
sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang
mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi (pemanjangan)
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka untaian heliks ganda DNA dengan bantuan
enzim polimerase, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-nya.

3. Terminasi (pengakhiran)
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang
disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi
sebagai kodon terminasi (kode stop) yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada akhir kodon terminasi, yaitu ketika polimerase mencapai titik terminasi sambil
melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi,
suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida,
mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.
Kode Genetik
Informasi yang terdapat dalam rangkaian basa pada DNA dikenal sebagai kode genetik. Kode
genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A,
T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh. Dengan
kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk
menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung
pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Berikut adalah protein yang terbentuk dari asam amino pada sintesis protein :
Kelainan metabolisme pembawaan

Ada beberapa kelainan turun temurun dari metabolisme, diantaranya :

 Albinisme

 Alkaptonuria

 Congenital hiper amonemia

 Diabetes mellitus

 Fruktosa intolerans

 Galaktosamia

 Kekurangan gluktosa 6-fosfat dehidrogenase

 Penyakit glikogen storage

 Encok

 Hemophilia

 Kekurangan lactase

 Penyakit refsum ( David, S. Page. 394 )

Kelainan metabolisme asam amino dan protein

Fenilketonuria

Fenilketonuria (Fenilalaninemia, Fenilpiruvat oligofrenia) adalah suatu penyakit keturunan


dimana tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino fenilalanin, sehingga
menyebabkan kadar fenilalanin yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh.
Dalam keadaan normal, fenilalanin diubah menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh. Tanpa
enzim tersebut, fenilalanin akan tertimbun di dalam darah dan merupakan racun bagi otak,
menyebabkan keterbelakangan mental.

Anda mungkin juga menyukai