Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kami
masih dilimpahi kasih sayang-Nya sehingga penyusunan makalah tugas mata
kuliah Avertebrata Air yang berjudul “Worm Like Animals” ini dapat diselesaikan.
Melalui penyusunan tugas ini diharapkan kami sebagai mahasiswa yang
mendapat mata kuliah Avertebrata Air mempunyai bahan rujukan sebagai bahan
acuan dalam perkuliahan dan penyusunan penulisan makalah ini. Selain itu,
semoga melalui penyusunan makalah ini dapat digunakan dan dimanfaatkan
oleh semua pihak yang memerlukannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................6
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................7
1.3 Tujuan......................................................................................................... 8
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................10
2.2 Gastrotricha..........................................................................................10
2.2.2 Klasifikasi............................................................................................11
2.2.7 Peran..................................................................................................14
2.3 Achantocephala.........................................................................................15
2.3.2 Klasifikasi............................................................................................15
2.3.3 Morfologi.............................................................................................18
2.3.8 Peran..................................................................................................21
2.4 Nematomorpha..........................................................................................22
3
2.4.1 Pengertian Nematomorpha.................................................................22
2.4.2 Klasifikasi............................................................................................22
2.4.3 Morfologi.............................................................................................24
2.4.8 Peran..................................................................................................26
2.5 Gnathostomulida.......................................................................................26
2.5.3 Morfologi.............................................................................................29
2.6 Kinorhyncha..............................................................................................31
2.6.2 Klasifikasi............................................................................................32
2.6.3 Morfologi.............................................................................................37
2.6.4 Fisiologi..............................................................................................38
2.6.10 Peran................................................................................................39
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................41
4
3.1. Kesimpulan...........................................................................................41
3.2. Saran....................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gastrotricha..................................................................................11
Gambar 3. Acanthocephala.............................................................................15
Gambar 4. Macracanthorhynchus...................................................................16
Gambar 5. Neoechinorhynchus.......................................................................17
6
BAB 1
PENDAHULUAN
7
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
8
6. Untuk mengetahui definisi Kinorhyncha dan bagaimana klasifikasi,
morfologi, fisiologi, sistem reproduksi, pernafasan, pencernaan, syaraf,
eksresi serta perannya.
9
BAB 2
PEMBAHASAN
Worm like animal yang berarti hewan yang wujudnya menyerupai cacing,
tetapi dalam filum tersendiri. Worm like animal terdiri dari 5 filum diantaranya
adalah Gastrotricha, Achantocephala, Kynoryncha ( Echinodera), Nematomorpha
dan Gnathostomulida. Filum Gastrotricha adalah filum yang termasuk
mikroskopis, acoelomate, Nematomorpha (cacing bulu kuda) adalah filum hewan
parasitoid yang mirip dengan cacing nematoda dalam morfologi tetapi dalam
filum tersendiri. Acanthocephala adalah parasit obligat avertebrata, yang ciri
utamanya adalah adanya belalai yang dilengkapi duri untuk menempelkan ke
usus inang mereka. Kinorhyncha atau naga lumpur adalah filum dari avertebrata
laut kecil yang tersebar luas di lumpur atau pasir di semua kedalaman sebagai
bagian dari meiobentos. Gnathostomulida atau biasa disebut jaw worms (cacing
rahang) adalah filum kecil hewan laut mikroskopik.
2.2 Gastrotricha
10
Gambar 1. Gastrotricha
Sumber : Wikipedia
2.2.2 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Eumatozoa
Superphylum : Platyzoas
1. Ordo Macrodasyoidea
11
Ciri-ciri ordo chaetonotoidea memiliki bentuk fusiform, tabung perekat
hanya terletak di ekor, sebagian memiliki kutikula yang tebal atau kail atau sisik,
tidak memiliki sistem reproduksi jantan, dan partenogenesis. Habitatnya air tawar
dan payau. Genus: Chaetonotus, Icthydium, Lepidodermella (Lepidoderma),
Polymerurus, Heterolepidoderma, Stylochaeta, Aspidophorous, Proichthydium,
Neogossea dan Dasydytes. Contohnya: Chaetonotus.
12
2.2.4 Sistem Reproduksi gastrotricha
13
dengan menggunakan cilia yang berada pada bagian mulut, kemudian masuk ke
pharynx, masuk ke usus dan berakhir di anus.
2.2.7 Peran
Filum gastrotricha terdiri dari organisme air kecil yang hidup di antara
butiran pasir dan merupakan bagian dari komunitas meiofauna. Sebagai
organisme yang sangat kecil, gastrotrichs memainkan bagian penting dalam
rantai makanan ekosistem mereka dan mungkin sumber makanan bagi
kebanyakan predator invertebrata bentik. Predator yang sudah dikenal termasuk
turbellarians, heliozoan dan sarcodine amoebae, cnidarians, dan tanypodine
midges. Selain itu, gastrotricha bisa menjadi dekomposer, seperti halnya
bakteriovores dan detririvor, gastroricha menyumbang dari keindahan perairan
pantai dengan membersihkan puing dan mencegah kerusakan. Di luar potensi
penelitian ilmiah, tidak ada efek positif yang diketahui dari gastrotrich pada
manusia. Karena mereka dapat bereproduksi dengan sangat cepat, ada
kemungkinan bahwa hewan-hewan ini memainkan peran penting dalam tingkat
populasi bakteri di lingkungan mereka, tetapi ini belum dipelajari secara rinci.
Pada phylum gastrotrica ini tidak ada yang merugikan bagi manusia dan tidak
ada anggota filum ini yang saat ini diakui sebagai terancam atau hampir punah
(Strayer, et al. 2010).
14
2.3 Achantocephala
Gambar 3. Acanthocephala
Sumber: Wikipedia
2.3.2 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
15
Filum : Eumetazoa
Kelas : Archiacanthocephala
Eouacanthocephala
Palaecanthocephala
1. Kelas Archiacanthocephala
Gambar 4. Macracanthorhynchus
Sumber: Wikipedia
Kingdom : Animalia
Phylum : Acanthocephala
Class : Archiacanthocephala
Order : Oligacanthorhynchida
Family : Oligacanthorhynchidae
16
2. Kelas Eouacanthocephala
Gambar 5. Neoechinorhynchus
Sumber: FishPathogens.net
Kingdom : Animalia
Phylum : Acanthocephala
Class : Eouacanthocephala
Order : Neoechinorhynchida
3. Kelas Palaecanthocephala
Host pasti termasuk ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Krustasea
biasanya berfungsi sebagai inang perantara. Memiliki ciri-ciri duri disusun secara
bergantian pada belalai, kanal lacunnar berada di lateral, dan protonephridia
tidak ada. Contohnya Acanthocephalus dan Polymorphus.
17
Gambar 6. Polymorphus minutus sp
Sumber : Matt Wayland
Kingdom : Animalia
Phylum : Acanthocephala
Class : Palaecanthocephala
Order : Polymorphida
2.3.3 Morfologi
18
Gambar 7. Morfologi Achantocephala
Sumber : Wikipedia.
19
Gambar 8. Reproduksi Jantan Achantocephala
Sedangkan pada betina terdapat sel telur, seperti pada alat reprodukisi
pada jantan berbentuk bulat memanjang sepanjang ligamen. Sejumlah ovarium
masuk melalui saluran rongga ke tubuh dan kemudian mengapung besama
fluida. Kemudian, telur dibuahi sehingga terbentuknya embrio muda di dalam
rahim. Pada saluran ke rahim terdapat dua lubang kecil yang terletak pada
bagian punggung, sehingga embrio yang lebih matang akan melewati kedua
lubang ini ke rahim, kemudian telur keluar melalui saluran tubuh. Embrio yang
lolos pada induknya akan keluar bersamaan dengan kotoran pada melalui
saluran pencernaan inangnya.
20
2.3.6 Sistem Syaraf
Ganglion pusat sistem saraf yang ada di balik selubung belalai atau
septum. Terdapat dua pasang posterior penghubung tubuh. Masing-masing
batang dikelilingi oleh otot-otot, dan saraf-otot yang kompleks disebut
retinakulum. Pada jantan setidaknya juga terdapat genital ganglion. Beberapa
papila yang populer mungkin merupakan organ indera.
2.3.8 Peran
21
2.4 Nematomorpha
2.4.2 Klasifikasi
1. Nectonematoida
22
2. Gordioidea
Sumber: Wikipedia
Kingdom : Animalia
Filum : Nematomorpha
Kelas : Gordioidea
23
keberadaan Nematomorpha pada katak, ikan, burung, mamalia termasuk
manusia (Ju-Hong, 2016).
2.4.3 Morfologi
Sumber: Wikipedia
24
2.4.4 Sistem Reproduksi
Menurut Poinar, et al. (2006), organ kelamin jantan dan betina terpisah,
mempunyai sepasang organ yang panjang, berbentuk silindris. Saluran sperma
(ductus spermaticus) bermuara ke dalam kloaka, tetapi tidak mempunyai spikula.
Demikian pula saluran telur (oviduct) bermuara ke dalam kloaka. Beberapa
spesies dapat melakukan kopulasi, yang jantan melakukan gerakan undulasi
mendekati betina. Selama kopulasi, yang jantan melingkari cacing betina sampai
pada ujung posteriornya. Dilain pihak pada sebagian spesies, yang jantan
meletakkan sperma ke permukaan tubuh betina. Cacing betina meletakkan
benang-benang telurnya di dalam air atau di antara akar-akar tumbuhan di
pantai.
25
2.4.7 Siklus Hidup
2.4.8 Peran
2.5 Gnathostomulida
Kingdom : Animalia
Superfilum : Platyzoa
Filum : Gnathostomulida
26
Menurut Sterrer, et al. (1998), terdapat sekitar 100 spesies yang telah
dideskripsikan dan pastinya masih banyak yang belum ditemukan. Spesies yang
telah dideskripsikan dikelompokan dalam dua ordo.
1. Ordo Bursovaginoidea
Kingdom : Animalia
Superfilum : Platyzoa
Filum : Gnathostomulida
Famili : Austrognathiidae
Sumber : Internet
27
Gambar 13. Rahang dari Austrognatharia Christianae
2. Ordo Filospermoidea
Pada ordo ini terdapat 20 spesies yang diketahui. Ordo ini bentuknya
panjang serta terdapat rostum yang memanjang.
Kingdom : Animalia
Superfilum : Platyzoa
Ordo : Filospermoidea
Famili : Haplognathiidae
28
Gambar 15. Rahang Haplognathia Gubbarnorum
2.5.3 Morfologi
29
kecil dari butiran pasir yang membentuk habitat lumpur dasar laut anoksik
mereka (Elizabeth, 1979).
30
Gambar 17. Austrognatharia Christianae
2.6 Kinorhyncha
Kinorhyncha dari bahasa yunani berasal dari kata Rhynchos yang berarti
paruh atau hidung dan kinetikos yang berati bergerak sehingga dapat diartikan
yaitu moncong yang dapat digerakkan. Biasa disebut dengan echinodera
dikarenakan kulit tubuhnya terdapat duri yang besar. Kinorhyncha adalah filum
31
bertubuh kecil (100 spesies) dari cacing laut. Mereka memiliki 5 atau 6 cincin dari
duri bengkok di atas kepala mereka dan penampilan tersegmentasi dari tubuh
mereka. Sifat tersegmentasi dari tubuh mereka adalah refleksi dari cincin piring
kutikula yang mengelilingi tubuh, tidak homolog dengan segmentasi cacing
Annelida atau Arthropoda.
2.6.2 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Kinorhyncha
Ordo : Homalorhagida
Cyclorhagida
1. Filum : Kinorhyncha
Ordo : Cyclorhagida
Subordo : Cyclorhagae
Famili : Echinoderidae
32
Gambar 18. Echinoderes Komatsui
Sumber: ZooKeys
Ordo : Cyclorhagida
Subordo : Cyclorhagae
Famili : Echinoderidae
Sumber : Artsdatabanken
Ordo : Cyclorhagida
Subordo : Cyclorhagae
Famili : Echinoderidae
33
Gambar 20. Echinoderes Hwiizaa
Sumber : ZooKeys
Ordo : Cyclorhagida
Subordo : Cyclorhagae
Famili : Zelinkaderidae
Ordo : Cyclorhagida
Subordo : Cyclorhagae
Famili : Centroderidae
34
Gambar 22. Centroderes Spinosus
Subordo : Cyclorhagae
Famili : Dracoderidae
Sumber: ResearchGate
Ordo : Cyclorhagida
Subordo : Conchorhagae
Famili : Semnoderidae
35
Gambar 24. Semnoderes Armigera
Sumber: Artsdatabanken
Ordo : Homalorhagida
Subordo : Homalorhagae
Famili : Pycnophyidae
Sumber: Artsdatabanken
Ordo : Homalorhagida
Subordo : Homalorhagae
Famili : Neocentrophyidae
36
Gambar 26. Paracentrophyes Quadridentatus
Sumber : Artsdatabanken
2.6.3 Morfologi
37
pada permukaan ventral dari tubuh bagian anterior, namun ada pula spesies
memiliki sejumlah tabung adhesive di bagian lateralnya.
2.6.4 Fisiologi
38
umumnya. Kinorhyncha muda memiliki segmen yang tidak sama dengan
Kinorhyncha dewasa terjadi karena kulit yang berganti pada lapisan daripada
kutikula dari Kinorhyncha muda sampai menjadi Kinorhyncha dewasa.
Persebaran Kinorhyncha dapat ditemui di permukaan lumpur atau pasir laut.
Sistem syaraf dengan cincin syaraf anterior dan lengkung syaraf ganda.
sistem syarafnya berupa sistem ganglion tangga tali.
2.6.10 Peran
39
dengan bryozoa, hidrozoan, dan spons. Mereka telah ditemukan di ruang insang
bivalvia intertidal, tetapi sifat hubungan ini belum jelas.
40
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa worm like animal terbagi
atas 5 filum yaitu Gastrotricha, Acanthocephala, Kynoryncha (Echinodera),
Nematomorpha dan Gnathosthomulida. Sistem siaraf, sistem pernapasan, sistem
ekskesi dan sistem pencernaan dari kelima filum tersebut sederhana atau
bahkan tidak ada. Ada yang sebagai parasit seperti Achantocephala dan
Nematomorpha.
3.2. Saran
Dapat di sadari makalah yang kami tulis ini masih sangat banyak
kekurangan dan masih jauh pula dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kepada dosen mata kuliah dan para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun, agar makalah yang kami susun
ini menjadi lebih baik. Saran dari kami agar perlu diadakan lagi kajian
kepustakaan yang lebih mendalam mengenai worm like animal.
41
DAFTAR PUSTAKA
Adriany, D. T., Bakri, A. A., Anshary, H., & Gani, A. (2020). Inventarisasi dan
identifikasi parasit yang menginfeksi ikan gobi (Sicyopus zosterophorum)
dan ikan lentipes (Lentipes mekonggaensis) yang didapat dari Sungai
Koyoan, Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah. Prosiding Simposium
Nasional VII Kelautan dan Perikanan, 7, 247-254.
Begay, A. C., Rhaesa, A. S., Bolek, M. G., & Hanelt, B. (2012). Two
new Gordionus species (Nematomorpha: Gordiida) from the southern
Rocky Mountains (USA). Zootaxa, 3406(1), 30-38.
Ju-Hong, Eui., Na-Ri Ha., Si-Yun Ryu. 2016. Morphological study of a horsehair
worm, Gordius sp. (Nematomorpha: Gordiida), passed in canine feces.
Korean Journal of Veterinary Service. 39(4): 271-276.
42
Schmidt-Rhaesa, Andreas; Pohle, Gerhard; Gaudette, Julien; Burdett-Coutts,
Victoria (Mei 2013). "Lobster (Homarus americanus), inang baru bagi
cacing bulu kuda laut (Nectonema agile, Nematomorpha)". Jurnal
Asosiasi Biologi Laut Inggris . 93 (3): 631–633
Strayer, D., W., Hummon, R., & Hochberg. (2010). Gastrotricha. Pp. 163-172 in J
Thorp, A Covich, eds. Ecology and Classification of North American
Freshwater Invertebrates, 3rd Edition. London, England: Academic Press.
Woo, P. T. K., & Leatherland, J.F. (Ed). (2011). Fish diseases and disorders.
USA: CABI
43