Anda di halaman 1dari 41

Seminar Kasus

Asuhan keperawatan gerontik pada Ny S dengan masalah kardiovaskuler

(Hipertensi) ruang Kenanga di Panti Sosial Tresna Werda Kota Bengkulu

Disusun oleh

1. Fikrah Mardatillah Hasanah


2. Anggraini
3. Asrial Ramdan
4. Rahmatul Khairani
5. Andrey Ramadona
6. Ririn Septia Lopita
Pembimbing Akademik Dosen Penguji

(Ns. Nova Yustisia, S.Kep. M.Pd) (Ns. Nurmukhoromatissaleha,S.Kep.M.Kep)

Prodi DIII Keperawatan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Bengkulu

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah seminar dengan judul “Asuhan
Keperawatan Gerontik pada Ny S dengan masalah kardiovaskuler (hipertensi) ruang
Kenanga di Panti Sosial Tresna Werda Kota Bengkulu

Ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan mata
kuliah keperawatan Gerontik.

Penyusunan makalah seminar ini dapat terlaksana dengan baik berkat


dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing, clinical instructure, dan teman teman semua.

Walaupun demikian dalam penulisan makalah seminar ini masih belum


sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah seminar ini.

Bengkulu, 05 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAb I. Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................................... 2
C. Manfaat ..................................................................................................................... 2
BAb ll. Tinjauan Teoritis
A. Konsep Dasar Aritmia............................................................................................... 3
B. Konsep Dasar Askep............................................................................................... 11
I. Pengkajian .................................................................................................. 11
II. Diagnosa Keperawatan................................................................................ 14
III. Intervensi .................................................................................................... 14
BAb III. Laporan Kasus
A. Pengkajian............................................................................................................... 17
B. Analisa Data............................................................................................................ 34
C. Diagnosa Keperawatan............................................................................................ 35
D. Intervensi................................................................................................................. 36
E. Implementasi........................................................................................................... 38
F. Evaluasi....................................................................................................................40
BAb IV. Pembahasan
A. Pengkajian............................................................................................................... 43
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................................ 43
C. Intervensi................................................................................................................. 43
D. Implementasi........................................................................................................... 47
E. Evaluasi .................................................................................................................. 47
Bab V. Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 48
B. Saran........................................................................................................................ 49
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Lansia adalah proses menjadi lebih tua dengan umur mencapai 55 tahun ke atas.
Pada lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah satu contoh
kemunduran fisik pada lansia adalah rentannya lansia terhadap penyakit, khususnya
penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yang umum di derita lansia salah satunya adalah
hipertensi (Nugroho, 2008).

Hipertensi merupakan masalah besar dan serius di seluruh dunia karena


prevalensinya tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang. Hipertensi dapat
menyerang hampir semua golongan masyarakat di dunia. Jumlah lansia yang menderita
hipertensi terus bertambah dari tahun ke tahun. Di Indonesia sendiri hipertensi merupakan
penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni 6,7% dari populasi
kematian pada semua umur (Arora, 2008).

Pada umumnya untuk lansia dalam pola makannya masih salah. Kebanyakan lansia
masih menyukai makanan-makanan yang asin dan gurih, terutama makan-makanan cepat
saji yang banyak mengandung lemak jenuh serta garam dengan kadar tinggi. Mereka yang
senang makan makanan asin dan gurih berpeluang besar terkena hipertensi. Kandungan Na
(Natrium) dalam garam yang berlebihan dapat menahan air retensi sehingga meningkatkan
jumlah volume darah. Akibatnya jantung harus

bekerja keras memompa darah dan tekanan darah menjadi naik. Maka dari itu bisa
menyebabkan hipertensi (Yekti, 2011).

Penyebab lain selain pola makan yang sering dialami oleh penderita hipertensi
adalah stres. Dikarenakan stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan
curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatetik. Adapun stres ini dapat
berhubungan dengan pekerjaaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal
(Gunawan, 2005).

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan


adalah “Adakah hubungan antara stres dan pola makan dengan terjadinya kekambuhan
hipertensi pada lansia di posyandu lansia desa Pucangan”?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara stres dan pola makan dengan terjadinya kekambuhan
hipertensi pada lansia di posyandu lansia desa Pucangan.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat stres pada lansia di posyandu lansia desa

Pucangan

b. Mengetahui tingkat pola makan pada lansia di posyandu lansia desa Pucangan
c. Mengetahui apakah ada hubungan antara stres dengan terjadinya kekambuhan
hipertensi pada lansia
d. Mengetahui apakah ada hubungan antara pola makan dengan terjadinya
kekambuhan hipertensi pada lansia

D.Manfaat Penelitian

1.Bagi Masyarakat Setempat

Memberikan informasi tentang hipertensi pada lansia supaya lebih mengetahui


tentang pola makan yang benar pada lansia penderita hipertensi dan supaya bisa
mengurangi tingkat stres pada lansia penderita hipertensi

2.Bagi teman sejawat

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi, dan


dapat digunakan untuk bahan referensi selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep teori kasus

1.Pengertian hipertensi pada lansia

Penyakit kardiovaskuler sangat rentang menyerang pada lanjut usia walaupun penyakit
tersebut terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat dan factor keterunan.pada lanjut usia
umumnya sering di jumpai prnyakit tekanan darah tinggi atau hiprtensi(setiawan tarwanto dan
wortona,2009).hiperttensi pada lansia merupakan kondisi dimana tekana sistol sama dengan
160mmhg/lebih dan tekanan diastolic sama dengan 90mmmhg/lebih smelzer dan bare,2002)

2.faktor penyebab

1. pola nutrisi pada lansia yang tidak adekuat


2. penurunan persepsi sensori rasa
3. fungsi psikologi padsa lansia
4. stress
5. riwayat keluarga
6. obesitas
7. ras
8. kebiasaan merokok
9. konsumsi alcohol
10. kurang olahraga
11. akibat penyalit lain seperti,Dm,arterisklerosis,gga,atau ggk

3.Manisfestasi klinis

Tanda dan gejala hipertensi adalah

a) mengeluh sakit kepala ,pusing


b) lemas kelelahan
c) sesak napas
d) gelisah
e) mual
f) muntah
g) epitaksis(mimisan)
h) kesadaran menurun
4.patofisiologi
5.komplikasi

a.penyakit jantung

Komplikasi berupa infark miokard, angina pectoris, dan gagal jantung

b. ginjal

terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler
kapiler ginjal glomerulus

c. otak

komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik
apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal sehingga aliran
darah ke daerah yang dipendarahi berkurang

d. mata

komplikasi berupa perdarahan retina, gangguan penglihatan, hingga kebutaan

e. kerusakan pada pembuluh arteri

jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan penyempitan arteri atau yang sering
disebut dengan ateroklorosis dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah

B. Konsep Dasar askep Gerontik

Pengkajian

1. pengumpulandata

Identitas

Nama, umur,agama,jenis kelamin,tanggalmasukdanpenanggungjawab.

b. Riwayatkesehatan

a)Riwayatkesehatandahulu

Apakahklienpernahmengalamisakityangsangatberat.

b)Riwayatkesehatansekarang

Beberapahalyangharusdiungkapkanpadasetiapgejalayaitusakit

kepala,kelelahan,pundakterasaberat.

c. Riwayatkesehatankeluarga
Apakahkeluargapernahmengalamipenyakityangsama. d.

Aktivitas /istirahat

1.Gejala:kelelahan,letih,nafas pendek,gayahidupmonoton.

2. Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irma jantung, dan takipnea.


e. Sirkulasi

1.Gejala:riwayatpenyakit,aterosklerosis,penyakitjantung koroner,dan

penyakitserebrovaskuler.Dijumpaipulaepisodepalpitasi.

2.Tanda:KenaikanTD(pengukuranserialdaritekanandarah)diperlukan

untukmenegakkan diagnosis.Hipertensi posturalmungkinberhubungan

denganregimenobat.

f. Integritas Ego

1.Gejala:riwayatkepribadian,ansietas,faktor stressmultiple(hubungan

keuangan,yangberkaitandenganpekerjaan)

2.Tanda:letupan suasanahati,gelisah,penyempitancontinueperhatian,

tangisanmeledak,ototmuka tegang,pernapasanmenghela,peningkatan

polabicara.

g. Eliminasi

Gejala : adanya gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau

riwayatpenyakitginjalpadamasalalu.

h. Makanan/cairan

Gejala:makananyangdisukai dapatmencakupmakanan tinggi garam, tinggi

lemak, tinggikolesterol(sepertimakanan yang digoreng, keju, telur),gula-

gulayangberwarnahitam,dankandungan tinggi kalori,mual, muntah dan

perubahan BBmeningkat/turun,riwayatpenggunaan obat diuretik


i. Neurosensori

Gejala:keluhan pusing,berdenyut,sakitkepalasuboksipita(terjadinyasaat bangun

danmenghilangsecaraspontan setelah beberapajam,gangguan

penglihatan(diplobia,penglihatankabur,epistakis).

j. Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala:Angina(penyakitarteri koroner/keterlibatanjantung),sakitkepala

oksipitalberat,sepertiyangpernahterjadi sebelumnya.

k.Pernapasan

1. Gejala: dispnea yang berkaitan dengan aktivitas atau kerja. Takipnea,

orthopnea,dispnea,batukdenganatautanpapembentukansputum,riwayat

merokok.

2. Tanda:distressrespirasiataupenguunaanototaksesoripernapasan,bunyi nafas

tambahan(krakles/mengi),sianosis

i. Keamanan

Gejala:gangguankoordinasi/caraberjalan,hipotensipostural.

2. Polafungsikesehatan

1.Polapersepsidantatalaksanahidupsehat

Menggambarkanpersepsi,pemeliharaan,danpenanganankesehatan

2.Polanutrisi

Menggambarkanmasukannutrisi,balancecairan,dan elektrolit,nafsu

makan,polamakan,diet, kesulitanmenelan,mual/muntah,danmakanan

kesehatan
3.Polaeliminasi

Menjelaskanpolafungsieksresi,kandungkemih,defekasi,adatidaknya

masalahdefekasi,masalahnutrisi,danpenggunaankateter.

4.Polatidurdanistirahat

Menggambarkan pola tidur, istirahat, dan persepsi terhadap energy,

jumlahtidurpadasiangdanmalam,masalahtidur,daninsomnia

5.Polaaktivitas danistirahat

Menggambarkanpolalatihan,aktivitas,fungsipernafasan,dansirkulasi.

Riwayatpenyakitjantung, frekuensi,irama,dankedalamanpernafasan
Tabel2.2PengkajianIndeks KATZ

Skor INTERPRETASI

A Kemandiriandalamhalmakan,minum,kontinen(BAB/BAK),berpindah,

kekamarkecil,berpakaiandanmandi

B Kemandirian dalam aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi

tersebut

C Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualimandidansatufungsi

tambahan

D Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualimandi,berpakaiandan

satu fungsitambahan

E Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualimandi,berpakaian,

kekamarkecil,dansatufungsitambahan

F Kemandiriandalamaktivitashidupsehari-hari,kecualiberpakaian,kekamar

kecil,berpindahdansatufungsitambahan

G Ketergantunganpadaenamfungsitersebut
6.Polahubungandanperan

Menggambarkan danmengetahuihubungan dan peran klien terhadap

anggota keluarga dan masyarakat tempat tinggal, pekerjaan, tidak punya

rumah,danmasalahkeuangan.

Tabel2.3PengkajianAPGARKeluarga(TabelAPGARKeluarga)

No ItemPenilaian Selalu Kadang- Tidak

kadang pernah
1. A:adaptasi
(1) (0)

Sayapuasbisakembali padakeluarga

(teman-teman) sayauntuk membantu

apabilasayamengalamikesulitan

2. P:Partnership
Sayapuas dengancarakeluarga

(teman-teman )sayamembicarakan

sesuatu dan mengungkapkan masalah

dengansaya(hubungan)

3. G:Growth
Sayapuasbahwakeluarga
( teman-teman ) saya menerima dan

mendukung keinginan saya untuk

melakukanaktivitas

4. A:Afek

Sayapuas dengancarakeluarga

(teman-teman)sayamengekspresikan

afekdanberesponterhadapemosisaya

seperti,marahsedih,ataumencintai

5. R :Resolve

Sayapuasdengancara temandan

keluargasayadan sayamenyediakan

waktu bersama-samamengekspresikan

afekdanberespon

Keterangan:

Totalnilai<3:disfungsikeluargayangsangattinggi

Totalnilai4–6:disfungsikeluargasedang

Totalnilai7–10:tidakadadisfungsikeluarga

7.Polasensoridankognitif

Menjelaskanpersepsisensoridan kognitif,polapersepsi sensori meliputi

pengkajian penglihatan, pendengaran,perasaan, dan pembau. Pada klien

katarakdapatditemukan gejalagangguan penglihatanperifer,kesulitan

memfokuskan kerjadenganmerasadiruanggelap.Sedangkan tandanyaadalah

tampakkecoklatanatauputihsusupadapupil,peningkatanairmata.
Tabel2.4PengkajianStatusMental

TabelShortPortable MentalStatusQuesioner (SPMSQ)


Skor No Pertanyaan Jawaban
+ -
1 Tanggalberapahariini?
2 Hariapasekarang?
3 Apanamatempatini?
4 Dimanaalamatanda?
5 Kapanandalahir?
6 Berapaumuranda?
7 siapa presiden Indonesia

8 Siapapresidensebelumnya?
9 Siapanamaanakanda?
10 Siapanamaibuanda?
JumlahKesalahanTotal
Kesimpulan:
1.Kesalahan0–2=FungsiIntelektualUtuh

2.Kesalahan3–4=KerusakanIntelektualRingan

3.Kesalahan5–7=KerusakanIntelektualSedang

4.Kesalahan8–10=KerusakanIntelektualBerat

Keterangan:

a.Bisa dimaklumi bila lebih dari1 ( satu ) kesalahan bila subyek hanya

berpendidikanSD

b.Bisa dimaklumi bilang kurang dari 1 ( satu ) kesalahan bila subyek

mempunyaipendidikanlebihdariSD

c.Bisa dimaklumibilalebihdari1(satu)kesalahanuntuksubyekkulithitam

denganmenggunakankriteriapendidikanyanglama
8.Polapersepsidankonsepdiri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuankonsepdiri.

Konsepdirimenggambarkangambaranhargadiri, peran,identitasdiri.Manusiasebagaisistem

terbukamakhlukbio-psiko-sosio- kultural-

spritual,kecemasan,ketakutan,dandampakterhadapsakit.Pengkajian

tingkatdepresimenggunakanTabelInventaris DepresiBack

9.Polaseksualdanreproduksi

Menggambarkankepuasan/masalahterhadapseksualitas.

10. Polamekanisme/penanggulangan stress dankoping

Menggambarkankemampuanuntukmenanganistress

11. Polatatanilaidankepercayaan

Menggambarkandanmenjelaskanpola,nilaikeyakinantermasukspiritual

(Aspiani,2014 ).

B.Diagnosa Keperawatan

1. risiko penurunan curah jantung

Definisi : beresiko mengalami pemompaan jantung yang tidak adekuat untuk memenuh kebutuhan metbolisme tubuh

Factor risiko

Perubahan frekuensi jantung

2.Risiko jatuh

Definisi : berisiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan kesehatan akibat terjatuh

Factor risiko:

1.usia >65 tahun

2.kekuatan otot menurun

3.gangguan penglihatan

Kondisi klinis

1.osteoporosis

2.katarak
3.demensia

C.Intervensi

1. risiko penurunan curah jantung

Perawatan jantung

Definisi : mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi
miokard

Observasi

- Monitor TTV

Terapeutik

- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat


- Berikan dukungan emosional dan spiritual

Edukasi

- Anjurkan beraktifitas secara bertahap

2.risiko jatuh

Pencegahan jatuh

Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik atau psikologis

Observasi

- Identifikasi factor risiko jatuh

Terapeutik

- Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga


- Gunakan alat bantu berjalan

Edukasi

- Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin


- Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1.Identitas klien

Nama : Ny S

Umur : 74 tahun

Alama : padang harapan

Jenis kelamin : perempuan

Suku : Sumatra

Agam : islam

Status perkawinan : Menikah

Ciri-ciri khas : Pasien menggunakan daster berhijab,kulit berwarna putih,mata belo,jalan sedikit membungkuk

Tanggal pengkajian: senin 1 november 2021

Orang yang paling dekat dengan lansia : keponakan

Hubungan dengan lansia:keponakan

2.status kesehatan sekarang

Pasien mengatakan kaki sering sakit disebelah kiri,terdapaat lesi pada bgian kaki sebelah kiri, pendengaran sebelah
kanan kurang baik,mata rabun,tidak kuat jalan,susah tidur,terkadang merasa pusing dan sulit beraktivitas, TD:
189/92mmhg

3.riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengatakan mengalami hipertensi

4.riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan keluarganya terutama ibunya menderita hipertensi

5.genogram

6.riwayat lingkungan kamar/tempat tinggal

Kamr bersih,tata letak barang rapi,sirkulasi udara baik,lantai kamar bersih,terdapat karpet.

7.Riwayat pekerjaan(dulu-sekarang)

Pekerjaan pasien IRT

8.Aktivitas rekreasi

Pesien suka bercocok tanam


9.riwayat keluarga

Pasien kadang di jenguk oleh iparnya

10.Tinjauan system

a.keadaan umum ( penampilan fisik, TB,dan BB )

Kesadaran compesmentis , penampilan bersih dan rapi , TB : 150 CM , BB : 50 KG

b. Tanda- tanda vital

TD : 189/92 mmhg

N : 84 x/m

RR : 22 x/m

S : 36,0 C

c. Kepala

simestris, rambut tumbuh merata,warna rambut hitam keputih putihan tidak terdapat lesi dan edema

d. Mata

Penurunan pengelihatan ,pandangan kabur, kesulitan membaca, terdapat katarak

e. Hidung

Hidung simestris, fungsi penciuman baik,bersih

f. Telinga

Telinga simestris , fungsi peendengaran telinga sebelah kanan berkurangan

g. Mulut dan tenggorokan

gigi lengkap, terdapat karies

h. Leher

Tidak ada pembesaran limped an kelenjar tiroid

i.Dada

j. Abdomen

Pasien mengatakan ada riwayat penyakit maag

k. Sistem genitol reproduksi dan system perkemihan

Pasien sering BAK 6x/hari

l. Sistem musculoskeletal ( ekstremitas atas dan bawah 0

Terdapat lesi di kaki sebelah kiri, tidak bias berdiri lama


m. Sistem persarafan

Pasien hanya bisa berhitung 1-10

n. Sistem endokrin

o. Sistem integument

kulit keriput dan berkerut, kulit kering

8. Pengkajian psikososial dan spiritual

1. Psikososial

Pasien optimis dalam kehidupan ,pasien merasa kesepian , terkadang suka sedih teringat anak nya memiliki hubungan
kurang baik terhadap menantunya hubungan dengan teman sekamar baik

2.Spiritual

Pasien sering melakukan sholat 5 waktu

3.Identifikasi maslah emosinal

2. Masalah Kesehatan Kronis

NO Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakandalam Selalu Sering Jarang Tidak pernah
waktu 3 bulan terakhir berkaitan denganfunsi-fungsi (3) (2) (1) (0)
A Fungsi Penglihatan 3
1.Penglihatan kabur
2.Mata berair 2
3.Nyeri pada mata 0
B Fungsi Pendengaran 3
4.Pendengaran berkurang
5.Telinga berdenging 0
C Fungsi Paru (Pernapasan) 0
6.Batuk lama disertai keringat malam
7.Sesak napas 0
8.Berdahak/sputum 0
D Fungsi Jantung
9.Jantungberdebar-debar
10. Cepat lelah 3
11. Nyeri dada 0
E Fungsi Pencernaan 0
12. Mual/muntah
13. Nyeri ulu hati 0
14. Makan dan minum banyak (berlebihan) 3
15. Perubahan kebiasaan buang air besar (mencret atau 0
sembelit)
F Fungsi Pergerakan 3
16. Nyeri kaki saat berjalan
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang 3
18. Nyeri persendian/bengkak 3
H Fungsi Persarafan 0
19. Lumpuh/kelemahan pada kaki atau tangan
20. Kehilangan rasa 0
21. Gemetar/tremor 0
22. Nyeri/pegal pada daerah tengkuk 0
I Fungsi Saluran Perkemihan 3
23. Buang air kecil banyak
24. Sering buang air kecil pada malam hari 3
25. Ngompol 0
JUMLAH

Analisis Hasil:SKOR 26 -50 MASALAH KESEHATAN KRONIS SEDANG

Pengkajian fungsional klien


1. KATZ Indeks
Modifikasi indeks kemandirian KATZ
No Aktivitas Mandiri Tergantung
(Nilai1) (0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan, & 1
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka & mengenakannya 1
3 Memakan makanan yang telah disiapkan 1
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri 1
(menyisir rambut, mencuci rambut, menggosokgigi,
mencukur kumis)
5 Buang air besar di WC (membersihkan & mengeringkan 1
daerah bokong)
6 Dapat mengontrol pengeluaran feces (tinja) 1
7 Buang air kecil di kamar mandi (membersihkan daerah 1
kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan 1
tanpa alat bantu seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang 1
dianut
11 Melakukan pekerjaan rumah seperti: merapihkan TT, 1
mencuci pakaian, memasak dan membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau keluarga 0
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang 1
sendiri)
14 Menggunakan sarana transportasi untuk bepergian 0
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan 1
(takaran obat dan waktu minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk keluarga 1
dalam hal penggunaan uang, aktivitas social yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, 1
social, rekreasi, olah raga, dan menyalurkan hobi)
JUMLAH POIN MANDIRI 15
Analisis Hasil:
Poin : 13 – 17 :mandiri
Poin : 0 – 12 :ketergantungan
KATZ index Termasuk kategori yang manakah klien?

3. Barthelindeks
KUISIONER INDEKS BARTHEL

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom yang menunjukkan gambaran
kemampuan pasien dalam setiap item aktivitas sebagai berikut:

Penilaian Skor

No Item Kegiatan Dengan bantuan Mandiri

1 Kegiatan di tempat tidur [ ] 5-10 [ v] 15

2 Berjalan pada tempat yang [ ] 5-10 [ v] 15


Datar
3 Naik dan turun tangga [v]5 [ ] 10

4 Kegiatan di kamar kecil []5 [v ] 10

5 Berpakaian dan melepas baju []5 [ v] 10

6 Pengontrolan b a b []5 [ v] 10

7 Pengontrolan b a k []5 [v ] 10

8 Perawatan diri []0 [ v] 5


9 Mandi []0 [ v] 5
10 Makan []5 [v ] 10

SKOR 95
a. 0-60 : ketergantunganberat
b. 61-9 : ketergantunganringan
c. >90 :mandiri

4. Pengkajian status mentalgerontik


Identifikasi tingkat kerusakan Intelektual dengan menggunakan short portable
Mental status quistionnaire(SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
Benar Salah No Pertanyaa
n
V 01 Tanggal berapa hari ini ?

V 02 Hari apa sekarang ini ?

V 03 Apa nama tempat ini ?

V 04 Dimana alamat anda ?

V 05 Berapa umur anda ?

V 06 Kapan anda lahir ? (Minimal tahun lahir)

V 07 Siapa presiden Indonesia sekarang ?


V 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

V 09 Siapa nama ibu anda ?


V 10 Kurang 3 dari 20 dan tetap pengunrang 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun

 
Score total :
Interprestasi hasil
1. Salah 0-3 = Frekuensi intelektual utuh
2. Salah 4-5 = Frekuensi intelektual ringan
3. Salah 6-8 = Frekuensi intelektual sedang
4. Salah 9-10 = Frekuensi intelektual berat

10.1. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE
(Mini Mental StatusExam)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
kognitif maksimum klien
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
Orientasi 5 5 Dimanakah kita sekarang?
a. Negara Indonesia
b. Propinsi Bengkulu
c. KotaBengkulu
d. PSTW dinas Sosial /Bengkulu
e. Wisma…….
2 Registrasi 5 5 Sebutkan nama objek (oleh
pemeriksa) 1 untuk mengatakan
masing-masing objek kemudian
tanyakan kepada klien ketiga objek
tadi (untuk disebutkan)
a. Objek……..
b. Objek……..
c. Objek……..
3 Perhatian 5 1 Minta klien untuk memulai dari
dan angka 100 kemudian di kurangi 7
kalkulasi sampai 5 kali/ tingkat
a. 93
b. 86
c. 79
d. 72
e. 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga objek pada no. 2 (regitrasi)
tadi, bila benar 1 point untuk
masing-masing objek
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
a. (misal jam tangan)
b (misal pensil)
1 Minta klien untuk mengulang kata
berikut :
“Tak ada jika, dan, atau, tetapi”
Bila benar, nilai satu poin.
c. Pernyataan benar 2 buah : tak
ada, tetapi
9 Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari :
“Ambil kertas tangan anda, lipat
dua dan taruh di lantai”
d. Ambil kertas ditangananda
e. lipat dua
f. taruhdilantai
perintah klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai
satu point)
g. tutup mata anda
perintah klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
h. tulis satukalimat
i. Menyalingambar
Interpensi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsibaik
<23 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental

11. Pengkajianafektif
Digunakan untuk membedakan apakah klien mengalami depresi atau dimensia.
Pada lansia, depresi sering dihubungkan dengan kacau mental dan disorientasi,
sehingga seorang lansia depresi sering disalahartikan dengan dimensia (Mubarak,
2006).
a. Inventaris DepresiBeck
Inventaris depresi beck
Skore Uraian
A. kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan sayatidak dapat keluar
darinya
V1 Saya merasa sedih dan galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1 Saya berkecil hati mengenai masa depan
V0 Saya tidak begitu pesimis atau berkecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai seorang (orang tua, suami,
istri)
2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang dapat saya lihat
hanya kegagalan
V1 Saya berasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik.
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah
V1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari waktu
yang baik
0 Saya tidak benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
V0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri saya sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
V0 Saya tidak mempunyai pikiran mengenai membahayakan diri saya
sendiri

H. Menarik diri dari sosial


3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak
peduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya
V0 Saya tidak kehilangan pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha membuat keputusan
V0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanent
dalam saya dan ini membuat saya tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
V0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak buruk daripada sebelumnya
K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
V1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu

0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya


L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
V2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang saya bisa
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nagsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
V0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya
Penilaian :
0-4 = Depresi tidak ada atauminimal
5-7 = depresi ringan
8-15 = depresisedang
>16 = depresi berat

SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE


No Apakah bapak/ibu dalam satu minggu terakhir:
1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? Ya 1
2 Banyak meninggalkan kesenangan/minat dan aktivitas anda? 0 Tidak
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa? 0 Tidak
4 Sering merasa bosan? 0 Tidak
5 Penuh pengharapan akan masa depan? Ya 0
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu? Ya 0
7 Diganggu oleh pikiran-pikiran yang tidak dapat diungkapkan? 0 Tidak
8 Merasa bahagia di sebagian besar waktu? ya 0
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada anda? 0 Tidak
10 Seringkali merasa tidak berdaya? 0 Tidak
11 Sering merasa gelisah dan gugup? 1 Tidak
12 Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu 0 Tidak
yang bermanfaat?
13 Sering kali khawatir akan masa depan? 0 Tidak
14 Merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan daya ingat 0 Tidak
dibandingkan orang lain? 0
15 Berpikir bahwa hidup sangat menyenangkan sekarang? Ya 0
16 Sering kali merana? 0 Tidak
17 Merasa kurang bahagia? 0 Tidak
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu? 0 Tidak
19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggarirahkan? Ya 0
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru? 0 Tidak
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat? Ya 0
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan? 0 Tidak
23 Berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik dari pada anda? 0 Tidak
24 Seringkali merasa kesal dengan hal sepele? 0 Tidak
25 Seringkali merasa ingin menangis? 1 Tidak
26 Merasa sulit berkonsentrasi? 0 Tidak
27 Menimati tidur? Ya 1
28 Memilih menghindar dari perkumpulan social? 0 Tidak
29 Mudah mengambil keputusan? Ya 0
30 Mempunyai pikiran yang jernih? Ya 0
JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU

Analisa Hasil:
Terganggu  nilai 1
Normal  nilai 0
Nilai 6-15 : Depresi ringan sampai sedang
Nilai16-30 : Depresiberat
Nilai0-5 :Normal

12. Pengkajian Keseimbangan untuk klienlansia


Menurut Tinenti dan Ginter (1998) ada beberapa pengkajian keseimbangan untuk
klien lansia yaitu :
A. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Instruksi :Dudukkan klien pada kursi beralas keras dan tanpa penahan
tangan, ujilah hal-hal dibawah ini:
a) Keseimbangan saat duduk
(1) Bersandar atau bertumpupada kursi =0 V
(2) Mantap, aman =1
b) Bangkitberdiri
(1) Tidak stabil bilatanpa bantuan =0
(2) Mampu berdiri menggunakan kedua tangan untuk sokongan=1 V
(3) Mampu berdiri tanpa dibantu sokonganlengansendiri =2
c) Upaya untuk bangkitberdiri
(1) Tidak mamputahanlama = 0V
(2) Mampu untuk melakukan tetapi membutuhkan upaya lebih
satu kali =1
(3) Mampu bangkit berdiri dengan satukali upaya = 2
d) Keseimbangan setelah tiba-tiba berdiri (5 detikpertama)
(1) Tidak tetap (bergoyang,menggerakkan kaki) = 0
(2) Tetap stabil namun menggunakan tongkat ataupenyokong
lainnya = 1
(3) Tetap stabil tanpa menggunakan tongkat ataupenyokong
lainnya = 2V
e) Keseimbangan saat berdiri
(1) Tidak stabil = 0
(2) Tetap stabil namun dengan kedudukan kaki yang lebar atau
menggunakanalatbantu =1V
(3) Kedudukan kaki yang sempit dan tidak memerlukan alat
penyokong = 2
f) Pertahankan akan keseimbangan diri (kaki pasien berposisi
serapat mungkin dan dorong lembut area sternum sebanyak 3kali)
(1) Mulaiterjatuh = 0
(2) Bergoyang dan menggapai-gapai namun akhirnyamendapat
keseimbangan = 1V
(3) Tetap stabil = 2
g) Mata tertutup (dengan posisi sama dengan nomor6)
(1) Tidak stabil = 0
(2) Stabil = 1
h) Upaya untukduduk
(1) Tidak aman (salah pikiran mengenai jauhnya jarak atau
terjatuh ke ataskursi) =
0
(2) Mempergunakantangan = 1V
(3) Gerakan yang halussertaaman = 2

B. Komponen gaya jalan ataugerakan


Instruksi : Pasien berdiri bersama dengan pasien kemudian berjalan dalam lorong
atau menyebrangi ruangan, pertama dengan irama yang perlahan kemudian pada
saat balik dengan irama yang cepat. Dapat digunakan tongkat bila pasien biasanya
menggunakannya.

Ayunan kaki kanan


a). Permulaan gaya berjalan
(1). Terdapat keraguan atau beberapa gayauntukmemulainya =0
(2). Tidak ada keraguan
b). Panjangnya langkah dan tinggi tubuhpasien
(1) Tidak dapat melewati kaki kiri saat melangkah = 0
(2) Ayunan langkah melewati kaki kiri = 1
(3) Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya = 0
(4) Dapat menjejakkan kaki seluruhnya = 1
V
Ayunan kaki kiri
(1) Tidak dapat melewati kaki kanansaatmelangkah =0
(2) Ayunan langkah melewatikaki kanan =1
(3) Tidak mampu menjejakkankakiseluruhnya =0
(4) Dapat menjejakkan kakiseluruhnya 1V
c). Kesimetrisanlangkah
(1) Langkah kaki kiri dan kanantidaksebanding =0
(2) Langkah kaki kiri dankananseimbang= 1V
d), Keberlanjutanlangkah

(1) Berhenti atau tidak dapat melanjutkanlangkahberikutnya =0


(2) Langkah-langkah yang diayunkan
tampakberkesimbungan= 1V
e). Jalurberjalan

(1)Adapenyimpangan =0
(2)Penyimpangan langkah ringan atau menengah Atau klien
menggunakan tongkat penyokong =
1V
(3) Berjalan lurus tanpa adanya alat bantu =2
f). Bagian torso tubuh
(1) Adanya gerakan mengayun atau klien
menggunakan alat penyokong
=0
(2) Tidak terjadi gerakan mengayun namun terjadi fleksi
lutut atau perentangansaatberjalan =1
(3) Tidak terjadi gerakan mengayun, penggunaan lengan
atau alat sokong=2 V
g). Pertahankan keseimbangan saat berjalan
(1) Tumit-tumit terpisah =0
(2) Tumit-tumit hampir bersentuhansaat berjalan= 1 V

Interprestasi hasil :

0-8 =
Resiko jatuh
tinggi 9-18
=
Resiko jatuh
sedang 19-22
= Resiko
jatuhrendah
DATA PENUNJANG: -

OBAT-OBATAN

Piroxicam 2x1

Antaside 2x1

Amlodipin 2x1
ANALISA DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH1


1 DS : pasien mengatakan terkadang merasa Hipertensi Risiko perfusi perifer
pusing dan tidak dapat beraktivitas tidak efektif

DO : akral dingin, mengalami risiko jatuh


sedang,konjungtiva
anemis,TD:189/92mmhg

2 Ds. Pasien mengatakan terdapat lesi dikaki Factor mekanis Gangguan integritas
sebelah kiri (berjalan) kulit
Do. Terdapat lesi dikaki sebelah kiri dan
diperban akibat bisul

INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


HASIL
1 Risiko perfusi Setelah dilakaukan Manajemen peningkatan 1. Agar melancarkan
serebral tidak intervensi 3x24 jam tekanan intrakranial peredaran darah
efektif bd maka perfusi serebral Terapeutik 2. Agar mengurangi
hipertensi meningkat dengan - Berikan posisi sakit kepala
kriteria hasil semifowler 3. Agar suhu tubuh
1. Sakit kepala - Meminimalkan tetap normal
menurun stimulus dengan
2. Demam menyediakan
menurun lingkungan yang
3. Nilai rata-rata tenang
tekanan darah - Pertahankan suhu
membaik tubuh
2 Gangguan Setelah dilakukan Perawatan integritas kulit 1. Mengetahui
integritas intervensi 3x24 jam Observasi penyebab
kulit maka 1. Identifikasi integritas kulit
penyebab 2. Menggunakan
gangguan produk yang
integritas kulit ringan dikulit
Teraupetik 3. Memperbaiki sel
1. Gunakan produk kulit
ringan/ alami dan 4. Agar kulit tidak
hipoalergik pada lembab
kulit sensitive
Edukasi
1. Anjurkan minum
air yang cukup
2. Anjurkan
menggunakan
pelembab

IMPLEMENTASI

WAKTU/ IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD


TANGGA
L
01-11- 1. Berikan posisi 1. Agar melancarkan peredaran
2021 semifowler darah
2. Meminimalkan 2. Agar mengurangi sakit kepala
stimulus dengan 3. Agar suhu tubuh tetap normal
menyediakan 4. Agar pasien dapat tertidur dengan
lingkungan yang nyenyak
tenang
3. Pertahankan suhu
tubuh
4. Mempasilitasi
istrahat tidur

02-11- 1. Memberikan posisi 1. Agar melancarkan peredaran


2021 semifowler darah
2. Meminimalkan 2. Agar mengurangi sakit
stimulus dengan kepala
menyediakan 3. Agar suhu tubuh tetap
lingkungan yang normal
tenang 4. Agar pasien dapat tertidur
3. Pertahankan suhu dengan nyenyak
tubuh
4. Mempasilitasi
istrahat tidur

03-11- 1. Memberikan posisi 1. Agar melancarkan


2021 semifowler peredaran darah
2. Meminimalkan 2. Agar mengurangi sakit
stimulus dengan kepala
menyediakan 3. Agar suhu tubuh tetap
lingkungan yang normal
tenang Agar pasien dapat tertidur dengan
3. Pertahankan suhu nyenyak
tubuh
4. Mempasilitasi
istrahat tidur
Implementasi

WAKTU/ IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD


TANGGA
L
01-11- 5. Mengidentifikasi 5. Penyebab terdapat bisul dikaki
2021 penyebab gangguan sebelah kiri
integritas kulit 6. Pasien menggunakan antiseptik
6. Menggunakan betadine untuk membersihkan
produk ringan/alami luka
dan hindari pada 7. Pasien minum air yang cukup
kulit sensitif 8. Pasien sering mengkonsusmsi
7. Menganjurkan buah-buahan
minum yang cukup
8. Menganjurkan
makan yang
berprotein
02-11- 1. Menggunakan 5. Pasien menggunakan bitadine
2021 produk ringan/alami 6. Pasien mengetahui cara
dan hindari pada membersihkan dan menganti
kulit sensitif perban
2. Membersihkan luka 7. Pasien minum air yang cukup
dan menganti
perban
3. Menganjurkan
minum yang cukup
03-11- 1. Menganjurkan 1. Pasien mengkonsumsi buah
2021 makan yang pisang
berkalori 2. Pasien minum air yang cukup
2. Menganjurkan
minum air yang
cukup
Evaluasi

No Diagnosa Evaluasi Ttd


1 Risiko perfusi serebral tidak S : pasien mengatakan terkadang sering pusing
efektif O: akral dingin,mengalami risiko jatuh sedang,
konjungtiva anemis,TD: 189/92mmhg
A: Risiko perfusi seleberal tidak efektif
P: Intervensi belum teratasi

S : pasien mengatakan terkadang masih pusing dan


pasien sudah bisa melakukan aktivitas ringan
O: akral terasa hangat ,mengalami risiko jatuh
sedang, konjungtiva anemis,TD: 176/95mmhg
A: Risiko perfusi seleberal tidak efektif
P: Intervensi teratasi sebagian

S : pasien mengatakan tidak merasa pusing lagi dan


pasien sudah bisa melakukan aktivitas ringan
O: akral terasa hangat , pasien tidak merasa
letih,pasien sudah bisa melakukan aktivitas seperti
jalan cuci pirang dan pakaian,TD: 167/92mmhg
A: Risiko perfusi seleberal tidak efektif
P: Intervensi teratasi

2 Gangguan integritas kulit S: kesadaran penuh


O: terdapat lesi dikaki sebelah kiri bengkak dan
kemerahan sulit saat berjalan
A: gangguan integritas kulit
P: intervensi belum teratasi

S: kesadaran penuh
O: terdapat lesi dikaki sebelah kiri bengkak dan
kemerahan sulit saat berjalan
A: gangguan integritas kulit
P: intervensi belum teratasi

S: kesadaran penuh
O: terdapat lesi dikaki sebelah kiri bengkak dan
kemerahan sulit saat berjalan
A: gangguan integritas kulit
P: intervensi belum teratasi

BAB IV
Pembahasan

Pada bab ini kelompok akan membahas kesenjanan data yang ditemukan di dalam tinjauan teoritis
dengan kasus yang kelompok temukan pada saat melakukan praktikum di PSTW Bengkulu kesenjangan
ini akan dibahas sesuai tahapan asuhan keperawatan yaitu :

Pengkajian
Secara teoritis pasien yang mengalami masalah Hipertensi biasanya ditemukan data focus
sebagai berikut : sering sakit kepala, nyeri dibagian leher, mmengatakan nafsu makan berkurang,
sedangkan kelompok mendapatkan data fokus pada pasien yaitu: pasien terkadang merasa pusing,
memilki data resiko jatuh sedang,akral dingin, tampak gelisah TD : 189/92mmhg

Diagnosa
Pada teori didapatkan 2 diagnosa yaitu : risiko penurunan curah jantung dan risiko jatuh
Dan pada pengkaian kelompok didapatkan 2 diagnosa Risiko perfusiserebral tidak efektif bd hipertensi
dan Gangguan integritas kulit bd faktor mekanis (ada benjolan )

Intervensi
Pada teori intervensi yang didapat
Diagnosa 1 :
Perawatan jantung

Definisi : mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai
dan konsumsi miokard

Observasi

- Monitor TTV

Terapeutik

- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat


- Berikan dukungan emosional dan spiritual

Edukasi

- Anjurkan beraktifitas secara bertahap

Diagnosa kedua
Pencegahan jatuh

Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik atau psikologis

Observasi

- Identifikasi factor risiko jatuh

Terapeutik

- Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga


- Gunakan alat bantu berjalan

Edukasi

- Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin


- Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri

Dan pada pengkajian kelompok intervensi didapatkan, diagnosa pertama


Manajemen peningkatan tekanan intrakranial

Terapeutik

- Berikan posisi semifowler


- Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
- Pertahankan suhu tubuh
Diagnosa yang kedua
Perawatan integritas kulit

Observasi

2. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit

Teraupetik

2. Gunakan produk ringan/ alami dan hipoalergik pada kulit sensitive

Edukasi

3. Anjurkan minum air yang cukup

Anjurkan menggunakan pelembab

implementasi yang dilakukan yaitu


diagnosa pertama
1. Berikan posisi semifowler
2. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
3. Pertahankan suhu tubuh
4. Mempasilitasi istrahat tidur

Diagnosa kedua
1. Mengidentifikasi penyebab gangguan integritas kulit
2. Menggunakan produk ringan/alami dan hindari pada kulit sensitif
3. Menganjurkan minum yang cukup
4. Menganjurkan makan yang berprotein

Evaluasi

Evalusai sesuai dengan hasil dari implementasi yang dilakukan

Kesimpulan kenapa kelompok menagmbil 2 diagnosa yang berhubungan dengan gangguan hipertensi
karena pada lansia terjadi pembekuan pembuluh darah dan semua organ mengalami penurunan,
dikarenakan pasien terlihat tanda-tanda yang memperlihatkan hipertensi dan mengganggu aktivitas
maka harus diselesaikan masalahnya karena akan menjadi risiko stroke
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan BAB selanjutnya, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebagian besar lansia di Panti Sosial Tresna Wherda PROVINSI BENGKULU
memiliki kualitas hipertensi dengan gangguan sedang, dan hampir setengahnya memiliki kualitas
ringan.

B. SARAN
1. Bagi Panti Sosial Tresna Wherda (PSTW) untuk dapat mengadakan terapi kelompok,
misalnya lansia yang hipertensinya baik, diminta bercerita mengenai hipertensinya yang
membaik, sehingga dapat memberikan contoh bagi lansia lainnya.
2. Bagi petugas kesehatan untuk dapat melakukan pendidikan kesehatan (PENKES) dengan
tujuan dapat mengontrol hipertensi pasien.
3. Bagi penulis selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi hipertensi lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian PerawatanPasien), Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Tahun 2014, Hal ; 52 – 64 & 240 – 249.

Hanafi B. Trisnohadi, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Edisi Kelima, Jilid II. Jakarta:
InternaPublishing: 2017

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI).
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI

Wilson Lorraine M, Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit), Buku 2, Edisi


4. Jakarta: EGC: 2011

Anda mungkin juga menyukai