Oleh:
BRINDA SHINTIA RIFAI
NIM 14631446
i
HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI JUNK FOOD D
ENGAN KEJADIAN MENARCHE
SKRIPSI
Oleh :
BRINDA SHINTIA RIFAI
NIM 14631446
Saya bersumpah bahwa Proposal ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
Yang Menyatakan
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing ll
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Telah di uji dan disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian Skripsi di Fakultas Ilmu
Kesehatan Program Studi D-III Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
PANITIA PROPOSAL
Tanda tangan
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhamadiyah Ponorogo
Sulistyo Andarmoyo,S.Kep.,M.Kes
NIDN.0715127903
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
Ponorogo” . Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
telah banyak membantu memberikan kritik dan saran serta masukan dalam
7. Bapak dan ibu dosen pengajar S1 Keperawatan yang tanpa bosan memberikan
semangat.
8. Ayah, Ibu dan Saudaraku yang selalu mengiringi langkahku dengan doa dan
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 54
LAMPIRAN .................................................................................................... 56
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Jadwal Kegiatan............................................................................ 56
Lampiran 2Lembar Perrmohonan Menjadi Responden.................................. 57
Lampiran 3Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent).................... 58
Lampiran 4Kuesioner Menarche..................................................................... 59
Lampiran 5Kuesioner Junk food...................................................................... 60
BAB 1
PENDAHULUAN
mengkonsumsi makanan bergaya barat seperti junk food yang sudah menjadi
kebiasaan bagi para remaja pada umumnya. Junk food merupakan semua
jenis makanan yang mengandung gula, lemak, dan kalori dalam jumlah yang
mineral, asam amino, dan serat. Salah satu faktor yang mempengaruhi
remaja yang mengonsumsi junk food. Perilaku konsumtif remaja putri dapat
dini pada remaja putri di Surakarta, dimana semakin tinggi konsumsi junk
food remaja maka semakin rendah usia menarche dengan p-value 0,005.
Junk food justru dapat berpengaruh terhadap sistem pencernaan karena junk
food memiliki banyak kandungan yang tidak baik bagi tubuh jika
dikonsumsi secara terus menerus. Selain itu dapat memicu kanker bagi yang
mengkonsumsi secara berlebihan. Dampak junk food itu sendiri dapat dilihat
dalam waktu yang lama yang artinya tidak dapat dilihat secara langsung.
1
2
Hal ini dikarenakan kandungan gula dan lemak jenuhnya yang tinggi
tatrazine yang memiliki efek negatif bagi tubuh jika dikonsumsi. Makanan
jenuh, dan kolesterol. Beberapa junk food juga mengandung gula dan bahan-
ini disebabkan karena kandungan lemak, protein hewani, dan trans lemak
sekunder pada remaja lebih cepat dari usia normal. Timbulnya tanda-tanda
pubertas baik primer maupun sekunder sebelum umur 8 tahun dan terjadinya
menjadi lebih cepat, dari 12,75 tahun menjadi 12,54 tahun. Pada remaja kulit
pada usia 6-8 tahun; 19,8% usia 15-16 tahun dan 4,5% pada usia di atas 17
tahun. Usia menarche remaja putri di Indonesia berkisar antara 12-14 tahun.
0,5% remaja putri mengalami menarche lebih awal pada usia 8-9 tahun, dan
sekitar 50% lainnya mendapat menstruasi pada usia 11-14 tahun. Menarche
3
lebih banyak dialami wanita pada umur antara 10-15 tahun.Menarche yang
terlalu dini atau terlambat, bisa berakibat pada keadaan psikis siswi tersebut.
junk food mempunyai kadar lemak lebih tinggi (56,8%,). Timbunan lemak di
dkk (2009) juga menunjukkan bahwa intensitas konsumsi junk food dalam
kategori sering (54,7%) akan meningkatkan status gizi anak. Status gizi akan
(24,7%) responden.
media massa dan gaya hidup (Maulidiah, 2011). Remaja dengan kelebihan
menarche lebih dini. Konsumsi junk food pada remaja berpengaruh terhadap
dan respon terhadap Luteinizing Hormone (LH), hormon ini berfungsi untuk
sekunder akan cepat muncul dibanding remaja putri yang kekurangan nutrisi
(Kazoka dan Vetra, 2007). Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan
dari terjadinya menarche dini adalah dampak dari menarche dini tersebut
mana anak sudah tidak di katakan lagi sebagai anak–anak di tandai dengan
Dalam hal ini peran keluarga dalam hal ini sangatlah penting,
mengkonsumsi makanan dan minuman, hal ini terkait dengan kebiasaan atau
pola makan dalam keluarga. Pola makan seorang anak dalam suatu keluarga
sangat dipengaruhi oleh pola makan yang diterapkan dan diajarkan oleh
orang tuanya, terutama ibu yang menyusun dan mengolah menu dan bahan
makanan bagi keluarga setiap hari (Joko Susanto, 2008:35). Dengan keadaan
seperti sosis, nugget, dan mie dirumah. Dari survei di lingkungan sekolah
5
bakso, cilok, mie instan, siomay, batagor, dan berbagai makanan kemasan
jam istirahat mereka yang sebagiannya adalah termasuk makanan junk food.
Ponorogo.
1. Bagi peneliti
tentang Menarche.
2. Bagi IPTEK
1. Bagi Pemerintah
2. Bagi Masyarakat
Khususnya bagi para orang tua yang memiliki anak remaja dapat
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Responden
pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu
176 sisi yang terdiri dari kelas VII,VIII dan IX. Data dianalisa dengan uji
menarche remaja
antara paparan media dengan usia menarche dengan nilai p value dalam uji
menarche remaja
pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu
176 sisi yang terdiri dari kelas VII,VIII dan IX. Data dianalisa dengan uji
menarche remaja
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
hakekatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati
(1997) dalam Farida (2010), konsumsi adalah suatu kegiatan dari individu
dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor perilaku dan faktor non
antara lain:
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepercayaan
d. Keyakinan
e. Nilai-nilai
f. Tradisi, dsb
a. Puskesmas
b. Posyandu
c. Rumah sakit
e. Tempat olahraga
f. Makanan bergizi
12
g. Uang
h. Dsb.
misalnya, ada anjuran dari orang tua, guru, toga, toma, sahabat, dll.
perilaku ini perlu diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang disebut
dibentuk.
1. Bentuk pasif adalah respon internal, yaitu terjadi di dalam diri individu
dan tidak dapat langsung dilihat oleh orang lain, seperti berpikir,
2. Bentuk aktif adalah apabila itu jelas dapat di observasi secara langsung.
Perilaku di sini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata yang disebut
over behavior.
penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan di luar dirinya,
dan sakit tersebut. Perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan
dalam dan dari luar individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain:
baik fisik maupun non fisik seperti iklim, manusia, sosial ekonomi,
kesehatannva
2. Perilaku sakit (illness behavior] yakni segala tindakan atau kegiatan yang
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) yaitu segala tindakan atau
memperoleh kesembuhan
berurutan yakni :
tersebut.
16
d. Tidak mahal
perilaku kesehatan yang secara langsung terkait dalam ranlai kausal yang
Teori aksi beralasan (Fishbean dan Ajzen, 1975) menegaskan peran dari
terjadi. Teori ini secara tidak langsung menyatakan bahwa perilaku pada
umumnya mengikuti niat dan tidak akan pernah terjadi tanpa niat. Niat
6. Difusi Inovasi
dalam lingkungan sosial. Oleh karena itu mengambil fokus yang akan
lain di atas.
19
jenis yakni:
dibedakan menjadi 2 yaitu faktor genetik atau faktor endogen dan faktor
eksogen atau faktor dari luar individu. Faktor genetik atau faktor endogen
perilaku dipengaruhi oleh: jenis ras, jenis kelamin, sifat fisik, sifat
atau tingkat yang berbeda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat
pengetahuan, yakni:
lain.
21
obyek tersebut.
ada.
komponen pokok:
objek.
perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana.
menggunakan pandangan.
d. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai
f. Mekanisme (mechanisme)
g. Adopsi (adoption)
atau bulan yang lalu (recall) pengukuran juga dapat dilakukan secara
responden.
(Wikipedia, 2013). Junk food mengandung jumlah lemak yang besar, rendah
serat, banyakmengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi tetapi
minuman bersoda, permen dan kue tar. Gula, tertutama gula buatan sangat
tidak baik bagi kesehatan tubuh kita karena dapat menyebabkan penyakit
tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu sendok teh sehari (Griffindors,
2013).
mengatakan, Junk food kerap dikenal sebagai makanan yang tidak sehat
rendah serat, banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi
tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, dan rendah mineral. Seorang ahli
ini dideskripsikan sebagai makanan yang tidak sehat atau minim kandungan
nutrisi.
Junk food adalah makanan yang mempunyai nilai gizi rendah. Zat
gizi mempunyai nilai yang sangat penting, yaitu untuk memelihara proses
mengkonsumsi junk food di kantin sekolah, pedagang kaki lima dan restoran
Berikut ini adalah makanan junk food jenis makanan yang dicap junk
makanan yang termasuk junk food salah satunya adalah french fries
(kentang goreng), bila dikonsumsi secara rutin dan terus menerus akan
dapat menyebabkan obesitas dan sakit jantung korener. French fries juga
kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau satu
ini mengandung kadar protein, vitamin dan mineal yang baik bagi
pertumbuhan. Akan tapi makanan ini juga mengandung lemak jenuh dan
makanan berkadar lemak dan gula tinggi seperti ini sering menyebabkan
5. Makanan manis beku, Ice cream termasuk golongan ini, cake beku dll.
mempengaruhi usus.
jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam junk food diketahui memperbesar
1. Aspek Toksikologis
Berupa residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-
organ tubuh.
2. Aspek Mikrobiologis
3. Aspek Imunopatologis
kadar lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin
A, asam akorbat, kalsium dan folat. Penggunaan zat aditif yang berlebihan
bagi kesehatan. Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam
gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena
tubuh tidak boleh lebih dari 6 gram atau satu sendok teh sehari.
jenuh tinggi dan transfat, sodium dan kolesterol seperti burger keju
Sodium yang banyak terdapat dalam junk food tidak boleh terlalu
banyak dalam tubuh. Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman
jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram, hal tersebut sama
dengan 1 3/5 sendok teh. Sodium yang banyak terdapat di junk food,
Selain karena faktor genetik, obesitas juga bisa dipicu dari pola makan
kadar garamnya mencapai dua kali lipat dari batas normal yang
dianjurkan yaitu sebesar < 2,4 gram. Garam tinggi berpengaruh pada
ginjal. Selain itu kadar protein yang tinggi akan semakin merusak
ginjal.
umumnya terjadi pada usia sekitar 10-11 tahun (Manuaba, 2007). Menarche
merupakan mentruasi pertama yang biasa terjadi pada rentan usia 10-16
tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum
hipotalamus dan kemuadian diteruskan oleh ovarium dan uterus. Selama dan
kulit, perubahan siklus, pertumbuhan rambut ketiak dan rambut pubis serta
bentuk tubuh menjadi bentuk tubuh yang ideal. Ada sebagian kecil anak
Premature Menarche dan ada juga yang mengalami menstruasi yang lewat
perubahan yang terjadi pada seorang gadis sedang menginjak dewasa (Jones,
yang utama adalah bagian otak, disebut hypothalamus, yang bekerja sama
perubahan itu. Oleh sebab yang hingga kini belum jelas, empat tahun
sebelum menarche.
32
dinamai folikel.
pertama mati, sejumlah folikel lain sudah mulai di rangsang FSH dan
memproduksi esterogen.
33
otak. Itulah sebabnya mengapa remaja tidak setinggi anak laki-laki yang
sama umurnya.
perubahan yang terjadi pada ovarium, perubahan yang terjadi pada uterus
(Manuaba, 2009).
merangsang folikel Graaf melepas sel telur. Sel telur ditangkap oleh
rumbah fallopii dan dibungkus oleh korna radiate. Folikel graaf yang
(Wiknjosastro, 2008).
karena kadar hormon esterogen yang diproduksi oleh setiap tubuh wanita
berbeda. Siklus menstruasi itu sendiri adalah jarak antara tanggal mulainya
2008).
folikel Graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Tetapi lama-
36
lama sekitar 4-6 tahun sejak menarche, pola menstruasi sudah terbentuk
Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7-8 hari. Pada setiap wanita
biasanya lama menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 16
1. Fase menstruasi
Darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma
2. Fase regenerasi
tumbuh kembali.
3. Fase poliferasi
4. Fase sekresi
Fase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14-
28. Dalam fase ini, tebal endometrium tetap, hanya kelenjarnya lebih
(Proverawati, 2009).
1. Menarche prekoks
2. Menarche tarda
Menarche tarda yaitu menarche yang baru datang umur 11-15 tahun.
38
mendapat menarche pada usia yang lebih awal. Ada yang berusia 12 tahun
saat ia mendapatkan menarche, tapi ada juga yang 8 tahun sudah mulai
siklusnya. Bila usia 16 tahun baru mendapat menarche pun juga dapat
terjadi.
banyak faktor, antara lain faktor suku, genetik, gizi, sosial, ekonomi, dll.
Di inggris usia rata-rata untuk mencapai menarche dicapai pada usia 18,8
kandungan mendapatkan menarche pada usia lebih muda dari usia rata-
oleh para remaja putri, namun demikian hal ini dapat menimbulkan
keresahan pada diri remaja itu sendiri. Sekitar dua tahun setelah menarche
akan terjadi ovulasi. Ovulasi ini tidak harus terjadi setiap bulan tetapi
dapat terjadi setiap dua atau tiga bulan seacara berangsur siklusnya akan
39
1. Faktor keturunan
2. Keadaan gizi
mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Junk food
menjadi obesitas.
3. Kesehatan umum
obat-obatan.
berkembang dengan baik. Kini usia menarche pada remaja putri makin
Pada umumnya nyeri hilang saat haid dimulai. Banyak gadis merasa sakit
saat haid. Keluhan ini disebut dysmenorrhea dan biasanya baru timbul 2
Umumnya hanya terjadi pada siklus haid yang disertai pelepasan sel
telur. Kadang-kadang juga pada siklus haid yang tidak diertai pengeluaran
sel telur (disebut siklus anuvulatory), terutama bila darah haid membeku
dalam rahim. Jadi rasa sakit terjadi ketika bekuan-bekuan itu di dorong
keluar rahim. Rasa sakit yang menyerupai kejang ini terasa di perut bagian
berlangsung 12 jam pertama dari masa haid. Sesudah itu semua rasa tidak
Apabila kebersihan alat kelamin tidak dijaga, kuman akan mudah masuk
pun ingin bajunya tercemar oleh darah haid. Dulu sobekan kain digunakan
diganti secara teratur 2-3 kali sehari atau setelah mandi dan buang air
kecil. Metode lain untuk perlindungan selama haid adalah dengan tampon
yang dimasukkan dalam vagina dan harus diganti setiap 4 jam selama
haid.
42
vagina dan kondisi toxic shock yang dengan tiba-tiba menderita suhu
seperti ketombe, tekanan darah turun dan kadang diare. Toxic shock
dewasa. Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian,
terjadi dengan cepat pada masa remaja terjadi perubahan yang besar,
namun tidak semua menyadari bahwa pada masa remaja terjadi perubahan
yang besar. Perubahan yang terjadi dengan cepat pada tinggi dan berat
badan dikenal dengan istilah adolescence growth spurt. Sering kali kondisi
ini sulit dilewati dengan nyaman karena adanya perubahan yang bersifat
penuh kepada keadaan yang relatif mandiri. WHO menetapkan batas usia
Pulungan, 2011).
kanak, remaja , dewasa muda, dewasa, tua, dan lanjut usia. Setiap tahapan
remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa
1. Perubahan fisik
primer dan sekunder. Fokus utama perubahan fisik pada remaja yaitu:
terjadinya jerawat dan bau badan. Anak laki-laki yang matang lebih
46
tubunya saat meraka mencapai usia remaja akhir. Hal ini dikarenakan
dan tinggi.
bertambah 5,7 sampai 20,3 cm dan berat badan bertambah 6,8-25 kg.
sampai 255 tinggi badan 50% berat badannya pada masa ini.
maksimal pada usia 16-17 tahun. Anak laki-laki akan terus bertambah
karena bertambah tinggi dan berat badan sehingga tubuh remaja akan
tampak sangat panjang, anak dapat tampak sangat kikuk dan aneh,
pada saat yang sama, rahang bawah dan hidung menjadi lebih panjang
47
selain itu dahi lebih tinggi dan lebar. Selanjutnya paha akan melebar,
pinguul wanita dan bagi laki-laki akan terus berlanjut selama masa
remaja. Para remaja sangat sentisif terhadap perubahan fisik yang akan
2. Perubahan kognitif
lawan jenis
Dibandingkan dengan segmen usia yang lain, diet yang tidak adekuat
adalah masalah yang paling umum dialami oleh remaja putri. Gizi yang
luar rumah;
pada restoran siap saji adalah jumlah menu yang terbatas dan
Minuman yang tersedia pada restoran siap saji seperti seperti minuman
adalah kue, biskuit, susu, minuman ringan, buah, keripik kentang, dan
gorengan.
obesitas.
3. Alkohol
remaja ke arah yang negatif pula. Selain hal tersebut, sifat remaja yang
juga mempengaruhi penyerapan zinc dan folat, dua zat gizi yang
Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi dari pada usia anak.
Namun, kebutuhan gizi pada remaja perempuan dan laki-laki akan jelas
tubuh. Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja adalah energi,
1. Energi
2. Protein
malnutrisi.
esensial yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas. Contoh
3. Mineral
yang banyak mengandung zat besi adalah: hati, daging merah, daging
4. Vitamin
vitamin B12 yang penting untuk sintesis DNA dan RNA. Tak kalah
-Perubahan fisik
-Mencari identitas Remaja
-Perubahan pola pikir 1. Makanan gorengan
2. Makanan yang
banyak
Malas makan sayur, ingin mengandung gula
makan yang instan dan enak 3. Makanan dari
daging berlemak
4. Olahan keju
5. Makanan manis
beku
Konsumsi Junk food 6. Makanan daging
Hormone esterogen
meningkat
Faktor lain yang
mempengaruhi:
-keturunan
-kesehatanumum Menarche
-pekerjaan orang tua
atau pendapatan
BAB 3
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
: berhubungan
: berpengaruh
Gambar 3.1 Kerangka konseptual Hubungan Perilaku Remaja Dalam
Mengkonsumsi Junk Food Dengan Kejadian Menarche Di SMP
Muhammadiyah Ponorogo.
56
menarche. Variabel usia telah dibatasi pada remaja dengan umur 11- 15
tahun. Dalam penelitian ini, konsumsi junk food merupakan variabel bebas,
3.2 Hipotesis
BAB 4
METODE PENELITIAN
memahami dengan cara sederhana atau secara tradisional (non ilmiah). Dapat
dilakukan secara komplek dan moderen (ilmiah). Pada bab ini diuraikan tentang
2012).
perubahan, manipulasi data yang sudah ada (Arikunto, 2010). Pada penelitian
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komsumsi junk food
Desain Penelitian :
Korelasional
Pengumpulan Data
Kuesioner Perilaku Remaja Dalam Mengkonsumsi Junk Food
Kuesioner Kejadian Menarche
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Perilaku Komsumsi Junk Food
Dengan Kejadian Menarche pada Remaja Putri di SMP
Muhammadiyah 1 Ponorogo.
59
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
2013). Menurut Arikunto (2006), jika besar populasi <100 maka besar
41 siswi.
4.3.3 Sampling
ataupun ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tantang
variable lainnya. Variable terkait adalah faktor yag diamati dan diukur
menarche.
61
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Perilaku Komsumsi Junk Food Dengan
Kejadian Menarche pada Remaja Putri di SMP Muhammadiyah 1
Ponorogo.
masalah yang terjadi agar dapat terkumpul sesuai dengan yang telah
1. Coding
2. Scoring
3. Tabulating
Tabulasi adalah pembuatan table yang berisi data yang telah diberi
2006).
Keterangan:
SL : Selalu
SR : sering
J : Jarang
TP : Tidak pernah
Dengan rumus:
T = 50+10
Keterangan :
X = skor responden
Keterangan :
S : Simpangan baku
X : Skor responden
N : Jumlah sampel
Dengan nilai MT :
64
MT =
Keterangan :
MT : Mean T
: rerata T
n : responden.
T > MT : Positif
T ≤ MT : Negatif
(aisya, 2016)
4. Entering
Penelitian ini hasil yang didapatkan akan berbentuk table analisis yang
telah dianalisa.
data pada penelitian ini menggunakan data berupa angket atau kuesioner
atas sejumlah pertanyaan melalui formulir yang akan diisi oleh responden
2001).
pendek dan dana yang kecil karena pertanyaan dan jawaban dapat
responden tinggal memilih dengan tanda check list (√) pada kolom yang
pernyataan.
sebagai berikut :
Kabupaten Ponorogo.
Ponorogo.
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi penelitian
sebagai berikut :
Keterangan :
P : Prosentase
N : Jumlah populasi
F : Frekuensi jawaban
68
100% : seluruhnya
50% : setengahnya
0% : tidak satupun
2. Analisis Bivariat
1. Self determination
2. Informed consent
partisipan.
3. Privacy
partisipan.
70
4. Anonymity
6. Beneficence
atau mental
7. Non Melefience
partisipan
8. Justice
sebagai berikut:
peneliti
selama penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, A., & Hastuti, Tulus Puji. 2016. Ngaruhi Oleh Faktor Ras, Atau Suku
Bangsa, Faktor Iklim Dan Kebiasaan Hidup. Jurnal Kebidanan, 5(9),
58–65.
Amaliah, N., & Pujonarti, S. A. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Status
Menarche Pada Remaja ( Usia 10-15 Tahun ) Di Indonesia Tahun
2010 Association Between Nutritional Status And Menarche Status In
Adolescents ( Aged 10-15 Years ) In Indonesia Tahun 2010, 1–10.
Amalia, R. N., Sulastri, D., & Semiarty, R. 2016. Hubungan Konsumsi Junk Food
Dengan Status Gizi Lebih Pada Siswa SD Pertiwi 2 Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 5(1), 185–190.
DP, G. M. 2015. Konsumsi Junk Food Dan Pubertas Dini. Jurnal Majority, 4
(November), 117–120
Fitriana, A., Nusa, A., & Adi, A. C. (N.D.). Hubungan Faktor Perilaku ,
Frekuensi Konsumsi Fast Food , Diet Dan Genetik Dengan
Tingkat Kelebihan Berat Badan, 20–27.
Ida, J. C. 2016. Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Siswa Kelas VIII
Negeri 1 Yogyakarta.
Lusiana, S. A., & Dwiriani, C. M. 2007. Konsumsi Pangan, Dan Status Gizi Anak
Perempuan Sekolah Dasar Di Bogor (. Institut Pertanian Bogor,
2(November), 26–35.
Nafisah, F. F., Farisa, I., Arya, D., Achmad, E. D., & Padjadjaran, U. 2016. Age
At Menarche And Eating Pattern Among High School Students In
Jatinangor In 2013, (March), 156–164.
73
Putri, R. L. D., & Melaniani, S. 2014. Factor Analysis Of Early Menarche Age
Relations. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 2(1), 42–50.
Wulandari, S., & Ungsianik, T. 2013. Status Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Usia
Menarche Remaja Putri. Jurnal Keperawatan Indonesia, 16(1), 55–59.
Retrieved From Journal.Ui.Ac.Id
Lampiran 1
No. Kegiatan Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Aug Sept Okt
1. Mengumpulkan
FUD
2. Penyusunan
Konsul Proposal
3. Ujian Proposal
4. Penyusunan
Konsul Skripsi
5. UjianSkripsi
6. Yudisium
7. Pendaftaran
Wisuda
1
Lampiran 2
Kepada
Ditempat
Dengan hormat,
Muhammadiyah Ponorogo”.
responden untuk memberikan jawaban dan tanggapan yang ada dalam angket ini
sesuai dengan pendapat anda sendiri tanpa dipengaruhi orang lain sesuai petunjuk.
Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas anda dan informasi yang anda
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat bebas artinya anda bebas
ikut/tidak tanpa sangsi apapun. Atas perhatian dan kesediaanya saya ucapkan
terima kasih.
Hormat Saya
INFORMMED CONSENT
Nama :.........................................
Umur :.........................................
Alamat :.........................................
Demikian pernyataan saya buat tanpa paksaan dan tekanan dari pihak
manapun.
Responden
Lampiran 4
KISI-KISI KUESIONER
A. Petunjuk pengisian:
Isi kolom yang ada sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya.
Berilah tanda chek list (√) pada yang akan anda pilih. Kami sangat
B. Identitas Responden
1. Nama Inisial :
YA TIDAK
Saudara Radio
Internet TV
C. Usia Menarche
SL : Selalu
SR : Sering
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
E. Petunjuk pengisian:
Isi kolom dibawah ini sesuai dengan apa yang saudara ketahui.
Berilah tanda chek list (√) pada yang akan anda pilih. Kami sangat
F. Kuesioner Perilaku
No. Pernyataan SL SR J TP