Anda di halaman 1dari 27

FORMAT LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN JIWA AKPER RS. CIMAHI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.Y

PENDERITA SKIZOFRENIA DENGAN ISOLASI SOSIAL

TANGGAL : 23 NOVEMBER 2020 S/D 25 NOVEMBER 2020

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. Y
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Suku / Bangsa : Sunda/Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Golongan Darah :B
Diagnosa Medis : Isolasi Sosial
Tanggal Masuk Rs : 23 November 2020 Jam : 08.00
Tanggal Pengkajian : 23 November 2020 Jam : 09.00
No. Medrec : 19021234
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. E
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Jenis Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dgn px : Ibu kandung
Alamat : Jln. Lapang tembak selatan No.1
2. Alasan Masuk
Orangtua mengatakan, An. Y dibully teman temannya disekolah. Sebulan yang
lalu, An. Y pulang dengan wajah yang lebam. Kemudian sejak itu tidak mau
masuk sekolah dan mengurung diri dikamar
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?

c. √ YA

TIDAK

b. Pengobatan Sebelumnya

Berhasil

Kurang Berhasil

Tidak Berhasil

c. Perilaku / usia Korban / Usia Saksi / Usia

√ 18
Aniaya fisik

Aniaya Seksual
Penolakan

Kekerasan dalam Klg

Tindakan Kriminal

Jelaskan no. 1,2,3


a. Riwayat aniaya fisik
Orang tua klien mengatakan pulang dengan wajah lebam,
b. Riwayat aniaya seksual
Klien mengatakan “saya tidak pernah mengalami aniaya seksual, tidak pernah
melakukan, dan tidak pernah menyaksikan aniaya seksual”.
c. Riwayat penolakan
Klien mengatakan “saya tidak pernah mengalami penolakan, tidak pernah melalukan
dan tidak pernah menyaksikan penolakan dari lingkungan”.
d. Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan “saya tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga, tidak
pernah melakukan dan tidak pernah menyaksikan kekerasan dalam keluarganya”.
e. Tindakan criminal
klien mengatakan “saya tidak pernah mengalami, melakukan dan menyaksikan
tindakan kriminal”.
Masalah Keperawatan : Trauma

d. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa :


YA √
TIDAK

Hubungan keluarga gejala riwayat pengobatan/ perawatan


Keluarga mengatakan “keluarga saya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa”.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
An. Y dibully teman temannya disekolah. Sebulan yang lalu, An. Y pulang dengan
wajah yang lebam. Kemudian sejak itu tidak mau masuk sekolah dan mengurung diri
dikamar.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Pemeriksaan Fisik
- Tanda Vital : TD : 100/70 N : 76 x/mnt S : 36 C P : 13x/mnt
- Ukur : TB : 155 cm BB : 45 kg
- Keluhan Fisik

√ YA √ TIDAK

Jelaskan :
An. Y tampak anemis, nyeri tekan epigastrum, dan kondisi umum tampak lemah.
Masalah Keperawatan : Nyeri
5. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
Merupakan anak tunggal di keluarganya, saat ini klien tinggal bersama orang tuanya
Keterangan :
: Laki – Laki

: Perempuan

: Klien
k

: Laki – Laki atau perempuan yang sudah meninggal

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan “saya mensyukuri apa yang telah diberikan Allah SWT terhadap
semua bagian tubuhnya dan saya menerima seluruh anggota saya“.
2) Identitas Diri
Klien mengatakan “ saya adalah seorang perempuan, saya anak pertama, tidak punya
kaka dan adik saya berpenampilan sesuai dengan identitas saya baik dirumah
maupun di sekolah”
3) Peran Diri
“ saya berperan sebagai anak tunggal untuk ayah dan ibu”
4) Ideal Diri
Klien mengatakan “saya ingin segera pulang dan berkumpul dengan ibu dan
keluarganya, dan juga ingin beraktivitas seperti biasanya”

5) Harga Diri
Klien mengatakan “saya menerima dan menyukai semua bagian anggota tubuh saya,
saya juga merasa senang menjadi seorang perempuan yang selalu berpenampilan
sesuai dengan identitas saya”
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang sangat berarti dialam hidupnya adalah Ibu. Karena ibu
klien adalah orang yang mengerti dan bias memahami klien
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
klien mengatakan ia tidak ikut berperan serta dalam organisasi dirumah maupun
disekolahnya
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena klien lebih suka
sendiri
Masalah Keperawatan : Isolasi social
d. Spiritual
a. Nilai Keyakinan
Klien adalah seseorang yang beragama islam, ditandai dengan klien selalu
melaksanakan shalat fardhu lima waktu dan juga sholat Duha disertai membaca Al-
Qur’an, klien juga percaya akan adanya allah,
b. Kegiatan Ibadah
Saat klien masuk rumah sakit jiwa provinsi jawa barat selalu melaksanakan shalat
lima waktu
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6. Status Mental
a. Penampilan
Tidak Rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai

√ Cara berpakaian seperti biasanya


Penampilan klien rapi ditandai dengan cara menggunakan pakaian rapi benar dan tidak
terbalik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Pembicaraan
Cepat Apatis
Keras √ Lambat
Gagap Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan Inkoheren
Pembicaraan klien lambat dengan nada suara pelan.
Masalah Keperawatan : Isolasi social
c. Aktivitas Motorik
Lesu Tik

Tegang Grimase
Gelisah Tremor
Agitasi Konvulsif
Klien tampak lesu dan tidak bersemangat
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

d. Alam perasaan

√ Sedih Khawatir
Ketakutan Gembira Berlebihan
Putus asa
Pada saat dikaji terlihat pasien tampak sedih dan putus asa karena merasa takut
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
e. Afek
Datar Labil

√ Tumpul
Tidak sesuai
Afek datar ditandai dengan saat diajak berbicara tidak ada ekspresi apa apa
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

f. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan √ Kontak mata kurang

Kurang defensive curiga


Tidak Kooperatif
Saat diajak wawancara klien tampak tidak kooperatif dan juga kontak mata kurang
Masalah Keperawatann : Isolasi Sosial
g. Persepsi

Pendengaran pengecapan

Penglihatan penghidupan

Perabaan

Pasien idak ada persepsi


Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
h. Proses pikir

Sirkumtansial
Flight of idea


Tangensial Blocking

Pengulangan pembicaraan
Kehilangan asosiasi

Proses pikir klien blocking ditandai pada saat diwawancara tiba-tiba pembicara terhenti
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

i. Isi pikir

Obsesi Depersonalisasi

Fobia Ide yang terkait

Hipokondria
Pikiran magis
Waham

Agama Curiga

Somatik Nihilistik

Kesabaran Sisip fikir

Siar fikir Kontrol fikir

Pada saat dikaji klien tidak mengalami isi pikir seperti obsesi, fobia, hipokondria,
depersonalisasi, ide yang terkait, atau pikiran magis
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

j. Tingkat keesadaran

Bingung Disorientasi waktu

Sedasi Disorientasi org

Stupor Disorientasi tempat

Kesadaran klien compos mentis, klien tidak merasa bingung maupun sedasi, klien tidak
mengalami disorientasi waktu ditandai dengan klien dapat membedakan siang dan
malam, dan juga masih mengenal dan mengingat nama perawat
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
k. Memori

G3 daya ingat jangka panjang G3 daya ingat saat ini

G3 daya ingat jangka pendek Konfabulasi

Klien tidak mengalami gangguan memori saat ini karena ditandai dengan klien dapat
menyebutkan 3 benda yang ada disekitar perawat
Klien tidak mengalami gangguan memori jangka pendek ditandai dengan klien bias
menjawab kapan dia datang ke Rs, dan diantar oleh siapa
Klien tidak mengalami gangguan jangka panjang ditandai dengan klien masih mengingat
tanggal lahirnya “ saya lahir di bandung, 12 februari 2002”
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah berlatih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Klien mampu berkonsentrasi ditandai dengan klien dapat menjawab peritungan yang
diberikan perawat
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
m. Kemampuan penilaian

Gangguan Ringan

Gangguan bermakna

Tidak ada gangguan ringan atau gangguan bermakna dalam mengambil keputusan
yang sederhana ditandai dengan ketika diberikan pilihan antara makan dulu atau cuci
tangan dulu klien menjawab “cuci tangan”.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
n. Daya talik dari

Mengingkari Penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Klien mengatakan “saya mengalami perubahan perilaku dan saya menyadari saya
sedang berada di rumah sakit jiwa karena saya tidak mau berinteraksi dengan orang
lain dan saya selalu ingin sendiri”.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Bantuan minimal
Bantuan total
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain, klien terbiasa mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan, klien bisa merapihkan alat makannya.

b. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Klien dapat mnegontrol BAB/BAK sehingga dilakukan di kamar mandi tanpa
bantuan orang lain dan klien dapat membersihkan sendiri setelag BAB/BAK.
c. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Klien dapat mandi sendiri tanpa bantuan orang lain
d. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal
Bantuan total
Klien mampu berpakain tanpa bantuan orang lain dan mengganti pakaian sesuai
dengan seragam yang diberikan rumah sakit.

e. Istirahat dan tidur


Tidur siang lamanya : 2 s/d 3 jam
Tidur malam lamanya : 7 s/d 8 jam
Kegiatan sebelum/sesudah tidur
f. Penggunaan obat
Bantuan minimal
Bantuan total
Klien dapat meminum obat sendiri tetapi masih didampingi perawat, dan klien
meminum obat tepat waktu

g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
Klien mengatakan jika diperbolehkan untuk pulang, kliien akan melanjutkan control dan
meminum obat secara teratur
h. Kegiatan dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan ruangan Ya Tidak
Klien mengatakan jika ia pulang ia akan beraktivitas dirumah dan membantu
merapihkan dirumah
i. Kegiatan luar rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
DLL Ya Tidak
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di luar rumah dan jika klien
pulang ke rumah hanya akan diam di rumah berkumpul dengan keluarganya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
8. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minuman alcohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik Relaksasi Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif Menghindar

Olah raga Mencederai diri

Lainnya lainnya
Klien mengatakan “sayatidak suka berinteraksi dengan orang lain, maka dari itu saya
lebih nyaman sendiri dan menghindar apabila banyak orang”.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
9. Masalah psikososial dan lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien mengatakan “saya tidak suka berinteraksi dengan yang lain dan saya lebih nyaman
sendiri”
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Masalah berhubungan dengan lingkungan klien tidak mau berinteraksi dengan yang
orang lain, klien hanya lebih nyaman sediri.
c. Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klien tidak memiliki masalah dengan pendidikannya
d. Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Klien tidak memiliki masalah dalam pekerjaannya
e. Masalah dengan ekonomi, spesiik
Klien tidak memiliki masalah dengan ekonominya
f. Masalah masalah pelayanan kesehatan, spesifik
Klien tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan.
10. Pengetahuan kurang tentang

Penyakit Jiwa Sistem pendukung

Faktor predisposisi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya
Klien mengatakan “ saya tidak mengetahui dan memahami tentang penyakit yang
sedang diderita saat ini “
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakitnya

B. Analisa Data
DATA MASALAH
Subjektif
Subjektif

- Orangtua mengatakan,
An. Y dibully teman
temannya disekolah.
Sebulan yang lalu, An. Y
pulang dengan wajah
yang lebam. Kemudian
sejak itu tidak mau masuk
sekolah dan mengurung
diri dikamar.

Objektif
Objektif
- klien sangat menunduk

- klien tidak mau


melakukan kontak mata
- klien lebih banyak diam

- suara pelan

- pada saat komunikasi


terapeutik klien tampak
blocking ditandai saat
ditanya klien tiba-tiba
terdiam

- klien menolak untuk


berinteraksi
- Afek klien tumpul
ditandai pada saat
komunikasi terapeutik
klien tidak menunjukan
ekspresi

C. Aspek Medis
- Diagnose Medis : Skizofrenia
- Terapi medis
No Nama obat dan dosis Dosis Waktu
sediaan pemberian pemberian Rute
1 Clozapine 100 mg 3x1tablet 07:30, 12:30, Peroral
tablet 16:30 WIB
2 Diazepam tablet 3x1tablet 07:30, 12:30, Peroral
16:30 WIB
3 B komplek tablet 2x1tablet 07:30 , 16:00 Peroral
WIB
D. Daftar Masalah keperawatan
Isolasi Sosial
Nyeri
E. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
F. Intervensi
PERENCANAAN
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
1 Isolasi social Tujuan jangka Panjang : SP 1
Klien dapat berinteraksi dengan 1. Identifikasi penyebab Dengan mengetahui
orang lain a. Siapa yang tinggal penyebab klien menarik
dengan pasien diri dapat ditemukan
Tujuan jangka Pendek 1 b. Siapa yang dekat mekanisme koping klien
Setelah dilakukan 3 kali dengan pasien dalam berinteraksi sosial,
pertemuan diharapkan klien c. Siapa yang tidak serta strategi apa yang
mampu mengenal penyebab dekat dengan pasien dapat diberikan kepada
isolasinya klien
1. Klien mampu 2. Tanyakan keuntungan
menyebutkan penyebab dan kerugian berinteraksi
isolasi sosial dengan orang lain Dengan mengetahui
a. Tanyakan pendapat keuntungan dan kerugian
2. Klien mampu pasien tentang berinteraksi dengan
menyebutkan keuntungan kebiasaab orang lain, maka klien
dan kerugian berinteraksi berinteraksi dengan akan termotivasi untuk
dengan orang lain orang lain dapat berinteraksi dengan
b. Tanyakan apa yang orang lain
3. Klien mampu menjelaskan menyebabkan pasien
perasaannya setelah tidak berinteraksi
berhubungan sosial dengan orang lain
c. Diskusikan
keuntungan bila
pasien memiliki
banyak teman dan
bergaul akrab dengan
mereka
d. Diskusikan kerugian
apabila pasien hanya
mengurung diri dan
tidak bergaul dengan Melatih klien agar dapat
orang lain memulai pembicaraan
e. Jelaskan pengaruh dan dapat berinteraksi
isolasi sosial dengan orang lain
terhadap kesehatan
fisik pasien
Ketika klien merasa
3. Latih cara berkenalan dirinya lebih baik dan
mempunyai makna,
interaksi sosial dengan
orang lain dapat
ditingkatkan
4. Berikan kesempatan
mengungkapkan
perasaan stelah
pelaksanaan kegiatan
Tujuan jangka Pendek 2 : SP 2
Setelah dilakukan intervensi 1. Evaluasi kegiatan yang Evaluasi sebagai upaya
keperawatan selama 2 kali lalu (SP 1) untuk merencanakan
pertemuan klien mampu sterategi selanjutnya
berinteraksi dengan orang lain
dengan memilih kemampuan Apakah klien dapat
kedua dengan kriteria hasil : 2. Pilih kemampuan kedua melakukan interaksi
yang dapat dilakukan sosial dengan satu atau
1. Klien mampu dua orang
menyebutkan kegiatan
yang sudah dilakukan
sebelumnya 3. Latih kemampuan yang Melibatkan klien untuk
2. Klien mampu dipilih berinteraksi sosial akan
menyebutkan mendorong klien melihat
kemampuan kedua yang dan merasakan secara
telah dipilih langsung keuntungan dari
3. Klien mampu berinteraksi sosial dan
mempraktikan kembali dapat meningkatkan
kemampuan kedua yang konsep diri klien
telah dipilih
4. Klien mau melakukan 4. Masukan dalam jadwal Masukan kegiatan
kemampuan kedua yang kegiatan pasien berbincang-bincang
dipilih dengan orang lain
kedalam catatan harian
akan membantu klien
untuk berinteraksi secara
bertahap
Tujuan jangka Pendek 3 : SP 3
Setelah dilakukan intervensi 1. Evaluasi kegiatan yang Evaluasi sebagai upaya
keperawatan selama 2 kali lalu (SP 1 dan 2) merencanakan strategi
peretemuan diharapakan klien selanjutnya
mampu berinteraksi dengan
orang lain dengan kemampuan 2. Memilih kemampuan Melibatkan klien dalam
ketiga yang dipilih dengan ketiga yang dapat berinteraksi sosial dan
kriteria hasil : dilakukan mendorong klien untuk
1. Klien mampu melihat dan merasakan
menyebutkan kegiatan secara langsung
yang sudah dilakukan keuntungan dari
sebelumnya berinteraksi sosial
2. Klien mampu dengan dua orang atau
menyebutkan lebih
kemampuan ketiga yang 3. Masukan dalam jadwal
telah dipilih kegiatan pasien Melibatkan klien untuk
3. Klien mampu berinteraksi sosial akan
mempraktikan kembali mendorong klien melihat
kemampuan ketiga yang dan merasakan secara
telah dipilih langsung keuntungan dari
4. Klien mau melakukan berinteraksi sosial dan
kemampuan ketiga yang dapat meningkatkan
dipilih konsep diri klien

2 Isolasi social Tujuan jangkaPanjang : SP 1 Keluarga


Keluarga mampu merwat klien 1. Identifikasi masalah Dengan mengetahui
isolasi sosial di rumah yang dihadapi keluarga masalah yang dihadapi
dalam merawat pasien keluarga dapat
Tujuan jangkaPendek 4 : memudahkan mencari
Setelah dilakukan kunjungan strategi selanjutnya
selama 1 kali pertemuan
keluarga klien mampu merawat 2. Penjelasan isolasi sosial Dengan menjelaskan
klien isolasi sosial dirumah isolasi sosial keluarga
dengan kriteria hasil : dapat merawat klien di
rumah
1. Keluarga mampu 3. Cara merawat isolasi
mengetahui masalah sosial Membantu keluarga
isolasi sosial dan untuk penyembuhan
dampaknya pada klien klien di rumah
2. Keluarga mampu
mengetahui penyebab
isolasi sosial
3. Keluarga mampu
bersikap untuk
membantu klien untuk
mengatasi isolasi
sosialnya
4. Keluarga mampu
melakukan pengobatan
yang berkelanjutandan
mencegah putus obat
5. Keluarga mampu .
mengetahui tempat
rujukan dan fasilitas
Tujuan jangka Pendek 2 : SP 2
Setelah dilakukan kunjungan 1. Evaluasi SP 1 Evaluasi sebagai upaya
selama 1 kali peretemuan untuk merencanakan
diharapakan keluarga mampu 2. Latih (langsung ke sterategi selanjutnya
melatih klien isolasi sosial pasien)
dirumah dengan kriteria hasil :
1. Keluarga mampu 3. Rencana tindak lanjut
menyebutkan kegiatan keluarga/jadwal keluarga
yang telah dilakukan merawat pasien
sebelumnya
2. Keluarga mampu melatih
kegiatan pada klien
isolasi sosial
3. Keluarga mampu
membuat jadwal
kegiatan untuk merawat
klien di rumah

Tujuan jangkaPendek 3 : SP 3 Evaluasi sebagai upaya


Setelah dilakuka kunjungan 1. Evaluasi SP1 dan SP2 untuk merencanakan
selama 1 kali pertemuan sterategi selanjutnya
diharapakan keluarga klien 2. Latih (langsung ke
mampu melatih kegiatan pada pasien)
klien isolasi sosial dengan
kriteria hasil : 3. Rencanakan tindak lanjut
1. Keluarga mampu keluarga
meneyebutkan kegiatan a. Follow Up
yang pernah dilakukan b. Rujukan
sebelumnya
2. Keluarga mampu melatih
kegiatan pada klien
isolasi sosial dirumah
3. Keluarga mampu
merencanakan tindak
lanjut keluarga

G. Implementasi dan Evaluasi


N Dx Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
o
1. Isola 23 Pertemuan 1 Tanggal 23 november 2020 Fsnrd
si novembe 1. Membina hubungan saling percaya. Jam 09.30
sosia r 2020 2. Menyadari penyebab isolasi social, S:
l jam keuntungan dan kerugian berinteraksi 1. Klien mengatakan: “saya dirumah tinggal bersama orang
09.00 dengan orang lain. tua saya”
3. Melakukan interaksi dengan orang lain 2. Klien mengatakan: “saya dekat dengan ibu saya”
secara bertahap. 3. Klien mengatakan: “saya jarang ngobrol dengan keluarga
saya ”
4. Klien mengatakan: “karena saya malas bercakap-cakap”
5. Klien mengatakan: “ada teman ngobrol,ibu”
6. Klien mengatakan: “tidak ada teman ngobrol,teman main”
7. Klien mengatakan: “saya malu dan malas ”
8. Klien mengatakan: “nama saya An. Y senang dipanggil
Y.. asalnya dari cimahi hobi saya bernyanyi”
9. Klien mengatakan: “perasaannya senang”

O:
1. Klien dapat menyebutkan ketika ditanya “siapa saja yang
tinggal serumah bersama klien?”
2. Klien dapat menyebutkan ketika ditanya “siapa yang dekat
dengan klien?”
3. Klien dapat menyebutkan ketika ditanya “siapa yang
jarang mengobrol dengan klien?”
4. Klien dapat mengungkapkan ketika ditanya “apa yang
membuat klien jarang ngobrol dengan keluarganya?”
5. Klien dapat menjawab ketika ditanya “menurut klien apa
keuntungannya kalau kita mempunyai teman?”
6. Klien dapat menjawab ketika ditanya “kalau kerugiannya
ttidak mempunyai teman apa ya??”
7. Klien dapat menjaawab ketika ditanya “apa yang
menyebabkan pasien tidak mau ngobrol dengan teman atau
dengan orang sekitar?”
8. Klien tampak mendengarkan ketika perawat menjelaskan
pengaruh isolasi social terhadap kesehatan fisik pasien
9. Klien mau belajar berkenalan dengan orang lain walaupun
hanya dengan perawat sendiri
10. Klien ketika ditanyakan perasaannya setelah latihan
berkenalan nampak senang

A:
1. Klien mampu menyadari penyebab isolasi social,
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
2. Klien bisa interaksi walaupun dengan bantuan perawat

P:
perawat
1. Pertahankan hubungan saling percaya dengan pasien
2. Latih klien berkenalan secara bertahap
3. Memasukan jadwal ke kegiatan harian klien
Klien
1. Mengingat kembali apa yang telah pelajari tadi, selama
perawat tidak ada,sehingga klien siap untuk berkenalan
dengan orang lain,klien mampu praktekan ke pasien lain.

Anda mungkin juga menyukai