Anda di halaman 1dari 23

UJIAN AKHIR SEMESTER GENETIKA

PERIODE JANUARI – JUNI 2018

Pengantar : Ujian ini Take Home, tidak dibenarkan copy paste, buatlah dengan tulisan tangan
sendiri/diketik !
SOAL :
1. a. Tunjukkanlah dengan sebuah gambar yang dapat mejelaskan beberapa konsep
berikut, dan beri penjelasan secukupnya :
1) Rekayasa genetic
2) DNA rekombinan
3) Transgenik
4) Kloning
5) Bioteknologi
6) Plasmid
7) Kanker
b. Jelaskan mekanisme “Cell Cloning” pada hewan mamalia (Misalnya pada
domba dolly) !
2. a. Jelaskan konsep dari replikasi !
b. Jelaskan dengan gambar mekanisme replikasi pada eukariot !
3. a. Jelaskan konsep dari transkripsi!
b. Jelaskan dengan gambar mekanisme transkripsi pada eukariot !
4. a. Jelaskan konsep dari translasi !
b. Jelaskan dengan gambar mekanisme translasi pada eukariot !
5. Mutasi dapat berupa perubahan set kromosom (eupoidi) dan bukan perubahan set kromosom
(aneuuploidi)
a. Jelaskan dengan contoh/gambar perbedaan tripoid dengan trisomy dan bagaimana mutasi
ini dapat terjadi terjadi ?
b. Jelaskan dampak positif dan negative dari euploidi dan aneuploidy !

JAWABAN :
1. a :
1) Rekayasa Genetik
Rekayasa genetik adalah suatu proses manipulasi langsung gen-gen demi tujuan
praktis. Dibawah ini merupakan salah satu gambar teknik rekayasa genetika.
Dari gambar diatas, Rekayasa genetik bekerja dengan cara mengambil gen dari
satu organisme dan memasukkannya ke organisme lain, dengan tujuan organisme
penerima gen agar bisa mengekspresikan sifat yang dikode oleh gen tersebut. Proses
rekayasa genetika secara umum adalah sebagai berikut:

1. Pertama, mencari organisme yang secara alamiah mengandung sifat yang diinginkan
(seperti tanaman jagung yang bertongkol besar, warna bunga mawar yang menarik).
2. Mengekstrasi DNA dari organisme tersebut.

3. Gen yang diinginkan tersebut harus ditempatkan dan disalin dari ribuan gen yang
diekstrak. Hal ini disebut kloning gen.

4. Gen kemungkinan dimodifikasi sedikit agar mampu bekerja dengan baik pada organisme
penerima

5. Gen baru, disebut transgen, dimasukkan ke dalam sel organisme penerima. Hal ini
disebut transformasi. Teknik transformasi paling umum yaitu menggunakan bakteri yang
secara alamiah dan genetik merekayasa tanaman menggunakan DNA nya sendiri.
Transgen ini dimasukkan ke bakteri, yang kemudian dimasukkan ke dalam sel organisme
penerima. Teknik lainnya adalah gene gun method, yaitu menembak partikel emas
mikroskopik yang dibungkus dengan salinan transgen ke dalam sel organisme penerima.
Dengan teknik-teknik ini, perekayasa genetik tidak mempunyai kendali di mana atau
apakah transgen telah masuk ke dalam genom. Sebagai hasilnya, dibutuhkan ratusan
percobaan untuk membuat beberapa organisme transgenic

6. Setelah organisme transgenik diciptakan, organisme diperkenalkan ke lingkungan luar


menggunakan teknik pemuliaan. Jadi, rekayasa genetik tidak menggantikan kebutuhan
teknik pemuliaan, rekayasa genetik hanya menambah cara untuk menambah sifat baru ke
dalam suatu populasi.

2) DNA rekombinan
DNA rekombinan adalah molekul DNA yang dibuat secara in vitro dengan segmen –
segemen dari sumber-sumber berbeda. Dalam rekombinasi DNA dilakukan pemotongan dan
penyambungan DNA. Proses pemotongan dan penyambungan itu menggunakan enzim
pemotong dan penyambung. Hasil sambungan DNA dikenal sebagai DNA rekombinan.
Enzim pemotong disebut enzim restriksi endonuklease. Secara alami, enzim mi dikeluarkan
oleh bakteri untuk memutuskan DNA virus yang tersambung pada DNA bakteri, tanpa
merusak DNA bakteri. Rekombinasi dapat menyebabkan perubahan urutan nukleotida DNA
yang signifikan dan meliputi locus yang panjang. Hal ini terjadi karena dengan rekombinasi
perubahan urutan nukleotida di dalam genome dapat berubah secara drastis dan dalam
jumlah yang besar.
Secara alami rekombinasi DNA biasa terjadi. Misalnya jika terjadi proses pindah
silang pada meiosis, akan terjadi tukar-menukar kromatid pada kromosom yang homolog
sehingga DNA terputus dan tersambungkan secara silang. Contoh lainnya adalah pada
proses transduksi. Transduksi adalah bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri
yang lain dengan perantara virus. Virus memasukkan DNA dan bakteri satu ke bakteri lain,
seperti pada gambar dibawah ini.

Adapun teknik pembuatan DNA rekombinan adalah sebagai berikut:


 Teknik mengisolasi DNA
 Teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi endonuklease;
 Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim ligase;
 Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)
 Vektor berkembang dengan sisipan DNA yang direkayasa.

Adapun komponen-komponen yang diperlukan dalam rekombinasi DNA adalah gen,


enzim pemotong, enzim penyambung, pembawa gen (disebut vektor), dan sel target.
 Metode Mendapatkan Gen
Gen adalah sepenggal DNA yang mengontrol pembuatan polipeptida tertentu.
Ukuran DNA sangat kecil sehingga untuk mendapatkannya diperlukan metode khusus.
Caranya adalah menggunakan enzim pemotong, metode tembak langsung, metode
transkripsi, metode sintesis gen, yakni membuat gen secara in vitro di laboratorium.

 Enzim Pemotong dan Penyambung


Enzim pemotong dikenal sebagai enzim restriksi atau enzim penggunting. Nama
umumnya enzim restriksi endonuklease. Fungsi enzim mi memotong-motong benang
DNA yang panjang menjadi pendek agar dapat disambung-sambungkan kembali. Enzim
pemotong secara alami dimiliki oleh sel untuk memotong DNA di dalam sel. Enzim
pemotong itu jumlahnya banyak, dan yang telah dikenal mencapai 350-an. Setiap enzim
bekerja secara khusus. Artinya, setiap enzim hanya dapat memotong urutan basa tertentu
pada DNA. Hasil potongannya berupa sepenggal DNA berujung runcing yang
komplemen yang dikenal sebagai DNA ujung runcing.
Selain enzim pemotong restriksi endonuklease, terdapat pula enzim penyambung
yang berfungsi menyambungnyambungkan DNA, yaitu enzim ligase. Enzim ligase DNA
mengkatalisis ikatan fosfodiester antara dua rantai DNA. Ligase DNA tidak dapat
menyambungkan DNA untai tunggal, melainkan harus DNA rangkap.
 Pembawa Gen atau Vektor
Mengingat ukuran gen yang sangat kecil, maka memasukkan gen ke dalam sel
target harus menggunakan pembawa gen atau vektor. Vektor itu bertugas sebagai
“kendaraan” bagi gen untuk mengangkut gen masuk ke dalam sel target.
Secara alami, bakteri memiliki plasmid, yaitu DNA sirkuler yang ukurannya 1 /
1.000 kromosom (DNA) bakteri, dan dapat keluar masuk sel bakteri. Jelasnya, plasmid
dapat keluar dan sel bakteri yang satu kemudian masuk ke sel bakteri yang lain.
Akibatnya, bakteri yang lain tadi mendapatkan sifat baru yang berasal dan bakteri
pertama. Peristiwa perubahan sifat mi dikenal sebagai transformasi.
 Sel Target
Sel target yang biasa digunakan dalam rekombinasi DNA adalah sel bakteri
Escherichia coli.

Pada dasarnya upaya untuk mendapatkan suatu produk yang diinginkan melalui
teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa tahapan tertentu . Tahapan-tahapan
tersebut adalah :
1. Isolasi DNA genomik/kromosom yang akan diklon.
2. Pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran.
3. Isolasi DNA vector.
4. Penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan molekul DNA
rekombinan.
5. Transformasi sel inang menggunakan molekul DNA rekombinan.
6. Reisolasi molekul DNA rekombinan dari sel inang, dan analisis DNA
rekombinan.

3) Transgenik
Merupakan sebutan untu organisme dengan genom yang mengandung sebuah gen
hasil introduksi dari organisme lain, baik dari spesies yang sama maupun berbeda.
Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan pindahan gen dari organisme
lain. Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain seperti bakteri, virus, hewan,
atau tanaman lain. Transgenik dapat dilakukan pada tanaman maupun hewan.

Gambar diatas merupakan tahapan transgenic untuk menghasilkan tanaman


dengan sifat baru. Adapaun tahapan transgenic secara umum adalah
1. Lakukan proses isolasi DNA plasmid dari sel bakteri dan isolasi DNA dari sumber
lain (DNA asing) yang mengandung gen yang diinginkan.
2. Gen yang dikehendaki pada plasmid dan DNA asing akan dipotong oleh enzim
restriksi.
3. Potongan DNA asing akan disisipkan pada plasmid dan direkatkan oleh enzim ligase,
sehingga menghasilkan DNA rekombinan.
4. Plasmid yang telah disisipi gen asing tersebut dikembalikan lagi kedalam sel bakteri,
menghasilkan bakteri rekombinan.
5. Sel bakteri tersebut bereproduksi melalui pembelahan sel berulang-ulang untuk
membentuk klona sel (populasi sel yang identik secara genetis). Bakteri yangtelah
membelah mereplikasikan dan mewariskan plasmid rekombinan pada keturunannya,
jadi DNA asing yang dibawanya turut diklona. Produksi banyak salinan dari satu gen
tunggal disebut pengklonan gen.
6. Selanjutnya, sel bakteri dapat memindahkan gen pada plasmid tersebut ke dalam
genom (DNA) tanaman.
7. Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel untuk mendapatkan sel
yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi ditumbuhkan menjadi kalus
(sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi) hingga nantinya terbentuk tanaman baru
dengan sifat yang diinginkan.

4) Kloning
Merupakan suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui
proses aseksual atau dengan arti lain, membuat fotokopi atau pengadaan dari suatu
mahluk hidup dengan cara aseksual.
Berdasarkan gambar di atas, secara teoritis prosedur dan mekanisme kloning
terhadap makhluk hidup melalui empat (4) tahap yaitu isolasi fragmen DNA, penyisipan
fragmen DNA ke dalam vektor, transformasi dan seleksi hasil kloning.

1) Isolasi fragmen DNA


Isolasi fragmen DNA yang spesifik dapat dilakukan dengan metode PCR
(polymerase chain reaction) yaitu teknik amplikasi fragmen DNA yang spesifik secara in
vitro. Secara umum DNA yang digunakan untuk PCR adalah total DNA genom yang
diekstraksi dari sel dan tidak membutuhkan tingkat kemurnian tinggi. Urutan DNA yang
akan diamplikasi secara spesifik akan ditentukan oleh primer-primer yang tersusun dari
nukleotida
2) Penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor
Proses penyisipan atau penyambungan molekul fragmen DNA dengan molekul
DNA vektor disebut ligasi. Biasanya ligasi terjadi antara ujung gugus fosfat dengan
gugus hidroksil. Ligasi antara fragmen DNA yang memiliki ujung lengket (cohesive
ends) yang komplementer jauh lebih efesien dibandingkan dengan ujung tumpul (blunt
ends). Efisiensi ligasi juga dipengaruhi oleh adanya deoksiadenosin tunggal pada ujung.
Efisiensi ligasi dapat ditingkatkan, bila fragmen DNA yang memiliki deoksiadenosin
tunggal pada ujung bertemu dengan vektor yang memiliki timidin pada ujung.
3) Transformasi DNA
Transformasi adalah proses pemindahan molekul DNA donor dari lingkungan luar
sel. Vektor kloning yang merupakan pembawa gen yang akan dikloning ditransformasi
ke dalam sel inang. Transformasi dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Pada
proses transformasi alami, DNA yang berbentuk untai ganda dan memiliki untaian basa
spesifik terhadap protein membran masuk ke dalam bakteri melewati membran sel
bakteri terhidrolisis. Pada transformasi buatan, sel bakteri dibuat menjadi sel kompeten
secara paksa sehingga selubung sel bakteri bersifat permeabel dan memungkinkan DNA
dapat berikatan dengan sel dan masuk ke dalam sitoplasma, kemudian berinteraksi
dengan genom sel bakteri.
4) Seleksi hasil kloning
Penyeleksian koloni bakteri untuk mendapatkan kloning yang diinginkan dengan
cara X-gal atau pemotongan dengan enzim restriksi. Seleksi dengan X-gal dapat
digunakan untuk mengidentifikasi plasmid rekombinan dengan komplementasi.
Sedangkan pemotongan dengan enzim restriksi dapat digunakan untuk menyeleksi
plasmid rekombinan hasil kloning. Hasil pemotongan tersebut dielektroforesis dan
memperlihatkan pita fragmen DNA sisipan yang terpisah dari pita vektor cloning.
Dalam tataran aplikasi, rentetan proses kloning dapat dilakukan dengan mengikuti
beberapa langkah berikut ini :
a. Mempersiapkan sel stem, yaitu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel
tubuh. Sel ini diperoleh dari makhluk hidup yang hendak dikloning.
b. Sel stem diambil inti selnya yang mengandung informasi genetik kemudian
dipisahkan dari sel.
c. Mempersiapkan sel telur, yaitu sebuah sel yang diambil dari makhluk hidup
dewasa kemudian intinya dipisahkan.
d. Inti sel dari sel stem diimplimentasikan ke sel telur.
e. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah
menjadi embrio.
f. Sel embrio yang terus membelah (blastosis) mulai memisahkan diri dan siap
diimplementasikan ke dalam rahim.
g. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi janin dengan kode genetik persis sama
dengan sel stem donor.

5) Bioteknologi
Bioteknologi merupakan manipulasi organisme atau komponen-komponennya untuk
menghasilkan produk yang berguna. Pada dasarnya terdiri dari tiga tahap utama yaitu:
1. Proses hulu dimana melibatkan serangkaian perlakuan pada bahan mentah sehingga
dapat digunakan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme sasaran.
2. Fermentasi dan transformasi adalah pertumbuhan mikroorganisme sasaran dalam
bioreaktor besar yang diikuti dengan produksi bahan yang diinginkan, misalnya
antibiotik, asam amino, enzim, atau asam-asam organik.
3. Proses hilir adalah proses pemurnian senyawa atau bahan yang diinginkan dari
medium fermentasi atau dari massa sel.
Bioteknologi mempunyai manfaat pada berbagai bidang mulai dari bidang
pertanian, bidang kesehatan, bidang gas dan pertambnagan, dalam mengatasi sampah,
pembuatan protein sel tunggal serta kultur jaringan. Berikut gambar tahap bioteknologi
pada kultur jaringan :

6) Plasmid
Plasmid merupakan molekul DNA yang kecil, melingkar, dan beruntai-untai,
membawa gen-gen aksesoris yang terpisah dari kormosom bakteri. Plasmid ini juga
ditemukan pada eukariota, misalnya khamir. Plasmid memilki ciri-ciri antara lain :
a. berbentuk lingkaran tertutup dan untaiannya ganda (double stranded)
b. dapat melakukan replikasi sendiri di luar kromosom inti
c. terdapat di luar kromosom
d. secara genetik dapat ditransfer secara stabil
Gambar dibawah ini merupakan salah satu contoh gambar plasmid pBR 322 dengan
tempat pengenalan pemotongan DNAnya.
Penggunaan plasmid untuk rekayasa genetika harus disesuaikan kebutuhannya
sebab ada berbagai macam plasmid yang digunakan. Proses penggunaan plasmid dalam
rekayasa genetika melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penentuan terlebih dahulu jenis plasmid yang hendak digunakan sebab ada
beberapa jenis plasmid seperti pBR 322 dan pUC19 yang bisa digunakan untuk
prokariot dan plasmid Ti yang bisa digunakan untuk organisme eukariot.
2. Bila plasmid telah ditentukan maka selanjutnya adalah menentukan tempat
pengenalan enzim restriksi (pemotongan) yang hendak digunakan sebagai tempat
penyisipan DNA asing dan marker untuk menandai masuk tidaknya plasmid pada
sel inang.
3. Apabila telah diketahui tempat pengenalan restriksi dan markernya maka langkah
selanjutnya adalah menyiapkan enzim restriksi sebagai pemotong plasmid. Enzim
yang digunakan untuk memotong plasmid harus sama dengan pemotong DNA
asing sehingga nanti keduanya bisa bersatu misal : EcoR1
4. Langkah selanjutnya adalah plasmid dipotong dengan enzim restriksi yang sesuai
pada daerah potongannya.
5. Plasmid siap disambungkan dengan DNA asing yang memiliki sifat tertentu, yang
telah dipotong juga dengan enzim restriksi yang sama dengan pemotong plasmid.

7) Kanker
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal, berkembang dengan cepat, tidak terkendal dan terus
membelah diri. sel kanker dapat menyebar secara lokal dengan berpindah ke jaringan sehat
terdekat. Kanker juga dapat menyebar secara regional, yakni ke kelenjar getah bening,
jaringan, atau organ di sekitarnya. Selain itu, kanker juga dapat menyebar ke bagian tubuh
yang jauh.

Sel kanker menyebar melalui tubuh dalam serangkaian tahap, meliputi:


 Tumbuh ke dalam atau menyerang jaringan sehat di dekatnya.
 Bergerak melewati dinding kelenjar getah bening terdekat atau pembuluh darah.
 Bergerak menuju sistem aliran getah bening dan darah ke bagian tubuh yang lain.
 Kemudian, berhenti di pembuluh darah kecil di tempat yang jauh, menyerang dan
menembus dinding pembuluh darah, lalu bergerak ke jaringan sekitarnya.
 Tumbuh di jaringan tersebut sampai terbentuk tumor kecil.
 Setelah itu, menyebabkan pembuluh darah baru tumbuh, yang menciptakan suplai
darah yang memungkinkan tumor untuk terus tumbuh.

b. Mekanisme kloning sel domba dolly

Jadi cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai
berikut :

 Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, mengambil kelenjar mamae
dari domba betina lain dan pengambilan sel puting susu seekor domba yangmerupakan
sel somatis (sel tubuh)
 Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
 Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
 Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
 Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba,
kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.

2. a. Konsep Replikasi

Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia pada satu sel
terdiri sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi secara akurat (persis tidak
boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi vertical (dari sel induk ke sel anak supaya
informasi genetik yang diturunkan sama dengan sel induk). Replikasi hanya terjadi pada fase
S (pada mamalia), Replikasi terjadi sebelum sel membelah dan selesai sebelum fase M.
Replikasi DNA adalah proses penggandaan molekul DNA untai ganda. Pada sel,
replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan
replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada
fase S daur sel, sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim
DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida
penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam proses
yang disebut reaksi berantai polimerase (PCR).

b. Prose Replikasi Eukariotik


Secara sederhana prosesnya: Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi
dua untai tunggal oleh enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang
mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein
pengikat untaian tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks ganda kembali.
Primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer (5) dan molekul DNA
polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut
memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading strand
(2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus
mensintesis segmen-segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)).
Enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan-potongan lagging strand
tersebut.

3. a. Konsep Transkripsi

Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan template DNA. Kedua asam


nukleat menggunakan basa yang sama dan informasinya tinggal ditranskripsi (disalin) dari
satu molekul ke molekul yang lain. Persis sebagai mana saat proses replikasi, untai DNA
menyediakan suatu cetakan (template) untuk sintesis untai komplemen terbaru, pada
transkripsi juga disediakan template untuk menyusun RNA. Molekul RNA yang dihasilkan
merupakan transkrip penuh dari perintah pembangun protein dari gen tersebut. Jenis molekul
RNA ini disebut RNA messenger (mRNA).
Transkripsi berlangsung di dalam inti sel atau di dalam matriks mitokondria dan
plastida. Transkripsi dapat dipicu oleh rangsangan dari luar maupun tanpa rangsangan. Pada
proses tanpa rangsangan, transkripsi berlangsung terus-menerus (gen-gennya disebut gen
konstitutif atau "gen pengurus rumah", house-keeping genes). Sementara itu, gen yang
memerlukan rangsangan biasanya gen yang hanya diproduksi sewaktu-waktu; gennya
disebut gen regulatorik karena biasanya mengatur mekanisme khusus. Rangsangan akan
mengaktifkan bagian promoter inti, segmen gen yang berfungsi sebagai pencerap RNA
polimerase yang terletak di bagian hulu bagian yang akan disalin (disebut transcription unit),
tidak jauh dari ujung 5' gen. Promoter inti terdiri dari kotak TATA, kotak CCAAT dan kotak
GC.
Tergantung intensitasnya, dalam satu berkas transcription unit sejumlah RNA
polimerase dapat bekerja secara simultan. Intensitas transkripsi ditentukan oleh keadaan di
sejumlah bagian tertentu pada DNA. Ada bagian yang disebut suppressor yang menekan
intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya.

b. Proses Transkripsi Eukaritok

Prosen transkrispi eukariotik adalah

1. Inisiasi
RNA polimerase II membutuhkan faktor transkripsi yang berikatan dengan daerah
promoter pada DNA untuk membentuk kompleks inisiasi sebelum berikatan dan menginisiasi
transkripsi. Daerah promoter tersebut yakni kotak TATA (sekuen TATAAAA dan pada posisi
-30) yang berperan dalam penentuan posisi titik mulai transkripsi. Faktor transkripsi yang
pertama berikatan dengan kotak TATA adalah TFIID, yang diikuti oleh TFIIA dan TFIIB.
Sedangkan, TFIIF bergabung dengan RNA polimerase II terlebih dahulu, dan kemudian
bergabung membentuk kompleks inisiasi. Kemudian, TFIIE yang berikatan dengan hilir
DNA dari titik mulai transkripsi. Terakhir adalah TFIIH dan TFIIJ, namun masih belum
diketahui lokasi pada kompleks, tetapi TFIIH mempunyai aktivitas helikase dan
pembentukan gelembung transkripsi.

2. Elongasi
Elongasi dimulai ketika RNA polimerase terlepas dari kompleks inisiasi dengan
mekanisme yang sama dengan prokariot. Pada awal proses elongasi, ujung 5’ pada pre-
mRNA dimodifikasi dengan penambahan tudung 7-MG ketika perpanjangan RNA sudah
mencapai panjang 30 nukleotida. 7-MG terdiri atas ikatan trifosfat 5’-5’ dan dua/lebih gugus
metil. Tudung 7-MG ini berguna untuk melindungi pemanjangan RNA dari degradasi oleh
nuklease.

3. Terminasi
Ujung 3’ RNA hasil transkripsi dibuat oleh pembelahan endonukleolitik yang terletak
pada situs 11 sampai 30 nukelotida hilir dari konsensus AAUAAA dan hulu dari sekuen kaya
GU dekat ujung transkrip. Setelah pembelahan, terjadi proses poliadenilasi dengan
penambahan poliadenin (residu adinosine monophosphate sekitar 200 nukleotida pada ujung
3’. Ekor poli(A) ini berguna untuk stabilitas dan transpor ke sitoplasma.

4. a. Konsep Trasnlasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino.. Translasi dalam genetika dan biologi molekular adalah proses penerjemahan urutan
nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein.. Translasi hanya terjadi pada molekul mRNA,
sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA yang merupakan salinan
urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka. mRNA membawa
informasi urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi)
yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein
yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi
rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP
(guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.

b. Proses Translasi Eukariotik

1) Inisiasi
Pada eukariot, kodon inisiasi adalah metionin (bukan formil metionin seperti pada
prokariot). Molekul tRNA inisiator disebut tRNAiMet. Pada eukariot, faktor inisiasi
translasi yang diperlukan adalah eIF – 1, -2, -3, -5, dan – 6. Eukariot yang
mempunyai situs pengikatan ribosom, maka pengikatan awal subunit kecil ribosom
terjadi pada ujung 5′ mRNA dan kemudian melakukan pergeseran posisi (scanning)
sampai mencapai kodon inisiasi.

2) Elongasi
Proses pemanjangan terjadi dalam tiga tahapan, yaitu :

 Pengikatan aminoasil – tRNA pada sisi A yang ada diribosom


 Pemindahan rantai polipeptida yang tumbuh dari tRNA yang ada pada sisi P ke
arah sisi A dengan membentuk ikatan peptida,
 Translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon selanjutnya yang ada
disisi A

3) Terminasi

Tahap terminasi merupakan tahap akhir dari proses translasi. Terminasi merupakan
proses pelepasan protein yang baru disintesis.
 Ketika suatu ribosom mencapai suatu kodon terminasi pada untai mRNA,
tempat A pada ribosom itu menerima suatu protein yang disebut factor
pelepas sebagai ganti tRNA
 Faktor pelepas menghidrolisis ikatan antara tRNA di dalam tempat P dan
asam amino terakhir dan rantai polipeptida. Polipeptida ini kemudian
dilepaskan dari ribosom
 Kedua subunit ribosom dan komponen penyusun yang lain terdisosiasi

5. Perbedaan triploid dan trisomy, Bagaimana bias terjadi ?

Triploid Trisomi
 Penggadaan kromosom 3, 9, 12  Tambahan kromosom 2N+1

 Penyebab terjadinya mutasi tripoid  Trisomi kromosom menyebabkan


adalah Kegagalan proses meiosis berbagai sindrom pada manusia.
normal (non disjunction) sehingga Salah satunya yang paling sering
gamet diploid terbentuk dan kemudian adalah trisomi kromosom 21 yang
dibuahioleh gamet haploid dari spesies menyebabkan sindrom Down.
yang sama menimbulkan triploid (3n) Trisomi yang juga sering terjadi
adalah trisomi kromosom 18
(menyebabkan sindrom Edwards)
dan trisomi kromosom 13
(menyebabkan sindrom Patau).

 Dalam sebagian besar kasusnya,


trisomi 13 tidak disebabkan oleh
faktor keturunan (genetik). Justru
kondisi ini terjadi secara acak ketika
proses pembuahan sel telur (ovum)
oleh sperma hingga janin mulai
berkembang. Kelainan baru timbul
ketika proses pembelahan sel-sel
yang menyebabkan pasangan
kromosom ke-13 memiliki salinan
ekstra, dari yang seharusnya 2
kromosom menjadi 3 kromosom.
Kehadiran 3 kromosom ini akan
mengganggu perkembangan normal
janin, sehingga mengakibatkan
kelainan-kelainan yang telah
disebutkan. Dicurigai lanjutnya usia
ibu saat kehamilan, meningkatkan
risiko kejadian trisomi 13. Umumnya
trisomi 13 akan menyebabkan janin
mati di dalam kandungan
(keguguran) atau bayi meninggal
pada saat lahir.

b. Dampak negative dan positif dari euploidi dan aneuploidy


 Dampak Negatif
 Memicu timbulnya berbagai macam penyakit berbahaya seperti kanker dan
sindrom
 Dapat menghasilkan perubahan sifat yang menjadikan makhluk hidup rentan
terhadap berbgai hama ataupun penyakit.

 Dampak Positif
 Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan
membudidayakan semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah
semangka akan memiliki nilai jual yang lebih baik jika berukuran besar dan
tanpa biji. Untuk itu perlu dilakukan pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di
toko obat-obatan tanaman. Cara pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label
petunjuk pemakaian pada tanaman.
 Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan peluang usaha yang baik dalam
meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
 Dengan peristiwa nutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai
ekonomi tinggi, misalnya yang popular di masyarakat saat ini adalah tanaman
hias Aglonema. Harga tanaman ini mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini bias
dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Varietas baru ini dapat
dihasilkan dengan pemberian kolkisin pada tanaman.
 Mutasi dapat meningkatkan produksi pertanian, di antaranya gandum, tomat,
kelapa poliploidi, dan sebagainya.
 Hasil antibiotik, seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.
 Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi
genetik.
 Dapat memeriksa proses biologi
 Dapat menambah keanekaragaman.
 Organisme yang mengalami mutasi memiliki sifat yang unggul dari organisme
biasa

Anda mungkin juga menyukai