Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH TERAPI KOMBINASI KONSUMSI AIR KELAPA MUDA

DAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA WANITA USIA


SUBUR DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PURWOSARI
METRO UTARA

Oleh:
ARTI PURNAMA SARI
NIM : 1615371007

PROPOSAL SKRIPSI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2019
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI KEBIDANAN METRO
Skripsi.

Arti Purnama Sari

Pengaruh Terapi Kombinasi Konsumsi Air Kelapa Muda Dan Relaksasi Otot
Progresif Pada Wanita Usia Subur Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Purwosari Metro Utara.

xii + 57 halaman, 5 table, 17 gambar, dan 6 lampiran

ABSTRAK

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau


tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi menjadi masalah
kesehatan masyarakat baik secara Global dan Nasional. Air kelapa muda terbukti
menurunkan tekanan darah, karena mekaisme kerja kalium dalam menurunkan
tekanan darah dan peningkatan neuronal Na pump yang megakibatka aktivitas
saraf simpatis menurun. Relaksasi otot progresif dapat merangsanga munculnya
zak kimia yang mirip dengan beta blocker di saraf tepi yang dapat menutupi
simpul-simpul saraf simpatis yang berguna untuk mengurangi ketegangan dan
menurunkan tekanan darah
Tujuan peneliti untuk mengetahui pengaruh terapi kombinasi konsumsi air
kelapa muda dan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi
pada wanita usia subur dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari,
Metro Utara tahun 2020. Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan quasi eksperimen
dengan pendekatan pretest posttest control group design, untuk mengetahui
pengaruh suatu perlakukan, penelitian akan melakukan perlakuan pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol (pre dan post test) dilakukan masing-masing
kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perempuan wanita usia
subur dengan hipertensi ringan dan sedang. Sampel sebanyak 32 wanita usia subur
pada kelompok intervensi 16 orang dan kelompok kontrol 16 orang yang datang
ke Puskesmas Purwosari Metro Utara Kota Metro pada Tahun 2020.

Kata kunci : Hipertensi, Wanita Usia Subur, Air Kelapa Muda, Relaksai
Otot Progresif.
I. Latar Belakang

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau


tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi masalah utama penyakit
tidak menular yang terjadi di masyarakat (Black & Hawks, 2014: 901). Hipertensi
setiap tahun meningkat, diperkirakan tahun 2025 sejumlah 1,5 miliar orang
terkena hipertensi (Kemenkes RI, 2019: 1).
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan
jumlah 53,3 juta kematian, sedangkan angka kematian di Indonesia sejumlah 1,7
juta kematian pada tahun 2017 (Kemenkes RI, 2019: 3). Hipertensi menjadi
masalah kesehatan masyarakat baik secara Global dan Nasional, kejadian
hipertensi di Amerika sejumlah 35% dan Asia Tenggara mencapai 36% (WHO
dalam Tarigan, Lubis, & Syarifah, 2018: 10). Hipertensi tanpa pengobatan dapat
menyebabkan 10-15% penderita hipertensi meninggal (Black & Hawks, 2014:
901). Dampak dari hipertensi antara lain serangan jantung 33,1%, gagal ginjal
4,71%, diabetes 9,3%, stroke 51%, jantung koroner 45% (Kemenkes RI, 2017: 1).
Kejadian hipertensi pada usia produktif bisa berdampak pada saat hamil,
hipertensi gestasional 10%, preeklampsia 3-10%, eklampsia 24% (Manik, Sari, &
Wulan, 2017: 52).
Prevalensi hipertensi berdasarkan jenis kelamin laki-laki 28,7% dan
perempuan 30,9%, jadi perempuan lebih beresiko mengalami hipertensi
(Kemenkes RI, 2017: 13). Angka kejadian hipertensi menurut Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdes) pada tahun 2007, 2013 dan 2018 mengalami naik turun.
Hipertensi pada tahun 2007 berjumlah 31,7% (Riskesdes, 2008: 111). Tahun 2013
mengalami penurunan menjadi 25,8% (Riskesdes, 2013: 89). Tahun 2018
mengalami kenaik menjadi 34,1% (Riskesdes, 2018: 64).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 mencapai
1,13 miliar orang dengan hipertensi atau 1 dari 5 orang di dunia terkena hipertensi
(WHO, 2019: 1). Hipertensi di Indonesia pada tahun 2018 yaitu mencapai 34,1%
(Riskesdes, 2018: 64). Hipertensi untuk di negara maju 35% dan untuk negara
berkembang 40% (WHO dalam Tarigan, Lubis, & Syarifah, 2018: 10). Hipertensi
di perkotaan lebih tinggi sebesar 31,7% dan hipertensi perdesaan sebesar 30,2%
(Kemenkes RI, 2017: 10).
Hipertensi Provinsi Lampung tahun 2014, 2015 dan tahun 2016
mengalami penurunan. Tahun 2014 hipertensi sejumlah 30.01% (Dinkes Provinsi
Lampung, 2015: 49). Tahun 2015 hipertensi mengalami penurunan sebesar
30.00% (Dinakes Provinsi Lampung, 2016: 45). Tahun 2016 mengalami
penurunan sebesar 16,18% (Dinakes Provinsi Lampung, 2017: 45).
Kejadian hipertensi di Kota Metro pada tahun 2016, 2017 dan 2018
mengalami naik turun, pada tahun 2016 berjumlah 21% (Dinkes Kota Metro,
2017: 22), tahun 2017 hipertensi mengalami penurunan berjumlah 9,17% (Dinkes
Kota Metro, 2018: 20), tahun 2018 mengalami kenaikan sejumlah 24,01%
(Dinkes Kota Metro, 2019: 52). Hipertensi di Puskesmas Purwosari tahun 2017,
2018 dan 2019 mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2017 berjumlah
44 kasus sebanyak 2,67%, tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 137 kasus
sebanyak 4.11%, tahun 2019 mengalami kenaikan menjadi 249 sebanyak 8,76%
(Dinkes Kota Metro, 2019: 52). Hasil stadi pendahuluan hipertensi pada wanita
usia subur 40 orang sejumlah 1,44% hipertensi sehingga mencukupi untuk
dijadikan sampel penelitian, Puskesmas Purwosari memiliki dua kelurahan yaitu
terdiri dari kelurahan Purwosari dan Purwoasari.
Penyebab kejadian hipertensi dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya
hidup 90%, penyakit ginjal 5-10%, dan 1-2% kelainan pemakaian obat tertentu
seperti KB hormonal (Kemenkes RI, 2014: 2). Hipertensi pada wanita usia subur
perlu mendapatkan penanganan baik dengan terapi farmakologi dan non
farmakologi atau komplementer. Pemberian terapi farmakologi dilakukan sebagai
upaya pengurangan resiko naiknya tekanan darah untuk menangani hipertensi
yaitu bisa seperti jenis obat diuretik (Black & Hawks, 2014: 912). Terapi
komplementer untuk kasus hipertensi pada wanita usia subur dapat dilakukan
dengan mengkonsumsi air kelapa muda (Dermawan, 2013 :94).
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Binaiyati tahun 2017 di
Sleman Yogjakarta dengan rancangan quasi experimen design dangan responden
penderita hipertensi usia dewasa berjumlah 24 orang untuk kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. Setelah responden kelompok exsperimen diberi minum air
kelapa muda sebanyak 300 ml dalam sehari selama dua minggu memperoleh hasil
penelitian ada pengaruh pemberian air kelapa muda dengan proses penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolik. Hasil penelitian pada kelompok intervensi
menunjukkan rata-rata selisih penurunantekanan darah sistolik sebesar 23,58
mmHg dan penurunan tekanan diastolik 6,50 mmHg.
Penelitian Kusumawati tahun 2016, jumlah responden sebanyak 15 pasien
hipertensi dilakukan relaksasi otot progresif selama 20 menit dalam 7 hari.
Memperoleh tekanan darah sebelum relaksasi otot progresif rata-rata sebesar
168,13 mmHg dan sesudah perlakuan rata-rata sebesar 154,67 mmHg. Hasil
penelitian menunjukkan ada perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan
sesudah dilakukan relaksasi otot progresif.
Peneliti ini akan melakukan penelitian dengan desain sama, yaitu
eksperimen dan masih jarang dilakukan kombinasi dengan memodifikasi
kelompok eksperimen yang diberikan minum air kelapa muda varian kelapa
hibrida dan mengkombinasikan relaksasi otot progresif dari penelitian sebelumnya
1 kali sehari, namun dosis minum air kelapa muda sama, yaitu 300 ml. Penelitian
ini dengan rancangan di atas ingin membuktikan pengaruh air kelapa muda dan
relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada perempuan
wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara tahun
2020.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum untuk mengetahui pengaruh terapi kombinasi konsumsi air
kelapa muda dan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah tinggi
pada wanita usia subur dengan hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari,
Metro Utara tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui rata-rata tekanan darah wanita usia subur sesudah
dan sebelum pada kelompok perlakuan di Wilayah Kerja Puskesmas
Purwosari, Metro Utara tahun 2020.
b. Untuk mengetahui rata-rata tekanan darah tinggi wanita usia subur
sebelum dan sesudah mengkonsumsi obat anti hipertensi pada
kelompok kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari, Metro
Utara tahun 2020.
c. Untuk mengetahui rata-rata pengaruh terapi kombinai konsumsi air
kelapa muda dan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan
darah tinggi pada wanita usia subur sebelum diberikan perlakuan dan
sesudah diberikan perlakuan di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari,
Metro Utara tahun 2020.

Manfaat
1. Manfaat Secara Teoritis
Secara teori penelitian dapat mengguatkan atau mendukung tindakan yang
tepat untuk menurunakan tekanan darah tinggi pada wanita usia subur yaitu
dengan pengaruh terapi kombinasi konsumsi air kelapa muda dan relaksasi otot
progresif terhadap penurunan tekanan darah pada wanita usia subur dengan
hipertensi.
2. Manfaat Secara Aplikatif

Secara aplikatif peneliti ini bermanfaat agar masalah wanita usia subur
yang mengalami tekanan darah tinggi dapat ditanggulangi dengan pengaruh terapi
kombinasi konsumsi air kelapa muda dan relaksasi otot progresif terhadap
penurunan tekanan darah tinggi pada wanita usia subur dengan hipertensi.

Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini adalah Exsperimen yang menggunakan metode Quasi
Exsperimen dengan pendekatan Pretest and posttest Control Group Design.
Poplasi penelitian ini adalah wanita usia subur yang menderita hipertesi. Objek
penelitian ini adalah penurunan tekanan darah tinggi. Variabel penelitian ini
terdiri dari variabel intervensi yaitu pengaruh terapi kombinasi konsumsi air
kelapa muda dan relaksasi otot progresif, sedangkan variabel efek adalah
penurunan tekanan darah tinggi wanita usia subur dengan hipertensi. Lokasi
penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara Tahun 2020.

Kerangka Teori

Faktor Yang Dapat Diubah :


1. Stres
2. Obesitas
Faktor Yang Tidak Dapat 3. Kurang Aktifitas
4. Asupan Natrium
Diubah :
5. Mengkonsumsi Alkohol
1. Riwayat Keluarga Berlebihan
2. Usia 6. Merokok
3. Jenis Kelamin 7. Kadar Kalium Rendah
4. Etnis 8. Keseimbangan Hormon

Hipertensi

Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang


mempengaruhi penurunan mempengaruhi penurunan
tekanan darah tinggi : tekanan darah tinggi :
a. Farmakologi b. Non-Farmakologi
1) Diuretik 1) Air Kelapa Muda
2) Angiotensin 2) Relaksasi Otot
Converting Enzyme Progresif
3) Beta Blocker 3) Akupresur
4) Calsium Chanel 4) Yoga
Bloker 5) Aromaterapi
5) Vasodilator

Sumber : Black & Hawks, 2014; Junaedi, Yulianti, & Rinata, 2013; Indah sari,
2017; Dermawan, 2013; Mealdi & Hanum, 2017; Jain, 2011.

II. Metode penelitian


a. Jenis dan desain
Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif, dengan menggunakan quasi eksperimen denga pretest posttest
control group design, untuk mengetahui pengaruh suatu perlakukan, penelitian
akan melakukan perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol (pre
dan post test) dilakukan masing-masing kelompok (Notoadmodjo, 2018: 58).
Rancangan penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi
herbal kosumsi air kelapa muda dan relaksasi otot progresif pada perempuan
wanita usia subur dengan hipertensi, dengan kelompok intervensi yaitu pemberian
air kelapa muda dan relaksasi otot progresif dengan konsumsi obat standar
hipertensi ringan dan kelompok kontrol yaitu hanya mengonsumsi obat standar
hipertensi ringan.

b. Waktu dan tempat penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakuka di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Metro
Utara tahun 2020.
2. Waktu Penelitian
Waktu Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan pada bulan
Januari sampai Maret 2020 setelah proposal disetujui.

c. Populasi dan sempel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perempuan wanita usia subur
dengan hipertensi ringan dan sedang yang datang ke Puskesmas Purwosari Metro
Utara Kota Metro pada Tahun 2020.
1. Sampel
Berdasarkan perhitungan dengan rumus besar sampel untuk data numerik
terhadap rerata dua populasi independen, sampel dalam satu kelompoka dalah
15,5 dibulatkan menjadi 16 orang wanita usia subur dengan hipertensi ringan dan
sedang. Kelompok perlakuaan kombinasi air kelapa muda dan relaksasi otot
progresif sebanyak 16 responden dengan hipertensi dan kelompok kontrol yaitu
dengan mengkonsumsi obat standar anti hipertensi sebanyak 16 responden,
sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 32
responden yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari
Metro Utara.
d. Variabel Dan Definisi Oprasional
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah yang mengalami perubahan sebagai akibat dari
perubaahan variabel independen. Variabel dependen ini juga dikenal sebagai
variabel terikat atau variabel tergantung. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita usia subur
(Swarjana, 2015: 45).
2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menyebabkan adanya suatu


perubahan terhadap variabel lain. Akibat perubahan yang ditimbulkannya, maka
variabel ini disebut sebagai variabel independen atau variabel variabel bebas.
Dalam penelitian ini adalah konsumsi air kelapa muda dan ralaksasi otot progresif
(Swarjana, 2015: 45).
Tabel 4. Definisi Operasional
Definisi Cara Alat Hasil
No Variabel Skala
Operasional Ukur Ukur Ukur
1 Penurunan Berkurangnya Observasi Tensimeter Rata-rata Rasio
tekanan darah tekanan sistolik dan jenis penurunan
tinggi diastolik dengan aneroid tekanan
diukur tekanan menggunak darah tinggi
darah sebelum dan an merk
sesudah dilakukan ABN
intervensi
2 Relaksasi otot Relaksasi otot Observasi Check list Relaksasi Nominal
Progresif progresif dilakukan otot
setiap hari mulai progresif
dari jam pagi yang
setelah bangun tidur dilakukan
alam waktu 10 hari wanita usia
selama 10-20 menit subur
setiap kali
melakukan
relaksasi otot
progresif.
3 Konsumsi Air Minum air kelapa Observasi Check list Air kelapa Nominal
kelapa muda muda jenis hijau muda yang
dengan volume diminum
300cc 1 kali sehari pada wanita
selama 10 hari usia subur
disamping minum
obat anti hipertensi
pada kelompok
intervensi wanita
usia subur

e. Cara pengumpulan data


Adapun cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
1) Mendapatkan kelompok exsperimen dan kontrol dari data puskesmas di
Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara.
2) Menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesediaan responden dengan
menandatangani informed consent.
3) Mengisi status responden sebagai kelompok exsperimen dan kelompok
kontrol.
2. Observasi
1) Mendapatkan kelompok exsperimen dan kontrol dari data di Wilayah
Kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara.
2) Menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesediaan responden dengan
menandatagani informed consent
3) Mengisi status responden sebagai kelompok exsperimen dan kelompok
kontrol
4) Melakukan pengukuran tekanan darah pada wanita usia subur
5) Mengisi hasil observasi pada tabel hasil sebelum pengukuran tekanan
darah.
6) Melakukan relaksasi otot progresif dilakukan setiap pagi hari setelah
bangun tidur dilakukan selama 10-20 menit dilakukan selama 10 hari
secara rutin akan menurunkan tekanan darah dan responden diminta untuk
mendokumentasikan setiap latihan relaksasi otot progresif.
7) Memberikan air kelapa muda hibrida selama 10 hari sebanyak 300
mL/hari dengan frekuensi 1 kali sehari.
8) Melakukan pengukuran tekanan darah kembali setelah 2 jam relaksasi otot
dan selah konsumsi air kelapa muda hibrida.
9) Mengisi hasil observasi pada tabel hasil sesudah pengukuran tekanan
darah
3. Kuisioner
1) Mendapatkan kelompok exsperimen dan kontrol dari data di Wilayah
Kerja Puskesmas Purwosari Metro Utara
2) Menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesediaan responden dengan
menandatangani informed consent
3) Mengisi status responden sebagai kelompok exsperimen dan kelompok
kontrol
4) Mengajukan pertanyaan dengan metode wawancara tentang kapan mulai
hipertensi.
5) Memeriksa kelengkapan lembar observasi dan melengkapinya apa bila
pengisian tidak lengkap
f. Instrumen dan cara kerja
Instrumen adalah suatu alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data (Notoadmodjo, 2018:87). Instrumen yang digunakan pada penelitian antara
lain :
a. Instrumen penelitian yang digunakan pada variabel penurunan tekanan darah
tinggi berupa lembar observasi pengambilan data dengan cara wawancara dan
lembar observasi dengan hasil ukur rata-rata penurunan tekanan darah tinggi.
b. Instrumen penelitian yang digunakan pada variabel konsumsi air kelapa muda
hibrida berupa checklist pengambilan data dengan cara observasi dan hasil
ukurnya mengkonsusi air kelapa muda.
c. Instrumen penelitian yang digunakan pada variabel relaksasi otot progresif
berupa checklist pengambilan data dengan cara observasi saat latihan dan hasil
ukurnya melakukan relaksasi otot progresif.
g. Rencana pengolahan data

1. Editing
Editing (Penyuntingan data) proses editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Pada tahap ini penelitian
melakukan koreksi data melihat kebenaran pengisian observasi dan checklist dari
responden. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses editing dapat dilakukan
pada tahap pengumpulan data setelah data terkumpul sehingga bila ada
kekurangan segera dilengkapi.
2. Coding
Kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
berapa katagori. Pemberian kode bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan
analisa data, Semua variabel diberikan kode dengan kata lain coding adalah
kegiaran merubah bentk data yang lebih ringkas dengan menggunakan kode
tertetu sesuai dengan pengkategorian variabel. Koding atau pemberian kode ini
sangat berguna dalam memasukkan data.
3. Processing
Processing (Memasukan data) pada tahap ini diperlukan ketelitian dari
orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak dilakukan dengan benar
makan akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data saja. Pada penelitian
ini digunakan analisis dengan bantuan program komputer.
4. Cleaning
Cleaning (Pembersihan data) tahap ini dilakukan kegiatan pengecekkan
kembali data yang sudah entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi, proses ini disebut pembersihan data
(Notoatmodjo, 2018: 176-178).
III. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan

Agus Sept Okto Nov Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus

Penganjuan Proposal

Seleksi Proposal

Seminar Proposal

Perbaikan Proposal

Penatalaksanaan Penelitian

Penyelesaikan Laporan

Seminar Hasil

Perbaikan Laporan

Pengumpulan Laporan
IV. Pertimbangan Izin

V. Kepustakaan (Daftar Pustaka)

Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT


RINEKA CIPTA

Binaiyati, S, 2017, Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda Terhadap Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Di Mejing Wetan Gamping Sleman
Yogyakarta. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Naskah
Publikasi Unisa.

Black, J. M., & Hawks, J. H, 2014,Keperawatan Medikal Bedah Manaemen


Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Singapura: Elsevier.

Darmawan, A. B. 2013, Diet Sehat Air Kelapa untuk Kecantikan dan peyembuhan
Macam-macam Penyakit. Yogyakarta: MedPreess (Anggota IKAPI).

Dewi, C. F., Margawati, A., & Mu'in, M., 2018, Effects of Progressive Muscle
Relaxation with Musc and Aromatherapy on Decreasing Stress Levels
among Teachers. Nurse Media Joural of Nursing. Jurnal Ners, 8(2), 4.

Dinas Kesehatan Kota Metro, 2017, Profil kesehatan Kota Metro 2016. Kota
Metro: Dinas Kesehatan Kota Metro.

, 2018, Profil kesehatan Kota Metro 2017. Kota


Metro: Dinas Kesehatan Kota Metro.

, 2019, Buku Saku Kesehatan Kota Metro 2018. Kota


Metro: Dinas Kesehatan Kota Metro.

Dinas Kesehatan Provisi Lampung, 2015, Profil Kesehatan Provinsi Lampung


Tahun 2014. Lampung: Pemerintahan Provinsi Lampung Dinas Kesehatan.
, 2016, Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun
2015. Lampung: Pemerintahan Provinsi Lampung Dinas Kesehatan

, 2017, Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun


2016. Lampung: Pemerintahan Provinsi Lampung Dinas Kesehatan.

Dhyani, D., Sen, S., & Raghumahanti, R. , 2015, Effect of Progressive Muscular
Relaxation on Stress and Disability in Subjects with Chronic Low Back
Pain. IOSR Journal of Nursing and Health Sci8ence (IOSR-JNHS).Volume
4, halaman 2.
Farapti, & Sayogo, S, 2014, Air Kelapa Muda - Pengaruhnya terhadap Tekanan
Darah. Continuing professional Developmet.
Geraci, T. S., & Geraci, S. A. ,2013, Considerations in Women With
Hypertension. The Sothem Medical Association. DOI :
10.1097/SMJ.0b013e3182bad37.

Huether, S. E., McCace, K. L., Brashers, V. L., & Rote, N. S, 2017, Buku Ajar
Patofisiologi. Jakarta: Elsevier.

Indah Sari, Y. N, 2017, Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.

Irfannuddin, 2019, Cara sistematis berlatih meeliti meragkai sistematika


penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta Timur: Rayyana
komunikasido.

Jain, R., 2011, Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta:
PT Gramedia.

Junaedi, E., Yulianti, S., & Rinata, M. G, 2013, Hipertensi Kandas Berkat Herbal
Plus 23 resep ramuan herbal yang dapat diracik sendiri. Jakarta Selatan:
FMedia Imprint AgroMedia Pustaka.

Kementerian Kesehatan Republik Idonesia. 2019, Mei 17, Hipertensi Penyakit


Paling Banyak Diidap Masyarakat. Retrieved Agustus 27, 2019, from
https://www.depkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-
paling-banyak-diidap-masyarakat.html

Kementerian Kesehatan Republik Indoesia, 2014, Buku Ajar Kesehatan Ibu Dan
Anak. Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

, 2014, Hipertensi. Jakarta Selatan: Pusat


Data dan Informasi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017, Mei 17, Sebagian Besar


Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya. Retrieved Agustus 27, 2019,
from https://www.depkes.go.id/article/view/17051800002/sebagian-besar-
penderita-hipertensi-tidak-menyadarinya.html

, 2017, Penyakit Tidak Menular tahun


2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan R.I.

Kurniawati, D, 2016, Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Pada Penderita


Hipertensi Grade 2 Di Posyand Dusun Dagaran Bantul. Yogyakarta:
Naskah Publikasi Unisa.

LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G, 2016, Buku Keperawatan Medikal
Bedah Gangguan Eliminasi Gangguan Kardiovaskular. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Lingga, L, 2012, Terapi Kelapa untuk Kesehatan dan Kecantikan. Jakarta: PT
Gramedia.

, 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: PTAgoroMedia


Oustaka.

Manik, I. N., Sari, R. D., & Wulan, A. J. (217). Hubungan Status Preeklamsia
Dengan Kejadian Pendarahan Postpartum Pada Ibu Bersalin di RSUD Dr
H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Priode 1 Juli 214-30 Juni 2015. 52.

Perki, 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskler.


Jakarta: Indoesia Heart Assiciation.

PH, L., Catharina Daulima, N. H., & Mustikasari, 2018, Relaksasi Otot Progresif
Menurunkan Stres Keluarga Yang Merawat Pasien Gangguan Jiwa. Jurnal
Keperawatan Indonesia, Volume 21 No.1 .DOI : 10.7454/ki.v2lil.362.

Psikodemia, 2018, Juli 3, Terapi relaksasi otot progresif dalam ilm psikologi.
Retrieved November 19, 2019, from https://psikodemia.com/terapi-
relaksasi-otot-progresif/?pdf=496.

Perry & Potter , 2005,. Buku Ajaran Fundamental Keperawatan konsep Proses
dan Praktik. Jakarta: EGC.

Ramdhani, N., & Putra, A. A, 2008, Pengembangan Multimedia "Relaksasi"


Yogyakarta.
Riskesdas, 2008, Laporan Nasional 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indoesia.

, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan


Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI .

, 2018, Hasil Utama Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan.

Resti, I. B, 2014, Teknik Relaksasi Otot Progresif Untuk Menguragi Stres Pada
Penderita Asma. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang: Rumah
Sakit Tamar Medical CenterPariaman.Vol.02,No, 01.
Putri, R. S, 2017. Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kualitas Tidur
Lanjut Usia di Panti Jompo Aisiyah Surakarta.
Notoatmodjo, S, 2018, Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT RIEKA
CIPTA.
Sastroasmoro, S, 2018, Dasar-dasar Metodologi PeelitiaKliis Edisi ke-5. Jakarta:
CV.Sagung Seto.
Sudargo, T., Aristasari, T., & Afifah, A, 2018, 1.000 Hari Pertama Kehidpan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sugiyono, 2017, Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA CV.

swarjana, I. K, 2015, Metodologi Penelitian Kesehatan (edisi Revisi) Tuntunan


Praktis Pembuatan Proposal Penelitian Untuk Mahasiswa
Keperawatan,Kebidanan dan Prrofesi Bidang Kesehatan Lainnya.
Yogyakarta: ANDI.

Tarigan, A. R., Lubis, Z., & Syarifah. ( 2016). Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan
Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi di Desa Halu Kecematan
Pancur Batu Tahun2016. Jurnal Kesehatan Vol 11 No 1 Tahun 2018 , 10.
DOI: 10.24252/kesehatan.v11i1.5107.

Tjokroprawiro, A, 2015, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran


Universitas Airlagga Rumah Sakit Pendidikan Dr.Soetomo Surabaya.
Surabaya: Airlangga University Press (AUP).

Tyani, E. S., Utomo, W., & N, Y. H, 2015, Efektifitas Relaksasi Otot Progresif
Terhadap Tekanan Darahn Pada Penderita Hipertensi Esensial. JOM Vol.
2, Oktober 2015 .

Wahyuni, & Ambarwati, L, 2016, Relaksasi otot progresif sebagai upaya


menurunkan tingkat depresi lansia di posyandu anggrek desa gadekan
wilayah kerja puskesmas purwodiningratan jebres surakarta. univesity
research coloquium.

World Health Organization, 2019, September 13, Hypertension. Retrieved


September 2019, 12, from https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/hypertension
Vita, D, 2016, Kelapa Muda Pelepas Dahaga Sejak Khasiat. Surabaya: Stomata.

Anda mungkin juga menyukai