Anda di halaman 1dari 34

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ISOLASI SOSIAL

PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing : Endah Sarwendah S.Kep.,Ners

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
Adi Surya (18.055)
Ahmad Fahrudin (18.056)
Ananda Putri Rizkia (18.059)
Fauziah Sri Nurdian (18.072)
Laurence Tania Budiman (18.081)
Maulina Rizqi Rosyadah (18.084)
Rizma Amanda Suherman (18.091)
Sherly Jesica Anggita (18.095)
Syafitri Damayanti (18.099)
Wanda Kamilah (18.104)

AKADEMI KEPERAWATAN RS DUSTIRA


CIMAHI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat
terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari
interaksi dengan orang lain (Rowlins, 1993). Sedangkan menurut Charles R
Wright sosialisasi adalah proses ketika individu mendapatkan kebudayaan
kelompoknya dan menginternalisasikan sampai tingkat tertentu
normanorma sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut untuk
memperhitungkan harapan-harapan orang lain. Dimana individu yang
mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih
mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping
maladatif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau
penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih
banyak dan lebih buruk. (keliat dan Akemat, 2005)
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey
Kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185
orang per 1000 penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan
sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa, masalah
keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91 %),
halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri rendah
(16,92 %) (Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan
salah satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok
sosialisasi, Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya
memfasilitasi kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi. Dari latar
belakang tersebut diatas penulis tertarik membuat penelitian untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)
sosialisasi pada pasien skizofrenia dengan riwayat menarik diri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Isolasi Sosial ?
2. Bagaimanan Susunan Rencana Pada Proposal Terapi Aktivitas
Kelompok ( TAK ) Sosialisasi Pada Pasien Isolasi Sosial ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial
dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
a) Klien mampu memperkenalkan diri
b) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain
f) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan
tentang TAKS yang telah dilakukan.(Eko prabowo, 2014: 240).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Isolasi Sosial


Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak terima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Deden dan
Rusdi,2013,Hal.34 ).
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan
dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai pernyataan
negative atau mengancam (Nanda-1,2012).
Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang
terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan
prilaku maladaktif dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (
Depkes RI, 2000 ).

B. Susunan Rencana Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan
sosial dalam kelompok secara bertahap.
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu memperkenalkan diri
2) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
percakapan
5) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah
pribadi pada orang lain
6) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi
kelompok
7) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat
kegiatan tentang TAKS yang telah dilakukan.(Eko prabowo,
2014: 240).

2. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Selasa, 01 Desember 2020
Jam : 08.00
Tempat : RSJ Cisarua

3. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran / simulasi

4. Media dan Alat


a. Laptop
b. Musik / Lagu
c. Bola Tennis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Kartu kwartet
f. Jadwal kegiatan pasien
5. Seting Tempat

CO

P F

F P

P F

F P

OP
Keterangan :
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
6. Pembagian Tugas
a. Leader

1) Menyiapkan proposal kegiatan TAKS

2) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas


kelompok sebelum kegiatan dimulai.

3) Menjelaskan permainan.

4) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan


memperkenalkan dirinya

5) Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan


tertib

6) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok


dan memperkenalkan dirinya.

7) Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan


tertib

8) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

b. Co-leader Tugas
1) Mendampingi leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
altiviatas pasien
3) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari
perencanaan yang telah dibuat.
4) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking
dalam proses terapi
c. Fasilitator Tugas

1) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.

2) Memotivasi klien yang kurang aktif.

3) Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada


anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalanya terapi.
d. Observasi Tugas
1) Mengobservasi jalanya proses kegiatan
2) Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal
pasien selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format
yang tersedia)
3) Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan,
proses, hingga penutupan .(Eko prabowo, 2014: 241-243)

7. Pasien
a. Kriteria pasien
1) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi
mulai menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi
interpersonal
2) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespons sesuai dengan stimulus yang diberikan.

8. Pasien

a. Kriteria pasien
1) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi
mulai menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi
interpersonal
2) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespons sesuai dengan stimulus yang diberikan.
b. Proses seleksi
1) Mengidentifikasi pasie yang masuk kriteria
2) Mengumpulan pasien yang masuk kriteria
3) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK,
meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana
kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok (Eko
prabowo, 2014: 243).
9. Susunan Pelaksanaan
a. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :

1) Leader : Adi Surya

2) Co. Leader : Ahmad Fahrudin

3) Fasilitator : a) Syafitri Damayanti

b) Ananda Putri Rizkia

c) Wanda Kamilah
1) Observasi : Rizma Amanda
2) Operator : Maulina Riqki

b. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :


No Nama Masalah Keperawatan
1. Fauziah Sri Nurdian Isolasi sosial
2. Laurence Tania Budiman Isolasi sosial
3. Sherly jesica Isolasi sosial

10. Tata tertib Dan Antisipasi Masalah

a. Tata Tertib pelaksanaan TAKS


1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan
selesai.
2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4) Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok
selama kegiatan TAKS berlangsung.
5) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah
dipersilahkan oleh pemimpin.
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan
dari permainan
7) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK
selesai.
8) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS
telah habis,sedangkan permainan belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
9) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK
selesai.
10) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS
telah habis,sedangkan permainan belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
11) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK
selesai.
12) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS
telah habis,sedangkan permainan belum selesai, maka
pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
2) Memanggil klien
3) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
c. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
d. Bila ada klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada
klien yang telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan
tidak memberi peran pada permainan tersebut. (Eko
prabowo, 2014: 243-245)
BAB III

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

A. TAKS – SESSI I
1. Tujuan
Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
a. Menyebutkan jati diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi.
b. Menanyakan jati diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.(Eko prabowo, 2014:246)
2. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatam pasien
4. Metode
Dinamika kelompok
5. Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengigatkan kontrak dengan anggota kelompok
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Salam dari terapis
3) Peserta da terapis memakai name tag
4) Evalusi / validasi

a) Menanyakan perasaan pasien saat ini

b) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang


lain.
5) Kontrak
6) Menjelaskan tujuan kegiatan
7) Menjelaskan aturan main lain:
a) Berkenalan dengan anggota kelompok
b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
minta izin pada pemimpin TAK.
c) Lama kegiatan 45 menit.
d) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (Eko
prabowo, 2014:246-247)

c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang
ada disebelah kanan dengan cara :
a) Memberi salam
b) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
c) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
d) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
3) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya
kepada kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
5) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
6) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya
kepada kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan
hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
7) Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran
8) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih
memperkenalkan diri kepada orang lain dikehidupan sehari-
hari
b) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual
kegiatan harian pasien.
3) Kontrak yang akan dating
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan
anggota kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat.
4) Evalusai dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien
melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan
pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi
kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non
verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko
prabowo, 2014:247-248)
SESI I – TAKS KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

A. Kemampuan Verbal
No Aspek Yang Dinilai Nama pasien
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

B. Kemampuan non Verbal


No Aspek Yang Dinilai Nama pasien
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunkan Bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu,
dan jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.
4. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan
klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal).
(Eko prabowo,2014 :249)
B. TAKS – SESSI II
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interersonal anggota
kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, mampu berespon
terhadap stimulasi yang diberikan.
b. Tujuan Khusus
Pasien dapat memperkenalkan rekannya (nama lengkap, nama
panggilan, asal, hobby)
2. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
3. Alat
a. Radio
b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatam pasien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran \ stimulasi
5. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya
2) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
1) Memberi salam terapeutik
2) Salam dari terapis
3) Peserta dan terapis memakai papan nama
c. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan pasien saat ini
2) Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri
pada orang lain
3) Kontrak

a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota


kelompok

b) Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :

(1) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus


meminta izin kepada terapis
(2) Lama kegiatan 45 menit
(3) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d. Tahap Kerja
TAK Aosialisasi sesi II
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang
ada disebelah kanan dengan cara :
a) Memberi salam
b) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
c) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
d) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
e) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran
f) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat
tape dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola
untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah
kananya kepada kelompok yaitu, nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
g) Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran
h) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan.

e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi

a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok


2) Rencana tindak lanjut

a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih


memperkenalkan diri kepada orang lain dikehidupan sehari-
hari

b) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual


kegiatan harian pasien.

c) Kontrak yang akan datang

d) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan


anggota kelompok

e) Menyepakati waktu dan tempat

f. Evalusai dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek
yang di evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan
diri secara verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut.(Eko probowi, 2014: 250-252)
SESSI 2 – TAKS KEMAMPUAN BERKENALAN

A. Kemampuan Verbal
No Aspek Yang Dinilai Nama pasien
1 Menyebutkan nama lengkap
2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

B. Kemampuan non Verbal


No Aspek Yang Dinilai Nama pasien
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunkan Bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 5.
5. Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4
disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada
catatan proses keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai pasien 7 untuk
verbal dan 3 untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : pasien
mengikuti TAKS sesi 2, pasien mampu berkenalan secara verbal dan non
verbal, anjurkan pasien untuk berkenalan dengan pasien lain, buat jadwal.
(Eko prabowo, 2014: 253-254).
C. TASK-SESSI III
1. Tujuan
a. Pasien mampu mengajukan pertanyaan tentang kehidupan pribadi
kepada satu orang kelompok
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
2. Setting
Peseta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

3. Alat

a. Tape recorder

b. Kaset dengan lagu yang ceria

c. Bola tenis

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatam pasien

4. Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran \ stimulasi

5. Langkah-langkah kegiatan

a. Persiapan
1) Mengigatkan kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi
2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam
suasana ruang yang tenang dan nyama).

b. Orientasi

1) Mengucapkan salam terapeutik dan masing masing memakai


nama tag

2) Menanyakan perasaan pasien hari ini dan menanyakan


apakah sudah mencoba berkenalan

3) Menjelaskan tujuan kegiatan

4) Menjelaskan aturan main:


a) Pasien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari
terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
d) Bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi
c. Kerja

1) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : tape recorder akan


dinyatakan. Saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari
satu peserta lain. Saat musik dhentikan peseta yang sedang
memegang bola tenis mendapat giliran untuk bertanya tentang
kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah
kanannya dengan cara : memberi salam, memanggil nama
panggilannya, menanyakan kehidupan pribadi misalnya orang
terdekatnya siapa ?

2) Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola tenis lalu


menghentikan. Saat musik dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tenis mendapat giliran untuk bertanya tentang
kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah
kanannya dengan cara : memberi salam, memanggil nama
panggilannya, menanyakan kehidupan pribadi

3) Ulangi langkah b samapi semua peserta mendapatkan giliran

4) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai


menceritakan perasaanya
d. Terminasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
3) Menganjurkan agar pasien bercakap cakap tentang kehidupan
pribadi dan memasukkan ke dalam jadwal harian pasien
4) Membuat kontrak kemabli untuk TAK berikutnya

e. Evaluasi dan dokumentasi Evaluasi


Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesaui
dengan tujuan TAK. Untuk TAK sessi 3, dievaluasi kemampuan
verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat bercakap cakap serta
kemampuan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikutnya.(Eko prabowo, 2014 : 255-257)
SESSI 3 - TAK
SOSIALISAI KEMAMPUAN
PASIEN BERCAKAP CAKAP

A. Kemampuan verbal : bertanya


No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Mengajukan pertanyaan yang jelas

2. Mengajukan pertanyaan yang ringkas

3. Menganjurkan pertanyaan yang relevan

4. Menganjurkan pertanyaan secara spontan

Jumlah

B. Kemampuan verbal : menjawab


No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menjawab dengan jelas

2. Menjawab dengan ringkas

3. Menjawab dengan relevan

4. Menjawab secara spontan

Jumlah

C. Kemampuan non Verbal


No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
Akhir
Jumlah
Petunjuk
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda
(√) jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika ,mendapat nilai 3 atau 4
pasien mampu dan jika nilai ≤ 2 pasien di anggap belum mampu.
D. TAKS – SESSI IV

1. Tujuan
Pasien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
a. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang lain
b. Menjawab dan memberi pada orang lain
2. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tennis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan pasien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
1). Mengingatkan kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi
2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar alam
suasana ruang yang tenang dan nyaman)
b. Orientasi
1) Mengucapkan salam terapeutik, masing-masing memakai name
tag
2) Menanyakan perasaan pasien hari ini dan apakah telah
bercakap-cakap tentang masalah pribadi
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan aturan main :
a) Pasien harus mengikuti kegiata n dari awal sampai akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari
terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
d) Masing-masing bertanya dan meminta kartu yang
diperlukan
e) Menjawab dan memberi kartu pada anggota yang lain
c. Kerja
1) Terapis membagi 4 buah kartu kwartet pada setiap anggota
sisanya diletakkan diatas meja
2) Terapis meminta tiap anggota menyusun kartu sesuai serinya
3) Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola lalu
menghentikan. Saat musik dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tennis memulai permainan dengan cara :
a) Meminta kartu yang dibutuhkan kepada anggota kelompok
disebalah kanannya
b) Jika kartu yang dipegangnya telah lengkap maka
diumumkan pada kelompok dengan membaca judul dan
subjudul
c) Jika kartu yang dipegang tidak lengkap maka
diperkenankan mengambil kartu yang berada diatas meja
d) Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang
pada yang meminta ia berhak mengambil satu kartu yang
berada diatas meja
e) Setiap menerima kartu diminta mengucapkan terima kasih
4) Ulangi langkah b, c, jika 2) dan 3) terjadi
5) Terapis memberikan pujian untuk tiap kali keberhasilan pasien
d. Terminasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
3) Menganjurkan agar pasien berlatih bekerjasama
4) Membuat kontrak kembali un tuk TAK berikutnya

6. Evaluasi dan dokumentasi Evaluasi


Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses
TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adlah kemampuan pasien sesuain dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6,
dievaluasi kemampuan verbal pasien dalam bertanya, meminta, menjawab,
dan memberi serta kemampuan nonverbal.(Eko prabowo, 2014: 269-271)
Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika
TAKS pada catatan proses keperawatan tiap pasien. Misalnya, kemampuan
verbal bertanya, meminta, menjawab, dan memberi 4, serta kemampuan
nonverbl 4. Maka, catatan keperawatannya adalah pasien mengikuti TAKS
sesi 6, pasien mampu secara verbal dan nonverbal dalam bertanya,
meminta, menjawab, dan memberi. Anjurkan pasien melakukannya di
ruang rawat (buat jadwal).(Eko prabowo, 2014: 271-271)
SESI 4 – TAKS KEMAMPUAN BEKERJASAMA

A. Kemampuan verbal : bartanya dan meminta

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Bertanya dan meminta dengan


Jelas
2. Bertanya dan meminta secara
Ringkas
3. Bertanya dan meminta secara
Relevan
4. Bertanya dan meminta secara
Spontan
Jumlah

B. Kemampuan non verbal : menjawab dan memberi


No Aspek yang dinilai Nama pasien
Menjawab dan memberi dengan
Jelas
1.

2. Menjawab dan memberi secara


Ringkas
3. Menjawab dan memberi secara
Relevan
4. Menjawab dan memberi secara
Spontan
Jumlah

C. Kemampuan non verbal


No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
Sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
a. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang
ikut TAKS
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√]
jika ditemukan pada pasien atua tanda [X] jika tidak ditemukan
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau
4, pasien mampu ; jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
d. mampu ; jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
E. TAKS – SESSI V
1. Tujuan
Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
kelompok yang telah dilakukan
2. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tennis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan pasien
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi
2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam
suasana ruang yang tenang dan nyaman)
b. Orientasi
1) Mengcapkan salam terapeutik dan memakai name tag
2) Menanyakan perasaan pasien hari ini apakah telah latihan
bekerjasama
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan aturan main :
a) Pasien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari
terapis
c) Lama kegiatan 45 menit
d) Masing-masing dapat menyampaikan manfaat 6 kali
pertemuan TAKS
c. Kerja
1) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : tape recorder akan
dinyalakan. Saat musik terdengar bola tennis dipindahkan dari
satu peserta ke peserta lain. Saat musik dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tennis menyebutkan manfaat 6 kali
pertemuan TAKS
2) Terapis menyalakan tape dan menghentikan. Saat musik
dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis
menyebutkan manfaat 6 kali pertemuan TAKS
3) Ulangi langkah b sampai semua paserta mendapat giliran
4) Terapis memberikan pujian untuk tiap kali peserta berhasil
d. Terminasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
3) Menyimpulkan 6 kemampuan pada 6 kali pertemuan yang lalu
4) Menganjurkan agar pasien melatih diri untuk 6 kemampuan yang
telah dimiliki
5) Penkes keluarga agar memberi dukungan pada pasien
6) Membuat kontrak kembali untuk evaluasi kemampuan secara
periodic
6. Evaluasi dadokumentasi Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses
TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi
7, dievaluasi kemampuan verbal pasien menyampaiakn manfaat TAKS
yang telah berlangsung 6 sesi secara verbal dan disertai kemampuan non
verbal. (Eko prabowo, 2014: 247-267)
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika akhir TAKS
pada catatan proses keperawatan setiap pasien. Disimpulkan kemampuan
yang telah dapat diterapkan oleh pasien berhari-hari. Untuk pasien yang
telah mampu, maka dianjurkan dan dievaluasi pada kegiatan sehari-hari
(melalui jadwal kegiatan keseharian). Jika pasien belum mampu, pasien
dapat disertakan pada kelompok TAKS yang baru.(Eko prabowo, 2014 :
267-277).
SESI 5– TAKS
EVALUSI KEMAMPUAN SOSIALISASI

A. Kemampuan verbal : menyebutkan manfat enam kali TAKS

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menyebutkan manfaat dengan


Jelas
2. Menyebutkan manfaat secara
Ringkas
3. Menyebutkan manfaat secara
Relevan
4. Menyebutkan manfaat secara
Spontan
Jumlah
B. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
Sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
a. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada pasien atau tanda [X] jika tidak ditemukan
c. Jumlahkan kemampuan yang ditentukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4,
pasien mampu ; jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. 2014. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Medikal


Book

Anda mungkin juga menyukai