Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MASALAH KESEHATAN

BBLR
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Anak
Dosen pengampu : Eni Nurjani S.Kep, NS

Disusun Oleh
Dika Dwi Mochammad Azis
NIM : C1814201069

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021

BBLR

Seorang bayi laki-laki baru lahir dengan usia gestasi 34 minggu dirawat di ruang Perinatologi.
Saat ini kondisi bayi BB 2000 gr, suhu 35 0 c, frekuensi nadi 117 x/menit, frekuensi napas 55
x/menit, akral teraba dingin, menangis lemah dan pernapasan tidak teratur, kulit warna pink dan
tipis, gerakan tidak aktif. Saat ini bayi dirawat dalam incubator, terpasang OGT dan terpasang
oksigen.

Identitas
Nama : -
Umur : 34 Minggu
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl pengkajian : 2 Januari 2021
No CM :-
Diagnose medis : BBLR

I. Pengkajian
a. Data subyektif
 Bayi menangis lemah

b. Data obyektif
 TTV
N = 117x/menit
R = 55 x/menit
S = 35C
 BB = 2000gr
 Terpasang OGT dan oksigen
 Pernapasan tidak teratur
 Akral teraba dingin
 Dirawat dalam incubator
 Kulit warna pink dan tipis
 Gerakan tidak aktif
II. Diagnosa keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas organ
2. Hipotermia berhubungan dengan kekurangan lemak subkutan
3. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
III. Rencana keperawatan
Tgl/jam Diagnosa Tujuan dan kriteria Tindakan Rasional
keperawatan hasil
02 Pola napas tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan
Januari efektif tindakan keperawatan Observasi Napas
2021 berhubungan 1x 24 jam diharapkan 1. Monitor pola napas Observasi
08.00 dengan pola napas klien (frekuensi,kedalaman 1. Pola nafas pasien
WIB imaturitas organ membaik dengan usaha napas) termonitor
kriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas 2. Diketahui adakah
1. Dispneu cukup tambahan bunyi nafas tambahan
menurun (4) (mis.gurgling,mengi, Terapeutik
2. Pernapasan wheezing,ronkhi 1. Membuka jalan nafas
cuping hidung kering) 2. Untuk menurunkan
cukup menurun 3. Monitor sputum konsumsi O2 dan
(4) (jumlah,warna,aroma) meningkatkan
3. Frekuensi napas Terapeutik espansi paru yang
cukup membaik 1. Pertahankan maksimal, serta
(4) kepatenan jalan napas mengatasi kerusakan
4. Kedalaman napas dengan head tilt dan pertukaran gas yang
cukup membaik chin lift ( jaw thrust berhubungan dengan
(4) jika curiga trauma perubahan memberan
servikal) kapiler alveolus.
2. Posisikan semi fowler 3. Melegakan jalan
atau fowler nafas
3. Berikan minum 4. Membantu
hangat mengeluarkan dahak
4. Lakukan fisioterapi 5. Mengeluarkan dahak
dada, jika perlu 6. Mencegah pasien
5. Lakukan penghisapan kekurangan O2
lendir kurang dari 15 7. Jalan nafas bersih
detik 8. Memenuhi
6. Lakukan kebutuhan oksigenasi
hiperoksigenasi Kolaborasi
sebelum penghisapan 1. Membantu agak
endotrakeal dahak cair
7. Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
8. Berikan oksigen, jika
perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu

02 Hipotermia Setelah dilakukan Manajemen Hiportermia Manajemen hipotermia


Januari berhubungan tindakan keperawatan Observasi : 1. Diketahuinya suhu
tubuh pasien
2020 dengan 3x 24 jam diharapkan 1. Monitor suhu tubuh
2. Dapat mempermudah
08.00 kekurangan suhu tubuh klien 2. Identifikasi penyebab untuk melakukan
WIB lemak subkutan membaik hipotermia tindakan yang akan
diberikan yang sesuai
dengan kriteria hasil : 3. Monitor tanda dan
3. Supaya dapat
1. Kulit merah gejala hipotermia ditangani dengan
menurun (5) 4. Sediakan lingkungan cepat dan tepat
4. Untuk mencegah
2. Takikardi yang hangat
hipotermia semakin
menurun (5) (incubator) parah
3. Takipnea 5. Ganti linen yang basah 5. Menjaga suhu tubuh
6. Menjaga suhu tubuh
menurun (5) 6. Lakukan
7. Menjaga suhu tubuh
4. Suhu tubuh penghangatan pasif
membaik (5) 7. Lakukan metode
5. suhu kulit kangguru
membaik (5)
02 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi Manajemen Nutrisi
Januari berhubungan tindakan keperawatan Tambahan Tambahan
2021 dengan selama 3x 24 jam Observasi Observasi
08.00 Ketidakmampuan diharapkan nutrisi 1. Identifikasi status 1. Status nutrisi
WIB mengabsorpsi klien dapat terpenuhi nutrisi teridentifikasi
nutrien dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi alergi dan 2. Untuk mengetahui
1. Berat badan intoleransi makanan makanan yang boleh
cukup membaik 3. Identifikasi perlunya dikonsumsi
(4) penggunaan selang 3. Untuk memenuhi
2. Bising usus nasogastrik nutrisi yang
hiperaktif cukup 4. Monitor berat badan dibutuhkan
mrmbaik (4) 5. Monitor hasil 4. BB termonitor
3. Kekuatan otot pemeriksaan 5. -
menelan cukup laboratorium
meningkat (4) 6. Identifikasi kebutuhan 6. Nutrisi dan kalori
kalori dan jenis nutrien diberikan sesuai
Terapeutik dengan kebutuhan
1. Lakukan oral hygiene Terapeutik
sebelum makan jika 1. Kebersihan oral
perlu terjaga

Anda mungkin juga menyukai