Disusun Oleh :
IRMA FATIMAH RAHMALIA
Tujuan ................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ..............................................................................................................................3
Definisi .........................................................................................................................................3
Anatomi Mikrosirkulasi............................................................................................................3
Kapiler .................................................................................................................................4
PENUTUP…………..…………………………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua sel dalam tubuh makhluk hidup memerlukan makanan, air, dan oksigen
untuk energi dan pertumbuhannya. Makanan yang ada di saluran pencernaan dan
oksigen yang ada di paru-paru dapat sampai dan diserap oleh seluruh tubuh
melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah juga berfungsi membawa
zat-zat sisa metabolisme ke organ-organ ekskresi, mengangkut O2 dari paru-paru
ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke
paru-paru, mengangkut hormon dari kalenjar endokrin ke tempat sasaran (target
hormon), dan mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud mikrosirkulasi?
2. Seperti apa anatomi mikrosirkulasi?
3. Apa yang dimaksud dengan kapiler?
4. Bagaimana proses perpindahan cairan melalui kapiler?
5. Apa yang dimaksud sistem limfatik?
6. Seperti apa anatomi sistem limfatik?
7. Bagaimana proses pembentukan cairan limfe?
8. Apa yang dimaksud cairan interstitial dan edema?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian mikrosirkulasi
2. Mengetahui anatomi mikrosirkulasi
3. Mengetahui pengertian kapiler
4. Mengetahui proses perpindahan cairan melalui kapiler
5. Mengetahui pengertian sistem limfatik
6. Mengetahui anatomi sistem limfatik
7. Mengetahui proses pembentukan cairan limfe
8. Mengetahui pengertian cairan interstitial dan edema
A. Definisi
Mikrosirkulasi adalah sirkulasi darah melalui pembuluh darah yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikrosirkulasi adalah sirkulasi darah yang
melewati pembuluh darah terkecil. Mikrosirkulasi terdiri dari arteriol, kapiler dan
venula (Stoelting & Hillier, 2008).
B. Anatomi Mikrosirkulasi
Arteriol memiliki lapisan otot polos sehingga merupakan pembuluh resistensi
utama dan pengatur aliran darah yang akan masuk ke kapiler. Arteriol akan
bercabang menjadi metarteriol yang akan bercabang menjadi kapiler. Metarteriol
dikelilingi oleh otot polos berbentuk spiral yang membentuk spinkter prekapiler
berfungsi mengatur aliran darah yang masuk ke kapiler.
C. Kapiler
Kapiler memiliki interdigitated junction (pori) pada sel endotel yang
memungkinkan molekul dengan diameter sampai 10 nm bisa lewat seperti ion
sodium, ion potassium, ion klorida dan glukosa yang memiliki diameter yang
sedang (0,39-0,86 nm). Oksigen dan karbondioksida dapat larut dalam lemak
sehingga mampu melewati sel endotel.
Sitoplasma pada sel endotel dapat melemah dan membentuk celah dengan
diameter sebesar 20-100 nm. Pori ini mampu melewatkan molekul yang lebih
besar. Seperti plasma dan protein yang telah dihancurkan oleh endositosis,
diangkut melewati sel endotel dan dihancurkan oleh eksositosis menuju cairan
interstisial.
Pembuluh kapiler tidak memiliki otot polos sehingga tidak mampu konstriksi
secara aktif. Namun, sel endotel memiliki aktin dan miosin yang bisa merubah
b. Difusi
Difusi merupakan mekanisme yang paling penting untuk transfer zat- zat
nutrisi antara plasma dan cairan intersisial. Oksigen, karbondioksida, dan
gas- gas anestesi adalah contoh molekul larut lemak yang dapat berdifusi
secara langsung melalui pori- pori membran kapiler.
Ion sodium, potassium, dan klorida serta glukosa tidak larut dalam lipid
capillary membranes dan oleh karena itu harus melewati pori- pori untuk
mencapai akses ke cairan intersisial.
c. Pinositosis
Proses dimana sel endotel kapiler mencerna sejumlah kecil plasma atau
cairan intersisial yang bermigrasi ke arah yang berlawanan dari arah
cairan.
D. Sistem Limfatik
1. Pengertian Sistem Limfatik
Pembuluh limfe menggambarkan rute alternatif yang mana kelebihan cairan
dapat mengalir dari ruang cairan intersisial ke dalam darah (Aukland dan
Reed, 1993 as cited in Stoelting & Hillier, 2008). Fungsi yang paling penting
dari sistem limfatik adalah kembalinya protein ke dalam sirkulasi dan
pemeliharaan konsentrasi low-protein dalam cairan intersisial.
Sejumlah kecil protein yang keluar dari kapiler ujung arteri tidak dapat
direabsorpsi di kapiler ujung vena. Jika pembuluh limfe tidak tersedia, protein
ini secara progresif akan terkonsentrasi dalam cairan intersisial,
mengakibatkan peningkatan tekanan osmotik koloid cairan intersisial yang
dalam beberapa jam, akan menyebabkan edema yang mengancam jiwa.
Duktus limfatik kanan tidak selalu ada, dan jika ada, jarang ada selayaknya,
karena tiga pembuluh darah yang umumnya bersatu untuk membentuknya
selalu berpisah ke dalam vena jugularis interna kanan, vena subklavia, dan
vena innominate (Stoelting & Hillier, 2008).
2. Edema
Edema adalah berlebihnya cairan intersisial di jaringan perifer yang
menyebabkan tekanan positif dalam ruang cairan intersisial dan melampaui
kemampuan pembuluh limfe untuk mengangkut kelebihan cairan tersebut.
Edema juga dapat disertai dengan adanya cairan dalam ruang potensial
seperti rongga pleura, ruang perikardium, rongga peritoneum, dan ruang
synovial. Cairan yang terkumpul di ruang- ruang tersebut disebut transudat
jika steril dan eksudat jika mengandung bakteri.
Kelebihan cairan di rongga peritoneum, salah satu ruang yang paling mudah
untuk berkumpulnya cairan edema yang disebut asites. Rongga peritoneum
rentan menjadi tempat berkumpulnya cairan edema karena suatu peningkatan
tekanan di hepar, seperti yang terjadi pada sirosis atau gagal jantung,
menyebabkan transudasi cairan yang mengandung protein.
Mikrosirkulasi adalah suatu aliran yang menyalurkan sejumlah oksigen, nutrisi, cairan
melalui pembuluh yang berukuran kecil yang dapat menjangkau daerah tubuh/ jaringan
tubuh yang berukuran mikro. Pembuluh darah yang berukuran kecil/ mikro dapat disebut
dengan kapiler. Perpindahan cairan melalui kapiler tersebut dapat melalui cara filtrasi,
difusi dan pinositosis.
Salah satu sistem organ yang berperan dalam proses mikrosirkulasi dalam tubuh adalah
sistem limfatik. Sistem limfatik adalah sekumpulan jaringan dan organ yang membantu
membersihkan tubuh dari racun, limbah dan apapun yang berbahaya terhadap tubuh
termasuk mikroorganisme jahat. Fungsi dari sistem limfatik adalah untuk mengangkut
getah bening, cairan yang mengandung sel-sel darah putih untuk melawan infeksi.
Sedangkan, fungsi yang paling penting dari sistem limfatik adalah kembalinya protein ke
dalam sirkulasi dan pemeliharaan konsentrasi low-protein dalam cairan intersisial.
Perpindahan pelarut dan zat terlarut melewati sel endotel kapiler terjadi melalui proses
filtrasi, difusi, dan pinocytosis melalui vesikel endotelial.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Muliana G. H. 2015. Buku Ajar Mata Kuliah Fisiologi Peredaran Cairan Tubuh. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sherwood Lauralee. 2001. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.