Anda di halaman 1dari 54

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA MANASA SEBAGAI

DAYA TARIK WISATA DI KALIMANTAN TENGAH


(Studi Di Taman Wisata Agrowisata Manasa, Bukit Batu, Tangkiling)

PROPOSAL SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Diajukan Kepada
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Oleh :

CLAUDIA PUSTAMI
NIM. GAB 118 036

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKARAYA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA MANASA SEBAGAI


DAYA TARIK WISATA DI KALIMANTAN TENGAH
(Studi Di Taman Wisata Agrowisata Manasa, Bukit Batu, Tangkiling)

Disusun Oleh:

Claudia Pustami
NIM. GAB 118 036
Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Konsentrasi Minat.......................

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing :

Pembimbing Utama Pembimbing pendamping

Suprayitno, S.AN., M.A.P Ummu Habibah Gaffar, S.IP., M.Si


NIP.19900101 201803 1 0011 NIP.19901016 202012 2 007
Tanggal, 30 Mei 2022 Tanggal, 30 Mei 2022

i
PROPOSAL SKRIPSI

Disusun oleh:
Claudia Pustami
NIM. GAB 118 036

Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam seminar proposal


Pada tanggal............................

Tim Penguji

Ketua Tim Penguji Anggota Penguji

(nama dosen) (nama dosen)


NIP. NIP.
Tanggal, 30 Mei 2022 Tanggal, 30 Mei 2022

Sekretaris Tim Penguji Anggota Penguji

(nama dosen) (nama dosen)


NIP. NIP.
Tanggal, 30 Mei 2022 Tanggal, 30 Mei 2022

Palangka Raya, 30 Mei 2022


Mengetahui:
Ketua Jurusan................

............................................................................
NIP.....................................................................

ii
PERNYATAAN

Nama : Claudia Pustami


NIM : GAB 118 036

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul: STRATEGI


PENGEMBANGAN AGROWISATA MANASA SEBAGAI DAYA TARIK
WISATA DI KALIMANTAN TENGAH (Studi Di Taman Wisata Agrowisata
Manasa, Bukit Batu, Tangkiling) adalah betul – betul karya sendiri. Hal – hal
yang bukan karya saya, dalam skripsi tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan
dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang
saya peroleh dari skripsi tersebut.

Palangka Raya,...........

Claudia Pustami
NIM. GAB 118 036

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah

memberikan berkat serta rahmat-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan

penyusunan proposal yang berjudul “STRATEGI PENGEMBANGAN

AGROWISATA MANASA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI

KALIMANTAN TENGAH (Studi di Taman Wisata Agrowisata Manasa, Bukit

Batu, Tangkiling)”.

Penulisan proposal ini disusun sebagai langkah awal penulisan skripsi dan

sebagai bentuk pertanggungjawaban saya dalam menyelesaikan studi S1 di

Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu dan Ilmu Politik, Universitas

Palangka Raya.

Saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada saya dalam penulisan

proposal ini. Karena tanpa dukungan dan dorongan baik secara moril dan materil

serta doa dari berbagai pihak saya tidak akan sanggup menyelesaikan penulisan

proposal ini.Saya menyadari bahwasannya dalam penulisan proposal ini masih

terdapat banyak kekurangan serta kekeliruan sehingga besar harapan saya bagi

pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki

serta melengkapi isi proposal ini agar lebih baik lagi.

Palangka Raya, juni 2022

Claudia Pustami

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................i
PROPOSAL SKRIPSI...........................................................................................ii
PERNYATAAN....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................9
1.4 Manfaat penelitian..............................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................11
2.1 Kajian Teori.....................................................................................................11
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu...............................................................................24
2.3 Alur Pemikiran.................................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................30
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................30
3.2 Lokasi dan Objek Penelitian............................................................................30
3.3 Waktu Penelitian..............................................................................................31
3.4 Fokus Penelitian...............................................................................................31
3.5 Sumber Data.....................................................................................................32
3.7 Teknik Analisis Data........................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
LAMPIRAN..........................................................................................................40

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu............................................................................24


Tabel 3. 1. Waktu Penelitian..................................................................................31

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Administrasi publik adalah suatu kombinasi yang kompleks antara teori

dan praktik dengan tujuan mempromosikan pemahaman terhadap pemerintah

dalam hubungannya dengan masyarakat yang diperintah dan juga mendorong

kebijakan publik agar lebih responsive terhadap kebutuhan social. Administrasi

publik berusaha melembagakan praktik-praktik manajemen agar sesuai dengan

nilai efektifitas dan efisiensi ( Deddy Mulyadi, 2018:2).

Menurut Chandler dan Plano (2018:3) dalam buku Deddy Mulyadi,

Administrasi publik adalah proses dimana sumber daya dan personal publik

diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan, mengimplementasikan

dan mengelola ( manage) keputusan-keputusan dalam kebijakan publik. Strategi

menurut Chandler ialah sebagai alat perusahaan ataupun organisasi mencapai

tujuan yang diinginkan untuk kepentingan jangka Panjang dan digunakan untuk

prioritas alokasi sumber daya.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan

administrasi . Administrasi merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan

penting dalam pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan . Deddy Mulyadi (2018 :

34) mendefinisikan administrasi sebagai bagian dari keseluruhan proses

Kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas

tertentu, mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. sehingga dalam

pariwisata juga sangat berkaitan dengan administrasi. hal ini disebabkan adanya

1
2

proses kerjasama antara beberapa pihak untuk mendukung pariwisata tersebut.

Pariwisata, berasal dari akar kata wisata menurut UU Republik Indonesia

No.9 pasal 1 tahun 1990 tentang kepariwisataan, mendefinisikan wisata sebagai

kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

mengunjungi tempat tertentu dengan tujuan rekreasi, mengembangkan pribadi,

atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjungi. Pariwisata adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya

tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Dari segi ekonomi

Guyer-Freuler.E dalam bukunya Handbuch des Schweizerischen Volkswirtschaft

mengemukakan pariwisata merupakan gejala zaman didasarkan atas kebutuhan

dan pergantian hawa, sadar akan keindahan, kesenangan dan kenikmatan alam

semesta, serta bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat

manusia sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan.

Pariwisata merupakan kegiatan yang penting bagi Indonesia, karena

menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah kelapa sawit. Pariwisata

adalah penggerak perekonomian terbesar Indonesia. Pasalnya cakupan industri

pariwisata cukup luas, mulai dari tempat wisata itu sendiri ditambah UMKM

Produsen oleh-oleh, hotel, homestay, bahkan jasa makanan dan minuman. Usaha

jasa pariwisata terus dikembangkan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya

pengoptimalan sumber daya alam yang sangat menunjang kemajuan industri

pariwisata nasional. Indikator kinerja pariwisata adalah pencapaian jumlah

wisatawan yang berkunjung. Semakin banyak wisatawan yang datang maka

semakin baik dan menarik pula destinasi wisata tersebut. Meningkatnya jumlah
3

wisatawan dipengaruhi oleh beberapa jenis pariwisata yang ada, berikut adalah

jenis wisata yang ada di Indonesia: wisata alam, wisata buatan dan wisata budaya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 2009

tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu

yang menjadi sarana atau tujuan kunjungan wisatawan. Daya tarik wisata

merupakan segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang

berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang

menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan dan daerah tujuan pariwisata

yang juga disebut sebagai destinasi wisata.

Menurut Undang- Undang Republik Indonesia No.9 Tahun 1990 tentang

Kepariwisataan, Objek dan Daya Tarik Wisata terdiri atas : 1. Objek dan daya

tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam, serta

flora dan fauna. 2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang

berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya,

wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi

dan tempat hiburan.

Sektor pariwisata memiliki peluang yang cukup menjanjikan, karena

merupakan salah satu penghasil pertumbuhan ekonomi pariwisata, pariwisata juga

diharapkan menjadi dorongan untuk pertumbuhan sektor pembangunan lainnya,

misalnya perkebunan, pertanian, perternakan, perdagangan dan lain-lain. Dalam

sektor pertanian, salah satu unsur yang belum tergarap secara optimal adalah

agrowisata. Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan wisata yang

memanfaatkan potensi pertanian sebagai objek wisata, baik berupa pemandangan


4

alam kawasan pertaniannya maupun budaya masyarakat.

Pengembangan agrowisata akan meningkatkan persepsi positif petani dan

masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai pentingnya

pelestarian sumber daya lahan pertanian. Menurut Subowo (2016) dalam Budiarti,

(2013 :19) Pengembangan agrowisata dapat melestarikan sumber daya, kearifan

dan teknologi local, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat di

sekitar agrowisata. Dalam penggembangan agrowisata maka akan tercipta

lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan pendapatan bagi petani dan

masyarakat sekitar yang terdampak. Dengan adanya agrowisata, masyarakat dapat

memanfaatkan wilayah sekitar untuk tempat penginapan, sarana rekreasi, warung,

serta produksi cindera mata/pusat oleh-oleh untuk menarik wisatawan. Hal ini

dikarenakan, selain menikmati hasil pertanian para wisatawan juga disuguhkan

dengan sensasi alam yang segar serta unik sehingga mendorong mereka untuk

berbagi kesan kepada semua orang untuk datang berkunjung.

Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi

dengan ibukota yang dijuluki sebagai kota cantik yaitu kota Palangka Raya,

daerah ini menyimpan berjuta keindahan alam yang sangat indah, sehingga

memiliki banyak potensi di bidang pariwisata, terutama dalam aspek wisata

alamnya yang sangat beragam dan menarik. Keindahan alam menjadi salah satu

daya tarik wisata yang digemari oleh masyarakat lokal maupun dari luar kota.

Kecamatan bukit batu merupakan salah satu daerah yang memiliki keindahan

alam yang beragam, adapun wisata yang sudah banyak dikenal masyarakat di

kecamatan bukit batu adalah Sungai Batu Sei Gohong, Bukit Baranahu, Taman
5

Wisata Alam Bukit Tangkiling, dan Manasa Agrowisata. Manasa Agrowisata

merupakan salah satu destinasi favorit yang dikunjungi masyarakat saat ini,

karena memanfaatkan alam untuk dinikmati keindahaannya baik yang masih

alami maupun yang secara buatan untuk menarik wisatawan datang ke lokasi

wisata tersebut.

Manasa Agrowisata, sesuai dengan namanya destinasi wisata ini

mengusung konsep agrowisata, dimana konsepnya melibatkan kegiatan pertanian,

perkebunan, perternakan dan sejenisnya sebagai daya tarik bagi wisatawan yang

berkunjung. Tempat wisata ini dikelola secara pribadi oleh sepasang suami-istri

bernama Rogas Binti dan Nopelita R Usup, yang berdomisili di Jl. Anggrek, Kota

Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Manasa Agrowisata ini berlokasi di jalan Pariwisata Kawasan Taman

Alam Bukit Tangkiling, Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Kota

Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Tempat wisata satu ini bahkan pernah

mendapat perhatian khusus dari Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan

Olahraga Kota Palangka Raya. Dengan luas yang mencapai 30 hektare, sebagian

kawasan wisata ini ditanami buah- buahan atau disebut kebun petik, yang terdiri

dari berbagai jenis tanaman buah seperti jeruk, buah naga, pepaya, durian,

kelengkeng dan beberapa jenis buah lainnya.

Manasa Agrowisata diminati pengunjung karena pemandangannya yang

jarang dijumpai di perkotaan, selain itu banyak juga pengunjung yang ingin tahu

tentang cara berkebun dan menikmati buah segar hasil petikan sendiri yang

berasal dari pohonnya langsung. Tempat wisata satu ini juga sangat populer bagi
6

kalangan anak muda yang hobbyberswa foto, hal ini dikarenakan

pemandangannya yang sangat indah dan instagramable, tidak jarang ada pula

yang menjadikan kawasan ini sebagai lokasi melakukan pemotretan untuk

prewedding bagi para pasangan yang ingin menikah.

Manasa Agrowisata juga akan membangun kawasan khusus untuk

mengenal tanaman lokal khas Kalimantan Tengah. Tujuannya untuk memberikan

edukasi kepada masyarakat yang berkunjung khususnya generasi muda yang ada

di Kalimantan Tengah bahkan para pengunjung yang datang dari luar wilayah

provinsi Kalimantan Tengah.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, Manasa Agrowisata juga

menyediakan tempat atau aula khusus yang dapat digunakan untuk berbagai

kegiatan seperti syukuran, pertemuan formal maupun non formal sehingga

pengunjung mendapatkan sensasi yang berbeda, selain menghadiri kegiatan

mereka juga disuguhkan dengan kondisi alam yang menyejukan serta

pemandangan indah yang dapat mengurangi rasa bosan dan lelah setelah

menghadiri kegiatan didalam aula. Dalam catatan peneliti, jumlah pengunjung

melonjak diakhir pekan. Kisaran pengunjung perhari paling full berjumlah 300

orang, khususnya hari sabtu dan minggu. Harga tiket masuk juga sangat

terjangkau yaitu hanya rp.10.000/orang, namun pengunjung juga wajib membayar

parkir yaitu senilai rp.5000/kendaraan.

Berdasarkan hal tersebut maka pengelola harus lebih memperhatikan

kebutuhan dan keinginan wisatawan, dengan cara terus menggembangkan

destinasi wisata agar dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Semua itu
7

dilakukan agar mendapatkan kepuasan wisatawan, apabila daya tarik kawasan

tersebut sesuai dan diterima oleh wisatawan, maka wisatawan cenderung akan

terus mencoba kembali untuk berkunjung.

Hal tersebut akan menjadi dorongan untuk si pengusaha agar mampu

mengatur strategi dalam menggembangkan pariwisata yang ada. Apabila strategi

yang digunakan tepat banyak feedback yang akan diterima oleh pemerintah

maupun pengelola. Untuk terciptanya kepuasan pengunjung, maka dari itu sangat

penting diperhatikanmengenai strategi untuk menggembangkan suatu kawasan

pariwisata. Agar dapat diketahui kepuasan dan ketidakpuasan pengunjung serta

daya tarik yang diminati, sehingga kawasan wisata tersebut tetap eksis dalam

jangka waktu lama dan semakin tercipta daya tarik untuk dikunjungi wisatawan,

baik lokal maupun luar daerah.

Namun, sebagai salah satu unit usaha pariwisata yang baru berdiri

Agrowisata Manasa tentunya masih menghadapi beberapa kendala dalam

pengembangannya. Destinasi wisata yang berdiri pada tahun 2021 ini memiliki

kendala pengembangan yang dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan

eksternal. Adanya kondisi tersebut maka perlu dilakukan riset atau penelitian

mengenai strategi yang tepat dalam proses pengembangannya. Di lansir dari

internet yaitu melalui situs resmi Manasa Agrowisata, terdapat beberapa keluhan

serta saran dari wisatawan terkait tempat wisata ini, diantaranya masih banyak

ketidakpuasan pengunjung terkait fasilitas dan wahana yang tersedia. Berikut

ialah beberapa keluhan yang dilontarkan oleh pengunjung, kurangnya jumlah

tempat sampah sehingga pengunjung kesulitan untuk membuang sampah, lahan


8

parkir yang kurang memadai sedangkan lahan diarea bawah cukup luas, masih

minim wahana dan spot foto. Kemudian sebagian pengunjung juga memberikan

saran untuk lebih berinovasi lagi dengan menambah beberapa wahana, membuat

pagar/pembatas atau papan peringatan didaerah yang sedikit berbahaya, jalan

yang dibagian dalam diberi petunjuk arah, Adapula pengunjung yang menuliskan

dilaman komentar “ Berada di daerah bukit tangkiling, wisata berupa tamandan

bukit bebatuan yang cantik, bagus untuk spot foto dan piknik, ada pohon jeruk

juga boleh dipetik, tapi bayar ya hehe. Saran aja mungkin bisa di tambah spot

fotonya seperti tulisan I LOVE MANASA AGRO TANGKILING atau apa gitu

yang lebih bervariasi” ujar Cicia Mage. Beberapa keluhan dan saran tersebut

dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi agrowisata dan faktor yang

menyebabkan adanya kendala sehingga dapat mencegah timbulnya beberapa hal

yang menghambat perkembangannya.

Faktor internal yang dimaksud ialah kekuatan yang dimiliki pariwisata

serta kelemahan yang dianggap menghambat berkembangnya pariwisata.

Kemudian faktor eksternal ialah peluang yang dihasilkan dari lingkungan sekitar

sehingga memberi ruang untuk mendorong kemajuan pariwisata, selanjutnya ialah

ancaman merupakan faktor yang akan memberi dampak buruk bagi pariwisata,

yang mana sewaktu-waktu menempatkan pariwisata pada situasi yang sulit.

Berdasarkan faktor internal dan eksternal tersebut, maka dapat dirumuskan

strategi yang tepat untuk menunjang agrowisata manasa dalam meningkatkan

pengembangannya sehingga menjadi tujuan wisata yang selalu digemari oleh

wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah. Hal ini yang menjadi tolak ukur
9

penggunaan analisis SWOT sebagai indicator penelitian. Karena unsur-unsur

didalamnya akan menjelaskan fenomena yang terjadi di lapangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap strategi penggembangan agrowisata sebagai daya tarik wisata

dengan judul penelitian “STRATEGI PENGGEMBANGAN AGROWISATA

MANASA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KALIMANTAN

TENGAH”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

penulis merumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas ialah bagaimana

strategi dalam menggembangkan Agrowisata Manasa sebagai daya tarik wisata di

Kalimantan Tengah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang tepat

dalam penggembangan agrowisata manasa sebagai salah satu destinasi wisata

yang menarik di Kalimantan Tengah.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam

pengembangan sektor pariwisata, terkhususnya di sektor agrowisata sehingga

mampu mendukung wisata-wisata yang ada di wilayah Kalimantan Tengah

maupun yang diluar wilayah. Serta dapat digunakan sebagai acuan untuk

penelitian selanjutnya.
10

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi tolak ukur bagi

pemerintah serta pengelola pariwisata dalam mengembangkan destinasi

wisata.

2. Bagi penulis, dengan adanya penelitian ini maka dapat dijadikan sebagai

media untuk menggembangkan diri serta menambah wawasan penulis

tentang strategi menggembangkan kawasan wisata.

3. Bagi pembaca/peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai

informasi atau rujukan untuk meneliti tentang strategi pengembangan

wisata.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Administrasi Publik

2.1.1.1 Pengertian Administrasi

Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan

penyelenggaraan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan. Administrasi dalam arti

sempit adalah kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat menyurat, pembukuan

ringan, ketik mengetik, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknis

ketatausahaan. Administrasi dalam arti luas adalah seluruh proses kerjasama

antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu secara berdaya guna

dan berhasil guna.

Menurut The Liang Gie (1999: 14) administrasi adalah “Segenap

rangkaian penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok

orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Masih dari sumber yang sama, definisi administrasi menurut Luther

Gullick yaitu “Administrstion has to do with getting things done, with the

accomplishment of defenid objectives.”Jadi menurut Gullick, administrasi

berkenaan dengan penyelesaian haal apa yang hendak dikerjakan, dengan

tercapainya tujuan-tujuan yang hendak ditetapkan

Menurut Siagian (2002: 2) administrasi adalah: “Keseluruhan proses

kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.”

11
12

2.1.1.2 Pengertian Administrasi Publik

Menurut Pfiffner dan Presthus yang dikutip Syafei (2003: 31) memberikan

penjelasan mengenai administrasi negara sebagai berikut:

1. Administrasi Negara meliputi implementasi kebijaksanaan pemerintah

yang ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik.

2. Administrasi Negara dapat didefinisikan sebagai koordinasi usahausaha

perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan

pemerintahan. Hal ini terutama meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah.

3. Secara ringkas, Administrasi Negara adalah suatu proses yang

bersangkutan dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah,

pengarahan kecakapan dan teknik-teknik yang tidak terhingga jumlahnya,

memberikan arah dan maksud terhadap ejumlah orang.

Sedangkan Waldo dalam Pasolong (2008: 8) mendefinisikan

“Administrasi publik adalah manajemen dan organisasi dari manusia-manusia dan

peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.”Kesimpulan yang dapat ditarik

dari beberapa pengertian tentang administrasi publik adalah kerjasama yang

dilakukan oleh sekelompok orang atau lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas

pemerintah untuk mencapai tujuan pemerintah secara efektif dan efisien guna

memenuhi kebutuhan publik.

2.1.2 Strategi

2.1.2.1 Pengertian Strategi

Dalam bahasa Yunani, strategi berasal dari kata strategos yang merupakan

gabungan dari kata stratos dan ego yang artinya adalah tentara dan pemimpin.
13

Mengutip dari Sesra Budio (2019, :58) Strategi mempunyai dasar atau skema

untuk mencapai sasaran yang dituju, pada dasarnya merupakan alat untuk

mencapai tujuan. Strategi merupakan sebuah seni menggunakan kecakapannya

serta sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui

hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling

menguntungkan.

Menurut KBBI, Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber

daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai.

Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya konsep

mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang

mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Strategi dalam

suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk pencapaian visi dan

misi yang sudah diterapkan oleh perusahaan, maupun untuk pencapaian sasaran

atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Menurut Pearce II dan Robinson (2008, :2) Strategi adalah rencana

berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi

persaingan untuk mencapai tujuan.

Adapun menurut bussines dictionary dalam Zainaf (2020, :9-11)

pengertian strategi adalah metode atau rencana yang dipilih untuk membawa masa

depan yang di inginkan, seperti pencapaian tujuan atau solusi untuk masalah ;

pengertian strategi adalah seni dan ilmu perencanaan dan memanfaatkan sumber

daya untuk penggunaan yang paling efisien dan efektif.

Menurut Glueck dan Jauch (1998, :12) dalam Sesra Budio (2019 :59)
14

Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan

keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang

untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

Craig dan Grant (1996) Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan

jangka panjang (targeting and long-term goals) sebuah perusahaan dan arah

tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan

tujuan (achieve the goals and objectives). Griffin (2000) mendefinisikan strategi

sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. (strategy is a

comprehensive plan for accomplsishing an organizations goals) tidak hanya

sekedar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan

keberlangsungan organisasi di lingkungan di mana organisasi tersebut

menjalankan aktivitasnya.

2.1.2.2 Tingkatan Strategi

Menurut Whelen dan Hunger (2008 :15) dalam Opan Arifudin (2020 :6-7)

ada beberapa tingkatan dalam strategi untuk perusahaan besar. Adapun tingkatan-

tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Strategi Korporasi (Corporate Strategy)

Merupakan salah satu strategi yang mencerminkan seluruh arah

perusahaan, itu dengan tujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan dengan

secara keseluruhan serta manajemen segala macam bisnis lini produk.

2. Strategi Bisnis (Business Strategy)

Ialah sebuah strategi yang terjadi ditingkat produk atau pun unit bisnis
15

serta juga merupakan strategi yang menitikberatkan pada perbankan posisi

bersaing produk atau pun jasa pada spesifik industry atau juga segmen pasar

tertentu.

3. Strategi Fungsional (functional Strategy)

Adalah suatu strategi yang terjadi dilevel fungsional seperti, pemasaran,

operasional, sumber daya manusia, dan keuangan.Riset serta pengembangan yang

mana strategi tersebut akan meningkatkan area fungsional perusahaan sehingga

kemudian mendapat keunggulan bersaing.

2.1.3 SWOT

Dalam pengembangan usaha sebagian orang juga menggunakan analisis

SWOT. Analisis ini dianggap sebagai instrumen ampuh yang dapat dimanfaatkan

dalam melakukan analisis strategi. Menurut rangkuti dalam Fajar Nuraini (2016)

SWOT dapat membantu perusahaan untuk melihat peluang sehinga dimanfaatkan

sebagai alat untuk meminimalkan kelemahan dalam tubuh organisasi. Kata SWOT

sendiri diambil dari singkatan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yaitu :

Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan

Threats (Ancaman). SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor- faktor

internal dsn eksternal yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai keuntungan

sesuai tujuan usaha bisnis atau proyek yang telah ditentukan. Untuk lebih jelas,

berikut adalah uraian empat unsur yang membentuk SWOT :

1. Strength (S) Kekuatan

Kekuatan merupakan bagian dari faktor-faktor internal perusahaan. Di

dalam kekuatan ini, kita akan mencari unsur karakteristik perusahaan yang
16

menunjukan kekuatannya, yakni secara spesifik mampu memberikan kelebihan

atau keuntungan bagi perkembangan bisnis.

2. Weaknesses (W) Kelemahan

Unsur kelemahan juga merupakan bagian dari faktor internal perusahaan.

Dalam unsur kelemahan ini, perlu ditemukan unsur karakteristik perusahaan yang

berkaitan dengan kelemahan yang mungkin dapat menghambat laju

perkembangan perusahaan tersebut.

3. Opportunities (O) Peluang

Peluang merupakan unsur ekstrinsik atau yang berasal dari luar

perusahaan. Dalam peluang, kita perlu mencari unsur karakteristik yang

berkaitan dengan peluang-peluang dari lingkungan sekitar atau sektor terkait yang

ada bagi perusahaan tersebut, sehingga mampu mendorong perusahaan agar

mengalami kemajuan.

4. Threats (T) Ancaman

Faktor ancaman adalah bagian dari faktor eksternal perusahaan. Faktor

ancaman meliputi berbagai unsur yang berkaitan dengan ancaman-ancaman dari

situasi di luar perusahaan yang memungkinkan untuk menghambat perusahaan,

menempatkan perusahaan dalam situasi sulit, atau menimbulkan masalah yang

sulit untuk dihadapi oleh perusahaan.

Adapun analisis internal tersebut merujuk pada proses perencanaan

strategis yang dilakukan untuk mengkaji beberapa hal seperti : Pemasaran dan

distribusi perusahaan, Penelitian dan pengembangan produksi dan operasi serta

Sumber daya dan karyawan. Kemudian faktor eksternal meliputi peluang dan
17

ancaman, dimana peluang bagi perusahaan untuk sukses, sementara disis lain ada

ancaman yang datang dari luar perusahaan yang berpotensi mengusik

kelangsungan hidup perusahaan.

Analisis SWOT sangat bermanfaat bagi pengembangan perusahaan, baik

yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru di mulai. Bagi

perusahaan pmula, analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan

bisnis. SWOT dapat membantu perusahaan menyusun strategi secara tepat agar

bisnis bsa di mulai dengan langkah yang benar, dan arah bisnis yang dituju juga

lebih jelas.

2.1.4 Perkembangan Pariwisata

Menurut Cooper, Fletcher, Gilberth, Sheperd and Wanhill (1998) bahwa

pengembangan pariwisata setidaknya harus mencakup beberapa komponen utama,

yaitu sebagai berikut:

1. Objek dan Daya Tarik (Attractions) mencakup: Daya tarik yang bisa berbasis

utama pada kekayaan alam, budaya, maupun buatan, seperti event atauyang

sering disebut minat khusus.

2. Aksebilitas (accessibility) yang mencakup dukungan sistem transportasi yang

meliputi: rute atau jalur transportasi, fasilitas terminal, bandara, pelabuhan,

dan transportasi.

3. Amenitas (amenities) yang mencakup fasilitas penunjang dan pendukung

wisata yang meliputi: akomodasi, rumah makan, retail, toko cindera mata,

fasilitas penukaran uang, bus perjalanan, pusat informasi wisata, dan fasilitas

kenyamanan lainnya.
18

4. Fasilitas pendukung (Ancilary services) yaitu ketersediaan fasilitas pendukung

yang digunakan oleh wisatawan, seperti bank, telekomunikasi, pos, rumah

sakit, dan sebagainya.

5. Kelembagaan (institutions) yaitu terkait dengan keberadaan dan peran masing-

masing unsure dalam mendukung terlaksananya kegiatan kepariwisataan

termasuk masyarakat setempat sebagai tuan rumah.

Menurut Soekadijo (1996) dalam I Nyoman Sudiarta (2018 :15)

pengembangan pariwisata adalah untuk mendorong perkembangan beberapa

sektor ekonomi, yaitu antara lain:

1. Meningkatkan urbanisasi karena pertumbuhan, perkembangan serta perbaikan

fasilitas pariwisata.

2. Mengubah industri-industri baru yang berkaitan dengan jasa-jasa wisata.

Misalnya, usaha transportasi, akomodasi (hotel, motel, pondok wisata,

perkemahan dan lain-lain) yang memerlukan perluasan beberapa industri kecil

seperti kerajinan tangan.

3. Memperluas pasar barang lokal

4. Memberi dampak positif pada tenaga kerja, karena pariwisata dapat

memperluas lapangan kerja baru (tugas baru di hotel atau tempat penginapan,

usaha perjalanan, industri kerajinan tangan, dan cindera mata serta tempat-

tempat penjualan lainnya).

Menurut Marpaung (2002) perkembangan kepariwisataan bertujuan

memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata

dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui


19

keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dengan demikian,

perkembangan pariwisata mampu memperbesar keuntungan dan memperkecil

masalah-masalah yang ada, sehingga kehidupan masyarakat lebih sejahtera.

2.1.5 Daya Tarik Wisata

Dalam Undang-Undang RI NO.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

menyebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki

keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,

budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan

wisatawan.

Menurut Yoeti (1985 :126) dalam I Ketut Muksin (2016 : 67), mengatakan

bahwa daya tarik wisata atau (tourist attraction), istilah yang lebih sering

digunakan , yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk

mengunjungi suatu daerah tertentu.

Menurut Tuhu N (2020 : 34) objek wisata di Indonesia dibagi menjadi

beberapa jenis sebagai berikut:

1. Wisata Alam

Wisata alam ialah wisata yang mengandalkan keindahan dan kekhasan

panorama alam dan tata lingkungannya sebagai objek tujuan wisata. Yang

termasuk dalam wisata alam antara lain bahari, pantai, sungai, gunung, danau, air

terjun, gua, dan pulau.

2. Wisata Sejarah

Wisata sejarah adalah wisata yang mengandalkan benda-benda

peninggalan pada masa lalu yang masih ada sampai saat ini. Adapun yang termasuk
20

wisata sejarah adalah prasasti, candi, istana, benteng, makam, masjid, gereja, pura,

wihara, kelenteng, museum, monumen dan benda-benda kuno lainnya.

3. Wisata Budaya

Wisata budaya merupakan wisata yang mengandalkan budaya dan

peninggalan kuno sebagai daya tariknya dan merupakan jenis wisata yang

paling banyak peminatnya di dunia. Contohnya seperti upacara adat atau ritual

serta seni pertunjukan.

4. Wisata Religius

Wisata ini mengutamakan aspek keagamaan. Wisata religius juga disebut

dengan ziarah, misalnya berziarah ke makam walisongo, umroh atau haji juga

dapat dikatakan wisata religius.

5. Wisata Kuliner

Pada aspek ini daya tarik wisata ada pada makanan khas yang tersedia

disuatu daerah, sehingga menarik minat wisatawan yang akan berkunjung ke

daerah tersebut. Di Indonesia setiap daerah memiliki makanan khas masing-

masing.

6. Wisata Minat Khusus

Wisata ini adalah berdasarkan keinginan wisatawan secara pribadi.

Contohnya adalah kerajinan, arsitektur khas, agro, desa, kota, pendidikan, kebun

binatang, dan lainnya.

7. Wisata Olahraga

Wisata ini mengandalkan gerak badan untuk menguatkan, menyehatkan

tubuh, dan member kesenangan. Wisata ini termasuk olahraga tradisional maupun
21

modern.

8. Wisata Belanja

Wisata belanja merujuk pada tempat-tempat belanja atau pusat

perbelanjaan. Yang termasuk kedalam wisata ini adalah pasar tradisional dan pasar

modern.

9. Wisata Umum

Wisata umum adalah wisata yang mencakup keseluruhan, secara

menyeluruh, bersifat umum, dan dibuat dengan tujuan menarik wisatawan.

Contoh dari wisata umum adalah Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Impian

Jaya Ancol.

Tersedianya objek wisata dan daya tarik wisata merupakan salah satu

syarat yang harus terpenuhi dalam pengembangan pariwisata. Karena objek dan

daya tarik wisata merupakan kunci penting untuk menarik wisatawan datang

berkunjung ke suatu tempat atau daerah.

2.1.6 Agrowisata

Menurut Arifin (1992) agrowisata adalah salah satu bentuk kegiatan

wisata yang dilakukan dikawasan pertanian yang menyajikan suguhan

pemandangan alam kawasan pertanian (farmland view) dan aktivitas didalamnya

seperti persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil

panen sampai dalam bentuk siap untuk dipasarkan dan wisatawan juga bisa

membeli produk hasil pertanian tersebut untuk oleh-oleh atau buah tangan.

Adapun menurut Tirtawinata dan Fachruddin (1996) mengartikan agrowisata

adalah suatu upaya dalam rangka menciptakan produk wisata baru (diversivikasi).
22

Mengutip Herrera dalam Riske Aridiansari (2018 : 26), mengatakan

bahwa agrowisata merupakan serangkaian kegiatan pedesaan, termasuk dalam

partisipasi dalam kegiatan bertani, mempelajari kebudayaan lokal, menikmati

pemandangan dan keragaman hayati, mempraktekan pertanian organic dan

konvensional, dan memanen buah-buahan serta sayuran tropis. Lopez (2006) juga

mengartikan bahwa agrowisata ialah kegiatan rekreasi yang telah sukses dalam

bidang lingkungan pedesaan dan budaya dengan harga yang menarik untuk

berbagai pasar.

Menurut Sutjipta dalam Ahmadi (2017 : 33) mendefinisikan agrowisata

sebagai sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk

pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam kaitannya dengan

pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.

Agrowisata merupakan salah satu bisnis yang memberikan dampak secara

langsung terhadap ekonomi pada usaha tani serta masyarakat sekitarnya.

Menggembangkan agrowisata dapat dilakukan pada kawasan yang sudah atau

akan dibangun seperti kawasan agropolitan, kawasan peternakan, atau kawasan

industri perkebunan. Industri wisata ini diharapkan dapat menunjang

perkembangan agribisnis secara umum. Adapun ruang lingkup potensi dan daya

tarik agrowisata yang sering kita temui ialah agrowisata tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan. Dalam

pengelolaannya tentu saja memiliki perbedaan karena masing-masing agrowisata

tersebut mempunyai karakter yang berbeda pula. Agar wisatawan merasa puas

menikmatinya maka penyajian produk/komoditas agrowisata harus dikemas


23

dengan baik.

Apabila dikembangkan dengan benar, agrowisata akan mewujudkan

tingkat kesejahteraan masyarakat. Maruti (2009) berpendapat mengenai beberapa

manfaat pengembangan agrowisata yaitu:

1. Memberikan kesempatan kerja bagi petani dan anggota keluarganya.

2. Memberikan tambahan sumber pendapatan bagi petani untuk melawan adanya

fluktuasi pendapatan usaha tani.

3. Memberikan transformasi budaya dan nilai moral sosial di antara masyarakat

perkotaan dan perdesaan.

4. Petani dapat meningkatkan standar hidupnya akibat adanya kontak dengan

masyarakat perkotaan yang datang ke lokasinya.

5. Bagi masyarakat perkotaan, mereka dapat mengetahui kehidupan perdesaan

dan aktivitas-aktivitas pertanian.

6. Agrowisata mendukung proses pengembangan perdesaan dan pertanian.

7. Dapat membantu mengurangi beban pada pusat wisata tradisional lainnya.

Adapun menurut Rilla (1999) manfaat serta keuntungan agrowisata bagi

pengunjung adalah sebagai berikut:

1. Menjalin hubungan kekeluargaan dengan petani atau masyarakat lokal.

2. Meningkatkan kesehatan dan kesegaran tubuh.

3. Beristirahat dan menghilangkan kejenuhan.

4. Mendapatkan petualangan yang mengagumkan.

5. Mendapatkan makanan yang benar-benar alami (organic food).

6. Mendapatkan suasana yang benar-benar berbeda.


24

7. Biaya relatif murah dibanding wisata lainnya.

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah

lokasi penelitian, objek wisatanya, informan serta rumusan masalahnya. Penelitian

terdahulu digunakan sebagai upaya peneliti untuk mencari refrerensi sehingga

menemukan inspirasi atau ide baru untuk penelitian selanjutnya. Penelitian

terdahulu berfungsi untuk membantu penelitian agar dapat memposisikan

penelitian serta menunjukan orisinalitas dari penelitian.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu

No Nama Judul/ Rumusan Metode TemuanUtama


Tahun Masalah
1. Juna Strategi Analisis Kualitatif Desa setiling
Harwadi Pengembang potensi dan memiliki potensi
, Dkk an strategi pengembangan
Agrowisata pengemban agrowisata karena
Desa gan adanya potensi air
Setiling agrowisata terjun dan danau.
Untuk desa Masyarakat setiling
Menunjang setiling. juga memiliki area
Pariwisata perkebunan yang
Berkelanjuta luas dan biasa
n Di dijadikan tempat
Kabupaten wisata agro, tapi
Lombok ada sebagian yang
Tengah/202 belum begitu
2 bagus penataannya
tapi sedikit demi
sedikit tidak terasa
akan
berkembang
sendirinya.
25

2. Rosda Strategi Mengetahui kualitatif Meningkatnya


Malia, pengembang strategi promosi dengan
dkk an pengemban teknologi IT untuk
agrowisata gan meningkatkan
kampung agrowisata jumlah
Budaya Padi kampung pengunjung,
Padan budaya Padi memanfaatkan
Wangi/2021 Padan tempat agrowisata
Wangi agar orang lebih
mengenal
agrowisata
tersebut.
Mengimplementasi
kan kerjsama
dengan perhotelan
dan travel
Kabupaten dan
Provinsi
3. A Yusuf Analisis Mengidenti Kualitatif agrowisata bukit
Kholil Potensi da fikasi flora berpotensi
dan Strategi potensi untuk dijadikan
Farah Pengembang agrowisata usaha agrowisata.
Mutiara an dan potensi agrowisata
Agrowisata faktor- bukit flora terdiri
(studi kasus faktor dari sesuatu yang
di wisata di penyebab dapat dilihat
bukit agrowisata (something to see),
flora, desa kurang sesuatu yang dapat
gunung berkemban dilakukan
petung, g (something to do),
nongkojajar, dan sesuatu yang
kecamatan dapat dibeli
tutur, ( something to
kabupaten buy).
pasuruan/20
18
4. Geri Pengembang Upaya Interpretat brainstorming
Barnas an pengemban if Struktur ketiga peneliti
Saputra, agrowisata gan Modeling tersebut
dkk di agrowisata (ISM) menghasilkan
Kecamatan perdesaan elemen kunci, yaitu
Ledokombo, yang : 1. Elemen tujuan,
Kabupaten memanfaatk 2.
Jember/2018 an potensi Elemen kebutuhan,
pertanian 3. Elemen
dan Lembaga yang
26

melibatkan terkait 4. Elemen


masyarakat masyarakat.
perdesaan Sehingga
membentuk
kelompok sadar
wisata dengan
memberikan
Langkah- langkah
seperti
memberikan akses
informasi yang
seluas- luasnya,
memberikan
kegiatan pelatihan
serta memberikan
dukungan finansial
oleh dinas
pariwisata
kabupaten Jember.
4. Selfira Analisis Mengetahui Kualitatif Di Kabupaten
Ryallita strategi strategi Nganjuk
Primada pengembang yang sebenarnya
nya an digunakan mempunyai banyak
pariwisata oleh dinas objek wisata yang
daerah kebudayaan berpotensi menarik
(studi dan minat para
pada dinas pariwisata wisatawan baik
kebudayaan daerah dari dalam maupun
dan kabupaten luar daerah
pariwisata Nganjuk/ Kabupaten
daerah 2018 Nganjuk. Terdapat
kabupaten empat objek wisata
Nganjuk/ daerah yang juga
2018 dikelola oleh
pemerintah daerah.
Keempat objek
wisata tersebut
masing- masing
mempunyai daya
tarik tersendiri,
akan tetapi
pemerintah daerah
kabupaten Nganjuk
masih kurang
optimal dalam
menggembangkan
27

potensi yang
dimiliki oleh tiap
objek wisata
tersebut.
Belum adanya
aturan hukum atau
Peraturan Daerah
(PERDA) yang
mengatur khusus
tentangstrategi
pengembangan
sektor pariwisata di
daerah Kabupaten
Nganjuk sehingga
rencana- rencana
atau program yang
telah dibuat oleh
dinas kebudayaan
dan pariwisata
daerah kabupaten
Nganjuk dengan
para koordinasi
lapangan
belum bisa
dilaksanakan
dengan baik dan
menyeluruh.
28

2.3 Alur Pemikiran

PENGELOLAN PARIWISATA

Freddy Rangkuti (2016), Analisis SWOT yang

meliputi 4 indikator, yaitu :


Strength (S)= Kekuatan
Weaknesses (W)= Kelemahan
Opportunities (O)= Peluang

Threats (T)= Ancaman

STRATEGI YANG DIGUNAKAN DALAM


PENGEMBANGAN AGROWISATA MANASA

Gambar 2. 1. Alur Pemikiran

Penelitian ini menggunakan teori dari Freddy Rangkuti (2016), yaitu

Analisis SWOT yang meliputi 4 indikator, diantaranya : Kekuatan, Kelemahan,


29

Peluang dan Ancaman. SWOT merupakan salah satu metode analisis yang efektif

dan efisien untuk memetakan kekuatan serta kelemahan bahkan peluang dan

ancaman suatu perusahaan atau program guna mendapatkan strategi pencapaian

tujuan yang tepat. SWOT digunakan untuk menganalisis suatu kondisi yang

memerlukan sebuah rencana atau strategi dalam merancang program kerja.


30
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode dalam penelitian ini ialah metode kualitatif, karena lebih merujuk

pada penggambaran fenomena dilapangan. Seperti yang telah diketahui metode

penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang mendeskripsikan atau

menggambarkan sebuah fenomena sosial yang digunakan dalam menguraikan

permasalahan yang ada dilapangan. Metode ini digunakan dengan tujuan

memahami bagaimana strategi pengusaha pariwisata di kawasan agrowisata

manasa menggembangkan usahanya.

Penelitian ini tipenya deskriptif, yang mana saat melakukan penelitian

penulis berusaha untuk mendeskripsikan, mencatat, serta menganalisa keadaan

yang terjadi di lapangan. Dengan demikian, dalam penelitian ini akan dijelaskan

mengenai strategi dalam menggembangkan agrowisata manasa sebagai daya tarik

wisata di Kalimantan Tengah.

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian ialah di kawasan Agrowisata Manasa, Bukit

Batu, Tangkiling. Tepatnya di Jl. Pariwisata, Banturung, Kec. Bukit Batu, Kota

Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian

karena destinasi wisata tersebut baru berdiri pada tahun 2021. Sehingga masih

dalam tahap pengembangan yang pesat sehingga mampu dijadikan alasan

penelitian, hal ini juga berkaitan dengan judul penelitian yaitu Strategi

Pengembangan Agrowisata Manasa sebagai Daya Tarik Wisata di Kalimantan

31
32

Tengah. Ketika tempat wisata tersebut menjadi ikonik dan banyak dikunjungi

wisatawan otomatis akan memberikan income terhadap daerah yang bersangkuta,

sehingga Kalimantan Tengah akan merasakan dampaknya ketika pariwisata

berjalan dengan lancar.

3.3 Waktu Penelitian

Penyusunan penelitian ini dilakukan terhitung dari bulan Maret hingga Juli

2022. Adapun rincian waktu dan jenis kegiatan dalam usulan penelitian ini dapat

dilihat dalam table berikut:

Tabel 3. 1. Waktu Penelitian

No Uraian Bulan
Maret April Mei Juni Juli
1 Penyusunan Proposal
2 Perizinan Penelitian
3 Pengumpulan Data
4 Analisis Data
5 Penyusuan Laporan
Penelitian

3.4 Fokus Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk membatasi studi yang dilakukan oleh

peneliti. Dalam penelitian ini akan berfokus pada strategi pengembangan

agrowisata manasa sebagai daya tarik wisata di Kalimantan Tengah. Dengan

indikator teori Freddy Rangkuti (2017), yang mencakup 4 indikator, yaitu :

1. Strength (S), Kekuatan.

2. Weaknesses (W), Kelemahan.

3. Opportunities (O), Peluang.

4. Threats (T), Ancaman.


33

3.5 Sumber Data

3.5.1 Sumber Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (Sugiyono, 2013,: 308). Dalam penelitian ini, data

primer akan diperoleh dari beberapa informan yang secara langsung dapat

digunakan sebagai sumber data aktual.

Informan dalam penelitian ini ialah :

1. Pelaku usaha/ Pengelola Manasa Agrowisata

2. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kal-Teng

3. Wisatawan/ Pengunjung Manasa Agrowisata

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (

table, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto-foto, film, rekaman video,

benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer Arikunto (2013).

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Metode Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu

pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku

objek sasaran di lapangan. Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para

ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta yang terlihat langsung

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi Sugiyono (2017).

3.6.2 Metode Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab


34

lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang

mewawancarai dan jawaban diberikan oleh narasumber/informan. Atau lebih

singkatnya wawancara adalah bentuk komunikasi antara peneliti dan informan.

Pada penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara dengan pengelola

agrowisata manasa sebagai pelengkap informasi serta data dalampenelitian.

3.6.3 Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

memanfaatkan data-data berupa buku, catatan (dokumen). Dokumentasi ialah

pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pada lokasi

yang diteliti, misalnya sejarah singkat berdirinya taman wisata agrowisata

manasa.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan serta bahan-bahan lain

yang mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepadaorang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Aktivitas dalam analisis data ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan.

3.7.1 Reduksi Data

Reduksi data adalah kegiatan mengambil atau merangkum hal yang

pokok, fokus pada hal-hal penting dan mencari tema polanya. Sehingga data yang

telah dirangkum mampu memberikan gambaran yang jelas serta mempermudah


35

untuk mengumpulkan data selanjutnya dan digunakan ketika menjawab

permasalahan yang ada.

3.7.2 Penyajian Data

Menyajikan data bertujuan untuk mempermudah memahami apa yang

terjadi di lapangan. Penyajian data dapat dibuat dalam bentuk uraian singkat atau

bagan, ketika peneliti sudah memahami maka selanjutnya dapat merencanakan

kerja berdasarkan pemahaman tersebut.

3.7.3 Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan ialah langkah dimana peneliti menyimpulkan hasil

temuannya dan data yang telah dikumpulkan tersebut digunakan untuk menjawab

rumusan masalah yang sudah dirumuskan sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

Anggara, S. (2016). Ilmu Administrasi Negara. Bandung : Cv Pustaka Setia.

Ahmadi, S. (2017). Pengantar Agrowisata I:Pembelajaran Dari Berbagai

Sudut Pandang.

Malang: Cv.Irdh (Research & Publishing).

Cooper, F. G. (2009). Tourism Principles And Pratice. New Jersey:Pearson

Education Limited.

Fatimah, F. N. (2016). Teknik Analisis Swot. Yogyakarta: Quardrant.

G., T. I. (2020). Etika Pengembangan Agrowisata Pada Kawasan

Perbatasan Hutan

Konservasi. Yogyakarta: Deepublish.

Mulyadi, D. (2018). Administrasi Publik Untuk Pelayanan Publik.

N, T. (2020). Pesona Dan Daya Tarik Wisata Di Indonesia. Jakarta: Alprin.

Nuhung. (2014). Strategi Dan Kebijakan Pertanian Dalam Perspektif Daya Saing

. Jakarta: Rineka

Cipta.

Pasolong, Harbani. 2008. Penerapan The New Public Service (NPS) dan New

Public Management (NPM). Makassar.

Rhama, B. (2020). Tata Kelola Destinasi Wisata Dan Peraturan Perundangan

Pariwisata.

Yogyakarta: Pt. Kanisius.

Sedarmayanti, P. D. (2018). Pembangunan Dan Pengembangan Pariwisata.

36
37

Bandung: Reflika Aditama.

Siagan, S.P (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Simanjuntak, B. A. (2017). Sejarah Pariwisata : Menuju Perkembangan

Pariwisata Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Syafiie, Inu Kencana. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.

Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sudiarta, I. N. (2018). Daya Tarik Wisata Jogging Track. Bali: Nilacakra.

The Liat Gie. 1999. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty

Utama, D. I. (2019). Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif

Indonesia. Yogyakarta:

Deepublish.

Sumber Jurnal :

Arifudin, O. (2019). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan

Pt.Global. Jimea : Jurnal

Ilmiah Manajemen, Ekonomi & Akuntansi Vol.3 No.2, 184-190.

Budiasa. (2019). Konsep Dan Potensi Pengembangan Agrowisata Di Bali.

Dwijenagro Vol.2 No.1, 2- 3.

Budio, S. (2019). Strategi Manajemen Sekolah. Jurnal Menata Vol.2 No.2, 58-59.

Harwadi, J. (2022). Strategi Pengembangan Agrowisata Desa Setiling Untuk

Menunjang Pariwisata Berkelanjutan Di Kabupaten Lombok Tengah.

Journal Of Responsible Tourism , 240- 246.


38

Kholil, A. Y. (2018). Analisis Potensi Dan Strategi Pengembangan

Agrowisata Studi Kasus Di Wisata Bukit Flora, Gunung Petung,

Kabupaten Pasuruan. Buana Sains Vol.18 No.1, 73-84.

Malia, R. (2021). Strategi Pengembangan Agrowisata Kampung Budaya Pandan

Wangi. Jurnal

Agrita : Jurnal Program Studi Agribisnis Vol.3 No.2, 433-438.

Muksin, I. K. (2019). Jenis-Jenis Herba Dan Liana Di Desa Peliatan, Ubud-

Bali, Kepercayaan Masyarakat Dan Mitos Yang Berkembang Tentang

Tumbuhan Tersebut. Ecotrophic : Jurnal

Ilmu Lingkungan Vol.4 No.1, 1-72.

Pambudi, S. H. (2018). Strategi Pengembangan Agrowisata Studi Di Desa

Wisata Kaligono

Kabupaten Purworejo. Analisis Kebijakan Pertanian Vol.2 No.1, 160-168.

Primadany, S. R. (2018). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah

Kabupaten Nganjuk.

Jurnal Administrasi Publik Vol.1 No.4, 135-143.

Saputra, G. B. (2018). Pengembangan Agrowisata Di Kecamatan Ledokombo,

Kabupaten Jember .

Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (Jepa), 326-330.

Zainaf. (2020). Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Di Museum Balanga

Kota Palangka Raya. 9-11.

Sumber Peraturan :

UU RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab 1, Pasal 1, Poin 5


39

UU RI Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan Bab 3, Pasal 4, Poin A dan

Sumber Internet :

Pemko Dukung Pengembangan Agrowisata Masyarakat

Https://Www.Matakalteng.Com/Daerah/Palangka-Raya/2021/02/22/Pemko

-Dukung- Pengembangan-Agrowisata-Masyarakat

Manasa Agrowisata Https://Maps.App.Goo.Gl/Wg4jzyfmpmcki5vp6

Palangka Raya Punya Destinasi Agrowisata Kekinian, Sudah Tahu Belum?

Https://Kaltengtoday.Com/Palangkaraya-Punya-Destinasi-Agrowisata-

Kekinian-Sudah-Tahu- Belum/

Manasa Agrowisata/Bukit Buhis

Https://Palangkaraya.Go.Id/Manasa-Agrowisata-Bukit-Buhis/

Instagram Manasa Agrowisata

Https://Instagram.Com/Manasaagrowisata?Igshid=Ymmymta2m2y=
40
LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Wawancara untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah


Bagian 1 : identitas informan

Nama :
Umur :
Jabatan :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Alamat :

Bagian 2 : instrument wawancara kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


Kalimantan Tengah

1. Apa yang dilakukan dinas pariwisata apabila terdapat objek wisata yang baru,
yang dalam hal ini masih dikelola secara pribadi/pihak swasta?
2. Bagaimana untuk mengurus perizinan objek wisata yang dikelola secara
pribadi/pihak swasta?
3. Apakah wisata tersebut tetap berada dalam naungan dinas pariwisata atau
tidak? Apabila iya, alasannya apa? Dan apabila tidak, alasannya mengapa?
4. Apakah pihak pengelola wisata yang dikelola secara pribadi tersebut
menyetorkan pendapatannya untuk PAD?
5. Bagaimana tanggung jawab dinas pariwisata terkait pengembangan tempat
wisata yang dikelola secara pribadi?
6. Apakah Manasa Agrowisata bekerjasama dengan dinas pariwisata untuk
mengelola pengembangannya?
7. Apa bentuk partisipasi dinas pariwisata dalam mendukung wisata yang
dikelola secara pribadi atau swasta?
8. Hingga saat ini, ada berapa jumlah agrowisata yang ada di Kalimantan
tengah?
9. Apakah semua agrowisata dikalimantan tengah berada dalam pengawasan
dinas pariwisata?
10. Bagaimana upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan agrowisata
yang ada di Kalimantan Tengah?

41
42

Wawancara untuk Staff/Karyawan Manasa Agrowisata


Bagian 1 : identitas informan

Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Alamat :

Bagian 2 : instrument wawancara kepada staff/karyawan manasa agrowisata

11. Berapa harga tiket masuk manasa agrowisata ?


12. Apa saja fasilitas yang didapat dengan harga tersebut?
13. Bagaimana syarat berlakunya tiket?
14. Bagaimana alur wisata petik buah di manasa agrowisata?
15. Berapa tarif untuk wisata petik buah?
16. Bagaimana cara membayar buah hasil petikan sendiri di manasa agrowisata?
17. Berapa harga sewa pondok/gazebo ?
18. Berapa orang jumlah maksimal untuk menyewa 1 pondok/ gazebo?
19. Apakah ada syarat dan ketentuan yang berlaku antara wisatawan dan pihak
pengelola apabila terjadi hal yang tidak di inginkan?
20. Wawancara untuk pengelola/pemilik manasa agrowisata
43

Bagian 1 : Identitas informan


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Alamat:

Bagian 2 : Instrumen wawancara kepada pengelola/pemilik manasa


agrowisata

1. Bagaimana sejarah berdirinya taman wisata manasa agrowisata?


2. Apa visi dan misi taman wisata manasa agrowisata ?
3. Bagaimana sistem promosi dan pemasaran manasa agrowisata?
4. Bagaimana gambaran manasa agrowisata dan apa yang membuatnya unggul?
5. Apa yang mendasari pengembangan objek manasa agrowisata ini, dan apa
tujuan pengembangannya?
6. Bagaimana sistem keamanan sepanjang kawasan objek wisata ini?
7. Apakah tata letak dan pengembangan fasilitas sesuai dengan kondisi
lingkungan?
8. Apakah ada Kerjasama yang dilakukan dengan pihak lain untuk
mempromosikan tempat wisata?
9. Apakah ada bantuan dari pemerintah terkait pengembangan agrowisata ini?
10. Bagaimana upaya anda sebagai pengelola manasa agrowisata untuk
meningkatkan atau mempertahankan pengunjung untuk berwisata?
11. Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan daya Tarik objek wisata,
sehingga lebih bernilai dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan?
44

Wawancara untuk pengunjung/wisatawan manasa agrowisata


Bagian 1 : identitas informan
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir :
Alamat:

Bagian 2 : instrument wawancara kepada pengunjung/ wisatawan

1. Menurut anda apa yang membedakan manasa agrowisata dengan tempat


wisata lainnya?
2. Darimana anda mengetahui objek wisata manasa agrowisata?
3. Sudah berapa kali anda berkunjung ke manasa agrowisata?
4. Transportasi apa yang anda gunakan meuju manasa agrowisata?
5. Berapa jarak tempat tinggal anda dengan lokasi manasa agrowisata?
6. Berapa biaya yang anda keluarkan untuk wisata ini (transport, kosumsi, dan
tiket)?
7. Apakah tata letak dan pengembangan fasilitas wisata sesuai denganekspetasi
anda?
8. Apakah anda puas berkunjung di manasa agrowisata?
9. Bagaimana tanggapan anda mengenai wisata petik buah?
10. Apakah layanan yang diberikan pihak manasa agrowisata memuaskan?
11. Kritik dan saran anda terhadap manasa agrowisata untuk kedepannya?
45

DOKUMENTASI
46
47

Anda mungkin juga menyukai