KABUPATEN PANGANDARAN
Laporan Penelitian:
Ditunjukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh
Laporan Penelitian Ristek dan Praktek
Oleh:
Sandy Cahya Pratama
NPM : 192010044
RISTEK
OPTIMALISASI KINERJA PEGAWAI DIBADAN KESBANGPOL KABUPATEN
PANGANDARAN
Oleh:
Sandy Cahya Pratama
NPM : 192010044
Disetujui untuk Diajukan pada
Laporan Penelitian Riset dan Praktek Program Studi Administrasi Publik.
Menyetujui,
Mahasiswa Dosen Pembimbing
i
8. Kepada rekan-rekan kelompok 10 terimakasih atas kerjasamanya.
9. Kepada Sarah Siti Nurhalizah, S.M yang selalu ada untuk mensuport dan membatu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
10. Kepada kepala badan kesatuan bangsa dan politik dan seluruh jajaran staf serta
pegawai.
Pada kesempatan ini Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita dan
membalas semua kebaikan pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan
penyusunan laporan penelitian ini.
PENELITIAN
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
iii
3.3.1 Wawancara ........................................................................................................... 24
3.3.2 Dokumentasi......................................................................................................... 25
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 KONTEKS PENELITIAN
ada dalam organisasi antara dua orang atau guna mencapai tujuan bersama secara rasional.
Organisai juga perpaduan secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berhubungan
untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan
pengawasan dalam mencapai tujuan. Dalam hal tersebut organisasi tidak luput dari bantuan
seorang pimpinan.
Organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan
visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang
tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat
pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan infrastrukrut yang ada untuk
Dalam kehidupan di dunia ini manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi
derajatnya dan dianugrahi kemampuan untuk berpikir, memilih mana yang baik serta mana
yang buruk dibanding makhluk lainnya. Manusia juga adalah makhluk sosial yang tidak
dapat hidup sendiri. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan hidup
berkelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya
1
manusia yang berkualitas dan berjiwa pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain untuk
Kinerja organisasi akan menjadi berkualitas apabila kinerja pegawai atau individualnya
baik. Bila organisasi ingin berkembang dengan pesat, organisasi harus mampu mempunyai
sumber daya manusia yang mampu menghasilkan kinerja pegawai yang baik. Sumber daya
manusia yang efektif akan membuat pegawai semakin loyal terhadap organisasi, semakin
termotivasi untuk bekerja, bekerja dengan rasa senang dan yang lebih penting kepuasan kerja
yang tinggi akan memperbesar kemungkinan tercapainya produktivitas dan kinerja pegawai
merupakan salah satu lembaga teknis yang berada di lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Pangandaran, unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh seorang Kepala yang
tugas dan fungsi, Serta tata kinerja pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Pangandaran maka, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pangandaran memiliki
masyarakat .
2
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Peran penulis disini untuk membantu mengoptimalisasikan kinerja pegawai agar lebih
baik lagi. Pengopimalisasikan kinerja pegawai merupakan salah satu variabel yang
berpengaruh untuk memecahkan masalah kinerja pegawai. Oleh karena itu, penulis tertarik
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada
2. Dimensi apa saja yang menjadi oprasional pengoprasian kinerja pegawai kinerja
Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan teoritis dan kegunaan praktis yang berdasarkan
3
1. Memperoleh data dan mengaplikasikan mengenai pengoptimalisasian terhadap
kinerja pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pangandaran.
kemampuan mendelegasikan tugas pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Pangandaran.
Kegunaan penelitian terdiri dari kegunaan teoritis dan kegunaan praktis yang berdasarkan
pertimbangan kontekstual dan konseptual dan kegunaan praktis untuk perbaikan bagi
1. kegunaan teoritis
memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh dan bagi pengembangan
2. kegunaan praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan untuk pertimbangan
dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat mengenai masalah optimalisasi terhadap kinerja
4
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan wawasan pribadi
dalam oengopimalisasian kinerja pegawai dalam suatu organisasi atau instansi lainnya.
5
BAB II
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang digunakan oleh penulis sebagai acuan
1. Hidayah (2008)
kinerja karyawan.” (Studi kasus pada CV Gama Indonesia Kalpataru malang) dapat
disimpulkan bahwa training yang diterapkan di CV Gama adalah off the job training. Adapun
metode yang diterapkan yaitu experiental learing (belajar dari pengalaman). Karena dengan
belajar dari sebuah pengalaman dijadikan sebagai pengalaman. Dengan terapkan Outbond
Training kinerja karyawan menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa dimensi
yaitu kemampuan atau keterampilan karyawan, semangat kerja karyawan, dan kelancaran
pekerjaan karyawan. Variable yang digunakan penelitian tersebut yaitu Traini (X) dan kinerja
(Y).
2. Lubis (2008)
Melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap
bahwa: pengaruh pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
6
karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (persero) medan yang selama ini mampu
meningkatkan kinerja karyawannya. Disamping itu, motivasi yang diberikan oleh pimpinan
atau perusahaan juga memiliki peran penting untuk meningkatkan semangat kerja dan
komitmen karyawan terhadap perusahaan yang akhirnya juga berhasil meningkatkan kinerja
karyawan, Variabel yang digunakan dalam peneliian tersebut adalah pelatihan (X1), Motivasi
3. Amalia (2010)
Peneliti ini melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Evaluasi Efektivitas Program
Pelatihan (Studi pada karyawan unit produksi PT. Pertrokimia Grersik)” dapat disimpulkan
sebagai berikut: menurut persepsi karyawan unit produksi PT. Petrokimia Gersik bahwa
penelitian yang telah diselenggarakan adalah sangat efektif. Variable yang digunakan oleh
penulis yaitu Evaluasi (X1), Efektifitas (X2), dan pelatihan karyawan (Y).
Berdasarkan uraian di atas, ringkasan dari penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat
7
TABEL 2.1
KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU
No Judul Penelitian Rumusan Metode Hasil dan
Masalah Pembawaan
1 Pelaksanaan Training Untuk Analisis Training yang
dalam meningkatkan mengetahui Deskriptif diterapkan di
kinerja karyawan (Studi metode apa CV Gama
kasusu pada CV Gama yang adalah off the
Indonesia Kalpatura digunakan job training.
Malang) dalam Adapun metode
melakukan yang diterapkan
training dalam yaitu
meningkatkan experiental
kinerja learing (belajar
karyawan pada memulai
CV Gama pengalaman).
Kalpatura
Malang.
Untuk
mengetahui
kinerja
karyawan
kasusunya
melalui
pelaksanaan
training pada
PT Gama
kalpatura
Malang
2 Pengaruh pelatihan dan Untuk Metode Pegaruh
motivasi kerja terhadap mengetahui analisis
pelatihan dan
kinerja karyawan PT. dan regresi linier
Perkebunan Nusantara menganalisis berganda motivasi kerja
IV (persero) Medan. pengaruh
berpengaruh
pelatuhan dan
motivasi kerja signifikan
terhadap
terhadap kinerja
kinerja
karyawan PT. karyawan PT.
8
Perkebunan Perkebunan
Nusantara
Nusantara IV
IV(persero)
Medan (persero)
Medan yang
selama ini
mampu
meningkatkan
kinerja
karyawan.
9
Administrasi merupakan sebuah usaha atau kegiatan yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan. Dalam arti sempit, administrasi dikenal sebagai kegiatan yang meliputi pencatatan,
kerjasama yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dalam mencapai suatu tujuan dengan
memanfaatkan berbagai macam sarana dan prasarana tertentu agar lebih efektif dan efisien.
Menurut Ulbert Sillalahi dalam bukunya Studi Tentang Ilmu Administrasi (2016:7)
mengemukakan bahwa:
kerja sama yang dilakukan manusia atau sekelompok orang sehingga tercapai tujuan
yang diinginkan”.
Berdasarkan uraian oleh ahli diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi dalam arti luas
adalah sebagai proses kerjasama baik individu maupun kelompok dalam melaksanakan suatu
gambaran administrasi secara luas hingga gambaran administrasi secara sempit, tergantung
sebagaimana kita melihatnya, baik dari fokus kajian dengan memerlukan pemikiran yang
sifatnya keilmuan maupun melihat dari segi fokus kajian dengan memerlukan pemikiran
10
yang sifatnya keilmuan maupun dilihat dari segi lokus sebagai aktivitas atau kegiatan yang
Adapun juga menurut Ulbert Sillalahi dalam bukunya The Study of Administrative
memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubunganya satu sama lain.”
Menurut uraian ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian administrasi dalam
arti sempit merupakan kegiatan dalam penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara
sistematis dengan tujuan untuk memudahkan dalam menemukan data dan informasi yang
dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih
Berdasarkan definisi dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah suatu
kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
11
2.1.2.2 Teori Administrasi Publik
Dengan adanya keberadaan administrasi publik didalam suatu negara merupakan suatu
keharusan bagi setiap negara karena administrasi publik mencakup kumpulan norma-norma
dan aturan-aturan yang dapat digunakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Administrasi publik merupakan kombinasi yang sangat beragam serta tidak berpola
antara teori dan pelaksanaan. Administrasi publik dimaksudkan untuk lebih
memahami hubungan antara pemerintah dengan masyarakatnya serta meningkatkan
responsibilitas kebijakan negara terhadap berbagai kebutuhan sosial, dan juga
melembagakan praktik-praktik manajerial agar terbiasa lebih efektif dan efisien.”
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa administrasi publik memiliki
kenyataannya tidak selalu berpola pada teori dan pelaksanaannya namun dapat meningkatkan
responsibilitas kebijakan negara terhadap kebutuhan sosial agar lebih efektif dan efisien.
Wiliiam H. Newman, menyebut “The work of Administration” yang dapat dibagi dalam
1. Perencanaan (Planing)
2. Pengorganisasian (organizing)
12
5. Pengawasan (controling)
menentukan apa yang ingin dilakukan dalam suatu pekerjaan disebut dengan (planning),
yang disebut dengan (supervising), Tindakan mengusahakan agar hasil pelaksanaan relatif
manajemen yang secara khusus mengkaji penciptaan barang dan jasa, serta memanfaatkan
alat- alat serta teknik- teknik khusus untuk memecahkan masalah-masalah produksi. Ada
update, pengoperasian serta pengawasan sistem- sistem produksi. Kinerja operasi ialah suatu
pengukuran dari performa industri terhadap standar ataupun indicator yang efisien, efektif,
dan tanggung jawab sosial seperti halnya: produktivitas, siklus dan kepatuhan terhadap
13
1. Efektivitas dan efisiensi dari kinerja sebuah perusahaan dalam menggunakan asset
3. Memastikan bahwa seluruh karyawan telah bekerja memenuhi sasaran dan tujuan
dengan efisien dan disertai integritas yag tinggi, tanpa biaya yang tidak diinginkan atau
berlebih.
perusahaan.
tercapai. Lalu perusahaan akan menentukan alat apa yang akan digunakan untuk mengukur
1. Perencanaan
Keputusan yang menyangkut kreatifitas metode pelaksanaan suatu operasi produktif atau
tidak.
2. Pengorganisasian
dasar forecast permintaan dan keputusan scheduling pekerjaan serta pengalokasian pegawai
14
3. Pengarahan
4. Pengawasan
Sebagaimana dikemukan oleh Mangkunegara (2009) bahwa isitilah kinerja dari kata kata
job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan padanya. Lebih lanjut Mangkunegara (2009) menyatakan bahwa pada umumnya
kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi.
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila,
2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau
kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan
Anwar Prabu Mangkunegara (2009 : 75) mengemukakan bahwa indikator kinerja, yaitu :
15
1. kualitas
Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya
dikerjakan.
2. Kuantitas
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya.
Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing.
3. pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab
Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk
Kinerja pegawai menurut Sinambela sebagaimana dikutip oleh Renaldy H. Lukiman dan
keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui
seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
Untuk itu diperlukan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersama-sama
16
Menurut Mangkunegara sebagaimana dikutip oleh Farida Fitriani Ismail dan Dedy
Sudarmadi karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut:
tujuannya.
5) Memanfaatkan umpan balik (feedback) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukannya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, kinerja adalah suatu hasil yang telah
dicapai seseorang dari sesuatu yang telah dilakukan sesuai dengan tanggung jawabnya dan
dalam batasan waktu tertentu. Dari kinerja ini dapat diketahui kemampuan seseorang, karena
dalam kinerja ini seseorang dituntut untuk melakukan tugasnya dengan baik dan cepat.
- Penilaian Kinerja
Proses penilaian kinerja yang berhasil terletak pada beberapa dasar utama , yaitu sebagai
berikut :
Timing
Penilaian kinerja harus diatur oleh kalender, bukan jam. Manajer harus melakukan paling
tidak dua kali pertemuan formal dengan pekerja setiap tahun. Sekali diawal pada saat
17
melakukan perencanaan dan diakhir pekerjaan sekali lagi untuk nilai hasil . Diantara dua
Clarity
Kita tidak dapat menilai seberapa baik melakukan pekerjaan dengan jelas tentang apa
sebenarnya pekerjaan itu. Setiap pekerja mempunyai lima sampai enam tanggung jawab
kunci. Apabila belum jelas diawal tahun, maka perlu duduk bersama untuk merumuskan
Cossistency
Proses penilaian yang efektif meningkat langsung dengan mission statement dan nilai-
nilai organisasi . Apa yang tercantum dalam penilaian kinerja harus sama dengan apa yang
1) Iklim organisasi, dalam suatu organisasi sangatlah penting bagi pimpinan untuk
memahami kondisi organisasi, karena ia harus menyalurkan bawahan sehingga mereka dapat
mencapai tujuan pribadi dan tujuan organisasi. Dengan adanya iklim kerja yang kondusif,
dalam suatu organisasi, pemimpin harus mampu menggali potensi – potensi yang ada pada
18
3) Kualitas pekerjaan, Pekerjaan yang dilakukan dengan kualitas yang tinggi dapat
memuaskan yang bersangkutan dan perusahaan. Penyelesaian tugas yang terandalkan, tolok
karyawan. Untuk memiliki inisiatif dibutuhkan pengetahuan serta ketrampilan yang dimiliki
6) Motivasi, merupakan subyek yang penting bagi pimpinan, karena menurut definisi
pimpinan harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Pimpinan perlu memahami orang -
orang berperilaku tertentu agar dapat mempengarhuinya untuk bekerja sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan.
jadwal pekerjaannya. Sebab akan mempengaruhi ketepatan waktu hasil pekerjaan yang
kerja tinggi dapat memuaskan yang bersangkutan dan perusahaan. Dengan memiliki
kuantitas kerja sesuai dengan yang ditargetkan, maka hal itu akan dapat mengevaluasi kinerja
19
9) Disiplin kerja, Dalam memperhatikan peranan manusia dalam organisasi, agar dapat
mencapai tujuan yang ditentukan diperlukan adanya kedisiplinan yang tinggi sehingga dapat
mencapai suatu hasil kerja yang optimal atau mencapai hasil yang diinginkan bersama.
B) Menurut Dale Timple yang dikutip oleh Sarita Permata dewi terdapat dua faktor yang
meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik, motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan,
1. Salah satu instrumen yang digunakan pada Sistem Pengelolaan Kinerja Kementerian
Keuangan untuk menerjemahkan sasaran strategis organisasi menjadi suatu yang terukur dan
IKU atau Indikator Kinerja Utama merupakan tolok ukur keberhasilan pencapaian
Sasaran Strategis atau kinerja. Penyusunan IKU dilakukan setiap satu tahun sekali atau pada
20
saat pegawai pindah ke tempat tugas yang baru. Setiap IKU nantinya akan dinilai capaiannya
KU yang baik memiliki karakteristik dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) menganut
bermakna ganda,relevan dan khas/unik dalam menilai serta mendorong kinerja suatu
unit/pegawai.
Measurable: mampu diukur dengan jelas dan jelas cara pengukurannya. Pernyataan
Realistic: merupakan ukuran yang dapat dicapai dan memiliki target yang
menantang.
Suatu IKU dianggap telah memenuhi kriteria SMART-C berdasarkan kesepakatan antara
pengelola kinerja organisasi, pemilik IKU dan atasan langsung pemilik IKU.
Pengelolaan kinerja pegawai merupakan suatu proses strategis dan terpadu yang
21
sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja harus dikelola secara baik agar
dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi organisasi, mengingat pentingnya pengelolaan
OPTIMALISASI
Gambar 2.1KINERJA
PEGAWAI DIBADAN KESATUAN
BANGSA DAN POLITIK
KABUPATEN PANGANDARAN
22
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial dan budaya. Upaya untuk menjaga,
memelihara, serta meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa perlu terus dilakukan
termasuk diKabupaten Pangandaran. Institusi pengemban tugas dan kewajiban berat namun
mulia ini dapat saja berubah sesuai dengan ketentuan perundangan dan wacana yang
berkembang, namun tetap harus ada institusi yang dijalankan tugas dan fungsi tersebut.
Berkaitan dengan pentingnya hal di atas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik senantiasa
berupaya melakukan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik
demokrasi dan untuk menunjang laju pembangunan perdagangan dan jasa di kabupaten
Pangandaran. Program dan kegiatan yang disusun difokuskan kepada pemantapan ideologi
dan kewaspadaan nasional, ketahanan bangsa, politik dalam negeri (pengkajian strategi
daerah).
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu
23
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
(Moleong, 2007:6). Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada
sekarang berdasarkan data-data. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada
penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai optimalisai kinerja pada
badan Kesatuan bangsa dan politik dikabupaten pangandaran secara mendalam dan
komprehensif. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi
3.3.1 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yang
bertujuan untuk memperoleh informasi terkait dengan fokus penelitian yang akan dikaji
melalui percakapan atau tanya jawab secara langsung dan lisan kepada pihak – pihak yang
dianggap berkompeten dalam memberikan informasi mengenai masalah yang akan diteliti.
Dalam proses pengumpulan data ini peneliti melakukan wawancara secara langsung
dengan tatap muka, mengajukan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Tanya jawab
ini dilakukan terus menerus dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
24
optimalisasi kinerja dibadan kesatuan bangsa dan politik (KESBANGPOL) Kabupaten
Pangandaran.
3.3.2 Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berupa tulisan dan
gambar. Dokumen yang berbentuk tulisan itu berupa catatan harian, peraturan, kebijakan,
dan dokumen yang berbentuk gambar yaitu berupa gambar hidup, foto dan lain-lain.
Sedangkan dokumen yang berbentuk lisan itu berupa rekaman pembicaraan. Dan dari
dokumen ini peneliti mengumpulkan data berupa tulisan yaitu kebijakan serta dokumen-
dokumen lain yang di anggap penting yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan. Selain itu juga mengumpulkan data berupa foto dan rekaman.
3.3.3 Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti
melalui pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Observasi ini biasanya
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang relevan karena dilakukan melalui pengamatan
langsung. Pada penelitian ini peneliti mencari sumber data dengan cara melakukan
pengamatan langsung pada tempat atau objek penelitian yang diteliti yang berkaitan dengan
25
3.4 INFORMASI
informasi yang dianggap relevan dari orang yang memahami permasalahan yang akan
diteliti. Untuk menjawab masalah yang akan diteliti, maka membutuhkan informan.
Informan yang peneliti maksud adalah orang yang dianggap paling tahu informasi mengenai
permasalahan yang diperlukan, maka dalam menjawab permasalahan yang diteliti akan
sesuai dengan kondisi yang memang benar terjadi adanya sehingga informasi yang didapat
dianggap relevan.
TABEL 3.1
INFORMAN PEGAWAI KESBANPOL
NO JABATAN NAMA KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
Dalam Operasional ini didalam nya terdapat hal – hal penting dalam penelitian yang
memerlukan penjelasan yang bersifat spesifik, rinci dan tegas. Dalam operasional parameter
ini menggambarkan karakteristik variabel penelitian serta hal – hal yang dianggap penting.
Dalam operasional parameter terdapat keterangan atau informasi yang dapat menjelaskan
batas-batas atau bagian tertentu dari suatu sistem. Berikut operasional parameter dalam
26
TABEL 3.2
OPERASIONAL PARAMETER
VARIABEL DIMENSI TEKNIK INDIKATOR
PENGUMPULAN
DATA
Optimalisasi Perencanaan Wawancara Metode
kinerja pelaksanaan
karyawan Keputusan
dibadan Pengorganisasian Wawancara Permintaan
kesatuan Jadwal
bangsa dan keputusan
politik Pengalokasian
Pengarahan Wawancara dan Ketetapan
Observasi
Permintaan
pengawasan Dokumentasi Prosedur
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu
dalam mencari datanya diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan data – data yang
diberikan dari dinas. Setelah itu disusun kedalam pola dengan memilih mana yang penting
Menurut Miles & Huberman yang dikutip Ramdhan (2019:15) dalam analisis data terdiri
27
1) Reduksi Data
Reduksi data ini merupakan tahapan yang merangkum data – data yang sudah didapat
dengan cara menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu. Sehingga akan
ada kesimpulan akhir yang nantinya menjadi sebuah data yang memang dianggap penting
untuk dijadikan bahan analisis. Karena data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak
sehingga perlu diteliti kembali dan memfokuskan kepada data yang penting. Dengan begitu
data yang sudah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas sehingga akan
2) Penyajian data
Penyajian data ini merupakan kegiatan menyusun informasi yang sudah di dapat yaitu
berdasarkan pada pokok dalam reduksi data. Yang nanti nya akan berlanjut kepada
kesimpulan. Bentuk penyajian data ini berupa catatan lapangan yang berbentuk narasi
singkat, jenis matriks, gambar, jaringan kerja, kaitan kegiatan serta tabel sebagai pendukung
narasinya. Sehingga akan memudahkan peneliti dalam memahami data yang didapat dengan
3) Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan teknik analisis data yang terakhir dilakukan yaitu
untuk mendapatkan hasil analisis dengan penjabaran yang jelas dan sistematis sesuai dengan
rumusan masalah yang telah dikemukakan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan pasti akan mengalami perubahan karena akan menemukan beberapa
28
penemuan – penemuan data yang baru sehingga kesimpulan ini akan menjadi bukti yang
Pemeriksaan keabsahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa penelitian yang dilakukan
dapat dipertanggung jawabkan. Dan beberapan teknik dalam pemeriksaan keabsahan data
menurut moleong (2006 : 326-327) dalam Ibnu, Liansyah dah Wildia (2018: 7-8) yaitu :
1) Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan ini merupakan proses dimana peneliti hadir bersama, mengamati,
melihat langsung objek penelitian. Untuk memudahkan dalam mendapatkan data. Setelah
2) Ketekunan Pengamatan
Pengamatan merupakan teknik utama dalam memiliki peran yang signifikan, melalui
ketekunan pengamatan peneliti bisa memahami keadaan objek dan mempelajari bagaimana
situasi yang terjadi, lalu Mencari apa yang diperhitungkan dan yang tidak dapat sehingga
3) Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara membandingkan antara
sumber teori maupun teknik penelitian. Menurut Patton (1978) dalam Ibnu, Liansyah dah
29
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
Membandingkan apa yang dikatakan orang dalam waktu tertentu (waktu penelitian)
Dalam pelaksanaan penyusunan penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2022 hingga
bulan Oktober 2022 dengan mengambil lokasi di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di
1. Persiapan
2. Penyusunan Proposal
4. Analisis Data
5. Penyusunan Data
6. Pengolahan Data
7. Penyusunan Laporan
30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN