DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1 ANGGOTA: RITA AMELIA MARIA PHILOMENA KOLATLENA MIFTAHUL JANNAH YULIANA AINUSI
ASKEP PADA PASIEN DENGAN HARGA DIRI
SITUASIONAL APA ITU HRD (SITUASIONAL) • Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan Ketika individu yang sebelumnya • memiliki harga diri positif mengalami perasaan negative mengenai diri dalam respon terhadap suatu kejadian kehilangan perubahan • Harga diri rendah situasional adalah evaluasi diri negative yang berkembang sebagai respon hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif(dwisaputra,2013) FAKTOR PREDISPOSISI • Faktor yang mempengaruhi harga diri,meliputi penolakan orang tua,harapan orang tua yang tidak realistis,kegagalan yang berulang, kurang memiliki tanggung jawab personal,ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis • Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah steriotif peran gender,tuntutan peran kerja dan harapan peran budaya. Nilai nilai budaya yang tidak dapat diikuti oleh individ • Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi,meliputi ketidakpercayaan orang tua,tekanan dari kelompok sebaya dan perubahan struktur sosial FAKTOR PRESIPITASI • Faktor pencetus dapat berasal dari sumber internal dan eksternal yaitu sebagai berikut: • Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikososial atau menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan • Ketergantungan pean,berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya seperti frustasi MANIFESTASI KLINIS – Mengungkapkan rasa malu/bersalah – Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri – Mengungkapkan hal-hal yang negatif tentang diri – Kejadian menyalahkan diri secara episodik terhadap permasalahan hidup yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif Keliat (2009) mengemukakan beberapa tanda dan gejala harga diri rendah adalah : • Mengkritik diri sendiri ,Perasaan tidak mampu ,Pandangan hidup yang pesimis ,Penurunan produkrivitas ,Penolakan terhadap kemampuan diri. MANIFESTASI KLINIS Tanda dan gejala yang dapat dikaji: • Perasaan malu pada diri sendiri akibat penyakit dan akibat terhadap tindakan penyakit. Misalnya malu dan sedih karena rambut menjadi rontok (botak) karena pengobatan akibat penyakit kronis seperti kanker. • Rasa bersalah terhadap diri sendiri • Merendahkan martabat. Mis:saya memang bodoh dan tidak tahu apa-apa. • Gangguan hubungan sosial. Mis: menarik diri • Percaya diri kurang • Mencederai diri akibat harga diri rendah disertai dgn harapan yg suram mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan. • Mudaah tersinggung atau marah yang berlebihan. • Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri. • Keluhan fisik MEKANISME KOPING • Upaya yang ditujukan untuk penatalaksanaan stres, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan ego yang digunakan untuk melindungi diri( Stuart, 2006 ).
a. Pertahanan jangka pendek
Aktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas diri (misalnya konser musik, menonton televisi secara obsesif). Aktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara. Aktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang tidak menentu. Aktivitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas di luar dari hidup yang tidak bermakna saat ini (misalnya: penyalahgunaan obat). MEKANISME KOPING Pertahanan jangka pajang (Stuard 2006) Penutupan identitas adalah adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang terdekat tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, atau potensi diri individu. Identitas negatif adalah asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan yang diterima masyarakat. Mekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, “ disosiasi, isolasi, proyeksi, pengalihan ( displacement ), Splitting, berbalik marah terhadap terhadap diri sendiri, dan amuk. ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN a) Faktor Predisposisi b) Faktor PresipitasiTanda dan Gejala c) Mekanisme koping pada gangguan konsep diri d) Sumber Koping ASUHAN KEPERAWATAN 2. Diagnosa Keperawatan Harga Diri Rendah Isolasi Sosial Resiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Resiko Bunuh Diri Intervensi Generalis Pada Pasien Tindakan Keperawatan • Mendiskusikan harga diri rendah : penyebab, proses terjadinya masalah, tanda dan gejala dan akibat • Membantu pasien mengembangkan pola pikir positif • Membantu mengembangkan kembali harga diri positif melalui melalui kegiatan positif KOMPLIKASI 1. Isolasi sosial 2. Perilaku kekerasan 3. Halusinasi pendengaran dan halusinasi penglihatan 4. Waham PENATALAKSANAAN a. Terapi medis Pemberian terapi medis pada kasus harga diri rendah juga tidak digolongkan sendiri dan lebih mengarah kepada pemberian obat golongan antidepresan b. Terapi keperawatan Tindakan Keperawatan untuk Klien 1). Terapi generalis Prinsip tindakan : Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien,Bantu klien menilai kemampuan yang dapat digunakan ,Bantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih ,Latih kemampuan yang dipilih klien ,Beri pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien ,Bantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih ,Evaluasi kemampuan pasien sesuai jadwal kegiatan harian ,Latih kemampuan kedua ,Motivasi klien memasukkan kemampuan kedua kedalam jadwal harian PENATALAKSANAAN Terapi kognitif Sesi I : Mengungkapkan pikiran otomatis Sesi II : Mengungkapkan alasan Sesi III : Tanggapan terhadap pikiran otomatis Sesi IV : Menuliskan pikiran otomatis Sesi V : Penyelesaian masalah Sesi VI : Manfaat tanggapan Sesi VII : Mengungkapkan hasil Sesi VIII : Catatan harian Sesi IX : Support system PENATALAKSANAAN Tindakan Keperawatan untuk Keluarga a). Terapi generalis • Menjelaskan tanda-tanda dan cara merawat klien harga diri rendah ,Menjelaskan cara-cara merawat klien dengan HDR ,Mendemonstrasikan dihadapan keluarga cara merawat klien denganHDR ,Memberikan kesempatan kepada keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan HDR seperti yang telah di demonstrasikan perawat sebelumnya
b). Triangle Terapi
• Sesi I : Mengenali dan mengekspresikan perasaan • Sesi II : Menerima orang lain (klien) • Sesi III : Penyelesaian masalah • Sesi IV : Mengungkapkan hasil SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri