PENDAHULUAN
Siapa yang tidak kenal ikan lele. Orang indonesia sudah barang tentu akrab
dengan nama ikan lele. Ikan lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele
mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki
"kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Meski ikan lele
dianggap sebagai musuh dikolam atau sebagai predator,semua orang akan
mengangguk setuju jika dikatakan daging lele enak dan gueih, jarang tamu yang
menolak jika disuguhi pecak lele atau lele goreng, hampir di setiap ruas jalan
perkotaan sudah banyak dijual makanan yang menggunakan bahan dari ikan yang satu
ini, bahkan yang agak unik bagi orang awam jika ada yang menemukan benih atau
lele dewasa berwarna putih atau belang pastilah akan dilibatkan pada cerita-cerita
mistik.
1
6. Bagaimana Sistem Otot pada Ikan Lele ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar disamping
merupakan gambar labirin
dari ikan lele yang
nantinya berfungsi dalam
penyimpanan cadangan
oksigen.
3
Organ yang ditunjuk oleh
tanda panah biru merupakan
insang dari ikan lele yang
merupakan komponen
penting dalam proses
respirasi pada ikan lele
4
Gambar diatas merupakan gambar organ yang terlibat dalam proses
pencernaan makanan
5
2.4 Sistem Urogenital pada Ikan lele
Sistem urinaria ikan berupa organ ginjal. Letaknya menempel
di tulang belakang, warnanya merah tua, bentuknya memanjang seperti tabung.
Ginjal berfungsi menyaring darah ikan agar terbebas dari muatan racun berbahaya
seperti ammonia dan kreatinin. Selanjutnya urin dikeluarkan melalui
lubang urogenitalia.
6
2.6 Sistem Otot pada Ikan Lele
Vertebrate seekor ikan lele memiliki 59 ruas tulang belakang.Sistem
otot ikan membalut rangka dan memberi isi pada tubuh ikan. Otot atau
‘daging’ Ikan lele agak berbeda dengan daging ikan lain karena strukturnya
yang lembut dan tak berserat, berbeda dengan daging ikan-ikan perenang
cepat seperti salmon atau tuna. Ikan lele adalah perenang yang lambat, bahkan
cenderung diam apabila telah kenyang dan tak ada gangguan.
Otot ikan lele dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otot polos, otot
lurik, dan otot jantung.Otot polos adalah otot yang bekerja di luar kesadaran
sistem saraf pusat sehingga tanpa rangsangan dari luar pun, otot ini terus
bekerja. Otot polos menyusun seluruh organ internal tubuh ikan
seperti kelenjar pencernaan, saluran pencernaan, kantung
urin, saluran peredaran darah, bola mata, dan organ lainnya yang bekerja
di luar kehendak ikan.
Ketika ikan lele bergerak, menangkap makanan, bersembunyi,
menghindari serangan, atau berkelahi, maka otot
yang bekerja adalah otot lurik atau otot bergaris. Disebut otot lurik karena bent
uknya akan tampak bergaris-garis jika diperbesar dengan mikroskop. Otot
lurik bekerja karena adanya rangsangan atau bekerja dengan kendali sistem
saraf pusat. Otot lurik menempel pada rangka (otot tubuh) dan otot penyusun
sirip-sirip ikan. Otot tersebut bekerja menunggu perintah dari sistem saraf
pusat, setelah organ-organ inderanya mengirimkan sinyal rangsangan ke otak.
Jenis otot ketiga yaitu otot jantung.Otot ini bekerja tanpa kendali sistem saraf
pusat namun struktur nya seperti otot lurik.
Otot jantung hanya menyusun organ jantung saja, dan tidak ada
organ selainnya. Adapun letak organ jantung
adalah di bagian belakang, dasar lengkung insang terakhir. Bentuknya seperti
kerucut, dan terdiri atas dua ruang yaitu ruang atrium dan ventrikel. Fungsi
utamanya adalah memompa menerima darah dari seluruh tubuh
dan memompanya ke arah insang selanjutnya ke seluruh tubuh melalui saluran
pembuluh darah. Jantung bekerja tanpa henti tanpa diperintah otak sepanjang
umur ikan tersebut,memompa darah dari dan ke seluruh tubuh yang
mengangkut nutrisi dan oksigen maupun CO2
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem respirasi pada ikan lele terdiri dari insang serta labirin sebagai alat pernapasan
tambahannya. Labirin ini bertujuan untuk menyimpan cadangan O2 sehingga ikan
tahan pada kondisi yang kekurangan O 2. Insang pada ikan merupakan komponen
penting dalam pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang
mengeras dengan beberapa filamen insang di dalamnya. Setiap filamen insang terdiri
atas banyak lamela yang merupakan tempat pertukaran gas.
Sistem pencernaan pada ikan lele dimulai dari mulut , rongga mulut , faring ,
esophagus , lambung , pylorus , usus , rectum , dan anus.Struktur mulut ikan lele erat
kaitannya dengan cara mendapatkan makanan.Sungut yang terdapat pada sekitar
mulut lele yang berperan sebagai alat peraba atau mendeteksi makanan.
Sistem peredaran darah pada ikan lele tersusun atas darah itu sendiri,
organ jantung, pembuluh pembuluh darah, dan limpa. Pembuluh darah ikan lele akan
mengirim darah ke seluruh tubuh dan mengangkutnya kembali ke jantung. Adapun
pembuluh darah tersebut ada yang bernama aorta, arteri, kapiler, dan vena.
Sistem urogenital ikan berupa organ ginjal. Letaknya menempel
di tulang belakang, warnanya merah tua, bentuknya memanjang seperti tabung. Ginjal
berfungsi menyaring darah ikan agar terbebas dari muatan racun berbahaya seperti
ammonia dan kreatinin. Selanjutnya urin dikeluarkan melalui lubang urogenitalia.
Sistem Reproduksi pada Ikan lele pada jantan organ tersebut berupa testes dan pada
betinaberupaovari. Keduanya berjumlah sepasang, dan bermuara ke lubang urogenital
ia sebagai tempat pengeluaran sel telur maupun sperma.
Sistem otot pada ikan lele adalah Otot ikan lele dapat dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
8
3.2 Kumpulan Gambar Praktikum
Gambar 3. Organ yang terdapat pada ikan lele Gambar 4. Ikan lele
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mycatfish.com/2012/04/sistem-peredaran-darah-ikan-lele.html#ixzz2pIUJkGqW
( 25 Desember 2013)
10