Disusun oleh
Universitas Bengkulu
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah seminar dengan judul “Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Ny S dengan masalah kardiovaskuler (hipertensi) ruang
Kenanga di Panti Sosial Tresna Werda Kota Bengkulu
Ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan mata
kuliah keperawatan Gerontik.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAb I. Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................................... 2
C. Manfaat ..................................................................................................................... 2
BAb ll. Tinjauan Teoritis
A. Konsep Dasar Aritmia............................................................................................... 3
B. Konsep Dasar Askep............................................................................................... 11
I. Pengkajian .................................................................................................. 11
II. Diagnosa Keperawatan................................................................................ 14
III. Intervensi .................................................................................................... 14
BAb III. Laporan Kasus
A. Pengkajian............................................................................................................... 17
B. Analisa Data............................................................................................................ 34
C. Diagnosa Keperawatan............................................................................................ 35
D. Intervensi................................................................................................................. 36
E. Implementasi........................................................................................................... 38
F. Evaluasi....................................................................................................................40
BAb IV. Pembahasan
A. Pengkajian............................................................................................................... 43
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................................ 43
C. Intervensi................................................................................................................. 43
D. Implementasi........................................................................................................... 47
E. Evaluasi .................................................................................................................. 47
Bab V. Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 48
B. Saran........................................................................................................................ 49
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya untuk lansia dalam pola makannya masih salah. Kebanyakan lansia
masih menyukai makanan-makanan yang asin dan gurih, terutama makan-makanan cepat
saji yang banyak mengandung lemak jenuh serta garam dengan kadar tinggi. Mereka yang
senang makan makanan asin dan gurih berpeluang besar terkena hipertensi. Kandungan Na
(Natrium) dalam garam yang berlebihan dapat menahan air retensi sehingga meningkatkan
jumlah volume darah. Akibatnya jantung harus
bekerja keras memompa darah dan tekanan darah menjadi naik. Maka dari itu bisa
menyebabkan hipertensi (Yekti, 2011).
Penyebab lain selain pola makan yang sering dialami oleh penderita hipertensi
adalah stres. Dikarenakan stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan
curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatetik. Adapun stres ini dapat
berhubungan dengan pekerjaaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal
(Gunawan, 2005).
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara stres dan pola makan dengan terjadinya kekambuhan
hipertensi pada lansia di posyandu lansia desa Pucangan.
2. Tujuan khusus
Pucangan
b. Mengetahui tingkat pola makan pada lansia di posyandu lansia desa Pucangan
c. Mengetahui apakah ada hubungan antara stres dengan terjadinya kekambuhan
hipertensi pada lansia
d. Mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan dengan terjadinya
kekambuhan hipertensi pada lansia
D.Manfaat Penelitian
TINJAUAN TEORITIS
Penyakit kardiovaskuler sangat rentang menyerang pada lanjut usia walaupun penyakit
tersebut terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat dan factor keterunan.pada lanjut usia
umumnya sering di jumpai prnyakit tekanan darah tinggi atau hiprtensi(setiawan tarwanto dan
wortona,2009).hiperttensi pada lansia merupakan kondisi dimana tekana sistol sama dengan
160mmhg/lebih dan tekanan diastolic sama dengan 90mmmhg/lebih smelzer dan bare,2002)
2.faktor penyebab
3.Manisfestasi klinis
a.penyakit jantung
b. ginjal
terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler
kapiler ginjal glomerulus
c. otak
komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik
apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal sehingga aliran
darah ke daerah yang dipendarahi berkurang
d. mata
jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan penyempitan arteri atau yang sering
disebut dengan ateroklorosis dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah
Pengkajian
1. pengumpulandata
Identitas
b. Riwayatkesehatan
a)Riwayatkesehatandahulu
Apakahklienpernahmengalamisakityangsangatberat.
b)Riwayatkesehatansekarang
Beberapahalyangharusdiungkapkanpadasetiapgejalayaitusakit
kepala,kelelahan,pundakterasaberat.
c. Riwayatkesehatankeluarga
Apakahkeluargapernahmengalamipenyakityangsama. d.
Aktivitas /istirahat
1.Gejala:kelelahan,letih,nafas pendek,gayahidupmonoton.
1.Gejala:riwayatpenyakit,aterosklerosis,penyakitjantung koroner,dan
penyakitserebrovaskuler.Dijumpaipulaepisodepalpitasi.
2.Tanda:KenaikanTD(pengukuranserialdaritekanandarah)diperlukan
denganregimenobat.
f. Integritas Ego
1.Gejala:riwayatkepribadian,ansietas,faktor stressmultiple(hubungan
keuangan,yangberkaitandenganpekerjaan)
2.Tanda:letupan suasanahati,gelisah,penyempitancontinueperhatian,
tangisanmeledak,ototmuka tegang,pernapasanmenghela,peningkatan
polabicara.
g. Eliminasi
Gejala : adanya gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau
riwayatpenyakitginjalpadamasalalu.
h. Makanan/cairan
penglihatan(diplobia,penglihatankabur,epistakis).
j. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala:Angina(penyakitarteri koroner/keterlibatanjantung),sakitkepala
oksipitalberat,sepertiyangpernahterjadi sebelumnya.
k.Pernapasan
orthopnea,dispnea,batukdenganatautanpapembentukansputum,riwayat
merokok.
2. Tanda:distressrespirasiataupenguunaanototaksesoripernapasan,bunyi nafas
tambahan(krakles/mengi),sianosis
i. Keamanan
Gejala:gangguankoordinasi/caraberjalan,hipotensipostural.
2. Polafungsikesehatan
1.Polapersepsidantatalaksanahidupsehat
Menggambarkanpersepsi,pemeliharaan,danpenanganankesehatan
2.Polanutrisi
Menggambarkanmasukannutrisi,balancecairan,dan elektrolit,nafsu
makan,polamakan,diet, kesulitanmenelan,mual/muntah,danmakanan
kesehatan
3.Polaeliminasi
Menjelaskanpolafungsieksresi,kandungkemih,defekasi,adatidaknya
masalahdefekasi,masalahnutrisi,danpenggunaankateter.
4.Polatidurdanistirahat
jumlahtidurpadasiangdanmalam,masalahtidur,daninsomnia
5.Polaaktivitas danistirahat
Menggambarkanpolalatihan,aktivitas,fungsipernafasan,dansirkulasi.
Riwayatpenyakitjantung, frekuensi,irama,dankedalamanpernafasan
Tabel2.2PengkajianIndeks KATZ
Skor INTERPRETASI
A Kemandiriandalamhalmakan,minum,kontinen(BAB/BAK),berpindah,
kekamarkecil,berpakaiandanmandi
tersebut
C Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualimandidansatufungsi
tambahan
D Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualimandi,berpakaiandan
satu fungsitambahan
E Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualimandi,berpakaian,
kekamarkecil,dansatufungsitambahan
F Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualiberpakaian,kekamar
kecil,berpindahdansatufungsitambahan
G Ketergantunganpadaenamfungsitersebut
6.Polahubungandanperan
rumah,danmasalahkeuangan.
Tabel2.3PengkajianAPGARKeluarga(TabelAPGARKeluarga)
kadang pernah
1. A:adaptasi
(1) (0)
Sayapuasbisakembali padakeluarga
apabilasayamengalamikesulitan
2. P:Partnership
Sayapuas dengancarakeluarga
(teman-teman )sayamembicarakan
dengansaya(hubungan)
3. G:Growth
Sayapuasbahwakeluarga
( teman-teman ) saya menerima dan
melakukanaktivitas
4. A:Afek
Sayapuas dengancarakeluarga
(teman-teman)sayamengekspresikan
afekdanberesponterhadapemosisaya
seperti,marahsedih,ataumencintai
5. R :Resolve
Sayapuasdengancara temandan
keluargasayadan sayamenyediakan
waktu bersama-samamengekspresikan
afekdanberespon
Keterangan:
Totalnilai<3:disfungsikeluargayangsangattinggi
Totalnilai4–6:disfungsikeluargasedang
Totalnilai7–10:tidakadadisfungsikeluarga
7.Polasensoridankognitif
tampakkecoklatanatauputihsusupadapupil,peningkatanairmata.
Tabel2.4PengkajianStatusMental
8 Siapapresidensebelumnya?
9 Siapanamaanakanda?
10 Siapanamaibuanda?
JumlahKesalahanTotal
Kesimpulan:
1.Kesalahan0–2=FungsiIntelektualUtuh
2.Kesalahan3–4=KerusakanIntelektualRingan
3.Kesalahan5–7=KerusakanIntelektualSedang
4.Kesalahan8–10=KerusakanIntelektualBerat
Keterangan:
a.Bisa dimaklumi bila lebih dari1 ( satu ) kesalahan bila subyek hanya
berpendidikanSD
mempunyaipendidikanlebihdariSD
c.Bisa dimaklumibilalebihdari1(satu)kesalahanuntuksubyekkulithitam
denganmenggunakankriteriapendidikanyanglama
8.Polapersepsidankonsepdiri
Konsepdirimenggambarkangambaranhargadiri, peran,identitasdiri.Manusiasebagaisistem
terbukamakhlukbio-psiko-sosio- kultural-
spritual,kecemasan,ketakutan,dandampakterhadapsakit.Pengkajian
tingkatdepresimenggunakanTabelInventaris DepresiBack
9.Polaseksualdanreproduksi
Menggambarkankepuasan/masalahterhadapseksualitas.
Menggambarkankemampuanuntukmenanganistress
11. Polatatanilaidankepercayaan
Menggambarkandanmenjelaskanpola,nilaikeyakinantermasukspiritual
(Aspiani,2014 ).
B.Diagnosa Keperawatan
Definisi : beresiko mengalami pemompaan jantung yang tidak adekuat untuk memenuh kebutuhan metbolisme tubuh
Factor risiko
2.Risiko jatuh
Definisi : berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh
Factor risiko:
3.gangguan penglihatan
Kondisi klinis
1.osteoporosis
2.katarak
3.demensia
C.Intervensi
Perawatan jantung
Definisi : mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi
miokard
Observasi
- Monitor TTV
Terapeutik
Edukasi
2.risiko jatuh
Pencegahan jatuh
Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik atau psikologis
Observasi
Terapeutik
Edukasi
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1.Identitas klien
Nama : Ny S
Umur : 74 tahun
Suku : Sumatra
Agam : islam
Ciri-ciri khas : Pasien menggunakan daster berhijab,kulit berwarna putih,mata belo,jalan sedikit membungkuk
Pasien mengatakan kaki sering sakit disebelah kiri,terdapaat lesi pada bgian kaki sebelah kiri, pendengaran sebelah
kanan kurang baik,mata rabun,tidak kuat jalan,susah tidur,terkadang merasa pusing dan sulit beraktivitas, TD:
189/92mmhg
5.genogram
Kamr bersih,tata letak barang rapi,sirkulasi udara baik,lantai kamar bersih,terdapat karpet.
7.Riwayat pekerjaan(dulu-sekarang)
8.Aktivitas rekreasi
10.Tinjauan system
TD : 189/92 mmhg
N : 84 x/m
RR : 22 x/m
S : 36,0 C
c. Kepala
simestris, rambut tumbuh merata,warna rambut hitam keputih putihan tidak terdapat lesi dan edema
d. Mata
e. Hidung
f. Telinga
h. Leher
i.Dada
j. Abdomen
n. Sistem endokrin
o. Sistem integument
1. Psikososial
Pasien optimis dalam kehidupan ,pasien merasa kesepian , terkadang suka sedih teringat anak nya memiliki hubungan
kurang baik terhadap menantunya hubungan dengan teman sekamar baik
2.Spiritual
NO Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakandalam Selalu Sering Jarang Tidak pernah
waktu 3 bulan terakhir berkaitan denganfunsi-fungsi (3) (2) (1) (0)
A Fungsi Penglihatan 3
1.Penglihatan kabur
2.Mata berair 2
3.Nyeri pada mata 0
B Fungsi Pendengaran 3
4.Pendengaran berkurang
5.Telinga berdenging 0
C Fungsi Paru (Pernapasan) 0
6.Batuk lama disertai keringat malam
7.Sesak napas 0
8.Berdahak/sputum 0
D Fungsi Jantung
9.Jantungberdebar-debar
10. Cepat lelah 3
11. Nyeri dada 0
E Fungsi Pencernaan 0
12. Mual/muntah
13. Nyeri ulu hati 0
14. Makan dan minum banyak (berlebihan) 3
15. Perubahan kebiasaan buang air besar (mencret atau 0
sembelit)
F Fungsi Pergerakan 3
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang 3
18. Nyeri persendian/bengkak 3
H Fungsi Persarafan 0
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki atau tangan
20. Kehilangan rasa 0
21. Gemetar/tremor 0
22. Nyeri/pegal pada daerah tengkuk 0
I Fungsi Saluran Perkemihan 3
23. Buang air kecil banyak
24. Sering buang air kecil pada malam hari 3
25. Ngompol 0
JUMLAH
3. Barthelindeks
KUISIONER INDEKS BARTHEL
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom yang menunjukkan gambaran
kemampuan pasien dalam setiap item aktivitas sebagai berikut:
Penilaian Skor
6 Pengontrolan b a b []5 [ v] 10
7 Pengontrolan b a k []5 [v ] 10
SKOR 95
a. 0-60 : ketergantunganberat
b. 61-9 : ketergantunganringan
c. >90 :mandiri
Score total :
Interprestasi hasil
1. Salah 0-3 = Frekuensi intelektual utuh
2. Salah 4-5 = Frekuensi intelektual ringan
3. Salah 6-8 = Frekuensi intelektual sedang
4. Salah 9-10 = Frekuensi intelektual berat
10.1. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE
(Mini Mental StatusExam)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
kognitif maksimum klien
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
Orientasi 5 5 Dimanakah kita sekarang?
a. Negara Indonesia
b. Propinsi Bengkulu
c. KotaBengkulu
d. PSTW dinas Sosial /Bengkulu
e. Wisma…….
2 Registrasi 5 5 Sebutkan nama objek (oleh
pemeriksa) 1 untuk mengatakan
masing-masing objek kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek
tadi (untuk disebutkan)
a. Objek……..
b. Objek……..
c. Objek……..
3 Perhatian 5 1 Minta klien untuk memulai dari
dan angka 100 kemudian di kurangi 7
kalkulasi sampai 5 kali/ tingkat
a. 93
b. 86
c. 79
d. 72
e. 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada no. 2 (regitrasi)
tadi, bila benar 1 point untuk
masing-masing objek
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
a. (misal jam tangan)
b (misal pensil)
1 Minta klien untuk mengulang kata
berikut :
“Tak ada jika, dan, atau, tetapi”
Bila benar, nilai satu poin.
c. Pernyataan benar 2 buah : tak
ada, tetapi
9 Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari :
“Ambil kertas tangan anda, lipat
dua dan taruh di lantai”
d. Ambil kertas ditangananda
e. lipat dua
f. taruhdilantai
perintah klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai
satu point)
g. tutup mata anda
perintah klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
h. tulis satukalimat
i. Menyalingambar
Interpensi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsibaik
<23 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental
11. Pengkajianafektif
Digunakan untuk membedakan apakah klien mengalami depresi atau dimensia.
Pada lansia, depresi sering dihubungkan dengan kacau mental dan disorientasi,
sehingga seorang lansia depresi sering disalahartikan dengan dimensia (Mubarak,
2006).
a. Inventaris DepresiBeck
Inventaris depresi beck
Skore Uraian
A. kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan sayatidak dapat keluar
darinya
V1 Saya merasa sedih dan galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1 Saya berkecil hati mengenai masa depan
V0 Saya tidak begitu pesimis atau berkecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai seorang (orang tua, suami,
istri)
2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
V1 Saya berasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik.
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah
V1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
0 Saya tidak benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
V0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
V0 Saya tidak mempunyai pikiran mengenai membahayakan diri saya
sendiri
Analisa Hasil:
Terganggu nilai 1
Normal nilai 0
Nilai 6-15 : Depresi ringan sampai sedang
Nilai16-30 : Depresiberat
Nilai0-5 :Normal
(1)Adapenyimpangan =0
(2)Penyimpangan langkah ringan atau menengah Atau klien
menggunakan tongkat penyokong =
1V
(3) Berjalan lurus tanpa adanya alat bantu =2
f). Bagian torso tubuh
(1) Adanya gerakan mengayun atau klien
menggunakan alat penyokong
=0
(2) Tidak terjadi gerakan mengayun namun terjadi fleksi
lutut atau perentangansaatberjalan =1
(3) Tidak terjadi gerakan mengayun, penggunaan lengan
atau alat sokong=2 V
g). Pertahankan keseimbangan saat berjalan
(1) Tumit-tumit terpisah =0
(2) Tumit-tumit hampir bersentuhansaat berjalan= 1 V
Interprestasi hasil :
0-8 =
Resiko jatuh
tinggi 9-18
=
Resiko jatuh
sedang 19-22
= Resiko
jatuhrendah
DATA PENUNJANG: -
OBAT-OBATAN
Piroxicam 2x1
Antaside 2x1
Amlodipin 2x1
ANALISA DATA
2 Ds. Pasien mengatakan terdapat lesi dikaki Factor mekanis Gangguan integritas
sebelah kiri (berjalan) kulit
Do. Terdapat lesi dikaki sebelah kiri dan
diperban akibat bisul
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
S: kesadaran penuh
O: terdapat lesi dikaki sebelah kiri bengkak dan
kemerahan sulit saat berjalan
A: gangguan integritas kulit
P: intervensi belum teratasi
S: kesadaran penuh
O: terdapat lesi dikaki sebelah kiri bengkak dan
kemerahan sulit saat berjalan
A: gangguan integritas kulit
P: intervensi belum teratasi
BAB IV
Pembahasan
Pada bab ini kelompok akan membahas kesenjanan data yang ditemukan di dalam tinjauan teoritis
dengan kasus yang kelompok temukan pada saat melakukan praktikum di PSTW Bengkulu kesenjangan
ini akan dibahas sesuai tahapan asuhan keperawatan yaitu :
Pengkajian
Secara teoritis pasien yang mengalami masalah Hipertensi biasanya ditemukan data focus
sebagai berikut : sering sakit kepala, nyeri dibagian leher, mmengatakan nafsu makan berkurang,
sedangkan kelompok mendapatkan data fokus pada pasien yaitu: pasien terkadang merasa pusing,
memilki data resiko jatuh sedang,akral dingin, tampak gelisah TD : 189/92mmhg
Diagnosa
Pada teori didapatkan 2 diagnosa yaitu : risiko penurunan curah jantung dan risiko jatuh
Dan pada pengkaian kelompok didapatkan 2 diagnosa Risiko perfusiserebral tidak efektif bd hipertensi
dan Gangguan integritas kulit bd faktor mekanis (ada benjolan )
Intervensi
Pada teori intervensi yang didapat
Diagnosa 1 :
Perawatan jantung
Definisi : mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai
dan konsumsi miokard
Observasi
- Monitor TTV
Terapeutik
Edukasi
Diagnosa kedua
Pencegahan jatuh
Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik atau psikologis
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Terapeutik
Observasi
Teraupetik
Edukasi
Diagnosa kedua
1. Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit
2. Menggunakan produk ringan/alami dan hindari pada kulit sensitif
3. Menganjurkan minum yang cukup
4. Menganjurkan makan yang berprotein
Evaluasi
Kesimpulan kenapa kelompok menagmbil 2 diagnosa yang berhubungan dengan gangguan hipertensi
karena pada lansia terjadi pembekuan pembuluh darah dan semua organ mengalami penurunan,
dikarenakan pasien terlihat tanda-tanda yang memperlihatkan hipertensi dan mengganggu aktivitas
maka harus diselesaikan masalahnya karena akan menjadi risiko stroke
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan BAB selanjutnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebagian besar lansia di Panti Sosial Tresna Wherda PROVINSI BENGKULU
memiliki kualitas hipertensi dengan gangguan sedang, dan hampir setengahnya memiliki kualitas
ringan.
B. SARAN
1. Bagi Panti Sosial Tresna Wherda (PSTW) untuk dapat mengadakan terapi kelompok,
misalnya lansia yang hipertensinya baik, diminta bercerita mengenai hipertensinya yang
membaik, sehingga dapat memberikan contoh bagi lansia lainnya.
2. Bagi petugas kesehatan untuk dapat melakukan pendidikan kesehatan (PENKES) dengan
tujuan dapat mengontrol hipertensi pasien.
3. Bagi penulis selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi hipertensi lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi B. Trisnohadi, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Edisi Kelima, Jilid II. Jakarta:
InternaPublishing: 2017
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI).
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI