EVOLUSI
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak
lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang terang
benderang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya yang akan
mendapatkan syafaatnya besok di hari kiamat. Amin.
Tugas ini kami buat untuk memenuhi tugas matapelajaran biologi mengenai makalah
evolusi. Semoga tugas ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi kami. Kami
menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempuma, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan kata atau
kalimat, kami mohon maaf yang sebesar besamya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masaalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Pengertian Evolusi............................................................................................................5
2.2 Pencetus teori evolusi.......................................................................................................5
2.3 Perkembangan Evolusi menurut Darwin..........................................................................7
2.4 Bukti dan petunjuk adanya evolusi...................................................................................8
2.5 Teori yang menentang evolusi........................................................................................12
2.6 Mekanisme Evolusi........................................................................................................13
BAB III....................................................................................................................................18
PENUTUP...............................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
3.2 Saran...............................................................................................................................18
Daftar Pustaka........................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang telah dikemukakan
para ahli, namun belum ada satu teoripun yang mampu menjawab tentang semua fakta dan fenomena
sejarah perkembangan makhluk hidup
Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang berubah dari
generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang
mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup dimuka bumi ini.
Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang
asal-usul berbagai makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi fondasi
teori evolusi.
Evolusi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi
ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi secara umum tidak dapat terlepas dari
kehidupan masa lampau. Hal yang saat ini merupakan hasil dari proses masa lampau. Evolusi
juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu
generasi ke generasi berikutnya.
1. Charles Darwin
Charles Robert Darwin (1809-1882) adalah seorang peminat ilmu alam dari
inggris. Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS Beagle untuk memetakan jalur
pelayaran. Selama pelayaran, Darwin banyak mendapat fosil, batuan dan berbagai
makhluk hidup. Ketika sampai di kepulauan Galapagos, Darwin menjumpai berbagai
macam makhluk yang menarik perhatiannya, terutama burung-burung Finch. Burung
Finch banyak juga ditemukan di Inggris, namun burung Finch yang terdapat di
Galapagos memiliki bentuk paru yang beragam. Darwin menyadari bahwa struktur
yang bervariasi ini karena terbentuk karena adaptasi lingkungan tertentu. Darwin
meyakini bahwa struktur paru burung Finch bersesuaian dengan keanekaragaman
makanan yang tersedia. Selain burung Finch, Darwin juga mengamati kura-kura
raksasa. kedua kura-kura ini memiliki sedikit perbedaan morfologi yang disebabkan
oleh perbedaan habitat. dari pengamatannya, Darwin memperoleh ide tentang evolusi
yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu :
a) Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak
ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik)
b) Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup
mampu berkembangbiak. Untuk berkembangbiak perlu adanya makanan yang cukup.
Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak dari pada yang dapat bertahan
hidup.
c) Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-
menerus.
d) Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu
bertahan hidup.
e) Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat
bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
f) Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadapa
lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi alam
akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.
1. Di muka bumi ini tidak ada individu yang benar-benar sama. Hal ini terbukti dengan
adanya variasi dalam satu keturunan seayah dan seibu, meskipun keduanya kembar
identik
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak. Hal ini karena setiap makhluk hidup
mempunyai kemampuan berkembang biak
3. Suatu individu harus berjuang mempertahankan hidup agar mampu berkembang biak
karena untuk berkembang biak dibutuhkan makanan dan ruang cukup.
4. Pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus karena terjadi seleksi alam
sehingga hanya individu yang mampu bertahan saja yang akan berkembang biak dan
dapat melangsungkan kehidupannya.
Berdasarkan buku Biologi karangan Campbell, Reece, dan Mitchell (2003), ringkasan
ide utama Darwin tentang seleksi alam dituliskan seperti berikut. "Seleksi alam adalah
keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi (kemampuan individu yang tidak sama untuk
bertahan hidup dan bereproduksi). Seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara
lingkungan dan keanekaragaman yang melekat di antara individu organisme yang menyusun
suatu populasi. Produk seleksi alam adalah adaptasi populasi organisme dengan
lingkungannya" Dengan demikian, Dar win berpendapat bahwa adanya seleksi alam
merupakan faktor pendorong terjadinya evolusi. Pendapat tersebut didasarkan pada
pengamatan populasi makhluk hidup di dunia. Berikut ini penjelasan Darwin mengenai
seleksi alam sebagai salah satu mekanisme evolusi.
Homologi yang dijumpai pada tungkai depan beberapa tubuh mahkluk hidup.
4. Homologi juga dijumpai pada sistem sirkulasi dan urogenetalis Vertebrata dari ikan
hingga mamalia. Homologi organ sangat mendukung teori yang menyatakan bahwa
organisme berasal dari satu nenek moyang yang kemudian mengalami radiasi adaptif
membentuk spesies-spesies baru (evolusi divergensi).
Pada tubuh makhluk hidup terdapat organ-organ yang mempunyai bentuk
dasar berbeda, tetapi fungsinya sama. Hal ini disebut analogi. Contoh sayap kelelawar
analogi dengan sayap kupu-kupu. Keduanya memiliki bentuk dasar yang berbeda
tetapi mempunyai fungsi sama, yaitu berfungsi untuk terbang. Adanya analogi organ
menunjukkan terjadinya evolusi konvergensi. Evolusi konvergensi terjadi karena
adanya modifikasi dari kutub gen. Pada evolusi konvergensi tidak pernah dihasilkan
organisme baru, tetapi hanya menghasilkan variasi sehingga populasi terakhir
menunjukkan perbedaan yang jelas dengan nenek moyangnya.
5. Embriologi Perbandingan
Hewan multiseluler berkembang biak secara seksual dan selalu mengalami
tahap-tahap tertentu. Pada Vertebrata terdapat persamaan perkembangan embrio
dimulai dengan perkembangan zigot menuju fase morula, blastula, gastrula, dan
akhirnya membentuk embrio. Embrio kemudian mengalami pertumbuhan dan
perkembangan seperti yang terlihat pada gambar berikut.
8. Perbandingan Fisiologi/biokimia
secara fisiologi dari berbagai organisme dijumpai kemiripan fisiologi yang dapat
ditinjau secara kimiawi.
Contoh:
a) Atas dasar struktur tubuh yang mirip dan memiliki kesamaan seperti: kristaloksi
hemoglobin dari burung memiliki kemiripan.
b) Test presipitin untuk serum darah manusia mempunyai reaksi yang mirip jika
dibanding dengan serum darah gorilla dan simpanse.
Untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dapat diuji
dengan analisa biokimia. Misalnya:
a) Uji presipitin yaitu mengetahui adanya reaksi antara antigen-antibodi pada darah,
ternyata dari pengujian serum darah manusia mempunyai kemiripan dengan pengujian
pada serum darah gorilla dan simpanse.
b) Hormon insulin pada sapi mempunyai banyak persamaan dengan insulin manusia.
a. Ukuran populasi cukup besar. Pada populasi dengan jumlah individu yang
besar, frekuensi alel A dan a masing-masing 50% dapat dipertahankan karena
pola kawin sesama anggota dapat terjadi secara acak.
b. Populasi tersebut terisolasi, artinya tidak terjadi aliran gen atau perpindahan
tempat, baik imigrasi maupun emigrasi. Apabila populasi kecil dan tidak
terisolasi maka perpindahan tempat (migrasi) individu dengan genotipe
tertentu, misal (aa) berpengaruh besar terhadap perubahan frekuensi gen dalam
populasi. Jika individu (aa) yang bermigrasi cukup banyak, akan memperbesar
frekuensi A dan memperkecil frekuensi a dalam populasi
c. Tidak terjadi mutasi atau jika terjadi mutasi harus setimbang, misalnya jumlah
mutasi (A→a) setimbang dengan (a- A) Mutasi yang tidak setimbang akan
mengubah frekuensi gen dalam populasi.
d. Perkawinan terjadi secara acak, artinya pemilihan alel tidak dilakukan secara
sengaja. Pada perkawinan secara acak, setiap individu dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk kawin dengan individu lain
pasangan jenisnya. Artinya, perkawinan tidak didasarkan atas pemilihan
genotipe pasangan.
e. Tidak ada seleksi alam. Jika terjadi seleksi alam maka individu dengan
fenotipe tertentu akan lebih bertahan hidup daripada individu dengan fenotipe
lain. Fenotipe dipengaruhi oleh susunan genotipe sehingga frekuensi gen
dalam populasi akan berubah.
b. Mutasi Gen
Setiap makhluk hidup tersusun atas gen-gen yang berperan dalam
pewarisan sifat. Gen-gen tersebut tersusun dalam DNA (asam deoksiri-
bonukleat). DNA disusun oleh nukleotida yang terdiri atas basa nitrogen, gula
deoksiribosa, dan fosfat. Susunan kimia DNA ini dapat berubah sehingga
mengakibatkan perubahan sifat individu. Perubahan genetik inilah yang
disebut sebagai mutasi gen Mutasi dapat mengubah posisi nukleotida
penyusun DNA. Perubahan ini mengakibatkan banyak kematian, cacat, dan
abnormalitas: Contoh banyak penduduk Hiroshima dan Nagasaki yang cacat
karena mengalami mutasi gen akibat bom atom yang dijatuhkan di kota itu
pada tahun 1945. Anak-anak di Chernobyl juga mengalami cacat akibat radiasi
nuklir.
Menurut teori evolusi, mutasi gen dapat mengakibatkan terjadinya
evolusi. Setiap sel makhluk hidup dapat mengalami mutasi setiap saat, tetapi
tidak semua mutasi dapat diwariskan pada keturunannya. Mutasi yang terjadi
pada sel tubuh (sel soma) tidak akan diwariskan. Setelah individu yang
mengalami mutasi meninggal maka mutasi yang terjadi juga akan menghilang
bersamanya. Sementara itu, mutasi yang terjadi pada sel-sel kelamin akan
diwariskan kepada keturunannya. Adanya bahan-bahan mutagen dalam sel-sel
kelamin dapat menyebabkan terjadinya mutasi pada sel kelamin jantan
(sperma) dan sel kelamin betina (ovum). Dengan demikian, gen yang
bermutasi akan selalu ada dalam setiap sel keturunan. Kadang-kadang mutasi
tersebut menimbulkan sifat baru yang menguntungkan. Jika sifat baru tersebut
dapat beradaptasi dengan lingkungannya, individu tersebut akan terus hidup
dan mewariskan mutasi yang dialaminya kepada keturunannya. Jika mutasi
seperti ini terjadi terus-menerus pada keturunannya, lama-kelamaan akan
muncul spesies baru dengan susunan gen yang sama sekali berbeda dengan
susunan gen nenek moyangnya. Kemunculan spesies baru yang lebih baik ini
tergantung dari angka laju mutasi, yaitu angka yang menunjukkan jumlah gen
yang bermutasi yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies.
Terjadinya mutasi dipengaruhi oleh faktor luar dan ada juga yang dipengaruhi
oleh faktor dalam (rekombinasi gen-gen).
Mutasi gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar mempunyai dua
sifat berikut. 1) Jarang terjadi, sebab tidak
setiap rekombinasi gen mengakibatkan mutasi.
2) Sebagian besar mutasi tidak menguntungkan.
b. Radiasi Adaptif
Radiasi adaptif adalah penyebaran suatu spesies dari tetua yang sama
ke beberapa daerah luas sehingga lama-kelamaan mengalami adaptasi
berbeda- beda pada masing-masing daerah dan akan membentuk spesies baru.
Biasanya bentuk adaptif berbeda tersebut terjadi dalam interval waktu yang
relatif singkat Sebagai contoh, penyebaran adaptif burung finch di Kepulauan
Galapagos. Penyebaran adaptif tersebut terlihat jelas pada banyaknya jenis
paruh yang dikhususkan untuk jenis makanan berbeda-beda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh
kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar
evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan
menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi
ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara
seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat
meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan
terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
3.2 Saran
Melalui makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat mengembangkan maksud
dari evolusi dan ikut berperan dalam menggali evolusi dimuka bumi karena seperti yang kita
tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat dibuktikan secara langsung,
namun janganlah dijadikan sebuah momen untuk berperang dalam memikirkan karena akan
menimbulkan perpecahan.
Daftar Pustaka
Sulistyowati Endah, Wigati Hadi Omegawati, Dyah Cipta Ningsih dan Rumiyati, 2016.Buku
Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.Klaten : Intan Pariwara