SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
SUMALI
NIM. 2202614076P
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
ii
PERNYATAAN PENGESAHAN
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Penguji I Penguji I
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia- Nya
sehingga skripsi dengan judul ”Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Kadar Asam
Urat Pada Lanjut Usia (Lansia) Di Wilayah Kerja Puskesmas L. Sidoharjo” dapat di
selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Penelitian skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi dan
sekaligus untuk mencapai gelar sarjana keperawatan (S. Kep) pada STIKes Bhakti
Husada Bengkulu.
berbagai pihak, pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Nurhasanah, SKM. M.Kes selaku Ketua Yayasan Persada Raflesia
3. Ibu Ns. Shinta, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi Keperawatan
5. Ibu Desi Susanti selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan kritik
iv
6. Teman- teman mahasiswa Stikes Bhakti Husada Bengkulu yang selalu
kebaikan yang telah diberikan dengan pahala yang setimpal. Untuk pengembangan
selanjutnya maka peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan dalam penyusunan skripsi di masa yang akan datang. Akhirnya
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... vii
ABSTRACT...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 5
C. Pertanyaan Penelitian ..................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
F. Keaslian Penelitian ........................................................................ 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Latihan Isometrik ........................................................................... 10
B. Asam Urat ...................................................................................... 13
C. Lansia.............................................................................................. 22
D. Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat
Pada Lansia..................................................................................... 27
E. Kerangka Konsep ........................................................................... 28
F. Hipotesis ........................................................................................ 28
vi
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................... 29
B. Kerangka Penelitian ....................................................................... 30
C. Definisi Operasional ...................................................................... 30
D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 31
E. Populasi dan Sampel ...................................................................... 31
F. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data............................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.... ……………………………………………... 38
B. Pembahasan............ …………………………………………....... 45
BAB V SIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan.......... ……………………………………………...... 56
B. Saran............................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR BAGAN
Halaman
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
TBC : Tuberkulosis
HCT : Hydrochlorothiazide
CF : carbon-felt
Nm : Nanometer
mg/dL : millimoles/liter
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
prevalensi asam urat pada tahun 2019 sebanyak 807.552 orang (0,27%) dari
meningkatnya usia, khususnya pada laki-laki. Sekitar 90% pasien asam urat
adalah laki-laki yang umumnya yang berusia lebih dari 30 tahun, sementara asam
urat pada wanita umumnya terjadi setelah menopause. Pada tahun 2018,
prevalensi asam urat di China sebesar 25,3% pada orang dewasa usia 20 – 74
angka prevalensi 655.745 orang (0,27%) penderita asam urat dari total
Sumatera Selatan pada tahun 2020 jumlah penyakit pada sistem otot dan jaringan
pengikat yang disebabkan asam urat sebesar 7.917 orang (Badan Pusat Statistik
Asam urat adalah hasil akhir metabolisme normal dari protein atau dari
terjadinya peningkatan kadar uric acid/ asam urat serum di atas normal
(Thayibah, 2018). Seseorang dikatakan mengalami asam urat bila kadar asam
urat dalam darah melebihi kadar asam urat normal. Batasan asam urat secara
ideal yaitu dua standar deviasi hasil laboratorium pada populasi normal dengan
patokan kadar asam urat >7 mg/dL pada pria dan >6 mg/dL pada wanita (Ranti
2016).
Komplikasi dari asam urat yang berlebih antara lain kerusakan sendi,
kerusakan ginjal dan terjadinya tofus pada sendi. Tingginya kadar asam urat
dalam darah akan berisiko meningkatnya pembentukan batu asam urat di ginjal
dan batu kalsium oksalat, hal tersebut mengakibatkan tingginya tekanan di batu
Asam urat bisa timbul akibat produksi asam urat yang berlebihan dan
pembuangan asam urat yang berkurang. Faktor yang menyebabkan asam urat
adalah produksi asam urat di dalam tubuh meningkat terjadi karena tubuh
makanan berkadar purin tinggi, dan adanya penyakit kanker atau pengobatan
3
(kemoterapi) serta pembuangan asam urat sangat berkurang keadaan ini timbul
akibat dari minum obat (anti TBC, obat duretik/HCT, dan salisilat), dalam
Metabolisme yang normal dari hasil pencernaan protein atau dari hasil
uraian purin yang seharusnya dibuang lewat urin, tinja, atau keringat. Penyakit
asam urat merupakan penyakit pada sendi karena kadar asam urat yang tinggi
dalam darah. Tingginya kadar asam urat karena ketidakmampuan tubuh untuk
bengkak, rasa kesemutan. Keluhan tersebut sering dialami oleh lansia, sehingga
Nyeri sendi merupakan suatu akibat yang diberikan oleh tubuh karena
pengapuran atau akibat penyakit lain. Pada umumnya nyeri sendi dialami oleh
seorang lansia. Intensitas nyeri sendi yaitu tingkat keparahan nyeri pada sendi
yang dirasakan oleh setiap individu. Upaya untuk mengatasi nyeri sendi pada
untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh serta dapat
merupakan upaya yang paling tepat dan mudah dipahami oleh pasien serta aman
Latihan isometrik kontraksi adalah bentuk latihan statik dimana otot yang
dilatih tidak mengalami perubahan panjang dan tanpa ada pergerakan dari sendi.
panjang dan otot tetap (Kisner dan Colby, 2018). Hal ini sejalan dengan
ada efektifitas kombinasi inframerah dan latihan isometrik paha depan untuk
mengurangi rasa sakit pada pasien usia lanjut dengan osteoarthritis lutut.
sebanyakn 113 orang, pada tahun 2020 sebanyak 121 orang dan pada tahun 2021
5
terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien asam urat yaitu sebanyak 130
lansia mengatakan mengalami asam urat dengan gejala nyeri sendi di bagian
latihan isometrik yang bertujuan untuk mengurangi nyeri sendi pada penderita
asam urat.
meneliti latihan isometrik terhadap penurunan kadar asam urat dengan judul
“Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Kadar Asam Urat Pada Lanjut Usia
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
yaitu “Apakah ada pengaruh latihan isometrik terhadap kadar asam urat pada
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sidoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui rata-rata kadar asam urat sebelum latihan isometrik pada
b. Untuk mengetahui rata-rata kadar asam urat sesudah latihan isometrik pada
c. Untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah latihan
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
dan latihan isometrik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti,
Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi
penelitian selanjutnya
b. Masyarakat
c. Peneliti selanjutnya
F. Keaslian Penelitian
penurunan rasa nyeri pada pasien fraktur femur. Jenis penelitian ini adalah
bahwa berdasarkan uji statistik diperoleh nilai p value 0,001 yang berarti ada
8
perbedaan penurunan rasa nyeri sebelum dan sesudah latihan isotonik dan
Kadar Asam Urat Daeah Pada Lansia. Penelitian ini bertujuan untuk
menegetahui efek terapi akupresure terhadap kadar asam urat darah pada
tes-post tes without control design menggunakan teknik total sampling. Hasil
terhadap kadar asam urat darah pada lansia. Terapi akupresure dapat
meneliti kadar asam urat darah pada lansia. Perbedaan penelitian ini adalah
pada penelitian terdahulu melihat pengaruh terapi akupresure pada kadar asam
urat lansia sedangkan penelitian ini meneliti pengaruh latihan isometrik pada
3. Diantari dan Candra (2013) dengan judul “Pengaruh Asupan Purin dan Cairan
Terhadap Kadar Asam Urat Wanita Usia 50-60 Tahun di Kecamatan Gajah
asupan purin dan cairan terhadap kadar asam urat wanita usia 50-60 tahun.
untk analisis asam urat dan data menggunakan regrasi linier. Hasil penelitian
normal. Sebanyak (82%) asupan purin rendah yaitu kurang dari 500 mg per
hari dan (85%) asupan cairan responden cukup, yaitu lebih dari 1500 ml per
cairan dengan kadar asam urat (p>0.05) dan ada pengaruh positif asupan purin
terhadap kadar asam urat (p< 0.05). Persamaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah sama-sama meneliti kadar asam urat darah pada
pengaruh asupan purin dan cairan pada kadar asam urat lansia sedangkan
penelitian ini meneliti pengaruh latihan isometrik pada kadar asam urat lansia.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Latihan Isometrik
Latihan isometrik adalah semua jenis latihan yang menahan tubuh dalam
gerakan(Wahyuni, 2019).
dan pemanjangan atau kontarksi otot dimana serabut tidak memendek selagi
terjadi tegangan dalam otot tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa otot yang
berkontraksi secara isometrik adalah dimana otot meregang tetapi tidak ada
kaku sendi.
kebugaran jasmani
tubuh, sistem pembakaran (asam urat, kolestrol, gula darah, asam laktat,
dalam darah, sistem kesegaran tubuh dan sistem kekebalan tubuh dari
energi negatif atau virus, sistem pembuangan energi negatif dari dalam.
sendi, selain itu latihan isometrik secara rutin dapat memperkecil risiko
terjadinya kerusakan sendi yang diakibatkan oleh proses dari radang sendi.
3. Teknik Pelaksanaan
dalam.
e. Ketiga, gerakan tangan kanan kearah kiri dan posisi tangan kiri menarik
f. Keempat, gerakan tangan kearah belakang dan posisi tangan kiri menarik
B. Asam Urat
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pemecahan) suatu zat
yang bernama purin (Sacher dan McPherson, 2018). Asam urat merupakan
hasil metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati,
ginjal atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya dibuang melalui
gangguan eliminasi purin dari tubuh dan efek dari penggunaan obat tertentu
yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah (Eka dan
Rosyiani, 2015)
Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,8. Asam urat
urat pada pH 7.4. ion urat mudah disaring dari plasma. Kadar urat di darah
tergantung usia dan jenis kelamin. Kadar asam urat akan meningkat dengan
bertambahnya usia dan gangguan fungsi ginjal (Lantika, 2018). Strukur kimia
Pada manusia, asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Purin
perputaran purin terjadi secara terus menerus seiring dengan sintesis dan
penguraian RNA dan DNA, sehingga walaupun tidak ada asupan purin, tetap
terbentuk asam urat dalam jumlah yang substansial. Asam urat disintesis
terutama di dalam hati, dalam suatu reaski yang dikatalis oleh enzim xantin
oksidase. Asam urat kemudian mengalir melalui darah ke ginjal, tempat zat ini
dieksresi melalui urin. Pada diet, rendah purin, ekskresi harian adalah sekitar
0,5 gram; pada diet normal, ekskresinya adalah sekitar 1 gram per hari.
mengekskresi dua per tiga senyawa urat yang harus dieliminasi. Selanjutnya
kadar asam urat dalam serum. Diperkirakan 10% dari asam urat yang difiltrasi
asam nukleat dieksresi dalam ginjal dan 25% melalui saluran cerna. Dalam
lagi pada tubuli distal. Total ekskresi ginjal 10% dari jumlah yang di filtrasi
(Lantika, 2018).
Kadar rata-rata asam urat didalam darah atau serum berbeda. Kadar
normal asam urat menurut WHO adalah pria 3,5 – 7,0 mg/dl dan wanita 2,6 –
6,0 mg/dl. Sebelum pubertas sekitar 3,5 mg/dL. Setelah pubertas, pada pria
kadarnya meningkat secara bertahap dan dapat mencapai 5,2 mg/dL. Pada
perempuan, kadar asam urat biasanya tetap rendah, baru pada usia
mencapai 4,7 mg/dL. Jika melebihi nilai ini, seseorang dikatakan asam urat
adalah terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah melebihi batas
Kadar asam urat dalam tubuh tergantung pada diet makanan yang
mengandung purin, degradasi dari purin yang dibentuk secara endogen dan
16
dan ekskresi asam urat. Ginjal mengekskresikan 2/3 sampai 3/4 asam urat
Kebanyakan orang dewasa memiliki kadar asam urat dalam rentang 3,5 – 7,0
mg/dL, untuk laki-laki dan pada perempuan 2,6 – 6,0 mg/dL (Darmawan,
2016)
mempengaruhi kadar asam urat dibagi menjadi tiga faktor yaitu faktor primer,
faktor sekunder, dan faktor predisposisi. Pada faktor primer dipengaruhi oleh
a. Asupan Makanan
asam urat dalam darah. Komposisi dan pola konsumsi umum makanan
seperti nasi, ubi, singkong, roti, susu, dan telor sedangkan bahan makanan
makanan) seperti daging sapi dan ikan, ayam, udang, tahu, tempe serta
negara lain yang pola dan komposisi bahan makanannya lebih banyak
b. Aktivitas fisik
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar asam urat adalah
asam urat yang terdapat dalam darah. Aktifitas fisik seperti olahraga atau
produksi asam laktat dalam tubuh. Semakin berat aktivitas fisik yang
diteliti bisa jadi merupakan penyebab hasil yang tidak signifikan seperti
dari minuman juga dapat membantu pengeluaran asam urat sehingga dapat
18
purin juga berpengaruh terhadap kadar asam urat dalam darah (Andry,
d. Tekanan Darah
diatas normal. Tekanan darah pada orang dewasa normal berkisar antara
Kekuatan ini berupa tekanan yang mendorong darah ke luar menuju arteri
(pembuluh nadi) kemudian mengalir ke seluruh tubuh. Pada saat otot balik
diastol. Penderita hipertensi memiliki sistol diatas 140 mmHg dan diastol
urat melalui degradasi ATP menjadi adenin dan xantin. Asam urat yang
2018).
e. Umur
asam urat berdasarkan umur mayoritas pada umur 75-90 tahun (58,3%).
Hal ini terjadi karena pada lansia mengalami proses penuaan yang akan
berdampak pada perubahan fisik yaitu proses inflamasi yang terjadi karena
deposisi kristal asam urat pada jaringan sendi. Hal tersebut yang
sesuai dengan pendapat Siti (2019), yang menyatakan bahwa lansia pada
umur 65 tahun ke atas rentan terhadap penyakit artritis gout atau asam urat.
al., (2006), dalam Umami (2015), yang mengambil 1453 sampel dengan
memiliki peningkatan kadar asam urat darah adalah kelompok umur lebih
dari 65 tahun dengan sampel sebesar 113 sampel (0,07%), hal tersebut
sebagai berikut:
20
a. Nyeri pada satu atau beberapa sendi pada malam hari, makin lama makin
keluar massa seperti kapur, kadar asam urat dalam darah tinggi
Metode pemeriksaan asam urat dalam darah dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Metode enzimatik
sampel. Produk akhir berupa koenzim yang telah menyerap cahaya pada
Automatic Point of Care Testing (POCT) dan menggunakan tes strip Blood
Uric Acid. Automatic Point of Care Testing (POCT) adalah alat yang
dan asam urat dalam darah. Sampel yang digunakan yaitu darah kapiler
yang diambil dari ujung jari. Sedangkan tes strip Blood Uric Acid
diagnostik in vitro). tes strip Blood Uric Acid biasanya digunakan karena
alat nya masih sederhana (Lantika, 2018). Prinsip pemeriksaan tes strip
(Lantika, 2018).
1. Pengertian
yang berumur tua dengan kelompok usia 60 tahun atau lebih (Bustan, 2017).
kemampuan seluruh tubuh (Fatmah, 2013). Istilah manusia usia lanjut belum
masing seperti manusia lanjut usia (manula), manusia usia lanjut (lansia), usia
lanjut (usila), serta ada yang menyebut golongan lanjut umur (glamur)
(Maryam, 2018).
2. Klasifikasi
3. Ciri-Ciri
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan
lama terjadi.
sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan
dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
lingkungan.
perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial dan seksual (Kholifah,
2016).
a. Perubahan Fisik
terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak
jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahuhn.
Kulit pada lansia mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan
d. Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total
anatonim dan atropi yang progresif pada serabut saraf lansia. Lansia
aktifitas sehari-hari.
Lansia
membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh serta dapat memperbaiki
metabolisme tubuh. Latihan isometrik merupakan upaya yang paling tepat dan
mudah dipahami oleh pasien serta aman dilakukan di rumah karena tidak
(Masyaroh S, 2019).
sirkulasi tubuh, homeostatis dalam tubuh menjadi baik sehingga responden saat
setelah melakukan latihan akan sering berkeringat, peredaran darah dalam tubuh
lancar dan berkoordinasi dengan sistem pada organ yang bekerja dalam
pembuangan asam urat melalui feses maupun urine. Karena penderita asam urat
sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi
(Mulyaningsih, 2018)
berpengaruh positif bagi tubuh, karena tubuh menjadi rileks maka stress dalam
tubuh dapat dikendalikan serta sistem metabolisme akan berjalan lancar sehingga
proses distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi efektif dan efisisen
(Wahyuni, 2019).
alami yang akan membuat tubuh menjadi nyaman dan bisa mengendalikan
stress, akibat dari proses stress dan penuaan, mengakibatkan enzim urikinase
28
asam urat akan naik dalam darah. Di dalam usus, terdapat enzim urikinase untuk
mengoksidasi asam urat akan di pecah menjadi CO2 dan amonia (NH3) dan
dikeluarkan di dalam feses maupun urine. Proses setelah latihan isometrik yakni
baik sehingga responden saat setelah melakukan latihan akan sering berkeringat,
peredaran darah dalm tubuh lancar dan berkoordinasi dengan sistem pada organ
yang bekerja dalam pembuangan asam urat melalui feses maupun urine.
(Sagiran, 2017)
mencegah dan mengatasi penyakit asam urat. Karena penderita asam urat akan
berpengaruh positif bagi tubuh, karena tubuh menjadi rileks maka stress dalam
tubuh dapat dikendalikan serta sistem metabolisme akan berjalan lancar sehingga
proses distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi efektif dan efisisen
(Lingga, 2012).
aerobik. Jika sendi berhenti bergerak (misalnya karena fraktur atau imobilitas)
dan kondrosit kehilangan sumber nutrisi, sendi akan mengalami syok dan
alpha (TNF-α), suatu sitokin yang menginduksi produksi nitric oxide dan
(Wahyuningsih, 2016).
E. Kerangka Konsep
Bagan 1
Kerangka Konsep
30
F. Hipotesis Penelitian
penurunan kadar asam urat pada lansia di wilayah kerja Puskesmas L. Sidoharjo
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
tujuan untuk mencari pengaruh variabel satu dengan variabel yang lain dengan
memberikan perlakuan khusus dan pengendalian yang ketat dalam suatu kondisi.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain pre-eksperiment one group pre-
test-posttest. Desain ini melibatkan satu kelompok yang diberi pre-test (O),
B. Kerangka Penelitian
O1 X1 O2
Bagan 2
Desain Penelitian
Keterangan
C. Definisi Operasional
Tabel 3
Definisi Operasional
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di wilayah kerja
2. Sampel
Sampel adalah sebagian kecil yang diambil dari keseluruhan objek yang
Pada penelitian ini, sampel yang diambil sebanyak 15 orang dan jumlah
buat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat yang sudah diketahui
sebelumnya:
34
Kriteria inklusi :
Kriteria Eksklusi
1. Pengumpulan data
urat lansia. Untuk lebih jelasnya metode yang peneliti gunakan dalam
a. Observasi (Pengamatan) .
setelah itu peneliti melakukan pengukuran ulang terhadap kadar asam urat
(post test).
b. Tes
menggunakan blood uric acid meter touch dengan ketelitian 0,1 mg/d.
2. Pengolahan data
a. Editing
b. Coding
analisa data.
c. Tabulating
kode. Dalam tahap ini data disusun dalam bentuk tabel agar lebih
Tabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel frekuensi yang
d. Processing
memproses data dibutuhkan ketelitian supaya tidak terjadi bias dari hasil
e. Entry
f. Cleaning
Mengecek kembali data yang sudah diproses apakah ada kesalahan atau
tidak pada masing – masing variabel yang sudah diproses sehingga dapat
3. Analisis Data
a. Analisis Univariat
SPSS 16 yang kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan analisa secara
deskriptif.
X=
37
Keterangan :
X : rata-rata
b. Analisis Bivariat
Sidoharjo. Uji statistik paired sample t-test jika data memenuhi syarat. Jika
data tidak memenuhi syarat atau tidak terdistribusi normal maka uji
nilai P (p Value) dengan nilai α = 0,05, dengan ketentuan jika nilai P < 0,05
BAB IV
A. Hasil Penelitian
isometrik terhadap kadar asam urat pada lanjut usia (lansia) di wilayah kerja
melakukan persiapan administrasi seperti mengurus surat izin penelitian mulai dari
surat izin penelitian STIKes Bhakti Husada Bengkulu, surat izin penelitian di
and Post-Test one group desain’’ dimana penelitian ini akan di lakukan dua kali,
pre test (sebelum) di lakukan latihan isometrik dan post test setelah di lakukan
latihan isometrik. Jenis data yang digunakan penelitian yaitu data primer dengan
melakukan observasi tentang kadar asam urat sebelum dan sesudah latihan
isometrik. Data tersebut peneliti catat di lembar kerja yang telah peneliti siapkan.
dimana dari 849 penderita asam urat pada lansia yang berada di wilayah kerja
sampel sehingga menjadi yaitu 15 penderita asam urat. Setelah data didapatkan
dilakukan untuk meneliti kembali data yang terkumpul apakah telah sesuai dengan
yang diharapkan. Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa setiap lembaran check
list, berkaitan dengan ada tidaknya kesalahan dalam pengisian dan kelengkapan
dilanjutkan dengan tahap processing melalui komputer dengan aplikasi SPSS agar
dapat dianalisis. Setelah data dianalisis kemudian data ditampilkan dalam bentuk
1. Analisis Univariat
latihan ismotrik dan variable dependen adalah kadar asam urat pada lansia yang
responden penelitian ini terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan
terakhir di Puskesmas L. Sidoharjo
Pendidikan
SD 13 86,70
SMP 2 13,30
Jumlah 15 100
15 orang penderita kadar asam urat pada lansia yang berada di wilayah kerja
kelamin responden pada penelitian ini adalah perempuan. Hasil penelitian juga
Kadar asam urat pada lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas
meter touch dengan ketelitian 0,1 mg/d. Hasil pengukuran sebelum latihan
Tabel 4
Rata-Rata Kadar Asam Urat Sebelum Latihan Isometrik Pada Lansia
Di Wilayah Kerja Puskesmas L. Sidoharjo
Hasil analisis tabel 4 diatas dari 15 penderita kadar asam urat pada
7,32md/dL.
pengukuran ulang kadar gula darah penderita kadar asam urat pada lansia
blood uric acid meter touch dengan ketelitian 0,1 mg/d. Hasil pengukuran
sesudah latihan isometrik diperoleh nilai rata-rata kadar asam urat sebagai
berikut.
42
Tabel 5
Rata-Rata Kadar Asam Urat Sesudah Latihan Isometrik Pada Lansia
Di Wilayah Kerja Puskesmas L. Sidoharjo
Hasil analisis tabel 5 diatas dari 15 penderita kadar asam urat pada
diberikan latihan isometrik diketahui rata-rata kadar asam urat adalah 6,58.
Tabel 7
Perbedaan Kadar Asam Urat Sebelum Dan Sesudah Latihan Isometrik
Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas L. Sidoharjo
Kadar Gula Darah
Pretest Posttest Selisih
8.00 7.50 0.5
6.50 6.00 0.5
7.80 5.00 2.8
6.50 7.50 -1
7.00 7.50 -0.5
6.50 3.10 3.4
7.00 5.90 1.1
7.50 6.90 0.6
9.50 8.50 1
8.00 8.50 -0.5
6.50 7.40 -0.9
6.50 5.00 1.5
7.50 6.90 0.6
8.50 7.20 1.3
6.50 5.80 0.7
43
kadar asam urat sebelum dan sesudah pemberian latihan isometrik. Sebagian
adalah terjadinya penurunan asam urat, namun ada 3 orang lansia atau sebagian
2. Analisis Bivariat
terhadap penderita kadar asam urat pada lansia yang berada di wilayah kerja
Puskesmas L.Sidoharjo. Uji statistik yang digunakan paired sample t-test yang
paired t-test dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan nilai Skewness
dan Standar error pada variable sebelum dan sesudah penerapan latihan
sebelum dan sesudah dilakukan latihan isometrik setara. Berikut adalah hasil
Tabel 6
Uji Normalitas
variable sebelum dan sesudah terapi semi fowler berdistribusi normal dengan
hasil semuanya di bawah nilai 2, jadi analisis bivariat menggunakan uji paired
t-test (parametrik).
pengaruh latihan isometrik terhadap kadar asam urat pada lansia yang berada di
tingkat kepercayaan 95% atau 0,05 yang dapat dilihat dari hasil uji statistic
Tabel 8
Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Penderita Kadar Asam Urat
Pada Lansia Yang Berada Di Wilayah Kerja Puskesmas L.Sidoharjo
Kadar Asam Urat Pada Lansia Mean P value
Sebelum Latihan Isometrik 7,40 0,036
Sesudah Latihan Isometrik
Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui nilai mean kadar asam urat pada lansia
yang berada di wilayah kerja Puskesmas L.Sidoharjo sebelum dan sesudah diberi
latihan isometrik adalah sebesar 7,40. Berdasarkan hasil uji statistik didapat nilai p
=0,036 yang artinya <0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
latihan isometrik terhadap penderita kadar asam urat pada lansia yang berada di
B. Pembahasan
pada penelitian ini berusia > 65 tahun hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi usia seseorang maka resiko peningkatan kadar asam urat semakin tinggi
pula. Orang yang sudah lanjut usia merupqakan salah satu kelompok yang
rentan mengalami asam urat, pria memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengidap penyakit ini dan terutama wanita yang sudah menopause. Serangan
penyakit tersebut tentu saja bisa terasa sangat menyakitkan dan melemahkan
bagi lansia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Untari Ida (2017),
asam Urat dengan umur 60-70 tahun sebanyak 12 responden (85,71 %) di Panti
diantaranya ialah nutrisi/diet tinggi purin, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh
Hal ini sejalan dengan pendapat Durmawan (2016) kadar asam urat
dalam tubuh tergantung pada diet makanan yang mengandung purin, proses
degradasi dari purin yang dibentuk secara endogen dan ekresi di ginjal. Secara
fisiologis ginjal berperan penting pada homeostasis dan ekresi asam urat.
Lansia dengan kadar asam urat tinggi (hiperserumia) dibuktikan dari hasil
Usia adalah umur individu yang terhitung dimulai saat dilahirkan sampai
kekuatan seseorang akan lebih matang dan kekuatan seseorang akan lebih
yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang lebih dewasa dipercaya dari
orang yang lebih tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman
Rendahnya pendidikan responden pada penelitian ini dapat menjadi salah satu
sehat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Eka Yunia (2018), dengan
bersekolah sebanyak 23 orang (57,5%), dan paling sedikit adalah lansia yang
perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap
Pada penelitian ini, penderita asam urat pada lansia di wilayah kerja
bersedia menjadi responden. Kadar asam urat umumnya lebih tinggi pada laki-
laki tidak memiliki hormon estrogen yang tinggi seperti pada perempuan.
Peran hormon estrogen ini membantu mengeluarkan asam urat melalui urin,
sehingga pada lak-laki, asam urat sulit dieksresikan melalui urin ( Putra,2014)
Hasil penelitian terkait jenis kelamin ini juga sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Untari Ida,2017. Jenis kelamin pada lansia yang
mengalami peningkatan asam urat secara umum adalah laki-laki, namun pada
kacangan, atau ikan teri, tubuh memproduksi asam urat yang berlebihan karena
48
diketahui rata-rata kadar asam urat 6,58. Hal ini menunjukkan adanya
kadar asam urat dikarenakan adanya peningkatan mobilitas sendi dan otot-otot
menjadi kuat.
minggu dalam waktu 40 -45 menit selama 2 minggu. Pada latihan isometrik,
kanan dan ke kiri secara bergatian. Ketiga, gerakan tangan kanan kearah kiri
dan posisi tangan kiri menarik tangan kanan lakukan secara bergantian.
Keempat, gerakan tangan kearah belakang dan posisi tangan kiri menarik
tangan kanan lakukan secara bergantian. Kelima, tekuk kedua lutut dengan
kedua tangan kearah depan Keenam, dorong panggul kearah kanan dan kiri.
49
Ketujuh membuka kaki selebar bahu kemudian menekuk lutut, putar punggung
kearah kanan dan kiri secara bergantian. Kedelapan, mengangkat salah satu
hitungan.
Pada penelitian ini, tujuan dari memberikan latihan isometrik agar dapat
tercapai.
Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Wahyuni (2019)
untuk membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh serta dapat
merupakan upaya yang paling tepat dan mudah dipahami oleh pasien serta
Latihan isometrik kontraksi adalah bentuk latihan statik dimana otot yang
dilatih tidak mengalami perubahan panjang dan tanpa ada pergerakan dari
bertambah panjang dan otot tetap (Kisner dan Colby, 2018). Hal ini sejalan
bahwa ada efektifitas kombinasi inframerah dan latihan isometrik paha depan
untuk mengurangi rasa sakit pada pasien usia lanjut dengan osteoarthritis lutut.
Hasil penelitian menunjukkan nilai mean kadar asam urat pada 15 orang
latihan isometrik adalah sebesar 0,74. Berdasarkan hasil uji statistik didapat
nilai p =0,036 yang artinya <0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh latihan isometrik terhadap penderita kadar asam urat pada lansia yang
orang. Pengukuran kadar asam urat pada penelitian ini menggunakan blood
51
uric acid meter touch dengan ketelitian 0,1 mg/d. Tingginya kadar asam urat
mendatangi puskesmas L.Sidoharjo untuk berobat asam urat dan meminta obat
Hal ini sejalan dengan pendapat Herliana (2018) yang menyatakan bahwa
asam urat adalah produk metabolisme yang normal dari hasil pencernaan
protein atau dari hasil uraian purin yang seharusnya dibuang lewat urin, tinja,
atau keringat. Penyakit asam urat merupakan penyakit pada sendi karena kadar
asam urat yang tinggi dalam darah. Tingginya kadar asam urat karena
karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan bahkan cacat fisik. Asam urat
adalah produk metabolisme yang normal dari hasil pencernaan protein atau dari
hasil uraian purin yang seharusnya dibuang lewat urin, tinja, atau keringat.
Penyakit asam urat atau arthritis gout merupakan penyakit pada sendi karena
diberikan latihan isometrik sebanyak 4 kali dalam 1 minggu dalam waktu 40-
dilakukan pengukuran ulang kadar asam urat dan diperoleh hasil adanya
penurunan kadar asam urat sebanyak 12 responden. . Dari hasil observasi yang
didapat responden merasa sering berkeringat, dan BAK normal hal itu terjadi
karena manfaat latihan isometrik ialah pembuluh darah menjadi lebar sehingga
difusi cairan sendi lutut yang membantu kontraksi otot quadrisep dan
kadar asam urat namun kenaikan tersebut tidak signifikan, hanya berkisar 1
point. Adanya responden yang mengalami kenaikan kadar asam urat meskipun
pola makan harus tetap terjaga jangan sampai makan makanan yang
kekuatan dan kelenturan sendi, selain itu latihan isometrik secara rutin dapat
fungsi sebagai obat penenang yang alami yang akan membuat tubuh menjadi
nyaman dan bisa mengendalikan stress, akibat dari proses stress dan penuaan,
pembuangan asam urat sehingga kadar asam urat akan naik dalam darah. Di
dalam usus, terdapat enzim urikinase untuk mengoksidasi asam urat akan di
pecah menjadi CO2 dan amonia (NH3) dan dikeluarkan di dalam feses maupun
urine.
sirkulasi tubuh, homeostatis dalam tubuh menjadi baik sehingga responden saat
setelah melakukan latihan akan sering berkeringat, peredaran darah dalm tubuh
lancar dan berkoordinasi dengan sistem pada organ yang bekerja dalam
Latihan fisik memiliki manfaat bagi tubuh, salah satunya dapat mencegah
dan mengatasi penyakit asam urat. Karena penderita asam urat akan mengalami
positif bagi tubuh, karena tubuh menjadi rileks maka stress dalam tubuh dapat
distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi efektif dan efisisen
(Lingga, 2012).
aerobik. Jika sendi berhenti bergerak (misalnya karena fraktur atau imobilitas)
dan kondrosit kehilangan sumber nutrisi, sendi akan mengalami syok dan
oxide dan metaloproteinase. Interleukin6 (IL-6) dan beban mekanis sendi juga
menginduksi reseptor sitokin katabolik. IL-6 akan mengikat IL1 dan TNF – α
2015)
sistem pembakaran (asam urat, kolestrol, gula darah, asam laktat, kristal
darah, sistem kesegaran tubuh dan sistem kekebalan tubuh dari energi negative
atau virus, sistem pembuangan energi negatif dari dalam tubuh (Sagiran, 2017)
.
56
BAB V
A. Simpulan
terhadap kadar asam urat pada lansia di wilayah kerja Puskesmas L. Sidoharjo,
1. Rata-rata kadar asam urat sebelum latihan isometrik pada lansia di wilayah
2. Rata-rata kadar asam urat sebelum latihan isometrik pada lansia di wilayah
3. Perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah latihan isometrik pada lansia
4. Ada pengaruh latihan isometrik terhadap kadar asam urat pada lansia di
wilayah kerja Puskesmas L. Sidoharjo dengan nilai mean kadar sebesar 0,74
B. Saran
1. Teoritis
57
kadar asam urat pengaruh latihan isometrik terhadap kadar asam urat pada
aman, dapat dipelajari oleh siapapun dan tidak banyak mengeluarkan biaya.
2. Praktis
kesehatan khususnya latihan isometrik terhadap kadar kadar asam urat pada
lansia.
58
DAFTAR PUSTAKA
Amatiria, G., Trisna, E. 2018. Pengaruh Latihan Isotonik Dan Isometrik Terhadap
Penurunan Rasa Nyeri Pasien Fraktur Femur. Jurnal Keperawatan 9(2): 135-
139.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2020. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Provinsi
Palembang: Biro Pusat Statistik
Chang, Feigh, D. 2019. The Role of Uric Acid in the Pathogenesis of Hypertension in
the Young. Journal of the American Society of Hypertension, Inc, 14(6), Juni
2012. 346–352
Darmawan, 2016. Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta: Agromedia
Pustaka
Diantari, Ervi, & Candra, Aryu. 2015. Pengaruh Asupan Purin dan Cairan Terhadap
Kadar Asam Urat Wanita Usia 50-60 Tahun di Kecamatan Gajah Mungkur
Semarang. Journal of nutrition colle. 1,44-49.
Effendi, 2019, Hubungan Antara Intensitas Aktivitas Fisik Dan Kadar Asam Urat
Serum Pada Populasi Sindrom Metabolik. Medika Medika Muda, 4(4), 518
Eka, Y., dan Rosyiani, T. 2015. Gambaran Kualitas Hidup Lanjut Usia Yang
Mengalami Sakit Asam Urat ( Gout ) Di Posyandu Lanjut Usia Desa
Pelemgadung. Skripsi diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Fauzan, A. 2016. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Asupan Purin Dan
Olahraga Dengan Kejadian Gout Arthritis Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjungsari Pacitan. eprints.ums.ac.id, (2017): 1-2
59
Fitriani dan Nilamsari, 2017, Gambaran Pengetahuan Lansia tentang Diet Asam
Urat di Wilayah Kerja Puskesmas Kertasemaya. Skripsi diterbitkan oleh
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan. Jurnal Media
Komunikasi Ilmu Kesehatan, 11(02).
Herliana, 2018. Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal. Jakarta: Fmedia
Lantika, 2018, Gambaran Kadar Asam Urat pada Lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha"Teratai" Jalan Sosial Km 6 Kecamatan Sukarami Palembang Tahun
2018, Skripsi, Palembang: Poltekkes Kemenkes Palembang
Lingga, L., 2012. Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Mansur, S. N., Wantania, F. E., dan Surachmanto, E. 2015. Hubungan Antara Kadar
Asam Urat Dengan Tekanan. Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi
Manado. Jurnal E-Clinic (ECl), 3(April)
Maryam, Siti. 2018. Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Mulyaningsih, et al. 2018, Pengaruh Latihan Isometrik Terhadap Skala Nyeri Gout,
2015097
Nasrul, E. & Sofitri, 2012. Hiperurisemia Pada Pra Diabetes. Padang: Jurnal
Kesehatan Andalas. Vol. 1, No. 2
Rakhman.,et al. 2015, Pengaruh Terapi Akupresure Terhadap Kadar Asam Urat
Daeah Pada Lansia. Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 1 No.2, 2015, diakses
https://jurnal.unai.edu/index.php/jsk/article/view/86
Ranti Irza Nanda. 2016. Pengaruh Pemberian Buku Saku Gout Atritis Terhadap
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pasien Gout Atritis Rawat Jalan Di RSUD.
Prof. DR. R. D. Kandou Manado. Journal Gizido. Volume 4 no, 1..
Sacher RA, Mcpherson RA. 2018. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Labolatorium.
Edisi 11. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta.
Sangiran, 2017, Sehat Dan Bugar Tanpa Asam Urat. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. Depok. Araska Publishe
61
Siti, Y. N. I., dan Syamsiyah, N., 2019. Berdamai Dengan Asam Urat. Cetakan
Pertama. Bumi Medika. Jakarta),
Sustrani, L., S. Alam., dan I. Hadibroto, 2014, Diabetes, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama
Thayibah, Riskotin, Ariyanto, Yunus, & Ramani, Andrei. 2018. Hiperurisemia Pada
Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Situbondo. Pustaka
Kesehatan, VI (1), 38-45..
Umami, Prapti, & Lentera, Tim. 2015. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Rematik
&Asam Urat. Jakarta : Agromedia
Wahyuni Laila Nur, et al. 2019. Mahasiswa Program Studi Sarjana Fakultas Ilmu
Kesehatan Unipdu 2.3 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu. Pengaruh
Latihan Isometrik Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat, 10(10).
L
A
M
P
I
R
A
N
63
(.........................................)
64
LATIHAN ISOMETRIK
Tanggal terbit:
(Ns.Shinta,S.Kep, M.Kep)
16 Juni 2022
KUESIONER PENELITIAN
PETUNJUK PENGISIAN :
1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pertanyaan dalam kuesioner ini
2. Isilah titik-titik yang tersedia sesuai dengan data responden dan kondisi responden
yang sebenarnya
A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
3. Usia : ............................................
5. Pendidikan :
f. Lain-lain : .....................
MASTER TABEL
PENGARUH LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP KADAR ASAM URAT
PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS L. SIDOHARJO
Statistics
N Valid 15 15 15 15 15 15
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Jenis_Kelamin
Pendidikan_Terakhir
Asam_Urat_Pretest
Asam_Urat_Posttest
Selisih_Asam_Urat
Explore
Descriptives
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Asam_Urat_Pretest
Asam_Urat_Posttest
6
T-Test
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Asam_Urat
1 Pretest -
.74000 1.23508 .31890 .05603 1.42397 2.320 14 .036
Asam_Urat_Postt
est
7