Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Pertemuan 14
Darwin: Pro dan Kontra
Nama: Moch. Alawi Dimas O.
Kelas: PB-5C
NIM: 1908086080

Jawablah pertanyaan berikut melalui diskusi kelompok


1. Sebutkan dan jelaskan minimal tiga hal pokok pemikiran Darwin!
Jawaban :
1. Tidak ada dua individu yang sama
Setiap makhluk hidup di muka bumi ini bervariasi dan beberapa variasi bersifat
terwariskan.
2. Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk berkembang biak
Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena memiliki kemampuan reproduksi
untuk berkembang biak dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada
yang dapat bertahan hidup.
3. Untuk berkembang biak perlu makanan dan ruang yang cukup
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk mendapatkan energi yang digunakan
untuk bergerak, tumbuh, dan berkembang biak.
4. Bertambahnya makhluk hidup tidak berjalan terus menerus
Akibat dari seleksi lingkungan hanya individu yang adaptif yang mampu bertahan
hidup dan berkembang biak mewariskan sifat adaptif pada keturunan mereka, seleksi
alam pada akhirnya mengubah sifat dalam populasi bahkan dapat menghasilkan
spesies baru.
2. Sebutkan minimal satu tokoh pendukung Darwinisme dan berikan penjelasan singkat
tentang gagasannya!
Jawaban : Alfred Russel Wallace (1823-1913) : Teori evolusi Russel Wallace
merupakan mengembangkan suatu teori seleksi alam yang dikemukan oleh Charles
Darwin. Pemikiran Russel Wallace didapat dari hasil ekspedisi di Malaysia, kemudian
Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasilnya menunjukan bahwa fauna di
Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur. Wallace dan Darwin, berpendapat
awaknya jerapah memiliki variasi leher, ada yang panjang dan pendek. Hasilnya seleksi
alam lebih menguntungkan jerapah yang berleher panjang. Karena bisa menjangkau
daun yang tinggi, bisa bertahan hidup. Bagi jerapah yang berleher pendek tidak bisa.
Jerapah yang punya leher panjang diwariskan pada keturunnya.
3. Sebutkan minimal satu tokoh penentang Darwinisme dan berikan penjelasan singkat
tentang gagasannya!
Jawaban : Salah satu tokoh penentang Darwinisme adalah Harun Yahya dengan nama
asli Adnan Hoca melalui teori bantahan yang disebut Kreasionisme Islam.
Dalam teori Kreasionisme Harun Yahya menyebutkan Darwinisme sebagai paham yang
keliru dan dan menjauhkan manusia dari Tuhan dan sifat-sifat Ketuhanan. Terdapat
dua hal yang coba dibuktikan oleh Harun Yahya, pertama teori evolusi tak mampu
menjelaskan bagaimana unsur protein dihasilkan, padahal protein merupakan unsur
terpenting bagi makhluk hidup, dan menurut Harun Yahya teori evolusi Darwin tidak
dapat menjelaskan proses penciptaan protein yang membutuhkan protein lain dalam
pembentukannya. Kedua, mengenai fosil dia mengatakan tidak ada fosil peralihan.
Teori Darwin menjelaskan fosil menghubungkan makhluk hidup dengan nenek
moyangnya, sedangkan menurut Harun Yahya fungsi fosil untuk menentukan
taksonomi makhluk hidup serta menentukan jejak evolusi nenek moyangnya sehingga
mendapatkan bentuk seperti makhluk hidup modern.
4. Apa saja “celah” dari pemikiran Darwin? Dari celah tersebut, apakah kita bisa
menolaknya? Atau justru menerima dengan alasan tertentu?
Jawaban :
 Celah Pemikiran Darwin
a. Hipotesa bahwa makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama
tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
1) Tidak ditemukannya fosil peralihan yang menjadi bukti evolusi.
Catatan fosil menunjukkan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-
tiba dan dalam wujud sempurna, bukan melalui sebuah proses dari
bentuk primitif menuju tahap yang lebih maju, seperti yang dinyatakan
teori evolusi.
2) Hipotesa dipatahkan oleh ledakan zaman kambrium
Ledakan zaman kambrium dalam ilmu geologi membuktikan
perbandingan anatomi fosil-fosil makhluk hidup menunjukkan bahwa
spesies yang diduga telah berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki
ciri-ciri anatomi yang sangat berbeda, dan memiliki bentuk struktur
yang sempurna/kompleks (tidak menunjukkan evolusi dari bentuk
primitif ke bentuk yang lebih maju) sehingga mereka tidak mungkin
menjadi nenek moyang dan keturunannya.
b. Hipotesa terkait perubahan pola pewarisan makhluk hidup dipatahkan oleh
ilmu genetika.
Mutasi yang terjadi pada gen-gen makhluk hidup selalu membahayakan dan
tidak dapat menambahkan informasi baru pada DNA suatu organisme, sebab
DNA memiliki struktur teramat kompleks, dan pengaruh-pengaruh yang acak
hanya akan menyebabkan kerusakan pada struktur tersebut.
c. Hipotesa suatu makhluk hidup terbentuk secara kebetulan dibantah oleh ilmu
genetika molekuler.
Perhitungan probabilitas membuktikan bahwa tidak ada satu pun protein,
yang merupakan molekul penyusun kehidupan, dapat muncul secara
kebetulan. Asam-asam amino, yaitu satuan pembentuk berbagai protein
penyusun sel hidup, tak mampu dengan sendirinya membentuk organel-
organel di dalam sel seperti mitokondria, ribosom, membran sel, ataupun
retikulum endoplasma - apalagi membentuk sebuah sel yang utuh.
 Sikap Setelah Mengetahui Celah Evolusi Darwin
Kita tidak dapat menolak hasil pembuktian dari berbagai penelitian para ilmuwan
terkait teori evolusi darwin yang ternyata tidak dapat dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah.
5. Jelaskan mengenai filosofi yang disebut “Darwinisme Sosial”!
Jawaban : Darwinisme sosial merupakan nama baru yang diberikan untuk berbagai
teori masyarakat yang muncul di Britania Raya, Amerika Utara, dan Eropa Barat pada
tahun 1870 an yang diklaim telah menerapkan konsep-konsep biologi seperti seleksi
alam dan sintasan yang terbugar dalam sosiologi dan politik. Umumnya para
Darwinisme sosial berpendapat bahwa kaum yang kuat melihat kekayaan dan
kekuasaannya meningkat sedangkan kaum yang lemah melihat kekayaan dan
kekuasaannya menurun. Para Darwinisme sosial pun memiliki pandangan yang
berbeda mengenai kelompok masyarakat yang tergolong kuat dan lemah. Pandangan
seperti ini menegaskan persaingan antar individu dalam kapitalisme laissez-faire
sedangkan pandangan lainnya mendorong terciptanya pemikiran eugenika, rasisme,
imperialisme, fasisme, nazisme dan perebutan kekuasaan antar suku bangsa atau antar
ras.
6. Benarkan pernyataan bahwa “Evolusi mengarah pada perilaku tidak bermoral?”
Jelaskan!
Jawaban : Evolusi tidak membuat pernyataan etis tentang benar dan salah. Beberapa
orang salah menafsirkan fakta bahwa evolusi telah membentuk perilaku hewan
(termasuk perilaku manusia) sebagai pendukung gagasan bahwa perilaku apa pun yang
"alami" adalah yang "benar". Ini bukanlah kasusnya. Hal ini tergantung dari diri kita,
sebagai masyarakat dan individu, untuk memutuskan apa yang merupakan perilaku
etis dan moral. Evolusi hanya membantu kita memahami bagaimana kehidupan telah
berubah dan terus berubah seiring waktu — dan tidak memberi tahu kita apakah
proses ini atau hasilnya "benar" atau "salah". Selain itu, beberapa orang secara keliru
percaya bahwa evolusi dan keyakinan agama tidak sesuai sehingga menganggap bahwa
menerima teori evolusi mendorong perilaku tidak bermoral. Tidak ada yang benar.
7. Garis keturunan manusia adalah ranting kecil di cabang pohon kehidupan yang
membentuk semua hewan. Jika nanti Anda sebagai guru mengajari konsep ini kepada
siswa Anda, kemudian ada yang beranggapan bahwa mereka akan berperilaku seperti
binatang. Bagaimana Anda menanggapi hal ini?
Jawaban : Terkait konsep garis keturunan manusia adalah ranting kecil di cabang
pohon kehidupan yang membentuk semua hewan maksudnya disini adalah adanya
pewarisan dengan modifikasi yang memandang adanya kesatuan dalam kehidupan,
dimana semua organisme berkerabat melalui garis keturunan dari prototipe yang tidak
diketahui yang hidup di zaman dahulu kala. Kemudian ketika turunan organisme itu itu
terpancar ke berbagai habitat yang berbeda selama jutaan tahun, organisme ini akan
mengakumulasi modifikasi atau adaptasi yang beraneka ragam yang membuat mereka
menjadi cocok dengan suatu cara hidup tertentu. Sehingga meskipun terdapat nenek
moyang yang dimiliki bersama oleh semua garis cabang evolusi manusia dan hewan
tidak akan berperilaku sama, karena masing-masing telah beradaptasi dan dan pastinya
telah menemukan cara hidup yang cocok masing-masing.
8. Hidup ini penuh dengan komplikasi besar, seperti sayap aerodinamis, organ multi-
bagian seperti mata, dan jalur kimia yang rumit. Ketika dihadapkan dengan
kompleksitas seperti itu, baik penentang maupun pendukung evolusi, mengajukan
pertanyaan: bagaimana evolusi bisa terjadi? Apa tanggapan Anda?
Jawaban : Evolusi telah menghasilkan beberapa organisme yang sangat kompleks,
walaupun tingkatan kerumitan itu sebenarnya sangat sulit ditentukan atau diukur
secara biologis, baik kandungan gen, jumlah jenis sel, ataupun morfologi organisme
semuanya digunakan untuk memperkirakan kompleksitas organisme. Pengamatan
bahwa organisme kompleks dapat dihasilkan dari yang lebih sederhana telah
menyebabkan kesalahpahaman yang umum, bahwa evolusi bersifat progresif dan
memiliki arah menuju "organisme yang lebih tinggi". Pemikiran evolusi yang
"progresif" ini adalah tidak benar. Seleksi alam tidak memiliki arah, dan organisme
diseleksi menjadi lebih kompleks atapun kurang kompleks tergantung pada kondisi
lingkungan. Secara umum, tumbuhnya kompleksitas dapat didorong oleh koevolusi
antara suatu organisme dengan ekosistem predator, mangsa, dan parasit, yang mana
organisme berusaha bertahan hidup dengan beradaptasi. Ketika salah satu bagian
ekosistem ini menjadi lebih kompleks untuk menandingi keberagaman ancaman
ekosistem yang disebabkan oleh organisme lainnya, organisme yang lain juga harus
beradaptasi menjadi lebih kompleks, menyebabkan persaingan evolusioner yang terus
menerus menuju kompleksitas. Tren ini diperkuat oleh fakta bahwa ekosistem sendiri
cenderung menjadi lebih kompleks seiring berlangsungnya waktu dikarenakan oleh
peningkatan keanekaragaman spesies bersamaan dengan meningkatnya kompleksitas
hubungan antar spesies.

Anda mungkin juga menyukai