Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG HIPERTENSI, ASAM URAT, KEPUTIHAN

Pokok Bahasan           : Hipertensi, Diabetes Mellitus


Sasaran                        : Warga Dusun Roworejo 1
Hari/Tanggal               : Sabtu, 22 Februari 2020
Waktu                          : 2 x 60 Menit
Penyaji                        : Tim Mahasiswa

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang hipertensi dan diabetes


mellitus, klien memahami pengertian dan pemahaman mengenai hipertensi dan
diabetes mellitus termasuk gejala yang menyertai, cara menghadapi hipertensi
dan diabetes mellitus hingga pengaturan zat gizi.

2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 2 x 60 menit, klien
diharapkan mampu :
a. Mengetahui pengertian dan pemahaman mengenai hipertensi hipertensi dan
diabetes mellitus.
b. Mengetahui perubahan yang terjadi pada fisik dan psikologis.
c. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi hipertensi hipertensi dan
diabetes mellitus.
d. Untuk memahami pengaturan zat gizi bila sudah hipertensi hipertensi dan
diabetes mellitus.
B. GARIS-GARIS BESAR MATERI
1. Pengertian hipertensi dan diabetes mellitus.
2. Tahap hipertensi dan diabetes mellitus.
3. Tanda dan gejala hipertensi dan diabetes mellitus.
4. Perubahan yang terjadi saat hipertensi dan diabetes mellitus.
5. Cara menghadapi hipertensi dan diabetes mellitus.
6. Cara pengaturan gizi saat hipertensi dan diabetes mellitus.

C. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN


NO PENYULUH RESPON KELUARGA WAKTU
1. a. Pembukaan a. Menjawab salam 10 menit
b. Salam pembukaan b. Berpartisipasi aktif
c. Apersepsi c. Memperhatikan
d. Mengkomunikasikan tujuan

2. a. Kegiatan inti penyuluhan a. Memperhatikan penjelasan 40 menit


b. Menjelaskan dan menguraikan penyuluh dengan cermat
materi tentang : b. Menanyakan hal-hal yang
1) Pengertian hipertensi dan belum jelas.
diabetes mellitus. c. Memperhatikan jawaban
2) Tanda dan gejala hipertensi, dari penyuluh.
dan diabetes mellitus.
3) Perubahan yang terjadi saat
hipertensi dan diabetes
mellitus.
4) Pengaturan gizi saat hipertensi
dan diabetes mellitus.
5) Memberikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya.
6) Menjawab pertanyaan klien
yang berkaitan dengan materi
yang belum jelas.
3. a. Penutup a. Memperhatikan kesimpulan 10 menit
b. Menyimpulkan materi yang telah materi penyuluhan yang
disampaikan telah disampaikan.
c. Melakukan evaluasi penyuluhan b. Menjawab pertanyaan
dengan membuat pertanyaan c. Menjawab salam
kepada yang di suluh.
d. Mengakhiri kegiatan penyuluhan.

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA DAN ALAT


1. Plipt chart
2. Pengeras suara

F. EVALUASI
1. Apa yang disebut dengan hipertensi dan diabetes mellitus ?
2. Apa saja tanda dan gejala hipertensi dan diabetes mellitus ?
3. Apa saja perubahan yang terjadi saat hipertensi dan diabetes mellitus ?
4. Apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi hipertensi dan diabetes mellitus ?
5. Bagaimana pengaturan gizi saat hipertensi dan diabetes mellitus ?
6. Mengenal gejala hipertensi dan diabetes mellitus ?
7. Mengetahui cara mengatasi hipertensi dan diabetes mellitus ?
HIPERTENSI

A. LATAR BELAKANG
Didalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang kesana kemari lewat
jaringan pembuluh darah.Darah ini mengangkut zat makanan (nutrisi) dan
oksigen untuk dikirim keseluruh bagian tubuh.Adapun fungsi penggerak darah
hingga dapat mengalir terus menerus adalah jantung.
Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan aliran terhadap dinding
pembuluh darah. Dalam keadaan normal tekanan pada saat jantung
berkontraksi( sistolik) berada dibawah 120 MmHg, sedangkan ketika jantung
bereaksi (diastolik) dibawah 20 MmHg. Namun, ada juga yang memberi ancer-
ancer, tekanan darah yang ideal itu (golb standar) 115/75 MmHg.
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya
140/90 MmHg atau lebih tinggi yang diukur di kedua lengan penderita sebanyak
tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.satu dari tiga orang yakit darah
tinggi tidak menunjukakan tanda gejala apapun. Celakanya, bila hipertensi ini
tidak dikendalikan bisa merusak jantung dan pembulu darah sehingga megarah
pada timbulnya beberapa kondisi lain seperti stroke, serangan jantung, gagal
ginjal, atau gangguan pada mata

B. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang
lama).Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri.
Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan
darah kita secara teratur.
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang
ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada
pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya

C. GEJALA & TANDA HIPERTENSI


Secara umum, tekanan darah tinggi ringan tidak terasa dan tidak
mempunyai tanda-tanda.Boleh jadi berlangsung selama beberapa tahun tanpa
disadari oleh orang tersebut.Sering hal itu ketahuan tiba-tiba, misalnya pada
waktu mengadakan pemeriksaan kesehatan, atau pada saat mengadakan
pemeriksaan untuk asuransi jiwa.Kadang-kadang tanda-tanda tekanan darah
tinggi yang digambarkan itu adalah sakit kepala, pusing, gugup, dan palpitasi.
Pada sebagian orang, tanda pertama naiknya tekanan darahnya ialah
apabila terjadi komplikasi.Tanda yang umum ialah sesak nafas pada waktu kerja
keras.Ini menunjukkan bahwa otot jantung itu sudah turut terpengaruh sehingga
tenaganya sudah berkurang yang ditandai dengan sesak nafas. Pada pemeriksaan
fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi
dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat
(kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema
pupil(edema pada diskus optikus) dan penglihatan kabur.
Hipertensi tidak memberikan tanda-tanda pada tingkat awal. Kebanyakan
orang mengira bahwa sakit kepala terutama pada pagi hari, pusing, berdebar-
debar, dan berdengung ditelinga merupakan tanda-tanda hipertensi. Tanda-tanda
tersebut sesungguhnyadapat terjadi pada tekanan darah normal, bahkan seringkali
tekanan darah yang relatif tinggi tidak memiliki tanda-tanda tersebut.Cara yang
tepat untuk meyakinkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi adalah dengan
mengukur tekanannya. Hipertensi sudah mencapai taraf lanjut, yang berarti telah
berlangsung beberapa tahun, akan menyebabkan sakit kepala, pusing, napas
pendek, pandangan mata kabur, dan mengganggu tidur.
D. PENGOBATAN HIPERTENSI
1. Diuretic Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide) Merupakan
golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine.
Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka
pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan
2. Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}.Merupakan obat
yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui prose
memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah
3. Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting
enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam
pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh
darah yang juga memperlebar pembuluh darah.

E. PENCEGAHAN HIPERTENSI
1. Pencegahan Primer :
a. Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari
b. Kurangi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak perbanyak aktifitas
fisik untuk mengurangi berat badan. Berdasarkan penelitian oleh Clinical
and Public Health Advisory from the National High Blood Pressure
Education Program Amerika Serikat bahwa penurunan berat badan
sebesar 4,4 kg dapat menurunkan tekanan darah sampai dengan 7.0
mmHg dan aerobik selama 30 menit setiap hari bisa menurunkan tekanan
darah sampai 4.05 mmHg.
c. Kurangi konsumsi alkohol
d. Konsumsi Minyak ikan. Telah diketahui bahwa peningkatan konsumsi
minyak ikan yang mengandung Asam Lemak (omega-3) dapat
menurunkan tekanan darah secara signifikan terutama bagi mereka yang
menderita diabetes.
e. Suplai kalsium, meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah
tapi kalsium juga cukup membantu.
2. Pencegahan Skunder
a. Pola makanam yamg sehat
b. Mengurangi garam dan natrium di diet anda
c. Fisik Aktif
d. Mengurangi Akohol Intake
e. BerhentiMerokok

3. Pencegahan Tersier
a. Pengontrolan darah secara rutin
b. Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh
DIABETES MELLITUS

A. LATAR BELAKANG
Istilah diabetes mellitus berasal dari bahasa Yunani. Diabetes artinya
mengalir terus, dan mellitus berarti madu atau manis. Jadi istilah itu
menunjukkan tentang keadaan tubuh penderita, yaitu adanya cairan manis yang
mengalir terus.
Diabetes Mellitus disebabkan oleh gangguan dalam meregulasi kadar
glukosa dalam darah dan gangguan pada proses transportasi glukosa dari darah
ke dalam sel-sel. Walaupun kadar glukosa meningkat, proses pembakaran lemak
dan protein tetap meninggi yang pada akhirnya meningkatkan keton dalam darah
(aseton) dan sampah metabolisme sehingga terjadi proses toksifikasi zat asam.
Semua ini disebabkan oleh produksi insulin yang tidak mencukupi kebutuhan
tubuh. Oleh karena itu, Diabetes Mellitus dapat dikatakan sebagai keadaan
dimana kadar gula darah meninggi akibat kekurangan insulin.

B. PENGERTIAN DIABETES MELLITUS


Istilah Diabetes Mellitus berasal dari bahasa Yunani. Diabetes artinya
mengalir terus, dan mellitus berarti madu atau manis. Jadi istilah itu
menunjukkan tentang keadaan tubuh penderita, yaitu adanya cairan manis yang
mengalir terus.
Pembuangan glukosa melalui ginjal selalu disertai dengan pembuangan
air, maka salah satu ciri Diabetes Mellitus adalah meningkatnya kuantitas dan
frekuensi buang air seni. Kadar glukosa dalam darah tentu jauh lebih tinggi dari
kadar glukosa dalam urin (10 mmol/liter).
Diabetes Mellitus disebabkan oleh gangguan dalam meregulasi kadar
glukosa dalam darah dan gangguan pada proses transportasi glukosa dari darah
ke dalam sel-sel. Walaupun kadar glukosa meningkat, proses pembakaran lemak
dan protein tetap meninggi yang pada akhirnya meningkatkan keton dalam darah
(aseton) dan sampah metabolisme sehingga terjadi proses toksifikasi zat asam.
Semua ini disebabkan oleh produksi insulin yang tidak mencukupi kebutuhan
tubuh. Oleh karena itu, Diabetes Mellitus dapat dikatakan sebagai keadaan
dimana kadar gula darah meninggi akibat kekurangan insulin. Hal ini disebabkan
oleh berbagai kondisi berikut ini :
1. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi sehinnga
tidak dapat disimpan dalam hati dan sel otot (glikogen).
2. Gula dalam darah tidak bias maksimal masuk dalam sel.
3. Hormon lainnya telah banyak mengubah zat-zat seperti karbohidrat dan
protein menjadi glukosa sehingga kadar gula dalam darah meningkat.

C. KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS


WHO (World Health Association) membagi Diabetes Mellitus menjadi
dua kelas, yaitu kelas klinis dan kelas resiko statistik.
1. Kelas Klinis
Seseorang termasuk kelas klinis jika hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
lebih tinggi dari normal. Kelas klinis dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut :
a. DM tipe I (DM Tergantung Insulin/DMTI/Insulin Dependent
DM/IDDM)
Tipe ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas sehingga terjadi
kekurangan insulin absolut. IDDM umumnya diderita oleh orang-orang
dibawah umur 30 tahun dan gejalanya mulai tampak pada usia 10-13
tahun.
b. DM tipe II (DM Tidak Tergantung Insulin/DMTTI/Non-insulin
Dependent DM/NIDDM)
Kelompok diabetes mellitus tipe II tidak tergantung insulin. Kebanyakan
timbul pada penderita berusia diatas 40 tahun. Diabetes tipe ini
disebabkan oleh gangguan sekresi insulin yang progresif karena resisten
insulin. NIDDM disebabkan karena faktor genetis dan dipicu oleh pola
hidup yang tidak sehat.

D. TANDA DIABETES MELLITUS


Adanya kenaikan kadar gula darah yang lebih dari normal. Pada individu
yang normal kadar gula dalam keadaan puasa berkisar 60-80 mg/dl dan setelah
makan berkisar 120-160 mg/dl.
1. Sering merasa haus.
2. Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam disebut poliuria.
3. Lemah, lesu, dan tidak bertenaga.
4. Sering mengalami infeksi, misalnya infeksi kulit, vagina, sariawan, atau
saluran kemih.

E. PENGOBATAN DIABETES MELLITUS


1. Diet yang dianjurkan dengan komposisi yang seimbang dalam karbohidrat,
protein, dan lemak, sesuai dengan kecukupan gizi, yaitu :
a. Krbohidrat : 60-70%
b. Protein : 10-15%
c. Lemak : 20-25%
2. Olahraga yang disarankan adalah bersifat CRIPE (ontinuous, Rhytmical,
Interval, Progressive, Endurance Training). Sedapat mungkin mencapai zona
sasaran 75-85% denyut nadi maksimal (220-umur), disesuaikan dengan
kemampuan dan kondisi penderita. Beberapa contoh olahraga yang
disarankan, antara lain jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain
sebagainya. Olahraga dapat memperbanyak jumlah aktivitas reseptor insulin
dalam tubuh dan juga meningkatkan penggunaan glukosa.
3. Terapi obat dilakukan apabila penatalaksanaan menggunakan diet dan
olahraga belum berhasil mengendalikan kadar glukosa darah penderita, maka
perlu dilakukan langkah berikutnya berupa penatalaksanaan terapi obat, baik
dalam bentuk terapi obat hipoglikemik oral, terapi insulin, atau kombinasi
keduanya. Terapi insulin merupakan suatu keharusan bagi penderita DM tipe
I, sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita rusak, sehingga tidak
dapat memproduksi insulin. Sebagai pengganti, maka penderita DM tipe I
harus mendapatkan insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme
karbohidrat di dalam tubuh dapat berjalan normal. Walaupun sebagian besar
penderita DM tipe II tidak memerlukan terapi insulin, namun hampir 30%
ternyata memerlukan terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian
Dan Alat Kesehatan. PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT
HIPERTENSI.2006

Dian.P, 2005. Setiap Wanita, Cetakan ke-11, Copyright@by Derek Llewellyn-Jones.

Nenk. 2009. Lentera Biru.

Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC, Jakarta

Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan. Cetakan ke-2, Bukune. 2010


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai