Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Praktikum Fisiologi Hewan Air
Tahun Akademik 2018/2019
Disusun oleh:
Kelompok 10 / Perikanan A
Annisa Sekar Ratri Nastiti 230110180015
Yuli Nisa Nuryanti 230110180019
Awalia Riyani 230110180057
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul Laju Konsumsi
Oksigen Pada Ikan Lele (Clarias sp)danIkan Mas (Cyprinus carpio) dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air.
Laporan ini membahas mengenai laju konsumsi oksigen pada ikan lele dan ikan
mas, sehingga dapat diketahui laju konsumsi oksigen serta pengaruhnya terhadap
pernafasan pada kedua ikan tersebut.
Kesempatan kali ini, penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air ;
2. Asisten Laboratorium mata kuliah Fisiologi Hewan Air
3. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Besar harapan kami, semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan juga pembaca tentunya. Adanya saran yang membangun dari pembaca
untuk perbaikan laporan praktikum selanjutnya sangat dihargai, kami ucapkan terima
kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
4.1.1 Pembahasan Data Kelompok ........................................................ 16
4.2 Data Angkatan............................................................................... 18
4.2.1 Pembahasan Data Angkatan ......................................................... 20
V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 21
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 21
5.2 Saran.............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 22
LAMPIRAN................................................................................................ 22
iv
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
sebelah atas insang sehingga ikan lele mampu menangkap oksigen secara
langsung dari udara diluar air.
1.2 Tujuan
Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah untuk menghitung jumlah
konsumsi oksigen serta mengetahui laju konsumsi oksigen pada Ikan Lele
(Clarias sp.) dan Ikan Mas (Cyprinus carpio)
1.3 Manfaat
3
4
bergabung dengan sirip anal. Sirip perut juga membundar. Mempunyai alat
pernafasan yang terdapat dalamrongga insang, bentuknya merupakan membran
berlipat-lipat yang penuh dengan kapiler darah dan berada dalam ruang udara
sebelah atas insang. Ikan lele memiliki patil yang digunakan untuk melompat dari
kolam atau berjalan di atas tanah. Oleh karena itu lele mempunyai predikat
tambahan sebagai walkingcatfish (Suyanto 2007).
ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam sisik tipe sikloid. Selain
itu, tubuh ikan mas juga dilengkapi dengan sirip. Ikan mas menyukai tempat hidup
(habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu
deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150-600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu
25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan
di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa
berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik.
Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar
dan tepi perairan.
Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam pada ikan
betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang
menghasilkan sperma. Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang
tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas Bering
memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah
kering yang tergenang air. Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam
sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat
yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air.
Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur
sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Tubuh ikan mas memiliki ciri-ciri antara lain, bentuk badan memanjang
dan sedikit pipih ke samping, mulut terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat
7
disembulkan (protektil) serta dihiasi dua pasang sungut. Selain itu di dalam mulut
terdapat gigi kerongkongan, dua pasang sungut ikan mas terletak di bibir bagian
atas. Gigi kerongkongan terdiri atas tiga baris yang berbentuk geraham, memiliki
sirip punggung (dorsal) berbentuk memanjang dan terletak di bagian permukaan
tubuh, berseberangan dengan permukaan sirip perut (ventral) bagian belakang sirip
punggung memiliki jari-jari keras sedangkan bagian akhir berbentuk gerigi, sirip
dubur (anal) bagian belakang juga memiliki jari-jari keras dengan bagian akhir
berbentuk gerigi seperti halnya sirip punggung, sirip ekor berbentuk cagak dan
berukuran cukup besar dengan tipe sisik berbentuk lingkaran (rounded) yang
terletak beraturan, gurat sisik atau garis rusuk linear 8 lateralis ikan mas berada di
pertengahan badan dengan posisi melintang dari tutup insang sampai ke ujung
belakang pangkal ekor.
(omnivora) yang antaralain memakan serangga kecil, siput cacing, sampah dapur,
potongan ikan, dan lain-lain. Dan tipe ekor homocercal (bentuknya teratur).
Mulut kecil, membelah bagian depan kepala. Sepasang mata bisa
dibilang cukup besar terletak di bagian tengah kepala di kiri, dan kanan. Sepasang
lubang hidung terletak di bagian kepala. Sepasang tutup insang terletak di bagian
belakang kepala. Didalam moncong atau mulut ikan mas terdapat operculum, pre-
operculum dan inter-operculum.
Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung (dorsal fin),
sirip dada (pectoral), sirip perut (abdominal), sirip dubur (anal), dan sirip ekor
(caudal). Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang
terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya
berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya
terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan
bentuk cagak.
Insang berbentuk lembaran- lembaran tipis berwarna merah muda dan
selalu lembap terdapat 4 lembar insang pada ikan mas (Cyprinus carpio). Bagian
terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan
erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang
filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen
terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan
O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan
bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula
berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran
ion, dan osmoregulator. ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat
punggung. Salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan
keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya karena sebagian hewan
vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media
lingkungannya. Pada ikan mas juga terdapat Vesica metatoria yang berfungsi
sebagai pengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan
9
tubuhnya setiap waktu ketika didalam air. Sedangkan untuk mengetahui dan
membedakan ikan jantan dan betina dapat dilihat dari cairan yang keluar dari anus,
kalau jantan keluar cairan warna putih dan kalau betina keluar cairan warna
kuning.Ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak.
Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut
terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Danhampir seluruh tubuh ikan mas
ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik.
Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid
karena berbentuk melingkar dan beruas –ruas, ada berwarna hijau, biru, merah,
kuning keemasan atau kombinasi dariwarna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.
Dengan tipe ekor homocercal karena bentuknya teratur. Sedangkan untuk
mengetahui dan membedakan ikan jantan dan betina dapat dilihat dari cairan yang
keluar dari anus, kalau jantan keluar cairan warna putih dan kalau betina keluar
cairan warna kuning.
Ikan mas bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan
kepala. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang ditutup oleh tutup
insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan
menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang. Pada
waktu mulut membuka, air masuk ke dalam rongga mulut sedangkan tutup insang
menutup. Oksigen yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh
kapiler darah yang terdapat dalam insang. Dan pada waktu menutup, tutup insang
membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang.
Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida
dikeluarkan. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang.
Serangga mempunyai sitem pernapasan yang disebut sistem trakea. Oksigen yang
dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk oksidasi tidak diedarkan oleh darah tetapi
diedarkan oleh trakea yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang kecil trakea
yang menembus jaringan tubuh disebut trakeolus. Masuknya udara untuk
pernapasan tidak melalui mulut melainkan melalui stigma (spirakel). Proses
10
pernapasan pada serangga terjadi sebagai berikut. Hal ini terjadi karena adanya
kontraksi otot-otot tubuh, maka tubuh menjadi mengembang dan mengempis secara
teratur. Pada waktu tubuh serangga mengembang, udara masuk melalui stigma,
selanjutnya masuk ke dalam trakea, kemudian ke dalam trakeolus dan akhirnya
masuk ke dalam sel-sel tubuh. Oksigen berdifusi ke dalam sel-sel tubuh.
Karbondioksida hasil pernapasan dikeluarkan melalui sistem trakea juga yang
akhirnya dikeluarkan melalui stigma pada waktu mekanisme pernafasan pada ikan.
Seperti pada manusia, ikan juga mengalami dua fase dalam memasukkan dan
mengeluarkan udara pernafasan, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Udara
pernpafasan untuk ikan diambil dari oksigen yang terlarut dalam air. Saluran udara
pertama kalinya bukan hidung tetapi lembaran insang. Berikut ini adalah
mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada ikan bertulang sejati.
No Nama Kegunaan
Bahan
Dalam praktikum ini digunakan bahan bahan sebagai berikut :
Tabel 2. Bahan Praktikum
No Nama Kegunaan
14
15
Ikan Lele
120
114.26
100
80
60
Suhu
57.13
40
20
0
Konsumsi Oksigen Laju Konsumsi Oksigen
16
17
Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi
dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan
tersebut. Semakin besar tekanan gas oksigen terhadap permukaan air, semakin
besar oksigen yang larut dalam air (berbanding lurus); Suhu pada air. Semakin
dingin suhu air, semakin besar oksigen yang larut dalam air (berbanding terbalik);
Jumlah mineral yang larut dalam air. Semakin besar mineral yang terkandung
dalam air, semakin kecil oksigen yang larut dalam air (berbanding terbalik).
Menurunnya kadar oksigen terlarut disebabkan oleh respirasi ikan. Dalam suatu
wadah yang tertutup dan terbatas, tekanan oksigen secara terus menerus akan
menurun sebagai akibat dari pengambilan oksigen yang terus menerus oleh ikan.
Kadar oksigen yang dianjurkan untuk kepentingan perikanan khususnya untuk ikan
air tawar adalah tidak kurang atau sama dengan dari 5 mg/ L (Tahe 2008) dan batas
nilai oksigen terlarut 0,3 mg/ L - 1,1 mg/ L dapat berpengaruh kematian pada ikan
dalam pemaparan yang lama yang disebut prolonged exposure (Effendi 2004).
Selain faktor yang disebutkan diatas, penyebab menurunnya kadar oksigen
adalah ditutupnya wadah penyimpanan ikan menggunakan cling wrap. Hal ini
disebabkan karena oksigen terlarut berasal dari difusi udara bebas. Ditutupnya
wadah penyimpanan ikan, menyebabkan terhambatnya difusi udara bebas ke wadah
penyimpanan ikan.
18
70
68.2
60
60.5
50
47.6
40
30
20
10
0
22 25 28
suhu
40
40.6
35
30
25
20 24.2
15
10 12.5
5
0
22 25 28
suhu
140
135
120
124.5
100
80 93.03
60
40
20
0
22 25 28
suhu
80
79.4
70
60
50
48.5
40
30
20 25
10
0
22 25 28
suhu
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil praktikum Fisiologi Hewan Air mengenai konsumsi
oksigen ikan mas dan lele dapat disipulkan bahwa rata-rata konsumsi oksigen ikan
lele pada suhu 22oC selama 30 menit adalah 67,9 mg/l Dan rata-rata konsumsi
oksigen ikan mas pada suhu 22oC selama 30 menit adalah 40,6 mg/l.
Pada hakikatnya semakin tinggi temperatur perairan maka akan semakin
tinggi pula aktivitas ikan, kebutuhan oksigen dari ikan tersebut jika dilihat dari
grafik dan data diatas pada suhu 22oC merupakan titik tertinggi konsumsi Oksigen
pada ikan mas dan ikan, saat suhu 22oC itu merupakan titik terendah laju konsumsi
Oksigen. Hal ini membuktikan bahwa ada ambang tertentu dimana ikan dapat
mempertahankan kondisi internalnya dengan menaikkan konsumsi Oksigen dan
jika sampai pada ambang tertentu ikan tidak dapat mentorelir keseimbangan
oksigen yang dibutuhkan dengan oksigen yang tersedia. Penurunan kadar oksigen
terlarut disebabkan oleh organisme yang ada pada perairan tersebut. Selain itu,
penurunan DO juga disebabkan karena terhambatnya difusi udara bebas ke dalam
air.
5.2 Saran
Berdasarkan praktikum laju konsumsi oksigen pada ikan, sebaiknya
praktikan lebih berhati-hati dan teliti dalam praktikum. Alat dan bahan yang
digunakan harus dalam keadaan baik agar mendukung jalannya praktikum ini.
Penanganan terhadap ikan lele dan ikan mas juga harus diperhatikan karena dalam
praktikum ini, ikan lele dan ikan mas yang digunakan masih dalam ukuran yang
tergolong kecil. Sebagai mahasiwa yang masih dalam proses pembelajaran hanya
bisa berharap agar praktikum yang telah dilakukan bisa memberikan manfaat
kepada penulis dan masyarakat umum yang membaca tulisan ini.
21
DAFTAR PUSTAKA
Salmin, 2000. Kadar Oksigen Terlarut di Perairan Sungai Dadap, Goba, Muara. Karang
dan Teluk Banten. Dalam : Foraminifera Sebagai Bioindikator Pencemaran.
Oseana. 3, 2005 : 21 -26.
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan
Ikan Lele
24
Lampiran 2. Prosedur Kerja
Ikan dimasukkan kedalam wadah berisi air penuh dengan hati hati
Wadah percobaan ditutup dengan Cling Wrap supaya tidak ada kontak
dengan udara luar
Setelah itu, penutup dibuka dan ikan dipindahkan dengan hati hati jangan
ada percikan air. Setelah itu, oksigen terlarut diukur menggunakan DO meter
dan dicatat hasilnya
25
Lampiran 3. Gambar Prosedur
Tutup wadah dengan Cling Wrap jangan Masukan ikan kedalam coolbox untuk
sampai ada gelembung mengetahui berapa DO Akhir
26
Lampiran 4. Data Kelompok
Konsumsi Oksigen :
( 𝐷𝑂 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝐷𝑂 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 ) ( 6,9 − 3,2)
(𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ ): (1671 )
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐼𝑘𝑎𝑛 108,23
( 35,7 )(1671 )
= 57,13
108,23
Laju Konsumsi
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 57,13
= = 114,26mg/l
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 108,23
27
Lampiran 5. Data Angkatan
Ikan Lele pada Suhu 22'C
Kelompok Bobot Vol. Vol. DO. DO Konsumsi Laju Konsumsi
Ikan Ikan Wadah Awal Akhir Oksigen Oksigen
(gram) (ml) (ml) (mg/l) (mg/l)
1 84,75 152 1648 6.9 3,2 76,3 152,6
2 107 150 1650 6.9 4,5 37 74
3 120,09 143 1657 6.9 3,7 44,15 88,3
4 87,51 80 1720 6,9 4,3 51,1 103
5 105 118 1682 6.9 3,4 56,1 112,2
6 92,34 55 1745 69 3,9 56,7 113,4
7 101,27 120 1680 6.9 3,5 56,4 112,8
8 98,11 80 1720 6.9 3,7 56,1 112,2
9 94,56 1222 1678 6.9 6,1 14,2 28,4
10 108,23 129 1671 6,9 3,2 57,13 114.26
Rata- Rata 50,518 99,65555556
28
Ikan Mas pada Suhu 25'C
Kelompok Bobot Vol. Vol. DO. DO Konsumsi Laju
Ikan Ikan Wadah Awal Akhir Oksigen Konsumsi
(gram) (ml) (ml) (mg/l) (mg/l) Oksigen
1 99 56 1774 6.9 5.2 29,95 59,9
2 87 58 1742 6.9 5,8 22,02 44,04
3 89 47 1753 6,9 5,5 25,57 51,14
4 114 76 1725 6,9 6 13,618 27,236
5 91 63 1737 6,9 5,2 32,4 64,9
6 73 51 1749 6,9 5,5 33,54 67,08
7 84 26 1774 6.9 5.6 27,45 55,9
8 134 84 1716 6,9 5,1 24,18 48,36
9 95 87 1713 6,9 5,3 28,85 57,7
10 78 130 1670 6,9 6,7 4,282 8,56
24,186 48,4816
29
Ikan Lele pada Suhu 28'C
Kelompok Bobot Vol. Vol. DO. DO Konsumsi Laju
Ikan Ikan Wadah Awal Akhir Oksigen Konsumsi
(gram) (ml) (ml) (mg/l) (mg/l) Oksigen
1 95,98 242 1710 6.9 3.7 50.6 101.2
2 88,45 104 1696 6,9 2,8 78,61 157,23
3 102 64 1736 6.9 3,2 52,76 105,52
4 45,58 91 1709 6,9 4 108,73 217,46
5 92,58 64 1736 6,9 2,8 76,8 153,6
6 98 79 1721 6,9 3,6 57,95 115,9
7 98,8 71 1729 6,9 3,4 61,25 122,5
8 104,91 112 1800 6.9 3.0 66,91 133,82
9 99,02 103 1697 6,9 3,3 61,697 123
10 95,98 242 1558 6,9 4 47,1 94,2
67,97855556
30
Hasil Pengamatan Rata-Rata Angkatan 2018
31