Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Coronary Arterial Disease (CAD)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Case Analysis Methode (CAM) dosen penguji
oleh Nina Gartika, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh :
Neti Herawati (102017029)
Rizka Nur Rahmalita (102017039)
Shinta Novita Dewi (102017043)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.6 Bandung Telp. (0220 7305 269
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana telah
memberikan nikmat dan hidayah sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa shalawat serta salam semoga tetap dilimpah curahkan kepada junjunan kita Nabi
Muhammad SAW. Beserta kepada keluarganya para sahabatnya dan pada tabi’in beserta
kepada kita semua selaku umatnya hinga akhir zaman. Aamiin ya robb.
Alhmadulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas
Case Analysis Methode (CAM) dengan dosen penguji oleh Nina Gartika, S.Kep., M.Kep.
Penulis menyadari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Tetapi penulis
mencoba menjelaskan materi ini dengan sebaik mungkin guna dapat dimengerti oleh para
pembaca khususnya oleh penulis sendiri. Oleh sebab itu penulis meminta kritik dan
sarannya dari semua pembaca khususnya dari dosen pembimbing guna memperbaiki hasil
karya kami untuk kedepannya. Penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan penulis
berharap semoga hasil karya tulisnya ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.b.

Bandung, November 2018

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Coronary Arterial Disease?
2. Bagamana etiologi pada kasus Coronary Arterial Disease?
3. Bagaimana patofisiologi pada kasus Coronary Arterial Disease?
4. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus Coronary Arterial Disease?
5. Bagaimana manisfestasi klinis pada kasus Coronary Arterial Disease?
6. Bagaimana prosedur diagnostik pada kasus Coronary Arterial Disease?
7. Bagaimana penatalaksanaan medis pada kasus Coronary Arterial Disease?
8. Bagaimana penatalaksanaan diet pada kasus Coronary Arterial Disease?
9. Bagaimana rencana asuhan kperawatan pada kasus Coronary Arterial
Disease?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Coronary Arterial Disease?
2. Untuk mengetahui etiologi pada ksus Coronary Arterial Disease.
3. Untuk mengetahui patofisiologi pada kasus Coronary Arterial Disease.
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan pada asus Coronary Arterial Disease.
5. Untuk mengetahui manisfestasi klinis pada kasus Coronary Arterial
Disease.
6. Untuk mengetahui prosedur diagnostik pada kasus Coronary Arterial
Disease.
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis pada kasus Coronary Arterial
Disease.
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan diet pada kasus Coronary Arterial
Disease.
9. Untuk mengetahui rencana asuhan keperawatan pada kasus Coronary
Arterial Disease.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Coronary Arterial Disease (CAD)


Penyakit arteri koroner (CAD) adalah penyempitan atau
penyumbatan arteri koroner, arteri yang menyalurkan darah ke otot
jantung. Bila aliran darah melambat, jatng tak mendapatkan cukup oksigen
dan zat nutrisi. Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri dada yang disebut
angina. Bila satu atau lebih dari arteri koroner tersumbat sama sekali,
akibatnya adalah serangan jantung (kerusakan pada otot jantung).
(Brunner and Sudarth, 2001).
Penyakit jantung koroner yang paling sering ditandai dengan
penmbunan abnormal lipid atau bahan lemak dan jaringan fibrosa di
dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan struktur dan
fungsi arteri dan penurunan aliran darah ke jantung. Kolesterol, kalsium
dan unsur lain yang dibawa oleh darah disimpan di dinding.
Arteri jantung yang mengakibatkan penyempitan arteri dan
berkurangnya aliran darah sepanjang pembuluh. Ini menghalangi suplai
darah ke otot jantung. Penumpukan ini awalnya berupa tumpukan lemak
dan pada akhirnya berkembang menjadi plak yag mengalangi darah
sepanjang arteri. Kadar kolestrol naik dan asupan lemak dapat berperan
pada terbentunya plak, demikian juga dengan hipertensi, diabetes dan
merokok. Ketika plak terbentuk didalam arteri, otot jantung kekurangan
oksigen dan nutrisi yang akhirnya merusak otot jantung.

B. Etiologi Coronary Arterial Disease (CAD)


Penyebab dari gagal jantung menurut Smeltzer & Bare (2011) antara lain:

1. Kelainan Otot Jantung

Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot

jantung, menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi

yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup

aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit degenerative

atau inflamasi.

2. Aterosklerosis Koroner

Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran

darah ke otot jantung. Terjadinya hipoksia dan asidosis (akibat

penumpukan asam laktat). Infark miokardium (kematian sel jantung)

biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.

3. Hipertensi Sistemik atau Pulmonal

(Peningkatan afterload) mengakibatkan beban kerja jantung dan

pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek

tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai mekanisme

kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi


untuk alasan yang tidak jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi

secara normal dan akhirnya akan terjadi gagal jantung.

4. Peradangan dan Penyakit Miokardium Degeneratif

Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung

merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas menurun.

5. Penyakit Jantung Lain

Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang

sebenarnya tidak secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme yang

biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui jantung (stenosis

katup semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade

pericardium, pericarditis konstriktif), pengosongan jantung abnormal

(inefisiensi katup AV), peningkatan mendadak afterload akibat meningkatnya

tekanan darah sistemik dapat menyebabkan gagal jantung.

6. Faktor Sistemik

Terdapat sejumlah faktor sistemik yang berperan dalam perkembangan dan

beratnya gagal jantung. Meningkatkatnya laju metabolisme, hipoksia, dan

anemia memerlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan

oksigen sistemik. Hipoksia atau anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen

ke jantung. Asidosis (respiratorik atau metabolik) dan abnormalitas elektrolit

dapat menurunkan kontraktilitas jantung.

Anda mungkin juga menyukai