“KRISIS HIPERTENSI”
OLEH :
KELOMPOK 8
JURUSAN KEPERAWATAN
JULI 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) “Krisis Hipertensi” di ruang 26 IPD RSUD Dr. Saiful Anwar
Hari : .......................................................................................................
Tanggal : .......................................................................................................
………………………. ……………………….
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tempat : Ruang 26 IPD Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar
Malang
Waktu : 30 menit
Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui tentang
penyakit krisis hipertensi dan hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan dan memperburuk
keadaan penyakitnya.
IV. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya Jawab
V. Media
1. Leaflet
VI. EVALUASI
3. klien dan kluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala krisis hipertensi
5. klien dan keluarga mampu menjelaskan diet pada penderita krisis hipertensi
· Memperkenalkan diri
· Mendengarkan
· Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
· Memperhatikan
· Menyebutkan materi yang akan
diberikan
· Memperhatikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
hipertensi
Terminasi :
Menjawab salam
· Mengucapkan terimakasih atas peran
serta peserta.
MATERI
1. Definisi
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu systole lebih dari 140
mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.
Krisis hipertensi atau hipertensi darurat adalah suatu kondisi dimana diperlukan
penurunan tekanan darah dengan segera (tidak selalu diturunkan dalam batas normal), untuk
mencegah atau membatasi kerusakan organ. ( Mansjoer:522 ).
Kedaruratan hipertesi terjadi pada penderita dengan hipertensi yang tidak terkontrol atau
mereka yang tiba-tiba menghentikan penobatan. Kegawatan hipertensi (hypertensive
emergencies) adalah hipertensi berat yang disertai disfungsi akut organ target.
Pada pasien krisis hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah yang mencolok tinggi,
umumnya tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih
dari 120-130 mmHg, dan peningkatannya terjadi dalam waktu yang relative pendek.
Jadi kedaruratan hipertensi adalah kondisi penderita hipertensi yang tidak terkontrol
sehingga diperlukan penurunan tekanan darah dengan segera.
2. Etiologi
b. Stress
d. Obesitas
e. Merokok
f. Minum alkohol
3. Manifestasi Klinis
2. Penglihatan kabur
3. Pingsan
7. Telinga berdengung
8. Sukar tidur
4. Komplikasi
4. Insufisiensi Ginjal
5. Eklampsia
5. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Bila diagnosa krisis hipertensi telah ditegakkan maka TD perlu segera diturunkan.
Penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, TD sistolik tidak kurang dari 160
mmHg, ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama 48 jam pertama, kecuali pada
krisis hipertensi tertentu ( misal : disecting aortic aneurysm ). Penurunan TD tidak lebih
dari 25% dari MAP ataupun TD yang didapat.
Hindari bahan awetan yang diolah dengan menggunakan garam (terasi, kecap,
petis).
Konsumsi :sayuran (daun bawang, bawang putih) protein nabati (kedelai, kacang
hijau, kacang tolo) buah-buahan (jambu biji, blimbing, kedondong, anggur, nangka,
pisang, pepaya, apel).
6. Cara Pencegahan
Menghindari stress.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko dan Dewi Anggraini. 2012. Keperawatan Kardiovaskular edisi 2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Bustan MN. 2012. Pengantar Kardiologi, Jakarta : Rineka Cipta
Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.