Andi Fachrudin
TVRI Pontianak
e-mail: andi_fachrudin@yahoo.com
Abstract, Infotainment is a mandatory requirement that every television. RCTI presents In-TENS
for loyal audience in order to meet the needs will watch news about celebrities. The goal of all
the programs are no exception Intense is to get the best rating and share, and for that strategy is
needed to obtain optimal results. This study aims to pulled-tahui what programs are
implemented strategies infotainment Intense. In this study, the strategies are strategies to achieve
the goals set in advance through management functions, namely planning, organizing,
mobilizing and monitoring.This type of research is descriptive qualitative approach. The method
used was a case study. Data was collected through interviews men-in.The results of this study
indicate that the strategy of views used for infotainment Intense is Head to head, Strong Lide In,
dayparting, stripping, crossprogramming, and bridging.Dapat concluded that the strategy used
has been progressing as planned.
Keyword : television program, strategy of production, infotainment
Abstrak, Tayangan infotainment adalah suatu kebutuhan yang wajib disetiap televisi. RCTI
mempersembahkan Intens untuk penonton setia demi memenuhi kebutuhan tontonan akan
berita seputar selebritis. Tujuan dari semua program tak terkecuali Intens adalah untuk
mendapatkan rating dan share terbaik, dan untuk itu dibutuhkan strategi untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi program apa yang
diterapkan tayangan infotainment Intens. Pada penelitian ini strategi yang digunakan adalah
strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu melalui fungsi
manajemen, yaitu tahap perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan.Tipe
penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode
penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi
penayangan yang digunakan untuk infotainment Intens adalah Head to head, Strong Lide In,
dayparting, stripping, crossprogramming, dan bridging.Dapat disimpulkan bahwa strategi yang
digunakan telah berjalan sesuai yang direncanakan.
ide tentang bagaimana kita ingin menjalani infotainment ini dengan bervariasi, mulai
hidup ini (Sun, 2008; Kavada, 2005). dari infotainment yang membahas beberapa
Bermula dengan satu stasiun televisi, orang ternama di beberapa segmennya,
yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) namun saat ini ada juga program
sebagai televisi publik yang mengudara infotainment yang khusus membahas satu
pada tanggal 24 Agustus 1962. Kemudian persoalan atau satu objek dengan berbagai
disusul RCTI sebagai stasiun televisi macam berita dikulik secara lebih
swasta yang pertama kali di Indonesia. mendalam yakni biasa disebut infotainment
RCTI beroperasi sejak bulan April 1989. investigasi (Sood, 2012).
Dan ditetapkan secara resmi tanggal 24 Dengan adanya masyarakat yang
Agustus 1989. Dengan misi, ikut serta membutuhkan informasi mengenai
dalam proses pencerdasan bangsa melalui selebritis maka terciptalah rating dan
tayangan yang menghibur sekaligus share. Dimana rating dan share ini yang
informatif dan mendidik . mengetahui seberapa besarkah penonton
Lalu diikuti dengan TPI, SCTV, program tayangan tersebut dan akan
Indosiar, ANTV, Trans TV, Trans 7, TV bertahan samapai kapan program tayangan
One, Global, Metro TV, Spacetoon. Serta tersebut (Stiernstedt, 2008).
televisi swasta lokal yaitu, O’Channel, Jak Peringkat program atau rating
TV, CTV Banten, DAAI TV dan lain-lain. menjadi hal yang sangat penting bagi
Seiring dengan maraknya kehadiran pengelola stasiun penyiaran komersial.
televisi-televisi swasta nasional dan lokal Perusahaan atau lembaga rating
baru maka, persaingan pun semakin ketat menyediakan jasa kepada stasiun penyiaran
untuk menarik audience. Televisi- televisi dengan mengeluarkan laporan rutin
yang ada berlomba-lomba membuat mengenai program apa saja yang menjadi
program yang kreatif dan inovatif. unggulan dan program apa saja yang sudah
Infotainment adalah berita yang ditinggalkan audiennya.
menyajikan informasi mengenai kehidupan Rating merupakan hal yang penting
orang-orang yang dikenal masyarakat karena pemasangan iklan selalu mencari
(celebrity), dan karena sebagian besar dari stasiun penyiaran atau program siaran
mereka bekerja pada industri hiburan yang paling banyak ditonton atau didengar
seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan orang.
sebagainya maka berita mengenai mereka RCTI memiliki beberapa prgram
disebut juga dengan infotainment. Infotainment, diantaranya “Go Spot”,
Infotainment adalah salah satu bentuk “Intens”, “Chek n Ricek”, “Kabar-Kabari”,
berita keras karena memuat informasi yang dan “Silet”. Dari sekian banyaknya
harus segera ditayangkan. Program berita program infotainment yang ada maka
reguler terkadang menampilkan berita peneliti memfokuskan pada infotainment
mengenai kehidupan selebritis yang “Intens” karena “Intens” merupakan suatu
biasanya disajikan pada segmen akhir program infotainment yang baru berdiri
suatu program berita. Namun dewasa ini menggantikan posisi “Silet”.
infotainment disajikan dalam program Pada saat program “Silet” menuai
berita sendiri yang terpisah dan khusus kontroversi, pada akhirnya “Intens” cukup
menampilkan berita-berita mengenai berhasil menggantikan “Silet”. Rating dan
kehidupan selebritis. share yang diperolehnya pun cukup tinggi
Untuk menarik audience biasanya jika dibandingkan program infotainment
televisi yang membuat program tayangan lain yang ada di RCTI. “Inten” yang
140
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 137-153
Fachrudin: Strategi program tayangan program infotainment di ...
pesan dalam proses komunikasi massa, Ada beberapa jenis program siaran,
dapat perorangan ataupun organisasi. (2) antara lain (1) Drama (Fiksi) adalah sebuah
Says What (apa yang dikatakan): pernyataan format acara televisi yang di produksi dan di
umum, dapat berupa ide, informasi, opini, cipta melalui proses imaginasi kreatif dari
pesan dan sikap. (3) In which channel kisah-kisah drama atau fiksi yang di
(melalui saluran apa): media komunikasi rekayasa ulang. (2) Non Drama (Non Fiksi)
atau saluran yang digunakan untuk adalah sebuah format acara televisi yang
melaksanakan kegiatan komunikasi. (4) To diproduksi dan dicipta melalui proses
whom (kepada siapa): komunikan atau pengolahan imajinasi kreatif dari realitas
audience yang menjadi sasaran komunikasi. kehidupan sehari-hari tanpa harus
(5) With what effect (dengan efek apa): hasil menginterpretasi ulang dan tanpa harus
yang dicapai dari usaha penyampaian menjadi dunia khayalan. (3) Berita adalah
pernyataan umum itu pada sasaran yang sebuah format acara televisi yang di
dituju. produksi berdasarkan informasi dan fakta
Paul Virilio dalam buku infotainment atau kejadian dan peristiwa yang
mengatakan bahwa televisi diibaratkan berlangsung pada kehidupan masyarakat
seperti sebuah bola raksasa yang melaluinya sehari – hari. (4) Infotainment merupakan
kita dapat melihat sudut- sudut terpencil, gabungan atau hasil perpaduan antara format
ruang –ruang terjauh serta rahasia-rahasia acara non drama dengan berita. Dimana
terdalam dari setiap manusia yang masuk ke infotainment adalah sebuah format acara
dalam jaringannya. Hanya dengan melihat televisi yang diproduksi dengan
televisi maka kita dapat menyaksikan memperhatikan nilai-nilai faktual dan aktual
keseluruhan dunia (Nugroho, 2005: 21). yang disajikan dengan ketepatan dan
Televisi adalah salah satu media kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat
komunikasi massa elektronik yang dominan liputan yang independen. (Naratama,
pada saat ini. Hadirnya media televisi, mau 2004:64-66)
tidak mau harus diterima karena sudah Infotainment berasal dari kata
merupakan satu kebutuhan informasi bagi “Informasi” dan “entertainment”.
masyarkat agar kita tidak tertinggal oleh Infotainment sebenarnya adalah tayangan
kemajuan peradaban teknologi sekaligus program televisi yang menyampaikan
mengetahui perubahan- perubahan yang sebuah informasi yang disajikan dalam
terjadi di belahan dunia lain. Dari semua bentuk hiburan. Namun di Indonesia
media komunikasi yang ada, televisilah yang infotainment berubah dari tayangan
paling berpengaruh pada kehidupan informasi tentang dunia hiburan menjadi
manusia. tayangan informasi mengenai kehidupan
Stasiun televisi masing-masing para artis di dunia hiburan.
bertahan dengan menghadirkan berbagai Masduki (2008) mengatakan bahwa
program acara. Salah satu di antaranya liputan infotainment pada umumnya hanya
adalah program acara infotainment. mengedepankan unsur gosip,
Infotainment termasuk dalam salah satu sensasionalisme dan tidak berorientasi pada
program acara hiburan televisi. kepentingan publik yang lebih luas. Dalam
Program adalah segala hal yang kasus program tayangan infotainment,
ditampilkan stasiun penyiaran untuk kepentingan ekonomi rumah produksi (laba)
memenuhi kebutuhan audiensnya dan televisi (rating) lebih dominan sehingga
(Morrisana,2008:199-200). aktifitas teknik jurnalistik yang dilakukan
pekerja kreatifnya mengalami degradasi
142
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 137-153
Fachrudin: Strategi program tayangan program infotainment di ...
kualitas dan menempatkan mereka tidak Kajian tentang format acara televisi disertai
lebih sebagai “kuli gosip” saja. dengan penelitian agar ada dasar yang kuat
Arifin (2008: 84) menyatakan bahwa digunakan peneliti dalam mengkategorikan
strategi merupakan keseluruhan keputusan tayangan “Silet” dalam salah satu format
tentang tindakan yang akan dijalankan, guna atau program acara televisi.
mencapai tujuan. Jadi, merumuskan strategi Menurut Alvin Toffler, berbagai jenis
komunikasi, memperhitungkan kondisi dan format atau program acara televisi
situasi (ruangan dan waktu) yang dihadapi jumlahnya sangat banyak dan jenisnya,
dan yang akan mungkin dihadapi dimasa antara lain : program informasi (news),
depan, guna mencapai efektifitas. program hiburan (non news), musik,
Keberhasilan kegiatan komunikasi pertunjukkan, dan sport.
secara efektif banyak ditentukan oleh Program acara yang dijadikan dalam
penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak objek penelitian ini adalah “Silet”. Melihat
jika tidak ada strategi komunikasi yang baik dari format dan isi tayangan berdasarkan
efek dari proses komunikasi (terutama pendapat Alvin Toffler, maka format ini
komunikasi media massa) bukan tidak dapat dikategorikan menjadi format dalam
mungkin dapat menimbulkan pengaruh program informasi khususnya softnews
negatif. karena berdasarkan isi tayangan yang
Dengan strategi komunikasi seperti ini membahas tentang kehidupan para artis atau
berarti dapat ditempuh beberapa cara publik figure.
memakai komunikasi secara sadar untuk Strategi manajemen programming
menciptakan perubahan pada dirikhalayak diperlukan oleh sebuah media televisi
dengan mudah dan tepat. Sedangkan diperlukan untuk merencanakan bagaimana
menurut Morrisan (2009:136), strategi agar program yang ditayangkan bisa
adalah program umum untuk pencapaian menarik banyak penonton dan pengiklan.
tujuan-tujuan organisasi dalam pelaksanaan Hal ini karena sebagai media penyiaran,
misi. Kata “Program” dalam definisi khususnya televisi, menjual program sebagai
tersebut menyangkut suatu peranan aktif, produk utamanya. Tanpa strategi
sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajemen programming yang baik, maka
manager dalam perumusan strategi bisa dipastikan suatu televisi akan
memberikan pengarahan terpadu bagi kehilangan penonton sekaligus juga
organisasi. Strategi memberikan pengarahan pengiklan. menurut Peter Pringle dkk,
terpadu bagi organisasi dan memberikan (Morissan 2008:231) strategi program dibagi
pedoman pemanfaatan sumber daya menjadi beberapa bagian ditinjau dari
organisasi yang digunakan untuk mencapai strategi manajemennya, yaitu mulai dari
tujuan. perencanaan program, produksi dan
Strategi pada hakekatnya adalah pembelian program, eksekusi program,
perencanaan (planning) dan manajemen hingga pengawasan dan evaluasi program.
(management) untuk mencapai tujuan, tetapi Perencanaan program perlu untuk
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi dilakukan agar program yang dibuat
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang nantinya sesuai dengan apa yang sudah
hanya menunjukkan arah saja bagaimana ditentukan sebelumnya, yaitu program yang
taktik operasionalnya (Davis, 2005). sesuai dengan ciri khas masyarakat. Dengan
Televisi sebagai salah satu media adanya perencanaan ini, maka output
komunikasi memiliki berbagai ragam bentuk program nantinya akan sesuai dengan
tayangan dengan format yang berlainan. konsep, dan tidak melenceng kemana-mana.
143
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 137-153
Fachrudin: Strategi program tayangan program infotainment di ...
Program acara televisi itu banyak menentukan seberapa jauh suatu rencana
sekali ragam dan jenisnya. Mulai dari talk dan tujuan sudah dapat dicapai atau
show, kuis interaktif, musik, film, sinetron, diwujudkan oleh stasiun penyiaran
dokumenter, kajian agama, kompetisi olah (Morrisan, 2008 :314). Pada tahap ini
raga, kesehatan, rubrik kecantikan, tata boga nantinya akan dievaluasi apa saja yang
dan lain sebagainya. Kesemuanya disiarkan menjadi kelebihan dan kekurangan selama
dengan format struktur tertentu dan saling pelaksanaan program.
melengkapi. Setiap stasiun televisi Standart utama bagus atau tidaknya
berlomba-lomba menampilkan penayangan program di ukur melalui rating penonton.
yang paling maksimal guna memperoleh Jika ratingnya bagus, maka program tersebut
perhatian pemirsanya sehingga dapat akan dipertahankan. Jika ratingnya turun,
menduduki rating tertinggi. Karena maka akan dilakukan modifikasi. Seperti
memang, di dunia pertelevisian rating yang sudah disebutkan dalam strategi
bagaikan malaikat pencabut nyawa yang buaian, dilakukan beberapa modifikasi agar
siap sewaktu-waktu menjadi diktator dan penonton tidak jenuh, misal dengan
penguasa terhadap keberlangsungan sebuah melakukan perubahan setting, penambahan
acara televisi. presenter, dan sebagainya.
Produksi program ini yang dilakukan Modifikasi ini akan dilakukan
dengan membeli program dari pihak lain sampai beberapa kali, namun jika setelah
biasa disebut outsourcing, sementara yang melakukan revisi berkali-kali tetap tidak ada
diproduksi sendiri biasa disebut in house perubahan, dalam artian rating tetap juga
production. Pertimbangan untuk outsourcing naik dan pendapatan iklan menurun atau
maupun in house tidak lepas dari kesiapan bahkan tidak ada sama sekali, maka program
sumber daya manusia, finansial, dan tersebut akan dihentikan dan diganti dengan
teknologi yang telah dimiliki oleh masing- program yang baru.
masing stasiun televisi (Sugihartono
2009:5). METODE
Eksekusi program mencakup
kegiatan menayangkan program sesuai Berikut adalah metodologi yang
dengan rencana yang sudah ditetapkan digunakan dalam kajian ini. Sifat penelitian
(Morrisan 2008, hal.302). Eksekusi ini yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan proses pelaksanaan dari rencana adalah Deskriptif dengan paradigma
program yang telah dibuat. Eksekusi Kualitatif.
program ini hendaknya dibuat sedemikian Metode dalam penelitian ini
rupa agar tidak menyimpang terlalu jauh menggunakan studi kasus. Teknik
dari perencanaan semula. Sesuai dengan pengumpulan data menggunakan wawancara
sifat media penyiaran yang tidak bisa mendalam dan pengamatan langsung.
diulang (kecuali progam rerun), maka Pengumpulan data yang diperkukan dalam
konsep program, waktu penayangan, penelitian Strategi Program Tayangan
audiens, kompetitor diperhatikan dengan “Intens” di RCTI dalam meningkatkan
seksama. Rating dan Share dilakukan dengan
Pengawasan dan evaluasi program wawancara secara mendalam kepada
merupakan tahapan untuk melihat apakah narasumber (key informan).
program yang ditayangkan sudah sesuai Narasumber dalam penelitian ini
dengan yang diharapkan atau tidak. Proses merupakan orang yang berperan besar dan
pengawasan dan evaluasi ini untuk bertanggung jawab dalam penayangan
145
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 137-153
Fachrudin: Strategi program tayangan program infotainment di ...
149
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 137-153
Fachrudin: Strategi program tayangan program infotainment di ...
Sedangkan yang lain lebih umum yang bahwa dalam tahap Perencanaan (Planning),
banyak mengabil kasus atau berita lebih dari Proses perencanaan dalam program
satu. tayangan infotainment Intens dimulai
Perolehan rating 2,2% dan share dengan perencanaan; akuisisi,
16,5% infotainment Intens yang mengalami menjadwalkan penayangan serta promo
penurunan disebabkan oleh dua faktor program.
yaitu Faktor eksternal dan internal, internal Dalam perencanaan ini dapat dilihat
yaitu kontennya, bisa dari beberapa aspek bahwa strategi yang digunakan adalah
bisa dari angle atau artisnya sendiri. head to head, dan Strong lide-in dimana
Eksternal sendiri yakni, apakah ada program program tayangan infotainment Intens
spesial atau ada infotainment yang tayang bersaing dengan program sejenis di stasiun
pada saat itu juga. Selain itu harus ada televisi lain pada waktu yang sama. Strategi
promo programnya juga karena promo itu lain yang juga digunakan adalah
dirasa sangat penting selain itu kita juga dayparting, stripping, Bridging, dan
harus memperkuat konten yang ada. crossprogramming.
Dari segi persaingan, pada bulan Dalam tahap Pengorganisasian
Mei stasiun televisi kompetitor (Organizing) program tayangan
melakukan perubahan terhadap penayangan infotainment Intens yang berwenang dan
programnya seperti, Insert Siang di Trans bertanggung jawab adalah departemen
Tv. Kemudian slot yang sudah paten untuk programming karena departemen ini yang
tayangan FTV di SCTV, dan program- melaksanakan sebagian besar kegiatan
program berita di televisi-televisi lain. yang berkaitan dengan program tayangan
Meskipun hasil rating dan share yang infotainment Intens.
diperoleh menurun, namun secara Pada tahap selanjutnya yaitu
keseluruhan program tayangan infotainment Penggerakan (Actuating) ini dilakukan oleh
Intens masih mengungguli program bagian operasional. Tahap pertama
pesaingnya di stasiun televisi kompetitor. materi program didata di Library,
Tahap perencanaan, peran dewan kemudian diedit sesuai standar teknis
direksi sangat besar. Dewan direksi inilah pada Transkip dan Quaality Control
yang memegang kunci untuk menentukan kemudian siap ditayangkan oleh di ruang
apakah suatu ide program disetujui untuk Master Control Room. Selama penayangan
diproduksi atau tidak. Peran besar lainnya tim control room diberikan pedoman
yaitu pada tim produksi, utamanya eksekutif rundown dari bagian traffic. Berdasarkan
produser dan produser, karena pada tahap rundown tersebut, dapat diketahui bahwa
perencanaan, mereka yang merancang ide tayangan infotainment Intens menggunakan
program menjadi sebuah konsep matang strategi bridging dan hotswitching.
yang ditulis ke dalam proposal untuk Tahap terakhir yaitu Pengawasan
kemudian dipresentasikan pada rapat (Controlling). Pengawasan yang dimaksud
manajemen atau Board of Director (BOD). dalam hal ini adalah evaluasi. Evaluasi
pertama dilakukan oleh Iindigo dan kedua
PENUTUP oleh tim programming RCTI yang akan
memberi masukan pada Indigo. Pada
Simpulan. Berdasarkan analisis data dasarnya tim programming RCTI selalu
dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik memastikan agar konten tayangan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: infotainment Intens selalu up to date dan in.
Dari hasil kajian dapat disimpulkan Ini merupakan langkah lain agar dapat
151
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 137-153
Fachrudin: Strategi program tayangan program infotainment di ...
mempertahankan rating dan share tayangan of the Paris 2003 Eurepean Social
infotainment Intens. Forum. Westminster Papers in
Saran, disarankan ada asesmen Communication and Culture (Vol 2
penontoh dan pengamat tayangan melalui
(1), 72-95
diskusi terbatas dalam menggarap
infotainment, Rekomendasi perbaikan Komala, Lukiati. (2009) Ilmu Komunikasi:
program infortainment.
Perspektif, Proses dan Konteks.
DAFTAR RUJUKAN Bandung: Widya Padjadjaran.
153
Jurnal Visi Komunikasi Volume 13, No. 01, Mei 2014: 137-153