Diajukan untuk memenuhi UAS mata kuliah Riset Pasar Media dan Khalayak oleh
210104180002
MPM - A
Universitas Padjadjaran
2020
2
BAB I
PENDAHULUAN
Media adalah salah satu alat saluran komunikasi yang dapat membantu keperluan dan
aktivitas bagi para pengguna yang memanfaatkannya. Beberapa hal yang bisa masuk ke
media adalah film, televisi, media cetak, dan lain-lain. Dengan adanya media juga kita
bisa menyampaikan dan menerima pesan, terlebih dengan kondisi seperti sekarang ini
dimana penggunaan media naik secara drastis yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
dan juga dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang menghambat seluruh aktivitas
atau kegiatan yang biasa kita lakukan sehari-hari. Kegiatan sehari-hari yang biasa
dilakukan seperti sekolah, berbelanja, bekerja dan lain sebagainya dilakukan melalui
media. Media juga menjadi salah satu kata yang tidak asing didengar oleh orang-orang,
Contoh media massa adalah ketika kita menonton program yang ada di TV, dan dalam
membuat sebuah program TV juga dibutuhkan persiapan yang matang. Dan persiapan
yang dilakukan biasanya adalah pelaksanaan riset. Peran riset bagi media TV itu sangat
penting karena dengan dilakukannya riset, perusahaan media akan jadi tahu bagaimana
strategi, rencana, ataupun evaluasi dari kegiatan yang sudah atau akan dilakukan
kedepannya. Jadi, riset bisa dibilang menjadi hal yang determinan dalam pergerakan
sebuah media, termasuk pembuatan program di TV. Adapun dari dilakukannya riset,
media TV akan tahu segementasi program mereka. Dan segmentasi inilah yang menjadi
Riset pada program TV tidak selalu tentang rating, namun perencanaan, pesan hingga
penyebaran informasi dari program tersebut juga harus diperhatikan. Dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan dari komponen program TV itu harus dimengerti dan sebuah
3
media TV juga harus mampu melaksanakan riset, agar program yang dibuat oleh TV
tersebut bisa memenuhi kebutuhan penontonnya atau para khalayak. Kali ini program
Dua Sisi akan melakukan riset kepada mahasiswa Fikom Unpad terkait program yang
Program Dua Sisi yang baru berjalan kurang lebih 3 tahun ini cukup disenangi oleh
masyarakat, terutama para penonton yang memang menyukai program debat yang
dikemas dengan mempertemukan pihak pro dan juga kontra. Terkait hal tersebut, tim
program Dua Sisi merasa perlu melaksanakan riset mengenai tanggapan mahasiswa
terhadap program Dua Sisi. Alasan mengapa perlu melaksanakan riset tanggapan ke
mahasiswa karena diluar dari target segmentasi program ini yaitu para pria pekerja, tim
program Dua Sisi ingin mengetahui bagaimana tanggapan dan penilaian program Dua
Selain itu juga hasil dari riset ini bisa digunakan untuk mengembangkan dan
mengevaluasi program Dua Sisi kedepannya, tim Dua Sisi juga bisa mengetahui konsep
atau rencana seperti apa agar bisa pas dengan apa yang diinginkan oleh para penonton
atau khalayak.
Program Dua Sisi merupakan program yang ditayangkan disalah satu stasiun berita
terbesar di Indonesia yaitu, TV One. TV One sendiri merupakan sebuah salah satu stasiun
telvisi nasional yang dahulunya bernama Lativi, yang didirikan pada tanggal 30 Juli 2002
oleh Abdul Latief yang dinaungi oleh Alatief Corporation. Pada saat pertama kali berdiri
Lativi memiliki konsep penyusunan yang menonjolkan hal-hal yang berbau klenik,
erotisme, berita kriminalitas, dan beberapa hiburan ringan. Pada tahun 2006, sebagian
saham dari Lativi ini dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi
ANTV. Pada tanggal 14 Februari 2008, tepatnya pada pukul 19.30 WIB, Lativi resmi
berganti nama menjadi TV One, dengan konsep 70% berita, dan 30% gabungan program
4
olahraga dan juga hiburan. Ketika perubahan nama stasiun televisi Lativi menjadi TV
One, Abdul Latief sudah tidak memiliki saham lagi di TV One. Komposisi kepemilikan
saham TV One dimiliki oleh PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta
Pada saat peresmian perubahan nama dari Lativi menjadi TV One disampaikan oleh
Direktur utama dari TV One yaitu Erick Thohir pada saat jumpa pers Rabu, 13 Februari
2008. Perubahan nama ini merupakan salah satu upaya strategi manajemen dengan tujuan
One akan dilaksanakan di Plenary Hall, Gedungan Jakarta Convention Center, dan
ditayangkan secara langsung juga di TV One. Peresmian TV One ini dilakukan oleh
Presiden Republik Indonesia ke 6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono. Dan pada tanggal
14 Februari 2008 merupakan momen yang bersejarah karena untuk pertama kalinya TV
dan sports, baik itu berita Nasional maupun berita Internasional. TV One
dengan tampilan format yang inovatif dalam pemberitaan dan penyajian program-
programnya. Diawal tahun berdirinya, TV One memiliki Tag Line "Memang Beda"
dikarenakan tampilan informasinya berbeda dari yang lain namun tetap dikemas sesuai
dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, contohnya seperti Dua Sisi, yang merupakan
sebuah program informasi dalam bentuk talkshow. Program Dua Sisi di TV One tayang
1
Diakses melalui (https://id.wikipedia.org/wiki/TvOne)
2
Diakses melalui (https://id.wikipedia.org/wiki/TvOne)
5
sejak 11 Agustus 2017.
Program Dua Sisi ini merupakan acara debat yang membahas tentang politik, hukum,
kriminalitas dan berbagai topik hangat yang sedang terjadi di Indonesia. Acara yang
dipandu oleh Dwi Anggia dan Cak Lontong ini disiarkan setiap hari Kamis pukul 21.00
WIB. Jumlah pembicara ada empat, dua di antaranya di kamp profesional dan dua lainnya
di kamp. Konsultan yang berasal dari berbagai industri, antara lain politisi, pengacara,
pengamat politik, ahli administrasi nasional dan ahli di bidang lain akan memperdebatkan
topik yang akan dibahas. Dalam setiap prosedur, presenter duduk di tengah speaker
Atas dasar latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka selanjutnya
6
1.3 Identifikasi Masalah
3. Bagaimana tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada isi pesan program
4. Bagaimana tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada daya tarik program
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
3. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada isi pesan
4. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada daya tarik
7
diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis,
1. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada
2. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada
3. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada
4. Tim Produksi dapat mengetahui tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada
8
BAB II
TINAJAUAN PUSTAKA
Menurut Cangara, media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
media massa sendiri alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film,
Sebuah media juga bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik
a. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
informasi.
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau
c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang
sama.
d. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan
semacamnya.
3
Hafied Cangara, 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. hal.123.
(http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf)
9
e. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana
saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa. 4
a. Surveillance (Pengawasan)
b. Interpretation (Penafsiran)
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan
c. Linkage (Pertalian)
4
Hafied Cangara, 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. hal.126.
(http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf)
10
d. Transmission Of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)
kelompok.
e. Intertainment (Hiburan)
Banyak dijumpai pada media televisi dan radio. Surat kabar pula merupakan
opini publik. Karena surat kabar merupakan sarana yang cukup efektif dalam
Media massa juga memiliki efek yang berkaitan dengan perubahan sikap,
perasaan dan perilaku komunikasinya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh
M Chaffe dan dikutip oleh Elvinaro Ardianto, dari pernyataan tersebut dapat
diketahui bahwa media massa mempunyai efek kognitif, efek efektif, dan efek
konatif/behavioural.
a. Efek Kognitif
Adalah akibat yang ditimbulkan pada diri komunikan yang sifatnya informatif
bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media
b. Efek Efektif
Tujuan dari media massa bukan sekedar memberi khalayak tentang sesuatu
tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba,
terharu, sedih, gembira dan sebagainya. Media massa agar dapat membuat
5
Denis McQuail, 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika. hal
175. (http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf)
11
c. Efek Konatif atau behavioural
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku,
tindakan, atau kegiatan. Banyak sekali khalayak yang terpengaruh oleh pesan
ke Ibu Kota Jakarta, karena mereka menganggap di Jakarta itu sering terjadi
konflik, ini diakibatkan karena yang disajikan oleh media berita yang berunsur
kekerasan.
2.1.2 Televisi
Televisi merupakan gabungan dari media visual (gambar) dan juga dengar. Televisi
itu sendiri bisa bersifat sebagai sarana hiburan, pendidikan, maupun informasi, dan
bahkan gabungan dari ketiga unsur diatas, Televisi merupakan sumber citra dan pesan
tersebar (shared images and message) yang sangat besar dalam sejarah. Dan televisi
Televisi juga menjadi salah satu media yang sudah menjadi bagian dari
kehidupan manusia dan tidak bisa terpisahkan. Karena, semakin banyak juga orang
adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang
terbentuk pada sistem lensa dan suara. Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi
dapat menayangkan beberapa acara hiburan seperti, film, musik, talk show, dan lain
-lain.7
Televisi merupakan salah satu bentuk media sebagai alat komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
6
Syaputra Iswandi, 2013. Rezim Media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, hal 41.
(http://digilib.uinsby.ac.id/3103/5/Bab%202.pdf)
7
Morrison, 2005 Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio Dan Televisi. Tangerang: Ramdina Perkasa, hal 2
(http://digilib.uinsby.ac.id/3103/5/Bab%202.
12
sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk massa yaitu radio siaran,
televisi, film yang dikenal sebagai media elektronik, serta surat kabar dan majalah
Jadi, dapat kita peroleh dari definisi diatas bahwa televisi merupakan salah
satu media komunikasi massa yang memiliki perpaduan antara visual dan juga audio,
yang mana masyarakat dapat menikmati televisi dengan mendengar melalui audio dan
Di Indonesia sendiri, siaran televisi itu diperkenalkan di tahun 1962, saat itu
olahraga Asian Games yang pada saat itu berlokasi di Jakarta. Dan pada saat itu juga,
Meskipun hanya siaran hitam putih, namun siaran pertama kali televisi di Indonesia
televisi di Indonesia sendiri di mulai tahun 1992 ketika RCTI mulai mengudara
dengan bantuan decoder (alat pemancar). Saat ini di Indonesia sudah mengudara satu
televisi pemerintah yakni TVRI, dan beberapa televisi swasta, antara lain SCTV,
MNC, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans TV, Trans 7, TVOne, Global TV, serta
Jika kita lihat dari alat indra yang digunakan, dalam media radio, surat kabar,
dan majalah hanya menggunakan satu alat indra yaitu alat indra pendengaran dalam
radio dan alat indra penglihatan dalam majalah ataupun surat kabar. Berbeda dengan
televisi yang mempunyai kelebihan dengan media penyiaran lainnya, karena televisi
8
Rema Karyanti S, 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal. 3.
(http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf)
9
Muhammad Mufid, 2005 Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana, hal. 31-32.
(http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf)
13
menggunakan alat indra pendengaran dan penglihatan. Berikut adalah contoh lain dari
karakteristik televisi.10
1. Audiovisual
dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya
mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat
gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai media massa
elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah
kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan lebih
banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh
2.1.2 Program
Program berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti
acara atau rencana. Di Indonesia sendiri program lebih dikenal dengan istilah “siaran”
yang bisa didefinisikan sebagai rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai
10
14
bentuknya. Dari hal tersebut, program bisa didefinisikan sebagai segala hal yang
nya. Biasanya, siaran yang ditampilkan di stasiun penyiaran itu salah satu faktor yang
membuat audience atau khalayak tertarik untuk mengikuti stasiun penyiaran itu baik
besar dan audience tersebut memiliki karakteristik yang pas atau dicari oleh
pemasang iklan, maka stasiun penyiaran seperti tv atau radio akan mempunyai
peluang besar untuk menarik pemasang iklan. Dengan demikian pendapatan atau
keuntungan sebuah stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh program siaran yang
disajikan.
Berikut adalah empat poin yang bisa menjadi faktor penilaian dari penonton
atau audiencenya. Empat poin ini dianggap bisa mewakilkan keseluruhan program,
diantaranya :
1. Intensitas
Program Dua Sisi hadir di TV One dan tayang satu minggu sekali setiap
2. Kredibilitas Komunikator
Dalam program Dua Sisi, peran komunikator disini dipegang oleh host dan
juga narasumber. Maka, kredibilitas dari seorang host dan juga narasumber
harus sesuai dengan program yang disiarkan. Mulai dari keahlian host
11
Rema karyanti S, 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal. 137-
139. (http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf)
Morissan MA, 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. hal. 199-200
(http://digilib.uinsby.ac.id/11099/5/bab%202.pdf)
15
penampilannya, rupawan atau tidak, dan lain-lain itu sangat diperhatikan
terutama jika program yang disiarkan itu melalui televisi yang bukan
3. Isi Pesan
dan berguna bagi para penontonnya. Terlebih jika program yang disiarkan
adalah program debat atau berita, isi pesan mengenai permasalahan atau
topik yang dibawakan pada saat acara dimulai harus tersampaikan dengan
baik kepada penontonnya. Dan isi pesan juga dipengaruhi oleh bagaimana
yang disiarkan oleh stasiunnya, dan salah satu cara untuk menarik
khalayak adalah dengan mempunyai gaya tarik yang membuat program itu
berbeda dengan program yang lainnya. Semakin bagus daya tarik yang
Indikator :
1. Frekuensi penayangan
2. Durasi penayangan
Sub Variabel 1.2 : Kredibilitas pembawa acara dan narasumber Program Dua
Sisi
16
Indikator :
1. Keahlian komunikator
3. Keterpercayaan komunikator
Indikator :
1. Struktur Pesan.
2. Gaya Pesan.
3. Appeals pesan.
Indikator :
1. Musik background
2. Gambar background
3. Pemilihan huruf
4. Ilustrasi gambar
BAB III
17
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk mendapatkan tanggapan dari banyak narasumber dan agar hasil yang
didapatkan juga lebih umum. Maka metode penelitian yang dipakai dalam penelitian
ini adalah metode kuantitatif. Alasan memakai metode kuantitatif adalah karena agar
mendapatkan hasil yang dapat di generalisasi dan metode ini juga tidak perlu
Karena metode penelitian yang dipilih itu metode kuantitatif, maka teknik
kuesioner ini juga dipilih karena teknik ini dapat menjangkau narasumber yang lebih
banyak, selain itu responden juga dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi
oleh hubungan dengan peneliti dan teknik kuesioner ini bisa dilakukan dengan waktu
Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad Pada Program Dua Sisi Di Tv One” sebagai
berikut:
1. Wawancara
18
Wawancara dilakukan kepada narasumber yang sudah beberapa kali
2. Observasi
Tim program Dua Sisi melihat langsung reaksi mahasiswa D4 MPM Fikon
3. Studi Kepustakaan/Dokumen
Tim program Dua Sisi mencari informasi atau teori-teori yang relevan
yang dibahas.
Teknik yang dipakai oleh tim program Dua Sisi untuk menganalisis data
menggambarkan data yang telah terkumpul dari kuesioner. Metode deskriptif ini juga
aspek-aspek frekuensi mereka menonton program Dua Sisi, efek atau pesan apa yang
tanggapan mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada program Dua Sisi TV One.
KUESIONER PENELITIAN
19
Tanggapan Mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad Pada Program Dua Sisi TV One
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang tanggapan
mahasiswa D4 MPM Fikom Unpad pada Program Dua Sisi TV One. Oleh karena itu di sela-
sela kesibukan anda, kami memohon dengan hormat kesediaan anda untuk dapat mengisi
kuesioner berikut ini. Atas ketersediaan dan partisipa anda sekalian untuk mengisi kuesioner
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama :
3. Jenis kelamin :
5. Darimana Anda pertama kali tahu tentang program Dua Sisi di TV One?
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
4. Bila Tidak, apakah alasan Anda tidak pernah menonton program Dua Sisi di TV One?
20
a. Tidak berminat
b. Acaranya membosankan
6. Berapa kali Anda menonton program Dua Sisi? (dalam satu bulan)
7. Berapa lama Anda menonton program Dua Sisi setiap tayangannya? ……… menit
b. Memberikan hiburan
d. Lainnya, sebutkan………………
11. Apakah anda menonton program Dua Sisi dari awal hingga akhir?
a. Ya b. Tidak
………………………………………………….
………………………………………………..
21
Daftar Pustaka
Hafied Cangara, 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Diakses melalui
http://repository.radenfatah.ac.id/5221/3/BAB%20II.pdf
Denis McQuail, 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba
Syaputra Iswandi, 2013. Rezim Media. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Diakses
melalui http://digilib.uinsby.ac.id/3103/5/Bab%202.pdf
Morrison, 2005 Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio Dan Televisi. Tangerang:
Rema Karyanti S, 2005. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama
Muhammad Mufid, 2005 Komunikasi & Regulasi Penyiaran, Jakarta: Kencana. Diakses
melalui http://digilib.uinsby.ac.id/732/7/Bab%202.pdf
22