SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
NIM.S11044
SURAKARTA
2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
iv
pembuatan proposal skripsi ini serta selalu memberikan semangat untuk
pantang menyerah.
6. Segenap dosen Prodi S-1 dan Staf pengajar STIKes Kusuma Husada Surakarta
yang telah memberikan ilmu dan bimbingan pada penulis.
7. Kepala ruang rawat beserta staf di ruang IGD dan ICU RSUD Kabupaten
Karanganyar.
8. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
9. Keluarga Bapak Rusmanto dan Ibu Ruminah sebagai wali orang tua yang
selalu memberikan dukungan.
10. Sahabat-sahabat saya (Ambarwati, Anisa, Fikres, Rini, Suhartatik) yang telah
memberikan bantuan, dorongan dan semangat.
11. Sutiyo Dani Saputro yang senantiasa memberikan dukungan untuk tetap
semangat membuat skripsi ini
12. Teman-teman mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta khususnya angkatan 2011 yang telah senantiasa menjadi
teman seperjuangan.
Akhir kata penulis berharap semoga dengan doa, dukungan, dan
nasehat yang telah diberikan, dapat bermanfaat bagi penulis untuk menjadi
orang yang lebih baik, dan semoga dengan disusunnya proposal skripsi ini dapat
memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRACT .................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
vi
3. Cara Memperoleh Pengetahuan .................................... 9
vii
3.2.1 Populasi ....................................................................... 36
viii
4.2 Analisa Bivariat ..................................................................... 52
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden ........................................................ 53
5.1.1 Usia Responden ............................................................ 53
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ............................................................................. 61
6.2 Saran ....................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Spearman Rank antara Tingkat pengetahuan
x
DAFTAR GAMBAR
Ekstensi ..................................................................................... 27
Gambar 2.13 Algoritma Bantuan Hidup Dasar Untuk Tenaga Kesehatan ... 30
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Karanganyar
Lampiran 14 : Kuesioner
Dasar
xii
DAFTAR SINGKATAN
VF : Ventrikel Fibrilasi
xiii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Keperawatan gawat darurat (Emergency Nursing) merupakan pelayanan
keperawatan yang komprehensif diberikan kepada pasien yang mengancam
kehidupan. Perawat gawat darurat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan
untuk menangani pasien pada kegawatan yang mengancam jiwa. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dengan keterampilan
perawat dalam melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di RSUD
Kabupaten Karanganyar.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Karanganyar. Jenis
penelitian ini bersifat descriptif corelational. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 30 responden.
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan Spearman Rank.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan perawat
dalam kategori cukup yaitu 23 (76,6%), dan hasil keterampilan perawat dalam
kategori cukup terampil yaitu 22 (73,4%). Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keterampilan perawat
dalam melakukan tindakan bantuan hidup dasar (BHD) di RSUD kabupaten
Karanganyar dengan nilai p value 0,000 dan diperoleh nilai r = 0,677. Hal ini
berarti hubungan yang ada berkekuatan kuat dan dengan arah nilai r positif.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan keterampilan perawat dalam melakukan tindakan bantuan
hidup dasar di RSUD Kabupaten Karanganyar. Pemberi pelayanan kesehatan
perlu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang BHD dengan
cara mengadakan seminar atau pelatihan.
xiv
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
ABSTRACT
Emergency nursing is a comprehensive nursing care provided to patients
with life-threatening medical conditions. Emergency Nursing connects the
knowledge and skill to deal with patients with life-threatening medical conditions.
The objective of this research is to investigate the correlation between nurses
knowledge and their skill in the administration of the BLS at Local General
Hospital of Karanganyar Regency.
This research used the descriptive correlational method. It was conducted
at Local General Hospital of Karanganyar Regency. The samples of research
were 30 respondents and were taken by using the purposive sampling technique.
The data were analyzed by using the Spearmans Rank analysis.
The result of this research shows that 23 respondents (76.6%) had fair
knowledge, and 22 respondents (73.4%) had fair skill as indicated by the p-value
= 0.000 and the r-value = 0.677. Thus, there was a strong correlation with the
positive r-value between the nurses knowledge and their skill in the
administration of the BLS at Local General Hospital of Karanganyar Regency.
Thus, the health service providers need to improve their knowledge and skill
about the BLS by holding seminar or training.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
2008). Bantuan hidup dasar merupakan salah satu upaya yang harus segera
1
2
Korban hanya dengan henti nafas biasanya merespon setelah beberapa kali
.
3
pada pelatihan teori bantuan hidup dasar pada siswa-siswi SMA tentang RJP
pelatihan.
kesehatan.
Berdasarkan data yang di dapat pada Rekam Medik pasien yang datang ke
baik itu rawat jalan maupun rawat inap sebanyak 4250 pasien. Dalam satu
bulan terakhir di ruang IGD terdapat 12 pasien dan di ruang ICU terdapat 7
tersebut. Hal ini membuktikan masih tingginya angka kematian dan begitu
pentingnya bantuan hidup dasar yang harus dimiliki oleh semua perawat.
pendahuluan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Intensif Care Unit (ICU)
bahwa perawat diruang tersebut hanya sekedar tahu bahwa BHD adalah
bantuan hidup dasar dan pada saat perawat melakukan tindakan BHD kurang
dasar.
diruang tersebut hanya sekedar tahu tentang BHD dan pada saat perawat
melakukan tindakan BHD belum sesuai SOP. Dari latar belakang tersebut,
1.3. Tujuan
Karanganyar
Karanganyar.
1.4. Manfaat
bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengetahuan
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
b. Memahami (Comprehention)
7
8
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
ditentukan sendiri.
9
a. Cara Tradisional
lain.
pendapat sendiri.
atau disebut metodologi penelitian dan akhirnya lahir suatu cara untuk
melakukan penelitian.
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
Dewi, 2011).
3) Umur
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
2) Sosial Budaya
dengan skala yang bersifat kualitatif yaitu: baik (76 % - 100 %), cukup (56
1. Pengertian Keterampilan
2. Klasifikasi Keterampilan
karakteristik, yaitu:
a. Respon motorik
b. Koordinasi gerakan
c. Pola respon
dari unit - unit stimulus respon dan rangkaian respon yang tersusun
a. Pengetahuan
b. Pengalaman
c. Keinginan/motivasi
tindakan tersebut.
14
1. Pengertian perawat
2. Peran Perawat
c. Peran edukator.
d. Peran koordinator
e. Peran kolaborator
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi
16
f. Peran konsultan
g. Peran pembaharu
mempertahankan fungsi vital organ pada korban henti jantung dan henti
nafas. Intervensi ini terdiri dari pemberian kompresi dada dan bantuan
Resuscitation) yaitu :
jantung paru.
a. Henti napas
obstruksi jalan nafas oleh benda asing, inhalasi asap, kelebihn dosis
(Krisanty, 2009)
18
sebagai berikut :
a. Proteksi diri
bantuan adalah proteksi diri, mengingat saat ini begitu banyak penyakit
c. Panggil bantuan
1) Posisi korban
posisi tengkurap.
2) Posisi penolong
e. Circulation
a. Kaji nadi
dilakukan pada arteri karotis selama 5-10 detik, bila denyut nadi
b. Kompresi dada
diikuti ventilasi.
iga pasien.
sternum.
menyentuh dada.
sternum.
kebawah sternum.
kompresi.
yang tegas disebutkan oleh para ahli, namun beberapa hal yang
(2) Sudah ada respon dari korban (napas dan nadi mulai ada).
f. Airway control
napas harus dilakukan . satu hal yang penting untuk diingat adalah,
teknik cross finger, jika terdapat benda asing dalam mulut maka
24
finger swab.
dengan chin lift-head tilt dan jika dicurigai terdapat trauma cervical
pasien (dagu).
jalan napas.
tertarik kebelakang.
25
g. Breathing Support
Pertukaran gas yang terjadi pada saat bernafas mutlak untuk
Ventilasi yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru, dinding
a) Mulut ke mulut
energi listrik. Hal ini dilakukan jika penyebab henti jantung (cardiac
jika tidak ada nadi karotis, penolong kembali melanjutkan RJP. Jika
29
ada nadi dan napas belum ada, korban/ pasien diberikan bantuan
napas sebanyak 10-12 x/ menit. Jika ada napas dan ada nadi tetapi
pasien masih belum sadar, letakkan pasien atau korban pada posisi
pemulihan. Posisi ini dirancang untuk menjaga jalan napas paten dan
3) Tangan penolong yang lain raih tungkai di atas lutut dan angkat.
Korban ditemukan
Aktivasi sistem
emergensi
Non-Shockable
Shockable
Segera lanjutkan RJP selama 2
Berikan 1 shock segera
menit, cek irama selama 2
untuk lajutkan RJP
menit, sampai timdengan alat
untuk 5 siklus (2 menit)
lebih lengkap datang
Pengetahuan :
Gambar 2.14 Kerangka Teori (Notoatmodjo, 2003, Oemar, 2004, Hidayat, 2004,
dan AHA, 2010)
32
Pengetahuan Keterampilan
Perawat Tentang Perawat Tentang
BHD BHD
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
(Sugiyono, 2011).
tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh
diteliti yaitu :
METODOLOGI PENELITIAN
satu kali pada satu saat. Pada jenis ini variabel independen dan dependen
dinilai secara simultan pada satu saat. Dengan studi ini akan diperoleh
35
36
3.2.1. Populasi
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
3.2.2. Sampel
sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
IGD dan ICU, dan total sampel yang digunakan adalah 30 responden,
3.3.1. Tempat
Karanganyar.
38
Riwidikdo (2009)
39
penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian (1) berisi karakteristik
(Arikunto, 2010).
15 (nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 15, 16, 17, 18, 19, 20) dan pernyataan
baik. Apabila responden mampu menjawab benar yaitu dengan skor 11-14,
40
1. Uji Validitas
setelah itu diuji menggunakan uji t dan baru dilihat penafsiran dari indeks
korelasi. Untuk t = 0,05 derajat kebebasan. Jika nilai t hitung > t tabel
berarti valid dan jika t hitung < t tabel maka tidak valid (Hidayat, 2007).
Uji validitas dilakukan di RSUD Surakarta di ruang IGD dan ICU dengan
menggunakan 30 responden.
rhitung = n ( XY) ( X) . ( Y)
Keterangan :
n = jumlah responden
2. Uji Reliabilitas
fakta dan kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
k b2
r
[ (k 1)
][ 1-
2i ]
42
Keterangan :
2 i = total varian
pertanyaan yang valid yang diuji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas pada
1. Data primer
adalah data yang diambil dari subyek peneliti yang diukur setelah
2. Data sekunder
penelitian ini diperoleh dari rekam medik seperti: jumlah pasien datang
baik rawat inap maupun rawat jalan, sedangkan data yang diperoleh
dari ruang IGD dan ICU seperti: umur, jenis kelamin dan pelatihan
gawat darurat.
1. Tahap Orientasi
selanjutnya yaitu :
Karanganyar.
44
2. Tahap Pelaksanaan
IGD dan ICU 1 hari dalam waktu bersamaan, peneliti akan kontrak
dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data
telah diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuan dari editing adalah
memeriksa data tentang hasil dari kuesioner dan lembar SOP tentang
Karanganyar.
yang dilakukan. Dalam penelitian ini data yang sudah melalui proses
menggunakan SOP pada saat itu juga diberi kode angka 1, 2, 3 dan
seterusnya.
1. Analisa Univariat
kelamin dan jenis pelatihan seperti pelatihan PPGD dan BTCLS yang
2. Analisa Bivariat
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
3. Confidentiality (kerahasiaan)
HASIL PENELITIAN
Pada BAB ini akan diuraikan hasil penelitian tentang hubungan tingkat
diambil selama 26 hari penelitian yaitu pada tanggal 30 Maret 2015 sampai 25
April 2015 dengan 30 responden yang telah memenuhi kriteria. Dari kegiatan
ruang IGD dan ICU RSUD Kabupaten Karanganyar yang telah sesuai
1. Usia Responden
49
50
Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Spearman Rank antara Tingkat pengetahuan
dengan Keterampilan Perawat dalam Melakukan Tindakan Bantuan Hidup
Dasar (BHD) di RSUD Kabupaten Karanganyar
(N=30)
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai =0,05, maka dapat
Karanganyar, dan dari hasil nilai uji korelasi r = 0,677 maka kekuatan
termasuk dalam kategori kuat dan arah korelasi + (positif) yaitu searah.
BAB V
PEMBAHASAN
usia dibagi menjadi 2 yaitu dewasa muda 20-40 tahun dan dewasa
dewasa muda dan 30% responden berada pada usia dewasa menengah.
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Wawan
hal baru. Individu dewasa awal diidentikkan sebagai masa puncak dari
kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, juga fungsi sensorik dan
motorik. Pada tahap ini, fungsi tubuh sudah berkembang sepenuhnya dan
53
54
Perbedaan jenis pelatihan gawat darurat juga ditemukan oleh peneliti dan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa tingkat
dari berbagai sumber, seperti : buku, media massa dan pendidikan yang telah
(Notoatmodjo, 2007).
kegawatan nafas dan tindakan resusitasi jantung paru pada pasien yang
dasar. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya kegiatan pelatihan gawat darurat
yang sudah diikuti oleh semua responden, dalam penelitian keterampilan ini
baik. Perawat Intensive Care Unit (ICU) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
minggu dilakukan pelatihan, dan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh
responden.
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai p < 0,05 maka dapat
melakukan bantuan hidup dasar, dan diperoleh nilai r = 0,677 hal ini berarti
hubungan yang ada berkekuatan kuat dan dengan arah nilai r positif.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Cristian (2008)
dalam membuat keputusan klinis secara tepat dan tepat agar perawatan setiap
pasien menjadi maksimal. Di Instalasi Care Unit (ICU) dan Unit Gawat
pasien atas dasar pengambilan keputusan yang tepat, untuk mendukung hal
nilai p : 0,004 sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
keterampilan yang cukup pula dengan nilai p : 0,000 lebih kecil dari p : 0,005.
Paryanti, Haryati dan Hartati (2007) bahwa secara statistik, ada hubungan
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
gawat darurat. Rata-rata umur responden adalah 20-40 tahun (70%), jenis
0,677 yang berarti hubungan yang ada berkekuatan kuat dengan arah
60
61
6.2 Saran
2. Bagi Institusi
BHD, dan hasil penelitian ini dapat dijadikan pustaka bagi institusi
4. Bagi Peneliti
peneliti bisa dapat belajar tentang penatalaksanaan BHD secara benar dan
American Heart Association (AHA). (2005). Basic Life Support Health Care
Provider Pre-test. Diunduh dari:
http://www.clinicalnursinginstitue.org/uploadedfiles/BJC_Health
Care/If_HealthCare_Proffesional/Clinical_Nursing_Institute/BLS
HealthcareProviderPretest.pdf
Fajarwati, H. (2012). Basic Life Support tim bantuan medis FK UII. Di unduh
dari http:// medicine.uii.ac.id/index.php/berita/Basic-Life-
Support-Tim-Bantuan-Medis-FK-UII.html.
Guyton,A.C., & Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
Hidayat, A.A. (2005). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi II. Jakarta:
Salemba Medika
Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Surabaya :
Salemba Medika
Justine T.S. (2006). Memahami aspek-aspek pengelolaan sumber daya manusia
dalam organisasi. Jakarta: Grasindo
Potter, A, P., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses & praktik, Vol. 1. Edisi 4. Alih Bahasa, Yasmin
asih (et al), Jakarta : EGC
Suwignyo, S..et al. 2005. Avertebrata Air Jilid 2. Jakarta: Penebar Swadaya
http://www.edukasi.net/mol/mo_full.php?moid=78&fname=bio11
1_19.htm diakses pada tanggal 29 Desember 2007
Wawan A & Dewi M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku. Yogyakarta: Muha Medika.