Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TERHADAP Ny.

E
DENGAN GANGGUAN KESEHATAN GASTRITIS / MAAG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan


Keluarga I
Dosen Pengampu : Nina Pamelasari, S.Kep. Ns. M.Kep

Disusun Oleh:
Dika Dwi Mochammad Azis
C1814201069

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih
banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan
penulis sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis
maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun asuhan
keperawatan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami gastritis.

Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing mata


kuliah keperawatan keluarga yaitu Ibu Lilis Lismayanti M.Kep , dan kepada
keluarga yang sudah bersedia untuk dilakukan pengkajian dan penerapan asuhan
keperawatan keluarga yang mengalami gastritis.

Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan
datang,

Akhirnya semoga asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga


yang mengalami gastritis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, Aminnn.

Tasikmalaya, 14 Juni 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gastritis adalah suatu kondisi dimana lapisan kulit dalam
lambung meradang atau membengkak. Gastritis atau juga disebut radang
lambung, dapat muncul secara mendadak (gastritis akut) atau berlangsung
dalam waktu yang lama (gastritis kronis). Gastritis merupakan penyakit
yang sering kali kita jumpai dalam masyarakat. Pada orang awam, biasa
menyebut penyakit ini dengan sebutan penyakit maag. Gastritis adalah
suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, maupun
lokal, dua jenis gastritis yang umum terjadi adalah gastritis akut dan kronis
(Margareth dkk, 2012). Saat ini indonesia telah menghadapi masalah
dengan semakin modernnya zaman mengakibatkan semakin banyak
penyakit yang muncul dari perubahan gaya hidup manusia. Disamping itu
peningkatan usia harapan hidup sejalan dengan perbaikan sosio-ekonomi
dan pelayanan kesehatan , juga ikut berperan melalui peningkatan
pravelensi penyakit degenerative. Gastritis merupakan salah satu masalah
kesehatan saluran pencernaan yang paling sering terjadi. (Gustin,2011).
Salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang digunakan
bagi makhluk hidup sebagai penyimpan makanan yaitu lambung. Fungsi
lambung bagi tubuh yang paling utama adalah sebagai menerima makanan
dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek, semua
makanan dicairkan dan dicampurkan dengan asam lambung dan dengan
cara ini disiapkan untuk dicerna oleh usus (Perry & Potter, 2009).
Gastritis akut adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial. Penyebabnya dari infeksi
Helicobacter Pylori, bakteri yang masuk akan memproteksi dirinya dengan
lapisan mucus. Proteksi lapisan ini akan menutupi mukosa lambung dan
melindungi dari asam lambung. Penetrasi atau daya tembus bakteri ke
lapisan mukosa menyebabkan terjadinya perlengketan sehingga 2
menghasilkan respon peradangan. Sedangkan gastritis kronik merupakan
suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun
(Muttaqin &Sari, 2011).
Nyeri ulu hati merupakan salah satu tanda gejala yang khas pada
penderita gastritis. Definisi nyeri secara umum merupakan perasaan tidak
nyaman yang sangat subyektif dan hanya yang mengalami dapat
menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut. Nyeri di bagi menjadi
dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronis.Nyeri akut biasanya berlangsung
tidak lebih dari 3 bulan dan nyeri kronis berlangsung lebih dari 3 bulan.
(Mubarak et al., 2015).
Nyeri pada gastritis timbul karena pengikisan mukosa yang dapat
menyebabkan kenaikan mediator kimia seperti prostaglandin dan
histamine pada lambung yang ikut berperan dalam merangsang reseptor
nyeri.(Sukarmin, 2012).
Menurut World Health Organization (WHO 2013), kejadian
gastritis di dunia, adalah 22% di Inggris, 31% di China, 14,5% di Jepang,
35% di Kanada, dan 29,5% di Perancis. Di asia tenggara sekitar 583.635
dari jumlah penduduk setiap tahunnya. Gastritis biasanya dianggap
sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah
penyakit yang dapat menyusahkan seseorang. Presentase dari angka
kejadian gastritis di indonesia menurut WHO adalah 40,8% dan angka
kejadian gastritis di beberapa daerah di indonesia cukup tinggi dengan
prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (Kurnia, 2011).
Gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada
pasien rawat inap di rumah sakit di indonesia dengan jumlah 30.154 kasus
(4,9%) (Depkes, 2013).
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup
tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.
Didapatkan data bahwa di Kota Samarinda angka kejadian gastritis sebesar
13,12%.(Profil Kesehatan, 2013).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
studi kasus asuhan keperawatan keluarga terhadap keluarga Tn.A
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Gastritis?
2. Apa etiologi dari Gastritis ?
3. Bagaimana Patofisiologi dari Gastritis ?
4. Bagaimana Manifestasi Klinis dari Gastritis?
5. Bagaimana Komplikasi dari Gastritis ?
6. Bagaimana Patogenesis Dari Gastritis ?
7. Bagaimana Pengobatan dari Gastritis ?
8. Bagaimana Penatalaksanaan dari Gastritis ?
9. Bagaimana Asuhan keperawatan keluarga pada gastritis ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada keluarga yan mengalami
Gastritis.
Tujuan Khusus :
Untuk mengidentifikasi Pengertian Gastritis, Etiologi,Patofisiologi,
Manifestasi klinis, Komplikasi, Patogenesis, Pengobatan, Penatalaksanaan
dari penyakit Gastritis.
D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Gastritis
2. Mengetahui etiologi dari Gastritis
3. Mengetahui Patofisiologi dari Gastritis
4. Mengetahui Manifestasi Klinis dari Gastritis
5. Mengetahui Komplikasi dari Gastritis
6. Mengetahui Patogenesis Dari Gastritis
7. Mengetahui Pengobatan dari Gastris
8. Mengetahui Penatalaksanaan dari Gastritis
9. Mengetahui Asuhan keperawatan keluarga pada gastritis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gastritis
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan
inflamasi jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang
lebih dikenal dengan maag berasal dari bahasa yunani yatiu gastro yang
berarti perut atau lambung dan titis yang berarti inflamasi atau peradangan.
Gastritis bukan berarti penyakit tunggal, tetapi berbentuk dari beberapa
kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.
(Refelina Widja, 2009).
Gastritis merupakan penyakit yang menyerang daerah lambung.
Penyakit ini sering menyerang pada orang yang terbiasa makan makanan
yang terlalu asam, pedas atau bahkan sering telat makan. Gastritis bisa
bertambah parah jika tidak segera disembuhkan. Gastritis atau lebih
dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti
perut atau lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari
beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada
lambung (Admin, 2012).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi
sel- sel radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit
dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi
beberapa macam: Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan
mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Gastritis
kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory.
(Soeparman, 2001).
B. Etiologi
Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan penyebab gastritis
yang amat penting. Di negara berkembang prevalensi infeksi H. pylori
pada orang dewasa mendekati 90%. Sedangkan pada anak-anak
prevalensi infeksi H. pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan
pentingnya infeksi pada masa balita. Di Indonesia, prevalensi infeksi
kuman H. pylori menunjukkan tendensi menurun. Di negara maju,
prevalensi infeksi kuman H. pylori pada anak sangat rendah. Diantara
orang dewasa infeksi kuman H. pylori lebih tinggi dari pada anak-anak
tetapi lebih rendah dari pada di negara berkembang, yakni sekitar 30%
(Hirlan, 2006).
Penggunaan antibiotik dicurigai mempengaruhi penularan kuman
di komunitas karena mampu mengeradiksi infeksi kuman tersebut,
walaupun presentase keberhasilannya rendah. Pada awal infeksi mukosa
lambung akan menunjukkan respon inflamasi akut. Gastritis akut akibat H.
pylori sering diabaikan sehingga penyakitnya berlanjut menjadi kronik
(Hirlan 2006).
Hal yang berpengaruh pada timbulnya gastritis, diantaranya
pengeluaran asam lambung yang berlebihan, Pertahanan dinding lambung
yang lemah, Infeksi H. pylori ketika asam lambung yang dihasilkan lebih
banyak sehingga pertahanan dinding lambung melemah, Gangguan
gerakan saluran cerna, Stress psikologis. ( Misnadiarly 2009 ).
Penyebab terjadinya gastritis obat analgetik antiinflamasi,
terutama aspirin, Bahan kimia, misalnya lisol, Merokok, Alkohol, Stres
fisis yang disebabkan luka bakar, sepsis trauma, pembedahan, kerusakan
saraf, Refluk usus – lambung, Endotoksin. ( Inayah 2004 ).
Obat analgetik antiinflamasi terutama aspirin, bahan kimia missal
lisol, merokok, alcohol, sress fisis yang disebabkan oleh luka bakar,
sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan
susunan syaraf pusat, refluk usus lambung, endotoksin. ( Inayah 2004 ).
Gastritis sering terjadi akibat diet yang sembrono individu makan
terlalu banyak, terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu/mengandung mikroorganisme. Penebab lain mencakup dengan
alkohol, aspirin, refluks empedu. Bentuk terberat dari gastritis akut
disebabkan oleh mencerna makanan atau alkali kuat, yang dapat
menyebabkan mukosa menjadi ganggren/perforasi, pembentukan jaringan
parut dapat terjadi. (Smeltze, dkk 2001).
C. Patofisiologi
Erosi mukosa lambung adalah penyebab utama perdarahan
gastrointestinal bagian atas. Salisilat dalam tingkat yang lebih kecil obat-
obat anti peradangan bukan steroid dapat merusak sawar mukosa lambung
merangsang difusi balik ion hidrigen dan akhirnya menimbulkan
perdarahan. Kebanyakan lesi terjadi pada pasien dengan kelainan berat,
Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion H+ meningkat, Perfusi
mukosa lambung terganggu, Jumlah asam lambung, Faktor ini saling
berhubungan, misalnya stres fisik yang dapat menyebabkan perfusi
mukosa lambung terganggu sehingga timbul infark kecil, disamping itu
sekresi asam lambung juga terpacu ( Inayah, 2004 ).
Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid merusak mukosa
lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-obat ini dapat menghambat
aktivitas siklooksigenase mukosa. Siklooksigenase merupakan enzim yang
penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat.
Prostaglanding merupakan salah satu factor defensif mukosa lambung
yang amat penting. Selain menghambat produksi prostaglanding mukosa,
aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa
secara topikal. Kerusakan tropikal terjadi karena kandungan asam dalam
obat tersebut bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa
dan juga dapat menurunkan sekresi bikarbonat mucus oleh lambung,
sehingga kemampuan factor defensive tergaggu. (Hirlan, 2001).
D. Manifestasi Klinis
Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung,
muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan
pula perdarahan saluran cerna berupa hematemisis dan melena, kemudian
disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya, jika
dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-
obatan atau bahan kimia tertentu. Pada gastritis kronik kebanyakan pasien
tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.
( Mansjoer dkk., 1999 ).
E. Komplikasi
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berups hematemesis
dan melena, dan berakhir sebagai syok hemoragik. Khusus untuk
perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran yang
diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya
adalah infeksi Helicobacter pylori, sebesar 100 % pada tukak duodenum
dan 6o-90 % pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan
dengan endoskopi. ( Mansjoer dkk., 1999 ).
F. Patogenesis
Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung
adalah sebagai berikut : Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion
H+ meninggi, perfusi jaringan lambung yang tergaggu, jumlah asam
lambung. Faktor ini saling berhubungan, misalnya stress fisik yang dapat
menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbul
daerah- daerah infark kecil. Disamping itu sekresi asam lambung juga
terpacu. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan
mempercepat kerusakan mukosa barier oleh cairan. (Inayah, 2004.).
G. Pengobatan
Penyakit gastritis dapat ditangani sejak awal, yaitu mengkonsumsi
makanan lunak dalam porsi kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas
dan asam, berhenti merokok dan minuman beralkohol, mengkonsumsi
antasida sebelum makan (Misnadiarly, 2009).
Yang perlu dilakukan dalam pengobatan gastritis yaitu mengatasi
kedaruratan medis yang terjadi, mengatasi dan menghindari penyebab
apabila dijumpai, serta pemberian obat-obat H2 blocking, antasid atau
obat- obat ulkus lambung lainnya. Pengobatan gastritis akibat infeksi
kuman H. pylori bertujuan untuk mengeradikasi kuman tersebut. ( Inayah
2004 ).
Pada saat ini indikasi yang telah disetujui secara universal untuk
melakukan eradiksi adalah infeksi kuman H. pylori yang ada hubungannya
dengan tukak peptik. Antibiotik yang dianjurkan adalah klaritomisin,
amoksisilin, metronidazol dan tetrasiklin (Hirlan, 2006).
H. Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk
menghindari alkohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien
mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila
gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan
terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang
dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis
diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali,
pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.
Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesik dan sedatif, antasida serta
cairan intravena. Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan. Pembedahan
darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan perforasi.
(Smeltzer dkk., 2001).
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian
Dilaksanakan pada tanggal 15 juni 2021 dengan menggunakan pendidikan model
konseptual struktural funcitional model dari marlyn friedman.
I. Data umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Usia : 45 Tahun
3. Pendidikan : SLTA
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : Kp.Perum Bukit Rancapaku Indah RT.
04 RW. 04

6. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Hub.dg L/ umur Pend. Pek. Agama Kes. Imunisas Kb B.ind Ket.
KK P i o
1. Ny. E Istri P 39 SD IRT Islam Sakit - IUD Ya
tahun
2. An. Anak L 16 SMP Pelajar Islam Sehat - - Ya
A tahun
3. An. Anak P 5 - - Islam Sehat - - Ya
A tahun

Genogram :

Tn.A Ny.E

An. A An.A
7. Tipe keluarga / bentuk keluarga :
Keluarga inti , dari ayah ibu dan anak
8. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Tn. A Mempunyai 2 anak, anak pertama sudah lulus
sekolah ( SMP ) 16 tahun dan anak kedua masih 5 tahun belum
masuk tk ataupun paud.
9. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Keluarga Tn. A dan Ny. E belum dapat memberikan wawasan
terbaru tentang apa yang dibutuhkan anaknya karena Ny. E tidak
terlalu up to date dengan wawasan terbaru serta kadang-kadang
belum bisa membimbing dan menemani anak keduanya dalam proses
belajar daring dirumah.
10. Keadaan kesehatan
Tn. A dan Ny. E menikah atas dasar saling mencintai. Tn.A dan
Ny. E menikah pada tahun 1999. Keluarga tidak memiliki
penyakit keturunan dan telah melakukan imunisasi seperti yang
dianjurkan pemerintah. Setelah menikah Tn. A tidak memiliki
riwayat penyakit dan Ny. E saat ini memilikiriwayat penyakit
maag saat SMK kelas 2 namun kadang-kadang jika telat makan
atau memakan-makan yang pedas masih merasakan keluhan-
keluhannya
11. Kebersihan keluarga:
1) Frekuensi mandi sehari : 2x sehari
2) Tempat mandi : kamar mandi sendiri
3) Menggunakan sabun saat mandi : ya
4) Cuci tangan sebelum makan : ya
5) Cuci kaki sebelum tidur : ya
12. Penyakit yang di derita :
1) Anggota keluarga yang sering sakit/ pernah sakit/ sedang
sakit pada bulan terakhir : ada
2) Jika ada : dewasa
3) Bila ada , keluhan yang dirasa : Ny. E mengatakan nyeri ulu
hati bila terlambat makan, pusing, mual , muntah. Kalau
sakit paling beli obat sendiri, Ny. E mempunyai kebiasaan
memakan makanan yang pedas dan sering telat makan.
4) Apakah ada anggota keluarga yang lain / turunan yang
mempunyai keluhan yang sama : tidak
5) Apakah sudah berobat : sudah
13. Penyakit kronik atau menular
1) Bila klien tersebut berpenyakit menular, apakah keluarga
klien dapat mencegah terjadinya penularan : Klien tidak
mempunyai penyakit menular
2) Bila dapat , hal ini ditandai dengan : -
3) Pandangan keluarga mengenai penyakit adalah : -

14. Pola makan


1) Makanan pokok : nasi
2) Lauk : campuran
3) Sayuran : kadang – kadang
4) Buah : kadang – kadang
5) Susu : kadang – kadang
6) Kebiasaan makan : tidak tentu
7) Cara menghidangkan makanan : tertutup
8) Pantangan makanan keluarga : tidak
9) Air minum : dimasak
10) Kebiasaan masak sayuran : dicuci baru dipotong
15. Pola istirahat
1) Apakah sulit tidur : tidak
2) Tidur siang dari jam : 13.00 samapi jam 12.00
3) Tidur malam dari jam 21.00 sampai jam 04.30
16. Reproduksi/ Akseptor KB
1) Apakah PUS sudah ber KB : Ya
2) KB apa : IUD
3) Tempat Kontrol KB : Bidan
4) Kelainan yang dirasakan setelah mengikuti KB : Tidak
5) Kalau sekarang tidak ber-KB, apa alasannya : -

17. Keadaan Emosi / Mental


Sejauh ini tidak ada stressor jangka panjang dan serius yang
membuat anggota keluarga stress, hanya saja Tn. A merasa sedih jika
lebaran tahun ini tidak bisa berkumpul dengan keluarga yang diluar
kota.
18. Koping Keluarga
Dalam menghadapi permasalahan keluarga Tn. A
memusyawarahkan bersama anggota keluarga untuk mengambil
semua keputusan.
19. Kebiasaan buruk
Ny. E sering memiliki kebiasaan jarang makan dan memakan
makanan yang pedas, asam, dan bergas.
20. Rekreasi
Reakreasi yang digunakan untuk mengisi kekosongan waktu yaitu
dengan menonton Tv bersama dirumah.
21. Pola Komunikasi keluarga
Komunikasi Tn. A dengan Ny.E dan anak- anaknya atau keluarga
yang lain cukup baik dan terbuka satu sama lainnya. Sering kali
menonton TV bersama semua anggotanya dan sambil berbincang –
bincang bersama semua anggota keluarganya.
22. Pengambilan keputusan
Tn. A sebagai kepala keluarga telah memenuhi perannya sebagai
kepala keluarga untuk istri dan anak- anaknya yang berperan dalm
mendidik serta mencari nafkah untuk keluarga. Ny. E melakukan
peran sebagai istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti
membersihkan rumah , mencuci dan memasak serta sebagai
penghangat atau menganyomi dalam keluarga.
23. Peran informal
Peran informal yang biasa dilakukan oleh Tn. A dan Ny. E kepada
anak- anaknya yaitu mereka sama- sama menjadikan dirinya
sebagai :
1) Motivator untuk anaknya yakni memberikan motivasi kepada
anaknya untuk senantiasa belajar beribadah dengan baik dan
juga belajar dengan senang dan baik
2) Sebagai pembentuk karakter
3) Sebagai tempat belajar mendisiplinkan waktu
Misalnya dengan cara memberitahukan waktu untuk
bermain, beribdah dan belajar. Juga membiasakan
membangunkan anak- anaknya untuk beribadah solat subuh
serta menyarakan anaknya untuk mengaji setelah magrib.
4) Mempengaruhi kepercayaan diri
Bertujuan agar memberikan atau menerapkan kepada
anaknya supaya nantinya anaknya bisa dengan baik
melaksanakan interaksi sosial dengan lingkungannya.
24. Hubungan dengan orang lain
Saudara Tn. A sering berinteraksi dengan keluarga Tn.A karena jarak
rumah Tn. A dengan saudaranya dekat. Keluarga Tn.A sering
berkumpul bersama dengan keluarganya. Setiap hari minggu Tn. A
dn Ny. E sering mengikuti pengajian didekat rumahnya dan anak
keduanya sering mengikuti pengajian di madrasah dekat rumah,
interaksi keluarga dengan masyarakat cukup baik.
25. Kegiatan Organisasi sosial
Keluarga ikut aktif dalam kegiatan pengajian, dan bergotong royong
dilingkungannya , serta anak- anaknya sering bersosialisasi dengan
teman – teman sebayanya yang berada di sekitar rumah.
26. Keadaan Ekonomi
Tn. A bekerja sebagai buruh bordir dengan penghasilan Rp. 650.000
atau lebih perharinya, penghasilan tersebut digunakan untuk
pengeluaran sehari –hari dan untuk membiayai keluarganya.
27. Keadaan beribadah
Semua anggota keluarga beragama islam dan Ny. E selalu
mengajarkan kedua anaknya untuk saling mengingatkan selalu dekat
dengan alloh dan membaca al – quran.
28. Keyakinan tentang kesehatan
Keluarga Tn. A merupakan suatu anugrah dari ALLAH SWT yang
kita dapat rasakan nikmatnya. Keluarga juga percaya bahwa sakit
adalah ujian dari ALLAH yang tidak bisa dihindari.
29. Nilai dan norma
Nilai – nilai yang dianut oleh keluarga Tn. A sesuai dengan nilai atau
masyarakat dimana keluarga tersebut tinggal Tn. A memberi contoh
dan menanamkan nilai – nilai kepada anaknya untuk hidup
bermasyarakat dan beragama. Tn. A selalu mengingatkan kepada
anak dan istrinya untuk tidak meninggalkan sholat 5 waktu.
30. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn. A tidak mempunyai adat apapun yang mempengaruhi
kesehatan
31. Denah Rumah

Rumah Tetangga
Halaman Belakang
Rumah Tetangga

Kamar 1 Dapur K.Mandi

Kamar 2 Ruang Keluarga

Halaman Rumah

Jalan

Keterangan rumah : kamar tidur 2 , dapur 1 , k. Mandi 1 , ruang


keluarga
32. Kebersihan dan kerapihan
Keadaan rumah Tn. A sedikit berantakan semua barang tidak tertata
dengan baik , tidak terdapat sarang laba – laba ataupun sampah yang
berserakan di dalam rumah
33. Penerangan
Penerangan rumah Tn. A cukup baik dengan menggunakan listrik
untuk menerangi rumahnya pada malam hari dan bila siang hari
dengan memanfaatkan sinar matahari yang masuk ke dalam rumah
34. Ventilasi
Ventilasi rumah Tn. A baik, ventilasi berasal dari jendela rumah dan
dari loster atau lubang angin sehingga keadaan rumah Tn. A terasa
sejuk dan tidak panas dikarenakan ventilasi udara yang cukup.
35. Jamban
Keadaan jamban keluarga Tn. A memiliki jaman yang cukup bersih
36. Sumber air minum
Sumber air minum yang digunakan keluarga Tn. A yaitu air PAM
yang di masak terlebih dahulu, jarak sumber air dengan WC kurang
lebih 15 M. namun sesekali keluarga Tn. A membeli air kemasan
( galon )
37. Pemanfaatan Halaman
Keluarga Tn. A khususnya Ny. E memanfaatkan halaman dengan
menanam bunga-bunga hias
38. Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor keluarga Tn. A sesuai dengan intruksi
kesehatan yaitu dengan membuangnya kedalam sepiteng dengan
kedalaman kurang lebih 15M, dengan keadaan yang tertutup.
39. Pembuangan sampah
Keluarga Tn. A biasanya membuang sampah ke tempat sampah yang
nanti di angkut oleh dinas kebersihan setiap 1 minggu sekali.
40. Sumber pencemaran
Keluarga Tn. A tidak memiliki hewan peliharaan namun tetangganya
memiliki peliharaan hewan seperti ayam, yang dapat memberikan
pencemaran ( polutan ).
41. Lingkungan psikososial
Jarak rumah keluarga Tn. A berdekatan dengan tetangga. Keluarga
Tn. A memiliki hubungan dengan tetangga sangat akrab/rukun,
terlihat saat perawat berkunjung Ny.E sedang berbincang dengan
tetangganya di teras rumah. Sebagian besar tetangganya bekerja
sebagai pedagang dan buruh konveksi. Tn. A Kamar 2 Kamar 1
Ruang Keluarga Dapur K.Mandi Halaman Rumah Jalan Jalan Rumah
Tetangga merupakan ketua RT. Fasilitas posyandu lansia, mesjid
dekat dengan rumah Ny. E Jarak dari rumah ke praktek bidan 1,5
KM, ke praktek dokter 2 km, ke praktek mandiri perawat 600M dan
ke Puskesmas 4 km.
42. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga ( istri dan anak ) saling menyayangi dan
menghargai Tn. A dan Ny. E sebagai orang yang dituakan.
43. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang
baik. Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam
lingkungan rumah maupun masyarakat.
44. Fungsi perawatan kesehatan :

a. untuk mengetahui kemampun keluarga


mengenal masalah kesehatan Keluarga
sedikit memahami tentang penyakit Tn.A
dan Ny.E
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil
keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga Tn.A sudah bisa mengambil penanganan
seperti pemeriksaan tensi dan membeli obat penambah
darah untuk Ny.E
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga
merawa anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.A mampu merawat Ny.E namun dengan
pengetahuan perawatan yang diketahui saja seperti
mengopres perut dengan air hangat dan meminum
cincau agar perut dingin.
d. Untuk mengetahui kemampuan didalam memelihara
lingkungan didrumahyang memenuhi syarat kesehatan
Keluarga Tn.A sudah mampu membuat rumah yang
bersih dan nyaman utuk ditempati.
e. Untuk mengetahui kemampuan keluarga menggunkan
sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Keluarga Tn.A sudah bisa memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
45. Harapan keluarga
Keluarga berharap asuhan keperawatan keluarga dilakukan secara
terus menerus secara teratur, sehingga bisa bertanya apabila
mempunyai masalah kesehatan yang dihadapi dan di beritahu tentang
cara merawatnya.

46. Pemeriksaan Fisik

Jenis Pemeriksaan Tn. A Ny. E An. A An. A


Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik
Tanda Vital (TD, 120/90, 80, 20, 120/80, 80, 21, 120/80, 80, 20, 90, 24, 35,6°
Nadi, Respirasi, 36° 36° 36,6°
Suhu)
BB / TB BB: 76 BB: 64 BB: 45 BB: 28
TB: 167 TB: 160 TB: 140 TB: 128
Kebersihan Bersih Bersih Bersih Bersih
perorangan
Sensori
o Penglihatan Baik Baik Baik Baik
o Pendengaran Baik Baik Baik Baik
o Berbicara Baik Baik Baik Baik
o Perabaan Baik Baik Baik Baik
o Lain-lain - - - -
Kulit
o Warna dan Kuning langsat Kuning langsat Kuning langsat Kuning langsat
turgor dan normal (<3 dan normal (<3 dab normal (<3 dan normal (<3
detik) detik) detik) detik)

o Lecet / luka / Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
borok
o Lain-lain - - - -
Pernafasan
o Batuk Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

o Sesak Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Normal
o Bunyi nafas (vesikuler) Normal Normal Normal
(vesikuler) (vesikuler) (vesikuler)
o Lain-lain -
- - -
Kardiovaskuler
o Oedema Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

o Jantung Ada Ada Ada Ada


berdebar
o Bunyi jantung Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
o Lain-lain
- - - -
Pencernaan
o Defecasi 2x/ hari 2x/ hari 2x/ hari 2x/ hari
o Obstifasi - - - -
o Diare - - - -
o Ostomi - - - -
o Lain-lain - - - -
Genita urinaria
o Miksi Tidak teratur Tidak teratur Tidak teratur Tidak teratur
o Ada kesukaran - - - -
o Haid teratur / - Teratur - -
tidak
o Lain-lain - - - -
47. Analisa Data

DX DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI


1 DS : Manajemen Kesehatan Kompleksitas program
- Ny. E mengatakan Keluarga tidak efektif perawatan/pengobatan
sering makan-makanan
pedas dan gorengan
- Ny. E mengatakan jika
telat makan terasa pusing
dan kadang-kadang
merasa nyeri
- Ny. E mengatakan jika
telat makan atau
memakan- makan yang
pedas merasakan tanda
gejalanya kambuh
- Ny. E mengatakan
belum bisa menjaga pola
makan dengan baik
- Keluarga Tn. A
mengatakan tidak
paham sepenuhnya
dengan kondisi
kesehatan Ny. E
- Ny. E mengatakan jika
kambuh terasa nyeri,
Ny. E mengompres
perut dengan botol yang
berisi air hangat

DO :
- TD: 120/80 mmHg
- N : 70x/menit
- RR : 22x/menit
- Bising usus : 12x/menit
2 DS : Kesiapan peningkatan
- Keluarga Tn. A proses keluarga
mengatakan ingin
meningkatkan
pengetahuan tentang
masalah kesehatan yang
di derita Ny. E agar
dapat merawat dan
memperhatikan dengan
baik

48. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga


1) DX Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d
Kompleksitas program perawatan/pengobatan d.d klien
dan keluarga mengatakan sedikit memahami masalah
kesehatan yang diderita
2) DX Kesiapan peningkatan proses keluarga b.d terlihat
adanya respek dengan anggota keluarga
49. Menentukan prioritas masalah
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 1 3/3x1=1 Klien tidak paham
Aktual (Tidak/kurang 3 dengan penyakitnya
sehat)

Resiko 2
Potensial/Sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah 2 2/2x1=2 Kemungkinan masalah
dapat diubah dapat diubah apabila
Mudah 2 perawat melakukan
Sebagian 1 penkes/demonstrasi
Tidak tepat 0 tentang penyakit klien
3 Potensi masalah untuk 1 1/3x1=1/3 Potensi masalah dapat
Dicegah dicegah apabila klien
Tinggi 3 dan keluarganya sudah
Rendah 2 memahami tentang
Sedang 1 penyakit klien

4 Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Masalah harus segera


Masalah berat, harus 2 ditangani agar
segera ditangani perawatan Ny. E
Ada masalah, tetapi tidak segera dilakukan
perlu segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
4 1/3

Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga


No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Aktual 1 1/3x1=1/3 Keluarga Tn. A
(Tidak/kurang sehat) 3 mengatakan ingin
Resiko 2 meningkatkan
Potensial/Sejahtera 1 pengetahuan tentang
masalah kesehatan
yang di derita Ny. E
agar dapat merawat dan
memperhatikan dengan
baik

2 Kemungkinan masalah 2 2/2x2=2 Kemungkinan masalah


dapat diubah dapat diubah apabila antar
2
Mudah anggota keluarga saling
1 mendukung
Sebagian
0
Tidak tepat
3 Potensi masalah untuk 0 0
dicegah
Tinggi 3
Rendah 2
Sedang 1
4 Menonjolnya masalah 1 0
Masalah berat, harus 2
segera ditangani
Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0

2 1/3
50. Tahap Perencanaan

N Dx. Kep Tujuan umum Kriteria Standar Intervensi


o dan tujuan
khusus
1. Kategori : TUM : Setelah dilakukan - Keluarga Edukasi
1 Perilaku Setelah tinddakan dapat Penyakit
Subkategori dilakukan diharapkan klien menjelas 1.12444
: tindakan dapat memenuhi kan - Identifikasi
Penyuluhan keperawata kebutuhan masalah kesiapan dan
dan n dalam dengan kriteri kesehatan kemampuan
Pembelajar 5x25 Menit hasil : yang
mengelola
an Manajemen Manaje dialami
D.0155 kesehatan men informasi
Manajemen keluarga Kesehat - Keluarga - Menyediakan materi
Kesehatan lebih an dapat dan media
Keluarga tidak efektif L.12104 mengetah pendidikan
efektif b.d - Kemampu ui factor kesehatan
Kompleksitas TUK 1 : an resiko - Jadwalkan
program Keluarga menjelask - Keluarga
dapat pendidikan kesehatan
perawatan/pen mampu an
gobatan mengenal masalah mengetah sesuai kesepakatan
d.d masalah kesehatan ui gejala - Berikan
Mengungkapkan kesehatan yang penyakit kesempatan untuk
tidakmemahami keluarga dialami,m anggota bertanya
masalah eningkat keluarga - Jelaskan penyebab
kesehatan yang - Mengetahui yang
dan faktor risiko
diderita faktor risiko, dialami
penyebab penyakit
meningkat
- Mengetahui - Jelaskan proses
gejala patofisiologi
penyakit munculnya penyakit
anggota - Jelaskan tanda dan
keluarga, gejala yang
meningkat ditimbulkan oleh
penyakit
- Ajarkan cara
meredakan atau
mengatasi gejala
yang dirasakan
- Menginformasikan
kondisi pasien saat
ini

TUK 2 : Setelah dilakukan - Anggota Dukungan


Keluarga tindakan keluarga Keluarga
mampu diharapkan klien dapat Merencanakan
memutuskan dapat memenuhi menduku Perawatan
tindakan kebutuhan ng bila 1.13477
kesehatan dengan ada yang - Identifikasi
yang tepat kriteri hasil : sakit kebutuhan dan
dukungan keluarga - Keluarga harapan
L.13112 dapat keluarga
- Anggota bekerjasa - Identifikaasi
keluarga ma tindakan yang
verbalisasi dengan dapat dilakukan
keinginan anggota keluarga
untuk keluarga - Gunakan sarana dan
mendukung yang sakit fasilitas yang ada
anggota untuk dalam keluarga
keluarga yang menentuk - Ajarkan cara
sakit, an perawatan yang bisa
meningkat perawata dilakukan keluarga
- Bekerjasama n
dengan
anggota
keluarga yang
sakit dalam
menentukan
perawatan,
meningkat
TUK 3 : Setelah dilakukan - Keluarga Promosi Perilaku Upaya
Keluarga tindakan dapat Kesehatan
mampu diharapkan klien meningka 1.13495
melakukan dapat memenuhi tkan - Identifikasi
perawatan kebutuhan kesehatan
kepada dengan kriteri nya perilaku upaya
anggota hasil :Perilaku - Keluarga kesehatan yang
keluarga yang Kesehatan dapat dapat ditingkatkan
sakit L.12107 mengend - Berikan
- Kemampu alikan lingkungan yang
an kesehatan mendukung
peningkat
an
kesehatan,
meningkat
- Pencapaia
n
pengendal
ian
kesehatan,
meningkat
TUK 4 : Setelah dilakukan - Keluarga Manajemen
Klien dapat tinddakan dapat Kenyamanan
memodifikasi diharapkan klien melakuka Lingkungan
lingkungan dapat memenuhi n aktivitas 1.08237
yang sehat kebutuhan fisik dan - Identifikasi sumber
dengan kriteri dukungan ketidaknyamanan
hasil : sosial (mis. suhu ruang,
Stat keluarga kebersihan)
us - Sediakan ruangan
Ken yang tenang
yam mendukung
anan - Fasilitasi
L.08 kenyamanan
064 lingkungan (mis.
- Kesejahteraan atur suhu, selimut,
fisik, kebersihan)
Dukungan - Jelaskan tujuan
sosial dari manajemen
keluarga, lingkungan
meningkat

TUK 5 : Setelah dilakukan - Keluarga Edukasi


Klien mampu tinddakan bisa Perilaku Upaya
memanfaatkan diharapkan klien mengguna Kesehatan
fasilitas dapat memenuhi kan akses 1.12435
pelayanan kebutuhan pelayanan - Identifikasi dalam
kesehatan dengan kriteri kesehatan menerima informasi
hasil : - Memberikan
Status kesempatan untuk
Kesehatan bertanya
Keluarga - Jelaskan penanganan
L.12108 masalah kesehatan
- Akses - Anjurkan
fasilitas menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan
kesehatan

2. Kategori : TUM : Setelah dilakukan - Anggota Promosi Proses Efektif


Relasinoal Setelah tinddakan keluarga Keluarga 1.13496
Subkategor dilakuka diharapkan klien puas - Identifikasi
i : Interaksi n dapat memenuhi terhadap tipe proses
Sosial tindakan kebutuhan perilaku keluarga
D.0123 keperaw dengan kriteri anggota - Identifikasi
Kesiapan atan hasil : keluargan masalah atau
peningkatan Kesiapa Status ya gangguan dalam
proses keluarga n Koping - Keluarga proses
b.d terlihat peningk Keluarga dapat keperawatan
adanya respek atan L.09088 memenuhi keluarga
dengan anggota proses - Kepuasan kebutuhan - Pertahankan interaksi
keluarga keluarga terhadap anggota yang berkelanjutan
mening perilaku keluargan dengan anggota
kat anggota ya keluarga
TUK 1 : keluarga, - Keluarga - Motivasi anggota
Keluarga meningkat dapat keluaga untuk
mampu - Kemampuan berkomun melakukan aktivitas
mengenal memenuhi ikasi antar yang sama seperti
masalah kebutuhan anggota mkan bersama,
kesehatan anggota keluargan diskusi bersama
keluarga keluarga, ya Keluarga
meningkat - Diskusikan dukungan
- Komunikasi sosial dari sekitar keluarga
antar anggota
keluarga,
meningkat

TUK 2 : Setelah dilakukan - Keluarga Promosi Keutuhan


Keluarga tindakan dapat Keluarga 1.13490
mampu diharapkan klien beradapta - Identifikasi koping
memutuskan dapat memenuhi si keluarga
tindakan kebutuhan terhadap - Monitor
kesehatan dengan kriteri situasi hubungan antara
yang tepat hasil : proses - Keluarga anggota keluarga
keluarga 1.13123 dapat - Fasilitasi kunjungan
- Adaptasi berkomun keluarga
keluarga ikasi - Fasilitasi komunikasi
terhadap secara terbuka nalar setiap
situasi, terbuka anggota keluarga
meningkat dengan - Anjurkan anggota
- Kemampua anggota keluarga
n keluarga keluargan mempertahankan
berkomunik ya keharmonisan
asi secara keluarga
terbuka
diantara
anggota
keluarga,
meningkat
TUK 3 : Setelah dilakukan - Anggota Promosi dukungan
Keluarga tindakan keluarga keluarga
mampu diharapkan klien dapat - Identifikasi sumber
melakukan dapat memenuhi saling daya fisik, emosional
perawatan kebutuhan mendukun dan pendidikan
kepada g keluarga
dengan kriteri
anggota hasil : fungsi - Anggota - Fasilitasi program
keluarga yang keluarga L. keluarga perwatan dan
sakit - Anggota dapat pengobatan yang
keluarga menjalank dijalani anggota
saling an peran keluarga
menduku yang - Jelaskan kepada
diharapka
ng, n keluarga tentang
meningk perawatan dan
at pengobatan yang
- Anggota dijalani pasien
keluarga
menjalan
kan
peran
yang
diharapk
an,
meningk
at

51. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal Jam No Dx Tindakan keperawatan Evaluasi TT


15/06/2 08- Manajemen TUK 1 S:
1 9.3 Kesehatan - Mengidentifikasi kesiapan dan - Keluarga dan klien
0 Keluarga tidak kemampuan mengelola informasi menyetujui jadwal
efektif b.d - Menyediakan materi dan media penkes yang
Kompleksitas
program pendidikan kesehatan disepakati
perawatan/pen - Menjadwalkan pendidikan kesehatan - Keluarga dan
gobatan sesuai kesepakatan klien mau
d.d - Jelaskan penyebab dan faktor risiko menerima
Mengungkapkan penyebab penyakit penkes yang
tidak memahami - Jelaskan proses patofisiologi munculnya
masalah penyakit diberikan
kesehatan yang - Jelaskan tanda dan gejala yang O:
diderita ditimbulkan oleh penyakit - Keluarga tampak
- Mengajarkan cara meredakan atau antusias menerima
mengatasi gejala yang dirasakan
- Menginformasikan kondisi pasien saat penkes dan
ini menyetujui jadwal
penkes

TUK 2 S:
- Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan - Keluarga
keluarga menginginkan
- Menggunakan sarana dan fasilitas yang klien untuk tidak
ada dalam keluarga gampang
merasakan gejala
- Mengajarkan cara perawatan yang bisa
yang sering terasa
dilakukan keluarga
- Keluarga
mengatakan
memberikan
dukungan untuk
kesembuhan
klien
O:
- Keluarga tampak
menginginkan
kesembuhan
anggota keluarga
yang menderita
penyakit
- Keluarga
tampak
memberikan
dukungan

TUK 3 S:
- Mengidentifikasi perilaku upaya - Keluarga
kesehatan yang dapat ditingkatkan mengatakan
- Memberikan lingkungan yang akan
mendukung kesehatan meningkatkan
perilaku
kesehatan
dengan
berprilaku
sehat
- Keluarga
mengatakan
memfasilitasi
lingkungan yang
mendukung
kesehatan
O:
- Keluarga tampak
memfasilitasi
lingkungan
yang
mendukun
g kesehatan
- Keluarga
dapat
meningkatk
an
kesehatanny
a
-
TUK 4
- Mengidentifikasi sumber S:
ketidaknyamanan (mis. suhu ruang, - Keluarga
kebersihan) mengatakan
- Menyediakan ruangan yang tenang akan
mendukung memberika
- Memfasilitasi kenyamanan lingkungan n
(mis. atur suhu, selimut, kebersihan) lingkungan
- Menjelaskan tujuan manajemen lingkungan yang
nyaman
- Klien
mengatakan pola
tidur bagus
karena merasa
nyaman
- Keluarga dan
klien
mengatakan
paham dengan
tujuan
manajemen
O:
- Keluarga
tampak
memahami apa
yang sudah
disampaikan
- Keluarga tampak
akan membantu
menciptakan
lingkungan yang
aman dan nyaman
TUK 5 S:
- Mengidentifikasi dalam menerima - Keluarga klien
informasi mengatakan akan
- Memberikan kesempatan untuk bertanya memeriksakan ke
- Menjelaskan penanganan masalah pelayanan
kesehatan kesehatan terdekat
- Menganjurkan menggunakan fasilitas untuk mengetahui
kesehatan kondisi
kesehatannya
O:
- Sesama
anggota
keluarga
tampak
memberikan
dukungan

15/06/2 9.3 Kesiapan TUK 1 S:


1 0- peningkatan - Mengidentifikasi tipe proses keluarga - Keluarga
11. proses keluarga - Mengidentifikasi masalah atau gangguan mengatakan
30 b.d terlihat sering
dalam proses keperawatan keluarga
adanya respek - Mempertahankan interaksi yang melakukan
dengan anggota kegitan sehari-
keluarga berkelanjutan dengan anggota keluarga hari bersama
- Memotivasi anggota keluaga untuk anggota
melakukan aktivitas yang sama seperti keluarga seperti
makan bersama, diskusi bersama keluarga makan bersama
- Mendiskusikan dukungan sosial dari dan nonton tv
apalagi saat
pandemi

O:
Keluarga tampak dekat
dengan tetangganya
TUK 2 S:
- Mengidentifikasi koping keluarga - Keluarga
- Memonitor hubungan antara anggota mengatakan setiap
keluarga sore menjelang
- Memfasilitasi kunjungan keluarga berbuka selalu
- Memfasilitasi komunikasi terbuka nalar berkumpul di
setiap anggota keluarga ruang tv sambil
- Menganjurkan anggota keluarga berbincang sesama
mempertahankan keharmonisan keluarga anggota keluarga
O:
Keluarga Tn. A tampak
harmonis
TUK 3 S:
- Mengidentifikasi sumber daya fisik, - Tn. A mengatakan
emosional dan pendidikan keluarga selalu memastikan
- Memfasilitasi program perwatan dan anaknya
pengobatan yang dijalani anggota mendapatkan
keluarga pendidikan umum
- Menjelaskan kepada keluarga tentang dan keagamaan
perawatan dan pengobatan yang dijalani dengan baik
pasien - Tn. A mengatakan
akan lebih
mendisiplinkan
keluarganya untuk
makan makanan
yang sehat
O:
Keluarga telah
memahami perawatan
dan pengobatan anggota
keluarga yang telah
dijelaskan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang Konsep Penyakit


Gastritis ( Maag)

Hari / Tanggal : Selasa / 15 Juni 2021

Tempat : Rumah Tn. A RT04 RW04 Kp. Perum Bukit RI

Sasaran : Keluarga Tn. A

Penyuluh : Dika Dwi Mochammad Azis

A. TUJUAN PENYULUHAN
a. Tujuan intruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga Tn. A dapat
mengetahui tanda – tanda bahaya dalam gastritis dapat melakukan
penanganan/ perawatan apa yag harus dilakukan apabila kambuh
kembali.
b. Tujuan intruksional khusus
1. Pengertian gastritis ( maag )
2. Penyebab gastritis ( maag )
3. Tanda dan gejala gastritis ( maag )
4. Proses perjalanan penyakit gastritis ( maag )
5. Cara mengatasi gastritis ( maag )
6. Cara penanganan gastritis ( maag )
7. Pengobatan gastritis ( maag )

B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian gastritis ( maag )
2. Penyebab gastritis ( maag )
3. Tanda dan gejala gastritis ( maag )
4. Proses perjalanan penyakit gastritis ( maag )
5. Cara mengatasi gastritis ( maag )
6. Cara penanganan / perawatan gastritis ( maag )
7. Pengobatan gastritis ( maag )

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
E. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan


sasaran
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab
 Mengucapkan salam salam dan
 Memperkenalkan diri menyimak

 Menjelaskan maksud dan


tujuan
2. 10 Isi materi : Menyimak
menit  Menjelaskan pengertian gastritis
(maag)
 Menjelaskan penyebab gastritis
(maag)
 Menjelaskan tanda dan gejala
gastritis (maag)
 Menjelaskan cara mengatasi
gastritis (maag)
Menjelaskan
penanganan/perawatan gastritis
(maag)
 Menjelaskan pengobatan gastritis
(maag)
3. 5 menit Penutup Bertanya,
 Memberikan kesempatan bertanya menyimak ,
 Menyimpulkan isi materi merespon dan
 Mengucapkan salam penutup menjawab
salam
F. Evaluasi
a. Metode evaluasi : memberikan pertanyaan kepada audiens atau
tanya jawab
b. Jenis pertanyaan : Lisan
c. Bentuk tanya jawab :
1. Apa pengertian gastritis (maag) ?
2. Apa penyebab gastritis (maag) ?
3. Apa tanda dan gejala gastritis (maag) ?
4. Bagaimana proses perjalanan penyakit gastritis (maag) ?
5. Bagaimana cara mengatasi gastritis (maag) ?
6. Bagaimana cara Penanganan /perawatan gastritis (maag) ?
7. Sebutka 1 jenis pengobatan gastritis (maag) tradisional ?

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Gastritis / Maag


Gastritis merupakan penyakit pada lambung yang terjadi akibat
peradangan dinding lambung. Pada dinding lambung atau lapisan mukosa
lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan
enzim pencernaan yang bernama pepsin. Untuk melindungi lapisan
mukosa lambung dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung, dinding
lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus tersebut
rusak, dinding lambung rentan mengalami peradangan.

B. Penyebab Gastritis/Sakit Maag

1. Pola makan tidak teratur


2. Sering makan makanan yang asam (nanas, rujak, dll)
3. Makan makanan yang pedas (sambal,cabai, saos,dll)
4. Makan makanan yang mengandung gas (kubis/sawi, nangka,dll)
5. Kopi, minuman beralkohol
6. Kebiasaan merokok
7. Kuman Helicobacter Pylori
C. Proses Terjadinya Penyakit
Dinding lambung mempunyai lapisan untuk melindungi dari asam
lambung, karena berbagai faktor penyebab lapisan tersebut bisa terluka.
D. Bagaimana cara mencegah GASTRITIS/sakit MAAG ?
1. Makan teratur setiap 2-4 jam
2. Mengurangi makan makanan yang merangsang pedas, asam dan
bergas
3. Menyediakan makan makanan ringan
E. Penanganan/Perawatan
1. Segera makan jika timbul keluhan
2. Minum air hangat jika terasa mual
3. Makan makanan yang agak lunak
4. Makan dengan porsi sedikit tapi sering
5. berikan kompres air hangat di bagian uluhati
6. Melakukan teknik relaksasi tarik napas dalam dengan cara : tarik
napas melalui hidung kemudian keluarkan melalu mulut dengan
posisi seprti berisul
F. Obat Tradisional Untuk Mengatasi Gastritis/Sakit Maag
Satu buah kunyit besar atau 3 kunyit kecil dikupas dan diparut. lalu
diperas untuk diambil sarinya. Minum air peras kunyit pada pagi dan sore
DOKUMENTASI

https://youtu.be/5xX68K4Jlos

Anda mungkin juga menyukai