Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA: KORBAN PEMERKOSAAN

DAN KORBAN KDRT

Disusun oleh:
Kelompok 5A
1. RINI YOLANDA SITORUS (032017018)
2. KRISDIANA SIMANJUNTAK (032017026)
3. ANUGRAH WARUWU (032017028)
4. SARA NOVIA K. ZEGA (032017038)
5. YOFITA N. TELAUMBANUA (032017043)
6. ASTRI ELVETTA MENDROFA (032017047)

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
MEDAN
2019

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
penyertaannya sehingga kami kelompok 5A dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN JIWA: KORBAN PEMERKOSAAN DAN
KORBAN KDRT”.
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap saran dan kritik yang dapat
membangun dari semua pihak untuk membantu penyempurnaan makalah ini ke depannya.
Kami pun mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan
membantu menambah ilmu pengetahuan terutama berguna dalam menunjang berjalannya
diskusi yang baik.

Medan, Agustus 2019

Kelompok 5A

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2
1.3 TUJUAN ................................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ....................................................................... 4


2.1 PEMERKOSAAN ………………………………….……...…………… 4
2.2 KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) ........................ 9

BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 15


3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kekerasan adalah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik,
dilakukan secara aktif maupun dengan cara pasif (tidak berbuat), dikehendaki oleh
pelaku, dan ada akibat yang merugikan pada korban (fisik atau psikis) yang tidak
dikendaki oleh korban. Kekerasan bisa berupa tindakan kekerasan fisik atau kekerasan
psikologi (Purwati, dkk, 2015).
Cakupan kekerasan terkait pelaku dari survei ini dibedakan menjadi dua yaitu
pasangan dan selain/bukan pasangan. Kekerasan yang dilakukan oleh pasangan
meliputi kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan emosional, kekerasan ekonomi,
dan kekerasan pembatasan aktivitas. Sementara itu, kekerasan yang dilakukan oleh
bukan pasangan hanya mencakup kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Dalam kaitan
ini, yang dimaksud pasangan adalah suami, pasangan hidup bersama, dan pasangan
seksual yang tinggal terpisah. Sedangkan yang dimaksud bukan pasangan adalah orang
tua/mertua, kakek, paman, sepupu, teman, tetangga, guru/pendidik, orang tak dikenal,
dan lain-lain.
Pada tahun 2010, data WHO menunjukkan bahwa secara umum 1 dari 3
perempuan di dunia mengalami kekerasan. Jika dilihat menurut wilayah, terlihat bahwa
prevalensi kekerasan terhadap perempuan di Negara-negara berkembang cenderung
lebih tinggi dibandingkan Negara-negara maju. Meskipun demikian, ternyata
prevalensi kekerasan terhadap perempuan di Negara maju cukup tinggi yakni sekitar
25% (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2017).
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)
mencatat pada tahun 2015 dalam Nurdiana & Arifin (2019) terdapat 321.752 kasus
kekerasan terhadap perempuan, kekerasan yang terjadi di Ranah Personal dari jumlah
kasus sebesar 321.752, maka kekerasan seksual menempati peringkat dua, yaitu dalam
bentuk Pemerkosaan sebanyak 72 % atau sebanyak 2.399 kasus Pemerkosaan, dalam
bentuk pencabulan sebanyak 18% atau 601 kasus, dan pelecehan seksual sebanyak 5%
atau 166 kasus.

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
Upaya untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak dapat
dilakukan sendiri oleh pemerintah, tetapi juga perlu melibatkan masyarakat, dalam
bentuk kemitraan dan kerjasama antara unsur pemerintah dengan kementerian/lembaga
terkait dan pemerintahan daerah termasuk lembaga masyarakat dan swasta, serta
mengacu pada koridor pembagian kewenangan antara pusat dan daerah (Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2017).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa definisi pemerkosaan?
1.2.2 Apa saja macam-macam pemerkosaan?
1.2.3 Apa faktor penyebab pemerkosaan?
1.2.4 Bagaimanakah dampak pemerkosaan terhadap korban?
1.2.5 Bagaimanakah reaksi terhadap pemerkosaan?
1.2.6 Apakah definisi kekerasan dalam rumah tangga?
1.2.7 Apa saja lingkup kekerasan dalam rumah tangga?
1.2.8 Apa saja klasifikasi kekerasan dalam rumah tangga?
1.2.9 Apa saja bentuk kekerasan dalam rumah tangga?
1.2.10 Apa penyebab kekerasan dalam rumah tangga?
1.2.11 Bagaimanakah dampak KDRT terhadap perempuan dan anak?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui definisi kekerasan dalam rumah tangga.
1.3.2 Untuk mengetahui macam-macam pemerkosaan.
1.3.3 Untuk mengetahui faktor penyebab pemerkosaan.
1.3.4 Untuk mengetahui dampak pemerkosaan terhadap korban.
1.3.5 Untuk mengetahui reaksi terhadap pemerkosaan.
1.3.6 Untuk mengetahui definisi kekerasan dalam rumah tangga.
1.3.7 Untuk mengetahui lingkup kekerasan dalam rumah tangga.
1.3.8 Untuk mengetahui klasifikasi kekerasan dalam rumah tangga.
1.3.9 Untuk mengetahui bentuk kekerasan dalam rumah tangga.
1.3.10 Untuk mengetahui penyebab kekerasan dalam rumah tangga.
1.3.11 Untuk mengetahui dampak KDRT terhadap perempuan dan anak.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1 PEMERKOSAAN
2.1.1 Definisi
Menurut Pasal 285 KUHP Pemerkosaan adalah suatu tindakan kekerasan yang
dilakukan terhadap wanita diluar pernikahan si pelaku. Salah satu unsur di dalam
Pasal 285 adalah kekerasan. Kekerasan yang dimaksud dalam Pasal 285 adalah
kekerasan fisik maupun kekerasan seksual.
Kekerasan yang dimaksud di dalam Pasal 285 KUHP lebih mengarah kepada
bentuk kekerasan fisik. Pelaku memakai kekuatannya untuk mengadakan hubungan
kelamin kepada seorang wanita yang bukan istrinya. Kekerasan untuk mengadakan
hubungan kelamin inilah yang dapat dikategorikan sebagai kekerasan seksual.
Korban Pemerkosaan adalah seorang wanita yang diancam dengan kekerasan
untuk bersetubuh dengan pelaku dan bukan istri dari pelaku (Nurdiana & Arifin,
2019).

2.1.2 Macam-Macam Pemerkosaan


Menurut kriminolog Mulyana W. Kusuma dalam Nurdiana & Arifin (2019)
menyebutkan macam-macam Pemerkosaan sebagai berikut:
a. Sadistic Rape
Pemerkosaan sadistis, pada tipe ini seksualitas dan agresif berpadu dalam
bentuk yang merusak.
b. Anger Rape
Yakni penganiayaan seksual yang bercirikan seksualitas menjadi sarana untuk
menyatakan dan melampiaskan perasaan geram dan marah yang tertahan.
Disini tubuh korban seakan-akan merupakan objek terhadap siapa pelaku
yang memproyeksikan pemecahan atas prustasi-prustasi, kelemahan,
kesulitan, dan kekecewaan hidupnya.
c. Dononation Rape
Yakni suatu Pemerkosaan yang terjadi ketika pelaku mencoba untuk gigih
atas kekuasaan dan superioritas terhadap korban.
d. Seductive Rape
Suatu Pemerkosaan yang terjadi pada situasi-situasi yang merangsang, yang
tercipta oleh kedua belah pihak. Pada mulanya korban memutuskan bahwa
keintiman personal harus dibatasi tidak sampai sejauh kesenggamaan. Pelaku
pada umumnya mempunyai rasa bersalah yang menyangkut seks.
e. Victim Precipitatied Rape
Yakni perkosan yang terjadi (berlangsung) dengan menempatkan korban
sebagai pencetusnya.
f. Exploitation Rape
Pemerkosaan yang menunjukkan bahwa setiap kesempatan melakukan
hubungan seksual yang diperoleh oleh laki-laki dengan mengambil
keuntungan yang berlawanan dengan posisi wanita yang bergantung padanya
secara ekonomis dan sosial. Misalnya, istri yang diperkosa oleh suaminya
atau pembantu rumah tangga yang diperkosa majikannya, sedangkan
pembantunya tidak mempersoalkan (mengadukan) kasusnya ini kepada pihak
yang berwajib.

2.1.3 Faktor Penyebab Pemerkosaan


a. Faktor intern yaitu berasal dari mental pribadi dari orang itu sendiri yang
bersifat negatif lalu memunculkan untuk berbuat kekerasan seksual. Hal
tersebut didukung oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1) Faktor agama, yaitu kurangnya mendapatkan hidayah melalui ibadah hingga
menyebabkan kurangnya mental dan moralnya.
2) Faktor pendidikan, yaitu kurangnya mendapatkan pendidikan yang
disebabkan orang tidak mau berfikir panjang apa yang akan terjadi
selanjutnya jika ia melakukan hal tersebut.
3) Faktor pergaulan yang salah, yaitu pergaulan yang salah dapat menyebabkan
rusaknya kepribadian menjadi tidak baik.
4) Faktor lingkungan sekitar yang tidak baik juga mendukung.
5) Dan yang terakhir faktor ekonomi, akibat kurangnya ekonomi yang tidak
mencukupi menyebabkan orang tersebut gampang mendapatkan gangguan
mental seperti stress lalu melalukan tindakan kekerasan seksual tersebut.
b. Faktor eksternal disini tidak menyangkut pautkan dengan mental diri sendiri
melaikan dari luar sendiri. Faktor-faktor yang dimaksudkan seperti berikut:
1) Faktor korban, akibat penampilan korban yang menarik jadi meningkatkan
pelaku untuk melakukan tindak kekerasan seksual.
2) Faktor ekonomi dalam tingkat besar, akibat perekonomian yang tidak stabil
membuat si pelaku menjalani kehidupanya dengan tindakan yang tidak
benar.
3) Faktor penggunaan narkotika, seseorang yang sudah candu dengan hal
tersebut dapat menyebabkan kehilangan arah dan memunculkan untuk
melakukan tidak kekerasan seksual.

2.1.4 Dampak Pemerkosaan terhadap Korban


Menurut Ekandari, dkk 2001 dalam Nurdiana & Arifin (2019) banyak dampak
yang ditimbulkan oleh pelaku Pemerkosaan kepada korban. Dampak Pemerkosaan
ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu dampak fisik, dampak psikologis, dan dampak
sosio-psikologis.
a. Dampak fisik
Dampak ini merupakan dampak yang lebih menuju ke fisik korban pelecehan.
Misalnya seperti rasa sakit pada vagina, pendarahan yang berlebihan, memar
yang diakibatkan berasal dari sebuah pukulan atau hentaman dari pelaku, mual
dan yang terakhir bekas gigitan atau bekas dari benda-benda yang digunakan
untuk menganianya korban.

b. Dampak psikologis
Jika membicarakan mengenai dampak psikologis pasti kaitannya sudah dengan
mental dari korban. Biasanya dampak psikologis dapat berjangka waktu pendek
hingga sampai yang berjangka waktu yang panjang tergantung tingkat
kementalan yang di derita atau diterima korban.
Macam-macam dampak psikologis yang dirasakan korban yaitu marah yang
berlebihan kepada pelaku, sering merasakan pusing apabila mengingat
peristiwa tersebut, merasa tidak berharga lagi, mulai agak takut berhubungan
dengan laki-laki dikarenakan memiliki pemikiran tidak ada laki-laki yang mau
menerima kondisi korban, dan sangat mungkin sekali memiliki keinginan yang
besar untuk bunuh diri. Tiap korban pasti merasakan hal-hal yang berbeda. Ada
juga beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu hubungan dengan pelaku,
perlakuan selama dilangsungnya pemerkosaan, perlakuan sesudah
Pemerkosaan, pengalaman dan pengetahuan yang sempat dimiliki oleh korban,
dan juga reaksi dari lingkungan sekitar dari korban tersebut.
c. Dampak sosio-psikologis
Pada bidang sosio-psikologis biasanya didasarkan pada pemikiran dan mitos-
mitos mengenai pemerkosaan itu sendiri. Salah satunya yaitu ketakutan yang
diciptakan dari korban tersebut. Misalnya ketakutan mengenai apakah
masyarakat dapat menerima si korban atau malah beranggapan si korban hanya
dianggap sebagai beban serta juga dapat apakah si korban bisa berhubungan
dengan laki-laki secara umum atau hingga secara khusus.
Berdasarkan dari hal tersebut, maka sebenarnya masyarakat memiliki peran
yang cukup besar. Yaitu dapat menumbuhkan ketakutan yang dialami oleh
korban. Ketakutan tersebut seperti peristiwa korban diketahui oleh orang lain,
korban tidak dapat melajutkan aktivitasnya entah sedang bersekolah atau kuliah
atau bekerja, dan yang terakhir akibat kehamilannya si korban berfikiran tidak
ada laki-laki yang mau menerima keadaanya. Padahal, tolak ukur rusaknya
masa depan seorang perempuan bukan hanya karena menjadi korban
pemerkosaan, namun juga minimnya perlindungan terhadap perempuan dalam
berbagai kasus tindak pidana. Stigma negatif bagi perempuan korban
pemerkosaan di masyarakat juga seringkali menjadi satu permasalahan
tersendiri, sehingga perlunya upaya pendampingan dan bantuan hukum secara
khusus.

2.1.5 Reaksi terhadap Pemerkosaan


Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi ke-4, Revisi Teks
(DSM-IV-TR) mengakui reaksi pemerkosaan sebagai gangguan stres pascatrauma
(PTSD) (APA, 2000). Sindrom trauma pemerkosaan adalah diagnosa keperawatan
Asosiasi Nanti Amerika Utara (NANDA) yang digunakan untuk menggambarkan
respons korban terhadap Pemerkosaan, termasuk fase akut disorganisasi dan fase
reorganisasi yang lebih lama dalam kehidupan korban. Sadock dan Sadock
(2008) menjelaskan, secara terperinci, fase-fase trauma Pemerkosaan.
Dengan fase akut trauma pemerkosaan, korban terganggu oleh krisis dan
menunjukkan reaksi emosional dari kemarahan, rasa bersalah, malu, penghinaan,
penolakan, syok, tidak percaya, atau takut akan kematian; berbagai keluhan fisik
atau somatik; atau keinginan untuk membalas dendam. Setelah beberapa minggu,
reaksi fase akut memberi jalan kepada perasaan atau reorganisasi yang lebih dalam,
jangka panjang yang menyebabkan korban mengubah pola hidup sehari-hari,
mengalami mimpi dan mimpi buruk yang berulang, mencari dukungan dari teman
dan keluarga, memulai atau menolak konseling, atau mengembangkan ketakutan
irasional (fobia). Satu atau lebih enam reaksi fobia utama dapat terjadi: (1) takut
berada di dalam rumah jika pemerkosaan terjadi di rumah, (2) takut terhadap di luar
rumah jika korban dianiaya secara seksual di luar rumah, (3) takut pada orang
banyak, (4) takut sendirian, (5) takut pada orang-orang di sekitar korban sementara
orang tersebut melakukan kegiatan sehari-hari, dan (6) takut akan aktivitas seksual
jika orang tersebut tidak memiliki pengalaman seksual sebelumnya (Sadock &
Sadock, 2008).
Reaksi Jangka Panjang terhadap Pemerkosaan
Reaksi jangka panjang terhadap pemerkosaan dan kekerasan seksual mungkin
membutuhkan waktu beberapa tahun untuk diselesaikan, terutama jika orang
tersebut menjalani tindakan hukum di pengadilan. Selama waktu ini, korban dapat
pindah ke tempat tinggal baru, mengubah nomor teleponnya, berganti pekerjaan,
atau pindah ke negara baru. Jika korban menikah, konflik perkawinan yang parah
dapat terjadi (Sadock & Sadock, 2008).
Reaksi stres maladaptif yang disebut sindrom silent rape dapat terjadi. Korban
gagal mengungkapkan informasi tentang pemerkosaan kepada siapa pun, tidak
dapat menyelesaikan perasaan tentang kekerasan seksual, mengalami peningkatan
kecemasan, dan mungkin mengembangkan reaksi fobia yang tiba-tiba. Perubahan
perilaku dapat mencakup depresi, perilaku bunuh diri, somatisasi, dan bertindak
(misalnya, penyalahgunaan alkohol atau narkoba atau pergaulan bebas seksual)
(Sadock & Sadock, 2008).
2.2 KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)
2.2.1 Definisi
Perilaku kekerasan dalam keluarga lebih sering berbentuk kekerasan dalam
keluarga atau rumah tangga (KDRT). Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, kekerasan dalam rumah
tangga adalah segala bentuk, baik kekerasan secara fisik, secara psikis, kekerasan
seksual, maupun ekonomi yang pada intinya mengakibatkan penderitaan, baik
penderitaan yang secara kemudian memberikan dampak korban menjadi sangat
trauma atau mengalami penderitaan secara psikis.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dapat diartikan sebagai tindakan
kekerasan yang dilakukan oleh seorang pengasuh, orangtua, atau pasangan. KDRT
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, di antaranya: Kekerasan fisik,
penggunaan kekuatan fisik; kekerasan seksual, setiap aktivitas seksual yang
dipaksakan; kekerasan emosional, tindakan yang mencakup ancaman, kritik dan
menjatuhkan yang terjadi terus menerus; dan mengendalikan untuk memperoleh
uang dan menggunakannya.

2.2.2 Lingkup kekerasan dalam rumah tangga


a. Pertama: hubungan keturunan darah
b. Kedua: hubungan suami istri
c. Ketiga: hubungan bekerja dalam keluarga

2.2.3 Klasifikasi kekerasan dalam rumah tangga


a. Kekerasan antarorang dewasa.
b. Kekerasan orang dewasa dengan anak.
c. Kekerasan orang dewasa dengan lansia.

2.2.4 Bentuk kekerasan rumah tangga


a. Secara fisik, yaitu menampar, memukul, menjambak rambut, menendang,
menyundut dengan rokok, melukai dengan senjata, dan sebagainya.
b. Secara psikologis, yaitu penghinaan, komentar-komentar yang merendahkan,
melarang istri mengunjungi saudara atau teman-temannya, mengancam akan
dikembalikan ke rumah orang tuanya, dan sebagainya.
c. Secara seksual (marital rape), yaitu kekerasan dalam bentuk pemaksaan dan
penuntutan hubungan seksual.
d. Secara ekonomi, yaitu tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja, atau
membiarkan istri bekerja untuk dieksploitasi.

2.2.5 Penyebab KDRT


a. Faktor individu
Dari sisi psikologis, motivasi utama untuk melakukan tindak kekerasan
dapat dipandang sebagai ketidakmampuan untuk menahan emosi, bahkan
kekerasan digunakan media mengeskpresikan perasaan seseorang seperti
marah, frustasi atau sedih (Jacobson 2011). Kesulitan mengontrol emosi sering
menjadikan seseorang berbuat kekerasan. Perilaku kekerasan terkadang juga
disebabkan karena orang tumbuh di lingkungan dimana kekerasan sering
dipertontonkan, sehingga kekerasan dipahami sebagai perilaku yang wajar.
Terkadang kekerasan yang dilakukan individu digunakan sebagai cara-cara
memengaruhi orang lain untuk mengendalikan situasi.
b. Faktor sosial budaya
Kondisi sosial yang dapat mendorong terjadinya kekerasan sering
merefleksikan adanya ketimpangan sosial atau ekonomi antar kelompok
masyarakat. Terkait dengan kekerasan terhadap perempuan Hosking (2005)
menyatakan bahwa sejumlah penelitian mengidentifikasi keterkaitan antara
ketimpangan gender dengan tingkat kekerasan terhadap perempuan. Jacobson
(2011) mengidentifikasi beberapa faktor sosial yang mungkin menciptakan
kondisi yang mengantarkan pada terjadinya kekerasan antara lain:
1) Sikap permisif masyarakat akan kekerasan terhadap perempuan
2) Kontrol laki-laki dalam pengambilan keputusan dan pembatasan terhadap
kebebasan perempuan
3) Identitas dan peran laki-laki dan perempuan yang kaku di masyarakat
4) Hubungan antar sesama yang merendahkan perempuan
5) Lingkungan kumuh dan padat penduduk
6) Keterpaparan pada kekerasan

2.2.6 Dampak KDRT terhadap Perempuan dan Anak


a. Dampak terhadap Perempuan
Dampak kekerasan terhadap perempuan dapat dilihat dari berbagai aspek
seperti kesehatan mental, perilaku, kesehatan fisik, ekonomi dan sosial. Terkait
dengan kesehatan mental, perempuan yang mengalami kekerasan mungkin
dapat mengalami berbagai gangguan mental seperti depresi, kehilangan rasa
percaya diri, malu, trauma, stress, merasa terasing, suka marah, kesepian, dan
merasa tak berguna atau tanpa harapan dalam hidupnya. Terkait tingkah laku,
kekerasan terhadap perempuan dapat memengaruhi perilaku perempuan seperti
berfikir atau melakukan tindakan untuk mengakhiri hidupnya, penyalahgunan
alkohol dan obat-obatan terlarang, dan makan yang tidak teratur. Stigmatisasi
dan diskriminasi mungkin bisa terjadi pada perempuan yang mengalami
kekerasan. Selain itu, perempuan korban kekerasan juga mungkin bisa merasa
asing atau khawatir dalam berhubungan dengan teman atau keluarga, atau
bahkan terisolasi dari keluarga dan teman-temannya.
b. Dampak terhadap Anak
Violence Prevention Initiative (2009) mencoba memahami kekerasan
yang terjadi pada anak dengan melihat dampak yang diakibatkan dari setiap
jenis kekerasan. Secara lebih detil, dampak dari kekerasan yang terjadi untuk
setiap jenis kekerasan dapat dilihat dari berbagai tanda atau ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Kekerasan fisik:
a) Adanya luka lebam, bekas gigitan atau patah tulang yang tidak
terjelaskan
b) Sering tidak masuk sekolah
c) Cedera tetapi sering ditutup-tutupi
d) Tampak ketakutan ketika ada kehadiran orang tertentu
e) Sering lari dari rumah
2) Kekerasan seksual:
a) Sering mimpi buruk
b) Adanya perubahan nafsu makan anak
c) Anak memperlihatkan perilaku seksual yang aneh/tidak pantas
d) Memperlihatkan kurang rasa percaya pada seseorang
e) Perubahan yang tiba-tiba pada kepribadian anak
3) Kekerasan emosional:
a) Anak memperlihatkan perilaku yang ekstrim
b) Perkembangan fisik dan emosional anak lambat
c) Anak sering complain sakit kepala atau perut sakit karena alasan yang
tidak jelas
d) Anak terlihat frustasi ketika mengerjakan tugas
e) Anak mencoba bunuh diri
4) Penelantaran anak:
a) Tidak masuk sekolah tanpa keterangan
b) Anak terlibat dalam kegiatan illegal untuk memperoleh kebutuhan dasar
hidupnya
c) Anak terlihat kotor
d) Anak kekurangan pakaian yang pantas dan tampak tidak berenergi
5) Anak terpapar kekerasan dalam rumah tangga:
a) Meskipun anak tidak mengalami kekerasan, tetapi dia sering melihat atau
menyaksikan kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga, maka
dampaknya dapat dilihat pada perubahan perilaku anak seperti anak
terlihat agresif, depresi, suka marah, dan suka ketakutan.
b) Dampak social dari anak menyaksikan kekerasan bisa berupa kesulitan
dalam bergaul, berpotensi merasa terisolasi dan terpinggirkan, dan
masalah kepercayaan pada seseorang.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pemerkosaan adalah suatu bentuk kekerasan yang dialami oleh seseorang
secara fisik dan seksual. Tindakan kekerasan ini dilakukan diluar pernikahan.
Sedangkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan suatu masalah yang
sangat khas karena kekerasan dalam rumah tangga terjadi pada semua lapisan
masyarakat mulai dari masyarakat berstatus sosial rendah sampai masyarakat berstatus
sosial tinggi secara psikis, kekerasan seksual, maupun ekonomi.
Pemerkosaan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini berdampak pada
korban baik secara fisik, psikologis, sosio-psikologis dan lain sebagainya yang
membutuhkan asuhan agar sehingga memiliki pola perilaku, psikologis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Nurdiana, M. A., Arifin, R. 2019. Tindak Pidana Pemerkosaan: Realitas Kasus dan
Penegakan Hukumnya di Indonesia (Crime of Rape: Case Reality and Law
Enforcement in Indonesia). Semarang. Literasi Hukum Volume 3 Nomor 1

Purwati, Eka., dkk. 2015. Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Tingkat
Perawatan Diri. Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 11,
Nomor 1
Said, Ali., dkk. 2017. Statistik Gender Tematik – Mengakhiri Kekerasan Terhadap
Perempuan Dan Anak Di Indonesia. Jakarta. Kementerian Pemberdayaan
Perempuandan Pelindungan Anak
Shives, L. B. 2012. Basic Concepts of Psychiatric Mental Health Nursing.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins
Townsend, M.C. 2011. Essentials of Psychiatric Mental Health Nursing (5th ed.).
Philadelphia: F.A. Davis Company
Wahab, Rochmat. 2010. Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Perspektif Psikologis Dan
Edukatif. Jakarta. UNISIA
Yusuf, Ah., dkk. 2015. Buku Ajar Kesehatan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Kasus

“Nn. S berusia 16 tahun adalah seorang cheerleader disalah satu SMA X di kota J. S
abtu siang diadakan pertandingan futsal antar sekolah dan dimenangkan oleh SMA X. Dan
malam harinya para pemain dan anggota cheerleader tersebut merayakan kemenangannya
di sebuah klub malam. Nn. S dan temannya minum alcohol sampai mabuk, dan Nn. S
terpisah dari temannya. Ada seorang lelaki yang mendatangi Nn. S dan ia mengira bahwa
itu adalah temannya. Akhirnya Nn. S dibawa laki-laki tersebut ke sebuah apartmen dan
mulai melakukan pencobaan pemerkosaan, namun Nn. S masih memiliki cukup kesadaran
untuk melawan pelaku tetapi kemudian ia dipukuli oleh pelaku karna mecoba melakukan
perlawanan. Namun karna dibawah pengaruh oleh alcohol Nn. S pun tidak bisa melawan
hingga diperkosa oleh pelaku. Setelah kejadian tersebut keluarga mengatakan ,Nn. S jadi
sering menangis, merasa dirinya kotor dan ia tidak mau bersosialisasi dengan sekitar, tidak
mau makan dan ia sering ketakutan bila didatangi orang sekitarnya, Nn. S menjadi stress
dan mengurung diri hingga ia juga tidak pergi sekolah dan beraktivitas seperti biasanya.
Orangtua dari Nn. S pun membawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk dirawat karena Nn. S
sangat terteakan dan selalu menangis serta mengisolasi diri karena ia dikucilkan oleh
teman, keluarga dan oragtuanya. Hasil observasi perawat TD= 100/60mmHg, T=37,8ºC,
P=70x/i, RR= 18x/i.”
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

]Lampiran 1

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK
STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

RUANGAN RAWAT : Kamboja

TANGGAL DIRAWAT : 14 Agustus 2019

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Nn. S
Tanggal pengkajian : 14 Agustus 2019
Umur : 16 tahun
RM No : _________________________
Informan : Nn. S (Klien)

II. ALASAN MASUK

_______________________________________________________________________

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?


ya √ tidak

2. Pengobatan sebelumnya.
berhasil kurang berhasil tidak berhasil

1. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Ananiaya fisik

Ananiaya seksual √ 16

Penolakan

Kekekerasan dalam keluarga

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Tindakan kriminal

Jelaskan no.1.2.3. : Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

Isolasi sosial

2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Ya √ Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan


________________ __________________ ___________________________
Masalah keperawatan : ______________________________________________

3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien pergi ke klub malam dan mabuk, klien dibawa oleh orang yang tidak dikenal dan
klien pun diperkosa.

Masalah keperawatan : ____________________________________________

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 100/70 mmHg N :70x/i S :37,8oC P: 18x/i
2. Ukur : TB : 165 cm BB: 53 kg
3. Keluhan fisik : √ Ya Tidak

Jelaskan : _____________________________________

Masalah keperawatan : _______________________________________

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Jelaskan : _______________________________________

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Masalah keperawatan : _______________________________________

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien menyukai bagian kakinya karena jenjang
b. Identitas : klien seorang wanita berusia 16 tahun.

c. Peran : klien adalah seorang anak, siswa SMA dan anggota


cheerleader sekolah.
d. Ideal diri : klien ingin menjadi dancer/penari karena berbakat
dalam menari.
e. Harga diri : rendah karena ia tidak berani bertemu banyak orang.
Jelaskan : ___________________________________________
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Ibu klien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : ___________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Malu dan takut bertemu orang lain karena ia merasa dikucilkan.

Masalah keperawatan : Isolasi sosial


4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mempunyai agama dan percaya pada Tuhan
b. Kegiatan ibadah : klien malu pergi beribadah karena merasa kotor dan berdosa.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian √ Cara berpakaian
seperti biasanya
tidak sesuai
Jelaskan : klien berpakaian dengan rapi
Masalah keperawatan :

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis √ Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : klien berbicara dengan lambat dan selalu menunduk


Masalah keperawatan : Harga diri rendah

3. Aktivitas motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen √ Tremor Kompulsif
Jelaskan : klien gemetar saat didekati dan menjaga jarak
Masalah keperawatan : Isolasi sosial

4. Alam perasaaan
√ Sedih √ Ketakutan Putus asa Khawatir Gembiraberlebihan

Jelaskan : klien merasa sedih dan takut pada diri sendiri dan orang lain.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : ___________________________________________
Masalah keperawatan :___________________________________________
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak koorperatif Mudah tersinggung
√ Kontak mata (-) Defensive curiga

Jelaskan : klien tidak menatap lawan bicara dan menunduk


Masalah keperawatan : Harga diri rendah
7. Persepsi
Pendengar Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : ___________________________________________
Masalah keperawatan :___________________________________________

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan/ persevarasi

Jelaskan : ___________________________________________
Masalah keperawatan :___________________________________________
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondri
√ Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatic Kebesaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir


Jelaskan : klien merasa dikucilkan dan sebabnya malu
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat orang
Jelaskan : klien dalam keadaan sadar penuh namun sulit untuk fokus pada lawan bicara.
Masalah keperawatan :___________________________________________
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : klien mampu mengingat masa lalu
Masalah keperawatan :___________________________________________
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : klien mampu menjawab namun lambat dan pelan


Masalah keperawatan :___________________________________________

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : klien mampu menilai diri sendiri

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Masalah keperawatan :___________________________________________

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : klien merasa tidak berguna karena sudah tidak perawan lagi
Masalah keperawatan :___________________________________________
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan : __________________________________________________
Masalah keperawatan : ______________________________________
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : ____________________ s/d____________________
Bantuan minimal : ___________________s/d______________________
Bantuan minimal/sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya tidak
Perawatan pendukung Ya tidak
Jelaskan : _______________________________________________________

Masalah keperawatan : ___________________________________________


8. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya √ tidak
Menjaga kerapian rumah Ya √ tidak

Mencuci pakaian Ya √ tidak


Pengaturan keuangan Ya √ tidak
Jelaskan : klien tidak mau keluar kamar dan mengurung diri

Masalah keperawatan :Isolasi sosial

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

9. Kegiatan diluar rumah


Belanja Ya √ tidak
Transportasi Ya √ tidak
Lain-lain Ya √ tidak
Jelaskan : klien tidak melakukan kegiatan seperti biasanya karena selalu di kamar

Masalah keperawatan :Isolasi sosial


VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain √ Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksi lambat / berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya__________________ Lainnya ________________

Masalah keperawatan : __________________________________________

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok spesifik_________________
Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik_____________

Masalah dengan pendidikan. spesifik________________________


Masalah dengan pekerjaan. spesifik_________________________
Masalah dengan perumahan. spesifik________________________
Masalah ekonomi .spesifik________________________________
Masalah dengan pelayanan kesehatan. spesifik________________
Masalah lainnya. spesifik_________________________________
Masalah keperawatan : ______________________________________

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


√ Penyakit jiwa Sistem pendukung
Foktor presipitasi Penyakit fisik
√ Koping Obat-obatan
Lainnya ______________________________________________

Masalah keperawatan ____________________________________________

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Analisis Data

Data Masalah

Subjektif klien mengatakan takut, malu


dan tidak berguna
Harga diri rendah

Objektif klien menunduk saat bicara

Subjektif klien mengatakan takut


Isolasi sosial
berjumpa dengan orang baru

Objektif klien menghindar bila disentuh


orang lain dan perawat

Pohon masalah: Isolasi sosial

Harga diri rendah

Koping tidak efektif

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosis Medik : _______________________________________________
Terapi medik : _______________________________________________
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
_______________________________ __________________________________
_______________________________ __________________________________

XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Mahasiswa
dto
Kelompok 6

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Nn. S

Pertemuan :

Status Interaksi :

Lingkungan :

Tujuan :

Deskripsi Klien :

Nama Perawat : Perawat R

Hari/ Tanggal : Rabu, 14 Agustus 2019

Jam : 10.30 WIB

Tempat : RSJ

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Lampiran 2

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA DIUNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

INISIAL KLIEN : Nn. S RUANGAN: Kamboja RM NO : _____________

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan keperawatan

1. Mampu memenuhi percakapan SP (Strategi Pelaksanaan)


Harga diri rendah Nn. S diharapkan atau bersosialisasi dengan orang SP 1: Identifikasi aspek positif yang dimiliki
mampu sekitarnya klien
meningkkan
harga dirinya 2. Mampu menatap lawan bicara SP 2: Menilai aspek positif yang pertama
3. Mampu mengembangkan hobi dilakukan klien
menari SP 3: Melatih kemampuan yang pertama dan
menilai kemampuan yang kedua
SP 4: Melatih kemampuan yang kedua

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan 29
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id
Lampiran 3

ANALISA PROSES INTERAKSI

KESEHATAN JIWA DIUNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

PROGRAM AKADEMIK STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Analisa Berpusat Pada
Perawat Klien
P: Selamat pagi… P: Tersenyum sambil menatap Perawat ingin berkenalan dengan Perawat ingin berkenalan dengan
Perkenalkan saya perawat….. klien, dan berjabat tangan klien dan melakukan pendekatan klien dan melakukan pendekatan
Nama adek siapa…. dengan klien dengan klien
Senangnya dipanggil apa….

K: Selamat pagi…. K: Raut muka datar, menunduk


Nama saya….. dan menjabat tangan tangan
Biasa dipanggil dengan….. perawat namun cepat
menarik tangan

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan 30
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id
Lampiran 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA_____________________

Nama : Nn. S Ruangan : Kamboja RM No : _____________

IMPLEMENTASI

DIAGNOSIS TINDAKAN EVALUASI

KEPERAWATAN

Data: S: klien mengatakan malu


berbicara dan bertemu
Ds: klien mengatakan takut, banyak orang
malu dan tidak berguna
Do: klien menunduk saat bicara
O: klien mampu berbicara
tetapi sering menunduk dan
bersikap menghindar
Harga diri rendah Kemampuan:
Klien suka menari
A: masalah harga diri
Tindakan: rendah belum teratasi

SP 1: Identifikasi aspek positif


yang dimiliki klien P: Intervensi keperawatan
sp1 dilanjutkan

RTL: mengevaluasi
Klien:
kemampuan positif yang
dimiliki klien

Keluarga:

Buku Panduan Prodi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan
KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Pada tanggal 11 agustus 2019. NY.T berusia 25 tahun datang ke rumah sakit bahwa
suaminya sering mabuk setiap hari dan sering memukulinya. Dia sering dipukuli dengan
menggunakan tangan atau benda-benda yang berada sekitarnya. Namun tidak hanya
tindakan memukuli istri namun perilaku dan ucapan kasar dari suami pun kerap kali
dilontarkan kepada istrinya. Mata pencaharian suami adalah tukang becak yang sudah
sering tidak bekerja karena sepi penumpang, maka istri tidak menerima nafkah dari
suaminya. Mereka tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana dan mereka memiliki 2
orang anak. Istrinya menceritakan bahwa suami sering memukuli istrinya saat bertanya
suaminya sering mabuk dan terkadang hal sepele saja bisa membuat suaminya memarahi
maupun memukulnya, suaminya mulai sering memukulinya semenjak suaminya tidak
bekerja lagi. Saat dilakukan pemeriksaan kontak mata (-) terdapat luka lebam di sekujur
badan, tampak sering menangis dan ketakutan, serta sering menyendiri di kamar dan
tampak malu bertemu tetangganya. Sebelum kejadian ituterjadi NY.T adalah seseorang
yang ceria dan ramah serta memiliki hobby bernyanyi.
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

]Lampiran 1

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK


STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

RUANGAN RAWAT : Dahlia

TANGGAL DIRAWAT : 11 Agustus 2018

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Ny. T(L/P)


Tanggal pengkajian : 14 Agustus 2019
Umur :25 Tahun
RM No :
Informan : Diri sendiri

II. ALASAN MASUK

Klien mengatakan bahwa suaminya sering mabuk dan sering memukulinya dan sering
mengucapkan perkataan kasar

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?


ya  tidak

2. Pengobatan sebelumnya.
- berhasil - kurang berhasil - tidak berhasil

4. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia


Ananiaya fisik - -  25 - -

Ananiaya seksual - - - - - -

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan22
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Penolakan - - - - - -

Kekekerasan dalam keluarga - -  25 - -

Tindakan kriminal - - - - - =

Jelaskan no.1.2.3. : Klien sering dipukuli suaminya sehingga lebam dan sering
menyendiri

Masalah keperawatan :Resiko Perilaku kekerasan

5. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Ya  Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan


________________ __________________ ___________________________
________________ __________________ ___________________________
Masalah keperawatan : ______________________________________________

6. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Masalah keperawatan : ____________________________________________

V. FISIK
4. Tanda vital : TD : N :S 120/80 mmHg P:80 x/i
5. Ukur : TB : 153 BB: 50
6. Keluhan fisik :  Ya Tidak

Jelaskan : Klien mengalami lebam disekitar tubuhnya

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan23
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

X X X
X

X X X

Jelaskan : Klien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa

Masalah keperawatan : Klien hidup sebatang kara

5. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien memiliki hobby bernyanyi
Seorang istri yang berusia 25 Tahun
b. Identitas : Klien merupakan seorang istri dan ibu rumah tangga
c. Peran : Klien sebagai ibu rumah tangga dan ibu yang baik bagi anak
anaknya
d. Ideal diri : Klien berharap dapat membangun hubungan yang harmonis
bersama suaminya
e. Harga diri :Klien merasa malu bila bertemu dengan tetangganya akibat
dipukulin suaminya
Jelaskan :
Masalah keperawatan : Harga diri Rendah

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan24
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id
6. Hubungan sosial
d. Orang yang berarti : Suami,anak
e. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien malu keluar rumah karena muka lebam dan takut diomongin orang sekitarnya
f. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien merasa sangat memalukan saat bersosialisasi dengan orang disekitarnya
Masalah keperawatan :Klien lebih suka menyendiri,menangis dan tampak murung
7. Spiritual
c. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan agama yang dia anut adalah
Agama Kristen protestan
d. Kegiatan ibadah : Klien malu kegereja
Masalah keperawatan :

VII.STATUS MENTAL
15. Penampilan
Tidak rapih Penggunaan pakaian  Cara berpakaian
seperti biasanya
tidak sesuai

Jelaskan :Penampilan klien rapi


Masalah keperawatan :Tidak tampak masalah
16. ___________________________________________________________ Pe
mbicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis  Lambat Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan :
Masalah keperawatan :

17. ___________________________________________________________ Ak
tivitas motorik :
  Lesu Tegang  Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan :Klien suka menyendiri,menangis,merasa memalukan
Masalah keperawatan :Harga diri rendah

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan25
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

18. Alam perasaaan


 Sedih  Ketakutan Putus asa Khawatir Gembiraberlebihan

Jelaskan :Klien sedih dan merasa takut bila suaminya memukulnya


Masalah keperawatan :Resiko perilaku kekerasan

19. Afek
- Datar  Tumpul - Labil - Tidak sesuai
Jelaskan :klie hanya beraksi jika ada stimulus emosi yang kuat
Masalah keperawatan :
20. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak koorperatif Mudah tersinggung
 Kontak mata (-) Defensive curiga

Jelaskan :Klien selalu menunduk


Masalah keperawatan :Resiko perilaku kekerasan
21. Persepsi
- Pendengar - Penglihatan - Perabaan
- Pengecapan - Penghidu
Jelaskan : ___________________________________________
Masalah keperawatan :___________________________________________
22. Proses pikir
 Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan/ persevarasi

Jelaskan : ___________________________________________
Masalah keperawatan :___________________________________________
23. Isi pikir
 Obsesi Fobia Hipokondri
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatic Kebesaran Curiga
Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan26
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Jelaskan :
Masalah keperawatan :
24. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat orang
Jelaskan :Ny.T memiliki kesadaran penuh dengan dapat melakukan
Orientasi,orang,waktu dan tempat
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan
25. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :Ny.T dapat mengingat masa lalu jangka pendek maupun
Panjang
Masalah keperawatan :___________________________________________
26. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :Ny.T dapat berkonsentrasi maupun berhitung


Masalah keperawatan :

27. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :Ny.T mampu memberikan penilaian terhadap dirinya
Masalah keperawatan :___________________________________________

28. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :Ny. T menggangap dirinya memalukan
Masalah keperawatan :Harga diri rendah
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
10. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
11. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan27
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id
Jelaskan :Mampu Melakukan kebutuhan dasar dengan baik
Masalah keperawatan : ______________________________________
12. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
13. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
14. Istirahat dan tidur
 Tidur siang lama 6 s/d 8
Bantuan minimal : ___________________s/d______________________
Bantuan minimal/sesudah tidur
15. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
16. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya  tidak
Perawatan pendukung  Ya tidak
Jelaskan :Klien memerlukan perawatan pendukung untuk menangani masalah yang
dihadapinya

Masalah keperawatan : ___________________________________________


17. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makanan  Ya tidak
Menjaga kerapian rumah  Ya tidak

Mencuci pakaian  Ya tidak


Pengaturan keuangan  Ya tidak
Jelaskan :Klien melakukan kegiatan dirumah dengan baik
Masalah keperawatan : ___________________________________________
18. Kegiatan diluar rumah
Belanja Ya  tidak
Transportasi Ya  tidak
Lain-lain Ya  tidak
Jelaskan :Klien jarang bepergian keluar rumah

Masalah keperawatan : ___________________________________________


VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan28
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

 Bicara dengan orang lain Minum alkohol


Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif  Menghindar
Olahraga Mencederai diri

 Lainnya_Membersihkan rumah dan  Lainnya Ketakutan dan sering


Mengurus anaknya menangis

Masalah keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok spesifik_________________
Masalah berhubungan dengan lingkungan spesifik_____________

Masalah dengan pendidikan. spesifik________________________


 Masalah dengan pekerjaan. Spesifik Suami T tidak bekerja
Sepi penumpang
Masalah dengan perumahan. spesifik________________________
 Masalah ekonomi .spesifik Ny.T tidak menerima nafkah dari suaminya
Masalah dengan pelayanan kesehatan. spesifik________________
Masalah lainnya. spesifik_________________________________
Masalah keperawatan :

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Foktor presipitasi Penyakit fisik
 Koping Obat-obatan
Lainnya

Masalah keperawatan Harga diri Rendah

Analisis Data

Data Masalah

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan29
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Subjektif Klien mengatakan bahwa Resiko perilaku kekerasan


suaminya sering mabuk dan sering
memukulinya

Objektif -Terdapat luka lebam Harga diri rendah


-klien terlihat takut
Subjektif Klien mengatakan malu bila
keluar rumah
Objektif -Klien terlihat sering menyendiri
-Klien sering menangis

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosis Medik : _______________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
Terapi medik : _______________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


_______________________________ __________________________________
_______________________________ __________________________________
_______________________________ __________________________________
_______________________________ __________________________________
_______________________________ __________________________________

XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Mahasiswa

____________________________
ANALISA PROSES INTERAKSI

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan30
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Inisial Klien :

Pertemuan :

Status Interaksi :

Lingkungan :

Tujuan :

Deskripsi Klien :

Nama Perawat :

Hari/ Tanggal :

Jam :

Tempat :

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan31
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Lampiran 2

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA DIUNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

INISIAL KLIEN : RUANGAN:RM NO : _____________

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan keperawatan

Untuk -Mampu membina hubungan yang Sp 1


meningkatkan harmonis
Resiko perilaku kekerasan koping individu Mampu membina hubungan saling percaya
pasien -Mampu bersosialisasi
Sp 2
-Mampu menatap lawan bicara
Mengindentifikasi penyebab perilaku kekerasan
-Mampu mengembalikan hobby klien
Sp 3

Mengindentifikasi tanda dan gejala perilaku

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan 29
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

kekerasan

Sp 4

Mengindentifikasi perilaku kekerasan yang


daialami

Sp 5

Mengindentifikasi akibat perilaku kekerasan

Sp 6

Mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah


perilaku kekerasan

Sp 7

Mendemonstrasikan cara social untuk mencegah


perilaku kekerasan

Pohon Masalah

Lingkungan dan orang lain

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan 29
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Koping individu yang tidak efektif

Resiko Perilaku kekerasan

Buku Panduan Program Studi Ners Tahap Akademik Keperawatan Jiwa STIKes Santa Elisabeth Medan 29
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Lampiran 3

ANALISA PROSES INTERAKSI

KESEHATAN JIWA DIUNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA

PROGRAM AKADEMIK STIKES SANTA ELISABETH MEDAN

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Pada Perawat Analisa Berpusat Pada

Klien

P:senyum menatap klien P:ingin berkenalan dan mengetahui T:Klien menerima respon yang dari
permasalahan klien perawat
P:“Selamat pagi ibu,perkenalkan T:senyum melihat
nama saya perawat Diana. perawat,memegang kedua tangan P: Mendengar klien dengan baik T:Klien dapat memperkenalkan dan
menceritakan kejadian dengan baik
Ibu senangnya dipangggil apa?

T:Nama saya

30
PRODI NERS TAHAP AKADEMIK STIKes SANTA ELISABETH
Jln. Bunga Terompet No. 118, Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang
MEDAN-0618214020-0618225509
http://stikeselisabethmedan.ac.id/,email: stikes_elisabeth@yahoo.co.id

Lampiran 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA_____________________

Nama : __________ Ruangan : ______________ RM No : _____________

IMPLEMENTASI

DIAGNOSIS TINDAKAN EVALUASI

KEPERAWATAN

Data: S:Klien mengatakan sering


dipukuli hingga lebam
Resiko perilaku Subjektif Klien mengatakan bahwa
kekerasan suaminya sering mabuk dan sering O:-Terdapat lebam diseluruh
memukulinya Tubuh

Objektif -Terdapat luka lebam A:Resiko perilaku


-klien terlihat takut kekerasan:Harga diri rendah
Subjektif Klien mengatakan malu bila
keluar rumah P: Latihan cara merelaksasikan
Objektif -Klien terlihat sering diri dan membina hubungan
menyendiri
yang baik
-Klien sering menangis

Kemampuan: Klien:
- Kemampuan untuk menghindari Klien tampak ketakutan dan
diri terhadap kekerasan sering menangis
Tindakan: Keluarga:
RTL: Dapat melakukan hubungan Klien tidak memiliki keluarga
kekeluargaan yang lebih baik dekat

Anda mungkin juga menyukai