Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DAN TEORI EVOLUSI

DOSEN PENGAMPU : HADIJAH ALIMUDDIN, SKM., M.KES

OLEH :

DEWI NOVIANTI (210305501005)


WINDA SARI (210305501053)
SEPTI ANDRISARI MS (210305501083)
NUR AISYAH (210305502029)
ASTRID MASHURI (210305502059)
TYAS RIFQAH NABILAH (210305502089)
RESKI FAHMIANTI (210305502101)

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS


ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “KONSEP DAN TEORI EVOLUSI”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Keberhasilan makalah ini tidak lain juga disertai dengan referensi-referensi yang
mendukung. Makalah ini masih memiliki kekurangan dan kesalahan, baik dalam penyampaian
materi atau dalam penyusunan. Sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jambu, 25 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………….. i KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………… ii DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah……………………………………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………… 1
C.. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………………… 2
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Evolusi…..……………………………………………………………………………… 3
B. Pencetus Teori-Teori Evolusi……….…………………………………………………………. 3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Evolusi………………………………………………………… 6
D. Petunjuk Adanya Evolusi……………………………………………………………………….. 7
E. Asal-Usul Makhluk Hidup……………………………………………………………………… 9
F. Penentangan Terhadap Evolusi………………………………………………………………. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………. 13
B. Saran……………………………………………………………………………………………………. 13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Seiring
dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan pada makhluk hidup.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dipelajari dari zaman ke zaman dalam
suatu teori yang disebut teori evolusi.Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini.
Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, namun belum ada satu teoripun yang mampu
menjawab tentang semua fakta dan fenomena sejarah perkembangan makhluk hidup.Evolusi
dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke
generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang
mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup dimuka bumi ini.Sejak abad ke-16 SM,
banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang asal-usul berbagai
makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi.

B. Rumusan masalah

a. Asal-usul makhluk hidup?

b. Apa pengertian evolusi

c. Siapa saja yang mencetus tentang teori evolusi?

d. Faktor apa saja yang mempengaruhi evolusi?

e. Apa saja petunjuk bahwa adanya evolusi?

f. apa saja Teori-teori yang menentang evolusi?


C. tujuan

a. Untuk mengatahui Asal-usul makhluk hidup

b. Untuk mengatahui Apa itu evolusi

c. Untuk mengatahui Siapa saja yang mencetus teori evolusi

d. Untuk mengatahui faktor yang mempengaruhi evolusi

e. Untuk mengatahui Cara tebentuknya spesies baru

f. Untuk mengatahui Pandangan baru tentang evolusi

g. Untuk mengatahui Teori-teori yang menetang evolusi

E. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini yaitu, kita dapat mengetahui dari mana kita
berasal lewat materi yang akan dibahas yaitu evolusi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evolusi

Evolusi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke
generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi secara umum tidak dapat terlepas dari
kehidupan masa lampau. Hal yang saat ini merupakan hasil dari proses masa lampau. Evolusi
juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama:
variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu
populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yangbereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.

B. Pencetus-Pencetus Teori Evolusi

1. Charles Darwin

Charles Robert Darwin (1809-1882) adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Pada
tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS Beagle untuk memetakan jalur pelayaran. Selama
pelayaran, Darwin banyak mendapat fosil, batuan dan berbagai makhluk hidup. Ketika sampai
di kepulauan Galapagos, Darwin menjumpai berbagai macam makhluk yang menarik
perhatiannya, terutama burung-burung Finch. Burung Finch banyak juga ditemukan di Inggris,
namun burung Finch yang terdapat di Galapagos memiliki bentuk paru yang beragam. Darwin
menyadari bahwa struktur yang bervariasi ini karena terbentuk karena adaptasi lingkungan
tertentu. Darwin meyakini bahwa struktur paru burung Finch bersesuaian dengan
keanekaragaman makanan yang tersedia. Selain burung Finch, Darwin juga mengamati kura-
kura raksasa. kedua kura-kura ini memiliki sedikit perbedaan morfologi yang disebabkan oleh
perbedaan habitat. dari pengamatannya, Darwin memperoleh ide tentang evolusi yang
didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu :
a) Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua
individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik)

b) Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu
berkembangbiak. Untuk berkembangbiak perlu adanya makanan yang cukup. Dan jumlah
individu yang dilahirkan lebih banyak dari pada yang dapat bertahan hidup.

c) Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.

d) Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.

e) Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup
dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.

f) Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadapa lingkungan
yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi alam akhirnya akan mengubah
sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.

2. Teori evolusi Aristoteles (384-322 SM).

Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori
evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya
metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk
yang lebih kompleks.

3. Teori evolusi Anaximander (500 SM0.

Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia berpendapat
bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.

4. Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM)

Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan


berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk
hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang
menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.
5. Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802).

Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi
berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional
terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang
menentang teori evolusi dari Lamarck.

6. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788).

Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar
diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.

7. Teori evolusi Sir Charles Lyell (1797-1875).

Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya yang terkenal
berjudul Principles of Geology. Di dalam bukunya tersebut Lyell berpendapat bahwa permukaan
bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.

8. Teori evolusi Jean Baptise de Lamarck.

Jean Baptise de Lamarck (1744 – 1829) seorang ahli biologi kebangsaan Perancis, memiliki
suatu gagasan dan menuliskannya dalam bukunya berjudul “Philoshopic”. Dalam bukunya
tersebut Lamarck mengatakan sebagai berikut.Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri
dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.

9. Carolus Linnaeus (1707-1778)

Membuat sebuah ketentuan cara mencari keteraturan posisi antar makhluk hidup dengan
mencari persamaan sifat, dan mengelompokkan yang mirip ke dalam satu kelompok.
Pengelompokan dilakukan secara berjenjang, mulai dari jenjang yang paling rendah sampai
jenjang yang paling tinggi. Jenjang ditentukan dari pengelompokkan dengan kemiripan sifat-
sifat khusus, menempati takson terendah, sampai pada jenjang untuk pengelompokkan
makhluk hidup dengan kategori sifat-sifat umum pada takson yang paling tinggi. Linnaeus juga
membuat suatu cara penamaan jenis makhluk hidup dengan sistem Binomial nomenklatur.
Dengan sumbangan ilmunya ini Linnaeus disebut sebagai pendiri Taksonomi, suatu ilmu yang
membahas tentang penamaan dan pengelompokkan makhluk hidup yang sangat beraneka
ragam
10. Georges Cuvier (1769-1832)

Ahli anatomi, tetapi sangat perhatian terhadap paleontology (ilmu mengenai fosil). Cuvier
mendukung teori Katastropi yang mengatakan bahwa makhluk hidup setiap strata tidak ada
hubungan kekerabatan karena setiap strata terbentuk akibat terjadinya bencana alam, seperti
gempa bumi, banjir, atau kemarau yang panjang. Jika strata lenyap oleh bencana, muncul strata
baru lengkap dengan makhluk hidup baru, yang berpindah dari daerah lain. Dari temuan fosil
dilembah Paris, Cuvier menyimpulkan bahwa batuan yang membentuk bumi ini tersusun
berupa lapisan-lapisan. Setiap strata dihuni oleh berbagai makhluk hidup yang unik, berbeda
strukturnya dengan makhluk penghuni strata lainnya. Cuvier yakin bahwa makhluk modern di
lapisan bumi paling atas sangat berbeda dengan makhluk di strata tua di lapisan bawah.

11. James Hutton (1726-1797)

Mengemukakan teori gradualisme, yang menyebutkan bahwa bentuk bumi dan lapisan-
lapisannya merupakan hasil perubahan yang berlangsung secara bertahap, terus menerus, dan
lamabat (dalam waktu lama)

12. Alfred Russel Wallace (1923-1913

Mengembangkan teori yang serupa dengan teori Darwin. Dasar teori Wallace adalah
penelitian biologi perbandingan di Brasilia dan Hindia Belanda (sekarang di Indonesia), dan
Malaya. Buku penelitinnya berjudul “On the tendency of varieties to depart indefinitely from
the original type”. Teorinya sama dengan yang dikembangkan Darwin.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Evolusi

Evolusi pada umumnya dapat disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu antara lain :

1. Faktor Dalam / Faktor Gen / Faktor Genetika

Pada setiap makhluk hidup pasti memiliki substansi gen pada kromosom. Perubahan pada
gen atau genetika pada makhluk tersebut akan berakibat pada terjadinya perubahan sifat atau
organisme tersebut :
a. Mutasi gen

Mutasi adalah perubahan pada struktur kimia gen yang bersifat turun-temurun yang
terjadi bisa secara spontan atau tidak spontan oleh zat kimia, radiasi sinar radioaktif, terinfeksi
virus, dan lain sebagainya.

b. Rekombinasi gen

Pengertian dan arti definisi rekombinasi gen adalah penggabungan beberapa gen induk
jantan dan betina ketika pembuahan ovum oleh sperma yang menyebabkan adanya susunan
pasangan gen yang berbeda dari induknya. Akibatnya adalah lahirnya varian spesies baru.

2. Faktor Lingkungan Luar

Makhluk hidup dalam kesehariannya pasti berada di lingkungan habitat tempat tinggalnya
sesuai dengan kondusi fisik maupun kondisi karakteristiknya. Organisme makhluk hidup
dituntut untuk dapat menyesuaikan atau adaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya.
Mahluk hidup yang melakukan perubahan fisik dan karakter secara terus-menerus untuk dapat
selalu beradaptasi dengan lingkungannya menyebabkan munculnya varian spesies baru yang
bermacam-macam dan beraneka ragam.

D. Petunjuk Adanya Evolusi

Ada beberapa macam petunjuk adanya evolusi antara lain :

1. Variasi Makhluk Hidup

Adanya variasi makhluk hidup terbukti tidak ada dua individu di dunia yang mempunyai
sifat/ciri yang sama, hal ini menunjukkan adanya variasi. Bila varian tersebut hidup pada
lingkungan yang berbeda maka akan menghasilkan keturunan yang berbeda.

2. Fosil

Fosil dapat diartikan sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Leonardo da Vinci
(Itali, 1452 – 1519), Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti adanya makhluk hidup di
masa lampau.
3. Homologi organ tubuh dan analogi organ tubuh

Organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama namun mempunyai fungsi yang berbeda
disebut homologi.

Contoh organ homolog.

- Kaki depan kuda homolog dengan sayap burung

- Tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda

- Kaki depan anjing homolog dengan sayap burung

- Kaki depan kucing homolog dengan sirip dada ikan

- Organ tubuh yang menunjukkan kesamaan fungsi tetapi struktur asalnya berbeda disebut
analogi.

Contoh analogi:

- Sayap kelelawar analog dengan sayap kupu, kedua sayap berfungsi sama untuk terbang

- Sayap kupu-kupu analog dengan sayap burung, kedua sayap berfungsi sama untuk terbang
tetapi struktur asalnya berbeda.

4. Embriologi Perbandingan

Antara hewan vertebrata pices, reptil, amfibi, aves, dan mamalia mempunyai kemiripan pada
embrio, yaitu : mempunyai fase perkembangan embrio yg sama. Terdiri Zigot, morulla, blastula,
gastrula, janin.

5. Perbandingan Fisiologi/biokimia

secara fisiologi dari berbagai organisme dijumpai kemiripan fisiologi yang dapat ditinjau secara
kimiawi.

Contoh:

a) Atas dasar struktur tubuh yang mirip dan memiliki kesamaan seperti: kristaloksi
hemoglobin dari burung memiliki kemiripan.

b) Test presipitin untuk serum darah manusia mempunyai reaksi yang mirip jika dibanding
dengan serum darah gorilla dan simpanse.
Untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dapat diuji
dengan analisa biokimia. Misalnya:

a) Uji presipitin yaitu mengetahui adanya reaksi antara antigen-antibodi pada darah,
ternyata dari pengujian serum darah manusia mempunyai kemiripan dengan pengujian pada
serum darah gorilla dan simpanse.

b) Hormon insulin pada sapi mempunyai banyak persamaan dengan insulin manusia.

c) Adanya kemiripan hormon tiroksin sapi dengan tiroksin manusia.

d) Pada sebagian manusia dalam darahnya ditemukan protein yang sama seperti protein
yang ditemukan dalam darah kera Maccacus rhesus.

6. Petunjuk alat tubuh yang tersisa

Pada beberapa hewan maupun pada manusia dapat kita temukan beberapa organ vestigial.
Organ vestigial merupakan organ-organ yang tersisa akibat adanya penyusutan (mereduksi)
sehingga sudah tidak berfungsi sebagaimana organ yang belum mengalami reduksi.

Contoh:

a. Pada manusia ditemukan umbai cacing, otot penggerak telinga, rambut pada dada dan
tulang ekor, bentuk gigi taring yang runcing dan adanya selaput pada sudut mata sebelah dalam.

b. Pada burung kiwi dan pinguin anggota gerak depan (sayap) mengalami penyusutan
sehingga tidak dapat berfungsi untuk terbang.

c. Pada hewan yang hidup di laut yang dalam matanya mengalami reduksi sehingga tidak
dapat melihat, sedangkan mata pada ikan yang hidup di tempat yang terang berkembang
dengan baik.

d. Pada paus dewasa kulitnya tidak mempunyai rambut, sedangkan pada masa embrionya
mempunyai rambut

E. Asal-Usul Makhluk Hidup

Seorang ahli yang meneliti asal-usul makhluk hidup adalah Francesco Redi (1628-1689). Dia
membuktikan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Dalam penelitiannya, Redi menggunakan beberapa contoh daging. Daging tersebut diberi
tiga perlakuan yang berbeda. Pada perlakuan I, daging ditempatkan di dalam botol yang
terbuka. Pada perlakuan II, daging ditempatkan di dalam botol yang ditutup kain kasa. Pada
perlakuan III, daging diletakkan di dalam botol yang ditutup rapat dengan tutup botol.Setelah
beberapa hari, ternyata daging dalam botol I dan II membusuk dan menimbulkan bau busuk.
Bau tersebut menarik lalat untuk hinggap. Lalat hinggap pada daging di botol I, dan di
permukaan kain kasa di botol II, tetapi tidak hinggap pada botol III. Beberapa hari kemudian
terlihat belatung pada daging di botol dan pada kain kasa di botol II. Redi mengamati bahawa
belatung berubah menjadi lalat.Dari percobaan tersebut Redi menyimpulkan belatung bukan
berasal dari daging busuk, melainkan telur lalat yang menetas. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Kesimpulan tersebut akhirnya
dianut oleh ahli-ahli berikutnya.

F. Penentangan Terhadap Evolusi

1. Evolusi hanyalah teori dan bukannya fakta

Para pengkritik evolusi seringkali menekankan bahwa evolusi "hanyalah sebuah teori",
dengan tujuan menyiratkan bahwa evolusi itu sendiri belum terbukti, ataupun evolusi itu
adalah opini dan bukan fakta ataupun bukti. Hal ini mencerminkan kesalahpahaman pada
pengertian teori dalam konteks ilmiah: manakala pada percakapan sehari-hari teori adalah
konjektur dan spekulasi, pada ilmu pengetahuan, teori adalah penjelasan ataupun model yang
dapat membuat prediksi yang dapat diuji. Ketika evolusi dirujuk sebagai teori, ia merujuk pada
penjelasan terhadap keanekaragaman spesies dan leluhur-leluhurnya. Contoh evolusi sebagai
teori adalah sintesis modern seleksi alam Darwin dan pewarisan Mendel. Sebagaimana dengan
teori ilmiah, sintesis modern terus-menerus diperdebatkan, diuji, dan diperbaiki oleh para
ilmuwan. Terdapat konsensus yang sangat besar di kalangan ilmuwan bahwa sintesis evolusi
modern merupakan satu-satunya model kuat yang dapat menjelaskan fakta-fakta mengenai
evolusi. Pada kritikus juga menyatakan bahwa evolusi bukanlah fakta. Dalam ilmu pengetahuan,
sebuah fakta adalah pemantauan empiris yang telah diverifikasi; dalam konteks percakapan
sehari-hari, fakta dapat merujuk pada apapun yang memiliki bukti yang sangat banyak. Sebagai
contoh, dalam penggunaan sehari-hari, teori seperti "Bumi mengelilingi Matahari" dan "benda
jatuh oleh karena gravitasi" dapat dirujuk sebagai "fakta", walaupun mereka sebenarnya
hanyalah murni teoretis. Dari sudut pandang ilmiah, evolusi dapat disebut sebagai "fakta" sama
seperti gravitasi adalah fakta sesuai dengan definisi ilmiah evolusi bahwa evolusi adalah proses
perubahan genetika yang terpantau terjadi di suatu populasi dari waktu ke waktu. Menurut
definisi sehari-hari pun, teori evolusi dapat juga disebut sebagai fakta, jika kita merujuk pada
status teori evolusi sebagai teori yang sudah berkembang dengan baik. Sehingga, evolusi secara
luas dianggap sebagai baik teori dan fakta oleh para ilmuwan. Kerancuan yang sama juga terjadi
pada keberatan bahwa evolusi "belum terbukti"; pembuktian secara cermat hanyalah
dimungkinkan dalam bidang matematika dan logika, dan tidak dimungkinkan dalam ilmu
pengetahuan (di mana istilah yang tepat adalah "memvalidasi"). Dalam hal ini, adalah benar
bahwa evolusi hanyalah disebut sebagai "teori" dan bukanlah "teorema". Kerancuan dapat
terjadi apabila pengertian sehari-hari terhadap kata pembuktian (proof) disamaartikan dengan
"bukti" (evidence). Perbedaan ini merupakan salah satu bagian penting dalamfilosofi sains,
karena ia berhubungan dengan ketiadaan kepastian absolut pada semua klaim empiris, dan
bukan hanya pada evolusi.

2. Evolusi diperdebatkan ataupun kontroversial

Salah satu keberatan utama terhadap evolusi adalah argumen bahwa evolusi itu
kontroversial dan diperdebatkan. Tidak seperti argumen-argumen kreasionis lainnya yang
berusaha untuk menghapuskan pengajaran evolusi, argumen ini berusaha membuat klaim
bahwa evolusi memiliki posisi yang lemah oleh karena terdapat kontroversi, sehingga
pandangan alternatif lainnya haruslah dipaparkan juga kepada para murid, dan para murid
haruslah diizinkan untuk mengevaluasi dan memilih pilihan sesuai dengan kepercayaan mereka.
Seruan terhadap "keadilan" dan "demokrasi", serta pendekatan yang "seimbang" di mana
pandangan yang saling bertolak belakang ini diberikan "waktu yang sama" didukung oleh
mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush.

Keberatan ini merupakan salah satu dasar dari kampanye "Ajarkan Kontroversi" (Teach the
Controversy) yang diusahakan oleh Discovery Institute untuk mempromosikan
pengajaranperancangan cerdas di sekolah umum. Usaha ini pada akhirnya merupakan salah
satu bagian dari "wedge strategy" institut tersebut untuk secara perlahan meremehkan evolusi
dan pada akhirnya "membalikkan pandangan materialisme yang mencekik dan menggantinya
dengan sains yang sejalan dengan keyakinan Kristen dan teistik". Para ilmuwan dan pengadilan
Amerika Serikat telah menolak keberatan ini atas dasar bahwa ilmu pengetahuan tidak
didasarkan pada popularitas (Argumentum ad populum), namun berdasarkan bukti. Konsensus
ilmiah para biologiwanlah yang menentukan hal-hal apa saja yang dapat diterima secara ilmiah,
dan bukanlah permasalahan opini. Walaupun evolusi adalah benar kontroversial di masyarakat,
namun ia sepenuhnya tidak kontroversial di kalangan ilmuwan dan orang yang ahli di bidang
tersebut. Sebagai respon, para kreasionis kemudian memperselisihkan tingkat dukungan
evolusi di kalangan ilmuwan. Discovery Institute telah mengumpulkan sekitar 600 ilmuwan
sejak tahun 2001 untuk menandatangani petisi "A Scientific Dissent From Darwinism"
(Ketidaksepakatan ilmiah dari Darwinisme) untuk menunjukkan bahwa terdapat sejumlah
ilmuwan yang meragukan apa yang mereka rujuk sebagai "evolusi Darwin". Pernyataan petisi
ini tidak secara jelas menyatakan ketidakpercayaan pada evolusi, melainkan skeptisisme
kemampuan "mutasi acak dan seleksi alam untuk bertanggung jawab terhadap kompleksitas
kehidupan." Beberapa petisi tandingan telah dilancarkan sebagai balasannya, di antaranya
petisi yang dibuat oleh gerakan "A Scientific Support for Darwinism" (Dukungan ilmiah untuk
Darwinisme) yang berhasil mengumpulkan 7.000 petisi dalam empat hari. Selama satu abad,
para kreasionis terus beragumen bahwa evolusi merupakan "teori dalam krisis" yang dalam
waktu dekat akan runtuh. Hal ini didasarkan pada beragam keberatan terhadap evolusi,
termasuk pula ketidaksahihan bukti evolusi ataupun evolusi melanggar hukum alam.
Keberatan-keberatan seperti ini telah lama ditolak oleh banyak ilmuwan, termasuk pula klaim
bahwa teori perancangan cerdas dan penjelasan-penjelasan ciptaanisme lainnya memenuhi
standar dasar ilmiah yang diperlukan untuk menjadi teori ilmiah "alternatif" terhadap evolusi.
Selain itu, bahkan jika terdapat bukti-bukti yang membantah evolusi, adalah salah untuk
menganggap bahwa ia merupakan bukti yang mendukung perancangan cerdas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa
oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang
baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.

B. Saran

Melalui makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat mengembangkan maksud dari
evolusi dan ikut berperan dalam menggali evolusi dimuka bumi karena seperti yang kita tahu
bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat dibuktikan secara langsung, namun
janganlah dijadikan sebuah momen untuk berperang dalam memikirkan karena akan
menimbulkan perpecahan
DAFTAR PUSTAKA

http://mediainstanbelajar.blogspot.com/2017/04/makalah-biologi-evolusi-materi-sekolah.html?m=1

PERTANYAAN

1. SUMARNI
Kelompok 3
Pertanyaan :
Apa yang dimaksud dari seleksi alam yang merupakan faktor lingkungan luar
Jawaban : Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyeleksi/memilah terhadap
organisme yang dapat bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
adapun faktor-faktor dari seleksi alam yaitu
- Suhu Lingkungan
Salah satu cara organisme bertahan hidup yang paling dasar ialah dengan
menyesuaikan suhu lingkungan sekitar habitatnya. Contohnya pada hewan yang
berbulu lebat akan cenderung lebih nyaman hidup di lingkungan dengan suhu dingin,
sebaliknya hewan yang berbulu tipis akan cenderung lebih nyaman hidup
dilingkungan dengan suhu tropis
- Keterbatasan Makanan
Makanan adalah kebutuhan pokok setiap makhluk hidup, para organisme akan
berlomba-lomba untuk memperoleh makanan, dan organisme yang tidak dapat
memperoleh makanan tersebut akan mengalami kepunahan seiring berjalannya
waktu.
- Keterbatasan Tempat Tinggal
Di zaman sekarang dengan perkembangan yang sudah sangat pesat, sering kali
habitat hewan menjadi korban sehingga hewan tersebut kehilangan tempat tinggal
- Cahaya Matahari
Seperti sebelumnya yang telah di pelajari pada materi cahaya terang, yakni untuk
menghasilkan makanan berupa glukosa, tumbuhan membutuhkan bantuan sinar
matahari yang cukup. Jika tidak mendapat pasokan Cahaya Matahri yang cukup, maka
tumbuhan akan mengalami kelayuan dan lama kelamaan akan mati.

Pertanyaan di Jawab Oleh : Winda Sari

2. NURIMIS MAWATI
Kelompok 4
Pertanyaan :
Sesuai yang di jelaskan pada materi tadi faktor lingkungan luar ada 3. Yaitu genetika
variasi anatr individu, seleksi alam dan,yg ke tiga rekomendasi sosial. Pertanyaan saya
tolong sebutkan akibat terjadinya seleksi alam.
Jawaban : Akibat yang ditimbulkan dari seleksi alam
- Terjadi kepunahan pada spesies tertentu, karena seleksi alam maka ada beberapa
makhluk hidup yang tidak bisa menyesuaikan diri dan akhirnya mati lalu punah
- Bisa terbentuk spesies baru, adanya seleksi alam membuat para makhluk hidup harus
beradptasi dengan lingkungan barunya yang lama kelamaan dapat menghasilkan jenis
spesies baru.

Pertanyaan dijawab oleh : Tyas Rifqah Nabilah

3. STEVANI LAYUK LIMBONG


Kelompok 1
Pertanyaan :
Mengapa teori evolusi tidak absah secara ilmiah
Jawaban : Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup di muka bumi tercipta sebagai
akibat dari peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari kondisi alamiah. Teori
ini bukanlah hukum ilmiah maupun fakta yang sudah terbukti. Di balik topeng ilmiahnya,
teori ini adalah pandangan hidup materialis yang dijejalkan ke dalam masyarakat oleh
kaum Darwinis. Dasar-dasar teori ini telah digugurkan oleh bukti-bukti ilmiah di segala
bidang adalah cara-cara mempengaruhi dan propaganda, yang terdiri atas tipuan,
kepalsuan, kontradiksi, kecurangan, dan ilusi permainan sulap.

Pertanyaan dijawab oleh : Reski Fahmianti

PEMBAGIAN PRESENTASI

Moderator : Dewi Novianti


Share Screen : Dewi Novianti
Hal 3-5 : Tyas Rifqah Nabilah
Hal 6 : Winda Sari
Hal 7 : Septy Andisari
Hal 8-9 : Reski Fahmianti
Hal 10 : Astrid Mashuri
Hal 11 : Nur Aisyah

Anda mungkin juga menyukai