PROPOSAL
Oleh :
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya yang melimpah ,serta yang telah
memberikan kemudahan dalam segala urusan khususnya dalam menyelesaikan
Proposal Penelitian ini dengan judul “Hubungan Kepuasan Pasien BPJS Rawat Jalan
Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum Methodist Medan”.Penulisan
Proposal Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk
mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Flora
Program Studi Ners.
Dalam penyusunan Proposal Penelitian ini mulai dari awal hingga
akhir penulis banyak memperoleh bimbingan, dukungan, bantuan, kritik dan saran dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini, Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Fithria Aldy, M.Ked (Oph)., SpM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
2. Suherni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Flora Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis
bersedia memberikan saran dan arahan dalam perbaikan proposal penelitian ini.
ii
6. Direktur dan Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Methodist yang telah
7. Teristimewa kepada suami Tumpal Sinaga dan anak-anak tercinta Arfan Gabriel
Sinaga dan Abel Diandro Sinaga yang selalu memberikan kasih sayang, doa,
nasihat dan dukungan moral maupun materil yang tidak pernah putus.
8. Seluruh Staf pengajar Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Flora Medan yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta membekali
9. Dokter Jaga Igd dr.Lie Novita, MKM dan teman kerja Rumah Sakit Umum
Methodist Medan yang telah banyak membantu memberi arahan, saran dan kritik
Penulis menyadari atas segala keterbatasan ilmu yang ada pada penulis dalam
penyelesaian proposal penelitian ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun. Akhirnya penulis berharap semoga proposal penelitian ini
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah..................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 5
1.4. Hipotesis Penelitian..................................................................... 5
1.5. Manfaat Penelitian....................................................................... 5
iv
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
v
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Negara harus menjamin pemenuhan hak dan kebutuhan dasar setiap warga
negaranya yang merupakan amanat dalam UUD 1945 Pasal 28 yang menyatakan
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka memenuhi hak dan kebutuhan
dasar seluruh warga, karena itu akses terhadap pelayanan tersebut dijamin oleh negara,
tanpa adanya diskriminasi, tanpa melihat status sosial ekonomi, tanpa membeda-
bedakan ras ataupun agama, ataupun ciri-ciri subjektif lainnya. (UU no 24, 2017)
Setiap orang berhak atas jaminan sosial agar sebagai pemenuhan kebutuhan
dasar hidupnya sesuai dengan yang terkandung di dalam UU No. 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah
kebutuhan akan kesehatan, sehingga setiap warga negara berhak atas akses pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, tanpa adanya diskriminasi serta berhak
untuk menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk dirinya, sesuai
dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Oleh karena itu, hak hidup sehat
setiap warganya menjadi kewajiban serta tanggung jawab pemerintah yang kemudian
direliasasikan melalui jaminan kesehatan bagi seluruh warga negara. (BPJS Kes, 2016)
Penyelenggara Jaminan Sosial atau yang biasa disebut dengan BPJS. BPJS Kesehatan
dalam melaksanakan programnya sudah bekerjasama dengan banyak rumah sakit baik
vii 1
1
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat
tahun 2009 tentang rumah sakit. Rumah Sakit adalah instititusi pelayanan kesehatan
Rumah sakit memiliki peran yang sangat besar terhadap pemberian pelayanan
kesehatan masyarakat, karena rumah sakit merupakansalah satu faslitas public yang
terkait dalam rangka evaluasi program yang sedang dijalankan dan dapat menemukan
pelayanan tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Karena itu, kualitas
2
viii
Berdasarkan survey oleh Yayasan Lembaga Pasien Indonesia (YLKI), BPJS
Kesehatan belum berjalan secara optimal menyangkut kesiapan sumber daya manusia
untuk menangani pasien BPJS. Selain itu menurut YLKI, masyarakat menilai
pelayanan BPJS Kesehatan masih sangat minim, salah satu hasilnya dinyatakan
pelayanan BPJS masih lebih bagus waktu ASKES (sebelum menjadi BPJS
Rumah Sakit Umum Methodist Medan sebagai salah satu instalasi kesehatan
yang menjadi Rumah Sakit rujukan di wilayah Kota Medan, yang mempunyai tugas
Sakit Umum Methodist Medan menjadi Rumah Sakit Mitra BPJS yang merupakan
Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) II dalam system rujukan BPJS sejak tanggal 11
September 2017.
Medan sampai saat ini masih mengalami beberapa masalah. Permasalahan yang
dihadapi rumah sakit adalah masih tingginya angka ketidakpuasan pasien BPJS di
didapatkan angka kepuasan pasien menurun dari tahun 2019 sampai ke tahun 2020.
Ketidakpuasan pasien dapat dilihat dari menurunnya jumlah pasien BPJS yang
berkunjung ke Rumah Sakit Umum Methodist Medan, dan dari angket kepuasan
pasien dimana hasil dari angket kepuasan tersebut banyak pasien yang merasa tidak
3
ix
pelayanan terhadap pasien peserta BPJS. Permasalahan inilah yang melatar belakangi
ketertarikan penulis untuk meneliti mengenai hubungan kepuasan pasien BPJS rawat
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan kepuasan pasien
BPJS rawat jalan terhadap kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Methodist
Medan.
terhadap BPJS rawat jalan terhadap kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum
Methodist Medan.
H0 : Tidak ada hubungan pengguna layanan BPJS rawat jalan dengan kepuasan
Medan.
x
Ha : Ada hubungan pengguna layanan BPJS rawat jalan dengan kepuasan
Medan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Methodist Medan atau pihak yang terkait
program BPJS.
xi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 5
(Tjiptono, 2016)
Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang
perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang
diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya. Berdasarkan apa yang disebut diatas
pengertian kepuasan pasien dapat dijabarkan sebagai berikut. Kepuasan pasien adalah
suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan
xii
kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
merasa puas adalah pelayanan yang berpihak kepada pasien. Jika pelayanan yang
diberikan berpihak kepada pasien, maka pasien akan merasa bahwa kepentingannya
karena pasien merasa puas dengan tingkat pelayanan yang diberikan (Sri Fitriani.
6
(2019).
pelayanan yang memuaskan ataupun tidak, akan menjadi informasi yang dapat
b. Kebutuhan pribadi
sebagai kebutuhan pribadi yang tersedia pada waktu dan tempat sesuai dengan
memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dalam keadaan biasa ataupun gawat
darurat.
xiii
memperoleh layanan kesehatan yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan
d. Komunikasi eksternal
Sosial yang luas dari sistem pelayanan kesehatan mengenai fasilitas, sumber daya
manusia, serta kelebihan yang dimiliki suatu konstitusi pelayanan kesehatan akan
manusia
a. Expectations yaitu, harapan pasien terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk
sebelum pasien membeli barang atau jasa tersebut. Pada saat proses pembelian
dilakukan, pasien berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terima sesuai
dengan harapan. Barang dan jasa yang sesuai dengan harapan menyebabkan
b. Performance yaitu pengalaman pasien terhadap konerja actual barang dan jasa
ketika digunakan tanpa dipengaruhi oleh harapan mereka. Ketika actual barang
xiv
c. Comparison yaitu dilakukan dengan membandingkan harapan kinerja barang atau
jasa sebelum membeli dengan persepsi kinerja actual barang dan jasa tersebut.
Pasien akan merasa puas ketika harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi
mereka terhadap penggunaan merek dari barang atau jasa yang berbeda dengan
orang lain. Confirmation terjadi bila harapan sesuai dengan kinerja actual produk.
Sebaliknya disconfirmation terjadi ketika harapan lebih tinggi atau rendah dari
a. Bukti langsung adalah segala sesuatu yang tampak seperti fasilitas, peralatan,
kesehatan dalam membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien
atau pasien, petugas dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien,
dengan segera dan tepat waktu, petugas memberikan pelayanan yang baik.
d. Jaminan hal ini mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya petugas. Selain itu, bebas dari bahaya saat pelayanan juga merupakan
jaminan.
xv
Kepuasan pasien berhubungan dengan persepsi pasien bahwa harapannya
telah terpenuhi atau terlampaui. Persepsi yang terkait dengan pemahaman terhadap apa
yang dialami, apa yang dilihat, didengar dan dirasakan terhadap apa yang telah di
Bertolak dari pengertian pasien yang telah dijelaskan, ada dua komponennen
yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien: (1) Komponen harapan pasien (2)
pasien, tetapi yang akan dijelaskan berikut adalah salah satu cara pengukuran
kepuasan pasien berdasarkan konsep harapan kinerja seperti cara yang dijelaskan
diatas. Pengukuran harapan pasien dapat dilakukan dengan membuat kuesioner yang
berisi aspek-aspek layanan kesehatan yang dianggap penting oleh pasien. Kemudian
pasien diminta menilai setiap setiap aspek tadi, sesuai dengan tingkat kepentingan
sangat baik diberi nilai 5, baik diberi nilai 4, kurang baik diberi nilai 3, tidak baik
Kesehatan adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden dan
xvi
berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk
Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia.
adalah setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar pemerintah.
Peserta BPJS Kesehatan adalah semua penduduk Indonesia dan orang asing
yang bekerja minimal 6 bulan di Indonesia dan telah membayar iuran Peserta BPJS
Kesehatan. 10
Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terbagi
a. Peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan adalah fakir miskin dan
orang tidak mampu yang didaftarkan oleh Pemerintah. Yang berhak menjadi
peserta PBI Jaminan Ksehatan lainnya adalah yang mengalami cacat total tetap
Anak Tiri dan/atau Anak angkat yang sah dan belum berusia 21 tahun dan
penerima upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan
menerima gaji atau upah.36 Pekerja penerima upah terdiri dari, Pegawai
Negeri Sipil (PNS), Anggota TNI, Anggota POLRI, Pejabat Negara, Pegawai
Pemerintah non PNS, Pegawai swasta dan pegawai lain yangdibayar dengan
xvii
APBN atau APBD serta pekerja lain yang memenuhi criteria pekerja
penerima upah.
2) Pekerja bukan penerima upah dan keluarganya. Pekerja bukan penerima upah
adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas resiko sendiri. 38 Pekerja
bukan penerima upah terdiri atas pekerja diluar hubungan kerja atau Pekerja
dan apabila perserta yang memiliki anggota keluarga lebih dari 5 orang termasuk
peserta, dapat mengikut sertakan anggota keluarga lain dengan membayar iuran
tambahan
a. Hak Peserta
b. Kewajiban Peserta
xviii
1) Memberikan data dirinya dan anggota keluarganya secara lengkap dan benar
2) Membayar iuran
4) Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan (BPJS Kesehatan,
2016)
Pelayanan yang dijamin oleh BPJS kesehatan adalah sebagai berikut (BPJS
12
Kesehatan, 2016) :
1) Administrasi pelayanan
a) Administrasi pelayanan
xix
f) Transfuse darah sesuai kebutuhan medis
Selain itu, ada pula pelayanan yang tidak dijamin oleh Badan Penyelenggara
c. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja
h. Gangguan kesehatan atau penyakit akibat ketergantungan obat dan atau alkohol
i. Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan
xx
m. Perbekalan kesehatan rumah tangga
n. Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah
o. Biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan
2.3.1. Pengertian
14
Menurut Parasuraman (1985) yang dikutip oleh Aspeden (2016) menjelaskan
tentang kualitas yaitu keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk/ jasa
dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditentukan atau
bersifat laten.
keperawatan yang di satu pihak dapat memberikan kepuasan kepada setiap pasien
serta di pihak lain tata cara pelaksanaannya sesuai dengan standar kode etik profesi
merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan yang baik.
Selain itu menjelaskan dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu
expected service (jasa yang diharapkan) dan perceveid service (jasa yang diterima).
Apabila jasa dalam hal ini pelayanan yang dirasakan sesuai dengan yang
xxi
baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan pada penyedia
persepsi tentang pelayanan tersebut dari kaca mata seorang pasien atau pelanggan.
penilaian atau persepsi pelayanan tersebut oleh pasien. Persepsi pasien ini sangat
penting karena pasien yang puas akan mematuhi pengobatan dan mau datang berobat
a. Tingkat pertama mengacu pada konsep umum kualitas dan berlaku untuk layanan,
institusi pelayanan kesehtan dlam hal pelayanan yang diberikan perawat kepada
pasien.
tersebut diperbaiki menjadi lima indikator dimensi yang mudah digunakan dan
a. Tangibles, meliputi kewujudan bukti fizikal yang nyata seperti penampilan atau
xxii
b. Reliability, meliputi kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
d. Assurance, meliputi kemampuan, kesopanan, sifat boleh dipercayai dan bebas dari
keperawatan terhadap citra rumah sakit terdiri dari: (1) persepsi tentang dimensi
kualitas teknis adalah tanggapan pasien terhadap apa yang bisa dilihat dan dirasakan
dihadapinya dengan terampil dan profesional, (2) persepsi tentang dimensi kualitas
membantu pasien dan memberikan pelayanan keperawatan yang cepat dan tanggap,
Tollen, 2018).
menanggapi dan melakukan sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan pasien meliputi
xxiii
1. Kepastian rumah sakit dalam memberikan informasi waktu pelayanan adalah
2. Kemampuan staf rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat
kemampuan staf rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat.
penilaian pasien terhadap kesediaan dari staf rumah sakit dalam menanggapi
pelayanan dengan waktu yang tepat sesuai waktu yang dibutuhkan, sebagaimana
terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Pemeriksaan atau pelayanan yang terlalu lama
petugas tidak profesional (terkesan lambat) serta akan mengakibatkan antrean yang
memberikan pelayanan terlalu cepat akan memberi kesan tidak teliti, asal-asalan,
xxiv
b. Kehandalan
melaksanakan janji dengan terpercaya dan akurat meliputi hal-hal berikut (Aspden.
2016).
2. Kepedulian rumah sakit dalam menangani pasien adalah penilaian pasien terhadap
3. Keandalan pelayanan yang diberikan rumah sakit adalah penilaian pasien terhadap
administrasi/pencatatan.
keperawatan secara keseluruhan berawal disini, artinya pasien bisa menilai citra rumah
sakit dari bagaimana proses penerimaan berlangsung dan dari sinilah penilaian
mereka masih harus antri dan menunggu lama pada saat proses pendaftaran. Tentunya
situasi yang harus antri dan menunggu lama pada saat proses pendaftaran ini akan
xxv
Apabila proses yang tidak baik ini terus berlanjut pada pelayanan berikutnya, maka
dapat dipastikan rumah sakit akan kehilangan pelanggan atau pasien nya (Puspita,
2018).
c. Jaminan
sakit yang dapat menimbulkan kepercayaan dari pasien terhadap rumah sakit, meliputi
keperawatan.
2. Rasa aman yang diberikan pada saat mendapat pelayanan dari perawat di rumah
19
sakit adalah penilaian pasien terhadap rasa aman yang diberikan staf rumah sakit
4. Dukungan dari lembaga kapada staf rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya
adalah penilaian pasien terhadap dukungan yang diberikan rumah sakit terhadap
terhadap produk/jasa secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan
xxvi
perusahaan. Dimensi jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi: (Crosson and
Tollen, 2018).
2. Kesopanan (courtesy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para perawat.
d. Empati
pelanggan.
pelanggan.
xxvii
pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan serta pemahaman kepada
mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan (Crosson and Tollen,
2018).
e. Bukti Fisik
yang dapat dilihat langsung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan 1.
2. Penampilan fasilitas fisik (bangunan) rumah sakit adalah penilaian pasien terhadap
3. Penampilan staf dalam rumah sakit adalah penilaian pasien terhadap penampilan
4. Kesesuaian peralatan yang dimiliki rumah dengan pelayanan yang diberikan adalah
dari fasilitas penunjang, alat-alat pendukung dan jasa implisit bagi pasien untuk
mendapatkan pelayanan.
gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan
xxviii
Serviscape merupakan kondisi fisik dan aspek lingkungan pada penyedia jasa
Penilaian pelanggan ataupun pasien akan kualitas pelayanan pada industri jasa seperti
rumah sakit sangat ditentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
(Puspita, 2018).
kondisi lingkungan yang nyaman, teratur serta bersih agar bisa memberikan kepuasan
atau pasien sangat mengiginkan suasana yang mendukung dalam pemulihan kondisi
penyakitnya. Jika suatu rumah sakit dapat memberikan suasana dan kondisi fasilitas
yang nyaman, teratur dan bersih, tentunya ini akan membuat rumah sakit mempunyai
daya tarik dalam menciptakan citra yang baik (Crosson and Tollen, 2018).
diinginkan pesien.
xxix
b. Kesenjangan antara persepsi manajemen keperawattn dan spesifikasi kualitas
pelayanan keperawatan.
Perawat mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau mematuhi standar,
Kesenjangan ini terjadi apabila pasien tersebut memiliki persepsi yang keliru
xxx
Gambar 2.1
Model Kualitas Pelayanan Keperawatan
Pelayanan
Diharapkan
Pelayanan yang
Paisen
Dirasakan
Penjabaran
Spesifikasi
Persepsi
Manajemen
Sumber : Tjiptono (2016;147)
berikut:
a. Kepemimpinan
Strategi kualitas Rumah Sakit harus merupakan inisiatif dan komitmen dari
xxxi
meningkatkan strategi kinerja kualitasnya.tanpa adanya kepemimpinan dari
b. Pendidikan
Semua Sataf rumah sakit mulai dari manajemen puncak sampai perawat
konsep kualitas sebagai bisnis, alat teknik implementasi strategi bisnis kualitas
c. Perencanaan
Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang
d. Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manajemen
yang menjalin adanya perhatian yang konstan dan terus menerus untuk mencapai
e. Komunikasi
yang berprestasi tersebut diakuai agar dapat memberikan kontribusi yang besar
xxxii
2.3.6. Faktor-faktor penyebab buruknya kualitas pelayanan keperawatan.
Untuk menarik pasien maka sebuah rumah sakit memberikan suatu kualitas
pelayanan kesehatan yang baik untuk pasiennya. Namun terkadang rumah sakit belum
bisa melakukan hal tersebut dikarenakan masih ada beberapa faktor yang
(Tjiptono, 2016)
Salah satu karakteristik jasa yang penting adalah Inseparability, artinya jasa
yang mungkin ada pada perawat pemberi jasa dan dapat berpengaruh terhadap
terjadi :
memenuhinya. 26
2) Perusahaan tidak bisa selalu menyajikan informasi terbaru kepada pelanggan,
adalah manusia yang bersifat unik, karena memiliki perasaan dan emosi.
xxxiii
g. Visi bisnis jangka pendek.
dengan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Methodist
Medan. Variabel dependen yaitu kepuasan pasien BPJS dan variabel independen yaitu
Kualitas pelayanan:
a. Tangibles Kepuasan pasien BPJS:
b. Reliability
c. Responsiveness,
d. Assurance
e. Empathy
27
xxxiv
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskripsi, merupakan penelitian yang hanya untuk
3.2.1. Lokasi
Methodist Medan.
3.3.1. Populasi
Penelitian ini adalah seluruh pasien BPJS yang berkunjung di Rumah Sakit Umum
3.3.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
28
xxxv
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah
pasien yang berkunjung pada bulan November 2020 berjumlah 432 orang.Untuk
N
n =
1 + N (d)2
Keterangan:
N : Sampel
N : Jumlah Populasi
(Notoadmojo, 2013).
Maka;
n = 432
1 + 432 (d)2
n = 432
1 + 432 (0,1)2
n = 81
1. Inklusi
xxxvi
b. Mampu membaca dan menulis
lapangan oleh peneliti yang diperoleh dari responden yaitu melalui hasil observasi dan
pembagian kuesioner yang telah di setujui pertanyaan dan langsung di isi oleh peneliti
serta peneliti juga melakukan wawancara yang dilakukan oleh peneliti jika ada data
yang diperlukan
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi melalui
catatan arsip tentang jumlah pasien BPJS di Rumah Sakit Umum Methodist Medan.
xxxvii
3.5. Variable dan Defenisi Operasional
Defenisi Jenis
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Data
Variabel
Kualitas Pernyataan Kuesioner a. Baik Ordinal
pelayanan responden SERVIQU Jika petugas
tentang AL kesehatan
pelayanan memberikan
kesehatan pelayanan
Rumah Sakit dengan nilai
Umum 70-90
Methodist b. Cukup
yang meliputi Jika petugas
Tangible, kesehatan
Reliability, memberikan
Responsivene pelayanan
s, Assurance, dengan
Empathy nilai46-69
c. Kurang
Jika petugas
kesehatan
memberikan
pelayanan
dengan nilai
23-45
30
xxxviii
3.6. Metode Pengukuran 31
SERVQUAL yang terdiri dari lima dimensi pelayanan yakni Tangible, Reliability,
kuesioner kepuasan pasien BPJS disusun berdasarkna konsep Utama (2015) yang
terdiri dari Kinerja, Kondisi Rumah Sakit, Administrasi, Biaya terdiri dari 20
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan
benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau
sebelumnya dengan menggunakan rumus Pearson Product mement dan uji reliabilitas
a. Editing
Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh dan
32
xxxix
b. Coding
tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam scoring analisis terhadap data-data yang
ada.
c. Scoring
Pada tahap ini peneliti menentukan jumlah skor dalam penelitian ini dengan
menggunakan skala yang terkait dengan cara jumlah jawaban yang benar dibagi
d. Tabulating
Pada tahap ini jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti dan
teratur lalu dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-
tabel.
dengan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Methodist
Medan. Data penelitian yang diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawaban dari
responden diubah menjadi data kuantitatif berupa skor nilai, lalu data yang telah
a. Analisa Univariat adalah suatu tabel yang menggambarkan pengkajian data secara
frekuensi.
b. Analisa Bivariat adalah suatu tabel yang menggambarkan penyajian data dari dua
variabel secara silang dan untuk melihat hubungan antara kedua variabel
33xl
Pada taraf kepercayaan 95% (p < 0,05), kemudian dilakukan pembahasan dengan
rekomendasi dari pihak intitusi dengan mengajukan permohonan izin kepada intitusi
jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan
b. Anonymity(Tanpa Nama)
Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden,
c. Confidential (Kerahasiaan)
penelitian setelah proses penelitian selesai. Data-data yang diperoleh dari responden
34
xli
DAFTAR PUSTAKA
BPJS Kesehatan (2016).Buku Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan Tahun
2016. Jakarta: BPJS Kesehatan.
Crosson Laura, J, and A. Tollen. (2018). Partners In Health How Physicians and
Hospitals Can Be Accountable Together Francis. Hospital-Physician Relations
—United States.First Edition W 84 AA1 P273 2018.Published by Jossey-Bass.
New York 35
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2018). Manajemen Pemasaran. Jilid I Edisi 13.
Jakarta: Erlangga
Oliver. J, Peter Huxley, Keith Bridges and Hadi Mohamad. (2018). Quality of Life and
Mental Health Services. Foreword by Anthony Lehman London and New York
ISBN 0-203-97746-7 Master e-book
Pohan.I.S. (2016). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta:Penerbit EGC
xlii
Puspita, Ika, (2019) Hubungan Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan dengan
Citra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Jurnal fakultas
keperawatan USU, Medan, 2018. Volume 2
xliii
KUESIONER PENELITIAN
PETUNJUK PENGISIAN :
A. DATA DEMOGRAFI
1. Umur
25 - 35 tahun
2. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
3. Tingkat pendidikan
SD SMU
SLTP Sarjana
xliv
B. Kepuasan Pasien BPJS
37
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara menandai () salah satu
Keterangan :
SP (Sangat Puas) : 4
P (Puas) : 3
TP (Tidak Puas) : 2
STP (Sangat Tidak Puas) : 1
No Pernyataan SP P TP STP
xlv
Sumber : Sri Fitriani (2019) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas
Melalui Kepuasan Pasien Penguna Pasien BPJS di Rawat Inap RSUD DR. Moewardi.
Surakarta: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
No Pernyataan Ya Tidak
xlvi
C. Kualitas Pelayanan Kesehatan
38
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara menandai (√) salah satu
Keterangan
SP (Sangat Puas) :4
P (Puas) :3
TP (Tidak Puas) :2
STP (Sangat Tidak Puas) : 1
No Pernyataan SP P TP STP
xlvii
C. Dimensi Responsiveness (Tanggung jawab)
Begitu anda sampai di rumah sakit
12 sebagai pasien rawat inap, segera
mendapat penanganan.
Perawat membantu anda untuk
13 39
memperoleh obat.
Perawat membantu anda untuk
14
pelayanan foto rongte (radiologi).
Perawat membatu anda dalam pelayanan
15
laboraturium
D. Dimensi Assurance (Jaminan)
Pelayanan perawat membuat keluhan
16
anda semakin berkurang.
Pelayanan perawatan pasien sudah
17
memenuhi standra asuahan keperawatan.
Perawat diruang inap ini sudah
18
profesional
E. Dimensi Empahty (Empati)
Perawat membantu pasien pada waktu
19
buang air kecil.
Perhatian yang cukup tinggi kepada
20
pasien selalu di berikan oleh perawat.
Perawat membantu pasien pada waktu
21
buang air besar.
Perawat selalu berusaha agar pasien
22 merasa puas dengan kepedulian yang
baik.
Perawat merawat pasien dengan penuh
23
kesabaran
xlviii
LEMBARAN KONSULTASI
Acc sidang
5 05/12/2020 Konsul Perbaikan
proposal
10
41
xlix