Pertemuan 15 Telaah Garis Waktu Kontroversi Evolusi dan Agama Nama: Moch. Alawi Dimas O. Kelas: PB-5C NIM: 1908086080
Jawablah pertanyaan berikut melalui diskusi kelompok
1. Carilah sumber online yang menyajikan mengenai “timeline” kontroversi tentang teori evolusi! Kelompokkan menjadi empat periode seperti berikut. a. Bangkitnya Evolusi: Sebuah teori radikal menjadi landasan biologi. Jawaban : Pernyataan Darwin mengenai teori evolusi manusia kemudian menimbulkan kontroversi. Namun sebenarnya teori Darwin tentang manusia tidak pernah menyimpulkan secara pasti bahwa manusia berevolusi dari kera. Iya hanya berpendapat bahwa semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama yang dibuktikan dari kemiripan DNA manusia dengan primata sebesar 97%. Namun teori evolusi manusia tersebut sudah terlanjur menjadi perdebatan. Kaum esensialisme dan para umat beragama menolak teori tersebut secara tegas. Mereka percaya bahwa manusia udah diciptakan sesuai dengan bentuk dan kodratnya yang ditentukan oleh Tuhan. Sebagian orang menganggap Darwin tidak dapat menjelaskan urutan yang hilang/missing link pada proses evolusi manusia yang berupa penghubung antara generasi berbulu dan berekor seperti kalah dengan makhluk hidup dan akal dan cerdas seperti manusia. b. Evolution Challenged: Munculnya kreasionisme dan tantangan lainnya. Jawaban : Munculnya kreasionisme disebabkan oleh keberhasilan studi Charles Darwin yang mendemonstrasikan pengaruh seleksi alam terhadap generasi spesies. Namun teori ikmuwan ini ditolak oleh sektor konservatif dan religius yang melihat di dalamnya kemungkinan bahwa kepercayaan mereka dilanggar atau terbukti keliru, oleh karena itu mereka disebut teis kemudia kreasionis. Kreasionisme adalah kepercayaan bahwa manusia, kehidupan, bumi, dan seluruh jagat raya memiliki asal-usul secara ajaib yang dihasilkan oleh campur tangan adikodrati suatu keberadaan yang maha tinggi yakni Tuhan. Dasar-dasar kreasionisme diantaranya: - Tuhan menciptakan segalanya - Bumi msih muda - Bumi sudah tua - Tidak ada evolusi, tidak ada kepunahan - Ada kepunahan jenis ilahi - Ada evolusi ada kepunahan - Alkitab adalah kebenaran c. Pelarangan di Sekolah: sejarah debat terpanas dalam pendidikan barat. Jawaban : Pthe Scopes Trial atau yang dikenal dengan The State of Tennessee v. John Thomas Scopes dan biasa disebut Scopes Monkey Trial merupakan kasus hukum Amerika pada Juli 1925 di mana seorang guru sekolah menengah, John T. Scopes dituduh melanggar Tennessee’s Butler Act yang membuatnya melanggar hukum untuk mengajarkan evolusi manusia di setiap sekolah yang didanai negara. Pengadilan mengadu pengacara negara bagian William Jennings Bryan melawan pengacara pembela Clarence Darrow yang kemudian memberikan permasalahan visibilitas global, dan menggembleng para pendukung evolusi. Pada tahun 1960-an, pengajaran evolusi di sekolah ditegaskan kembali, tepatnya di Tennesee yang mencabut tindakan yang melarang pengajaran evolusi di sekolah dan memunculkan persidangan Scopes, sementara Mahkamah Agung AS sendiri memutuskan bahwa undang-undang Arkansas yang melarang pengajaran evolusi melanggar Amandemen Pertama. Pada tahun 2004-2005, orang tua menggugat dewan sekolah di pengadilan, tepatnya Dewan sekolah Dover, Pennsylvania, yang mengatur bahwa guru biologi sekolah menengah harus membacakan pernyataan kepada sswa yang menyatakan “kesenjangan” dalam teori Darwin dan menganjurkan Desain Cerdas sebagai penjelasan alternatif, yang akhirnya 11 orang tua membawa dewan sekolah ke pengadilan. d. Rekonsiliasi: Upaya untuk menemukan keselarasan antara sains dan agama. Jawaban : Sains dan agama adalah upaya sosial dan budaya yang kompleks yang dapat bervariasi antar budaya dan berubah seiring waktu. Besar evolusi ilmiah sebelum revolusi ilmiah dicapai oleh masyarakat yang diorganisir oleh tradisi keagamaan. Banyak ilmuwan, berita, dan teolog sepanjang sejarah, seperti Francisco Ayala, Kenneth R. Miller, dan Francis Collins telah melihat kecocokan atau saling ketergantungan antara agama dan sains. Ahli biologi Stephen Jay Gould, ilmuwan lain, dan beberapa teolog kontemporer menganggap agama dan sains sebagai magisteris yang tidak tumpang tindih. Bentuk-bentuk pengetahuan dan aspek kehidupan yangterpisah secara fundamental. Beberapa teolog atau sejarah sains dan matematika, termasuk John Lennox , Thomas Berry , dan Brian Swimme mengusulkan interkoneksi antara sains dan agama, sementara yang lain seperti Ian Barbour percaya bahkan ada kesejajaran. Usaha-usaha untuk mengaitkan atau menampakkan hubungan antara al-Qur'an dengan ilmu pengetahuan harus dilakukan dengan memahami karakteristik sains. Apabila kita dapat memahami perbedaan-perbedaan cakupan, tujuan dan metode sains dan agama, pada dasarnya tidak ada pertentangan antara al-Qur'an dengan ilmu pengetahuan meskipun ayat-ayat al-Qur'an tidak menjelaskan tentang semua ilmu pengetahuan atau teori ilmiah secara detail. 2. Sebutkan tiga tokoh /filsuf muslim (Arab) yang mempunyai gagasan evolusi (bahkann sebelum Darwin)! Jelaskan secara singkat apa pemikiran/gagasannya! a. Al- Jahiz (Abu Usman Amr Bahr Alkani al-Bisri) Al-Jahiz menguraikan mengenai mekanisme lain evolusi yakni transformasi spesies. Ia meyakini bahwa transformasi dan mutasi pada spesies mungkin terjadi dan transformasi ini berlaku sebagai hasil dari pengaruh dan dampak faktor-faktor lingkungan. Kemudian ia menambahkan kehendak dan kekuasaan Tuhan merupakan faktor penyebab utama dalam proses transformasi itu. Tuhan dapat mentransformasi spesies apa pun menjadi spesies lain. Mengenai dampak faktor lingkungan pada spesies, ia yakin bahwa makanan, iklim, tempat berlindung, dan faktor lain memiliki dampak biologis dan psikologis terhadap spesies. Hal ini membuat sebuah spesies berjuang keras untuk dapat bertahan. Ia mengungkapkan pada sebuah lingkungan yang berubah, terdapat pula perubahan pada sejumlah karakter spesies dalam upaya bertahan, perubahan karakter ini pada generasi berikutnya membuat sebuah organisme mampu beradaptasi dengan lingkungannya menjadi lebih baik. Bukunya yang paling terkenal dirancang sebagai ensiklopedia yang memperkenalkan 350 jenis binatang. b. Ibnu Miskawaih (Ilmuwan Muslim asal Persia 932 M – 1030 M) Dalam karyanya yang berjudul al-Fawz al-Asghar, ia mengemukakan teori evolusi makhluk hidup yang secara mendasar sama dengan Ikhwan al-Shafa’. Teori itu terdiri atas 4 tahapan, yakni evolusi mineral, evolusi tumbuhan, evolusi hewan, dan evolusi manusia. 1) Evolusi mineral : bentuk kehidupan yang dihuni makhluk-makhluk rendah, misalnya batu, air, tanah. 2) Evolusi tumbuhan : evolusi tumbuhan pada awalnya hanya rerumputan spontan yang muncul, kemudian barulah muncul tanaman, lalu pepohonan tingkat tinggi. 3) Evolusi hewan : dicirikan oleh adanya daya gerak dan indera peraba dan pada hewan yang lebih tinggi mulai adanya intelegensi. Hewan paling tinggi adalah kera. 4) Evolusi manusia : Ibnu Miskawaih mengatakan, semua makhluk berasal dari Allah SWT dan semua kembali kepada-Nya. Karena hal itu kemunculan evolusi manusia ditandai oleh adanya intelegensi dan pemahaman. c. Ikhwan al-Shafa Paham evolusi yang terdapat pada jemaat Ikhwan al-Shafa adalah paham evolusi yang mengakui Tuhan sebagai sebab pertama terciptanya segenap alam dan segala proses yang berlangsung di dalamnya, paham evolusi bukanlah persis seperti paham evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin karena akhir ini berpaham materialisme. Paham evolusi Charles Darwin tak ada ruang untuk Tuhan, sedangkan paham evolusi Ikhwan al-Shafa proses peristiwa evolusi yang berlangsung pada alam semuanya bergantung pada Tuhan (sebagai sebab utama) atau bergantung pada kehendak Tuhan. Perkembangan alam secara evolusi menurut ikhwan al-shafa pada alam yang bersifat jasmani wujud alam, berkembang tidak sekaligus, tapi bertahap dan membutuhkan proses waktu. Alam jasmani di alam atas (langit) berevolusi (berkembang) dari yang lebih tinggi menuju yang lebih rendah. Alam bawah (semua yang berada dibumi dan lapisan udara di bawah langit bulan) muncul sesudah alam atas, di alam bawah kemunculan benda-benda melalui panduan anasir yang empat (tanah, air, udara dan api) berlangsung secara evolusi dari yang paling sederhana menuju yang paling sempurna. 3. Carilah sumber dari jurnal internasional mengenai pemikiran rekonsiliasi agama dan sains (evolusi) para tokoh seperti Nidhal Quessoum! Lalu identifikasi minimal 3 poin penting dari pemikirannya! a. Guessom menulis buku Islam’s Quantum Question, untuk menghidupkan kembali diskusi tentang kontribusi sains dalam masyarakat muslim. Selain itu, kerja riset Guessom dimaksudkan untuk menunjukkan sintesis harmonis antara sains modern dan Islam. Dalam perspektif, bahwa Islam dapat bergandengan tangan dengan tradisi monoteistik lain, khususnya Kristen. Dengan demikian Islam tidak hanya penting untuk memperkaya diri dengan sains, namun lebih jauh dari itu, mereformasi diri dengan dinamika sains. Dari sini jelaslah bahwa ijtihad merupakan daya pendorong semangat ilmiah yang bisa memajukan peradaban Islam. Upaya peningkatan ijtihad, akan berdampak pada pengembangan peradaban Islam b. Guessoum menyimpulkan beberapa isu kosmolgi dari al-Qur’an; Pertama, alam semesta diciptakan oleh Tuhan dengan kekuasaan mutlak dan eksklusif. Tindakan penciptaan-Nya adalah salah satu karunia dan rahmat. Kedua, alam semesta diciptakan dengan suatu tujuan dan terus dipertahankan oleh Tuhan. Ketiga, kosmos ditandai dengan keutuhan, ketertiban dan kerukunan antar semua elemen dan peristiwa. c. Dalam buku Islam’s Quantum Question, Guessom mengkonstruksi pemaknaan Tuhan, dalam tinjauan filsafat Islam dan sains. Menurutnya, reformasi Protestan membuat agama semakin sedikit menggunakan akal dan berpijak pada ‘keimanan murni’. Selain itu, Darwinisme menunjukkan sifat semua makhluk/ciptaan bisa dijelaska secara baik dengan cara alamiah, dengan menghilangkan gagasan tentang Sang Perancang. Guessom, menandaskan, bahwa kosmologi modern mengangkat kembali gagasan mengenai peristiwa penciptaan, sehingga kebutuhan terhadap Sang Pencipta jelas 4. Setelah menjawab tiga pertanyaan tersebut, coba susun pemikiran kalian mengenai rekonsiliasi agama dan evolusi versi kalian! Jawaban : Menurut kami Pandangan Islam tentang evolusi itu beragam, mulai dari evolusi teistik hingga kreasionisme. Umat Islam meyakini Tuhan sebagai pencipta makhluk hidup, seperti dinyatakan dalam Al-Quran. Sepanjang sejarah beberapa pemikir Muslim telah mengajukan dan menerima unsur-unsur teori evolusi, sambil tetap memercayai kekuasaan Tuhan dalam prosesnya. Pada masa modern, beberapa Muslim menolak evolusi, dan pengajaran evolusi dilarang di beberapa negara. Pertentangan utama antara Islam dan evolusi adalah Adam dan Hawa sebagai leluhur manusia, sebuah konsep yang bertentangan dengan antropologi biologis modern. Evolusi berarti membicarakan sebuah organisme yang mengalami perubahan dari bentuknya yang paling sederhana menuju bentuk yang kompleks karena pengaruh tertentu. Sehingga evolusi dan agama hanya dapat dibicarakan dalam konteks budaya. Pada perkembangannya teori evolusi menimbulkan pro dan kontra di kalangan para ilmuwan dan agamawan sebagian ada yang tidak setuju dengan teori tersebut dan sebagian lainnya setuju dengan memberikan dukungan berdasar ayat-ayat seperti yang ada dalam Alquran. Dalam usaha untuk mengaitkan atau menampakan hubungan antara Alquran atau agama dengan ilmu pengetahuan harus dilakukan dengan memahami karakteristik sains. Apabila kita dapat memahami perbedaan perbedaan cakupan, tujuan dan metode sains dan agama, pada dasarnya tidak ada pertentangan antara agama dengan ilmu pengetahuan. Tergantung bagaimana memaparkan beberapa aspek penting dari teori evolusi dan beberapa keterkaitannya dengan pemahaman agama.