Anda di halaman 1dari 17

TEORI EVOLUSI

KARYA ILMIAH

(Tugas Mata Pelajaran Biologi)

DISUSUN OLEH :

MARIA G. NAFSIA
KELAS XII IPA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KOMODO


TAHUN 2023/2024

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Yang telah
memberikan hikmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
karya ilmiah ini, yang berjudul “TEORI EVOLUSI” dengan baik tanpa ada
hambatan yang sedikit memberatkan dalam proses pembuatan nya.
Meskipun karya ini belum sempurna, saya berharap semoga karya ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan motivasi pembaca
menyempurnakan karya ilmiah ini.

Mengetahui Guru Mata Pelajaran Hormat Saya

DRA MAISA HELENA MARIA MARIA G. NAFSIA

DAFTAR ISI

2
LEMBAR JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..............................................................................................
ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evolusi..................................................................................... 3
2.2 Pencetus-Pencetus Teori Evolusi............................................................... 3
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Teori Evolusi................................................ 8
2.4 Petunjuk Adanya Evolusi.......................................................................... 9
2.5 Kontra Teori Evolusi................................................................................. 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................
13
3.2 Saran..........................................................................................................
13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini dibuat berdasarkan kondisi serta keadaan dalam
kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk
hidupkhususnya manusia telah mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuanalam.
Akan tetapi, pada tahap pembelajarannya manusia selalumendapatkan
masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yangditelitinya, dalam
ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadipermasalahan dari
sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang.Karena pada umumnya
biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang alamdan mahluk hidup yang ada
disekitarnya. Oleh karena itu, melalu makalahini penulis ingin menjelaskan dan
menyampaikan beberapa pendapat paraahli mengenai evolusi itu sendiri. Selain itu,
makalah ini juga di harapkandapat memberikan informasi kepada masyarakat
luas bagaimana teori evolusi itu sendiri.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud teori evolusi.
2. Siapa saja pencetus teori evolusi
3. Apa yang mempengaruhi terjadinya teori evolusi
4. Apa saja yang menunjukan adanya teori evolusi
5. Tokoh siapa sajakah yang masih belum setuju dengan teori evolusi

1.3 Tujuan Penelitian


1. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan teori evolusi
2. Agar mengetahui siapa saja pencetus teori evolusi
3. Agar mengetahui siapa saja yang mempengaruhi terjadinya teori evolusi
4. Agar pembaca mengetahui adanya evolusi
5. Agar pembaca mengetahui tokoh siapa saja yang tidak setuju dengan teori
evolusi.

4
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Yang dapat kita ambil dari karya ilmiah ini yaitu kita dapat
mengetahui dari mana kita berasal lewat materi yang akan dibahas yaitu evolusi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evolusi


Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung
secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi bersal dari bahasa
latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Pengertian tentang konsep evolusi
dapat timbul baik secara alam maupun secara logika dari pengertian tentang
genetika.
Konsep ini muncul bukan dari sejarah melainkan dikemukakan berdasarkan
pada hasil-hasil penelitian serta pengamatan terhadap persamaan dan perbedaan
dalam struktur dan fungsi dari berbagai bagian dunia, diantaranya adalah hasil
penelitian dan pengamatan Charles Darwin. Diilhami dari Charles Lyell dengan
bukunya Principles of Geology serta Thomas Malthus dengan bukunya The
Principles of Population. Simak lebih lengkap mengenai pembahasan evolusi berikut
ini, Grameds.Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun
transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara
seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang
dapat meningkatkan variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih
umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan yang terjadi pada kromosom dan
gen merupakan materi dasar dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya
spesies baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi.

2.2 Pencetus-Pencetus Teori Evolusi


1. Teori Charles Darwin
Teori Charles Darwin – Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang bahwa
setiap makhluk hidup yang menjalani kehidupan di bumi ini pasti akan
mengalami perkembangan atau pertumbuhan. Perkembangan makhluk hidup itu
sering dikenal dengan istilah evolusi. Evolusi itu sendiri berasal dari bahasa
Latin yakni evolvo dengan arti membentang.

6
Setiap makhluk hidup akan selalu mengalami perkembangan dari waktu ke
waktu tak terkecuali manusia. Manusia akan mengalami perkembangan yang
dalam hidupnya, perkembangan itu bisa kita lihat pada kondisi fisik manusia itu
sendiri terutama dari ukuran tubuh, seperti berat tubuh dan tinggi badan.Manusia
akan selalu memperjuangkan apapun demi bisa mempertahankan hidupnya.
Dengan kata lain, manusia yang berhasil bertahan hidup merupakan hasil dari
seleksi alam. Sebelum adanya kehidupan modern seperti saat ini, para manusia
harus bertahan hidup di hutan yang di mana mereka dipersiapkan untuk menjadi
yang diburu atau pemburu. Manusia yang tidak siap terhadap seleksi alam, maka
akan menjadi yang diburu, baik itu oleh hewan atau manusia lainnya. Bahkan,
terkadang terjadi pertarungan antar manusia hanya untuk merebutkan kekuasaan.
Pada dasarnya ada banyak sekali teori-teori yang membahas tentang evolusi
manusia, salah satunya adalah Charles Darwin. Charles Darwin mengungkapkan
bahwa setiap makhluk hidup yang ada di bumi akan mengalami kematian atau
kepunahan jika makhluk hidup dan spesiesnya tidak mampu bertahan hidup
terhadap seleksi alam. Hilangnya satu spesies bisa memunculkan spesies baru
lainnya. Selain itu, Darwin juga masih menjelaskan banyak hal terkait teori yang
diungkapkannya.

2. Teori evolusi Aristoteles ( 384- 322 SM)


Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip situs Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang disampaikan Aristoteles membahas
bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang
kompleksitasnya meningkat ke atas. Menurutnya, setiap bentuk kehidupan
makhluk hidup mempunyai suatu tangga dengan anak tangga masing-masing
yang ada pada tingkatan yang berbeda.

3. Teori evolusi Anaaximnder ( 500 SM)


Anaximandros memandang hewan sebagai makhluk hidup yang muncul
berkembang dari bentuk lain, bukan diciptakan melalui desain. Pemikiran
evolusi juga terdapat di dalam pemikiran Anaximandros tentang terjadinya
dunia, bahwa dunia terjadi melalui suatu proses bertahap .

7
4. Teori evolusi Empedoclas ( 495-435 SM)
Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa
kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan
berubah menjadi mahluk hidup. Evolusi terjadi dengan mulainya mahluk. Hidup
yang sederhana kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya menjadi
sempurna dan akhirnya menjadi beranekara ragam seperti sekarang ini.

5. Teori evolusi Erasmus Darwin ( 1731- 1802).


Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh
evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena
bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang
berjudul Zonamia yang menentang teori evolusi dari lamarck.

6. Teori Evolusi Count de Buffon ( 1707- 1788).


Buffon berpendapat bahwa bervariasi -bervariasi yang terjadi karena pengaruh
alam sekitar dan diwariskan sehingga menjadi penimbunan variasi.

7. Teori Evolusi Sir Charles Lyell ( 1797- 1875).


Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya
yang terkenal berjudul principles of Geology. Di dalam bukunya Lyell
berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses terhadap dalam
jangka waktu yang lama.

8. Teori Evolusi Lammarck.


Teori evolusi Lamarck dikemukakan oleh Jean-Baptiste Lamarck. Lamarck
berpendapat bahwa evolusi terjadi karena pewarisan sifat yang diperoleh dari
lingkungan. Pandangan ini kemudian diusulkan sebagai teori evolusi kehidupan
pada awal abad ke-19.
Berikut pokok pikiran teori evolusi Lamarck:

8
Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang
sempurna. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
Organ yang mengalami perubahan karena terus-menerus dipakai dan
berkembang makin sempurna. Sementara organ yang tidak diperlukan lagi
perkembangannya akan menurun dan akhirnya rudiment. Ini dikenal dengan
teori use and disuse.
Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pengaruh lingkungan dan dapat diturunkan.
Dicontohkan menurut teori Lamarck, dahulu semua jerapah berleher pendek.
Namun, akibat tertarik selama bertahun-tahun untuk meraih daun-daun di pucuk
pohon, leher jerapah menjadi panjang. Selanjutnya, leher panjang jerapah itu
diwariskan kepada keturunannya.

9. Carolus Linnacus ( 1707- 1778)


Beliau adalah seorang ilmuan swedia yang lahir pada 23 mei 1707 menurut
Wikipedia Saat berusia 7 tahun, Nils menggaji seorang tutor bernam Johan
Telander untuk Linnaeus. Pada 1717, Linnaeus dikirimkan ke Lower Grammar
School di Växjö, dimna ia sering berkelana ke pedesaan untuk mencari
tumbuhan. Kepala sekolah yang juga guru Linnaeus pada tahun seniornya,
Daniel Lannerus, melihat ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan
memperkenalkannya kepada Johan Rothman, seorang dokter sekaligus guru di
Växjö. Rothman memperluas ketertarikan Linnaeus di bidang botani dan bahkan
kedokteran.
Pada tahun 1735 pula, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan
organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal
Nomenclature. Setiap nama organisme terdiri dari dua nama dalam bahasa latin,
karena bahasa latin atau yunani merupakan bahasa yang banyak dipakai di
sekolah-sekolah atau lembaga akademik pada saat itu.Nama yang pertama
disebut sebagai Genus dan nama yang kedua adalah nama spesies dari organisme
tersebut dan tidak ditulis dengan huruf kapital. Genus dan spesies ditulis dengan
memberikan garis bawah atau dengan huruf miring. Sebagai contoh,

9
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang sudah umum dikenal.
Staphylococcus adalah Genus dari bakteri tersebut dan aureus adalah nama
spesies nya. Dalam Kasus ini, Genus menggambarkan keadaan nyata atau
keadaan yang tampak dari sel tersebut. Staphylo artinya susunannya
bergerombol kecil seperti buah anggur dan coccus menandakan bahwa bentuk
selnya bulat.Dengan kata lain, Staphylococcus berarti segerombolan sel yang
berbentuk seperti bola/ bulatan bulatan.Aureus adalah bahasa latin untuk emas,
ini berarti Staphylococcus aureus adalah segerombolan sel yang berbentuk
seperti bola/ bulatan bulatan dan memiliki corak emas.
Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi
penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah—
karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus
mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada
abad ke-18, hal yang sekarang disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem
klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi.
Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam hierarki atau tingkatan-
tingkatan, dimulai dengan tiga “kerajaan”. Kerajaan dibagi ke dalam Kelas dan
masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk
tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan spesies,
Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk
tumbuhan, hal ini sekarang dinamai “varietas”).
Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa
tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga
menyatakan bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna
“orang goa”, yang ia maksudkan untuk simpanse dan sekarang ditempatkan
dalam genus berbeda (bukan Homo) melainkan Pan troglotydes). Kelompok
mamalia dinamai berdasarkan kelenjar susu (mammae) karena salah satu definisi
karakteristik mamalia adalah bahwa mereka merawat bayinya. (Dari beberapa
perbedaan antara mamalia dan hewan lain, Linnaeus lebih memilih hal ini
karena pandangannya pada pentingnya keberadaan induk betina.)
Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan
hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak berubah sejak

10
dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi
pengelompokan itu juga banyak berubah. Namun, Linnaeus tetap dianggap
berjasa mengembangkan gagasan struktur hierarki klasifikasi yang didasari oleh
sifat-sifat teramati. Rincian dasar tentang hal yang dapat dianggap sah secara
ilmiah untuk disebut ‘sifat teramati’ itu sendiri telah berubah seiring
bertambahnya pengetahuan (contohnya, DNA yang pada masa hidup Linnaeus
tidak dikenal telah terbukti bermanfaat dalam mengklasifikasikan dan
menentukan hubungan organisme hidup satu dengan lainnya), tetapi prinsip-
prinsip dasarnya tetap masuk akal.

10. George Cuvier ( 1769-1832).


Georges Cuvier merupakan ilmuan pertama yang mencoba mencari tahu titik
awal evolusi makhluk hidup berdasarkan temuan fosil. Dari fosil hasil
temuannya, Cuvier berpandangan bahwa dalam siklus makhluk hidup telah
terjadi peristiwa kepunahan.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Teori Evolusi


Evolusi pada umumnya dapat disebabkan oleh 2 faktor penyebab yaitu antara
lain:
1. Faktor Dalam/ Faktor Gen/ Faktor Genetika.
Pada setiap mahluk hidup pasti memiliki substansi gen pada kromosom.
Perubahan pada gen atau genetika pada mahluk tersebut akan berakibat
pada terjadinya perubahan sifat atau organisme.
a. Mutasi gen
Mutasi adalah perubahan pada struktur kimia gen yang bersifat turun
temurun yang terjadi bisa secara sepontan atau tidak sepontan oleh
zat kimia, radiasi sinar radioaktif, terinfeksi virus,dan lain
sebagainya.
b. Rekombinasi gen
Pengertian dan arti definisi rekombinasi gen adalah Penggabungan
beberapa gen induk jantan dan betina ketika pembuahan ovum oleh
sperma yang menyebabkan adanya susunan pasangan gen yang

11
berbeda dari induknya. Akibatnya adalah lahir nya varian spesies
baru

2. Faktor Lingkungan Luar


Mahluk hidup dalam keseharian nya pasti berada pada lingkungan habitat
tempat tinggalnya sesuai dengan kondisi fisik maupun kondisi karateristik
nya. Organisme mahluk hidup dituntut untuk dapat menyesuaikan atau
adaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Mahluk hidup yang melakukan
perubahan fisik dan karakter secara terus menerus untuk dapat selalu dapat
beradaptasi dengan lingkungan nya menyebabkan munculnya varian
spesies baru yang bermacam-macam dan beraneka ragam.

2.4 Petunjuk Adanya Evolusi


Ada beberapa macam petunjuk adanya evolusi antara lain:
1. Adanya variasi mahluk hidup
2. Fosil
3. Perbandingan fisiologi/ biokimia
4. Adanya embriologi perbandingan
5. Petunjuk alat tubuh yang tersisa
6. Homologi organ tubuh dan analogi organ tubuh.

2.5 Kontra Teori Evolusi


Tokoh–tokoh Teori Evolusi
1. ALFRED RUSSEL WALLACE
Mungkin anda akan terkejut membaca nama ini sebagai salah satu pematah
teori Darwin. Namun pada kenyataanya, Ketika Darwinmenyelesaikan
sebuah buku berjudul “The Origin of Species”. Maka pada 1869 A. R
Wallace mengatakan kepada Darwin bahwa ia berpikir seleksialam tidak
dapat diterapkan kepada manusia.
2. HARUN YAHYA
Salah satu tokoh yang kontra dengan Darwinisme dan teori nya adalah
Harun Yahya. Beliau adalah ilmuwan yang terkemuka dari Turki, yang lahir

12
pada tahun 1956 di Ankara. Dalam karya nya yang berjudul Keruntuhan
teori evolusi, menjelaskan, bahwa apapun yang diciptakan atau ada di dunia
ini, bukanlah sebuah kebetulan belaka.
3. Kelemahan teori evolusi Darwin menurut Harun Yahya
Harun Yahya yang konsern mengadakan penelitian dan menulis buku-buku
keislaman jelasmerasa keberatan dengan evolusi Darwin tersebut. Dengan
teorinya yang secara khususmembantah teori Darwin yang fenomenal
sekaligus kontrovesial itu Harun Yahya banyakmenyebutkan dan
mengalirkan data-data yang menggugurkan teori evolusi yang telah
banyakdisembah orang selama berabad-abad silam. Hal bantahan tersebut
misalnya, Teori pembentukevolusi itu, ternyata jika diamati secara
mendalam banyak sekali contoh adanya rancangan yangseolah disengaja
oleh Sang Maha Pengatur. Dari beragam bukti ilmiah yang di temukan
parailmuwan tak ada indikasi yang menyeret bahwa makhluk hidup
terbentuk melalui proses evolusi dimana makhluk hidup yang berbeda tak
muncul ke muka bumi dengan jalan berevolusi. Sebaliknya, By
design/disengaja dari rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan
munculnya spesies makhluk hidup yang muncul secara serentak dan
bersama-sama dengansempurna. Misalnya reptil, dari awal kemunculan
memiliki bentuk sebagaimana reptil yang adasaat ini, tidak merupakan
evolusi dari bentuknya semula sebagai bukan reptil.Mereka yang terus-
menerus mengabaikan tanda-tanda dan bukti-bukti nyata keberadaan
Pencipta akan kehilangan seluruh kepekaan. Mereka terperangkap dalam
kepercayaan diri yang menyesatkan akibat memudarnya kepekaan, dan
akhirnya menjadi pendukung kemustahilan.Dalam karyanya, Harun Yahya
mengungkapkan bahwa Teori Evolusi yang dikemukakan oleh Darwin
merupakan gagasan yang tidak ilmiah. Ada beberapa hal yang dijadikan
dasar bagi Harun Yahya untuk membantah Teori Evolusi Darwin.Yang
pertama, masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada
masa Darwin dan Lamarck untuk menjelaskan fenomena asal usul
kehidupan. Ilmu genetika dan biokimia pada masa Darwin belum ada
sehingga mempersempit penjelasan Darwin tentang evolusi dari sudut

13
pandang genetika dan biokimia.Yang kedua, komposisi dan susunan
unsurgenetik pada makhluk hidup yang sangat rumit menunjukkan
ketidakabsahan mekanisme evolusi kehidupan. Menurut Harun Yahya,
kerumitan yang ada dalam setiap unsur genetik tersebut merupakan hasil
rancangan Sang Pencipta alam semesta ini. Yang Ketiga, Harun Yahya juga
mengungkapkan kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang dikemukakan
oleh Darwin, salah satunya dari catatan fosil. Dari berbagai fosil yang
ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang menunjukkan bentuk transisi yang
dapat dijadikan sebagai petunjuk proses evolusi. Di samping itu,
perbandingan anatomi menunjukkan bahwa spesies yang diduga telah
berevolusi dari spesies lain ternyata memiliki ciri-ciri anatomi yang sangat
berbeda, sehingga mereka tidak mungkin menjadi nenek moyang dan
keturunannya.Yang keempat mengenai seleksi alam, Harun Yahya
mengungkapkan bahwa tidak pernah ada satu spesies pun yang mampu
menghasilkan spesies lain melalui mekanisme seleksi alam. Sebagai contoh,
masih ingatkah kalian tentang evolusi kupu-kupu Biston Betularia di
Inggris? Menurut Harun Yahya, terbentuknya kupu-kupu Biston Betularia
bersayap gelap yang terjadi pada pada awal revolusi industri di Inggris
sebenarnya tidak ada. Cerita sebenarnya adalah pada awalnya warna kulit
batang pohon di Inggris benar-benar terang. Oleh karena itu, kupu-kupu
berwarna gelap yang hinggap pada pohon-pohon tersebut mudah terlihat
oleh burung-burung pemangsa, sehingga mereka memiliki kemungkinan
hidup yang rendah. Lima puluh tahun kemudian akibat polusi, warna kulit
kayu menjadi lebih gelap dan saat itu kupu-kupu berwarnacerah menjadi
mudah diburu. Akibatnya, jumlah kupu-kupu berwarna cerah berkurang,
sementara populasi kupu-kupu berwarna gelap meningkat karena tidak
mudah terlihat oleh pemangsa. Dalam kasus ini, Harun Yahya menganggap
bahwa tidak terjadi perubahan warna sayap kupu-kupu yang diturunkan.
Namun, yang terjadi sebenarnya adalah jumlah kupu-kupuyang berwarna
cerah telah banyak dimangsa oleh burung-burung pemangsa, sehingga
jumlah kupu-kupu berwarna cerah lebih sedikit dibanding kupu-kupu yang
berwarna lebih gelap.Yang kelima, ialah satu pokok pikiran teori evolusi

14
yang juga tak luput dari bantahan Harun Yahya adalah tentang mutasi. Di
dalam pandangan evolusi Darwin, mutasi dikatakan sebagai proses yang
memunculkan spesies baru yang berbeda dari tetuanya. Harun Yahya
menentang pandangan yang menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat
menguntungkan, tetapi pada kenyataannnya setiap mutasi bersifat
membahayakan.Lalu, Harun Yahya mengajukan tiga alasan utama mengapa
mutasi tidak dapat dijadikan bukti pendukung evolusi:
1. Tidak pernah ditemukan mutasi yang bermanfaat, karena mutasi terjadi
secara acak danakan merusak susunan dan komposisi materi genetik.
2. Mutasi tidak menambahkan informasi genetik yang baru, tetapi hanya
bersifat merubah atau merusak yang dapat mengakibatkan
ketidaknormalan.
3. Agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya, mutasi harus terjadi
pada sel-sel reproduksi organisme. Jadi, kesimpulannya teori evolusi
darwin ditentang oleh teori evolusi yang dikemukakan olehHarun
Yahya. Menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang
berasal dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar
biologi.Gagasan tersebut mengandung arti bahwa makhluk hidup yang
pertama kali muncul di bumi berasal dari kehidupan yang ada
sebelumnya, dan bukan dari benda mati yang dikemukakan oleh Charles
Darwin. Harun Yahya berpendapat bahwa di alam semesta ini ada
pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.Harun Yahya juga menemukan
kelemahan teori evolusi Charles Darwin, yaitu tentang komponendan
penyusun unsur genetik, catatan fosil, seleksi alam, dan mutasi.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evolusi sebenarnya adalah suatu proses alami dalam waktu yang sangat
panjang yangdipengaruhi banyak faktor lingkungannya. Berdasarkan bukti-bukti
ilmiah, evolusi di alam benaradanya. Tidak terbatas pada evolusi hewan, tetapi juga
pada seluruh alam.Seiring berkembangnya zaman, banyak ahli mengungkapkan
pendapatnya mengenai teorievolusi. Tetapi banyak dari mereka yang tidak dapat
membuktikan bukti dan penjelasan yang konkret.Itu membuat para evolusionis
memperdebatkan tentang teori yang mereka kemukakan sendiri.
Dari segala semua yang telah diterangkan diatas kami tim penulis dapat
menyimpulkan beberapa poin penting yang dapat dipetik dari pembahasan diatas :
1) Bahwa Asal mula kehidupan itu sampai sekarang masih diperdebatkan dan
belumdiketahui dengan pasti dari mana dan kapan evolusi kehidupan telah ada.
2) Kehidupan telah menciptakan peradaban baru bagi makhluk hidup.
3) Kehidupan sangat diperlukan makhluk hidup untuk melestarikan jenisnya.
4) Semua makhluk hidup mengalami Evolusi dari masa ke masa.

Sedangkan, menurut pandangan Harun Yahya, konsep kehidupan yang berasal


dari benda mati bertentangan dengan hukum dasar biologi. Gagasan tersebut
mengandung arti bahwa makhluk hidupyang pertama kali muncul di bumi berasal

16
dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan bukan dari bendamati yang dikemukakan
oleh Charles Darwian.

3.2 Saran
Melalui karya ilmiah ini saya sebagai penulis berharap pembaca dapat
mengembangkan maksud dari evolusi dan ikut berperan dalam menggali evolusi di
muka bumi karena seperti yang kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum
jelas dan dapat dibuktikan secara langsung namun janganlah dijadikan sebuah
momen untuk berperang dalam memikirkan karena akan menimbulkan perpecahan.

17

Anda mungkin juga menyukai