Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RHEUMATIC HEART DISEASE


DI RUANG 5 CVCU

Oleh
Tim PKRS Ruang 5 CVCU

INSTALASI PELAYANAN JANTUNG TERPADU


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : RHD (Rheumatic Heart Desease)


Pokok Bahasan : RHD (Rheumatic Heart Desease)
Sasaran : Keluarga Pasien/Penunggu
Tempat : Ruang PKRS IPJT RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hati/Tanggal/Jam : Kamis/2 Februari 2017/Jam 10.00 WIB
Alokasi Waktu : 35 menit

TUJUAN INTRUKSIONAL
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mengetahui tentang penyakit RHD
(Rheumatic heart desease) dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat mengerti dan memahami
pengertian RHD
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui penyebab
terjadinya RHD
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui tanda dan gejala
RHD
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui penatalaksanaan
RHD
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu mengetahui pencegahan RHD
B. Rencana Kegiatan
1. Metode
Ceramah dan Tanya jawab (diskusi)
2. Media
Power point presentation, leaflet
3. Materi
Terlampir
4. Tahap-tahap Kegiatan

Tahap Watkt Kegiatan Edukator Kegiatan Metode Media


u Peserta
Pembukaa 2 - Memberi salam Menjawab Cerama -
- Menjelaskan tujuan
n menit salam, h
edukasi
mendengarka
- Menyebutkan
kontrak waktu n dan
- Menyebutkan
memperhatik
materi/pokok
an
bahasan yang
akan disampaikan
Pelaksana 20 - Menggali Menjawab Tanya Powerpoint
an menit pengetahuan apa yang jawab, presentatio
peserta tentang diketahui ceramah n, leaflet
materi yang akan tentang RHD
disampaikan
(brainstorming)
- Menjelaskan materi
penyulihan secara
berurutan dan
teratur
- Materi:
1.
Pengertian
2.
Penyebab
3.
Tanda dan gejala
4.
Penatalaksanaan
5.
Pencegahan
Evaluasi 10 - Mempersilakan - Aktif bertanya Cerama Powerpoint
- Aktif dalam
menit peserta untuk h, Tanya presentatai
merespon
bertanya jawab on
- Menjawab pertanyaan
- Aktif
pertanyaan
menjawab
peserta
- Dapat
- Meminta peserta
mengulangi
untuk mengulangi
materi yang
materi yang sudah
sudah
disampaikan
- Mengidentifikasi jika dibahas
ada kesehalahan
dan menyimpulkan
Penutup 3 - Memberikan Memperhatik Cerama -
menit kesimpulan an dan h
tentang menjawab
penyuluhan yang salam
disampaikan
- Mengucapkan terima
kasih
- Mengucapkan salam

5. Setting Tempat
Keterangan
: LCD untuk PPT

: Penyaji
1 2 1
: Moderator
2
: Observer
3

4
: Notulen
: Peserta

3 4
6. Organisasi Kegiatan
Moderator : STIKES Mataram
Penyaji : STIKES Banyuwangi
Fasilitator/Notulen : D3 UMM
Observer : PSIK Universitas Brawijaya

C. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Adanya koordinasi dengan CI klinik IPJT RSSA untuk menentukan
tempat dan waktu edukasi
- Pengorganisasian kegiatan edukasi dilakukan sebelum kegiatan
- Media dan bahan-bahan untuk edukasi telah siap sebelum edukasi
dilakukan

2. Evaluasi Proses
Penyuluh
- Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif
dan jelas
- Diharapkan penyuluh mampu mengajak sasaran untuk memperhatikan
dan mendengarkan penyuluh saat menjelaskan
- Diharapkan penyuluh mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh sasaran
Sasaran
- Diharapkan sasaran memperhatikan dengan cermat saat
berlangsungnya penyuluhan
- Diharapkan sasaran aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti
saat dijelaskan
- Diharapkan sasaran mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh
Lampiran

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Penyakit jantung reumatik adalah penyakit peradangan sistemik akut
atau kronik yang merupakan suatu reaksi autoimun oleh infeksi Beta
Streptococcus Hemolyticus Grup A yang mekanisme perjalanannya belum
diketahui, dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu Poliarthritis migrans
akut, Karditis, Korea minor, Nodul subkutan dan Eritema marginatum.
Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya
Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi
kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau
kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat
adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).
Jantung kita memiliki empat ruangan dengan empat buah katup. Katup
di jantung kita memiliki lidah seperti kelopak bunga yang dapat membuka
dan menutup dan mengizinkan darah untuk bertukar tempat di dalam
ruangan jantung. Salah satunya adalah katup mitral yang menghubungkan
atrium dan ventrikel kiri tempat lewatnya darah dari paru-paru untuk
dipompakan kembali ke seluruh tubuh. Saat jantung memompa katup mitral
membuka, dan di antara denyutan jantung katup mitral menutup mencegah
darah kembali ke atas.
Saat katup mitral mengalami stenosis atau pengerasan, yang
menyebabkan katup mitral tidak dapat membuka secara sempurna, akan
banyak darah yang tidak dapat lewat ke ventrikel kiri sehingga menumpuk di
atrium kiri bahkan sampai menggenangi paru-paru.
B. Etiologi
Penyebab terjadinya penyakit jantung reumatik diperkirakan adalah
reaksi autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik.
Infeksi streptococcus hemolitikus grup A pada tenggorok selalu
mendahului terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan
pertama maupun demam reumatik serangan ulang.
C. Epidemiologi
Demam rematik sering diderita oleh anak-anak di negara-negara berkembang
termasuk Indonesia, terutama pada lingkungan bersanitasi rendah dan anak
tumbuh dalam gizi yang rendah.

Demam rematik penyebab lebih dari 233 ribu kematian di seluruh dunia setiap
tahunnya.

Dan saat ini 15,6 juta orang diestimasikan menderita RHD di seluruh dunia
yang maksimal dalam 20 tahun harus menjalani operasi pada katup
jantungnya.

D. Faktor Risiko
1. Faktor usia; di mana semakin tua semakin beresiko gejalanya muncul

2. Endocarditis (peradangan otot jantung)

3. Penderita kencing manis, penyakit ginjal kronis dan Lupus

4. Seorang perokok baik aktif mau pun pasif.

E. Tanda dan Gejala

Gejala biasanya tidak ada sampai setelah 10 20 tahun bahkan 40


tahun kemudian di mana saat proses fibrosis terjadi baru gejala muncul.

Gejala pertama yang dirasa biasanya ringan yaitu nafas terasa pendek
ketika banyak beraktifitas fisik atau berolah raga.

Baru kemudian saat proses fibrosis terus berlangsung, nafas pendek


dapat dirasakan bahkan saat diam atau beristirahat.
Selanjutnya mulai dikeluhkan juga jantung yang terasa berdebar lebih
cepat dengan diiringi perasaan letih atau lemah yang tidak seperti biasanya,
dan dapat juga dikeluhkan batuk disertai darah. Ini terjadi karena atrium kiri
dari jantung sudah ikut rusak.
Gejala penyerta yang juga mungkin ada seperti nafas serak sampai
hilangnya suara, sakit dada, dan terjadi kepucatan pada ujung-ujung jari
tangan dan kaki.
Sementara tanda untuk demam rematik adalah: bintik-bintik merah
pada dada, punggung, dan perut. Kemudian bengkak pada persendian, nafas
pendek, nyeri pada perut, berat badan turun, dan yang pasti demam.

F. Komplikasi
1. Atrial fibrillation sampai dengan gagal jantung

2. Endocarditis

3. Paru-paru terendam cairan

4. Tekanan darah tinggi

5. Bekuan darah yang dapat terbawa ke seluruh tubuh.

G. Penatalaksanaan
Untuk kasus tanpa gejala, dokter hanya akan memantau dengan
pemeriksaan USG jantung secara rutin.
Untuk kasus dengan gejala, dokter akan memberikan terapi untuk
menurunkan tekanan darah, dan diuretik untuk mengurangi volume cairan
dalam tubuh. Kemudian dokter akan memberikan obat-obatan symptomatic
untuk menghilangkan keluhan.
Untuk kasus berat, maka harus dipertimbangkan untuk tindakan
operasi.
Dokter akan juga memberikan penanganan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti obat-obat aritmia, anti bekuan
darah, antibiotik, dll.
Operasi
1. Balloon valvotomy. Dengan menggunakan catheter dan balon kecil yang
dimasukkan melalui pembuluh darah dengan tujuan untuk membuat katup
terbuka.
2. Commissurotomy. Operasi jantung terbuka untuk membuang jaringan parut
pada katup yang bermasalah. Selama operasi berlangsung, jantung dan
paru-paru dialihfungsikan ke heart-lung bypass machine.

3. Valve replacement surgery. Adalah mengganti katup yang rusak dengan


sintetis. Dilakukan bila sudah tidak dapat diperbaiki dengan dua cara di atas.
Juga merupakan operasi jantung terbuka dengan menggunakan heart-lung
bypass machine.

H. Komplikasi
1. Dimulai saat anak-anak, hiduplah dalam lingkungan bersanitasi baik dan
tumbuh dengan gizi yang baik, agar tidak mudah terinfeksi bakteri
Streptococcal grup A ini.

2. Juga dimulai saat anak-anak, di mana bila menderita infeksi radang


tenggorokan dengan tanda-tanda tambahan seperti di atas, berarti ada
kemungkinan menderita demam rematik. Sehingga harus dituntaskan
pengobatannya oleh dokter agar bakteri tidak berkembang menginfeksi katup-
katup jantung.

3. Bila mengetahui pernah terinfeksi demam rematik namun belum ada tanda-
tanda dari RHD, harus ke dokter. Tujuan pertama adalah untuk mencegah
RHD dengan cara diberikan antibiotik secara rutin, dan mendeteksi sedini
mungkin bila sudah terjadi stenosis katup jantung.

4. Bila katup jantung sudah diketahui mengalami stenosis, maka harus menjaga
diri agar katup tidak tambah rusak dan senantiasa evaluasi rutin kondisinya di
dokter.

5. Bila tidak dapat ditangani dengan cara lain, maka operasi merupakan pilihan
untuk mencegah terjadinya gagal jantung dan kematian.

DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Guyton and John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Lili ismudiarti rilantono,dkk. 2012. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Fakultas
Kedokteran UI.
Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler. 2000. Rencana
Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien Edisi 3, Peneribit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Nelson. 2011. Ilmu Kesehatan Anak: Textbook of Pediatrics Edisi 12, Buku
kedokteran EGC, Jakarta.
Sunoto Pratanu. 2012. Penyakit Jantung Rematik, Makalah Tidak dipublikasikan,
Surabaya
Sylvia A. Price. 2011. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit Edisi 4,
Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Udjianti, Wajan Juni. 2013. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika
Wong and Whaleys. 2011. Clinical Manual of Pediatrics Nursing 4th Edition, Mosby-
Year Book, St.Louis, Missouri.

Anda mungkin juga menyukai