Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL RISET

TANGGAPAN MAHASISWA D4 MPM FIKOM UNPAD PADA PROGRAM

DUA SISI DI TV ONE

Diajukan untuk memenuhi UAS mata kuliah Riset Pasar Media dan Khalayak oleh

Diki Riswandi, S.I.Kom, M.I.Kom.

Khalifia Putri Yuciana

210104180002

MPM - A

Program Studi Manajemen Produksi Media

Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Padjadjaran
2020

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media adalah salah satu alat saluran komunikasi yang dapat membantu keperluan dan

aktivitas bagi para pengguna yang memanfaatkannya. Beberapa hal yang bisa masuk ke

media adalah film, televisi, media cetak, dan lain-lain. Dengan adanya media juga kita

bisa menyampaikan dan menerima pesan, terlebih dengan kondisi seperti sekarang ini

dimana penggunaan media naik secara drastis yang disebabkan oleh kemajuan teknologi

dan juga dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang menghambat seluruh aktivitas

atau kegiatan yang biasa kita lakukan sehari-hari. Kegiatan sehari-hari yang biasa

dilakukan seperti sekolah, berbelanja, bekerja dan lain sebagainya dilakukan melalui

media. Media juga menjadi salah satu kata yang tidak asing didengar oleh orang-orang,

karena hampir setiap hari kita menggunakannya.

Contoh media massa adalah ketika kita menonton program yang ada di TV, dan dalam

membuat sebuah program TV juga dibutuhkan persiapan yang matang. Dan persiapan

yang dilakukan biasanya adalah pelaksanaan riset. Peran riset bagi media TV itu sangat

penting karena dengan dilakukannya riset, perusahaan media akan jadi tahu bagaimana

strategi, rencana, ataupun evaluasi dari kegiatan yang sudah atau akan dilakukan

kedepannya. Jadi, riset bisa dibilang menjadi hal yang determinan dalam pergerakan

sebuah media, termasuk pembuatan program di TV. Adapun dari dilakukannya riset,

media TV akan tahu segementasi program mereka. Dan segmentasi inilah yang menjadi

faktor utama untuk perkembangan sebuah program TV.

Riset pada program TV tidak selalu tentang rating, namun perencanaan, pesan hingga

penyebaran informasi dari program tersebut juga harus diperhatikan. Dapat disimpulkan

bahwa secara keseluruhan dari komponen program TV itu harus dimengerti dan sebuah

3
media TV juga harus mampu melaksanakan riset, agar program yang dibuat oleh TV

tersebut bisa memenuhi kebutuhan penontonnya atau para khalayak. Kali ini program

Dua Sisi akan melakukan riset kepada mahasiswa Fikom Unpad terkait program yang

sedang berjalan yaitu program Dua Sisi.

Program Dua Sisi yang baru berjalan kurang lebih 3 tahun ini cukup disenangi oleh

masyarakat, terutama para penonton yang memang menyukai program debat yang

dikemas dengan mempertemukan pihak pro dan juga kontra. Terkait hal tersebut, tim

program Dua Sisi merasa perlu melaksanakan riset mengenai tanggapan mahasiswa

terhadap program Dua Sisi. Alasan mengapa perlu melaksanakan riset tanggapan ke

mahasiswa karena diluar dari target segmentasi program ini yaitu para pria pekerja, tim

program Dua Sisi ingin mengetahui bagaimana tanggapan dan penilaian program Dua

Sisi di kalangan remaja khususnya mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad.

Selain itu juga hasil dari riset ini bisa digunakan untuk mengembangkan dan

mengevaluasi program Dua Sisi kedepannya, tim Dua Sisi juga bisa mengetahui konsep

atau rencana seperti apa agar bisa pas dengan apa yang diinginkan oleh para penonton

atau khalayak.

Program Dua Sisi merupakan program yang ditayangkan disalah satu stasiun berita

terbesar di Indonesia yaitu, TV One. TV One sendiri merupakan sebuah salah satu stasiun

telvisi nasional yang dahulunya bernama Lativi, yang didirikan pada tanggal 30 Juli 2002

oleh Abdul Latief yang dinaungi oleh Alatief Corporation. Pada saat pertama kali berdiri

Lativi memiliki konsep penyusunan yang menonjolkan hal-hal yang berbau klenik,

erotisme, berita kriminalitas, dan beberapa hiburan ringan. Pada tahun 2006, sebagian

saham dari Lativi ini dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi

ANTV. Pada tanggal 14 Februari 2008, tepatnya pada pukul 19.30 WIB, Lativi resmi

berganti nama menjadi TV One, dengan konsep 70% berita, dan 30% gabungan program

4
olahraga dan juga hiburan. Ketika perubahan nama stasiun televisi Lativi menjadi TV

One, Abdul Latief sudah tidak memiliki saham lagi di TV One. Komposisi kepemilikan

saham TV One dimiliki oleh PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta

31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise Result 10%. 1

Pada saat peresmian perubahan nama dari Lativi menjadi TV One disampaikan oleh

Direktur utama dari TV One yaitu Erick Thohir pada saat jumpa pers Rabu, 13 Februari

2008. Perubahan nama ini merupakan salah satu upaya strategi manajemen dengan tujuan

memberikan sesuatu yang berbeda di industri pertelevisian di Indonesia. Peresmian TV

One akan dilaksanakan di Plenary Hall, Gedungan Jakarta Convention Center, dan

ditayangkan secara langsung juga di TV One. Peresmian TV One ini dilakukan oleh

Presiden Republik Indonesia ke 6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Dan pada tanggal

14 Februari 2008 merupakan momen yang bersejarah karena untuk pertama kalinya TV

One mengudara. TV One menjadi stasiun TV pertama di Indonesia yang mendapatkan

kesempatan untuk diresmikan di Istana Presiden Republik Indonesia.TV One sudah

menginspirasi masyarakat Indonesia agar berpikir maju melalui program-program news

dan sports, baik itu berita Nasional maupun berita Internasional. TV One

mengklasifikasikan program- programnya dalam beberapa kategori, antara lain news,

current affairs dan sports.2

TV One dapat membuktikan keunggulannya dalam menerapkan strategi tersebut

dengan tampilan format yang inovatif dalam pemberitaan dan penyajian program-

programnya. Diawal tahun berdirinya, TV One memiliki Tag Line "Memang Beda"

dikarenakan tampilan informasinya berbeda dari yang lain namun tetap dikemas sesuai

dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, contohnya seperti Dua Sisi, yang merupakan

sebuah program informasi dalam bentuk talkshow. Program Dua Sisi di TV One tayang

1
Diakses melalui (https://id.wikipedia.org/wiki/TvOne)
2
Diakses melalui (https://id.wikipedia.org/wiki/TvOne)

5
sejak 11 Agustus 2017.

Program Dua Sisi ini merupakan acara debat yang membahas tentang politik, hukum,

kriminalitas dan berbagai topik hangat yang sedang terjadi di Indonesia. Acara yang

dipandu oleh Dwi Anggia dan Cak Lontong ini disiarkan setiap hari Kamis pukul 21.00

WIB. Jumlah pembicara ada empat, dua di antaranya di kamp profesional dan dua lainnya

di kamp. Konsultan yang berasal dari berbagai industri, antara lain politisi, pengacara,

pengamat politik, ahli administrasi nasional dan ahli di bidang lain akan memperdebatkan

topik yang akan dibahas. Dalam setiap prosedur, presenter duduk di tengah speaker

dengan sudut setengah lingkaran.

Host & Co-host, Dwi Anggia dan Cak Lontong

1.2 Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka selanjutnya

rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: “Bagaimana tanggapan

Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada program Dua Sisi di Tv One?”.

6
1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka permasalahan yang diteliti dalam

penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada intensitas penayangan

program Dua Sisi di TV One?

2. Bagaimana tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada kredibilitas

komunikator (host + narasumber) program Dua Sisi di TV One?

3. Bagaimana tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada isi pesan program

Dua Sisi di TV One?

4. Bagaimana tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada daya tarik program

Dua Sisi di TV One?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada intensitas

penayangan program Dua Sisi di TV One.

2. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada kredibilitas

komunikator (host + narasumber) program Dua Sisi di TV One.

3. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada isi pesan

program Dua Sisi di TV One.

4. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada daya tarik

program Dua Sisi di TV One.

1.5 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

7
diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis,

diantaranya sebagai berikut :

1. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada

intensitas penayangan program Dua Sisi di TV One.

2. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada

komunikator (host + narasumber) program Dua Sisi di TV One.

3. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada

isi pesan program Dua Sisi di TV One.

4. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada

daya tarik program Dua Sisi di TV One.

8
BAB II

TINAJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Konseptual

2.1.1 Media Massa

Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian

media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber

kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film,

radio dan televisi.3

Sebuah media juga bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik

tertentu. Karakteristik Media Massa menurut Cangara, antara lain :

a. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak

orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian

informasi.

b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan

terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau

umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.

c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,

karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana

informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang

sama.

d. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan

semacamnya.

3
Hafied Cangara, 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. hal.123.
(http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf)

9
e. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana

saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. 4

Adapun fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick dan

dikutip oleh Denis Mc Quail didalam bukunya sebagai berikut :

a. Surveillance (Pengawasan)

1. Warning Before Surveillance (Pengawasan dan Peringatan)

Fungsi yang terjadi ketika media massa menginformasikan tentang sesuatu

yang berupa ancaman, seperti bahaya tsunami, banjir, gempa, kenaikan

harga, dan lain lain.

2. Instrumental Surveillance (Pengawasan Instrumental)

Penyebaran/penyampaian informasi yang memiliki kegunaan atau dapat

membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Seperti resep masakan,

produk-produk baru, dan lain-lain.

b. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan

penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting, Contoh: Tajuk rencana

(Editorial) berisi komentar dan opini dilengkapi perspektif terhadap berita

yang disajikan di halaman lain.

c. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga

membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang

sama tentang sesuatu.

4
Hafied Cangara, 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. hal.126.
(http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf)

10
d. Transmission Of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi sosialisasi: Cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai

kelompok.

e. Intertainment (Hiburan)

Banyak dijumpai pada media televisi dan radio. Surat kabar pula merupakan

sebuah penyampain yang strategis dalam pemberitaan serta pembangunan

opini publik. Karena surat kabar merupakan sarana yang cukup efektif dalam

usaha untuk dapat mencerdaskan masyarakat.5

Media massa juga memiliki efek yang berkaitan dengan perubahan sikap,

perasaan dan perilaku komunikasinya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

M Chaffe dan dikutip oleh Elvinaro Ardianto, dari pernyataan tersebut dapat

diketahui bahwa media massa mempunyai efek kognitif, efek efektif, dan efek

konatif/behavioural.

a. Efek Kognitif

Adalah akibat yang ditimbulkan pada diri komunikan yang sifatnya informatif

bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media

massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang

bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.

b. Efek Efektif

Tujuan dari media massa bukan sekedar memberi khalayak tentang sesuatu

tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba,

terharu, sedih, gembira dan sebagainya. Media massa agar dapat membuat

suasana atau menarik emosional khalayak dalam menyampaikan pesannya.

5
Denis McQuail, 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika. hal
175. (http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf)

11
c. Efek Konatif atau behavioural

Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku,

tindakan, atau kegiatan. Banyak sekali khalayak yang terpengaruh oleh pesan

media yang disampaikannya, seperti masyarakat pedesaan yang takut datang

ke Ibu Kota Jakarta, karena mereka menganggap di Jakarta itu sering terjadi

konflik, ini diakibatkan karena yang disajikan oleh media berita yang berunsur

kekerasan.

2.1.2 Televisi

Dibanding dengan media massa lainnya, televisi mempunyai sifat istimewa.

Televisi merupakan gabungan dari media visual (gambar) dan juga dengar. Televisi

itu sendiri bisa bersifat sebagai sarana hiburan, pendidikan, maupun informasi, dan

bahkan gabungan dari ketiga unsur diatas, Televisi merupakan sumber citra dan pesan

tersebar (shared images and message) yang sangat besar dalam sejarah. Dan televisi

merupakan sistem bercerita (storytelling) yang tersentralisasi.6

Televisi juga menjadi salah satu media yang sudah menjadi bagian dari

kehidupan manusia dan tidak bisa terpisahkan. Karena, semakin banyak juga orang

yang menghabiskan waktunya untuk menonton siaran di televisi. Siaran televisi

adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang

terbentuk pada sistem lensa dan suara. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi

dapat menayangkan beberapa acara hiburan seperti, film, musik, talk show, dan lain

-lain.7

Televisi merupakan salah satu bentuk media sebagai alat komunikasi massa.

Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

6
Syaputra Iswandi, 2013. Rezim Media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hal 41.
(http://digilib.uinsby.ac.id/3103/5/Bab%202.pdf)
7
Morrison, 2005 Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio Dan Televisi. Tangerang: Ramdina Perkasa, hal 2
(http://digilib.uinsby.ac.id/3103/5/Bab%202.

12
sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk massa yaitu radio siaran,

televisi, film yang dikenal sebagai media elektronik, serta surat kabar dan majalah

yang keduanya termasuk media cetak.8

Jadi, dapat kita peroleh dari definisi diatas bahwa televisi merupakan salah

satu media komunikasi massa yang memiliki perpaduan antara visual dan juga audio,

yang mana masyarakat dapat menikmati televisi dengan mendengar melalui audio dan

melihat melalui visual.

Di Indonesia sendiri, siaran televisi itu diperkenalkan di tahun 1962, saat itu

Indonesia mendapatkan kehormatan untuk turut serta dalam menyelenggarakan pesta

olahraga Asian Games yang pada saat itu berlokasi di Jakarta. Dan pada saat itu juga,

saat pertama kalinya masyarakat Indonesia disuguhi tontonan realita memukau.

Meskipun hanya siaran hitam putih, namun siaran pertama kali televisi di Indonesia

itu menjadi momentum yang bersejarah. Sementara puncak ketenaran (booming)

televisi di Indonesia sendiri di mulai tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara

dengan bantuan decoder (alat pemancar). Saat ini di Indonesia sudah mengudara satu

televisi pemerintah yakni TVRI, dan beberapa televisi swasta, antara lain SCTV,

MNC, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans 7, TVOne, Global TV, serta

televisi lokal seperti JTV, SBO, TV9, dan lain-lain 9

Jika kita lihat dari alat indra yang digunakan, dalam media radio, surat kabar,

dan majalah hanya menggunakan satu alat indra yaitu alat indra pendengaran dalam

radio dan alat indra penglihatan dalam majalah ataupun surat kabar. Berbeda dengan

televisi yang mempunyai kelebihan dengan media penyiaran lainnya, karena televisi

8
Rema Karyanti S, 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal. 3.
(http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf)
9
Muhammad Mufid, 2005 Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana, hal. 31-32.
(http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf)

13
menggunakan alat indra pendengaran dan penglihatan. Berikut adalah contoh lain dari

karakteristik televisi.10

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni

dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya

mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat

gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai media massa

elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari

kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis.

2. Berpikir dalam Gambar

Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah

visualisasi yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang

menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran yakni kegiatan

merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya

mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran jauh lebih

kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan lebih

banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh

orang-orang yang terampil dan terlatih.

2.1.2 Program

Program berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti

acara atau rencana. Di Indonesia sendiri program lebih dikenal dengan istilah “siaran”

yang bisa didefinisikan sebagai rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai

10

14
bentuknya. Dari hal tersebut, program bisa didefinisikan sebagai segala hal yang

ditampilkan di stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan khalayak atau audience

nya. Biasanya, siaran yang ditampilkan di stasiun penyiaran itu salah satu faktor yang

membuat audience atau khalayak tertarik untuk mengikuti stasiun penyiaran itu baik

televisi ataupun radio. 11

Jika suatu stasiun penyiaran mendapatkan jumlah audience yang cakupannya

besar dan audience tersebut memiliki karakteristik yang pas atau dicari oleh

pemasang iklan, maka stasiun penyiaran seperti tv atau radio akan mempunyai

peluang besar untuk menarik pemasang iklan. Dengan demikian pendapatan atau

keuntungan sebuah stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh program siaran yang

disajikan.

Berikut adalah empat poin yang bisa menjadi faktor penilaian dari penonton

atau audiencenya. Empat poin ini dianggap bisa mewakilkan keseluruhan program,

diantaranya :

1. Intensitas

Program Dua Sisi hadir di TV One dan tayang satu minggu sekali setiap

hari Kamis pukul 21.00 WIB.

2. Kredibilitas Komunikator

Dalam program Dua Sisi, peran komunikator disini dipegang oleh host dan

juga narasumber. Maka, kredibilitas dari seorang host dan juga narasumber

harus sesuai dengan program yang disiarkan. Mulai dari keahlian host

untuk memulai suatu diskusi atau saat melontarkan berbagai pertanyaan

kepada narasumber, selain itu daya tarik komunikator seperti bagaimana

11
Rema karyanti S, 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal. 137-
139. (http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf)
Morissan MA, 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. hal. 199-200
(http://digilib.uinsby.ac.id/11099/5/bab%202.pdf)

15
penampilannya, rupawan atau tidak, dan lain-lain itu sangat diperhatikan

terutama jika program yang disiarkan itu melalui televisi yang bukan

hanya bisa didengar tetapi dilihat juga.

3. Isi Pesan

Isi pesan di program TV harus mengandung informasi yang bermanfaat

dan berguna bagi para penontonnya. Terlebih jika program yang disiarkan

adalah program debat atau berita, isi pesan mengenai permasalahan atau

topik yang dibawakan pada saat acara dimulai harus tersampaikan dengan

baik kepada penontonnya. Dan isi pesan juga dipengaruhi oleh bagaimana

penyampaian pesan tersebut melalui komunikator.

4. Daya Tarik Media

Program TV harus bisa menarik khalayak untuk menonton program TV

yang disiarkan oleh stasiunnya, dan salah satu cara untuk menarik

khalayak adalah dengan mempunyai gaya tarik yang membuat program itu

berbeda dengan program yang lainnya. Semakin bagus daya tarik yang

dimiliki sebuah media, akan semakin besar juga peluang untuk

mendapatkan penonton bahkan pengiklan yang banyak.

2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel 1 : Program Dua Sisi

Sub Variabel 1.1 : Intensitas Program Dua Sisi

Indikator :

1. Frekuensi penayangan

2. Durasi penayangan

Sub Variabel 1.2 : Kredibilitas pembawa acara dan narasumber Program Dua

Sisi

16
Indikator :

1. Keahlian komunikator

2. Daya Tarik komunikator

3. Keterpercayaan komunikator

Sub Variabel 1.3 : Isi pesan Program Dua Sisi

Indikator :

1. Struktur Pesan.

2. Gaya Pesan.

3. Appeals pesan.

Sub Variabel 1.4 : Daya tarik Program Dua Sisi

Indikator :

1. Musik background

2. Gambar background

3. Pemilihan huruf

4. Ilustrasi gambar

BAB III

17
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan tanggapan dari banyak narasumber dan agar hasil yang

didapatkan juga lebih umum. Maka metode penelitian yang dipakai dalam penelitian

ini adalah metode kuantitatif. Alasan memakai metode kuantitatif adalah karena agar

mendapatkan hasil yang dapat di generalisasi dan metode ini juga tidak perlu

melakukan wawancara yang mendalam.

3.2 Populasi dan Sample

 Populasi : Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad Angkatan 2018

 Sample : Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad Kelas A

 Teknik Sampling Purposif : Pertimbangan Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad

Angkatan 2018 Kelas A yang menonton program Dua Sisi TV One

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Karena metode penelitian yang dipilih itu metode kuantitatif, maka teknik

pengumpulan data yang akan dilakukan itu menggunakan kuesioner. Teknik

kuesioner ini juga dipilih karena teknik ini dapat menjangkau narasumber yang lebih

banyak, selain itu responden juga dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi

oleh hubungan dengan peneliti dan teknik kuesioner ini bisa dilakukan dengan waktu

yang singkat dibandingkan dengan teknik pengumpulan data yang lain.

Adapun pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner untuk riset “Tanggapan

Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad Pada Program Dua Sisi Di Tv One” sebagai

berikut:

1. Wawancara

18
Wawancara dilakukan kepada narasumber yang sudah beberapa kali

menonton program Dua Sisi khususnya para mahasiswa D4 MPM Fikom

Unpad. Tujuan wawancara ini dilakukan adalah untuk menadapat

penilaian dan saran dari narasumber.

2. Observasi

Tim program Dua Sisi melihat langsung reaksi mahasiswa D4 MPM Fikon

Unpad ketika menonton program Dua Sisi.

3. Studi Kepustakaan/Dokumen

Tim program Dua Sisi mencari informasi atau teori-teori yang relevan

untuk memperdalam pengetahuan peneliti mengenai masalah atau topik

yang dibahas.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik yang dipakai oleh tim program Dua Sisi untuk menganalisis data

kuesioner adalah teknik statistik deskriptif. Teknik yang mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul dari kuesioner. Metode deskriptif ini juga

menggambarkan mengenai tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad dilihat dari

aspek-aspek frekuensi mereka menonton program Dua Sisi, efek atau pesan apa yang

didapatkan setelah menonton program Dua Sisi

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Berlokasi di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Waktu penelitian dimulai dari tanggal 11 Januari – 15 Januari 2021.

3.6 Angket Riset

Berikut adalah kuesioner pernyataan yang berkaitan dengan penelitian tentang

tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada program Dua Sisi TV One.

KUESIONER PENELITIAN

19
Tanggapan Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad Pada Program Dua Sisi TV One

Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang tanggapan

mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada Program Dua Sisi TV One. Oleh karena itu di sela-

sela kesibukan anda, kami memohon dengan hormat kesediaan anda untuk dapat mengisi

kuesioner berikut ini. Atas ketersediaan dan partisipa anda sekalian untuk mengisi kuesioner

yang ada, kami ucapkan terima kasih.

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama :

2. Usia : ………. Tahun

3. Jenis kelamin :

4. Uang saku Anda per bulannya : Rp…………………………

5. Darimana Anda pertama kali tahu tentang program Dua Sisi di TV One?

a. Teman sekelas kuliah c. Keluarga

b. Teman kuliah beda kelas d. Teman kosan

B. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Apakah Anda pernah menonton TV One?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah Anda tahu bahwa di TV One terdapat program Dua Sisi?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Anda pernah menonton program Dua Sisi?

a. Ya b. Tidak

Jika Ya, lanjutkan ke pertanyaan no 5,

Jika Tidak, lanjutkan ke pertanyaan no 4

4. Bila Tidak, apakah alasan Anda tidak pernah menonton program Dua Sisi di TV One?

20
a. Tidak berminat

b. Acaranya membosankan

c. Tidak tahu programnya

d. Acaranya mirip dengan program televisi lain

5. Bila Ya, sejak kapan Anda menonton program Dua Sisi?

a. < 1 tahun b. 1 – 2 tahun c. > 2 tahun

6. Berapa kali Anda menonton program Dua Sisi? (dalam satu bulan)

a. 1 kali b. 2 – 3 kali c. 4 kali

7. Berapa lama Anda menonton program Dua Sisi setiap tayangannya? ……… menit

8. Siapa yang mendorong Anda menonton program Dua Sisi?

a. Teman b. Keluarga c. Diri sendiri

9. Apa yang mendorong Anda menonton program Dua Sisi?

a. Menambah informasi dan pengetahuan

b. Memberikan hiburan

c. Mengisi waktu luang

d. Lainnya, sebutkan………………

10. Dengan siapa Anda biasanya menonton program Dua Sisi?

a. Sendiri b. Teman c. Keluarga

11. Apakah anda menonton program Dua Sisi dari awal hingga akhir?

a. Ya b. Tidak

Jika Tidak, berikan penjelasan dan aasan Anda?

………………………………………………….

Bagian mana yang Anda tonton?

………………………………………………..

21
Daftar Pustaka

Hafied Cangara, 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Diakses melalui

http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf

Denis McQuail, 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba

Humanika. Diakses melalui http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf

Syaputra Iswandi, 2013. Rezim Media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Diakses

melalui http://digilib.uinsby.ac.id/3103/5/Bab%202.pdf

Morrison, 2005 Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio Dan Televisi. Tangerang:

Ramdina Perkasa. Diakses melalui http://digilib.uinsby.ac.id/3103/5/Bab%202

Rema Karyanti S, 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media. Diakses melalui http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf

Muhammad Mufid, 2005 Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana. Diakses

melalui http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai