PENDALUHUAN
canggih dan modern, peranan media massa sudah memiliki peranan penting bagi
dari berita atau informasi yang mereka dapatkan dari media massa seperti koran,
radio dan televisi karena pada dasarnya kita tidak bisa mendapatkan informasi dari
apa yang kita lihat dan kita dengar secara langsung tapi juga ada bantuan dari
media massa lainnya sebagai pihak ketiga untuk menambah dan memperkuat
informasi yang kita miliki. Mungkin bisa saja kita tidak percaya pada informasi
berpengaruh pada kheiudpan kita. Kita tidak akan bisa mendapatkan informasi
dikehidupan sehari-hari tanpa adanya bantuan dari media massa. Hal ini dapat
menjelaskan bahwa kita tidak bisa lepas begitu saja dari pengaruh media massa
seperti televisi. Berbicara mengenai media massa, tentu sangat erat kaitannya
informasi atau pesan dari sumber kepada khalayak melalui media komunikasi
salah satunya ialah televisi. Ada empat fungsi dari komunikasi masa yaitu untuk
dan membujuk. Televisi adalah teknologi yang saat ini sudah banyak digunakan
oleh masyarakat. Televisi sebagai salah satu media dalam komunikasi massa.
televisi dalam memunculkan gambar serta suara secara bersamaan. Sebagian besar
yang disatukan. Khalayak tidak akan terlalu puas jika hanya mendengar suara
saja, tetapi sejak hadirnya televisi khalayak menjadi merasa lebih puas dalam
mendapatkan informasi dan hiburan karena suara dan gambar yang ditampilkan
secara bersamaan.
Kekuatan yang terutama dari media televisi ialah adanya suara serta gambar,
memiliki dampak yang bersifat power full, karena adanya penggabungan aspek
suara dan gambar sehingga memberi pengaruh yang kuat kepada khalayak.
pada umumnya pasti memiliki televisi. Pada abad 20an televisi dianggap sebagai
penemuan terbesar yang ada. Mulai dari munculnya hingga saat ini televisi sudah
terasa sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Walaupun
sekarang ini munculnya media internet sudah semakin luas namun tetap saja
waktu 27 tahun khalayak di Indonesia hanya bisa menonton satu stasiun televisi
saja. Tahun 1989, barulah pemerintah Indonesia memberi izin operasi untuk
kelompok usaha Bimantara agar membuka stasiun televisi RCTI yang menjadi
televisi swasta pertama di Indonesia, kemudian muncul lah SCTV, Indosiar,
ANTV, dan TPI. Adanya gerakan reformasi di tahun 1998 menjadi pemicu
adanya perkembangan pada media massa khususnya televisi. Sejalan dengan hal
ini, kebutuhan khalayak terhadap informasi pun menjadi meningkat. Tahun 2000
muncul lima televisi swasta baru yaitu Metro Tv, Trans Tv, Tv7, Lativi serta
Global Tv serta berbagai televisi daerah dimana saat ini jumlahnya sudah
memberikan berbagai program dari dalam dan luar negeri membuat hadirnya
Jumlah stasiun televisi yang saat ini telah mengudara menjadikan luasnya
pilihan untuk para khalayak untuk mengkonsumsi siaran melalui satu stasiun
televisi kepada stasiun televisi yang lainnya. Untuk itu setiap stasiun televisi akan
berlomba dalam mencari konsep dan kemasan yang menarik yang diharapkan
dapat menaikkan rating melalui cara membuat program yang dapat menarik
memiliki beberapa kesamaan pada programnya, hal ini bisa dimaklumi karena
ternyata keduanya berada di bawah perusahaan yang sama yaitu perusahaan Trans
Media. Begitu juga dengan stasiun televisi yang lain, mereka pun berlomba untuk
membuat konsep yang kreatif dan inovatif untuk menarik perhatian khalayak,
Sekarang ini sudah banyak tayangan televisi muncul yang memiliki sifat
dokumentasi hal ini bertujuan untuk menambah jenis tayangan acara pada televisi.
semenarik mungkin dan diambil dari rekaman yang telah ada sebelumnya.
Tayangan dokumentasi ini sudah banyak disiarkan oleh beberapa stasiun televisi
swasta di Indonesia, seperti Trans7, Global Tv, RCTI, serta ANTV. Tayangan
menghibur bagi khalayak dimana sesuai dengan fungsi dari komunikasi massa.
Salah satu tayangan bersifat dokumentasi yang sejak kehadirannya pada tahun
2008 banyak disenangi oleh khalayak dan pernah menjadi trendsetter yaitu
Tayangan On The Spot juga memiliki fungsi yang sama dengan fungsi
komunikasi massa. Fungsi komunikasi massa ini juga bisa didapatkan melalui
teknologi yang telah berkembang melalui media baik itu media elektronik ataupun
media cetak. Media-media itu adalah media komunikasi massa yang sering
mediamedia itu sudah dianggap sebagai bagian dari kebutuhan primer khalayak.
menayangkan berbagai hal unik yang terkadang berada diluar fikiran khalayak
sebelumnya yang disertai penjelasan ringan dan menarik. Tayangan On The Spot
ialah sebuah tayangan yang mempunyai banyak nilai positif karena tayangan ini
Tayangan On The Spot memang pantas untuk diberi acungan jempol melihat
dari hal ini dimana tayangan ini memperlihatkan bahwa informasi yang disajikan
melalui tayangan On The Spot mampu menarik perhatian khalayak luas terutama
di Indonesia. On The Spot sebetulnya bukan tayangan televisi yang baru, namun
tayangan televisi yang ada dan berubah konsep. On The Spot sebelumnya adalah
sebuah tayangan yang menampilkan video klip musik, namun kemudian On The
potongan video dari situs youtube. On The Spot memiliki konsep informasi
kejadian serta disetiap episodenya memiliki satu tema sehingga di dalam satu
langka di dunia, dan sebagainya. Angka 7 tersebut menandai bahwa tayangan ini
Tayangan On The Spot layak dijadikan sebagai penelitian dalam skripsi ini
karena kehadirannya sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini masih tayang setiap
hari dengan konsisten dan pernah mendapatkan awards pada Panasonic Gobel
Choice Award for TV Program of the Year. Berdasarkan dari viewer akun
youtube official On The Spot Trans7, setiap bulan tayangan ini ditonton sebanyak
600.000 kali.
Sesuai dengan yang sudah dijelaskan diatas, bahwa tayangan On The Spot
yang ditayangkan melalui Trans7 adalah tayangan yang sudah menjadi trendsetter
terhadap stasiun televisi swasta lainnya. Ada juga tayangan televisi lain yang
meniru konsep On The Spot yang bersifat informasi dokumentasi, seperti Top 5
pada RCTI, Hot Spot pada Global TV, Top Banget pada global TV, dan
Fenomena pada ANTV, serta Spotlite yang juga berada pada naungan yang sama
dengan On The Spot yakni Trans7. Oleh sebab itu, tayangan On The Spot bisa
dikatakan sebagai tayangan yang digemari oleh khalayak luas ketika menonton
tayangan televisi serta telah menjadi trendsetter untuk stasiun televisi swasta
On The Spot merupakan salah satu program unggul yang dimiliki oleh Trans7
dimana pada saat episode ke-1000 On The Spot menghadirkan konsep yang
berbeda. Pada episode ke-1000, On The Spot mengadakan talk show dan
wanita dengan rambut terpanjang, sampai dengan anak pengingat angka yang
menjadi pemcah rekor dunia serta menghadirkan hewan yang unik, seperi ular
terpanjang yang ada di Indonesia, dan kucing dengan ukuran yang terpanjang
media dianggap sebagai instrumen komunikasi massa yang dituntut untuk bisa
Bandar Lampung. Mahasiswa Ilmu Komunikasi adalah jurusan yang sangat erat
kaitannya dengan media dan dianggap layak untuk memberikan tanggapan dan
target dari acara ini ialah pada usia anak-anak (BO) sampai dengan orang tua
(OT).
Selain itu dikarenakan masa pandemi seperti sekarang ini, semua perkuliahan
salah satu khalayak yang aktif untuk memilih tayangan di televisi terutama pada
saat pandemi seperti ini karena mereka akan banyak menghabiskan waktu
satu tayangan televisi yang memberikan manfaat serta dapat dijadikan sebagai
Ilmu Komunikasi Universitas Bandar Lampung” ini. Pada penelitian ini yang
dasarnya adalah aktif untuk menggunakan media massa. Aktif disini berarti bahwa
khalayak memakai media massa atau sumber-sumber lain yang tidak berasal dari
memiliki kebebasan untuk memilih jenis isi media yang dirasa dapat berguna bagi
dirinya.
Pendapat jika khalayak dinilai aktif dan selektif dikarenakan adanya beberapa
Aktivitas ini memiliki tujuan untuk mendapatkan kepuasan. Pada hal ini, secara
tidak langsung pun dapat kita temukan jawaban apakah masih banyak khalayak
yang mengkonsumsi media massa televisi setiap harinya, dimana kita tahu bahwa
saat ini media internet sudah muncul dan dianggap lebih mudah dalam pencarian
mencoba untuk mengkaji lebih jauh permasalah ini menjadi bentuk penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini, yaitu:
televisi Trans7 pada tayangan On The Spot agar lebih banyak memberikan
dunia pendidikan
Teori penggunaan dan kepuasan dapat dikatakan sebagai salah satu teori
yang paling populer pada studi komunikasi massa. Teori ini memiliki pandangan
bahwa komunikasi (khususnya pada media massa) tidak memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi khalayak. Benang merah dari teori uses and gratification ini ialah
motifmotif tertentu yang ada. Teori ini mempunyai pandangan bahwa perbedaan
memberikan penilaian dan tanggapan tentang isi media secara berbeda yang
dipengaruhi oleh faktor sosial serta psikologis yang berbeda dalam setiap
terhadap audiens yang menjadi konsumen pada media massa serta bukan kepada
pesan yang disampaikan. Teori ini beranggapan bahwa audiens pada saat
menggunakan media berlandaskan dari tujuan, memiliki sifat aktif dan juga
bagaimana audiens sebagai konsumen dari media menjadi lebih aktif atau kurang
aktif pada saat menggunakan media serta akibat atau konsekuensi dari
Penggunaan media didukung oleh adanya kebutuhan serta tujuan yang ditentukan
menjadi lebih aktif ataupun kurang aktif pada saat menggunakan media serta
akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu sendiri (Romli, 2016).
sosial khalayak. Khalayak dinilai dengan aktif mampu secara sengaja memakai
kebutuhan seorang individu. Melalui hal ini muncul lah istilah uses and
individu. Oleh karena itu, kebutuhan individu adalah titik awal munculnya teori
ini.
Oleh karena itu, dalam teori ini juga ada motif penggunaan media oleh
1. Motif Informasi
a. Mencari berita mengenai peristiwa serta kondisi yang berhubungan
dengan lingkungan terdekat, masyarakat, serta dunia.
b. Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat, serta hal-hal
yang berhubungan dengan penentuan pilihan.
c. Memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu serta minat umum.
d. Belajar dan menjadi pendidikan bagi diri sendiri.
e. Mendapatkan rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Motif Identitas Pribadi.
a. Mampu menemukan penunjang untuk nilai-nilai pribadi.
b. Mampu menemukan bentuk perilaku.
c. Mampu mengidentifikasikan diri sendiri dengan nilai-nilai lain yang
ada dalam media.
d. Mampu meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial.
a. Mampu memperoleh pengetahuan mengenai keadaan orang lain.
b. Mampu mengidentifikasikan diri dan orang lain serta meningkatkan
rasa memiliki.
c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.
d. Memperoleh teman selain dari manusia.
e. Membantu menjalankan peran sosial.
f. Memungkinkan diri untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman,
dan masyarakat.
4. Motif Hiburan
a. Melepaskan diri dari permasalahan.
b. Bersantai.
c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
d. Mengisi waktu.
e. Penyaluran emosi.
Seperti dua sisi mata uang yang berbeda, televisi juga memiliki dua sisi
berbeda yang bisa dirasakan, yaitu kekuatan serta kelemahan. Televisi telah
menjadi sebuah media yang memiliki kesan tersendiri di hati khalayak serta telah
menjadi media yang memiliki penonton terbanyak. Bisa dikatakan pada setiap
rumah di Indonesia sekarang pasti memiliki televisi. Berikut ini merupakan
kelebihan dari televisi, yaitu (Romli, 2016):
1. Jangkauan yang sangat luas
2. Penayangan yang seketika
3. Adanya gabungan antara gambar, suara, dan warna.
4. Memiliki efek yang demonstrasi.
5. Penentuan waktu penayangan yang mudah.
6. Melakukan pengontrolan mudah.
Sehebat apapun sebuah media yang ada pasti memiliki kekurangan jadi
antara media satu dengan yang lainnya mampu saling melengkapi. Orang yang
telah memiliki televisi dirumah misalnya, dan juga masih mempunyai radio di
rumahnya. Terkadang dipagi hari, dia masih selalu membaca koran. Televisi yang
sekarang berada diposisi tertinggi dihati khalayak pun pasti masih memiliki
kekurangan. Dimana kekurangan dari televisi yaitu:
1. Tayangan cepat lewat serta berfrekuensi tinggi.
2. Harganya relatif mahal
3. Tidak memiliki segmentasi
4. Keterangan serta pesan yang disampaikan harus pendek
5. Produk materi dibuat lama dan juga mahal
2.3.3.2 Program Siaran Televisi
Program siaran pada televisi adalah acara-acara yang telah disiapkan serta
disiarkan melalui televisi. Berdasarkan hal itu, program televisi dapat dibagi
menjadi program berita serta program non-berita. Karena televisi adalah media
massa yang memiliki sifat audio visual, maka televisi diharapkan mampu
memberikan program siaran yang berbeda untuk pemirsanya supaya pesan yang
telah disampaikan dapat dengan dipahami sehingga karena alasan itulah media
televisi bisa memberikan informasi kepada khalayak yang disebut dengan
stimulated experience yang mencakup beberapa hal berikut (Suryawati, 2014)
yaitu:
1. Mampu melihat sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya.
2. Dapat berjumpa dengan seseorang yang sebelumnya belum pernah
dijumpai sebelumnya.
3. Mampu datang ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi
sebelumnya.
Program acara yang disiarkan melalui televisi telah memberikan pengaruh
kepada khalayak dalam melakukan kegiatan kehidupan sehari-harinya, hal ini
akan menimbulkan efek tertentu. Adanya stimulated experience maka justru akan
memberikan berbagai macam pengetahuan kepada pemirsanya serta pengetahuan
yang mampu memberikan kesan mendalam serta dapat dimanfaatkan pada
kegiatan kehidupan sehari-hari
2.1.2.5.2. Jenis program siaran televisi
Jenis program televisi bisa dibedakan melalui dari format teknis ataupun
berdasarkan isinya. Format teknis adalah format umum yang dijadikan acuan pada
bentuk program televisi seperti program talk show, dokumenter, film, kuis, musik,
instruksi, serta yang lainnya. Jika dilihat dari isinya, program televisi sengaja
dibentuk untuk menjadi berita yang bisa dibedakan menjadi beberapa program
seperti program hiburan, drama, olahraga, serta agama. Berbeda dengan program
televisi yang berbentuk berita secara garis besar dapat dimasukkan ke dalam
pogram hard news yaitu berita-berita yang berhubungan dengan peristiwa penting
yang baru saja terjadi serta harus segera disiarkan saat itu juga, dan juga soft news
yang mengangkat berita yang memiliki sifat ringan yang juga bagian kombinasi
antara fakta, gosip, serta opini.
Diluar dari adanya jenis program yang berlandaskan dari skema yang telah
dipaparkan diatas, terdapat pembagian program juga yang berdasarkan dari
apakah suatu program yang ada bersifat faktual atau malah bersifat fiktif. Program
faktual ini meliputi program berita, dokumenter, maupun reality show. Sementara
itu, program yang memiliki sifat fiktif ialah seperti program drama maupun
komedi. Aturan tayangan program televisi yang ada pada sebuah stasiun televisi
biasanya proses tayangan program televisi di sebuah siaran ataupun hanya bagian
dari perencanaan siaran (Romli, 2016).
1. Proses produksi siaran televisi
Pada saat sebelum program acara televisi bisa dikonsumsi untuk khalayak
maka pihak dari televisi tersebut melakukan proses produksi terlebih
dahulu supaya menghasilkan acara yang menarik dimata khalayak. Sama
dengan hal yang telah dijelaskan dalam kelemahan televisi bahwa pesan
yang diberikan hanya akan ditonton sebentar saja dan tidak dapat diulangi
lagi jadi pada masalah teknis penyampaian pesan haruslah
dipertimbangkan kembali dengan baik serta harus disesuaikan terhadap
khalayak sasaran sehingga menarik serta mudah dipahami. Pada proses
melakukan penyiaran pada televisi bisa dikatakan rumit. Hal ini
dikarenakan pekerja yang terlibat pada proses produksi sangat banyak.
Pada buku Television Production milik Alan Wurlzel menjelaskan
bagaimana prosedur kerja dalam memproduksi program siaran televisi
yang dikatakan sebagai four stage of television production. Keempat
tahapan yang disebutkan akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Pre production planning
Tahap ini ialah proses awal pada sebuah kegiatan yang akan datang
atau bisa disebut juga sebagai tahap perencanaan. Berawal dari
munculnya sebuah pandangan atau yang disebut juga sebagai ide itu
harus datang melalui prosedur, namun juga bisa datang dari luar, tetapi
tanggung jawabnya akan diambil alih oleh prosedur yang berasal dari
acara yang bersangkutan. Selanjutnya, produser melakukan berbagai
macam kegiatan untuk mencari dan mendapatkan data-data yang
diperlukan sebagai bahan untuk mengembangkan gagasan tadi, lalu
selanjutnya produser akan meminta kepada penulis naskah agar bisa
menaruhnya menjadi kedalam bentuk tulisan dan juga merangkai
berbagai data serta fakta untuk bisa dikembangkan menjadi bentuk
naskah dan dengan menggunakan format serta durasi yang telah
ditentukan, selain itu juga gaya bahasa yang digunakan menyesuaikan
dengan khalayak yang menjadi target pasaran.
Segala bentuk persiapan yang akan dilakukan ketika pra produksi
antara lain ialah dengan mempersiapkan tim yang memiliki asal dari
luar tim inti yang nantinya akan mendukung kegiatan produksi, seperti
contohnya mempersiapkan desain produksi. Desain produksi ialah
sebuah rancangan produksi yang sengaja dipersiapkan guna
memproduksi sebuah program acara televisi.
b. Set up and rehearsal
Set up adalah tahapan persiapan yang memiliki sifat teknis yang akan
dilakukan oleh anggota inti dengan kerabat kerja lainnya. Mulai dari
mempersiapkan desain di dalam studio, sampai dengan
mempersiapkan desain untuk meletakkan lampu, mikrofon, serta
dekorasi lainnya. Lalu, perihal latihan (rehearsal) bukan hanya
dilakukan oleh para artis pendukung saja, tetapi juga sangat penting
dilakukan bagi kerabat kerja lainnya, mulai dari switcher, penata
lampu, penata suara, floor director, kamerawan, dan juga sampai ke
pengarah acara itu sendiri. Pada hal ini latihannya akan dipimpin
langsung oleh pengarah acara.
c. Production
Tahap production ialah tahap dalam upaya untuk mengubah naskah
kedalam bentuk auditif bagi radio serta bentuk audio visual bagi
televisi. Karakteristik produksi dapat ditentukan menurut lokasinya,
sebagai berikut:
1) Produksi dimana diselenggarakan sepenuhnya berada di dalam
studio;
2) Produksi dimana sepenuhnya diselenggarakan diluar sudio;
3) Produksi yang menggabungkan di dalam dan di luar studio.
4) Post production Tahap Post Production ini ialah tahap dalam
melakukan penyelesaian atau dapat dikatakan sebagai tahap
penyempurnaan.
Tahap penyelesaian akan meliputi:
1) Proses editing, baik gambar ataupun suara;
2) Melakukan pengisian grafik pemangku gelar atau insert visualisasi;
3) Melakukan pengisian narasi;
4) Melkaukan pengisian sound effect serta ilustrasi;
5) Melakukan kegiatan evaluasi mengenai hasil produksi.
Kelebihan yang ada pada televisi mengakibatkan media ini menjadi
popular di kalangan masyarakat luas. Oleh karena itu, tidak dapat
dipungkiri jika televisi sudah mendominasi hampir seluruh bagian
waktu luang setiap individunya. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan pada masyarakat di Amerika diketahui bahwa hampir
setiap orang dinegara itu menghabiskan waktu luangnya antara enam
sampai tujuh jam perminggu hanya untuk menonton televisi.
Sedangkan di Australia, setiap anak rata-rata terlambat untuk bangun
pagi hal ini dikarenakan banyak menonton televisi pada malam hari.
Dan di Indonesia, konsumsi televisi dikalangan anak-anak juga tinggi,
terutama pada saat libur, anak-anak bisa memakai televisi melebihi
delapan jam perhari.
Semua stasiun televisi yang ada akan berlomba-lomba untuk
memberikan program tayangan semenarik mungkin guna menarik
perhatian dari khalayaknya. Semenjak adanya media televisi, seorang
individu bisa duduk berjam-jam hanya untuk menyaksikan tayangan
yang disukainya dan menghabiskan waktunya dibandingkan untuk
kumpul bersama keluarga atau pasangannya, bekerja, belajar, maupun
melakukan kegiatan lainnya. Hal menarik ini bisa dilihat berdasarkan
karakteristiknya yang mampu memberikan kemudahan yang nyata
kepada khalayaknya. Semua ini dapat dipahami karena untuk
memperoleh informasi maupun berita khalayak sudah tidak perlu lagi
keluar rumah, bersifat gratis, dan tidak memerlukan kemampuan
membaca yang tinggi, serta mampu mencapai khalayak yang heterogen
sekaligus.
2.3.4 Tayangan On The Spot
Media Use atau Penggunaan Media ialah perilaku khalayak pada saat
menggunakan isi/ program acara yang disiarkan dalam suatu media. Jalalludin
mengatakan bahwa penggunaan media ialah jumlah waktu yang digunakan serta
berbagai hubungan yang ada antara individu dengan konsumen media dan dengan
isi media yang dikonsumsi maupun dengan media secara keseluruhan.
Penggunaan media dapat di bagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tingkat perhatian, yang meliputi (sarni, 2013):
a. Pre Activity (aktivitas sebelum terpaan media) hal ini menjelaskan
mengenai aktivitas khalayak pada saat sebelum menggunakan media
televisi. Dijelaskan dengan keterangan aktivitas khalayak pada saat
pencarian informasi dari tayangan televisi serta setelah mendapat
informasi tersebut apakah orang tersebut dengan sengaja meluangkan
waktu untuk menonton tayangan tersebut atau tidak.
b. Duractivity (selama terpaan media) hal ini menjelaskan mengenai
aktivitas seseorang pada saat menggunakan media televisi. Dijelaskan
berdasarkan dengan perilaku seseorang pada saat menonton sebuah
tayangan pada televisi, pemahaman terhadap tayangan tersebut, serta
apakah dia menonton acaranya sampai selesai atau tidak.
c. Post Activity (aktivitas setelah terpaan media) hal ini menjelaskan
pada aktivitas yang dilakukan seseorang setelah menyaksikan tayangan
tersebut, apakah orang tersebut akan memperbincangkan acaranya
dengan orang lain dalam interaksi sosialnya atau tidak.
2. Frekuensi, yaitu tingkat keseringan yang dilakukan seseorang pada saat
menggunakan dan menyaksikan suatu acara televisi maupun media lain.
3. Curahan Waktu, merupakan waktu rata-rata yang dihabiskan seseorang
dalam sekali menonton tayangan pada suatu acara televisi. Melalui
penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pola penggunaan
media juga bisa diukur dengan cara melihat berdasarkan tingkat perhatian,
frekuensi dan curahan waktu.
2.3.6 Kepuasan
Istilah kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin “statis” yang
memiliki arti cukup baik serta “facto” yang berarti melakukan atau membuat dan
juga dapat diartikan sebagai upaya untuk memenuhi sesuatu maupun membuat
sesuatu cukup baik. Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “kepuasan”
merupakan asal dari kata “puas” yang memiliki arti merasa senang (lega, gembira,
kenyang atau sebagainya dikarenakan sudah terpenuhi hasratnya). Oleh karena itu
kepuasan dapat diartikan sebagai perihal yang memiliki sifat puas, kesenangan
kelegahan atau sebagainya. Kepuasan dapat dikatakan sebagai upaya dalam
pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu menjadi memadai. Kepuasan pun
memiliki arti keadaan senang dan sejahtera yang disebabkan karena orang telah
memuaskan satu tujuan maupun sasarannya, serta suatu perasaan yang menyertai
orang tersebut setelah ia memuaskan rasa lapar maupun satu motif lainnya.
Kepuasan ialah suatu keadaan di mana tingkat harapan terhadap sesuatu
sesuai dengan kenyataan yang ada atau lebih jelasnya suatu keadaan di mana
harapan sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Menurut pendapat Philips L.
Harriman kepuasan ialah sesuatu yang berasal dari suatu tanggapan, sehingga
memicu seseorang untuk mengulanginya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepuasan yang berhubungan dengan media massa dalam hal pemenuhan
kebutuhan khalayak, pada hal ini lebih ditekankan kepada khalayak yang telah
mengkonsumsi hiburan tersebut. Kepuasan juga bisa diartikan sebagai respon
seseorang terhadap sesuatu karena telah terpenuhi suatu tujuan maupun sasaran
yang mereka harapkan. Kepuasan pada khalayak merupakan salah satu hal yang
perlu diperhatikan oleh setiap pengguna media pada saat menggunakan media
massa karena hal tersebut yang akan mengukur mengenai kepuasan seseorang
sebagai penonton.
Untuk mengetahui mengenai tingkat kepuasan penonton terhadap suatu
hal, maka kita harus mengetahui motif khalayak pada saat menggunakan media
tersebut supaya kita bisa mengetahui kepuasan khalayak setelah menggunakan
suatu media tertentu. Klasifikasi mengenai kepuasan yang diperoleh dapat diukur
menggunakan kategori berikut ini:
1. Kepuasan Informasi: kepuasan yang berhubungan dengan kebutuhan
individu terhadap informasi serta eksplorasi sosial.
2. Kepuasan Identitas Pribadi: yaitu kepuasan yang memiliki hubungan
dengan referensi diri, eksplorasi, realitas, penguatan nilai, serta motif yang
dikhususkan untuk memperkuat maupun menonjolkan sesuatu yang
dianggap penting pada kehidupan maupun situasi khalayak yang
bersangkutan.
3. Kepuasan Integrasi dan Interaksi sosial: yaitu suatu kepuasan yang
meliputi integrasi dan interaksi sosial, yang berlandaskan pada
kelangsungan hubungan pada individu tersebut.
4. Kepuasan Hiburan: yaitu kepuasan mengenai kebutuhan untuk melepaskan
diri dari rutinitas sehari-hari, tekanan serta masalah, sarana pelepasan
emosi, sampai dengan kebutuhan akan hiburan.
Variabel Penelitian
1. Kepuasan Metode
Informasi Teori Analisis Data
Identitas pribadi Uses and Analisis
Integrasi dan Gratifications Deskriptif
interaksi social
(Rerata Nilai)
Hiburan
Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
2
3.2.2 Sampel
Sampel ialah sebagian dari beberapa karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang digunakan dalam penelitian. Jika jumlah populasi besar, maka peneliti tidak
mungkin mengambil semua jumlah populasi dalam penelitian. Misalnya, karena
terbatasnya dana, tenaga, serta waktu, maka peneliti bisa menggunakan sampel
yang diambil dari jumlah populasi yang ada yang nantinya jawaban mereka
dianggap sudah mewakili jawaban dari seluruh populasi (Sugiyono, 2011).
Tidak semua data serta informasi akan diproses dan juga tidak semua orang
serta benda yang akan dijadikan penelitian, tetapi cukup hanya dengan
menggunakan sampel yang dianggap sudah akan mewakilinya. Pada hal ini
pengambilan sampel haruslah bersifat representif serta seorang peneliti wajib
memahami mengenai besar ukuran sampel serta karakteristik populasi dalam
sampel. Dalam hal pengambilan jumlah sampel, dalam penelitian ini peneliti
memakai rumus Slovin , yaitu sebagai berikut:
N
n= 2
1+(N x e )
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
N
n= 2
1+( N x e )
248
n= =153,1
1+(248 x 0.052 )
Dari hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang akan digunakan sebanyak
153,1 responden dan dibulatkan menjadi 153 responden dengan tingkat kesalahan
pengambilan sampel sebesar 5%.
Teknik sampling ialah suatu teknik yang dilakukan guna untuk pengambilan
sampel. Pada penelitian ini, teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah
Probability Sampling dengan menggunakan Simple Random Sampling dimana
pengambilan sampel dilakukan dengan memakai teknik ini akan memberikan
peluang yang sama bagi setiap bagian dari populasi untuk dipilih menjadi bagian
dari sampel (Sujarweni, 2018). Proses pengambilan anggota sampel pun
dilakukan secara acak dan tidak terlalu memperhatikan strata yang terdapat pada
populasi tersebut.
Sumber data ialah subjek yang akan menjadi dasar dari mana asal data
penelitian itu didapatkan. Jika peneliti misalnya memakai kuisioner maupun
wawancara untuk pengumpulan datanya, maka sumber data disebut sebagai
responden, yaitu orang yang akan merespon serta menjawab pertanyaan baik
pertanyaan yang dilakukan secara tertulis ataupun lisan (sarni, 2013). Penelitian
ini menggunakan dua jenis data di dalamnya, yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang didapatkan langsung dari responden dengan
cara menyebarkan kuesioner.
2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan melalui hasil observasi serta
studi kepustakaan untuk melengkapi data dari data primer.
Teknik pengumpulan data ialah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
dapat mengungkap ataupun menjaring informasi yang bersifat kuantitatif dari
responden sesuai dengan lingkup penelitian. Metode penelitian yang dipakai oleh
peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitian adalah sebagai berikut:
1. Observasi
2. Kuisioner (angket)
Instrumen penelitian ialah alat bantu yang akan dipilih serta digunakan oleh
peneliti pada kegiatan dalam mengumpulkan data supaya kegiatan penelitian ini
menjadi sistematis serta lebih mudah. Instrumen penelitian ialah alat dan fasilitas
yang dipakai peneliti untuk mengumpulkan data supaya dalam melakukan
penelitian lebih mudah serta mendapatkan hasil yang lebih baik, memiliki arti
yang lebih cermat, serta dan sistematis sehingga hasilnya lebih mudah untuk
diolah. Variasi jenis instrumen dalam penelitian ini ialah angket, ceklis
(checklist), maupun daftar centang, pedoman wawancara, serta pedoman
pengamatan (sarni, 2013).
3.5.2 Validitas
Keterangan :
N = Jumlah sampel
X = Skor variabel X
Y = Skor variabel Y
1. Bila r hitung> r table maka instrumen valid. Bila r hitung< r table maka
instrumen tidak valid.
2. Bila probabilitas (sig) < α maka instrumen valid. Bila probabilitas (sig) > α
maka instrumen tidak valid.
3. Pengujian validitas instrumen dilakukan melalui program SPSS (Statistical
Program and Service Solution versi 20).
3.5.3 Realibilitas
Reliabel memiliki arti yang konsisten atau stabil, suatu alat ukur akan
dikatakan reliabel jika hasil alat ukur tersebut konsisten sehingga mudah
dipercaya. Pada penelitian ini, peneliti memakai pengolahan data yang dilakukan
dengan bantuan program SPSS versi 20 (Statistical Program and Service
Solution). Uji reliabilitas akan memakai rumus alphacronbach, yaitu :
r 11 = [ ][
k
k −1
1−
∑ σi 2
∑ σt 2 ]
Keterangan :
k = Banyaknya soal
Koefisien r Reliabilitas
0,8000 – 1,0000 Sangat Tinggi
0,6000 – 0,7999 Tinggi
0,4000 – 0,5999 Sedang
0,2000 – 0,3999 Rendah
0,0000 – 0,0199 Sangat Rendah
Analisis data ialah langkah yang paling kritis yang dilakukan pada penelitian.
Analisis data merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengolah serta
menganalisis data dari hasil penelitian yang nantinya akan ditarik kesimpulan
berdasarkan dari hasil penelitian yang telah didapatkan. Oleh sebab itu, teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dalam
menganalisis data yang memiliki sifat kuantitatif, penggunaan statistik dibedakan
menjadi dua yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial.
Analisis deskriptif ialah suatu teknik analisis data yang digunakan dalam
menggambarkan data hasil penelitian yang didapatkan dari lapangan dengan
memakai metode pengolahan data menurut sifat kuantitatif sebuah data. Analisis
deskriptif dalam penelitian ini menggunakan persamaan sebagai berikut:
X=
∑X
N
Keterangan:
X = rerata nilai
∑ = tanda jumlah
Farida, Ida; Setiawan, Refly; Sandika; Maryatmi, Deny; Sri ; Anastasia; Romli, K.
(2020). Sosialisasi Melalui Media Massa. Strategy of the Transportation
Department to Overcome Traffic Congestion through the Utilization of
Energy Based on Area Traffic Control System in the City of Bandar
Lampung.