DOSEN PENGAMPU :
Prof .Dr. TRI HARSONO, M. Si
0LEH:
AMNA KAMRAN BR TARIGAN (4191220011)
BIOLOGI NONDIK C 2019
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evolusi Ikan Paus”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “EVOLUSI”. Terima kasih penulis haturkan kepada
Bapak dosen pengampu yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dalam sistematika penulisan.
Oleh karena itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan
penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi saya selaku penulis dan bagi pembaca umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan...............................................................................................................................................1
1.4 Metode Penulisan.............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................................2
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................................6
1.1 Kesimpulan................................................................................................................................................6
1.2 Saran..........................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi
dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai
makhluk hidup dimuka bumi ini.
Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang asal-usul berbagai
makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolus. Evolusi adalah proses
perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat lambat dan dalam waktu yang sangat lama.
Evolusi juga merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahandalam jangka
waktu yang lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk yang komplek.Evolusi juga dapat diartikan proses perubahan yang
berlangsung sedikit demi sedikit danmemakan waktu yang lama.Selama kehidupan masih tetap berlangsung, kejadian-
kejadian alam akan terus menyertai aktifitas kehidupan setiap organisme yang ada di dunia.
Lingkungan hidup yang ada dibumi mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Seiring dengan perubahan
lingkungan tersebut, terjadi pula pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke
zaman yang dipelajari dalam suatu teori yaitu teori evolusi.
Banyak teori relvolusi yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi tampaknya belum ada satupun yang dapat
menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup. Namun kita perlu mengenal dan
mempelari berbagai fenomena dan fakta yang terjadi di bumi ini. Namun tidak dapat dijadikan sebagai landasan
kepercayaan atau keyakinan karena ada beberapa teori yang menyimpang dan tidak sesuai dengan Aqidah, misalnya
bahwa manusia berasal dari kera. Hal itu sama sekali tidak sesuai dengan al-qur’an (Q.S Al-hijr : 26,28,29,33,Q.S As-
Sajdah:7,Q.S Al-Imron:59,Q.S Nuh:17,Q.S 80: 19,Q.S Al-Alaq: 2) bahwa manusia diciptakan dari tanah liyat yang
kemudian allah menjadikanya nabi Adam As, untuk itu kita sebagai manusia harus dapat memilah dan menimbang dari
teori evolusi yang telah dikemukakan.
PEMBAHASAN
2
2.2 Pengertian Evolusi Ikan
Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap dan perlahan-lahan. Perubahan
yang terjadi menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk hidup dan semakin banyak ragam jenis yang
ada. Definisi lain tentang evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit, memakan waktu lama, dan
menghasilkan perkembangan spesies baru. Evolusi juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan secara bertahap dalam waktu
yang lama akibat seleksi alam terhadap variasi gen dalam suatu individu hingga menghasilkan perkembangan spesies
baru.Spesies baru yang terbentuk mengalami perkembangan dari sederhana menuju kompleks.
Evolusi ikan dimulai sekitar 530 juta tahun yang lalu selama ledakan Kambrium . Selama waktu inilah chordata awal
mengembangkan tengkorak dan tulang belakang , yang mengarah ke kraniata dan vertebrata pertama . Garis keturunan ikan
pertama adalah milik Agnatha , atau ikan tanpa rahang. Contoh awal termasuk Haikouichthys . Selama akhir Kambrium , ikan
tanpa rahang seperti belut yang disebut conodonts , dan ikan kecil yang sebagian besar berlapis baja yang dikenal sebagai
ostracoderms , pertama kali muncul. Kebanyakan ikan tanpa rahang kini punah; tapi lamprey yang masih ada mungkin
mendekati ikan purba berahang. Lamprey termasuk dalam Cyclostomata , yang mencakup hagfish yang masih ada, dan
kelompok ini mungkin telah berpisah sejak awal dari agnathans lain.
3
membantu hiu meluncur lebih tenang. Banyak ekor hiu, yang disebut sirip ekor, lebih besar di atas daripada di
bawah, yang memungkinkan hewan berenang lebih efisien. Beberapa hiu juga memiliki mekanisme pada sirip
ekornya yang disebut lunas horisontal, yang mengurangi turbulensi dan memungkinkan mereka berenang lebih
cepat.
Salah satu ikan tercepat di laut sebenarnya adalah hiu, terutama jenis hiu mako sirip pendek, yang dapat
mencapai kecepatan tertinggi sekitar 55 mil per jam. Tidak seperti hiu lain yang berenang dalam pola
bergelombang, hiu mako berenang dalam pola yang lebih lurus. Hiu cepat ini juga memiliki wajah yang berbentuk
seperti kerucut untuk meluncur di air dengan lebih efisien. Tak hanya itu, hiu juga memiliki indra ekstra atau
kemampuan untuk merasakan medan elektromagnetik. Itu berarti mereka dapat mendeteksi medan magnet bumi
serta medan listrik kecil yang dibuat hewan laut ketika menggerakkan otot mereka. Hiu juga dapat mendeteksi
getaran di dalam air dengan menggunakan sel khusus yang berjalan dalam garis di sepanjang bagian tengah tubuh
mereka. Sistem 'garis lateral' ini memungkinkan hiu merasakan riak-riak di dalam air yang diciptakan oleh
mangsanya, yang berarti mereka bahkan dapat berburu dalam gelap.
Melalui rekaman fosil.Menariknya, fosil hiu sangatlah langka karena hiu sebagian besarnya terdiri dari
tulang rawan, dan tulang rawan sudah hancur terlebih dahulu sebelum menjadi fosil. Karena itu, kebanyakan fosil
hiu berasal dari gigi, duri sirip, dan sisik prasejarahnya. Dari sisa tersebut, kami mampu mengumpulkan gambaran
yang cukup baik dari hiu yang menghuni lautan kuno.
1. CLADOSELACHE
Para ilmuwan mempelajari fosil hiu berumur 400 juta tahun dari Cleveland, Ohio, menemukan bahwa
spesimen tersebut ternyata milik hiu kuno Cladoselache sepanjang 1,2 meter. Sebagai salah satu spesies
hiu pertama, Cladoselache sedikit berbagi kesamaan karakteristik dengan hiu masa kini. Mereka memiliki
celah insang dan tubuh berbentuk torpedo, tapi hiu Cladoselache tidak mempunyai sisik placoid yang
menutupi kulit mereka (juga dikenal sebagai dentikel kulit), sementara di hiu masa kini dapat memberikan
perlindungan tambahan dan bantuan dalam berenang. Cladoselache juga tidak memiliki clasper, struktur
anatomi jantan yang digunakan dalam perkawinan yang terdapat pada hiu dan pari masa kini. Tidak
diketahui bagaimana cara mereka bereproduksi. Tetapi tidak adanya clasper atau dentikel kulit tidak
menghambat kelangsungan hidup mereka, karena hiu Cladoselache telah hidup di lautan selama 100 juta
tahun.
2. STETHACANTHUS
Stethacanthus merupakan hiu prasejarah yang hidup 345 hingga 280 juta tahun yang lalu. Hiu berukuran
60-70 centimeter ini lebih menyukai berenang di perairan dangkal dan hangat. Hiu Stethacanthus memiliki
sirip punggung yang mengagumkan, yang letaknya sama dengan sirip punggung hiu masa kini, tapi
atasnya datar dan dipenuhi sisik besar. Ilmuwan kurang mengetahui apa kegunaan dari sirip punggung ini.
Ada yang mempercayai bahwa penutup kepala ini digunakan untuk menghalau predator yang lebih besar
dan untuk melindungi Stethacanthus dari luka akibat serangan, sama seperti tonjolan pada horn shark masa
kini.
3. MEGALODON
Dari 16 juta hingga 2,6 juta tahun yang lalu, megalodon menguasai perairan di Bumi. Para peneliti telah
menemukan bahwa mereka memiliki banyak kesamaan fisik dan perilaku dengan great white masa kini.
Walaupun ukuran yang sebenarnya masih dalam diskusi, megalodon diperkirakan berukuran 12 hingga 21
meter. Gigi megalodon telah ditemukan di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, India, Australia,
Jepang, dan Eropa. Dipercaya mereka memangsa paus dan mamalia laut lainnya. Mengapa megalodon
punah masih menjadi misteri. Sebagian mengatakan bahwa hiu ini berenang di perairan hangat, dan
menurunkan suhu laut bias jadi penyebab kepunahan mereka. Penjelasan lainnya yang masuk akal adalah
mangsa mereka bermigrasi ke lautan dingin atau bahkan telah menghilang. Walaupun megalodon
diperkirakan telah punah 2,6 juta tahun yang lalu, tapi ia masih dianggap sebagai “hiu modern”.
Cladoselache dan Stethacanthus merupakan dua tipe hiu yang ada para periode Devonian 419 hingga 359
juta tahunyang lalu, berdasarkan morfologi dan perilaku hiu masa kini, mereka adalah bukti bahwa predator ini
berevolusi pesat dari waktu ke waktu. Hiu masa kini semuanya memiliki gigi seperti dentikel kulit yang menutupi
kulit mereka, dan rangka dari tulang rawan. Tambahannya, sirip dan insang yang dimiliki hiu masa kini, semua
4
relatif sama. Sementara sekelompok hiu kuno berevolusi menjadi pari dan skate, hiu masa kini tidak mengalami
perubahan yang berarti selama 140 juta tahun.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap dan perlahan-lahan.
Perubahan yang terjadi menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk hidup dan
semakin banyak ragam jenis yang ada.
Teori evolusi, Darwin mengaitkan hasil penelitiannya dengan pendapat Thomas Robert Malthus dan teori
Alfred Alfredsel Wallace yang telah disetujui pada poin sebelumnya. Thomas Robert Malthus
menerjemahkan dalam bukunya yang berjudul "Sebuah Esai dari Prinsip Kependudukan"
bahwasanya jumlah peningkatan populasi lebih cepat dari peningkatan produksi pangan. Bagaimana mem-
pertahankan hidup yang berkelanjutan? Sementara sifat yang tidak mendukung akan hilang. Hal ini, arti
penting dari kehidupan yang dapat diselesaikan akan berhasil dan berhasil dalam seleksi alam.
Evolusi ikan dimulai sekitar 530 juta tahun yang lalu selama ledakan Kambrium . Selama waktu inilah
5
chordata awal mengembangkan tengkorak dan tulang belakang , yang mengarah ke kraniata dan vertebrata
pertama
1.2 Saran
Melalui makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat mengembangkan maksud dari evolusi dan ikut berperan
dalam menggali evolusi dimuka bumi karena seperti yang kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas
dan dapat dibuktikan secara langsung, namun janganlah dijadikan sebuah momen untuk berperang dalam memikirkan
karena akan menimbulkan perpecahan
6
DAFTAR PUSTAKA