Oleh :
Tingkat 3 A (Kelompok 4)
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan
Komunitas II, menegnai Kenakalan Remaja di SMA. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Keperawatan Komunitas II Jurusan
S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nina Pamelasari, M.Kep selaku
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua..
Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI REMAJA
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu
mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan
mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku,
dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock,1998). Oleh
karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah
psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul
sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM,2002).
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan
manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali
tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda
awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau
batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang
dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada
awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak
berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami
pubertas namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan sebagai
remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia
belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat
yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita
yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja
hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam
perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena
kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain
waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa.
1. Karakteristik Masa Remaja
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini
memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan
periode- periode perkembangan lainnya. Menurut Aulia
(2006) rinciannya adalah sebagai berikut:
a. Masa remaja adalah periode yang penting
Periode ini dianggap sebagai masa penting karena
memiliki dampak langsung dan dampak jangka
panjang dari apa yang terjadi pada masa ini. Selain
itu, periode ini pun memiliki dampak penting
terhadap perkembangan fisik dan psikologis individu,
dimana terjadi perkembangan fisik dan psikologis
yang cepat dan penting. Kondisi inilah yang menuntut
individu untuk bisa menyesuaikan diri secara mental
dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap, nilai-
nilai dan minta yang baru.
b. Masa remaja adalah masa peralihan
Periode ini menuntut seorang anak untuk
meninggalkan sifat- sifat kekanak-kanakannya dan
harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap
baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-
pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam
periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan
tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh
lingkungan. Misalnya, pada saat individu
menampilkan perilaku anak-anak maka mereka akan
diminta untuk berperilaku sesuai dengan usianya,
namun pada kebalikannya jika individu mencoba
untuk berperilaku seperti orang dewasa sering
dikatakan bahwa mereka berperilaku terlalu dewasa
untuk usianya.
c. Masa remaja adalah periode perubahan
Perubahan yang terjadi pada periode ini berlangsung
secara cepat, perubahan fisik yang cepat membawa
konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku
yang juga cepat. Terdapat lima karakteristik
perubahan yang khas dalam periode ini yaitu,
1) peningkatan emosionalitas,
2) perubahan cepat yang menyertai kematangan
seksual,
3) perubahan tubuh, minat dan peran yang
dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan
masalah baru,
4) karena perubahan minat dan pola perilaku
maka terjadi pula perubahan nilai, dan
5) kebanyakan remaja merasa ambivalent
terhadap perubahan yang terjadi.
d. Masa remaja adalah usia bermasalah
Pada periode ini membawa masalah yang sulit
untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun
perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu :
pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian
masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru,
sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa
menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena
mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali
menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru,
sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam
menyelesaikan persoalan tersebut.
e. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok
sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka
mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian,
berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama
dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk
meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan
simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda
lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.
f. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan
Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu
sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif
yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku
remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi
dengan remaja. Hal ini membuat para remaja itu
sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya
dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru
untuk memecahkan masalahnya.
g. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup
secara kurang realistis, mereka memandang dirinya
dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan
bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama
terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis
ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi
keluarga, teman. Semakin tidak realistis aspirasi
mereka maka akan semakin marah dan kecewa
apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.
h. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka
dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa
cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan
impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka
merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti
orang dewasa seringkali tidak cukup, sehingga
mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau
simbol yang berhubungan dengan status orang
dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-
obatan bahkan melakukan hubungan seksual.
2. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Semua tugas-tugas perkembangan masa remaja
terfokus pada bagaimana melalui sikap dan pola
perilaku kanak-kanak dan mempersipakan sikap dan
perilaku orang dewasa. Rincian tugas-tugas pada masa
remaja ini adalah sebagai berikut :
a. Mencapai relasi yang lebih matang dengan
teman seusia dari kedua jenis kelamin
b. Mencapai peran sosial feminin atau maskulin
a. Tinggi badan
A. Pengkajian
Pengkajian ini dilakukan di SMA A, dengan kasus kenalakan
remaja di SMA
1. Data inti, terdiri dari :
c. Vital statistik
- Kelahiran
- Mortalitas :
Kelompok pelayanan
masyarakat yang sering diikuti
oleh remaja, antara lain :
Karang Taruna, PMR, Pramuka,
PKS
f. Komunikasi
- Komunikasi informal :
Papan pengumuman, poster
(tentang narkoba, free sex,
merokok), internet
g. Pendidikan : institusi pendidikan pada
remaja yaitu SMA. Program UKS biasanya
dijalankan di sekolah-sekolah untuk
kesehatan remaja. Selain itu pendidikan
KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja)
telah dilakukan atas dukungan Depkes dan
WHO di sekolah dan lembaga pendidikan.
h. Rekreasi :
- Waktu luang remaja biasanya diisi dengan
berbagai kegiatan baik yang positif maupun
negatif. Positif : kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah, les pelajaran tambahan, les minat
dan bakat, mengaji di masjid, dan lain-lain.
Negatif : nongkrong sampai malam, main
game sampai larut malam
- Media hiburan yang digunakan remaja,
misalnya mall, tempat rekreasi, pusat
perbelanjaan, warnet, dan lain-lain.
B. Diagnosa Keperawatan
6. Perilaku destruktif
8. Depresi
9. Nutrisi kurang/lebih
C. Intervensi Keperawatan
1. Masalah Keperawatan : Terjadinya penggunaan NAPZA
di kalangan remaja
Intervensi yang dilakukan :
a. Pada Klien :
Intervensi :
1) Diskusi tentang upaya memberi pengertian
pada remaja bahaya berkendara kebut-kebutan
dan pentingnya menaati peraturan lalu lintas
2) Diskusi tentang pentingnya memakai helm saat
berkendara